Nothing Special   »   [go: up one dir, main page]

Laporan Rancangan Aktualisasi

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 42

RANCANGAN AKTUALISASI

NILAI-NILAI DASAR PROFESI, KEDUDUKAN DAN PERAN


PEGAWAI NEGERI SIPIL DALAM NKRI

OPTIMALISASI PENGGUNAAN KARTU IDENTITAS BEROBAT (KIB)


DALAM PENYEDIAAN BERKAS REKAM MEDIS
PASIEN RAWAT JALAN
DI UPT PUSKESMAS KEDUNGBENDO

DISUSUN OLEH :
NAMA : MARTA BELLA SANIA, A.Md.Kes
NIP : 199802022022032007
JABATAN : PELAKSANA/TERAMPIL REKAM MEDIS

BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA


PROVINSI JAWA TIMUR
PELATIHAN DASAR (LATSAR) CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL
GOLONGAN II, ANGKATAN KE XVI
TAHUN 2022
LEMBAR PERSETUJUAN

OPTIMALISASI PENGGUNAAN KARTU IDENTITAS BEROBAT (KIB)


DALAM PENYEDIAAN BERKAS REKAM MEDIS
PASIEN RAWAT JALAN
DI UPT PUSKESMAS KEDUNGBENDO

DISUSUN OLEH :
NAMA : MARTA BELLA SANIA, A.Md.Kes
NIP : 199802022022032007
JABATAN : PELAKSANA/TERAMPIL REKAM MEDIS

Pacitan, 12 Mei 2022

Menyetujui:

Mentor Coach

Dr. Andri Pradyaksanti Dr. A.Mudjib Affan M.Kes


NIP. 19820310200903 2 005 NIP. 19581009 198002 1 001

i
BERITA ACARA

Sehubungan dengan penyelenggaraan Pendidikan Pelatihan Dasar CPNS di


Lingkungan Pemerintah Kabupaten Pacitan Tahun 2022 yang diselenggarakan oleh
Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia hari Kamis tanggal 12 Mei 2022, telah
melaksanakan seminar rancangan aktualisasi:
Nama : Marta Bella Sania, A.Md.Kes
NDH : 28
Judul :Optimalisasi penggunaan Kartu Indeks Berobat (KIB) Dalam Penyedian
Berkas Rekam Medis Pasien Rawat Jalan Di UPT Puskesmas Kedungbendo.

Demikian berita acara ini dibuat dengan sebenar-benarnya dan ditandatangani


oleh:
Pacitan, 12 Mei 2022

Penguji Peserta

Prof. M Halim Natsir Marta Bella Sania, A.Md.Kes


NIP, 197112241998021001 NIP. 199802022022032007

Mentor Pembimbing

Dr. Andri Pradyaksanti Dr. A.Mudjib Afan M.Kes


19820310200903 2 005 NIP. 19581009198002 1 001

ii
DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN ....................................................................................... i


BERITA ACARA ....................................................................................................... ii
DAFTAR ISI .............................................................................................................. iii
DAFTAR TABEL...................................................................................................... iv
DAFTAR GAMBAR ................................................................................................. v
KATA PENGANTAR................................................................................................ vi
BAB 1 PENDAHULUAN .......................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang .............................................................................................. 1
1.2 Tujuan Dan Manfaat Aktualisasi .................................................................. 3
1.3 Ruang Lingkup .............................................................................................. 3
BAB II GAMBARAN UNIT KERJA .......................................................................... 4
2.1 Gambaran Umum Unit Kerja ........................................................................ 4
2.2 Deskripsi Organisasi .................................................................................... 6
2.3 Tugas Pokok Fungsi dan Struktur Organisasi .......................................... 8
2.4 .Profil Peserta .............................................................................................. 16
BAB III DESKRIPSI RANCANGAN AKTUALISASI .............................................. 17
3.1 Deskripsi Isu ................................................................................................ 17
3.2 Penetapan Isu .............................................................................................. 21
3.4 Diagram Pemecahan Isu ............................................................................. 23
3.5 Matrik Rencana Kegiatan Aktualisasi....................................................... 24
3.6 Uraian Tugas Aktualisasi ........................................................................... 25
3.7 Jadwal Rencana Kegiatan Aktualisasi ...................................................... 33
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................. 34

iii
DAFTAR TABEL

Tabel 3. 1 Seleksi Isu Menggunakan Metode AKPL ................................................ 18


Tabel 3. 2 Seleksi Isu Menggunakan Metode USG .................................................. 20
Tabel 3. 3 Gagasan Pemecahan Isu ........................................................................ 22
Tabel 3. 4 Uraian Tugas Aktualisasi ........................................................................ 25
Tabel 3. 5 Jadwal rencana kegiatan Aktualisasi ....................................................... 33

iv
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2. 1 Puskesmas Kedungbendo..................................................................... 5

v
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas berkat, rahmat dan
hidayah-Nya Rancangan Aktualisasi nilai-nilai dasar profesi PNS di Puskesmas
Kedungbendo Kabupaten Pacitan dapat terselesaikan dengan baik. Rancangan
aktualisasi iniditulis untuk memenuhi persyaratan kelulusan Pendidikan Dasar CPNS
golongan II angkatan XVI Tahun 2022.
Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terimakasih kepada pihak-pihak
yang telah membantu dalam penulisan Rancangan Aktualisasi ini. Ucapan
terimakasih tersebut penulis tunjukan kepada:
1. Allah SWT, yang telah memberikan banyak kenikmatan
2. Prof. Halim sebagai penguji yang telah memberikan saran dan masukannya
untuk membuat rancangan aktualisasi ini menjadi lebih baik.
3. Dr. A. Mudjib Afan M.Kes, sebagai pembimbing (coach) yang telah banyak
meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan, masukan, dan arahan
kepada penulis selama penyelesaian Laporan Aktualisasi ini.
4. Dr. Andri Pradiyaksanti, selaku mentor yang telah memberikan saran guna
memperbaiki tulisan ini agar menjadi lebih baik.
5. Kepala BPSDM beserta staf yang telah memberi kesempatan dan fasilitas,
sehingga kami dapat mengikuti Latsar CPNS golongan II angkatan X.
6. Orang tua, kerabat yang tidak pernah berhenti memberikan doa dan semangat
untuk mengikuti kegitan Latsar CPNS.
7. Rekan-Rekan Puskesmas Kedungbendo yang telah membantu dan
mendukung terlaksananya aktualisasi ini.
8. Rekan-rekan seperjuangan Latsar CPNS golongan IINangkatan XLV tahun
2022.
9. Semua pihak yang telah memberikan dorongan dan bantuannya selama
penyusunan rancangan aktualisasi ini.

vi
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan pada rancangan ini.
Penulis juga berharap semoga rancangan ini dapat memberikan manfaat bagi
semua pihak dan dapat memberikan contoh tentang implementasi nilai-nilai
“BerAKHLAK” dalam kehidupan sehari-hari sebagai ASN di lingkungan kerja dan
masyarakat.

Pacitan, 12 Mei 2022

Penulis

Marta Bella Sania, A.Md.Kes


NIP. 199802022022032007

vii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Berdasarkan Undang-Undang No. 5 Tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil Negara
(ASN), pasal 1 menjelaskan bahwa Aparatur Sipil Negara yang selanjutnya
disingkat ASN adalah profesi bagi pegawai negeri sipil dan pegawai pemerintah
dengan perjanjian kerja yang bekerja pada instansi pemerintah, pasal 2 mengenai
pegawai ASN yaitu Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan Pegawai Pemerintan denga
Perjanjian Kerja (PPPK) yang diangkat oleh pejabat Pembina kepegawaian dan
diserahi tugas dalam suatu jabatan pemerintahan atau diserahi tugas negara
lainnya dan digaji berdasarkan peraturan perundang-undangan. Disebutkan pada
pula Pasal 10 bahwa Aparatur Sipil Negara (ASN) mempunyai fungsi sebagai
pelaksana kebijakan public, pelayanan public, perekat dan pemersatu bangsa.
Puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan tingkat pertama yang
menyediakan pelayanan kepada masyarakat. Oleh karena itu perlu ditetapkan
jenis-jenis pelayanan yang disediakan bagi masyarakat sesuai dengan kebutuhan
masyarakat dan permasalahan kesehatan yang ada di wilayah kerjanya dengan
mendapatkan masukan dari masyarakat melalui proses pemberdayaan
masyarakat (Kemenkes RI, 2014).
Pada proses Pendidikan dan pelatihan dasar, CPNS dibekali dengan nilai-nilai
dasar yang dibutuhkan dalam menjalankan tugas dan fungsi PNS secara
professional sebagai pelayanan masyarakat, yang meliputi: Berorientasi
Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, Kolaboratif
“BerAKHLAK”. Nilai-nilai dasa “BerAKHLAK” harus dipahami sevara utuh oleh
peserta CPNS untuk dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-haridan pada saat
menjalankan tugas ditempat kerja.
Rekam medis merupakan bagian penting dari seluruh pelayanan kepada
pasien, mulai saat kunjungan pertama hingga kunjungan-kunjungan berikutnya.
Sebagai informasi tertulis tentang perawatan kesehatan pasien, rekam medis
digunakan dalam pengelolaan dan perencanaan fasilitas dan pelayanan
kesehatan, juga digunakan untuk penelitian medis dan untuk kegiatan statistic
pelayanan kesehatan (Budi & Citra, 2011). Para dokter, perawat dan profesi
kesehatan lainnya mencatat pada berkas rekam medis sehingga informasinya

1
dapat digunakan secara berulang-ulang manakala pasien datang kembali ke
tempat pelayanan kesehatan yang bersangkutan (Dedi, 2011). Rekam medis
harus ada tersedia saat dibutuhkan yaitu saat pasien dating berkunjung kembali,
dan perihal ketersediaan ini menjadi tanggung jawab petugas rekam medis
(Sjamsuhidajat, 2006). Apabila berkas rekam medis tidak ditemukan, tercecer,
hilang, tidak tertelusur, maka pasien yang bersangkutan akan merugi, dalam arti
informasi tentang riwayat yang lalu yang sangat penting untuk perawatan
kesehatannya tdak tersedia, maka informasi untuk memngambil tindakan yang
diperlukan akan berkurang nilai kelengkapanna (Akasah, 2008). Oleh karena itu,
jika rekam medis tidak ada saat diperlukan untuk merawat pasien, maka system
rekam medis tidak dapat berjalan lancer. Hal ini tentu berpengaruh tehadap
keseluruhan kerja pelayaanan rekam medis (Nanang, 2016).

Kartu indeks berobat (KIB) merupakan kartu indentitas milik pasien di suatu
instansi pelayanan kesehatan. Isi dari kartu identitas Berobat (KIB) setidaknya
memuat tentang nama instansi, alamat isntansi, nama pasien, alamat pasien, dan
nomor rekam medis pasien. Fungsi dan manfaat dari Kartu Indeks Berobat yaitu
untuk mencari dokumen rekam medis milik pasien yang sudah pernah berobat di
penyedia pelayanan kesehatan tersebut. Manfaat dengan adanya kartu indeks
berobat ini dari segi administrasi kartu indeks berobat akan memudahkan
pekerjaan dan juga tertib administrasi, registrasi akan lebih mudah, dokumen
rekam medis pasien dapat dicari lebih cepat berdasarkan nomor rekam medis
yang sudah tertera di Kartu Indeks Berobat (KIB) pasien tersebut. Sementara itu,
tujuan dari adanya Kartu Indeks Berobat (KIB) ini menjadi lebih praktis, efektif, dan
efisien (Aditama, 2007). Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan No. 129
Tahun 2008 tentang Standar Pelayanan Minimal (SPM) standard waktu
penyediaan berkas rekam medis rawat jalan adalah 10 menit, dan pelayanan
berkas rekam medis pasien rawat inap selama 15 menit.
Beberapa permasalahan yang sering terjadi di Puskesmas Kedungbendo
Kabupaten Pacitan. Pasien sering lupa membawa kartu Identitas seperti
(KTP,KK,BPJS). Hal ini menyebabkan beberapa pasien memiliki nomer rekam
medis ganda, yang mengakibatkan waktu penyediaan berkas rekam medis lebih
lama. Guna menunjang hal tersebut maka penulis ingin melakukan aktualisasi ini
tentang “Optimalisasi Penggunaan Kartu Identitas Berobat (KIB) Dalam

2
Penyediaan Berkas Rekam Medis Pasien Rawat Jalan di UPT Puskesmas
Kedungbendo Kabupaten Pacitan”

1.2 Tujuan Dan Manfaat Aktualisasi


Tujuan yang ingin dicapai pada rancangan aktualisasi ini adalah :
1. Terlaksananya penerapan nilai-nilai dasar ASN dalam (BerAKHLAK)
2. Terwujudnya penerapan nilai-nilai dasar ASN dalam melakukan setiap
pekerjaan/kegiatan yang dilakukan, dan dan berkontribusi dalam
memperkuat visi dan misi organisasi
3. Mengidentifikasi Kartu Identitas Berobat (KIB) dalam penyedian Berkas
Rekam Medis Pasien Rawat Jalan di UPT Puskesmas Kedungbendo.
4. Mengredesain ulang Kartu Indeks Berobat Pasien (KIB).
Manfaat yang dapat diperoleh dari rancangan Aktualisasi ini adalah sebagai
berikut:
1. Menanamkan perilaku positif pada ASN sesuai dengan nilai-nilai dasar ASN
(BerAKHLAK)
2. Terwujudnya pelayanan prima dalam pelayanan Rekam Medik
3. Mendukung tercapainya visi dan misi

1.3 Ruang Lingkup


Rancangan aktualisasi ini merupakan suatu gagasan atau usulan untuk
memecahkan permasalahn diruang pendaftaran rawat jalan UPT Puskesmas
Kedungbendo. Rancangan aktualisasi ini adalah implementasi dari nilai-nilai dasar
ASN dalam unit kerja terutama bagian unit rekam medis dan juga hal-hal yang
terkait dengan tata cara penggunaan Kartu Indeks Berobat (KIB). Maka dari itu
diusulkan beberapa kegiatan dalam pelaksaanaan rancangan aktualisasi penulis
antara lain :
1. Melakukan konsultasi terkait kegiatan rancangan aktualisasi kepada mentor
2. Melakukan bimbingan dengan coach mengenai rancangan aktualisasi.
3. Melakukan konsultasi dengan mentor dan petugas terkait
pengoptimalisasian penggunaan kartu indeks berobat pasien rawat jalan.

3
BAB II
GAMBARAN UNIT KERJA

2.1 Gambaran Umum Unit Kerja


1. Profil Puskesmas Kedungbendo Kabupaten Pacitan
a. Keadaan Geografi
Luas wilayah Puskesmas Kedungbendo seluruhnya adalah 27,3575
Km², sebagaian berupa bukit, gunung, jurang terjal yang termasuk deretan
pegunungan seribu yang membujur sepanjang Pulau Jawa.
Keadaan dataran wilayah puskesmas Kedungbendo dengan rincian luas
dan tingkat kelerengan sebagai berikut:
1) Datar : 1026,46 Ha
2) Berbukit : 1510,16 Ha
3) Bergunung : 480,7 Ha
Sedangkan lahan pertanian di wilayah puskesmas Kedungbendo adalah:
1) Lahan sawah seluas : 107 Ha
2) Lahan kering seluas : 1159,5 Ha
Tata guna lahan merupakan gambaran tentang penggunaan ruang
wilayah dan aktivitas masyarakat, yang dirinci sebagai berikut :
1) Tanah ladang : 468,33 Ha
2) Pemukiman penduduk : 227,55 Ha
3) Hutan : 445,17 Ha
4) Keperluan Lain : 18,5 Ha
Curah hujan tahunan di wilayah Puskesmas Kedungbendo rata-rata
sebesar 2790 mm, suhu udara berkisar antara 22,7˚ C sampai dengan 32,2˚
C, dengan kelembapan udara tahunan rata-rata 77 %.
b. Keadaan Demografi
Wilayah Puskesmas Kedungbendo termasuk dalam kecamatan Arjosari,
mempunyai batas-batas sebagai berikut:
1) Sebelah Utara : Petung Sinarang, Kecamatan Bandar
2) Sebelah Timur : Kebondalem, Kecamatan Tegalombo
3) Sebelah Barat : Temon, Kecamatan Arjosari
4) Sebelah Selatan : Kali Kuning, Kecamatan Tulakan

4
Secara administratif wilayah Puskesmas Kedungbendo terbagi atas 5 desa
yaitu :
1) Desa Gegeran
2) Desa Borang
3) Desa Kedungbendo
4) Desa Mangunharjo
5) Desa Jetiskidul
c. Data Fasyankes
Di wilayah kerja Puskesmas Kedungbendo terdapat beberapa fasilitas
pelayanan kesehatan yang bertujuan untuk mendekatkan akses pelayanan
ke masyarakat diantaranya :
1) Puskesmas Induk : 1 buah
2) Puskesmas Pembantu : 1 buah
3) Polindes : 3 buah
4) Ponkesdes : 2 buah

Gambar 2. 1 Puskesmas Kedungbendo

2. Visi
Visi Puskesmas Kedungbendo adalah “Terciptanya Masyarakat Mandiri untuk
Hidup Sehat”
3. Misi
a. Menciptakan kemandiri dan peran serta masyarakat untuk hidup sehat
b. Mempertahankan dan meningkatkan mutu sumber daya kesehatan yang
mendukung upaya peningkatan kesehatan masyarakat

5
c. Meningkatkan pelayanan kesehatan masyarakat yang bermutu dan
terjangkau.
4. Tata Nilai Puskesmas Kedungbendo
Tata nilai Puskesmas Kedungbendo : “SMART”
a. SAFETY : Setiap petugas dalam memberikan pelayanan selalu
mengutamakan keselamatan pasien dan petugas.
b. MUDAH : Pelayanan kesehatan yang mudah diakses masyarakat.
c. ADIL : Setiap petugas dalam memberikan pelayanan berdasarkan
prioritas.
d. RAMAH : Setiap petugas dalam memberikan pelayanan selalu bersikap
ramah dan menyenangkan.
e. TEPAT : Setiap petugas memberikan pelayanan sesuai dengan
prosedur.

2.2 Deskripsi Organisasi


Struktur organisasi Puskesmas Kedungbendo Kabupsaten Pacitan terdiri dari:
a. Kepala Puskesmas
b. Kepala Sub Bagian Tata Usaha yang bertanggung jawab membantu
Kepala Puskesmas dalam pengelolaan Keuangan, Umum dan
Kepegawaian serta Perencanaan dan Pelaporan. Terdiri dari:
1) Pelaksana Keuangan:
- Pelaksana Bendahara Pembantu JKN
- Pelaksana Bendahara Pembantu Penerimaan
- Pelaksana Bendahara Pembantu Pengeluaran
2) Pelaksana Umum dan Kepegawaian:
- Pelaksana Sarana Prasarana Lingkungan/Bangunan
- Pelaksana Pengelolaan Barang
- Pelaksana Sarana Prasarana Kendaraan
- Pelaksana Administrasi dan Kepegawaian
c. Penanggung Jawab Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) Esensial dan
Pengembangan
Penanggung Jawab Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM)
bertanggungjawab membantu Kepala Puskesmas dalam
mengkoordinasikan kegiatan.

6
Pelaksana Upaya yang terbagi dalam :
1) Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) :
a) Pelayanan Kesehatan Ibu Hamil;
b) Pelayanan Kesehatan Ibu Bersalin;
c) Pelayanan Kesehatan Bayi Baru Lahir;
d) Pelayanan Kesehatan Balita;
e) Pelayanan kesehatan pada usia pendidikan dasar;
f) Pelayanan kesehatan pada usia produktif
g) Pelayanan kesehatan pada usia lanjut;
h) Pelayanan kesehatan penderita hipertensi;
i) Pelayanan kesehatan penderita diabetes melitus;
j) Pelayanan kesehatan orang dengan gangguan jiwa berat;
k) Pelayanan kesehatan orang terduga tuberculosis dan penyakit
menular lainnya; dan
l) Pelayanan kesehatan orang dengan risiko terinfeksi virus yang
melemahkan daya tahan tubuh manusia (Human Immunodeficiency
Virus).
d. Penanggung Jawab Upaya Kesehatan Perseorangan (UKP), Kefarmasian dan
Laboratorium
1) Penanggung jawab ruang pendaftaran dan rekam medis
2) Penanggung Jawab ruang pelayanan umum
3) Penanggung jawab ruang pelayanan gigi
4) Penanggung jawab ruang pelayanan KIA KB
5) Penanggung jawab ruang pelayanan imunisasi
6) Penanggung jawab ruang pelayanan gizi
7) Penanggung jawab klinik sanitasi
8) Penanggung jawab ruang gawat darurat 24 jam
9) Penanggung jawab laboratorium
10) Penanggung jawab farmasi

7
2.3 Tugas Pokok Fungsi dan Struktur Organisasi
Uraian Tugas Pokok Fungsi masing-masing dan Struktur Organisasi yang
terdapat dalam bagan organisasi seperti diuraikan di atas adalah sebagai berikut :
1. Kepala Puskesmas mempunyai
a. Tugas
1) Menyusun rencana kegiatan/rencana kerja Puskesmas
2) Menyusun dan menetapkan kebijakan teknis Puskesmas
3) Menyusun dan menetapkan kebijakan operasional dan kinerja
Puskesmas
4) Menyusun dan menetapkan kebijakan mutu pelayanan Puskesmas

b. Fungsi
1) Penyusunan Rencana kegiatan UPT Pusat Kesehatan Masyarakat
2) Pelaksanaan memimpin penyelenggaraan tehnis operasional dan
Fungsional tugas – tugas Puskesmas Kedungbendo
3) Pemberian pelayanan kesehatan kepada masyarakat
4) Pengkoordinasian pelaksanaan kegiatan Puskesmas Kedungbendo dan
Unit kerja lain dibidang tugasnya
5) Penyeliaan bawahan dalam lingkup bidang tugasnya
6) Perumusan kebijakan petunjuk tekhnis dibidang tugas Puskesmas
Kedungbendo
7) Pemfasilitasian kepada perangkat instansi vertikal, otonom dan
masyarakat dalam lingkup bidang tugasnya
8) Pengendalian dan pengevaluasian pelaksanaan tugas Puskesmas
Kedungbendo
9) Pelaporan pelaksanaan tugas UPT.
10) Pelaksanaan tugas kedinasan lainnya berdasarkan kebijakan kepala
Dinas dan peraturan perundang- undangan.
11) Memberikan penilaian pegawai PTT, CPNS dan PNS dilingkungan
Puskesmas ( DP 3 )
12) Pengelolaan dukungan teknis dan administratif.
2. Kepala Sub Bagian Tata usaha mempunyai tugas:
a. Tugas
1) Menyusun rencana kegiatan Sub Bagian Tata Usaha

8
2) Menyiapkan bahan-bahan pelaksanaan kegiatan di bidang
pelayanan kesehatan dasar dan pelayanan kesehatan masyarakat
3) Menyiapkan bahan pelaksanaan pengendalian dan pelaksanaan
norma, standar, pedoman, dan petunjuk operasional di bidang
pelayanan kesehatan dasar dan pelayanan kesehatan masyarakat
4) Menyusun Pedoman Kerja, Pola Tata Kerja, Prosedur dan
Indikator Kerja Puskesmas
b. Fungsi
1) Perencanaan kegiatan kerja sub Bagian Tata Usaha meliputi
urusan keorganisasian dan ketatalaksanaan, umum, kepegawaian,
perlengkapan, program dan pelaporan serta keuangan

2) Pemberian petunjuk pengelolaan urusan keorganisasian dan


ketatalaksanaan, umum, kepegawaian, perlengkapan, program
dan pelaporan serta keuangan.
3) Pembagian tugas pengelolaan urusan keorganisasian dan
ketatalaksanaan, umum, kepegawaian, perlengkapan, program
dan pelaporan serta keuangan.
4) Pemeriksaan dan pengawasan pengelolaan urusan
keorganisasian dan ketatalaksanaan, umum, kepegawaian,
perlengkapan, program dan pelaporan serta keuangan.
5) Pembimbingan pelaksanaan tugas sub Bagian Tata Usaha
6) Pengoreksian pelaksanaan tugas Sub Bagian Tata Usaha
7) Pengawasan bawahan dalam lingkup bidang tugasnya.
8) Pelaporan pelaksanaan tugas Sub Bagian Tata Usaha
9) Pelaksanaan tugas kedinasan lainnya berdasartkan arahan atasan
dalam lingkup bidang tugasnya.

3. Penanggung Jawab UKM


a. Tugas
1) Mengkoordinasikan kegiatan UKM Puskesmas.
2) Melakukan monitoring/pemantauan pelaksanaan kegiatan,
kepatuhan prosedur dan analisis kegiatan UKM.
3) Melakukan evaluasi capaian kinerja dan mutu kegiatan UKM

9
b. Fungsi
1) Perencanaan operasional kegiatan promosi Kesehatan di
Puskesmas.
2) Pelaksanaan penyuluhan kesehatan di dalam dan diluar Gedung
3) Penggalangan kemitraan dengan lintas program dan lintas sector
4) Pendataan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).
5) Pemaparan hasil cakupan PHBS kepada para kader dan tokoh
masyarakat.
6) Penggalangan kemitraan dengan tokoh masyarakat untuk
menindak lanjuti hasil cakupan PHBS yang rendah di Rw tertentu
agar ikut berperan dalam memotivasi masyarakat ber- PHBS.
7) Pengaturan penyelenggaraan Bidang Pengembangan Sumber
Daya Manusia Kesehatan;
8) Pemfasilitasian penyelenggaraan tugas Bidang Pengembangan
Sumber Daya Manusia Kesehatan;
9) Pelaporan pelaksaan tugas kegiatan promosi Kesehatan;
10) Pelaksanaan tugas kedinasan lainnya berdasarkan arahan
atasan dalam lingkup bidang tugasnya.
4. Penanggung Jawab UKP
1) Mengkoordinasikan kegiatan UKP UPT Puskesmas
2) Melakukan monitoring/pemantauan pelaksanaan pelayanan,
kepatuhan prosedur dan analisis kegiatan pelayanan UKP
3) Melakukan evaluasi capaian kinerja dan mutu pelayanan KP
5. Pelaksana Perencanaan dan Pelaporan
1) Menyiapkan bahan, dokumen, kebijakan dan hasil kegiatan dalam
penyusunan perencanaan kegiatan UPT Puskesmas/Perencanaan
Tingkat Puskesmas.
2) Menyusun Pedoman Kerja, Prosedur Kerja dan Kerangka Acuan
Kegiatan Perencanaan dan Pelaporan.
3) Melakukan analisis bahan perencanaan kegiatan.
4) Menyusun Rencana Usulan Kegiatan dan Rencana Pelaksanaan
Kegiatan Puskesmas.
5) Menyusun evaluasi dan laporan hasil kegiatan.
10
6) Melaporkan kepada Kepala UPT Puskesmas
6. Pelaksana Keuangan
1) Menyiapkan bahan, dokumen dan kebijakan perencanaan
keuangan.
2) Menyusun Pedoman Kerja, Prosedur Kerja dan Kerangka Acuan
Kegiatan pengelolaan keuangan.
3) Menyusun perencanaan kegiatan pengelolaan keuangan.
4) Melaksanakan kegiatan pengelolaan dan pengadministrasian
keuangan.
5) Menyusun evaluasi, analisis dan laporan keuangan.
6) Melaporkan kepada Kepala UPT Puskesmas
7. Pelaksana Umum dan Kepegawaian
a. Tugas
1) Menyiapkan bahan, dokumen dan kebijakan perencanaan
Kepegawaian, sarana prasarana dan administrasi umum.
2) Menyusun Pedoman Kerja, Prosedur Kerja dan Kerangka Acuan
Kegiatan kepegawaian, sarana prasarana dan administrasi
umum.
3) Menyusun perencanaan kegiatan pengelolaan kepegawaian,
sarana prasarana dan administrasi umum.
4) Melaksanakan kegiatan pelayanan kepegawaian dan
administrasi umum.
5) Melakukan analisis kepegawaian, sarana prasarana dan
administrasi umum.
6) Menyusun Rencana Usulan Kegiatan dan Rencana Pelaksanaan
kegiatan kepegawaian, sarana prasarana dan administrasi umum
b. Fungsi
1) Pengelolaan persuratan puskesmas:
2) Pencatatan surat masuk di buku surat masuk.
3) Pembuatan kartu disposisi agar di tindaklanjuti oleh kepala
Puskesmas untuk intruksi selanjutnya.
4) Pencatatan surat keluar di buku surat keluar.
5) Penomoran surat keluar.
6) Pengiriman surat ke tempat tujuan.
11
7) Menerima laporan program dari tiap unit pelayanan dan
pelaksana program.
8) Memeriksa laporan yang diterima.
9) Memasukkan data ke dalam format SP3.
10) Menyusun laporan tahunan dan perencanaan.
11) Pelaksanaan tugas kedinasan lainnya berdasartkan arahan
atasan dalam lingkup bidang tugasnya.
8. Pelaksana Administarsi Kepegawaian
1) Perencanaan program dan rencana operasional kepegawaian
Puskesmas.
2) Pengendalian dan pengkoordinasian kepegawaian puskesmas.
3) Menyusun Arsip Kepegawaian.
4) Membuat usulan kenaikan pangkat / golongan.
5) Membuat usulan kenaikan gaji berkala.
6) Membuat usulan SKUMPTK (Surat Keterangan Untuk Mendapatkan
Pembayaran Tunjangan Keluarga).
7) Membuat SKP yang telah dinilai oleh kepala Puskesmas.
8) Membuat Surat Cuti Karyawan.
9) Membuat Daftar Urutan Kepangkatan.
10) Membuat Buku Induk Pegawai.
11) Pengelolaan dukungan teknis dan administrative kepegawaian
9. Pelaksana UKM
1) Menyiapkan bahan, dokumen dan kebijakan perencanaan kegiatan
UKM.
2) Menyusun Pedoman Kerja dan Prosedur Kerja UKM.
3) Menyusun perencanaan kegiatan UKM, Rencana Usulan Kegiatan,
Rencana Pelaksanaan Kegiatan dan Kerangka Acuan Kegiatan
UKM.
4) Melakukan pencatatan dan pelaporan
10. Penanggung Jawab Jaringan dan Jejaring
1) Bertanggung jawab dalam menyiapkan bahan, dokumen dan
kebijakan perencanaan kegiatan pelayanan di Pustu dan Poskesdes.
2) Menyusun Pedoman Kerja dan Prosedur Kerja.

12
3) Menyusun perencanaan kegiatan, Rencana usulan Kegiatan,
Rencana Pelaksanaan Kegiatan dan Kerangka Acuan Kegiatan.
4) Mengkoordinasikan kegiatan pelayanan
11. Pelaksana Pelayanan Puskesmas Pembantu dan Puskesmas Keliling
1) Menyiapkan bahan dan alat kerja kegiatan.
2) Melaksanakan kegiatan sesuai dengan rencana pelaksanaan
kegiatan dan prosedur yang berlaku
12. Penanggung jawab Sarana, Prasarana dan Alat Kesehatan
a. Tugas
1) Bertanggung jawab dalam membuat perencanaan kebutuhan
sarpras dan alkes.
2) Menyusun pedoman dan prosedur kerja pemeliharaan sarpras
dan alkes.
3) Menyusun jadwal pemeliharaan sarpras dan alkes.
4) Melakukan pemantauan pemeliharaan sarpras dan alkes.
5) Melakukan evaluasi hasil pemantauan pemeliharaan sarpras dan
alkes.
6) Membuat laporan sarana prasarana dan alat kesehatan

b. Fungsi
1) Pendataan kebutuhan alat medis dan non medis dari setiap unit
di Puskesmas Kedungbendo Kedungbendo setahun sekali.
2) Pengajuan kebutuhan alat-alat tersebut ke Dinas Kesehatan
Pacitan untuk satu tahun anggaran.
3) Pengajuan kebutuhan insidentil alat medis dan non medis yang
harus segera diadakan untuk kelancaran pelayanan kesehatan
kepada Dinas Kesehatan Pacitan.
4) Penerimaan dan pemeriksaan alat-alat medis dan non medis
yang diserahkan oleh Dinas Kesehatan.
5) Pelaksanaan pencatatan alat-alat yang diterima tersebut kedalam
buku inventaris barang.
6) Pendistribusian alat-alat tersebut ke unit yang membutuhkan.
7) Pencatatan alat yang baru diterima ke dalam Kartu Inventaris
Ruangan.
13
8) Penerimaan laporan kerusakan alat medis dan non medis dari
setiap unit di Puskesmas Kedungbendo Kedungbendo.
9) Pengkoordinasian perbaikan kerusakan alat-alat tersebut dan
kalau tidak bisa diatasi melaporkannya ke Dinas Kesehatan
Pacitan untuk ditindak lanjuti.
10) Pencatatan dan Pelaporan.
11) Pelaksanaan tugas kedinasan lainnya berdasartkan arahan
atasan dalam lingkup bidang tugasnya.
13. Penanggung Jawab UKP
a. Tugas
1) Mengkoordinasikan kegiatan pelayanan di ruang pelayanan.
2) Bertanggung jawab dalam penyiapan bahan, dokumen dan
kebijakan perencanaan kegiatan pelayanan.
3) Bertanggung jawab dalam penyusunan pedoman dan prosedur
kerja setiap jenis pelayanan
b. Fungsi
1) Pemantauan pelaksanaan Program Pelayanan Kesehatan.
2) Pemantauan pelaksanaan pencatatan dan pelaporan Program
Pelayanan Kesehatan
3) Pengkoordinasian permasalahan setiap pemegang Program
Pelayanan Kesehatan.
4) Pengkoordinasian permasalahan yang ditemukan dan
pemecahan masalahnya dengan Kepala Puskesmas
Kedungbendo Kedungbendo.
5) Pengkoordinasian rencana tindak lanjut kegiatan Progarm
Pelayanan Kesehatan.
6) Pelaksanaan evaluasi seluruh hasil cakupan Program Pelayanan
Kesehatan.
7) Pelaksanaan tugas kedinasan lainnya berdasartkan arahan
atasan dalam lingkup bidang tugasnya
14. Pelaksana Pelayanan UKP
1) Menyiapkan bahan dan alat kerja pelayanan.
2) Melaksanakan kegiatan pelayanan sesuai dengan prosedur yang
berlaku.
14
3) Mendokumentasikan setiap kegiatan pelayanan
4) Pelaporan

15
2.4 .Profil Peserta

Peserta merupakan CPNS Pemerintah Kabupaten Pacitan dengan profil


sebagai berikut:
Nama : Marta Bella Sania, A.Md.Kes.
Tempat Lahir : Pacitan
Tanggal Lahir : 02 Februari 1998
NIP : 199802022022032007
Jabatan : Pelaksana/Terampil-Perekam Medis
Pangkat/Gol : Pengatur/IIc
Unit Kerja : Puskesmas Kedungbendo
Agama : Islam
E-mail : bella.marta98@gmail.com
No.Handphone : 081358244010
Alamat (sesuai KTP) : Gang Bima RT 03 RW 02, Temon Ploso. Pacitan
Riwayat Pendidikan
1. Sekolah Dasar : SDN Perak Utara 1/58 Surabaya
2. SLTP : SMP N 2 PACITAN
3. SLTA : SMA N 1 PACITAN
4. Diploma III/Sarjana : STIKES YAYASAN RS DR SOETOMO
SURABAYA

16
BAB III

DESKRIPSI RANCANGAN AKTUALISASI

3.1 Deskripsi Isu


Berdasarkan pengamatan peserta yang sudah melaksanakan tugas sebagai
perekam medis terampil di Puskesmas Kedungbendo, terdapat beberapa
permasalahan atau isu yang sedang dihadapi di pelayanan rekam medis
Puskesmas Kedungbendo. Beberapa isu tersebut yang perlu menjadi perhatian
dan tindak lanjut guna meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan kepada
pasien. Isu yang menjadi perhatian penulis diantaranya adalah sebagai berikut :

1. Kurangnya rak penyimpanan Berkas Rekam Medis


2. Rendahnya kesadaran pasien dalam membawa identitas guna kevalidtan data
direkam medis.
3. Belum optimalnya penggunaan Kartu Indeks Berobat di Puskesmas
Kedungbendo.
4. Terdapat penomoran ganda pada aplikasi simpus
5. Belum adanya penggunaan tracer pada Berkas Rekam Medis
Dari beberapa isu yang ada, langkah selanjutnya adalah menyeleksi isu tersebut
menggunakan metode AKPL (Aktual, Kekhalayakan,Problematik dan Kelayakan)
dengan skala penskoran 1–5. Adapun penjelasan dari masing-masing kriteria adalah
sebagai berikut :
a. Aktual artinya isu tersebut benar-benar terjadi dan sedang hangat dibicarakan
dalam masyarakat.
b. Kekhalayakan artinya Isu tersebut menyangkut hajat hidup orang banyak.
c. Problematik artinya Isu tersebut memiliki dimensi masalah yang kompleks,
sehingga perlu dicarikan segera solusinya secara komperehensif.
d. Kelayakan artinnya Isu tersebut masuk akal, realistis, relevan, dan dapat
dimunculkan inisiatif pemecahan masalahnya.
Metode ini digunakan untuk mengetahui bahwa isu tersebut benar terjadi dan telah
menimbulkan kegelisahan sehingga perlu segera dicari penyebab dan
pemecahannya. Jika diperbaiki, dapat memberikan nilai kekhalayakan yang baik
untuk semua orang serta isu tersebut logis dan dapat dibahas sesuai dengan tugas,
hak, wewenang dan tanggung jawab.
17
Tabel 3. 1 Seleksi Isu Menggunakan Metode AKPL

N Analisis Rangkin
ISU Jumlah KET
O A K P L g
Kurangnya Kebutuhan RAK Ranking 1-
1 4 3 2 2 11 3
Penyimpanan Rekam Medis 3
Rendahnya kesadaran pasien merupakan
2 dalam membawa identitas guna 4 3 2 3 12 2 isu yang
kevalidtan data direkam medis sering
Belum Optimalnya terjadi
penggunaan Kartu Indeks dalam
3 3 4 4 5 16 1
Berobat di puskesmas menjalank
Kedungbendo an tugas di
Terdapat penomoran ganda Puskesma
4 2 2 3 3 10 4
pada aplikasi SIMPUS s
Kedungbe
Belum adanya penggunaan ndo
5 2 2 2 3 9 5
tracer pada penyimpanan BRM Kabupaten
Pacitan

Adapun kriteria penetapan indikator AKPL, yaitu:


a. Aktual:
1 : Pernah benar-benar terjadi
2 : Benar-benar sering terjadi
3 : Benar-benar terjadi dan bukan menjadi pembicaraan
4 : Benar-benar terjadi terkadang menjadi bahan pembicaran
5 : Benar-benar terjadi dan sedang hangat dibicarakan
b. Kekhalayakan:
1 : Tidak menyangkut hajat hidup orang banyak
2 : Sedikit menyangkut hajat hidup orang banyak
3 : Cukup menyangkut hajat hidup orang banyak
4 : Menyangkut hajat hidup orang banyak
5 : Sangat menyangkut hajat hidup orang banyak

18
c. Problematik:
1 : Masalah sederhana
2 : Masalah kurang kompleks
3 : Masalah cukup kompleks namun tidak perlu segera dicarikan solusi
4 : Masalah kompleks
5 : Masalah sangat kompleks sehingga perlu dicarikan segera
solusinya
d. Kelayakan :
1 : Masuk akal
2 : Realistis
3 : Cukup masuk akal dan realistis
4 : Masuk akal dan realistis
5 : Masuk akal, realistis, dan relevan untuk dimunculkan inisiatif
pemecahan masalahnya.
Setelah penetapan isu dengan menggunakan teknik AKPL, Beberapa isu diatas
selanjutnya dianalisis sehingga diperoleh isu yang menjadi prioritas utama dengan
menggunakan metode USG (Urgency, Seriousness, Growth ). Adapun penjelasan
dari masing-masing kriteria adalah sebagai berikut:
a. Urgency
Urgency artinya seberapa mendesak suatu isu harus dibahas, dianalisis
dan ditindak lanjuti.
b. Seriousness
Seriousness artinya seberapa serius suatu isu harus dibahas, dikaitkan
dengan akibat yang akan ditimbulkan.
c. Growth
Growth artinya seberapa besar kemungkinan memburuknya isu tersebut
jika tidak segera ditangani.

19
Berikut analisis teknik USG di UPT Puskesmas Kedungbendo:

Tabel 3. 2 Seleksi Isu Menggunakan Metode USG

Kompone
Total Rankin Keterangan
No Penyebab Isu n Analisis
Score g
U S G
1 Belum Optimalnya Rangking 1
penggunaan Kartu Indeks merupakan isu
5 4 4 13 1
Berobat di puskesmas yang paling
Kedungbendo. menonjol
2 Rendahnya kesadaran dengan skor
pasien dalam membawa Tertinggi
4 4 3 11 2
identitas guna kevalidtan
data direkam medis
3 Kurangnya Kebutuhan RAK
4 3 3 10 3
Penyimpanan Rekam Medis

Adapun kriteria penetapan indicator USG:


a. Urgency
1) Tidak penting
2) Kurang penting
3) Cukup penting
4) Penting
5) Sangat penting
b. Seriousness
1) Akibatnya yang ditimbulkan tidak serius
2) Akibatnya yang ditimbulkan kurang serius
3) Akibatnya yang ditimbullkan cukup serius
4) Akibatnya yang ditimbullkan serius
5) Akibatnya yang ditimbullkan sangat serius
c. Growth
1) Tidak berkembang
2) Kurang berkembang

20
3) Cukup berkembang
4) Berkembang
5) Sangat berkembang
Berdasarkan hasil, maka analisis tapisan isu dengan menggunakan teknik AKPL
dan USG, maka dapat diperoleh isu prioritas yang diangkat dan dicari penyelesaian
masalahnya terlebih dahulu, yaitu :“ Belum Optimalnya penggunaan Kartu Indeks
Berobat di puskesmas Kedungbendo.”

3.2 Penetapan Isu


Berdasarkan daftar isu yang diseleksi melalui metode AKPL (Aktual
Kekhalayakan Problematik Kelayakan) selanjutnya dianalisis sehingga diperoleh
isu yang menjadi prioritas utama dengan menggunakan metode USG (Urgency,
Seriousness, Growth ). Makan dapat disimpulkan bahwa “Belum optimalnya
penggunaan kartu Indeks Berobat Pasien ” dengan analisis dampak jika isu itu
tidak segera dipecahkan akan menyebabkan:
a. Terjadinya penomoran ganda pada berkas rekam medis
b. Kesulitan dalam pencarian data pasien di aplikasi simpus.
c. Memperlambat waktu pelayanan.

3.3 Gagasan Pemecahan Isu


Dalam Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia pasal 14 Nomor
269/MENKES/PER/III/2008 Tahun 2008 tentang Rekam Medis, berkas rekam
medis merupakan sarana pelayanan kesehatan, sedangkan isi rekam medis
adalah milik pasien. Pimpinan sarana pelayanan kesehatanbertanggung jawab
atas hilang, rusak, pemalsuan, dan/ atau penggunaan oleh orang atau badan yang
tidak berhak terhadap rekam medis sebagaimana dimaksud. Artinya, sarana
pelayanan kesehatanmemiliki kewajiban untuk menjaga, memelihara, dan
menyediakan rekam medis setiap saat dibutuhkan oleh petugas kesehatan,
pasien, maupun pihak lain yang berhak secara peraturan yang berlaku.
Sehubungan dengan itu maka gagasan pemecahan isu yang diusulkan adalah
“Optimalisasi Penggunaan Kartu Indeks Berobat (KIB) Dalam Penyediaan
Berkas Rekam Medis Rawat Jalan di UPT Puskesmas Kedungbendo”.

21
Berikut tabel gagasan pemecahan isu:

Tabel 3. 3 Gagasan Pemecahan Isu

Akar
Penyebab Alternatif Rekomendasi
NO Isu Penyebab
Masalah Solusi Solusi
Masalah
1 Belum 1. Rendahnya Setiap Jika ada pasien
Optimalnya kurangnya pemahaman pasien baru, petugas
penggunaan kesadaran pasien berkunjung memberikan
Kartu Indeks pasien tentang membawa kartu indeks
Berobat di dalam pentingnya kartu berobat dan
puskesmas membawa penggunaan indeks pasien
Kedungbendo. kartu indeks KIB dan berobat diedukasi
berobat pentingnya dan tentang
2. belum dalam membawa pentingnya
optimalnya membawa identitas membawa
penggunaan identitas pasien identitas pasien
kartu indeks pasien pada
berobat saat
mendaftar

22
3.4 Diagram Pemecahan Isu
Berikut ini disajikan diagram alur kegiatan yang dilakukan untuk
memecahkan core isu yang terjadi di unit rekam medis Puskesmas
Kedungbendo :

Melakukan konsultasi terkait kegiatan rancangan aktualisasi kepada mentor

Melakukan bimbingan dengan coach mengenai rancangan aktualisasi

Melakukan koordinasi dengan rekan kerja mengenai rancangan aktualisasi yang akan
dikerjakan

Melakukan pre test dan Post test sosialisasi

Mensosialisasikan penggunaan KIB

Melakukan evaluasi dan monitoring hasil kegiatan penggunaan KIB

Melakukan penyusunan laporan aktualisasi

23
3.5 Matrik Rencana Kegiatan Aktualisasi
Nama : Marta Bella Sania, A.Md.Kes
Jabaran : Perekam Medis Terampil
Unit Kerja : Puskesmas Kedungbendo
Identifikasi Isu :
1. Kurangnya kebutuhan Rak Penyimpanan Berkas Rekam Medis
2. Rendahnya tingkat kesadaran pasien dalam membawa identitas guna kevalidtan
data rekam medis.
3. Belum optimalnya penggunaan kartu indeks berobat (KIB) pasien di Puskesmas
Kedungbendo.
4. Terdapat penomoran ganda pada aplikasi SIMPUS
5. Belum adanya penggunaan tracer pada penyimpanan BRM
Isu yang diangkat : Belum optimalnya penggunaan kartu indeks berobat
(KIB)
Gagasan Pemecahan Isu Terpilih : “Optimalisasi penggunaan kartu indeks
berobat (KIB) dalam penyediaan berkas rekam medis di puskesmas
kedungbendo”.

24
4.6 Uraian Tugas Aktualisasi
Tabel 3. 4 Uraian Tugas Aktualisasi

Nilai-nilai dasar Kontribusi terhadap Visi Nilai-nilai


No Kegiatan Tahapan Kegiatan Hasil Kegiatan
ASN Misi Organisasi Organisasi
1 Melakukan 1. Mempersiapkan 1. Notulen Akuntabel : Terwujudnya tata kelola Sesuai dengan tata
konsultasi terkait bahan yang akan konsultasi Kejelasan target, pelayanan kesehatan nilai Puskesmas
kegiatan dikonsultasikan 2. Mendapatkan tanggung jawab untuk kesejahteraan dan Kedungbendo
rancangan kepada mentor masukkan dan terhadap mentor kemaslahatan “SMART”
aktualisasi kepada 2. Melakukan arahan yang tentang laporan masyarakat S-SAFETY= setiap
mentor konsultasi dengan dapat aktualisasi petugas dalam
mentor terkait mendukung Harmonis: memberikan
pelaksanaan pelaksanaan Sesuai dengan sila pelayanan selalu
kegiatan aktualisasi kegiatan ke-4 dalam mengutamakan
3. Membuat catatan aktualisasi berdiskusi keselamatan pasien
dan laporan hasil 3. Dokumentasi menggunakan dan petugas.
dari konsultasi yang kegiatan prinsip M- MUDAH
telah dilakukan 4. Terlaksananya musyawarah =pelayanan
konsultasi Berorientasi kesehatan mudah
dengan mentor Pelayanan: diakses masyarakat.
terkait Hormat A-ADIL=setiap
rancangan Komunikatif Jelas petugas dalam
aktualisasi Sopan santun memberikan
dalam konsultasi pelayanan
kepada mentor berdasarkan
prioritas.
R-RAMAH =setiap
petugas dalam
memberikan
pelayanan selalu

25
bersikap ramah dan
menyenangkan
T-TEPAT = setiap
petugas
memberikan
pelayanan sesuai
dengan prosedur
2 Melakukan 1. Menghubungi dan Mendapat Harmonis: Kegiatan terebut Sesuai dengan tata
konsultasi dengan melakukan persetujuan untuk (menghargai memberikan kontribusi nilai Puskesmas
Coach terkait hasil konsultasi dengan melaksanakan setiap orang terhadap visi Kedungbendo
konsultasi coach terkait isu rancangan apapun latar puskesmas “SMART”
rancangan dan solusi untuk aktualisasi nilai- belakangnya). kedungbendo yaitu S-SAFETY= setiap
“Terciptanya Masyarakat
aktualisasi dengan diangkat menjadi nilai dasar Membangun petugas dalam
Mandiri untuk hidup
mentor rancangan lingkungan kerja sehat” memberikan
aktualisasi yang kondusif Misi : pelayanan selalu
2. Memaparkan Kolaboratif: 1. Menciptakan mengutamakan
rancangan Terbuka dalam kemandirian dan keselamatan pasien
aktualisasi, bekerja sama dan peran serta dan petugas.
mengumpulkan kooperatif masyarakat M- MUDAH
masukan dan saran untuk hidup
=pelayanan
perbaikan kesehatan mudah
sehat.
3. Mengolah rencana diakses masyarakat.
2. Mempertahankan
awal dan masukan A-ADIL=setiap
dan
petugas dalam
meningkatkan memberikan
mutu sumber pelayanan
daya kesehatan berdasarkan
yang mendukung prioritas.
upaya R-RAMAH =setiap
peningkatan petugas dalam
kesehatan memberikan
masyarakat. pelayanan selalu

26
3. Meningkatkan bersikap ramah dan
pelayanan menyenangkan
kesehatan T-TEPAT = setiap
masyarakat yang petugas
bermutu dan memberikan
terjangkau pelayanan sesuai
dengan prosedur
3. Melakukan 1. Bersama rekan 1. Mendapatkan Akuntabel: Kegiatan terebut Sesuai dengan tata
koordinasi dengan kerja menentukan masukan dan Mencatat saran memberikan kontribusi nilai Puskesmas
rekan kerja tempat dan jadwal dan masukan dari terhadap visi Kedungbendo
saran terkait isu puskesmas
mengenai untuk teman sejawat “SMART”
dan gagasan kedungbendo yaitu
rancangan melaksanakan secara cermat dan S-SAFETY= setiap
pemecahan yang “Terciptanya Masyarakat
aktualisasi yang konsultasi dan teliti petugas dalam
akan Mandiri untuk hidup
akan dikerjakan diskusi Kolaboratif: sehat” memberikan
2. Melaksanakan dilaksanakan Membangun kerja Misi : pelayanan selalu
konsultasi dan dalam sama yang baik 1. Menciptakan mengutamakan
diskusi sesuai aktualisasi antar teman kemandirian dan keselamatan pasien
2. Terlaksananya sejawat peran serta dan petugas.
dengan
masyarakat M- MUDAH
kesepakatan koordinasi yang
untuk hidup
=pelayanan
baik dengan kesehatan mudah
teman sejawat sehat.
diakses masyarakat.
mengenai 2. Mempertahankan
A-ADIL=setiap
dan
kegiatan petugas dalam
meningkatkan memberikan
aktualisasi yang
mutu sumber pelayanan
akan daya kesehatan berdasarkan
dilaksanakan yang mendukung prioritas.
upaya R-RAMAH =setiap
peningkatan petugas dalam
kesehatan memberikan
masyarakat. pelayanan selalu

27
3. Meningkatkan bersikap ramah dan
pelayanan menyenangkan
kesehatan T-TEPAT = setiap
masyarakat yang petugas
bermutu dan memberikan
terjangkau pelayanan sesuai
dengan prosedur
4. Melakukan pre 1. Membuat Analisa Adanya hasil Berorientasi Kegiatan terebut Sesuai dengan tata
sosialisasi dengan presentase analisa Pelayanan: memberikan kontribusi nilai Puskesmas
Hormat, Sopan, terhadap visi Kedungbendo
menggunakan puskesmas
Santun “SMART”
Teknik random kedungbendo yaitu
Kolaboratif: S-SAFETY= setiap
sampling “Terciptanya Masyarakat
Koordinasi petugas dalam
Mandiri untuk hidup
komunikatif sehat” memberikan
Misi : pelayanan selalu
1. Menciptakan mengutamakan
kemandirian dan keselamatan pasien
peran serta dan petugas.
masyarakat M- MUDAH
untuk hidup
=pelayanan
kesehatan mudah
sehat.
diakses masyarakat.
2. Mempertahankan
A-ADIL=setiap
dan
petugas dalam
meningkatkan memberikan
mutu sumber pelayanan
daya kesehatan berdasarkan
yang mendukung prioritas.
upaya R-RAMAH =setiap
peningkatan petugas dalam
kesehatan memberikan
masyarakat. pelayanan selalu

28
3. Meningkatkan bersikap ramah dan
pelayanan menyenangkan
kesehatan T-TEPAT = setiap
masyarakat yang petugas
bermutu dan memberikan
terjangkau pelayanan sesuai
dengan prosedur
5. Mensosialisasikan Melakukan sosialisasi Melakukan Kolaboratif: Kegiatan terebut Sesuai dengan tata
penggunaan kartu penggunaan kartu sosialisasi kepada Koordinasi memberikan kontribusi nilai Puskesmas
indeks berobat indeks berobat pasien seluruh petugas Komunikatif terhadap visi Kedungbendo
pasien pada saat mendaftar rekam medis Berorientasi puskesmas “SMART”
dan petugas Pelayanan: kedungbendo yaitu S-SAFETY= setiap
“Terciptanya Masyarakat
pendaftaran Hormat petugas dalam
Mandiri untuk hidup
Komunikatif sehat” memberikan
Jelas Misi : pelayanan selalu
Sopan Santun 1. Menciptakan mengutamakan
dalam kemandirian dan keselamatan pasien
menyampaikan peran serta dan petugas.
Harmonis: masyarakat M- MUDAH
Sesuai dengan sila untuk hidup
=pelayanan
ke-4 dalam kesehatan mudah
sehat.
berdiskusi diakses masyarakat.
2. Mempertahankan
menggunakan A-ADIL=setiap
dan
prinsip petugas dalam
musyawarah meningkatkan memberikan
mutu sumber pelayanan
daya kesehatan berdasarkan
yang mendukung prioritas.
upaya R-RAMAH =setiap
peningkatan petugas dalam
kesehatan memberikan
masyarakat. pelayanan selalu

29
3. Meningkatkan bersikap ramah dan
pelayanan menyenangkan
kesehatan T-TEPAT = setiap
masyarakat yang petugas
bermutu dan memberikan
terjangkau pelayanan sesuai
dengan prosedur
6. Melakukan 1. Melakukan evaluasi Hasil evaluasi Kompeten: Kegiatan terebut Sesuai dengan tata
evaluasi dan terhadap muncul nilai atau Melaksanaka memberikan kontribusi nilai Puskesmas
monitoring hasil presentase berkas tugas dengan terhadap visi Kedungbendo
pelaksanaan puskesmas
kegiatan yang waktu kualitas terbaik “SMART”
penggunaan KIB kedungbendo yaitu
penggunaan KIB pelayanan <10 Akuntabel: S-SAFETY= setiap
“Terciptanya Masyarakat
menit Tanggungjawab petugas dalam
Mandiri untuk hidup
dalam sehat” memberikan
melaksanakan Misi : pelayanan selalu
analisa dengan 1. Menciptakan mengutamakan
cermat dan teliti kemandirian dan keselamatan pasien
Berorientasi peran serta dan petugas.
Pelayanan: masyarakat M- MUDAH
Melaksanakan untuk hidup
=pelayanan
analisa dengan kesehatan mudah
sehat.
SOP yang berlaku diakses masyarakat.
2. Mempertahankan
A-ADIL=setiap
dan
petugas dalam
meningkatkan memberikan
mutu sumber pelayanan
daya kesehatan berdasarkan
yang mendukung prioritas.
upaya R-RAMAH =setiap
peningkatan petugas dalam
kesehatan memberikan
masyarakat. pelayanan selalu

30
3. Meningkatkan bersikap ramah dan
pelayanan menyenangkan
kesehatan T-TEPAT = setiap
masyarakat yang petugas
bermutu dan memberikan
terjangkau pelayanan sesuai
dengan prosedur
7. Melakukan 1. Menyiapkan Terselesaikannya Akuntabel: Kegiatan terebut Sesuai dengan tata
penyusunan dokumen laporan laporan Tanggungjawab memberikan kontribusi nilai Puskesmas
laporan aktualisasi 2. Menyusun laporan aktualisasi menyelesaikan terhadap visi Kedungbendo
laporan puskesmas “SMART”
3. Melakukan kedungbendo yaitu
Kompeten: S-SAFETY= setiap
konsultasi dengan “Terciptanya Masyarakat
Kualitas laporan petugas dalam
mentor dan coach Mandiri untuk hidup
dibuat, sesuai sehat” memberikan
aturan Misi : pelayanan selalu
Kompeten: 1. Menciptakan mengutamakan
Melaksanakan kemandirian dan keselamatan pasien
tugas dengan peran serta dan petugas.
kualias terbaik masyarakat M- MUDAH
untuk hidup
=pelayanan
kesehatan mudah
sehat.
diakses masyarakat.
2. Mempertahankan
A-ADIL=setiap
dan
petugas dalam
meningkatkan memberikan
mutu sumber pelayanan
daya kesehatan berdasarkan
yang mendukung prioritas.
upaya R-RAMAH =setiap
peningkatan petugas dalam
kesehatan memberikan
masyarakat. pelayanan selalu

31
3. Meningkatkan bersikap ramah dan
pelayanan menyenangkan
kesehatan T-TEPAT = setiap
masyarakat yang petugas
bermutu dan memberikan
terjangkau pelayanan sesuai
dengan prosedur

32
3.7 Jadwal Rencana Kegiatan Aktualisasi
Dalam mengaplikasikan kegiatan aktualisasi, diperlukan sebuah jadwal kegiatan yang
harus sudah tersusun agar rencana aktualisasi bias berjalan sesuai dengan waktu yang telah
direncanakan. Berikut ini jadwal rencana kegiatan aktualisasi yang akan dilaksanakan di UPT
Puskesmas Kedungbendo.
Tabel 3. 5 Jadwal Rencana Kegiatan Aktualisasi

April-Juni
April Mei Juni
NO KEGIATAN Minggu
Minggu Ke- Minggu Ke-
Ke-
4 1 2 3 4 1 2 3 4
Melakukan konsultasi terkait

1 kegiatan rancangan
aktualisasi kepada mentor

Melakukan bimbingan

2 dengan coach mengenai


rancangan aktualisasi

Melakukan koordinasi
dengan rekan kerja
3
mengenai rancangan desain
kartu indeks berobat

4 Melakukan pre sosialisasi

Mensosialisasikan

5 penggunaan KIB dan


melakukan post test

Melakukan evaluasi

6 monitoring hasil kegiatan


aktualisasi

Melakukan penyusunan
7
laporan aktualisasi

33
DAFTAR PUSTAKA

Aditama, C Yoga. 2007. Managemen Administrasi Rumah Sakit. Jakarta


Universitas.Indonesia.
Akasah, Modul: Pengelolaan Sistem Rekam Medis II,Politeknik Piksi Ganesha
Bandung,2008,Bandung.
Budi; Syafitri Citra. 2011. Manajemen Unit Kerja Rekam Medis. Quantum Sinergis
Media
Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 2006. Pedoman Penyelenggaraan Dan
Prosedur Rekam Medis Rumah Sakit di Indonesia.
Depkes, Permenkes RI, No. 269/MenKes/Per/III/2008, Tentang Rekam
Medis.(Jakarta : Depkes RI. 2008).
Kemenkes RI. 2014. Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2014. Jakarta:Kementerian
Kesehatan RI.
Menteri Kesehatan Nomor 129 Tahun 2008 Tentang Standart Pelayanan
Minimal.Rumah Sakit.
Nanang, E. 2016. Efisensi dan Efektivitas Penggunaan Folder Rekam Medis di
Pelayanan Rawat Jalan Di Rumah Sakit Griya Waluya Kabupaten Ponorogo.
Sjamsuhidajat, dkk 2006. Manual Rekam Medis. Konsil Kedokteran Indonesia:
Jakarta Selatan.
Undang-undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang “Aparatur Sipil Negara”

34

Anda mungkin juga menyukai