Nothing Special   »   [go: up one dir, main page]

Konsep, Ruang Lingkup, Dan Sistem Pendidikan Islam

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 16

KONSEP, RUANG LINGKUP, DAN SISTEM

PENDIDIKAN ISLAM
Makalah ini disusun dan diajukan untuk memenuhi tugas pada Seminar
Karya Tulis Ilmiah

Dosen:
Laila, S.Th.I., M.Pd

Oleh:
Fiya Raihana Faraha (2022122697)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM
DARUL ULUM KANDANGAN
KELAS KERJASAMA DALAM PAGAR KANDANGAN
SEMESTER GENAP 2022/2023
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Panyayang, saya panjatkan puji syukur atas kehadirat-Nya. Tidak lupa pula
sholawat serta salam saya haturkan kepada nabi besar Nabi Muhammad SAW.
Dengan rahmat Allah dan berkat Rasulullah saya dapat menyelesaikan makalah
ini yang berjudul “Konsep, Ruang Lingkup, dan Sistem Pendidikan Islam”
Besar harapan saya makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan kita. Saya menyadari bahwa di dalam makalah ini
terdapat terdapat banyak sekali kekurangan-kekurangan dan jauh dari kata
sempurna. Oleh sebab itu, saya berharap adanya kritik, saran dan usulan demi
perbaikan makalah yang telah saya buat ini, mengingat tidak ada sesuatu yang
sempurna tanpa saran yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang
membacanya. Sekiranya makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami
sendiri maupun orang yang membacanya.

Kandangan, 14 Februari 2023

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................... ii


DAFTAR ISI .................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ...................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................. 2
C. Tujuan Masalah..................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Pendidikan Islam dan Ruang Lingkupnya.......... 3
B. Tujuan Pendidikan Islam ...................................................... 7
C. Sistem Pendidikan Islam....................................................... 8
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan ........................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA .................................................................... 13

iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan Islam ialah pendidikan yang dilaksanakan berdasarkan pola
ajaran Islam. Karena ajaran Islam berdasarkan Alquran, Sunah, pendapat ulama
serta warisan sejarah, maka pendidikan Islam pun mendasarkan diri pada
Alquran, Sunah, pendapat ulama serta warisan sejarah tersebut.
Pendidikan pada dasarnya adalah media dalam mendidik serta dalam
mengembangkan peotensi-potensi kemanusiaan yang primordial. Pendidikan
sejatinya adalah gerbang untuk mengantar umat manusia menuju peradaban
yang lebih tinggi dan humanis dengan berlandaskan pada keselarasan
hubungan manusia, lingkungan, dan sang pencipta. Pendidikan adalah sebuah
ranah yang didalamnya melibatkan dialektika interpersonal dalam mengisi
ruang-ruang kehidupan sebuah ranah yang menjadi pelita bagi perjalanan umat
manusia, masa lalu, masa kini, dan masa akan datang.1
Tujuan umum pendidikan Islam adalah terwujudnya pribadi muslim.
Tujuan itu dapat dirinci menjadi pribadi muslim yang akalnya berkembang,
bersedia menerima kebenaran pengetahuannya itu, dan terampil mempraktekan
pengetahuan yang dimilikinya. Tujuan pendidikan Islam ini akan terwujud bila
pendidikan Islam dijalankan sesuai dengan dasar yang absolut yaitu Alquran
dan Hadis.

1
Rahmat Hidayat,Ilmu Pendidikan Islam “Menuntun Arah Pendidikan Islam
Indonesia”(Jakarta:LPPPI,2016), h. 4

1
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian Pendidikan Islam dan ruang lingkupnya?
2. Apa tujuan Pendidikan Islam?
3. Bagaimana sistem Pendidikan Islam?

C. Tujuan Masalah
1. Mengetahui pengertian Pendidikan Islam dan ruang lingkupnya.
2. Mengetahui tujuan Pendidikan Islam.
3. Mengetahui sistem Pendidikan Islam.

2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Pendidikan Islam dan Ruang Lingkupnya
1. Pengertian Pendidikan Islam
Dalam Islam, kata pendidikan dapat bermakna tarbiyah, berasal dari kata
kerja rabba. Di samping kata rabba terdapat pula kata ta‟dib, berasal dari
kata addaba. Selain itu ada juga kata ta‟lim, berasal dari kata kerja „allama.
Sedangkan menurut para ahli, terdapat berbagai pengertian tentang
pendidikan islam. Namun dapat diambil kesimpulan dari beberapa pendapat
tersebut, yaitu pendidikan islam ialah bimbingan yang dilakukan oleh
seorang dewasa kepada terdidik dalam masa pertumbuhan agar ia memiliki
kepribadan muslim.
Jadi, pendidikan islam adalah pendidikan yang seluruh komponen atau
aspeknya didasarkan pada ajaran islam. Visi,misi,tujuan,proses belajar
mengajar,pendidik,peserta didik,hubungan pendidik dan peserta
didik,kurikulum,bahan ajar,sarana prasarana,pengelolaan,lingkungan dan
aspek atau komponen pendidikan lainnya didasarkan pada ajaran islam.
Itulah yang disebut dengan pendidikan islam, atau pendidikan yang islami.2
2. Ruang Lingkup Pendidikan Islam
Proses tarbiyah (pendidikan) mempunyai tujuan untuk melahirkan suatu
generasi baru dengan segala cirinya yang unggul dan beradab. Penciptaan
generasi ini dilakukan dengan penuh keikhlasan dan ketulusan yang
sepenuhnya dan seutuhnya kepada Allah Swt. melalui proses tarbiyah.
Melalui proses tarbiyah inilah, Allah Swt. telah menampilkan peribadi
muslim yang merupakan uswah dan qudwah melalui Nabi Muhammad saw.
Peribadinya merupakan manifestasi dan perwujudan dari segala nilai dan
norma ajaran Alquran dan sunah Rasulullah.3

2
Abuddin Nata, Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta:Prenada media, 2016) h. 30
3
Rahmat Hidayat,Ilmu Pendidikan Islam “Menuntun Arah Pendidikan Islam
Indonesia”(Jakarta:LPPPI,2016), h. 12

3
Ruang lingkup pendidikan islam yaitu berupa pada ajaran-
ajaran/petunjuk, prinsip-prinsip, ilmu teori, dan juga praktek/kegiatan
pandidikan di lingkungan.
Lingkup materi pendidikan Islam secara lengkap dikemukakan oleh Heri
Jauhari Muchtar dalam bukunya “Fikih Pendidikan”, bahwa pendidikan
Islam melingkupi4 :
1. Pendidikan Keimanan (Tarbiyatul Imaniyah)
Allah Swt. berfirman: “Dan ingatlah ketika Luqman berkata kepada
anaknya diwaktu ia memberikan pelajaran kepadanya: ”hai anakku,
janganlah kamu mempersekutukan Allah, sesungguhnya
mempersekutukan Allah adalah benar-benar kedzaliman yang nyata.”
(Q.S 31:13)
Berikut beberapa cara untuk mengenalkan Allah SWT. dalam
kehidupan anak:
a. Menghadirkan sosok Allah melalui aktivitas rutin, seperti ketika
kita bersin katakan alhamdulillah. Ketika kita memberikan uang
jajan katakan bahwa uang itu titipan Allah jadi harus dibelanjakan
dengan baik seperti beli roti.
b. Memanfaatkan momen religius, seperti shalat bersama, tarawih
bersama di bulan ramadhan, tadarus, buka puasa bareng.
c. Memberi kesan positif tentang Allah dan kenalkan sifat- sifat
Allah. Jangan mengatakan “nanti Allah marah kalau kamu
berbohong” tapi katakanlah “ anak yang jujur disayang Allah”

2. Pendidikan Moral/Akhlak (Tarbiyatul Khuluqiyah)


Ada beberapa cara untuk mengenalkan/mengajarkan akhlak kepada
anak:
a. Penuhilah kebutuhan emosinya dengan mengungkapkan emosi
lewat cara yang baik. Hindari mengekspresikan emosi dengan cara
kasar, tidak santun dan tidak bijak. Berikan kasih sayang

4
Heri Jauhari Muchtar, Fikih Pendidikan (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2008), h. 16-18.

4
sepenuhnya, agar anak merasakan bahwa ia mendapatkan
dukungan.
b. Memberikan pendidikan mengenai yang haq dan bathil “Dan
janganlah kamu campur adukan yang haq dengan yang bathil dan
janganlah kamu sembunyikan yang haq itu, sedang kamu
mengetahui .”(QS. Al-Baqarah/2: 42) Seperti bahwa berbohong itu
tidak baik, memberikan sedekah kepada fakir miskin itu baik.
c. Meminta maaf jika melakukan kesalahan. Meminta maaf
merupakan hal yang sulit dilakukan, apalagi permintaan maaf
orang tua kepada anaknya. Permintaan maaf dianggap sesuatu hal
yang tabu, dan dianggap hanya berlaku buat yang muda kepada
yang lebih tua – tidak berlaku untuk kebalikannya.

3. Pendidikan Jasmani (Tarbiyatul Jasmaniyah)


Dengan memenuhi kebutuhan makanan yang seimbang, memberi
waktu tidur dan aktivitas yang cukup agar pertumbuhan fisiknya baik
dan mampu melakukan aktivitas seperti yang disunahkan Rasulullah :“
Ajarilah anak-anakmu memanah, berenang dan menunggang kuda.”
(HR. Thabrani).

4. Pendidikan Intelektual (Tarbiyatul Aqliyah)


Menurut kamus Psikologi istilah intelektual berasal dari kata intelek
yaitu proses kognitif/berpikir, atau kemampuan menilai dan
mempertimbangkan. Pendidikan intelektual ini disesuaikan dengan
kemampuan berpikir anak. Pendidikan rasional (intellegence question
learning) merupakan pendidikan yang mengedapan kecerdasan akal.
Tujuan yang diinginkan dalam pendidikan itu adalah bagaimana
mendorong anak agar bisa berfikir secara logis terhadap apa yang dlihat
dan diindra oleh mereka. Input, proses, dan output pendidikan anak
diorientasikan pada rasio (intellegence oriented), yakni bagaimana anak

5
dapat membuat analisis, penalaran, dan bahkan sintesis untuk
menjustifikasi suatu masalah.

5. Pendidikan Kejiwaan/Hati Nurani (Tarbiyatul Nafsiyah)


Firman Allah SWT. :”Dan janganlah kamu bersifat lemah dan
jangan pula berduka cita, padahal kamulah orang-orang yang paling
tinggi derajatnya, jika kamu benar-benar orang yang beriman.”(QS.Ali
Imran:139). Untuk itu pendidikan diharapkan mampu memberikan
kebutuhan emosi, dengan cara memberikan kasih sayang, pengertian,
berperilaku santun dan bijak, menumbuhkan rasa percaya diri dan
memberikan semangat, tidak melemahkan.

6. Pendidikan Sosial/Kemasyarakatan (Tarbiyatul Ijtimaiyah)


Pendidikan sosial / kemasyarakatan merupakan aplikasi
hablumminannas, sebagai manusia sosial yang dapat menghargai hak
dan kewajiban setiap individu dan masyarakat lainnya. Proses
pendidikan yang ideal seharusnya mencerminkan kehidupan dan
kondisi-kondisi sosial suatu masyarakat, karena program pendidikan
tidak dapat dipisahkan dari kondisi sosial, institusi sosial, hubungan
sosial, yang semuanya akan memberikan arah bagi kemajuan dunia
pendidikan.
Kajian tentang aspek sosial dalam pendidikan bertujuan melihat dan
memahami dimensi-dimensi sosial dalam kehidupan masyarakat,
dimana mereka hidup dan untuk apa mereka hidup. Kajian tentang
kehidupan sosial dalam masyarakat dikaji supaya kita mendapatkan
memahami secara menyeluruh (utuh) dan komprehensif tentang aspek
sosial serta hubungannya dengan pendidikan yang kita laksanakan.

7. Pendidikan Seksual (Tarbiyatul Syahwaniyah)


Pendidikan Tarbiyah syahwaniyah merupakan pendidikan penting
dalam Islam kita dapat menggunakan pendekatan preventif, dengan

6
menanamkan nilai-nilai agama yang akan menjadi ilmu pengetahuan
bagi para remaja khususnya dan manusia umumnya dalam memaknai
kesucian.
Oleh sebab itu maka pendidikan tidak dapat dijalankan dengan
hanya mengetahui ataupun menghapal saja tentang hal baik dan buruk,
tapi bagaimana menjalankannya sesuai dengan nilai-nilainya.

B. Tujuan Pendidikan Islam


Salah satu aspek penting dan mendasar dalam pendidikan adalah aspek
tujuan. Merumuskan tujuan pendidikan merupakan syarat mutlak dalam
mendefiniskan pendidikan itu sendiri yang paling tidak didasarkan atas konsep
dasar mengenai manusia, alam, dan ilmu serta dengan pertimbangan prinsip
prinsip dasarnya. Hal tersebut disebabkan pendidikan adalah upaya yang paling
utama, bahkan satu satunya untuk membentuk manusia menurut apa yang
dikehendakinya. Karena itu menurut para ahli pendidikan, tujuan pendidikan
pada hakekatnya merupakan rumusan-rumusan dari berbagai harapan ataupun
keinginan manusia.5
Tujuan pendidikan Islam tidak terlepas dari tujuan hidup manusia dalam
Islam, yaitu untuk menciptakan pribadi- pribadi hamba Allah yang selalu
bertakwa kepadaNya, dan dapat mencapai kehidupan yang berbahagia di dunia
dan akhirat. Dalam konteks sosiologi pribadi yang bertakwa menjadi rahmatan
lil „alamin, baik dalam skala kecil maupun besar. Tujuan hidup manusia dalam
Islam inilah yang dapat disebut juga sebagai tujuan akhir pendidikan Islam.
Tujuan khusus yang lebih spesifik menjelaskan apa yang ingin dicapai
melalui pendidikan Islam. Sifatnya lebih praktis, sehingga konsep pendidikan
Islam jadinya tidak sekedar idealisasi ajaran-ajaran Islam dalam bidang
pendidikan. Dengan kerangka tujuan ini dirumuskan harapan-harapan yang

5
Munzir Hitami, Mengonsep Kembali Pendidikan Islam (Yogyakarta: Infinite Press, 2004), h. 32

7
ingin dicapai di dalam tahap-tahap tertentu proses pendidikan, sekaligus dapat
pula dinilai hasil-hasil yang telah dicapai.6
Dalam tujuan khusus tahap-tahap penguasaan anak didik terhadap
bimbingan yang diberikan dalam berbagai aspeknya; pikiran, perasaan,
kemauan, intuisi, ketrampilan atau dengan istilah lain kognitif, afektif dan
psikomotor. Dari tahapan ini kemudian dapat dicapai tujuan-tujuan yang lebih
terperinci lengkap dengan materi, metode dan system evaluasi. Inilah yang
kemudian disebut kurikulum, yang selanjutnya diperinci lagi kedalam silabus
dari berbagai materi bimbingan.7
Karna banyak pendapat dari para ahli, maka dapat disimpulkan bahwa
tujuan pendidikan Islam tersebut akan membentuk karaktristik pendidikan
Islam yang meliputi :
1. Penekanan pada pencarian ilmu pengetahuan, penguasaan dan
pengembangan atas dasar ibadah kepada Allah swt.
2. penekanan pada nilai-nilai akhlak.
3. pengakuan akan potensi dan kemampuan seseorang untuk berkembang
dalam suatu kepribadian.
4. pengamalan ilmu pengetahuan atas dasar tanggung jawab kepada Tuhan
dan masyarakat manusia.

C. Sistem Pendidikan Islam


Sistem pendidikan islam adalah keseluruhan dari bagian-bagian yang
saling bekerja sama atau unsur-unsur yang disusun secara teratur dan saling
berkaitan, dalam rangka membentuk manusia yang berkepribadian muslim
berdasarkan nilai-nilai ajaran islam yang berdasarkan kepada Al-Qur'an dan al-
Sunnah.

6
Rahmat Hidayat,Ilmu Pendidikan Islam “Menuntun Arah Pendidikan Islam
Indonesia”(Jakarta:LPPPI,2016), h. 41
7
Rahmat Hidayat,Ilmu Pendidikan Islam “Menuntun Arah Pendidikan Islam
Indonesia”(Jakarta:LPPPI,2016), h. 42

8
Untuk menunjang suatu keberhasilan dan mencapai tujuan pendidikan
Islam, maka unsur-unsur pendidikan sebagai suatu kesatuan unsur yang
sifatnya operasional, situasional dan non situasional merupakan alat yang
relatif penting.
1. Operasional
Menurut pandangan Islam, unsur-unsur pokok dalam operasional
pendidikan Islam terbagi ke dalam 5 bahagian yaitu:
a. Pembacaan Al-Qur‟an
Dalam hal ini tidak langsung sebagaimana mestinya, karena
pembacaan al-Qur‟an hanya sebutan dan sekedar bisa membaca, tidak
sampai pada tingkat pemahaman dan pengamalannya.
b. Tazkiyah atau Penyucian
Dalam hal ini penyucian jiwa dan budaya agar tumbuh dan
berkembang secara maksimal dan tidak menyimpang dari tujuan
ajaran agama Islam. Hal ini pun bisa sebagai melaksanakan acara-
acara ritual yang sakral (termasuk suci dari pengaruh agama Hindu
dan Budha).
c. Ta‟lim atau Pengajaran al-Kitab
Hal ini dimaksudkan agar berkembang budaya tulisan. Pengajaran
ini hanya sampai pada tarap baca tulis Arab, latin atau melayu di
kalangan mereka, hanya terbatas dan tidak fungsional dalam
kehidupan sehari-hari di masyarakat.
d. Al-Hikmah
Pengajaran al-Hikmah dimaksudkan untuk mengembangkan
budaya dan kemampaun berfikir dan berfilsafat. Hal ini boleh
dikatakan tidak ada.
e. Al-Ilmu
Pengajaran al-Ilmu dimaksudkan agar tumbuh berkembang ilmu
pengetahuan di segala bidangnya termasuk teknologi, ternyata boleh
dikatakan tidak ada sama sekali.

9
2. Unsur-unsur Situasional
Sistem Pendidikan Islam dalam perspektif unsur situasi pendidikan
dibagi ke dalam lima bagian yaitu:
a. Pendidik
b. Anak didik
c. Tujuan pendidikan
d. Alat pendidikan
e. Struktur sosio kultural
Proses pendidikan tidak pernah terlepas dari struktur kemasyarakatan
dan kebudayaan di sekitanya. Struktur masyarakat dan kebudayaan yang
berbeda-beda itu, merupakan salah satu unsur yang mempengaruhi situasi
pendidikan. Di samping unsur-unsur yang telah diuraikan.
Dari uraian di atas dapat dipahami bahwa unsur-unsur situasional
dalam Sistem Pendidikan Islam sangat mempengaruhi berlangsungnya
sebuah proses pendidikan. Dengan demikian, pendidikan Islam sebagai
sebuah sistem sangat membutuhkan unsur-unsur tersebut.

3. Unsur-unsur non Situasional


Terbagi dalam tiga:
1. Lembaga-lembaga pendidikan islam
a. Keluarga
Keluarga muslim adalah benteng utama tempat anak-anak
dibesarkan melalui pendidikan Islam, yang dimaksud dengan
keluarga muslim adalah keluarga yang mendasarkan aktivitasnya
pada pembentukan keluarga yang sesuai dengan syari‟at Islam.
b. Sekolah
Lembaga sekolah merupakan pembinaan lanjutan dari nilai
yang telah diletakkan dasar-dasarnya dalam lingkungan keluarga.
c. Masyarakat
Dalam konteks pendidikan, masyarakat merupakan
lingkungan ketiga setelah keluarga dan sekolah. Pendidikan yang

10
dialami dalam masyarakat ini telah mulai ketika anak-anak untuk
beberapa waktu setelah lepas dari asuhan keluarga dan berada di
luar pendidikan sekolah. Dengan demikian, berarti pengaruh
pendidikan tersebut tampak lebih luas.
2. Kurikulum pendidikan islam
Kurikulum adalah seperangkat perencanaan dan media untuk
mengantarkan lembaga pendidikan dalam mewujudkan tujuan
pendidikan yang diinginkan. Secara umum, kurikulum pendidikan
Islam meliputi ilmu-ilmu sunnatullah dan ilmu-ilmu dinullah. Ilmu-
ilmu sunnatullah meliputi tentang kimia, anatomi, tata surya, fisika,
meteorologi, matematika, biologi, dan sebagainya. Sedangkan ilmu-
ilmu dinullah meliputi ilmu-ilmu tentang ilmu Al-Qur‟an dan
Tafsirnya, ilmu hadis, ushul fiqhi, tauhid, mualamah, dan sebagainya.
3. Administrasi dan Pembiayaan Pendidikan dalam Islam
Pendidikan Islam tanggung jawab individu dan masyarakat, ini
berarti bahwa administrasi dan pembiayaan pendidikan islam
merupakan kewajiban individu dan masyarakat bahkan pemerintah.
Untuk hal ini diwujudkan dalam dua sistem operasional yaitu
sentraliasasi dan desentralisasi.
Dalam hal ini dapat dipahami bahwa unsur adimistrasi dan
pembiayaan pendidikan dalam islam merupakan dua hal yang sangat
menunjang keberhasilan sebuah proses pendidikan dan oleh karenanya
keduanya merupakan unsur yang sangat penting dalam pendidikan
islam.

11
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Dalam Islam kata pendidikan dapat bermakna tarbiyah, ta‟dib, dan
ta‟lim. Pendidikan islam adalah pendidikan yang seluruh komponen atau
aspeknya didasarkan pada ajaran islam. Visi, misi, tujuan, proses belajar
mengajar, pendidik, peserta didik, hubungan pendidik dan peserta didik,
kurikulum, bahan ajar, sarana prasarana, pengelolaan, lingkungan dan aspek
atau komponen pendidikan lainnya didasarkan pada ajaran islam.
Ruang lingkup pendidikan islam yaitu berupa ajaran-ajaran/petunjuk,
prinsip-prinsip, ilmu teori, dan juga praktek/kegiatan pendidikan di lingkungan.
Tujuan pendidikan Islam tidak terlepas dari tujuan hidup manusia dalam
Islam, yaitu untuk menciptakan pribadi- pribadi hamba Allah yang selalu
bertakwa kepadaNya, dan dapat mencapai kehidupan yang berbahagia di dunia
dan akhirat.
Sistem pendidikan islam adalah keseluruhan dari bagian-bagian yang
saling bekerja sama atau unsur-unsur yang disusun secara teratur dan saling
berkaitan, untuk membentuk manusia yang berkepribadian muslim berdasarkan
nilai-nilai ajaran islam yang berdasarkan kepada Al-Qur'an dan al-Sunnah.
Untuk menunjang suatu keberhasilan dan mencapai tujuan pendidikan Islam,
maka unsur-unsur pendidikan sebagai suatu kesatuan unsur yang sifatnya
operasional, situasional dan non situasional.

12
DAFTAR PUSTAKA

Hidayat, Rahmat. Ilmu Pendidikan Islam “Menuntun Arah Pendidikan Islam


Indonesia”. LPPPI. 2016

Nata, Abuddin. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta. Prenada Media. 2016

Jauhari Muchtar, Heri. Fikih Pendidikan. Bandung. PT Remaja Rosdakarya. 2008

Hitami, H.Munzir. Mengonsep Kembali Pendidikan Islam. Infinite Press. 2004

13

Anda mungkin juga menyukai