Laporan Kegiatan Roemah Mode Wulan Gumilang Rahmatika Prasasti
Laporan Kegiatan Roemah Mode Wulan Gumilang Rahmatika Prasasti
Laporan Kegiatan Roemah Mode Wulan Gumilang Rahmatika Prasasti
Disusun Oleh :
RAHMATIKA PRASASTI
5192443008
Mengetahui,
Ketua Prodi Pendidikan Tata Busana
i
LEMBAR PENGESAHAN
Dosen Pembimbing
Nama Tanda Tangan Tanggal
Dosen Penguji
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur senantiasa saya panjatkan kepada Allah Swt. Atas limpahan
rahmat, ridha, dan karunia-Nya laporan Praktik Kerja Lapangan Industri (PKLI)
dapat diselesaikan tepat waktu. Shalawat serta salam tak lupa dihaturkan kepada
Nabi Muhammad SAW sebagai suri teladan bagi umat.
Kelancaran kegiatan PKLI ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak,
baik secara langsung maupun tidak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima
kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu:
1. Ibu Prof. Dr. Dina Ampera, M.Si selaku Ketua Jurusan Pendidikan
Kesejahteraan Keluarga.
2. Ibu Dr. Farihah, M.Pd selaku Ketua Program Studi Pendidikan Tata Busana.
3. Ibu Dra. Armaini rambe, M.Si selaku Koordinator Praktik Kerja Lapangan
Industri (PKLI)
4. Ibu Dita Dwi Nitami, S.Pd. M.Ds., Dosen Pembimbing Praktik Kerja
Lapangan Industri (PKLI)
5. Ibu Sri Hartini, selaku pemilik Roemah Mode Wulan Gumilang.
6. Teman-teman program studi Pendidikan Tata Busana angkatan 2019.
iii
Laporan ini menjelaskan aktivitas PKLI yang telah dilaksanakan. Selama
berada di Roemah Mode Wulan Gumilang. Semoga laporan PKL ini dapat
memberikan manfaat, baik berupa inspirasi maupun motivasi bagi pembaca.
Dalam proses pembuatan proposal tentu masih terdapat banyak kesalahan. Oleh
karena itu, kritik dan saran sangat kami harapkan demi perbaikan.
Rahmatika Prasasti
iv
DAFTAR ISI
v
1.6 Lingkup Pekerjaan PKL .............................................................................. 11
2.1.7 Finishing............................................................................................... 14
vi
3.2 Pembahasan ................................................................................................. 42
3.3.1 Cara Mengatasi Kendala Selama Proses Pembuatan Busana Pesta ..... 64
vii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.3 Kepingan Salju dan tanaman merampat yang sudah di stilasi ......... 18
viii
Gambar 3.1.7 Pola Dasar Lengan ........................................................................ 49
ix
DAFTAR TABEL
x
DAFTAR LAMPIRAN
Absen Mahasiswa.................................................................................................. 74
xi
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pakaian merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia kehidupan. Namun,
kebutuhan akan pakaian tidak berubahhanya sebagai kebutuhan primer tetapi juga
menjadi manusiaidentitas. Sebagai gaya hidup, masyarakat saat ini bersedia
menunjukkan keberadaan mereka melalui throughmode. Pakaian dipahami dengan
dua makna di tengah masyarakat. Pakaian diarti konotasi berarti sebagai mewah
atau trendi pakaian yang selalu serasi dengan gaya dan warna, sesuai serta nyaman
dan bagus mencari setiap kesempatan (Sudirtha et al., 2021:5390).
Terminologi pakaian berasal dari bahasa sansekerta yaitu “bhusana” yang
berarti pakaian atau segala sesuatu yang dipakai manusia, mulai dari ujung kepala
sampai ujung kaki. Pada zaman dahulu manusia hanya berpikir bagaimana cara
melindungi badan dari pengaruh alam sekitar, seperti gigitan serangga, pengaruh
udara, cuaca atau iklim dan benda-benda lainnya yang berbahaya. Namun seiring
perkembangan zaman, fungsi busana sedikit mengalami pergeseran yaitu tidak
hanya sebagai perlindungan tubuh dari alam akan tertapi untuk menyalurkan
expresi seni dari perancangannya.Selain itu keistimewaan terdapat beberapa
keistimewaan dari busana sesuai kesempatan nya, salah satu nya adalah dari
busana pesta yakni selalu dibuat istimewa baik dari bentuk siluet, segi desain yang
dirancang khusus, bahan dengan kualitas bagus, warna menarik, teknik jahit halus,
serta aksesoris yang indah dan mewah melengkapi busana pesta tersebut. Busana
pesta malam merupakan busana paling mewah, terutama bagi wanita dan untuk
warna yang digunakan warna mencolok dan berkilau (Kurniawati, 2018:12).
Perkembangan teknologi, ilmu dan seni dalam peradaban manusia telah
berdampak pada semakin kompleksnya kebutuhan dan keinginan manusia dalam
hidup dan kehidupannya.peningkatan kebutuhan dan keinginan tersebut juga
terjadi dalam hal busana dengan segala perlengkapannya. Saat ini, ketika
seseorang hendak memenuhi kebutuhan berbusananya, ia tidak hanya bertolak
pada fungsi dan tujuan utama dari busana itu sendiri. Lebih dari itu, pemenuhan
kebutuhan akan berbusana melibatkan pertimbangan-pertimbangan lain yang
dianggap penting dan perlu penyesuaian, seperti kesempatan, usia, jenis kelamin,
1
serta trend mode yang sedang berkembang pada masanya. Hal ini memberikan
peluang dan kesempatan bagi para desainer serta produsen busana untuk lebih
kreatif dalam berkarya. Busana wanita yang semakin berkembang juga diiringi
dengan meningkatnya peran wanita dalam berbagai profesi. Berkaitan dengan
kebutuhan busana pesta wanita untuk menghadiri berbagai macam acara pesta
membuat wanita berkeinginan untuk memiliki koleksi busana pesta. Berbagai
karakter wanita dan selera akan desain busana pesta yang beragam.
Kecenderungan busana pesta yang menggunakan kain-kain mewah dan mahal
membuat masyarakat berfikir bahwa busana pesta harus mewah dan mahal. (Ratna
Kurniawati,2017:3).
Keindahan busana ditentukan dari pemilihan bahan yang tepat, pemilihan
busana yang tepat dan hiasan yang tepat membuat busana pesta terlihat lebih
mewah. Hiasan yang serasi dan senada akan memperlihatkan susunan yang teratur
dari bahan-bahan yang digunakan sehingga menghasilkan busana yang terlihat
lebih indah. (Ernawati, 2008:33).
Manik-manik atau sering disebut dengan Payet adalah sejenis benda yang
berbentuk kecil dan berlubang ditengah sebagai tempat untuk memasukkan
benang atau tali dan selanjutnya dirangkai sebagai untaian. Payet seringkali
dikombinasikan sebagi hiasan busana pesta. Payet adalah hiasan berkilap,
berbentuk bulat kecil yang diletakkan pada baju, sepatu, topi, dsb. Payet bisa pula
dipadukan dengan berbagai mode atau manik-manik lainnya. Payet juga memiliki
fungsi untuk memperindah busana agar terlihat lebih timbul, berkilau, mewah,
dan elegan. Tujuan dari pemasangan Payet juga bisa memberikan kesan yang
indah dan menarik, sehingga menjadi pusat perhatian bagi orang yang melihatnya,
dan produk dari busana yang diberikan akan terlihat mewah (Angendari et al.,
2014:27).
Berkaitan dengan beberapa masalah mengenai busana pesta salah satu nya
adalah menciptakan suatu busana pesta yang indah dengan keserasian hiasan yang
digunakan dalam busana tersebut untuk membuat nya menjadi busana pesta yang
dapat memenuhi permintaan wanita yang semakin menikat ini mendorong
penyusun untuk membuat busana pesta tersebut dalam mengimplementassikan
mata kuliah “Praktik Kerja Lapangan” yang ada di Prodi Tata Busana, maka pada
2
semester 6 ini mahasiswa diberi kesempatan untuk terjun langsung ke lapangan
melakukan kegiatan praktek kerja lapangan industri (PKLI). Salah satu industri
yang mahasiswa tempati yaitu butik “Roemah Mode Wulan Gumilang”.
Di Roemah Mode Wulan Gumilang menempahkan berbagai macam busana,
baik itu busana pesta, busana casual maupun busana lainnya sesuai dengan
permintaan customer. Usaha ini didirikan oleh Bu Sri Hartini sejak tahun 2008
dan masih bertahan sampai saat ini. Alasan Mahasiswa memilih Roemah Mode
Wulan Gumilang sebagai tempat untuk melaksanakan PKLI adalah, berdasarkan
hasil survey tempat yang di lakukan mahasiswa, butik Roemah Mode Wulan
Gumilang ini memiliki kelayakan untuk menjadi tempat kegiatan PKLI
mahasiswa, dimana Roemah Mode Wulan Gumilang ini memilliki peralatan yang
lengkap seperti terdapat mesin jahit manual dan portebel, mesin obras dan juga
alat pembuat kancing bungkus sendiri, tempat ini juga dilengkapi dengan meja
potong dan juga dressfoam untuk membatu dalam pembuatan busana.
Mahasiswa yang melakukan kegiatan PKLI di Roemah Mode Wulan
Gumilang juga berkesempatan untuk mengembangkan keterapilannya dalam
membuat berbagai macam busana. Baik itu busana pesta, busana casual maupun
busana lainnya. Pelaksanaan PKLI yang telah dilakukan di Roemah Mode Wulan
Gumilang selama 40 hari memberikan pengalaman baru tentang menjahit dengan
sistem butik.
Berdasarkan hal diatas maka penulis mencoba mempelajari pembuatan produk
berupa busana pesta PEMBUATAN BUSANA PESTA APLIKASI HIASAN PAYET
DENGAN SISTEM ROEMAH MODE WULAN GUMILANG dengan sistem
Roemah Mode Wulan Gumilang. Pengimplikasian teori yang telah didapatkan
diperkuliahan dan dunia usaha kemudian dituangkan alam bentuk laporan Praktik
Kerja Lapangan Industri dengan judul : “PEMBUATAN BUSANA PESTA
APLIKASI HIASAN PAYET DENGAN SISTEM ROEMAH MODE WULAN
GUMILANG"
3
1.2 Tujuan Pelaksanaan PKLI
1.2.1 Tujuan Umum
Setelah melaksanakan PKLI diharapkan mahasiswa akan memperoleh
pengalaman nyata dari perusahaan/industri, sebagai upaya pengembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi (IPTEK) yang pada gilirannya akan dapat
mengevaluasi diri, setelah melihat kemajuan-kemajuan IPTEK di masyarakat atau
perusahaan/industri.
4
1.3.3 Manfaat Bagi Industri
1. Kesempatan bagi perusahaan industri untuk mengimplementasikan
dukungannya terhadap dunia pendidikan.
2. Peluang bagi perusahaan industri untuk mengembangkan diri (usahanya)
bersamaan dengan universitas.
3. Peluang bagi perusahaan industri untuk mendapatkan tenaga kerja sesuai
kebutuhan.
5
b. Pelaksanaan kegiatan PKLI yang di konsultasikan dengan pembimbing
PKLI.
c. Pelaksanaan kegiatan PKLI.
d. Pembuatan laporan PKLI beserta bimbingan laporan.
e. Penyerahan laporan PKLI dari pihak Roemah Mode Wulan Gumilang
Pada proses pelaksanaan kegiatan PKLI, Ibu Sri Hartini memiliki
wewenang dan kebijakan penuh dalam proses pendidikan mahasiswa
terutama dalam menerima pengetahuan dari industri tersebut.
4. Pembimbingan kegiatan PKLI yang dikonsultasikan dengan pembimbing
PKLI dan bimbingan produk yang akan dibuat sebagai hasil dari
terlaksanakannya PKLI serta bimbingan laporan PKLI.
5. Penyusunan laporan PKLI setelah kegiatan PKLI selesai mahasiswa waji
membuat laporan praktek kerja yang dibimbing oleh dosen pembimbing
kegiatan PKLI.
6. Semiar hasil produk yang telah dibuat dan laporan PKLI.
6
bagi mahasiswa Jurusan Tata Busana Universitas Negeri Medan. Selain itu
terdapat juga mahasiswa Universitas Negeri Medan yang bekerja paruh waktu di
Rumah Mode Wulan Gumilang ini.
Kegiatan usaha rumah Mode Wulan Gumilang ini memiliki tahapan dari
pengukuran badan si pelanggan, lalu setelah mendapatkan ukuran pakaian dari si
pelanggan tersebut, pihak Rumah Mode Wulan Gumilang menggambar pola pada
koran, kemudian kain dan pola disatukan untuk di rader, dan setelah itu masuk ke
proses menjahit pakaian sesuai yang di inginkan sampai dengan terakhir proses
finishing.
Usaha jahit pakaian Roemah Mode Wulan Gumilang JL. Letda Sujono No.
268 dikelola sendiri oleh pemiliki dengan dibantu karyawan. Dimana awalnya
Rumah Mode Wulan Gumilang ini memiliki 11 karyawan dan 13 mesin jahit dan
2 mesin obras, semenjak terjadinya Pandemi Covid-19 adanya pengurangan
karyawan. Saat ini jumlah karyawan di Roemah Mode Wulan Gumilang adalah 7
orang. Setiap karyawan memiliki tugas masing-masing. Mulai dari manjahit dan
memayet.
Sistem kerja di Roemah Mode Wulan Gumilang yaitu di hari senin sampai
dengan hari sabtu, libur pada hari minggu dan hari libur nasional. Dimulai dari
pukul 08.00 – 17.00 WIB dan istirahat pukul 12.00 – 13.00 WIB. Adapun
konsekuensi yang berlaku pada butik ini adalah, jika ada pekerja yang terlambat
datang maka waktu kerjanya akan ditambah
7
Pekerja : 7 Orang
8
1.5.3 Struktur Organisasi Roemah Mode Wulan Gumilang
9
Untuk uang makan jumlahnya Rp10.000/pekerja dan perminggunya ada
Rp60.000.
10
1.6 Lingkup Pekerjaan PKL
Pada pertemuan pertama, penulis datang langsung ke tempat usaha setelah
disetujui untuk melakukan praktek kerja lapangan selama 40 hari dan
diperkenalkan pada karyawan yang bekerja serta siswi SMK N 8 Medan yang
sedang melakasanakan praktek kerja lapangan oleh pemilik usaha, selanjutnya
penulis mulai mengikuti prosedur yang ditetapkan di tempat usaha tersebut.
Pada pertemuan selanjutnya mahasiswa mulai mempelajari dan melakukan
pekerjaan pertama, yaitu mulai mengerjakan jahitan baju seragam Paud. Pada
pertemuan selanjutnya mahasiswa mulai mengamati dan bekerja sesuai dengan
pekerjaan yang dilakukan.
11
1.8 Peserta PKLI
1. Mahasiswa 1
Nama : Fitrya Rahmah
NIM : 5193343025
Tempat , tanggal, lahir : Medan, 21 Januari 2000
Alamat : Gg. Rukun no.13, Jl. Sisimangaraja,Medan
No. Hp : 085261905552
2. Mahasiswa 2
Nama : Poetri Ningsih
NIM : 5193143013
Tempat , tanggal, lahir : Padang, 04 Desember 2000
Alamat : Jl. Tuamang no. 73, Pancing, Medan
No. Hp : 082171995300
3. Mahasiswa 3
Nama : Rahmatika Prasasti
NIM : 5192443008
Tempat , tanggal, lahir : Langkat, 09 Oktober 2002
Alamat : Jl. Belat no. 101, Pancing, Medan
No. Hp : 083199253353
4. Mahasiswa 4
Nama : Yona Lian Indria
NIM : 5193143026
Tempat , tanggal, lahir : Stabat, 26 Maret 2002
Alamat : Jl. Belat no. 101,Pancing, Medan
No. Hp : 081262029759
12
BAB II
PELAKSANAAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
13
2.1.4 Menjahit
Proses menjahit diakukan unt menjahit setiap bagian hingga membentuk
produk gaun. Penjahitan dilakukan dengan menggunakan mesin jahit manual
ataupun mesin jahit portable.
2.1.5 Memayet
Memayet adalah sebuah kegiatan menghias busana dengan berbegai macam
variasi payet sesuai dengan desain yang telah ditentukan.
2.1.6 Merajut
Merajut adalah kegiatan yang dilakuakn di pagi hari pada Roemah Mode
Wulan Gumilang. Kegiatan ini dilakukan dengan menggunakan jarum rajut
hakpen tullip emas dengan benang polyester.
2.1.7 Finishing
Finishing adalah proses penyempurnaan produk, dimana diperhatikan
kekuatan jahitan pada pakaian, kerapian pada saat penjahitan dan ketahanan
pakaian yang telah dibuat.
14
udara, cuaca atau iklim dan benda-benda lainnya yang berbahaya. Namun seiring
perkembangan zaman, fungsi busana sedikit mengalami pergeseran yaitu tidak
hanya sebagai perlindungan tubuh dari alam akan tertapi untuk menyalurkan
expresi seni dari perancangannya.Selain itu keistimewaan dari busana pesta yakni
selalu dibuat istimewa baik dari bentuk siluet, segi desain yang dirancang khusus,
bahan dengan kualitas bagus, warna menarik, teknik jahit halus, serta aksesoris
yang indah dan mewah melengkapi busana pesta tersebut. Busana pesta malam
merupakan busana paling mewah, terutama bagi wanita dan untuk warna yang
digunakan warna mencolok dan berkilau (Kurniawati, 2018:12).
15
warna bahan busana hendaknya di sesuaikan dengan warna kulit dan rambut
pemakai serta bentuk badan pemakai.
16
Motif floral atau vegetal adalah motif yang menampilkan ornamen-ornamen
yang menyerupai tumbuh-tumbuhan dari dedaunan, rerumputan dan bunga.
Bentuk floral sebagai motif yang sangat mudah dijumpai hampir diseluruh pulau
Indonesia. Motif ini dapat ditemukan pada barang-barang seni seperti ukiran
furnitur, kain batik, kain sulam, tenun, border, dll. Untuk menciptakan motif floral
awalnya dapat diambil dari objek tunggal, misalnya daun. Kemudian gambar
ulang disebelahnya dan variasikan daun tersebut sesuai dengan imajinasi dan
kreativitas kita sendiri. Proses tersebut dapat disebut dengan stilasi.
Pada desain yang digunakan untuk membuat busana pesta dengan teknik
menghias menggunakan payet ini digunakan taman menanjak sebagai objek yang
kemudian di stilasi, selain itu terdapat pula kepingan salju yang di ambil sebagai
objek untuk motif yang akan di terapkan pada busana
17
Gambar 2.3 Kepingan Salju dan tanaman merampat yang sudah di stilasi
(Sumber : Dokumentasi Mahasiswa, 2022)
18
dan produk dari busana yang diberikan akan terlihat mewah (Angendari et al.,
2014:27).
Menurut Angendari et al., (2014:27) Payet adalah hiasan berkilap, berbentuk
bulat kecil yang dilekatkan pada baju, sepatu, topi, dsb.tujuan dari memasang
payet adalah untuk memberikan kesan yang indah dan menarik, sehingga menjadi
pusat perhatian bagi orang yang melihatnya, dan produknya pun terlihat mewah.
Menurut Coly & Maya (2007:2) payet berfungsi untuk memperindah penampilan
yang kita kenakan. Teknik sulaman “bourci” (payet) merupakan salah satu teknik
sulaman manik-manik yang berbentuk pipih dan berukuran kecil yang biasa
digunakan untuk menghias busana atau pakaian sebagai pelengkap untuk nilai
keindahan busana dengan penyelesaian menggunakan tangan sehingga benda
tampak lebik menarik.saat ini penggunaan payet pada suatu benda sedang trend,
misalnya penggunaan payet pada busana. Namun tidak hanya payet digunakan di
busana tetapi juga bisa digunakan pada dompet, tas, sepatu, sarung bantal dan
kerudung. Sebenarnya, payet sudah digunakan sejak lama.di beberapa negara
seperti prancis, arab saudi, india, dan thailand.seni menghias dengan payet
memiliki ciri khas tersendiri. Hal ini dapat dillihat dari pakaian-pakaian terutama
oleh para bangsawan yang menggunakan sejak jaman dahulu sebagai kebudayaan
yang harus dilestarikan yang biasanya digunakan dalam acara adat atau acara
formal.
19
pola dengan teknik draping adalah cara pembuatan pola dengan menyampirkan
bahan atau kertas baik pada dress form maupun langsung pada badan seseorang.
Ada beberapa keuntungan dari penggunaan teknik pembuatan pola dengan
teknik draping antara lain :
Dapat melihat proporsi garis-garis disain pada tubuh
Dapat melihat pas atau tidaknya pola tersebut pada tubuh
Dapat melihat keseimbangan garis-garis disain pada tubuh
Dapat melihat style busana
Untuk membuat pola dasar dengan teknik draping, ada beberapa tahapan yaitu :
1. Membuat body line pada dress form
2. Menyiapkan kain/kertas tela untuk draping sesuai perkiraan kebutuhan
teknik draping
3. Membuat pola dasar badan atas dan bawah sesuai langkah-langkah
membuat pola dengan menyemat dengan jarum, lalu ditandai dengan
pensil/kapur jahit
4. Setelah selesai dengan keseluruhan bagian pola dan menandai garis-garis
penting, kain/kertas tela diangkat dengan hati-hati
5. Memeperbaiki, membentuk kembali garis-garis yang didapat pada hasil
draping
6. Menyesuaikan dengan ukuran tubuh si pemilik busana, grading seperti
pada patokan pola datar
7. Menjahit kain/kertas tela, fitting, melakukan perbaikan jika diperlukan
20
2.3 Pelaksanaan PKLI
21
13.00 – 17.00 4 . Melanjutkan praktek
menjahit seragam PAUD
22
13.00 – 17.00 4 . Melanjutkan praktek
menjahit seragam PAUD
23
11. Rabu, 09 Februari 1.Belajar merajut pada pagi
2022 hari
08.00-09.00 2.Melanjutkan praktek
09.00-12.00 menjahit pada busana pesta.
12.00 - 13.00 3.ISTIRAHAT
13.00 – 17.00 4.Melanjutkan praktek
menjahit pada busana pesta
24
15. Senin, 14 Februari 1.Belajar merajut pada pagi
2022 hari (IZIN GOOGLE
08.00-09.00 MEET)
10.00-12.00 2. Melanjutkan praktek
menjahit pada kebaya
3. ISTIRAHAT
12.00 - 13.00 4. (IZIN GOOGLE MEET)
14.00 – 17.00 5. Melanjutkan praktek
menjahit pada kebaya
25
08.00-09.00 MEET)
10.00-12.00 2. Melanjutkan praktek
menjahit pada kebaya
12.00 - 13.00 3.ISTIRAHAT
13.00 – 17.00 4.Melanjutkan praktek
menjahit pada busana pesta
dewasa berbahan kain
brokat dan kain satin.
26
12.00 - 13.00 dewasa berbahan kain
brokat dan kain satin.
14.00 – 17.00 3.ISTIRAHAT
4. IZIN GOOGLE MEET
5. Melanjutkan praktek
menjahit pada busana pesta
dewasa berbahan kain
brokat dan kain satin.
27
dewasa berbahan kain
brokat dan kain satin.
28
produk.
26. Sabtu, 26 Februari 1.Belajar merajut pada pagi
2022 hari
08.00-09.00 2.Melanjutkan praktek
09.00-12.00 menjahit pada busana pesta
dewasa dan rok songket
untuk wanita dewasa . Mulai
dari membuat pola,
menggunting bahan sampai
menjahit hingga menjadi
12.00 - 13.00 produk.
13.00 – 17.00 3. ISTIRAHAT
4. Melanjutkan praktek
menjahit pada busana pesta
dewasa dan rok songket
untuk wanita dewasa . Mulai
dari membuat pola,
menggunting bahan sampai
menjahit hingga menjadi
produk.
27. Senin, 28 Februari 1.Belajar merajut pada pagi
2022 hari (IZIN GOOGLE
08.00-09.30 MEET)
09.30-12.00 2.Melanjutkan praktek
menjahit pada busana pesta
dewasa dan rok songket
untuk wanita dewasa . Mulai
dari membuat pola,
menggunting bahan sampai
12.00 - 13.00 menjahit hingga menjadi
13.00 – 17.00 produk.
3. ISTIRAHAT
29
4. Melanjutkan praktek
menjahit pada busana pesta
dewasa dan rok songket
untuk wanita dewasa . Mulai
dari membuat pola,
menggunting bahan sampai
menjahit hingga menjadi
produk.
28. Rabu, 02 Maret 1.Belajar merajut pada pagi
2022 hari
08.00-09.00 2.Melanjutkan praktek
09.00-12.00 menjahit pada busana pesta
dewasa dan rok songket
untuk wanita dewasa . Mulai
dari membuat pola,
menggunting bahan sampai
menjahit hingga menjadi
12.00 - 13.00 produk.
13.00 – 17.00 3. ISTIRAHAT
4. Melanjutkan praktek
menjahit pada busana pesta
dewasa dan rok songket
untuk wanita dewasa . Mulai
dari membuat pola,
menggunting bahan sampai
menjahit hingga menjadi
produk.
29. Kamis, 03 Maret 1.Belajar merajut pada pagi
2022 hari (IZIN GOOGLE
08.00-09.30 MEET)
09.30-12.00 2.Melanjutkan praktek
menjahit padda busana
30
12.00 - 13.00 kebaya yang di bongkar
13.00 – 17.00 3. ISTIRAHAT
4. Melanjutkan praktek
menjahit padda busana
kebaya yang di bongkar
30. Sabtu, 05 Maret
1.Belajar merajut pada pagi
2022
hari
08.00-09.00
2. Melanjutkan praktek
09.00-12.00
menjahit padda busana
kebaya yang di bongkar
12.00 - 13.00
3.ISTIRAHAT
13.00 – 17.00
4. Melanjutkan praktek
menjahit padda busana
kebaya yang di bongkar
31
kebaya yang di bongkar
12.00 - 13.00 3.ISTIRAHAT
13.00 – 17.00 4. Melanjutkan praktek
menjahit padda busana
kebaya yang di bongkar
32
pola yang sudah dibuat.
33
2. Mamayet beberapa bagian
baju yang perlu dipayet.
12.00 - 13.00 3. ISTIRAHAT
13.00 – 17.00 4. Mamayet beberapa bagian
baju yang perlu dipayet
39. Kamis, 17 Maret 1.Mulai merader dan
2022 menjelujur pola yang sudah
08.00-12.00 digunting sebelumnya.
2. Mamayet beberapa bagian
baju yang perlu dipayet.
12.00 - 13.00 3. ISTIRAHAT
13.00 – 17.00 4. Mamayet beberapa bagian
baju yang perlu dipayet
40. Jum’at, 18 Maret Melakukan perpisahan
2022 anatara pemilik usaha dan
dosen pembimbing.
34
2.3.1 Kesimpulan Jurnal Harian
Jurnal adalah buku harian atau formulir khusus yang dipakai dalam mencatat
semua kegiatan selama PKLI. Pencatatan yang dilakukan harus sesuai dengan
urutan tanggal serta kronologinya.
Jadwal PKLI di Roemah Mode Wulan Gumilang dimulai pada pukul 08:00 –
17:00 WIB. Adapun tahapan kegiatan yang dilakuakn selama PKLI dapat
dirincikan sebagai berikut. Dari jam 08.00 – 09.00 WIB diadakan kelas merajut.
Pada kegiatan ini diajari bagaimana merajut dari ilmu dasar sampai bisa
membentuk sebuah produk seperti dompet, sepatu bayi dan yang lainnya. Alat dan
bahan yang digunakan adalah jarum rajut hakpen tulip emas dan benang polyester
atau polyindo. Dari jam 09.00 – 12.00 kegiatan dilanjutkan dengan praktek
menjahit sesuai dengan produk yang sedang dikerjakan. Kegiatan menjahit
dipantau oleh pemilik agar tidak terjadi kesalahan. Dari jam 12.00 – 13.00 WIB
adalah waktu istirahat, pada jam ini adalah waktunya makan siang serta sholat
Dzuhur. Dari jam 13.00 – 17.00 WIB kembali melanjutkan praktek menjahit
sebelumnya. Pada waktu jam 17.00 WIB adalah waktunya pulang, pada jam ini
diberlakukan piket secara bergantian dengan jadwal yang sudah ada.
Selama melakukan PKLI di Roemah Mode Wulan Gumilang mahasiswa
dibimbing dan diberi tugas oleh pemilik usaha sesuai dengan tujuan mahasiswa
untuk PKLI di Roemah Mode Wulan Gumilang.
40
BAB III
ANALISA PEKERJAAN
3.1 Desain Produk
Berikut adalah desain busana pesta dengan teknik meghias meenggunakan
payet:
41
3.1.1 Analisa Desain
Tabel 3.1. Analisa Desain
3.2 Pembahasan
3.2.1 Alat yang Digunakan
Tabel 3.2. Alat untuk Pembuatan Gaun
2. Gunting
Gunting digunakan untuk memotong
kain dan juga pola kertas yang
digunakan dalam pemuatan busana
42
Gambar3.3. Gunting
(Sumber : Pinterest.com, 2022)
3. Jarum Pentul
Jarum petul diggunakan sembagai
pengait anatara pola satu dengan pola
yang lain nya agar pola bias menyatu
sebelum di jahit
6. Pensil Kapur
Pensil kapur digunakan sebagai
43
penanda garis pola
7. Rader
Reder digunakan sebagai alat penjiplak
garis pola
3.2.2 Bahan
Table 3.3. Bahan untuk Pembuatan Gaun
44
Kain ciffon silk adalah bahan yang
akan digunakan sebagai bahan utama
untuk pembuatan busana pesta
45
Benang Obras
Benag obras digunakan untuk menjahit
pinggiran kainn yang bertiras
-
Resleting Jepang
Resleting digunakan untuk membut
suatu belahan yang bias terbukaa dan
tertutup.
Karbon
46
Payet
Berbagai macam payet digunakan
sebagai hiasan untuk memperindah
busana pesta.
47
Gambar 3.1.5 Proses Desain
(Sumber : Dokumentasi Mahasiswa, 2022)
2. Membuat Pola
Proses selanjutnya adalah menentukan desain yang diinginkan. Setelah itu
membuat pola konstruksi dengan metode Roemah Mode Wulan Gumilang
sesuai dengan ukuran..
48
Gambar 3.1.7 Pola Dasar Lengan
49
Gambar 3.1.9 Pecah Pola Lengan
50
Gambar 3.2.1 Menggunting bahan
(Sumber : Dokumentasi Mahasiswa, 2022)
51
4. Memayet
5. Merader
Merader bertujuan untuk memindahkan garis pola pada kain dengan dibantu
dengan karbon dan rader. Garis rader tersebut akan memudahkan dalam
menjahit bagian pola satu dengan pola yang lain.
52
Gambar 3.2.5 Proses Mereder
(Sumber : Dokumentasi Mahasiswa, 2022)
6. Menjelujur
Menjelujur bertujuan untuk menyatukan beberapa bagain untuk
mempermudah proses menjahit
7. Menjahit
Tahap selanjutnya setelah menggunting kain ialah mengobras pinggiran kain
agar serat pada kain tidak keluar. Kain telah diobras, selanjutnya satukan tiap-
53
tiap bagian seperti garis bahu bagian depan dan belakang busana, potongan
garis lengan, sisi lengan, resleting, furing, lalu penyelesaian leher dengan
kerah tegak. Pada bagian sisi dan juga bahu, busana menggunakan teknik
kampuh balik, dimana dengan menggunakan teknik Roemah Mode Wulan
Gumilang hasil bersih dari kampuh balik ialah 1-3 cm. Selanjut nya pada
pemasangan resleting bahan bagian rok di belah sesuai dengan panjang
resleting yang di butuhkan.
54
Gambar 3.2.8 Menyatukan Bahu
(Sumber : Dokumentasi Mahasiswa, 2022)
55
Gambar 3.3.0 Menyatukan Pinggang
(Sumber : Dokumentasi Mahasiswa, 2022)
56
Gambar 3.3.2 Menjahit Resleting
(Sumber : Dokumentasi Mahasiswa, 2022)
57
Gambar 3.3.5 Penyelesaian Pinggiran Rok
(Sumber : Dokumentasi Mahasiswa, 2022)
8. Draping
58
Draping merupakan suatu teknik menata kain tanpa menggunakan teknik
menggunting pada pola dan jahit, pada busana pesta kali ini teknik draping
di letakaan pada pabagiann pudak hingga pinggang.
Dalam pembuatan teknik draping ini, dibutuhkan kain 200cm x 75
cm untuk masing masing bagian draping pada bagian kanan dan kiri.
Selanjutnya untuk membentuk lipatan draping pada busana, kain di lipat
sebanyak 8-10cm untuk masing masing lipitan yang berjumlah 4 lipatan.
59
Gambar 3.3.8 Hasil Draping
(Sumber : Dokumentasi Mahasiswa, 2022)
9. Finishing
60
Finishing merupakan tahapan akhir dari proses produksi pakaian. Finishing
dilakukan setelah tahap penjahitan blus selesai. Pada tahap ini dilakukan
penyetrikaan, pengecekan hasil produksi jahitan, seperti membersihkan blus,
memotong dan merapikan benang.
61
3.2.4 Hasil Produk
62
Gambar 3.4.2 Hasil Produk
(Sumber : Dokumentasi Mahasiswa, 2022)
63
3.2.5 Rancangan Harga
Jumlah Rp.587.0000
64
1. Menggunakan pensil kapur untuk menggambar motif pada permukaan kain
agar tidak mudah hilang.
2. Pada sat menjahit bahan tipis sebaiknya jahit bahan dengan menggunakan
lapisan kertas agar hasil jahitan tidak berkerut
3. Agar bahan tidak bergeser saat di jahit sebaik nya lakukan penjelujuran
terlebih dahulu untuk memudah kan proses menjahit menggunakan mesin.
65
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Berdasarkan uraian pada pembahasan diatas maka dapat disimpulkan produk
usana yang di kerjakan di Roemah Mode Wulan Gumilang cukup banyak dan
tidak haanya berfokus pada 1 jenis produk saja . Dikerjakan secara teliti dan rapi
dengan menguraikan pola konstruksi dan juga Draping. Setalah melaksanakan
kegiatan PKLI selama 40 hari kerja di Roemah Mode wulan Gumilang, maka
dapat dilihat secara jelas mafaat yang diperoleh antara lain:
1. Dalam Proses membuat pola busana pesta mahasiswa dapat melihat teknik
lain yang digunakan dalam system pembuatan pola konstruksi, teknik ini
berbeda dengan apa yang sudah di pelajari di universitas.
2. Dalam Proses pembuatan busana pesta mahasiswa dapat melihat bagaimana
cara menciplak pola di kain yang tipis dan licin dengan menggunakan lapisan
Koran pada bawah kain agar garis pola yang di reder tidak bergeser
3. Dalam proses pembuataan busana pesta mahaiswa dapat melihat teknik yang
digunakan berbeda dengan teknik yang biasa nya di pelajari ddi universsitas
sehingga mahaisiswa dapat mempelajari teknik baru dan bias menerapkan nya
kedalam busana pesta yang akan dibuat nanti di kedepan nya.
4.2 Saran
Untuk kedepannya diharapkan Roemah Mode Wulan Gumilang dapat
mempertahan kualitas nya sehingga memuat pelanggan yang menempah jahitan
merasa puas, tak lupa pula agar menjadi butik yang lebih baik ada baik nya
apabila Roemah Mode Wulan Gumilang meningkatkan kualitas nya, yaitu
menjahit dengan lebih rapi dari sebelum nya, menerima pesanan dengan lebih
banyak desain busana dan juga menyelesaikan produk lebih cepat dari biasanya.
66
DAFTAR PUSTAKA
Ni Putu Gera Suartini Vera, I Gede Sudirtha, Made Diah Angendari. (2021).
Penerapan Hiasan Payet Pada Busana Pesta Pada Busana Pesta Berbahan Batik
Balimotif Merak Abyorhokokai, Bali : Ejournal Undiksha
Ratna Kurniawati. (2017). Busana Pesta Malam Untuk Wanita Dengan Sumber
Ide Kuil Baalbek Dalam Pergelaran Busana“Dimantion”, Yogyakarta : Fakultas
Teknik Universitas Negeri Yogyakarta
Dr. Sri Wening, M.Pd. 2014. Teknik Draping. Yogyakarta : Fakultas Teknik
Universitas Negeri Yogyakarta
www.arkeologiindonesia.com/2019/10/pengertian-dan-fungsi-ragam-
hias.html?m=1
https://www.pinhome.id/blog/ragam-hias-flora-fauna-geometris-figuratif-
nusantara/#:~:text=Fungsi%20utama%20ragam%20hias%3A%20dapat,nantinya
%20dapat%20terlihat%20lebih%20proporsional.
67
Surat Pengantar PKLI
68
Surat Penentuan Dosen Pembimbing
69
Surat Tugas
70
Surat Balasan Permohonan PKLI
71
Surat Keterangan Selesai PKLI
72
Lembar Penilaian PKLI dari Pembimbing Lapangan
73
Absen Mahasiswa
74
75
Dokumentasi PKLI
76