Nothing Special   »   [go: up one dir, main page]

Ronde Mankep

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 19

KONSEP RONDE MANAJEMEN KEPERAWATAN

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Manajemen Keperawatan
Dosen : Raihany S.M.,S.Kep.,Ners.,M.Kep.

Disusun Oleh :
Kelompok 1
Kelas B Tingkat IV

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN


FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS BHAKTI KENCANA
DESEMBER, 2020
DAFTAR NAMA ANGGOTA

1. Ayu Pinka AK116060


2. Alfrian Wirastya Bhaladika AK117194
3. Anggrek Aulia Suhendra AK117049
4. Astrid Aulia Sapitri AK117051
5. Cita Nurhayati AK117053
6. David Makmur Sentosa AK117054
7. Deliana Putri Rahmi AK117055
8. Destianti Agustin Nur Arningtyas AK117056
9. Difia Nurul Farhani AK117057
10. Ellysa Dwi Hartini AK117059
11. Elsa Savira Yuliani AK117060
12. Eriska Priscilia Hamdani Sultoni Rochman AK117061
13. Erlita Komalawati AK117062
14. Faisal Fedryansyah Syawal AK117063
15. Fajar Aditya AK117064
16. Fania Putri Alya AK117065
17. Gugun Gunawan AK117066
18. Irma Gustiarni AK117068
19. Lusi Hari Setia Ningsih AK117069
KATA PENGANTAR

Puji syukur khadirat Allah Swt atas segala rahmat dan hidayah-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas yang berjudul “Konsep Ronde
Manajemen Keperawatan” dengan baik dan tepat pada waktunya.
Pada saat membuat dan menyusun makalah ini banyak sekali kendala yang
kami hadapi dikarenakan keterbatasan waktu yang kami miliki dan kami pun
menyadari tanpa bantuan semua pihak mungkin makalah ini tidak dapat
diselesaikan sesuai harapan. Oleh karna itu kami selaku penulis makalah ini
menyampaikan terimakasih yang sebesar-besarnya.

Bandung, 15 Desember 2020

Penulis

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..........................................................................................
DAFTAR ISI..........................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar belakang.........................................................................................
1.2. Rumusan masalah...................................................................................
1.3. Tujuan Penulisan.....................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
2.1. Konsep Ronde Keperawatan...................................................................
2.2. Langkah-Langkah Ronde Keperawatan..................................................
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan................................................................................................
3.2 Saran..........................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA

2
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Manajemen adalah suatu upaya kegiatan untuk mengarahkan,


mengkoordinasi, mengarahkan dan mengawasi dalam mencapai tujuan
bersama dalam sebuah organisasi. Manajemen keperawatan adalah upaya staf
keperawatan dalam memberikan asuhan keperawatan, pengobatan, dan rasa aman
kepada pasien, keluarga, serta masyarakat.
Manajemen sangat penting diterapkan di dalam ruangan agar semua
kegiatan tertata rapid dan terarah, sehingga tujuan dapat dicapai bersama, yaitu
menciptakan suasana yang aman dan nyaman baik kepada sesama staf
keperawatan maupun pasien.
Dalam pelaksanaan manajemen terdapat model praktik keperawatan
professional ( MPKP ) yang di dalamnya terdapat kegiatan ronde keperawatan.
Ronde keperawatan adalah suatu kegiatan dimana perawat primer dan perawat
asosiet bekerja sama untuk menyelesaikan masalah klien, dan klien dilibatkan
secara langsung dalam proses penyelesaian masalah tersebut.
Ronde Keperawatan (Nursing Rounds) adalah kegiatan yang bertujuan
untuk mengatasi masalah keperawatan klien yang akan dilaksanakan oleh
perawat disamping melibatkan klien untuk membahas dan melaksanakan
asuhan keperawatan. Pada kasus tertentu harus dilakukan oleh perawat primer
dan atau perawat konselor, kepala ruangan, perawat associate yang perlu juga
melibatkan seluruh anggota tim kesehatan (Nursalam, 2002).
Ronde keperawatan diperlukan agar masalah klien dapat teratasi dengan
baik, sehingga semua kebutuhan dasar klien dapat terpenuhi.Perawat
professional harus dapat menerapkan ronde keperawatan, sehingga role play
tentang ronde keperawatan ini sangat perlu dilakukan agar mahasiswa
paham mengenai ronde keperawatan dan dapat mengaplikasikannya kelak
saat bekerja.

4
1.2 RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud dengan Konsep Ronde Keperawatan?
2. Apa saja Langkah-Langkah Ronde Keperawatan?

1.3 TUJUAN PENULISAN


1. Untuk mengetahui Konsep Ronde Keperawatan
2. Untuk mengetahui Langkah-Langkah Ronde Keperawatan

5
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. KONSEP RONDE KEPERAWATAN


2.1.1 Definisi Ronde Keperawatan
Ronde keperawatan adalah suatu metode pembelajaran klinik
yang memungkinkan peserta didik mentransfer dan
mengaplikasikan pengetahuan teoritis kedalam praktik
keperawatan secara langsung (Nursalam, 2009).

Ronde keperawatan adalah kegiatan yang bertujuan untuk


mengatasi masalah keperawatan pasien yang dilaksanakan oleh
perawat disamping melibatkan pasien untuk membahas dan
melaksanakan asuhan keperawatan. Pada kasus tertentu harus
dilaksanakan oleh perawat primer dan konselor, kepala ruangan,
perawat associate yang perlu juga melibatkan seluruh anggota
tim kesehatan (Nursalam, 2002).

Ronde keperawatan adalah pertemuan antara staff yang usai


kerja melaporkan pada staf yang mulai kerja tentang kondisi
pasien, dengan staf menjelaskan apa yang telah dilakukan dan
mengapa dilakukan yang membawa setiap kasus ke dalam
kerangka kerja berfikir staf, dan secara sistematis menegakkan
kemampuan sistem untuk menangani masalah medis
(Chambliss, 1996).

Ronde keperawatan merupakan proses interaksi antara


pengajar dan perawat atau siswa perawat dimana terjadi proses
pembelajaran. Ronde keperawatan dilakukan oleh teacher nurse
atau head nurs dengan anggota stafnya atau siswa untuk
pemahaman yang jelas tentang penyakit dan efek perawatan
untuk setiap pasien (Clement, 2011).

Didalam ronde keperawatan terjadi proses interaksi antara


perawat dengan perawat, perawat dengan pasien. Kozier et al.
(2004) menyatakan bahwa ronde keperawatan merupakan
prosedur dimana dua atau lebih perawat mengunjungi pasien
untuk mendapatkan informasi yang akan membantu dalam
merencanakan pelayanan keperawatan dan memberikan
kesempatan pada pasien untuk mendiskusikan masalah
keperawatannya serta mengevaluasi pelayanan keperawatan
yang telah diterima pasien (Nursalam & Ferry Efendi. 2009).
2.1.2 Karakteristik Ronde Keperawatan
Ronde keperawatan mempunyai beberapa karakteristik
sebagai berikut ini (Nursalam, 2011):
1. Klien dilibatkan secara langsung
2. Klien merupakan fokus kegiatan
3. Perawat aosiaet, perawat primer dan konsuler melakukan
diskusi bersama
4. Kosuler memfasilitasi kreatifitas
5. Konsuler membantu mengembangkan kemampuan perawat asosiet,
6. Perawat primer untuk meningkatkan kemampuan dalam
mengatasi masalah.

2.1.3 Tujuan Ronde Keperawatan

Tujuan dari pelaksanaan ronde keperawatan terbagi


menjadi 2 yaitu: tujuan bagi perawat dan tujuan bagi pasien.
Tujuan ronde keperawatan bagi perawat adalah :
1. Melihat kemampuan staf dalam managemen pasien
2. Mendukung pengembangan profesional dan peluang pertumbuhan
3. Meningkatkan pengetahuan perawat dengan menyajikan
dalam format studi kasus
4. Menyediakan kesempatan pada staf perawat untuk belajar
meningkatkan penilaian keterampilan klinis
5. Membangun kerjasama dan rasa hormat, serta
6. Meningkatkan retensi perawat berpengalaman dan
mempromosikan kebanggaan dalam profesi keperawatan
(Armola et al, 2010).
Ronde keperawatan selain berguna bagi perawat juga berguna
bagi pasien. Tujuan pelaksanaan ronde keperawatan bagi pasien
adalah :
1. Untuk mengamati kondisi fisik dan mental pasien dan kemajuan hari
ke hari
2. Untuk mengamati pekerjaan staff
3. Untuk membuat pengamatan khusus bagi pasien dan memberikan
laporan kepada dokter mengenai, missal: luka, drainasi, perdarahan,
dsb.
4. Untuk memperkenalkan pasien ke petugas dan sebaliknya
5. Untuk melaksanakan rencana yang dibuat untuk perawatan pasien
6. Untuk mengevaluasi hasil pengobatan dan kepuasan pasien
7. Untuk memastikan bahwa langkah-langkah keamanan yang
diberikan kepada pasien
8. Untuk memeriksakan kondisi pasien sehingga dapat dicegah, seperti
ulcus decubitus, foot drop, dsb
9. Untuk membandingkan manifestasi klinis penyakit pada pasien
sehingga perawat memperoleh wawasan yang lebih baik
10. Untuk memodifikasi tindakan keperawatan yang diberikan
(Clement, 2011).

2.1.4 Manfaat Ronde Keperawatan

Manfaat dari ronde keperawatan adalah :

1. Masalah pasien dapat teratasi.

2. Kebutuhan pasien dapat terpenuhi

3. Terciptanya komunikasi keperawatan yang professional

4. Ronde keperawatan dapat meningkatkan keterampilan dan


pengetahuan pada perawat.
5. Membantu mengembangkan keterampilan keperawatan.
6. Membantu mengorientasikan perawat baru pada pasien.
Banyak perawat yang baru masuk tidak mengetahui mengenai
pasien yang dirawat di ruangan. Dengan ronde keperawatan
hal ini bisa dicegah, ronde keperwatan membantu
mengorientasikan perawat baru pada pasien.
7. Terjalinnya kerjasama antar tim kesehatan
8. Perawat dapat melaksanakan model asuhan
keperawatan dengan tepat dan benar.
9. Ronde keperawatan juga meningkatkan kepuasan pasien,
dengan tindakan ronde keperawatan menurunkan angka
insiden pada pasien yang dirawat (Clement, 2011 dan
Kinchay, A, 2012).
2.1.5. Karakteristik Ronde Keperawatan
Menurut Nursalam, 2011 karakteristik ronde keperawatan,
yaitu :
a. Pasien dilibatkan secara langsung
b. Pasien merupakan fokus kegiatan
c. Perawat Assosiet, perawat pelaksana, dan konselor melakukan
diskusi bersama
d. Konselor memfasilitasi kreatifitas
e. Konselor membantu mengembangkan kemampuan perawat
assosiet,
perawat pelaksana dalam meningkatkan kemampuan mengatasi
masalah.
2.1.6 Tipe-Tipe Ronde
Berbagai macam tipe ronde keperawatan dikenal dalam
studi kepustakaan. Diantaranya adalah menurut Close dan
Castledine (2005) ada empat tipe ronde yaitu matrons’ rounds,
nurse management rounds, patient comfort rounds dan teaching
nurse.
1. Matron nurse seorang perawat berkeliling ke ruangan-
ruangan, menanyakan kondisi pasien sesuai jadwal
rondenya. Yang dilakukan perawat ronde ini adalah
memeriksa standart pelayanan, kebersihan dan kerapihan,
dan menilai penampilan dan kemajuan perawat dalam
memberikan pelayanan pada pasien.
2. Nurse management rounds, ronde ini adalah ronde
manajerial yang melihat pada rencana pengobatan dan
implementasi pada sekelompok pasien. Untuk melihat
prioritas tindakan yang telah dilakukan serta melibatkan
pasien dan keluarga pada proses interaksi. Pada ronde ini
tidak terjadi proses pembelajaran antara perawat dan head
nurse.
3. Patient comport nurse, ronde disini berfokus pada
kebutuhan utama yang diperlukan pasien di rumah sakit.
Fungsi perawat dalam ronde ini adalah memenuhi semua
kebutuhan pasien. Misalnya ketika ronde dilakukan
dimalam hari, perawat menyiapkan tempat tidur untuk
pasien tidur.
4. Teaching rounds dilakukan antara teacher nurse dengan
perawat atau mahasiswa perawat, dimana terjadi proses
pembelajaran. Teknik ronde ini biasa dilakukan oleh
perawat atau mahasiswa perawat. Dengan pembelajaran
langsung. Perawat atau mahasiswa dapat langsung
mengaplikasikan ilmu yang didapat langsung pada pasien.
Daniel (2004) walking round yang terdiri dari nursing
round, physician-nurse rounds atau interdisciplinary rounds.
Nursing rounds adalah ronde yang dilakukan antara perawat
dengan perawat. Physician- nurse adalah ronde pada pasien yang
dilakukan oleh dokter dengan perawat, sedangkan
interdisciplinary rounds adalah ronde pada pasien yang
dilakukan oleh berbagai macam tenaga kesehatan meliputi
dokter, perawat, ahli gizi serta fisioterapi.
2.1.7 Tahapan Ronde Keperawatan
Menurur Zainuddin Saleh (2012) tahapan ronde keperawatan:
1. Pre-rounds, meliputi: preparation (persiapan), planning
(perencanaan), orientation (orientasi).
2. Rounds, meliputi: introduction (pendahuluan), interaction
(interaksi), observation (pengamatan), instruction
(pengajaran), summarizing (kesimpulan).
3. Post-rounds, meliputi: debriefing (tanya jawab), feedback
(saran), reflection (refleksi), preparation (persiapan).
2.1.8 Strategi Ronde Keperawatan Yang Efektif
Ramani (2003) menyebutkan ada beberapa strategi agar ronde
keperawatan berjalan efektif yaitu :
1. Melakukan persiapan dengan seksama terkait dengan
pelaksanaan ronde keperawatan baik waktu pelaksanaan,
pasien masalah yang terkait minimal 1 hari sebelum waktu
pelaksanaan, pemberian inform dan sebagainya.
2. Membuat perencanaan apa yang akan dilakukan meliputi :
system apa yang akan diajarkan, aspek-aspek apa yang harus
ditekankan: pemeriksaan fisik, melakukan tindakan, dan
sebagainya. Rencanakan agar semua aktif terlibat dalam
kegiatan, pilih pasien yang akan dilakukan proses
pembelajaran, serta tentukan berapa banyak waktu yang harus
dihabiskan dengan pasien tertentu.
3. Orientasikan pada perawat tujuan yang ingin dicapai.
Kegiatan berikut ini dapat dilakukan selama fase orientasi:
1) orientasikan perawat untuk tujuan latihan dan kegiatan
yang direncanakan.
2) memberikan peran kepada setiap anggota tim.
3) buat aturan mengenai ronde.
4) setiap diskusi sensitive perlu ditunda dan seluruh tim
harus menyadari hal ini.
4. Perkenalkan diri anda dan tim pada pasien meliputi :
1) Memperkenalkan diri kepada pasien
2) Pasien perlu diberitahu bahwa pertemuan itu terutama
dimaksudkan untuk berdiskusi mengenai pemberian
perawatan pada pasien
3) Keluarga tidak perlu diminta untuk pergi jika pasien ingin
untuk ditemani
5. Menyediakan waktu untuk pertanyaan, klarifikasi,
menempatkan pembacaan lebih lanjut. Fase ini terjadi diluar
ruangan, keluar dari pasien jarak pendengaran. Ini adalah
kesempatan untuk mendiskusikan aspek sensitive dari riwayat
pasien.
6. Evaluasi pelaksanaan yang telah dilakukan. Mulai persiapan
untuk pertemuan berikutnya dengan merefleksikan pada diri
mengenai hasil ronde yang telah dilakukan.
2.1.9 Hal yang dipersiapkan dalam ronde keperawatan
Supaya ronde keperawatan yang dilakukan berhasil, maka
bisa dilakukan persiapan sebagai berikut:
1. Menentukan kasus dan topik (masalah yang tidak teratasi dan
masalah yang langka).
2. Menentukan tim ronde keperawatan.
3. Mencari sumber atau literatur.
4. Membuat proposal.
5. Mempersiapkan klien : informed consent dan pengkajian.
6. Diskusi : apa diagnosis keperawatan ?; Apa data yang
mendukung ?; Bagaimana intervensi yang sudah dilakukan?;
Apa hambatan yang ditemukan selama perawatan? (Sitorus R.
& Yulia. 2005).
2.1.10 Komponen Terlibat Dalam Ronde Keperawatan
Komponen yang terlibat dalam kegiatan ronde
keperawatan ini adalah perawat primer dan perawat konselor,
kepala ruangan, perawat associate, yang perlu juga melibatkan
seluruh anggota tim kesehatan lainnya.
1. Peran Ketua Tim dan Anggota Tim
a. Menjelaskan keadaan dan data demografi klien.
b. Menjelaskan masalah keperawata utama.
c. Menjelaskan intervensi yang belum dan yang akan
dilakukan.
d. Menjelaskan tindakan selanjutnya.
e. Menjelaskan alasan ilmiah tindakan yang akan diambil.
2. Peran Ketua Tim Lain dan/Konselor
Perawat primer (ketua tim) dan perawat asosiet (anggota
tim) Dalam menjalankan pekerjaannya perlu adanya sebuah
peranan yang bisa untuk memaksimalkan keberhasilan yang
bisa disebutkan antara lain :
a. Menjelaskan keadaan dan adta demografi klien
b. Menjelaskan masalah keperawatan utama
c. Menjelaskan intervensi yang belum dan yang akan
dilakukan
d. Menjelaskan tindakan selanjtunya
e. Menjelaskan alasan ilmiah tindakan yang akan diambil
Peran perawat primer (ketua tim) lain dan atau konsuler
a. Memberikan justifikasi
b. Memberikan reinforcement
c. Menilai kebenaran dari suatu masalah, intervensi
keperawatan serta tindakan yang rasional
d. Mengarahkan dan koreksi
e. Mengintegrasikan teori dan konsep yang telah dipelajari
Selain perawat, pasien juga dilibatkan dalam
kegiatan ronde keperawatan ini untuk membahas dan
melaksanakan asuhan keperawatan.
3. Kriteria Pasien
Pasien yang dipilih untuk yang dilakukan ronde
keperawatan adalah pasien yang memiliki kriteria sebagai
berikut :
a. Mempunyai masalah keperawatan yang belum teratasi
meskipun sudah dilakukan tindakan keperawatan
b. Pasien dengan kasus baru atau langka (Nursalam & Ferry
Efendi, 2009).
2.1.11. Pentingnya ronde keperawatan
Pentingnya ronde keperawatan dilakukan menurut Clement
(2011) yaitu :
a. Dalam ronde keperawatan, riwayat dan aspek pengobatan
pasien dari perawatannya dijadikan sebagai latar
belakang untuk asuhan keperawatan yang lebih baik.
b. Perawat / Katim yang telah melakukan perawatan kepada
pasien selama seminggu dapat menyajikan informasi
latar belakang dan point-point yang di anggap penting
dalam asuhan keperawatan.
c. Mampu menjawab setiap pertanyaan kepala ruangan.
d. Metode lain dalam melaksanakan ronde, kepala ruangan
atau katim boleh menanyakan apa saja kepada perawat
didalam grup untuk menggambarkan apa yang mereka
ketahui tentang pasien dan asuhan keperawatan kepada
pasien. Perawat dapat memberikan sanggahan dan saran
untuk menjawab pertanyaan.
e. Metode ini bertujuan untuk mengetahui tingkat
pengetahuan dan pengenalan terhadap semua pasien
yang ada.
f. Mempersiapkan diri dengan mempelajari indikasi dan
kerja obat
g. Perawat diinformasikan sebelum ronde sehingga mereka
dapat mempersiapkan diri
2.1.12. Kerugian Dari Ronde Keperawatan
Menurut Clement, I 2011 ada kerugian dari ronde
keperawatan, yaitu :
a. Kerahasiaan pasien terganggu
b. Pasien mungkin mendengar diskusi dan mungkin tidak
menyukai pemikiran bahwa ia sedang berbicara tentang
dirinya.
c. Jika kelompok besar, katim mungkin tidak dapat
berbicara cukup keras untuk didengar, sehingga perhatian
individu yang berada di sekitar hilang.
d. Gangguan yang muncul diruangan.
e. Ronde keperawatan yang tidak dipersiapkan memiliki
nilai nilai belajar mengajar yang lemah.
f. Nilai ronde keperawatan tergantung pada kualitas dan
presentasi dari kepala ruangan / katim.
2.2 Langkah-Langkah Ronde Keperawatan

1. Pra Ronde

• Menentukan kasus dan topik (masalah yang tidak


teratasi dan masalah yang langka)

• Penetapan kasus minimal 1 hari sebelum waktu


pelaksanaan ronde.
• Menentukan tim ronde

• Mencari sumber atau literatur

• Membuat proposal

• Mempersiapkan pasien : informed consent dan pengkajian

• Diskusi tentang diagnosis keperawatan, data yang


mendukung, asuhan keperawatan yang dilakukan, dan
hambatan selama perawatan.

2. Pelaksanaan Ronde

• Penjelasan tentang klien oleh perawat primer dalam hal


ini penjelasan difokuskan pada masalah keperawatan
dan rencana tindakan yang akan/ telah dilaksanakan dan
memilih prioritas yang perlu didiskusikan.

• Diskusikan antar anggota tim tentang kasus tersebut.

• Pemberian justifikasi oleh perawat primer/ perawat


konselor/ kepala ruangan tentang masalah klien serta
tindakan yang akan dilakukan.

• Tindakan keperawatan pada masalah prioritas yang


telah dan yang akan ditetapkan.

3. Pasca Ronde

• Evaluasi, revisi dan perbaikan

• Kesimpulan hasil temuan dan rekomendasi penegakkan


diagnosis, menetapkan intervensi keperawatan
selanjutnya perlu dilakukan.

4. Kriteria Evaluasi

Kriteria evaluasi pada pelaksanaan ronde keperawatan


adalah sebagai berikut:

a. Struktur

1. Persyaratan administratif (informed consent, alat dan


lainnya).
2. Tim ronde keperawatan hadir ditempat pelaksanaan ronde
keperawatan.

3. Persiapan dilakukan sebelumnya.

b. Proses

1. Peserta mengikuti kegiatan dari awal hingga akhir.

2. Seluruh perserta berperan aktif dalam kegiatan ronde


sesuai peran yang telah ditentukan.

c. Hasil

1. Klien merasa puas dengan hasil pelayanan.

2. Masalah klien dapat teratasi.

3. Perawat dapat :

• Menumbuhkan cara berpikir yang kritis.

• Meningkatkan cara berpikir yang sistematis.

• Meningkatkan kemampuan validitas data klien.

• Meningkatkan kemampuan menentukan diagnosis


keperawatan.

• Menumbuhkan pemikiran tentang tindakan


keperawatan yang berorientasi pada masalah
klien.

• Meningkatkan kemampuan memodifikasi rencana


asuhan keperawatan.

• Meningkatkan kemampuan justifikasi.

• Meningkatkan kemampuan menilai hasil kerja.


BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Ronde keperawatan adalah suatu metode pembelajaran klinik yang
memungkinkan peserta didik mentransfer dan mengaplikasikan
pengetahuan teoritis kedalam praktik keperawatan secara langsung
(Nursalam, 2009).
Ronde keperawatan mempunyai beberapa karakteristik sebagai
berikut ini: Klien dilibatkan secara langsung, klien merupakan fokus
kegiatan, perawat aosiaet, perawat primer dan konsuler melakukan
diskusi bersama.

3.2 SARAN
Demikian yang dapat kami paparkan konsep ronde manajemen
keperawatan. Kami berharap para pembaca dapat memberikan kritik dan
saran yang membangun Semoga makalah ini berguna bagi penulis
khususnya juga para pembaca.
DAFTAR PUSTAKA

Armola, R. R., Brandeburg, J., & Tucker D. 2010. Guide to developing nursing
Grand Rounds. Critical Care Nurse Vol 30, No. 5.
Clement, I. 2011. Management nursing services and education. 1st ed. India :
Elsevier
Close, A. dan Castledine, G. 2005. Clinical rounds part 1: matrons’ rounds.
British Journal of Nursing, 14(15), 816-817.
Kozier, B., et al. 2004. Fundamental of Nursing: Concepts, Process and Practice.
(7th ed). New Jersey: Prentice -Hall, Inc.
Nursalam. 2009. Manajemen Keperawatan : Aplikasi dan Praktik Keperawatan
Profesional, Edisi Kedua. Salemba Medika, Jakarta.
Nursalam. 2002. Manajemen Keperawatan Aplikasi Dalam Praktik Keperawatan
Profesional. Jakarta : Salemba Medika.
Nursalam. 2011. Manajemen Keperawatan: Aplikasi dalam praktik Keperawatan
Profesional. Jakarta : Salemba Medika
Nursalam dan Efendi, Ferry. 2009. Pendidikan dalam Keperawatan. Jakarta.
Salemba Medika.
Sitorus R. & Yulia. 2005. Model Praktek Keperawatan Profesional di Rumah
Sakit Panduan Implementasi. Jakarta : EGC
Zainudin Saleh (2012). Pengaruh Ronde Keperawatan Terhadap Tingkat
kepuasan Kerja Perawat Pelaksana Di Ruang Rawat Inap RSUD Abdul
Sjahranie Samarinda. Universitas Indonesia

Anda mungkin juga menyukai