Makalah Kesehatan Dan Gizi Aud
Makalah Kesehatan Dan Gizi Aud
Makalah Kesehatan Dan Gizi Aud
KONSEP DASAR ILMU GIZI DAN ZAT GIZI MAKRO DAN MIKRO
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 2
KELAS : PIAUD 2
Puji Syukur panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan kami
karunia nikmat dan kesehatan, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini,
dan terus dapat menimba ilmu di Universitas Islam Negeri Raden Fatah
Palembang. Penulisan makalah yang berjudul “Konsep Dasar Ilmu Gizi dan Zat
Gizi Makro dan Mikro” merupakan sebuah tugas dari dosen mata kuliah
Kesehatan Dan Gizi Anak Usia Dini.
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah untuk menambah wawasan
dan pengetahu an pada pada kita semua, dan agar kami semua menjadi mahasiswa
yang berguna bagi agama, bangsa dan negara. Makalah ini kami susun dengan
segala kemampuan kami dan semaksimal mungkin. Namun, kami menyadari
bahwa dalam penyusunan makalah ini tentu tidaklah sempurna dan masih banyak
kesalahan serta kekurangan.
Maka dari itu kami sebagai penyusun makalah ini mohon kritik, saran dan
pesan dari semua yang membaca makalah ini terutama dosen mata kuliah
kesehatan dan gizi anak usia dini yang kami harapkan sebagai bahan koreksi
untuk kami. Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua,
khususnya bagi saya sendiri umumnya para pembaca makalah ini.
Kelompok 2
I
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................
DAFTAR ISI.............................................................................................................
BAB 1 PENDAHULUAN........................................................................................
A. Latar Belakang....................................................................................................
B. Rumusan Masalah...............................................................................................
C. Tujuan.................................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................
1. Pengertian............................................................................................................
2. Konsep Dasar Gizi..............................................................................................
3. Ruang Lingkup Gizi............................................................................................
4. Hubungan Gizi dengan proses tubuh..................................................................
5. Zat Gizi Makro....................................................................................................
6. Zat Gizi Mikro....................................................................................................
BAB III PENUTUP..................................................................................................
A. Kesimpulan.........................................................................................................
B. Saran....................................................................................................................
II
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Manusia memerlukan makanan untuk dikonsumsi setiap harinya untuk
memberikan energi, menjaga kelangsungan hidup serta memelihara fungsi tubuh.
Setiap jenis makanan yang kita konsumsi mengandung beberapa zat
gizi. Kandungan zat gizi dari masing-masing makanan akan berbeda satu dengan
yang lain sesuai komposisi di dalamnya.
Zat Gizi adalah ikatan kimia yang diperlukan tubuh untuk melakukan
fungsinya yaitu menghasilkan energi, membangun dan memelihara jaringan serta
mengatur proses-proses kehidupan (Almatsier, 2009).
Ilmu gizi merupakan ilmu yang wajib diketahui sebagai seorang individu
yang memiliki kebutuhan akan hidup dan berkembang biak. Sebagai tenaga
kesehatan wajib memahami dan mengaplikasikannya dimasyarakat sebagai contoh
yang baik dan juga untuk meningkatkan kesehatan dan mencukupi kebutuhan
nutrisi di masyarakat. Terlebih lagi indonesia merupakan negara berkembang
yang rata–rata masyarakatnya berpenghasilah kecil dan kurang memperhatikan
kecukupan kebutuhan nutrisi perhari, terbukti pada tahun 2014 masih banya
ditemukan kasus–kasus kelaparan, mal nutrisi, dan lain–lain.
Mulai dari kehidupan di kota, hingga desa/pedalaman. Hal tersebut
dikarenakan kurangnya pengertian tentang ilmu gizi dan juga angka pendapatan
mereka yang mimimum.
B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian Dasar Ilmu Gizi ?
2. Apa Konsep Dasar Gizi?
3. Apa saja Ruang Lingkup Gizi?
4. Apa Hubungan Gizi dengan Proses tubuh?
5. Apa zat gizi makro ?
6. Apa zat gizi mikro?
3
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari dasar ilmu gizi
2. Untuk mengetahui Konsep Dasar Gizi
3. Untuk mengetahui Ruang lingkup gizi
4. Untuk mengetahui Hubungan Gizi dengan tubuh
5. Untuk mengetahui apa itu zat gizi makro
6. Untuk mengetahui apa itu zat gizi mikro
4
BAB II
PEMBAHASAN
5
Daily Allowance (ODA), terbukti dapat mencegah dan menangani stres
oksidatif sehingga membantu pencegahan penyakit kronis. Level optimal ini dapat
dicapai bila jumlah dan komposisi nutrisi yang digunakan tepat. Dalam
penanganan penyakit, penggunaan nutrisi sebagai pengobatan komplementer
dapat membantu efektifitas dari pengobatan dan pada saat yang bersamaan
mengatasi efek samping dari pengobatan. Karena itu, nutrisi / gizi sangat erat
kaitannya dengan kesehatan yang optimal dan peningkatan kualitas hidup. Hasil
ukur bisa dilakukan dengan metode antropometri.
Sedangkan ilmu gizi adalah ilmu yang mempelajari tentang hubungan
makanan dan minuman terhadap kesehatan tubuh manusia agar tidak mengalami
penyakit gangguan gizi, dimana gangguan gizi sendiri adalah sebuah penyakit
yang diakibatkan oleh kurangnya zat-zat vitamin tertentu sehingga mengakibatkan
tubuh kita mengalami gangguan gizi.
Ilmu Gizi (Nutrience Science) adalah ilmu yang mempelajari segala
sesuatu tentang makanan dalam hubungannya dengan kesehatan optimal/ tubuh.
Sayangnya makanan sekarang bisa dibilang hampir sedikit sekali gizi yang
dikandungnya. Contohnya: banyak sekali penggunaan bahan kimia seperti
pestisida pada sayur - sayuran biarpun proses penanamannya organik tapi tidak
luput dari yang namanya pestisida, sedangkan untuk buah - buahan sekarang serba
import, buah yang diimport membutuhkan kurang lebih 1 bulan dalam proses
distribusinya itu menyebabkan kandungan gizi dalam buah - buahan juga
berkurang
6
dan masyarakat cenderung tetap menggunakan 4 sehat 5 sempurna. Baru pada
tahun 2009 secara resmi Pedoman Gizi Seimbang diterima masyarakat, sesuai
dengan Undang-Undang Kesehatan No 36 tahun 2009 yang menyebutkan secara
eksplisit "Gizi Seimbang" dalam program perbaikan gizi.
Dulu kita mengenal pedoman makan berslogan “4 sehat 5
sempurna”(4S5S) yang dipopulerkan oleh Prof. Poerwo Soedarmo, Bapak Gizi
Indonesia, di tahun 1950-an. Namun, sejak tahun 1990-an, pedoman tersebut
dianggap tak lagi sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
gizi. Hal ini juga sesuai dengan adanya perubahan pedoman “Basic Four” di
Amerika Serikat—yang merupakan acuan awal 4S5S pada masa itu—menjadi
“Nutrition Guide for Balance Diet”. Di Indonesia, “Nutrition Guide for Balance
Diet” diterjemahkan menjadi “Pedoman Gizi Seimbang” (PGS).
Pada konferensi pangan sedunia tahun 1992 di Roma dan Genewa, yang
diadakan oleh FAO (Food and Agriculture Organization of the United Nations),
dalam rangka menghadapi beban ganda mengenai gizi di Negara berkembang,
antara lain ditetapkan agar semua negara berkembang yang semula menggunakan
pedoman sejenis “Basic Four” memperbaiki menjadi “Nutrition Guide for Balance
Diet”. Indonesia menerapkan keputusan FAO tersebut dalam kebijakan Repelita V
tahun 1995 sebagai PGS dan menjadi bagian dari program perbaikan gizi. Namun,
PGS kurang disosialisasikan sehingga terjadi pemahaman yang salah dan
masyarakat cenderung tetap menggunakan 4S5S. Baru pada tahun 2009 secara
resmi PGS diterima oleh masyarakat, sesuai dengan Undang-Undang Kesehatan
No. 36 tahun 2009 yang menyebutkan secara eksplisit “Gizi Seimbang” dalam
program perbaikan gizi.
7
4) Tahun 1938, bermula dari Tahun 1919, Jansen dan Donath meneliti
masalah Gondok di wonosobo, kemudian oleh pemerintah Hindia
Belanda menfaslitasi pembentukan Lembaga Eijkman. Beberapa
Kegiatannya berupa survai gizi di tahun 1927-1942, oleh Jansen dan
Kawan-kawan pada 7 lokasi bertempat di jawa, seram dan lampung yang
bertujuan Mengamati Pola Makan, Keadaan Gizi, Pertanian dan
perekonomian. Lembaga ini juga berhasil melakukan Analisis Bahan
Makanan yang sekarang dikenal sebagai Daftar Komposisi Bahan
Makanan disingkat atau dikenal dengan DKBM.
5) Tahun 1930, De Hass dkk menemukan defisiensi Vitamin A, (1935)
meneliti tentang KEP (Kurang Energi Protein).
6) Tahun 1950, Lembaga Makanan Rakyat berada dibawah Kementerian
Kesehatan RI ( diketuai Prof. Poerwo Soedarmo Pendiri PERSAGI atau
dikenal juga sebagai Bapak Gizi Indonesia. Bapak Poerwo Soedarmo
juga berhasil memperkenalkan promosi gizi yang baik dengan istilah
“Empat Sehat Lima Sempurna” yang begitu populer pada waktu itu
sampai pada pemerintahan Orde Baru.
7) Ilmu Gizi Kemudian dibagi menurut Ruang Lingkupnya yaitu Ilmu gizi
dibagi dalam dua bidang keilmuan yang dilihat dari segi sifatnya yakni :
a) Ilmu Gizi yang berkaitan dengan kesehatan perorangan disebut Gizi
kesehatan perorangan(Clinical Nutrition) yaitu Gizi Klinik lebih
menitikberatkan pada kuratif daripada preventif dan promotifnya.
Dengan pendekatan kuratif prosesnya dimulai dari Anamnesis dan
pengkajian status nutrisi pasien, Pemeriksaan antropomotri beserta
tindak lanjut terhadap gangguannya, Pemeriksaan radiologi dan tes
laboratoium yang bertalian dengan status nutrisi pasien,
Suplementasi Oral, enteral dan parenteral, Interaksi timbal balik
antara nutrien dan obat-obatan.
b) Ilmu Gizi yang berkaitan dengan kesehatan masyarakat yang disebut
Gizi kesehatan masyarakat (Public Health Nutrition) Yaitu Gizi
Masyarakat berkaitan dengan gangguan gizi pada kelompok
8
masyarakat, oleh sebab itu sifatnya lebih ditekankan pada
pencegahan (preventif) dan peningkatan (promotif).
9
b. Zat gizi yang berperan dalam mengatur proses tubuh yaitu protein, mineral,
vitamin dan air
2. Lemak
Lemak atau lipid adalah senyawa organik yang larut dalam pelarut non
polar seperti etanol, kloroform dan benzena, tetapi tidak larut dalam air. Lemak
mengandung karbon, hidrogen dan oksigen. Walaupun elemen-elemen ini juga
menyusun karbohidrat, perbandingan oksigen terhadap karbon dan hidrogen lebih
rendah pada lemak. Karena lemak lebih sedikit mengandung oksigen, kalori yang
dihasilkannya dua kali lebih banyak daripada karbohidrat dalam jumlah yang
sama. Tubuh banyak mendapat lemak dari makanan yang dikonsumsi, tetapi
tubuh juga membentuk beberapa lemak.
3. Protein
10
Protein,seperti karbohidrat dan lemak, terdiri dari unsur karbon, oksigen,
dan hidrogen. Protein juga mengandung unsur lain yaitu nitrogen. Protein adalah
bahan struktural utama di dalam tubuh. Misalnya,mereka merupakan bagian
utama dari tulang dan otot; mereka juga merupakan komponen penting dalam
darah, membran sel, enzim, dan faktor kekebalan.
Protein dapat memberikan energi bagi tubuh dengan rata-rata, 4 kalori per
gram. Namun, tubuh biasanya menggunakan sedikit protein untuk memenuhi
kebutuhan energi hariannya. Protein dibentuk oleh ikatan asam amino. 20 umum
asam amino ditemukan dalam makanan,19 di antaranya adalah nutrisi penting
untuk orang dewasa, dan tambahan asam amino penting untuk bayi.
4. Air
Air adalah nutrisi kelas keenam. Meski terkadang diabaikan sebagai
nutrisi, air adalah makronutrien yang dibutuhkan dalam jumlah terbesar. Air
(H2O) memiliki banyak kandungan vital fungsi di dalam tubuh. Ini bertindak
sebagai pelarut dan pelumas dan merupakan media untuk pengangkutan nutrisi ke
sel. Ini juga membantu mengatur suhu tubuh. Minuman, juga banyak makanan,
suplai air. Tubuh bahkan membuat air sebagai produk sampingan metabolisme.
11
sangat berbeda. Misalnya,memasak lebih cenderung merusak vitamin yang larut
dalam air dari pada vitamin yang larut dalam lemak.
2. Mineral
Mineral biasanya berfungsi dalam tubuh sebagai kelompok dari satu atau
lebih atom yang sama (misalnya, natrium atau kalium) atau sebagai bagian dari
kombinasi mineral, seperti kalsium dan senyawa yang mengandung fosfor yang
disebut hidroksiapatit, ditemukan di tulang. Karena mereka adalah elemen,
mineral tidak hancur selama memasak.Namun,bisa bocor saat memasak air dan
dibuang jika air itu tidak dikonsumsi. Mineral tidak menghasilkan energi untuk
tubuh tetapi di perlukan untuk fungsi tubuh normal. Misalnya,mineral memainkan
peran kunci dalam sistem saraf, sistem rangka, dan keseimbangan air
12
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Kata gizi berasal dari bahasa Arab ghidza yang berarti “ makanan”. Ilmu
gizi bisa berikaitan dengan makanan dan tubuh manusia. dalam bahasa inggris
dikenal dengan istilah “nutrition” yang berarti bahan makanan atau zat gizi sering
diartikan sebagai ilmu gizi. Jadi, gizi merupakan zat-zat yang ada dalam makanan
yang diperlukan oleh tubuh sehingga tubuh memperoleh energi yang dapat
digunakan untuk menjalani aktivitas sehari-hari, zat-zat tersebut seperti
karbohidrat, lemak, protein, mineral, vitamin dan air
B. SARAN
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah di atas masih banyak
kekurangan dan kesalahan serta jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu penulis
sangat berharap kritik dan saran serta masukkan dari para pembaca guna untuk
memperbaiki makalah ini kedepannya
13
DAFTAR PUSTAKA
Alam , S., & kartini,T.A (2002) Islamic Parenting “Pola Asuh Anak: Tinjauan
persepektif Gizi Masyarakat”.
Budiyanto, Agus Krisno 2001. Dasar-Dasar Ilmu Gizi Malang. UMM Pres
Mardalena, I., & Suryani, E. 2016. Modul Bahan Ajar Cetak Keperawatan Ilmu
Gizi:3-1. Jakarta selatan : kementerian Kesehatan Republik Indonesia
Futri . Konsep Dasar Ilmu Gizi. Makasar
Arie. Rossa. Rizky. Dewinta.(2021) Book Ilmu Gizi Dasar buku pembelajaran.
Jawa Tengah
14