Pengaplikasian Sun Shading Second Skin Kinetic Façade Pada The Energy Building
Pengaplikasian Sun Shading Second Skin Kinetic Façade Pada The Energy Building
Pengaplikasian Sun Shading Second Skin Kinetic Façade Pada The Energy Building
ETS
DOSEN:
Ir. Prasetyo Wahyudie, MT.
................................................................................................................................................................ 1
DAFTAR ISI........................................................................................................................................... 2
BAB 1 ..................................................................................................................................................... 3
1.1 Latar Belakang ................................................................................................................................. 3
BAB 2 ..................................................................................................................................................... 4
2.1 Arsitektur Kinetik ............................................................................................................................. 4
2.2 Tipologi kinetic struktur ................................................................................................................... 4
2.2.1 Embedded Kinetic Structures .................................................................................................. 4
2.2.2 Deployable Kinetic Structures ................................................................................................ 6
2.2.3 Dynamic Kinetic Structures .................................................................................................... 6
2.2.4 Kesimpulan dari ketiga tipologi struktur kinetik .................................................................... 7
2.3 Kinetic arsitektur pada fasad ............................................................................................................. 8
2.3.1 Fasad kinetic .............................................................................................................................. 8
2.4 tujuan aplikasi kinetik dalam arsitektur ......................................................................................... 9
2.4.1 Pengoptimalisasian ruang ........................................................................................................ 9
2.4.2 Desain yang multifungsi .......................................................................................................... 9
2.4.3 Adaptasi Sesuai Kebutuhan ..................................................................................................... 9
2.5 Efek kinetic arsitektur terhadap Interior ......................................................................................... 10
2.5.1 Desain kinetic multifungsi yang menjawab kebutuhan pengguna: .......................................... 10
2.5.2 Kinetic Façade yang merespon keadaan lingkungan ............................................................... 10
2.5.3 Ruangan/Bangunan bergerak yang merespon keadaan lingkungan ......................................... 11
2.6 Sun Shading .................................................................................................................................... 11
BAB 3 ................................................................................................................................................... 12
3.1 Identifikasi Lingkungan Eksisting .................................................................................................. 12
3.2 Tema Perancangan .......................................................................................................................... 12
3.2.1 Pola Fasad ................................................................................................................................ 13
3.2.2 Sistem Kinetic Second Skin Façade......................................................................................... 13
3.2.3 Vertical Sun Shading ............................................................................................................... 13
3.3 Hasil Rancangan ............................................................................................................................. 14
BAB 3 ................................................................................................................................................... 15
DAFTAR PUSAKA.............................................................................................................................. 16
BAB 1
PENDAHULUAN
Arsitektur dan struktur merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan. Seiring
waktu inovasi struktur mendorong inovasi baru dalam arsitektur yakni dengan kemajuan
sistem struktur, pengembangan bahan material struktur, dan adaptasi mekanisme dalam
struktur.
Embedded kinetic struktur adalah sistem yang terdapat pada bangunan arsitektur
dengan kondisi lokasi yang tetap. Pergerakan yang disebabkan dari sistem ini dapat
mengakibatkan perubahan bentuk pada bangunan dikarenakan komponen dari sistem ini
hampir terdapat sebagian besar dari bangunan arsitektur.
Sistem tersebut dapat diumpamakan dengan tubuh memiliki komponen otot yang
dapat melakukan pergerakan dalam tubuh yang mampu merubah postur tubuh.
a. Rotating House
b. GucklHupf
GucklHupf dibangun sekitar tahun 1993, keunikan bangunan ini dapat berubah
bentuk dari kotak hingga berubah bentuk tidak terlihat kotak. Bangunan ini memiliki
dua lantai yang hampir keseluruhannya berbahan dasar kayu baik dinding, lantai
ataupun struktur. Perubahan bentuk bangunan menggunakan kayu slongsongan atau
engsel yang berfungsi sebagai poros agar dinding ( dinding datar ataupun dinding siku
) dapat berputar.
2.2.2 Deployable Kinetic Structures
Deployable kinetic structures terjadi pada lokasi yang bersifat sementara, dapat
dipindah, dan dapat dibongkar-pasang. Peruntukan untuk sistem ini pada bangunan
pertunjukan ataupun untuk shelter atau naungan korban bencana alam, tempat tinggal,
bahkan sebagai tempat pertunjukan sementara (tenda sirkus).
Dynamic kinetic structures paling mudah ditemukan dan bersifat umum karena
sistem ini bergerak secara mandiri meskipun tetap menjadi bagian dari arsitektur secara
keseluruhan. Pergerakan dari sistem ini tidak terlalu mempengaruhi bentuk bangunan
arsitektur dikarenakan komponen sistem ini hanya sebagian kecil dari bangunan. Contoh
aplikasi dari sistem ini berupa pintu, ceiling, partisi, jendela, dan dinding.
Contoh Dynamic Kinetic Strutures
Institut du Monde Arabe atau lebih dikenal dengan Arab World Institute
didirikan pada tahun 1980an didaerah Rue des Fosses Saint Bernard di paris, perancis.
Bangunan ini dirancang oleh arsitek bernama Jean Nouvel, keunikan karyanya terletak
pada fasad bangunan yang dapat bergerak membesar dan mengecil sesuai dengan
rangsang cahaya.
Pengaruh
bangunan mempengaruhi mempengaruhi tidak mempengaruhi
keseluruhan
Penerapan
terhadap eksterior eksterior interior+eksterior
bangunan
Aplikasi
struktur
2.3 Kinetic arsitektur pada fasad
Fasad yang merupakan bagian terluar bangunan tidak hanya berfungsi sebagai identitas
saja tetapi juga dapat mengakomodasi keadaan atau kebutuhan dalam bangunan, seperti halnya
kulit yaitu sebagai perantara lansung antara kondisi alam luar dengan dalam bangunan. Dengan
kinetic facade membuat fasad dapat “bernafas” atau beradaptasi terhadap kondisi luar dan
mengakomodasi kebutuhan dalam bangunan.
Translation adalah gerakan sebuah bidang atau komponen pada arah yang
sama, rotation adalah gerakan sebuah bidang atau komponen dengan memutar pada
sumbu axis tertentu, dan scaling bergerak dengan cara merubah ukuran, memuai atau
kontraksi dari ukuran semula. Gerakan pada tipe material deformation dengan cara
memanipulasi sifat material.
jenis gerakan terjadi dari persepsi statis permukaan, bentuk dan ruang diubah
dengan mengubah kondisi lingkungan. Dalam kasus ini, bangunan dapat dirancang
untuk menonjolkan visual transformasi dalam menanggapi variabel yang diantaranya
intensitas cahaya yang arahnya berbeda, kehadiran kelembaban, dan kondisi angin.
• Folding (lipat)
• Sliding (geser)
• Expanding (memperluas)
• Shrinking (menyusut)
• Transforming (mengubah)
• Structure (struktur)
• Screen (layar)
• Surface (permukaan)
Pendekatan ini melengkapi spasial kinetik pada bahasan sebelumnya. Struktur,
layar dan permukaan terbagi menurut geser, rotasi, skala, dan gerak dari deformasi
bahan.
Tampilan fasad kinetik bangunan melihat dari kriteria dan parameter
menghasilkan pembagian yaitu bentuk, dimensi, peletakan dan mekanisme pergerakan
(material, poros dan pola). Keempat acuan diatas menjadi konsep tampilan bangunan
yang ber-kinetik fasad yang merespon angin terkait dengan fungsi sebagai museum
layang-layang.
Adaptasi sesuai kebutuhan merupakan suatu aplikasi kinetik pada bangunan yang
memiliki tujuan agar dapat beradaptasi dengan memperhatikan kebutuhan, kondisi
eksisting, serta lingkungan sekitar. Terdapat tiga faktor yang mempengaruhinya yaitu :
Ketiga faktor ini saling berkaitan dan saling mempengaruhi, apabila aplikasi
kinetik digunakan untuk menjawab kebutuhan dari salah satu faktor maka akan
mempengaruhi faktor lainnya.
2.5 Efek kinetic arsitektur terhadap Interior
Sebagai Desainer Interior untuk menyikapi penerapan kinetic arsitektur pada bangunan
dapat kita sambut dengan baik karena dapat membantu desainer interior dalam menjawab
kebutuhan serta permasalahan yang ada. Berikut penerapannya yang dapat mempengaruhi
desain interior:
• Pintu Multifungsi
Bangunan yang dapat bergerak berputar bisa menjadi solusi bangunan dengan
arah mata angin yang tidak optimal. Seperti banngunan yang menghadap kearah barat
akan terkena sinar matahari sore yang panas maka solusinya Ketika dore bangunan
dapat berputar kearah yang lain.
Sun shading merupakan bagian komponen dari fasad bangunan, yang dimana berfungsi
sebagai mereduksi kelebihan cahaya matahari sehingga membuat bayangan terhadap bangunan
untuk menciptakan pendinginan secara pasif.
Jenis sun shading sangat beragam dan terbagi menjadi beberapa klasifikasi, pada
penelitian yang dilakukan oleh Wall & Hube (2003), sun shading dibagi menjadi 3 (tiga), yaitu
External, Interpane, dan Internal.
BAB 3
PEMBAHASAN
Kantor PT. Api Metra Graha terletak di The Energy Building, daerah Jakarta Selatan,
kawasan perkantoran SCBD, Lantai 10. The energy Building sendiri sudah tersertifikasi “Green
Buliding” dimana sudah merepons keaadaan lingkungan dengan baik. Untuk Kantor PT. AMG
sendiri lebih terletak kearah barat, dimana merupakan arah datang nya sinar matahari yang akan
terbenam. Pada dasarnya bangunan yang paling optimal menghadap kearah utara atau selatan
supaya tidak terpapar panas matahari secara langsung. Seandainya harus mengahadap ke barat
atau timur, sebaiknya menghadap kearah timur karena merupakan arah terbitnya matahari
dimana paparan sinar matahari pagi kebih bermanfaat. Pada kondisi eksisting ini kantor PT
AMG lebih terpapar sinar matahari dari arah barat yang merupakan sinar matahari terbenam
yang panas matahari nya tmembuat tidak nyaman. Maka dari itu diperlukan solusi untuk
meningkatkan kenyamanan pengguna
Tema yang diterapkan pada rancangan ini adalah Sun Shading Second Skin Kinetic Façade.
Merupakan Façade yang dapat bergerak secara otomatis dengan sebuah sistem yang dirancang dan
dapat beradaptasi terhadap kondisi lingkungan dengan konsep pergerakan kinetic folding dengan
tujuan untuk mengurangi intensitas cahaya serta panas matahari dari arah barat yang masuk. Serta
dengan konsep vertical sun shading. Konsep ini dipilih Karena pada dasarnya Bangunan ini
memanfaatkan cahaya matahari sebagai pencahayaan sehingga tetap memerlukan cahaya untuk
menerangi ruangan
3.2.1 Pola Fasad
Pola Fasad menerapkan bentuk geometris Trapesium
Penggunaan Vertical sun shading dinilai paling optimal karena bangunan menghadap
barat secara miring sehingga dapat menghalau panas matahari dari barat secara optimal
ARAH
MATAHARI
DARI BARAT
3.3 Hasil Rancangan
BAB 3
KESIMPULAN
Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa perancangan sun shading second skin
façade ini menerapkan konsep desain façade yang merespons permasalahan arah matahari pada kondisi
eksisting bangunan dengan diterapkan nya vertical sun shading dapat menjadi solusi datang nya arah
cahaya matahari dari barat sehingga mengurangi intensitas panas matahari yang panas.
DAFTAR PUSAKA
Kristina, Meitha, 2011, “Klasifikasi Mekanisme Arsitektut Kinteik Karya Santiago Calatrava”.
Skripsi. Depok: Fakultas Teknik. Prodi Arsitektur. Universitas Indonesia
Michael A. Fox and Bryant P. Yeh, Intelligent Kinetic System, p. 3-4 sumber
http://robotecture.com/Papers/Pdf/iksov.pdf
www.merriam-webster.com/structure
www.merriam-webster.com/kinetic
Moloney, Jules. 2011. A Morphology Of Pattern For Kinetic Facades. Canada: Routledge.
http://www.Scribd.com
Akbar, Kanoasa. Murti, Agung. Soekirno, Ali. 2014. “Penerapan Kinetic Fcade dengan Pendekatan
Biomimicry pada Pusat Robotika Surabaya.” Fakultas Teknik. Prodi Arsitektur. Universitas
Brawijawa. Malang
Widasari, Rahma, Dwi, G. 2019. “Penerapan Desain Fsad yang menyesuaikan Iklim dan cuaca
setempat pada Perancangah The Hills Resort Lembang. Jurnal Tugas Akhir Arsitektur. NO.2 VOL. IV
Anmon, Panji. Soemardiono, Bambang. Setijani, Purwanita. 2015. “ Implementasi Gerak Nasti Pada
Sunshading Fasad Kinetik Aprtemen Dengan Pendekatan Arsitektur Biomimetik” EAC Conference:
Architecture, Technology and Local Wisdom. ArchitectureDepartement, Qur’anic Science University,
Wonosobo, Indonesia,