Nothing Special   »   [go: up one dir, main page]

1871 3946 1 SM

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 11

Sinar Sang Surya (Jurnal Pusat Pengabdian Kepada Masyarakat )

Vol.6, No. 1,Februari 2022, Hal. 31-40


e-ISSN: 2597-484X

PELATIHAN PEMBUATAN ECOPRINT MENGGUNAKAN


TEKNIK STEAM DI HADIMULYO TIMUR

Diterima: 5 November 2021 Direview: 5 Desember 2021 Disetujui: 15 Februari 2022

Sutrisni Andayani1*, Sudarman Dami 2, Yeni Rahmawati ES3


1,2,3
Pendidikan Matematika, Universitas Muhammadiyah Metro, Metro, Indonesia
*
Corresponding author. Iringmulyo, 34111, Metro, Indonesia
Email: trisnimath.andy@gmail.com2*

ABSTRAK

Teknik eco print merupakan salah salah satu alternatif industri rumahan berupa produk tekstil
yang ramah lingkungan Ecoprint adalah batik yang menggunaka daun, bunga atau kayu yang dapat
mengeluarkan warna. Ibu-ibu warga Hadimulyo Timur yang belum memiliki ketrampilan dapat
memanfaatkan waktu luangnya untuk meningkatkan pendapatan melalui kegiatan pengabdian
masyarakat dalam bentuk pelatihan pembuatan ecoprint. Tujuan pengabdian ini adalah untuk
meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan kepada mitra dalam pembuatan ecoprint 1) sosialisasi
kepada ibu-ibu tentang eco print, 2) pelatihan kepada ibu-ibu dalam pembuatan ecoprint. Tahap
sosialisasi dilakukan dengan mensosialisasikan ecoprint sebagai produk ramah lingkungan dan
mengenalkan bahan-bahan untuk membuat ecoprint. Pelatihan pembuatan ecoprint menggunakan
teknik steam melalui tahap-tahap: scouring (pencucian kain), mordanting (perendaman kain pada
larutan mordan dan larutan pewarna alami), penyusunan daun di atas kain, pengukusan, dan fiksasi
(pengeringan). Hasil yang diperoleh, mitra memiliki peningkatan ketrampilan membuat ecoprint dan
memperoleh pendapatan yang lebih baik.

Kata Kunci: pelatihan, pembuatan ecoprint teknik steam

ABSTRACT

Eco print technique is one alternative to a home industry in the form of eco-friendly textile
products Ecoprint is bat ik who make use of leaf, flower or timber that can remove color. The women
of Hadimulyo Timur residents who do not yet have the skills can use their free time to increase their
income through community service activities in the form of training on making ecoprints . The purpose
of this service is to increase the knowledge and skills of partners in making ecoprints 1) socialization
to mothers about eco prints , 2) training to mothers in making ecoprints. The socialization stage is
carried out by socializing ecoprint as an environmentally friendly product and introducing materials
to make ecoprint . The training on making ecoprints using the steam technique goes through the
following stages: scouring (washing cloth), mordanting (soaking cloth in mordant solution and natural
dye solution), arranging leaves on cloth, steaming, and fixation (drying). The results obtained, partners
have increased skills in making ecoprints and earn better incomes.
Keywords : training, making of steam technique ecoprint

PENDAHULUAN

Perekonomian negara-negara di dunia saat ini tengah berada dalam tekanan akibat
pandemi virus corona (Covid-19). Bahkan menurut Bank Dunia, perekonomian dunia
sepanjang tahun ini bakal mengalami resesi terburuk sejak perang dunia (Kompas.com,
2020). Meskipun demikian perekonomian Indonesia masih bisa tumbuh sebesar 2,97 persen,

31
Jurnal Sinar Sang Surya Vol.6, No. 1,Februari 2022
Sinar Sang Surya (Jurnal Pusat Pengabdian Kepada Masyarakat )
Vol.6, No. 1,Februari 2022, Hal. 31-40
e-ISSN: 2597-484X

namun angka tersebut lebih rendah jika dibandingkan dengan kuartal IV-2019 yang sebesar
4,97 persen, masih lebih tinggi dibandingkan negara lain di Asia Tenggara.

Tingkat perekonomian di Kota Metro pada akhir tahun 2020 mengalami penurunan,
dengan ditunjukkan dari nilai inflasi meningkat dengan nilai sebesar 0,40 dsn 0,51 pada
bulan November dan Desember. (Badan Pusat Statistik Kota Metro, 2020
https://metrokota.bps.go.id/pressrelease.html). Pertumbuhan ekonomi yang semakin
menurun tersebut akan mempengaruhi tingkat pendapatan dan daya beli masyarakat.

Pemerintah Kota Metro telah berupaya meningkatkan ekonomi daerah melalui


kebijakan umum bidang ekonomi, antara lain: mengembangkan sistem ekonomi kerakyatan
yang didukung oleh pembangunan industri, peningkatan pemanfaatan dan penguasaan
teknologi (Pemkot Metro, 2020). Salah satu contohnya adalah pengembangan usaha kecil
dan menengah, kegiatan industri atau bisnis rumahan. Pembuatan batik eco print merupakan
alternatif untuk mengembangkan industri rumahan..

Proses pembuatan batik printing dan tradisional dengan motif yang lebih bervariatif
menjadikan kain ini lebih diminati oleh masyarakat, namun proses pengolahannya masih
menghasilkan limbah berbahaya. Limbah tekstil berpotensi tinggi untuk mencemari
lingkungan karena mengandung bahan-bahan pencemar yang berbahaya dan intensitas
warnanya yang tinggi. Apabila limbah ini dibuang langsung ke lingkungan dan tidak
dikelola dengan baik akan merusak lingkungan (Haryono, 2018).

Eco print adalah salah satu dari kegiatan membuat batik melalui proses untuk
mentransfer warna dan bentuk ke kain melalui kontak langsung. “Teknik ecoprint
merupakan perkembangan dari ecofashion, untuk menghasilkan produk fashion yang ramah
lingkungan” (Saptutyningsih & Wardani, 2019). Teknik eco printing bertujuan untuk
memberikan alternatif memproduksi tekstil yang ramah lingkungan dan menyampaikan
pesan pentingnya mengkonsumsi dan memproduksi produk-produk ramah lingkungan
(Herlina, 2018). Batik ecoprint merupakan batik menggunakan daun yang memiliki serat
tebal atau bunga dan bagian tanaman yang lain yang dapat mengeluarkan warna.

Proses eco print menggunakan bahan-bahan alami berupa daun dan bunga yang
mudah ditemui di lingkungan sekitar rumah. Pembuatan ecoprint dapat menggunakan daun
jati, daun sukun, daun jambu, daun kakao, daun jati kebon, daun eukaliptus rainbow, daun
pohon bodi, bunga kenikir, bunga patra menggala (bunga merak), bunga sepatu, bunga

32
Jurnal Sinar Sang Surya Vol.6, No. 1,Februari 2022
Sinar Sang Surya (Jurnal Pusat Pengabdian Kepada Masyarakat )
Vol.6, No. 1,Februari 2022, Hal. 31-40
e-ISSN: 2597-484X

alamanda, bunga wora-wari dan buah keben sebagai pewarnaan alam pada batik yang dibuat
(Sedjati dan Sari 2019). Tumbuhan yang dapat digunakan untuk mewarnai tekstil
contohnya adalah daun pohon nila, kulit pohon soga tingi, kayu tegeran, kunyit, teh, akar
mengkudu, kulit soga jambal, kesumba, daun jambu biji (Hamidin, 2010). Pewarnaan pada
kain merupakan daya tarik dan keindahan batik yang dibuat. Pulukadang (2009)
menyatakan bahwa , “daya tarik sesuatu benda terutama pada warnanya”. Warna-warna dari
daun/bunga akan menimbulkan kesan indah, sehingga hasil pencapan pada kain terlihat
lebih indah dan menarik. Dengan demikian kita dapat memilih daun atau tumbuhan yang
akan digunakan untuk pembuatan eco print sesuai dengan warna atau motif yang kita
inginkan.

Pembuatan ecoprint merupakan teknik mewarnai dan mentranfer warna dan bentuk
dari tanaman ke tekstil atau kain. Teknik membuat ecoprint dapat dilakukan melalui teknik
steam (kukus) dan founding (pukul). Menurut Gunawan dan Anugrah (2018) proses
membuat ecoprint dengan teknik kukus dilakukan dengan cara: 1) rendam kain dengan air
tawas dan larutan cuka 3) bentangkan kain dan tempelkan daun-daunan sesuai dengan selera
(posisi tulang daun di bawah) 4) gulung dengan pipa pralon 5) ikat dengan tali .dan 6)
dikukus selama 2-3 jam.

Ibu-ibu warga Hadimulyo Timur yang tergabung dalam kelompok Dasa Wisma Maju
Makmur, memiliki banyak waktu luang karena di masa pandemi Covid-19 disarankan oleh
pemerintah untuk banyak berada di rumah.. Mereka belum memiliki kemampuan dan
ketrampilan dalam membuat eco print. Mereka perlu mendapatkan pelatihan agar produk
yang dihasilkan memiliki nilai jual yang tinggi. Widajanti (2018) dalam Darwis, Sulastri, &
Irfan (2020) menyatakan bahwa meningkatnya kemampuan para generasi muda dalam hal
mengelola usaha dapat dilakukan melalui kegiatan penyuluhan, untuk mendorong
tumbuhnya wirausaha. Pengembangan batik dengan ciri khas tertentu yang menarik akan
mendorong peningkatan permintaan pasar dan akan meningkatkan pendapatan masyarakat
khususnya UMKM (Istiqomah et al. 2020).

Dengan melaksanakan kegiatan pelatihan pembuatan ecoprint diharapkan ibu-ibu


memiliki ketrampilan membuat ecoprint untuk dipakai sendiri dan dapat dikembangkan
sebagai usaha rumahan. Ibu-ibu mitra dapat memanfaatkan waktu luang di rumah dan
melalui inovasi dan kreativitas yang tinggi dapat mengembangkan usaha ecoprint untuk

33
Jurnal Sinar Sang Surya Vol.6, No. 1,Februari 2022
Sinar Sang Surya (Jurnal Pusat Pengabdian Kepada Masyarakat )
Vol.6, No. 1,Februari 2022, Hal. 31-40
e-ISSN: 2597-484X

meningkatkan pendapatan keluarga. Kegiatan ini dapat membantu program pemerintah


daerah kota Metro dalam mengembangkan sistem ekonomi kerakyatan. Selain itu
pembuatan eco print dapat menjaga kelestarian lingkungan dan mencegah pencemaran
lingkungan karena menggunakan bahan-bahan alami dari daun-daunan, kayu dan bunga.

METODE PELAKSANAAN

Pengabdian kepada masyarakat ini dilaksanakan di Kelurahan Hadimulyo Timur Kota


Metro. Subyek pengabdian adalah ibu-ibu yang tergabung dalam kelompok Dasa Wisma
Maju Makmur RW 05, dengan jumlah peserta 13 orang Kegiatan pengabdian ini adalah
pelatihan pembuatan ecoprint menggunakan teknik steam.

Tahap-pengabdian masyarakat ini meliputi: sosialisasi pelatihan dan pendampingan.

1. Sosialisasi
Sosialisasi bertujuan untuk memberikan informasi terkait pembuatan batik ecoprint.
Pada tahap sosialisasi ini diperkenalkan tentang ecoprint, keunggulan ecoprint, alat,
bahan untuk membuat ecoprint. Ecoprint memiliki keunggulan a) produk yang ramah
lingkungan karena terbuat dari tanaman, b) warna dan motif yang menarik dan terkesan
alami. Bahan-bahan yang dipergunakan antara lain: kain katun, tawas, cuka, minyak
zaitun, tunjung, daun-daunan dan bunga misalnya: daun jati, jarak kepyar, jarak wulung,
daun lanang, bunga kenikir, bunga sepatu dan lain-lain. Alat-alat untuk membuat
ecoprint adalah: kompor, baskom, panci pengukus, plastik untuk alas dan tali rafia.

2. Pelatihan

Pelatihan bertujuan untuk mengembangkan keahlian, pengetahuan, serta


meningkatkan motivasi dalam manjalankan usaha batik ecoprint. Pelatihan dilakukan
melalui praktek dalam pembuatan batik ecoprint dengan teknik steam bersama
masyarakat ibu-ibu Hadimulyo Timur. Pelatihan dilakukan oleh ahli yang pernah
mengikuti pelatihan sebelumnya. Sebelum membuat ecoprint terlebih dahulu
mempersiapkan bahan dan alat yang diperlukan.

Tahapan-tahapan dalam membuat ecoprint, yaitu:

34
Jurnal Sinar Sang Surya Vol.6, No. 1,Februari 2022
Sinar Sang Surya (Jurnal Pusat Pengabdian Kepada Masyarakat )
Vol.6, No. 1,Februari 2022, Hal. 31-40
e-ISSN: 2597-484X

1) Scouring (pencucian), dilakukan dengan cara merendam kain ke dalam deterjen


selama 15 menit dan mencucinya. Scouring dilakukan agar kotoran dan lilin yang
menempel pada kain dapat dibersihkan.
2) Mordanting, dilakukan dengan merendam kain pada larutan tawas, soda abu, cuka dan
minyak zaitun dengan takaran tertentu selama 2 jam. Setelah proses mordanting, kain
direndam dalam larutan zat warna alami selama 1 jam dan diperas Zat warna alami
dibuat dengan cara daun/bunga diblender, direbus dan disaring.
3) Menyusun daun/bunga yang menghasulkan warna (misalnya daun jati, daun lanang,
jarak kepyar, jarak wulung, bunga kenikir, bnga sepatu dan lain-lain), pada permukaan
kain dengan dialasi plastik. Selanjutnya kain ditekan-tekan dengan alat penekan,
ditutup dengan plastik, dilipat dan digulung serta diikat dengan tali.
4) Pengukusan dilakukan selama 2 jam dengan cara memasukkan kain yang telah diikat
yang bertujuan untuk menghasilkan motif daun dan proses pencapan secara alami.
3. Pendampingan
Pendampingan dilakukan untuk mengetahui apakah hasil ecoprint sudah baik atau
belum yaitu dengan mendampingi mitra pada kegiatan fiksasi. Fiksasi dilakukan
dengan cara mengangin-anginkan hasil ecoprint dan merendam dalam larutan lerak dan
dikeringkan. Ecoprint berhasil dibuat jika warna dan motif terlihat jelas.

HASIL, PEMBAHASAN, DAN DAMPAK

Pembuatan ecoprint dilakukan melalui sosialisasi, pelatihan dan pendampingan


kepada ibu-ibu Dasa Wisma Kelurahan Hadimulyo Timur. Sosialisasi dilakukan pada
tanggal 10 April 2021, pukul 09.00 sampai dengan pukul 13.00 dengan peserta sebanyak
13 orang, Sosialisasi bertujuan memberikan informasi kepada ibu-ibu mitra tentang
ecoprint sebagai produk ramah lingkungan dengan bahan tanaman, memperkenalkan alat
dan bahan untuk membuat ecoprint, dan cara membuat zat pewarna alami. Kain yang
digunakan adalah kain katun, misalnya katun rayon, primisima, satin dan lain-lain.
Kegiatan soailisasi ini dilanjutkan dengan pelatihan membuat zat pewarna yang dibuat dari
daun-daunan penghasil warna, misalnya daun jati, daun kersen, daun mannga, daun lanang
dan sebagainya. Daun-daunan diblender, direbus dan disaring sehingga diperoleh zat
warna yang akan digunakan untuk pewarnaan pada kain.

35
Jurnal Sinar Sang Surya Vol.6, No. 1,Februari 2022
Sinar Sang Surya (Jurnal Pusat Pengabdian Kepada Masyarakat )
Vol.6, No. 1,Februari 2022, Hal. 31-40
e-ISSN: 2597-484X

Pelatihan pada hari kedua dilakukan, pada tanggal 11 April 2021 pukul 9.00 sampai
dengan pukul 16.00, dengan peserta sebanyak 13 orang. Peserta pelatihan diberikan
pelatihan dalam membuat ecoprint, yaitu: scouring (pencucian), mordanting, pewarnaan,
penyusunan daun dan pengukusan. Setelah melakukan pelatihan, selanjutnya dilakukan
pendampingan kepada ibu-ibu mitra pada hari ke-lima dan hari ke-enam. Pendampingan
pada hari ke lima dilakukan untuk mengeahui apakah hasil ecoprint layak dipasarkan atau
tidak. Hasil ecoprint yang telah dibuat pada saat pelatihan diangin-anginkan di rumah
selama 3 hari dan direndam dalam larutan lerak selama 1 jam, selanjutnya dibilas dan
dikeringkan.
Beberapa kegiatan pelatihan dan pendampingan ecoprint dapat digambarkan dalam
bentuk dokumentasi sebagai berikut:
G

Gambar 1. Sosialisasi dan Pengenalan Alat dan Bahan Ecoprint

Gambar 1. merupakan kegiatan hari pertama pengabdian, di mana tin pengabdi


menjelaskan tenatng ecoprint sebagai produk alternatif untuk meningkatkan pendapatan
masyarakat. Ecoprint dapat mengurangi pencemaran lingkungan karena menggunakan
bahan alami dan tanaman sekitar rumah sehingga bahan-bahan yang digunakan lebih
murah dan terjangkau. Selain itu dikenalkan alat, bahan dan cara membuat zat pewarna
alami yang akan digunakan dalam pembuatan ecoprint

36
Jurnal Sinar Sang Surya Vol.6, No. 1,Februari 2022
Sinar Sang Surya (Jurnal Pusat Pengabdian Kepada Masyarakat )
Vol.6, No. 1,Februari 2022, Hal. 31-40
e-ISSN: 2597-484X

Gambar 2. Bahan mordanting dan zat pewarna alami


Gambar 5.2 menunjukkan bahan yang digunakan untuk mordanting dan zat pewarna
alami. Kain direndam dalam larutan mordan berupa larutan tawas, soda api, cuka dan
minyak zaitun yang berfungsi untuk merekatkan warna dari daun. Selanjutnya kain
direndam dalam larutan zat pewarna alami untuk memberi warna pada kain. Kain yang
sudah direndam diperas agar warna dan motif daun yang akan dibuat terlihat jelas dan
tidak luntur.

Gambar 3. Proses Menyusun Daun pada Kain

Gambar 3. menunjukkan contoh menyusun daun pada kain yang telah dialasi plastik.
Daun yang digunakan adalah daun yang mengandung zat tanin sehingga dapat
mengeluarkan warna pada kain. Daun dan bunga yang digunakan antara lain, daun jati,
daun lanang, jarak kepyar, jarak wulung, bunga kenikir, bunga sepatu dan lain-lain. Setelah

37
Jurnal Sinar Sang Surya Vol.6, No. 1,Februari 2022
Sinar Sang Surya (Jurnal Pusat Pengabdian Kepada Masyarakat )
Vol.6, No. 1,Februari 2022, Hal. 31-40
e-ISSN: 2597-484X

disusun kain ditutup dengan kain penutup/blanket dan ditutup plastik. Selanjutnya kain
ditekan-tekan, agar daun menempel pada kain, digulung dan diikat dengan tali rafia.

Gambar 4. Tahap pengukusan dan pengeringan


Gambar 4. adalah gambar proses pengukusan kain setelah disusun dengan daun dan
bunga. Proses ini berfungsi untuk mengeluarkan warna dari daun/bunga sehingga timbul
warna dan merekat pada kain. Setelah dikukus kain diangin-anginkan selama 3 hari dan
direndam dengan larutan lerak selama 15-30 menit. Larutan lerak berfungsi untuk
menghilangkan larutan yang digunakan dalam mordanting. Selanjutnya kain dapat
digunakan sendiri, hadiah untuk keluarga/teman atau dipasarkan.

Gambar 5. Beberapa contoh hasil ecoprint


Gambar 5. menunjukkan gambar ecoprint dengan motif yang berbeda-beda, Gambar
sebelah kiri adalah gambar hasil ecoprint yang selesai dibuat. Gambar sebelah kanan
merupakan hasil ecoprint yang sudah dikemas

38
Jurnal Sinar Sang Surya Vol.6, No. 1,Februari 2022
Sinar Sang Surya (Jurnal Pusat Pengabdian Kepada Masyarakat )
Vol.6, No. 1,Februari 2022, Hal. 31-40
e-ISSN: 2597-484X

Gambar 6. Foto bersama dengan ibu-ibu Dasawisma Maju Makmur


Pada gambar 6. pengabdi berfoto bersama ibu-ibu yang tergabung dalam kelompok
dasa wisma Maju Makmur. Ibu-ibu mitra telah mengikuti kegiatan pelatihan pembuatan
ecoprint. Mereka merasa senang memiliki ketrampilan membuat produk ecoprint.
Pada pelatihan pembuatan ecoprint ibu-ibu mitra memiliki ketrampilan untuk
membuat ecoprint. Dengan pelatihan ecoprint ibu-ibu mitra mampu mencetak motif
mengunakan bahan-bahan alami menjadi kain yang memiliki nilai jual yang lebih tinggi
(Irmayanti, 2020). Pembuatan batik ecoprint merupakan wujud partisipasi dalam
membangun desa, sehingga akan lahir rasa tanggungg jawab untuk memajukan dan
mensejahterakan desanya (Gunawan dan Anugrah, 2020).
Dalam pembuatan ecoprint diperlukan ketrampilan dalam pemilihan pewarna dan
tanaman sehingga corak dan warnanya lebih menarik. Untuk memperoleh jenis warna
yang dihasilkan oleh berbagai macam tanaman, perlu usaha untuk menggali potensi
tanaman sehingga didapatkan referensi warna dari tanaman yang berbeda (Balai Besar
Penelitian dan Pengembangan Industri Kerajinan dan Batik, 1999). Proses mordan dan
perlakuan penyusunan daun juga mempengaruhi pewarnaan kain (Nuraini, dkk., 2020).
Kegiatan pelatihan pembuatan eco print ini memberikan dampak kepada ibu-ibu mitra
yaitu: 1) ibu-ibu memiliki pengetahuan tentang ecoprint sebagai produk ramah
lingkungan,2) memanfaatkan tanaman di sekitar rumah untuk pelestarian lingkungan, 3)
memiliki ketrampilan membuat ecoprint dan 4) memperoleh keuntungan.

SIMPULAN

Kesimpulan dari kegiatan pengabdian ini adalah: 1) ibu-ibu mitra memiliki


pengetahuan untuk memanfatkan tanaman di sekitar untuk dibuat ecoprint yang ramah
lingkungan, 2) mitra memiliki ketrampilan membuat kerajinan ecoprint. 3) produk yang

39
Jurnal Sinar Sang Surya Vol.6, No. 1,Februari 2022
Sinar Sang Surya (Jurnal Pusat Pengabdian Kepada Masyarakat )
Vol.6, No. 1,Februari 2022, Hal. 31-40
e-ISSN: 2597-484X

dibuat dapat dipakai sendiri/hadiah atau dijual untuk memperoleh keuntungan Saran untuk
kegiatan program pengabdian ini adalah mitra berharap dapat membuat ecoprint yang
bervariasi, dapat membuat produk fashion seperti pakaian, tas dan produk lain serta dapat
mengikuti kegiatan lain yang serupa.
.
UCAPAN TERIMAKASIH
Ucapan terimakasih kepada LPPM Universitas Muhammadiyah Metro yang telah
membantu dana dan pelaksanaan pengabdian ini, ibu-ibu Dasa Wisma Maju Makmur
Hadimulyo Timur dan semua pihak yang telah berpartisipasi dalam pelaksanaan
pengabdian.

DAFTAR PUSTAKA

Badan Pusat Statistik Kota Metro, 2020 https://metrokota.bps.go.id/pressrelease.html


Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Industri Kerajinan dan Batik.1999. Panduan Proses
Pengembangan Produksi batik Jumputan/Sibori dengan Zat Warna Alam.
Yogyakarta: Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Industri Kerajinan dan Batik.
Darwis, R. S., Sulastri, S., & Irfan, M. (2020). Pengembangan Potensi Wirausaha di Desa
Mekargalih, Kecamatan Jatinangor Martabe : Jurnal Pengabdian Masyarakat 3(2)
343-354
Gunawan, B. dan Anugrah, R. A. (2020). Pelatihan Pembuatan Dan Pemasaran Batik Ecoprint
serta Mapping Dusun Jelapan Pundong Bantul Daerah Istimewa Yogyakarta, Martabe
: Jurnal Pengabdian Masyarakat 3(2), Doi : 10.31604/Jpm.V3i2.343-354
Hamidin, A, S. (2010.) Batik Warisan Budaya Asli Indonesia. Yogyakarta: Narasi.
Herlina, M. S., F. A. Dartono, dan Setyawan (2018). Eksplorasi Eco printing untuk Produk
Sustanaible Fashion. Jurnal Kriya 15(2):118-130.
Irmayanti Suryani, H. dan Megavitry, R. 2020. Pemanfaatan Bahan Alami untuk Pembuatan
Ecoprint pada Peserta Kursus Menjahit Yayasan Pendidikan Adhiputeri Kota
Makassar PENGABDI: Jurnal Hasil Pengabdian Masyarakat 1(1), 43-50
Istiqomah, N., Mafruhah, I., Mulyani, S. N., Ismoyowati, D. & Sarosa, K. (2020).
Pengembangan Batik Bermotif Local Wisdom dalam Upaya Peningkatan Pendapatan
Masyarakat di Kabupaten Ngawi, 4(1).
Kompas.com, https://money.kompas.com/read/2020/06/09/113500126/pertumbuhan-
ekonomi-masa-pandemi-8-negara-indonesia-paling-tinggi?page=all
Nuraeni, S, Wahab, D. F., Latif N. dan Armidha, N. 2020. Eksplorasi Pewarna dan Motif Alami
pada Kain Sutera dari Vegetasi Hutan. Perennial, 16(1): 53-58, e-ISSN: 2685-6859,
p-ISSN: 1412-7784
Pemkot, 2020, https://info.metrokota.go.id/kebijakan-umum/

40
Jurnal Sinar Sang Surya Vol.6, No. 1,Februari 2022
Sinar Sang Surya (Jurnal Pusat Pengabdian Kepada Masyarakat )
Vol.6, No. 1,Februari 2022, Hal. 31-40
e-ISSN: 2597-484X

Pulukadang, Wasia Roesbani (2009). Keterampilan Menghias Kain. Bandung: Angkasa.


Sachari
Saptutyningsih, E., & Wardani, D. T. K. (2019). Pemanfaatan Bahan Alami untuk
Pengembangan Produk Ecoprint di Dukuh IV Cerme, Panjatan, Kabupaten
Kulonprogo. Warta LPM, 21(2), 18–26.
Sedjati, D. P., & Sari, V. T. (2019). Mix Teknik Ecoprint dan Teknik Batik Berbahan Warna
Tumbuhan dalam Penciptaan Karya Seni Tekstil. Corak, 8(1), 1–11.

41
Jurnal Sinar Sang Surya Vol.6, No. 1,Februari 2022

Anda mungkin juga menyukai