Modul Teknik Pengolahan Audio Video
Modul Teknik Pengolahan Audio Video
Modul Teknik Pengolahan Audio Video
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang
telah memberikan anugerah-Nya, sehingga penulis mampu
menyelesaikan penulisan buku pembelajaran untuk SMK/MAK Ini.
Buku ini ditulis sebagai salah satu sumber belajar siswa SMK/MAK
kelas XII untuk mempelajari dan memperdalam materi . Selain itu,
buku ini ditulis secara umum dalam rangka ikut serta mencerdaskan
bangsa Indonesia di era perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi saat ini.
Penulis
DAFTAR ISI
Contents
PENDAHULUAN ...................................................................................... 4
1. DESKRIPSI SINGKAT........................................................................... 4
2. RELEVANSI ....................................................................................... 4
3. PANDUAN BELAJAR ............................................................................ 4
INTI........................................................................................................... 6
PENUTUP .............................................................................................. 86
1. RANGKUMAN ................................................................................. 86
2. TES FORMATIF............................................................................... 90
DAFTAR PUSTAKA............................................................................... 95
KUNCI JAWABAN…………………………………………………………….95
PENDAHULUAN
1. Deskripsi Singkat
Secara umum, tujuan Kegiatan Belajar ini adalah untuk
memberikan pengetahuan, keterampilan, dan sikap kepada peserta
didik SMK Negeri 1 Kawunganten jurusan Multimedia tentang
Videografi.
Secara khusus, tujuan Kegiatan Belajar ini adalah agar
peserta mampu:
1) Memahami tetang alur produksi video grafi
2) Merencanakan isi dari pra produksi
3) Melakukan perencanaan produksi
4) mengatur tata cahaya dalam pengambilan gambar
bergerak (perekaman video);
5) menyunting video dan audio dengan menggunakan
perangkat lunak pengolah video dan audio;
6) menerapkan teknik pergerakan kamera berdasarkan
ukuran (framing) dan sudut pandang (angle) kamera; dan
7) mengevaluasi mengevaluasi pasca-produksi video,
animasi dan/atau musik digital.
2. Relevansi
Relevansi dari Kegiatan Belajar videografi ini adalah agar
peserta didik memiliki kompetensi Videografi, yang sesuai dengan
dunia usaha dan industri di bidang Videografi.
3. Panduan Belajar
Pada Kegiatan Belajaran videografi ini, urutan yang harus
dilakukan oleh peserta dalam mempelajari modul ini adalah :
1) Membaca tujuan pembelajaran sehingga memahami target
atau goal dari kegiatan belajar tersebut.
2) Membaca indikator pencapaian kompetensi sehingga
memahami kriteria pengukuran untuk mencapai tujuan
pembelajaran.
3) Membaca uraian materi pembelajaran sehingga memiliki
pengetahuan, keterampilan dan sikap kompetensi yang akan
dicapai
4) Melakukan aktifitas pembelajaran dengan urutan atau kasus
permasalahan sesuai dengan contoh.
5) Mengerjakan soal Tes Formatif.
3. Uraian Materi
TOPIK INTI MATERI
Lomba video tentang sampah.
Sampah adalah masalah lingkungan yang selalu menghantui
kehidupan kita. Saat ini, masalah sampah begitu membutuhkan
solusi nyata dari seluruh pihak.
Bahwa sampah memiliki peluang bagi kita bilamana, bisa kita
didaur ulang, selain mengurangi banyaknya sampah juga bisa
menjadi sesuatu yang memiliki nilai jual, sebaliknya jika sampah
tidak dikelola dengan baik dan benar, maka nasib bumi akan
kalah dan akan semakin rusaklah seluruh kehidupan yang ada
dibumi. Mari kita jaga dari serakan sampah yang kian ada dimana-
mana. Sampah itu bahaya untuk keselamatan bumi kita.
Dengan adanya lomba Videografi ini diharapkan dapat
menjadi wadah untuk menigkatkan daya kreatifitas yang
memumpuni dalam mengelola dan memanfaatkan sampah untuk
keberlanjutan hidup di bumi yang bersih, indah dan asri.
Dengan hal tersebut diharapkan “Video yang dibuat oleh
kawan-kawan peserta untuk dilombakan nanti berisi aksi-aksi
nyata, yg sifatnya mengelola dan menangani sampah dengan baik
dan benar demi keberlanjutan lingkungan yang sehat.
Permasalahannya adalah bagaiamana langkah-langkah
persiapan pembuatan sesuai dengan masalah diatas, dan peralatan
apa saja yang harus disiapkan.
A. Tahap Praproduksi.
Tahap ini adalah tahap bagaimana kita berdiskusi yang
menghasilkan sebuah:
a) Ide
Ide/gagasan adalah rancangan yang tersusun di pikiran.
Artinya sama dengan cita-cita. Gagasan menyebabkan
timbulnya konsp,yang merupakan dasar bagi segala macam
pengetahuan,baik sains maupun filsafat.Ide adalah pemikiran atau
konsepsi yang berpotensi atau benar-benar ada dalam pikiran
sebagai produk dari aktifitas mental.Secara sederhana ide dapat
dikatakan sebuah gagasan, sebuah rencana,pendapat,skema
atau metode. Maka dari itu, pembuatan presentasi video harus
dimulai dengan menciptakan sebuah ide. Karena ide adalah
landasan utama dari keseluruhan Proses Pembuatan Video
Tersebut
b) Sasaran
c) Tujuan
Langkah selanjutnya adalah menentukan tujuan kita
membuat video. Apakah untuk tugas sekolah? Komersil atau
diperjualbelikan? Atau untuk sarana belajar? Misalnya,
berdasarkan ide dan sasaran maka tujuan video adalah: “Untuk
Tugas Sekolah”
d) Pokok Materi/Cerita
Video yang akan dibuat memiliki pokok materi berupa
pesan yang ingin disampaikan. Apakah pesan tentang bahaya
merokok? Apakah pesan tentang pentingnya bersungguh-
sungguh dalam belajar? Berdasakan Ide yang telah
dikemukakan di atas, maka Materi Pokok dengan judul
“Terjebak Jaringan Facebook” dengan cerita yang dikutip
dari Sudaryanto dan Sabdan Badio (2013) sebagai berikut:
“Terjebak Jaringan Facebook”
f) Naskah
Naskah pada umumnya berisi gambaran atau deskripsi
tentang pesan atau informasi yang disampaikan seperti alur cerita,
karakter tokoh utama, dramatisasi, peran/figuran, setting, dan
property atau segala hal yang berkaitan dengan pembuatan sebuah
program video dan televisi. Naskah pada umumnya digunakan
sebagai dokumen yang dapat mengarahkan sutradara dan kerabat
kerja (crew) dalam bekerja menyelesaikan produksi program video.
Naskah sebuah program video berisi beberapa informasi tentang
adegan yang melibatkan artis, setting, dan property. Sutradara dan
kerabat kerja harus mematuhi isi dan alur cerita yang terdapat
dalam sebuah naskah.
Berdasarkan cerita yang telah dibuat sebelumnya, berikut ini
contoh naskahnya:
Tabel 4.1. Contoh Naskah
Judul: TERJEBAK JARINGAN FACEBOOK
Scene Video Audio
1/1 EXT. SUASANA PROFIL INSTRUMEN
DUSUN MUSIK
INT. SUASANA KUMPULAN Alunan musik
PEMUDA YANG SEPI tradisional Jawa
DISSOLVE.
SUASANA GOTONG ROYONG
YANG SEPI
2/1 EXT. BELAKANG RUMAH. ANOM
SORE HARI. Ya Allah berilah
CLOSE UP. Tampak Anom petunjuk Mu agar
merenung sendirian. pemuda-pemudi
kami
kompak kembali
3/1 1 EXT. MALAM HARI. LIMA ANOM
tempat berbeda. “Gal, yuk
CONVERSATION. Anom kumpulan!”
menghampiri Galo dan temannya GALO
yang tengah asik nonton bola di “Nggak ah Nom,
ponsel. tanggung nih!”
2) Penerangan
Inilah fungsi paling mendasar dari tata cahaya. Lampu
memberi penerangan pada pemain dan setiap obyek yang
ada di lokasi. Istilah penerangan dalam tata cahaya panggung
bukan hanya sekedar memberi efek terang sehingga bisa dilihat
tetapi juga memberi penerangan bagian tertentu dengan
intensitas tertentu. Tidak semua area memiliki tingkat terang
yang sama tetapi diatur dengan tujuan dan maksud tertentu
sehingga menegaskan pesan yang hendak disampaikan
melalui akting pemain.
3) Dimensi
Tata cahaya dapat mencitrakan kedalaman sebuah
obyek. Dimensi dapat diciptakan dengan membagi sisi gelap
dan terang atas obyek yang disinari sehingga membantu
perspektif tata panggung. Jika semua obyek diterangi dengan
intensitas yang sama maka gambar yang akan tertangkap
oleh kamera tampak sama. Dengan pengaturan tingkat
intensitas serta pemilahan sisi gelap dan terang maka dimensi
obyek akan muncul.
4) Pemilihan
Tata cahaya dapat dimanfaatkan untuk menentukan
obyek dan area yang hendak disinari. Pengaturan tata
cahaya/lampu ini tidak hanya berpengaruh bagi perhatian
penonton tetapi juga bagi para aktor serta keindahan tata
panggung yang dihadirkan.
5) Atmosfir
Fungsi tata cahaya yang paling menarik adalah
kemampuannya menghadirkan suasana yang mempengaruhi
emosi penonton. Kata “atmosfir” digunakan untuk
menjelaskan suasana serta emosi yang terkandung dalam
peristiwa lakon. Tata cahaya/lampu mampu menghadirkan
suasana yang dikehendaki oleh lakon. Sejak ditemukannya
teknologi, efek lampu dapat diciptakan untuk menirukan
cahaya bulan dan matahari pada waktu-waktu tertentu.
Misalnya, warna cahaya matahari pagi berbeda dengan siang
hari.
Arah cahaya terhadap obyek harus diatur sedemikian rupa
sehingga memenuhi harapan yang diinginkan dalam proses
produksi. Berikut ini beberapa panduan untuk mengarahkan
sumber cahaya:
a) Menyinari scene sehingga menghasilkan gambar yang mudah
dipahami dan dapat dilihat tanpa menyulitkan mata manusia.
b) Memberikan penyinaran yang seimbang dari scene yang satu
dengan yang lain, sehingga diperoleh urutan gambar yang
sesuai tone warna yang baik terutama pada wajah artis.
c) Mendukung suasana realistik (pagi, siang, malam) maupun
dramatik (sedih, gembira, cemas, takut).
d) Menghasilkan gambar yang menyenangkan melalui
distribusi cahaya dan bayangan secara artistik.
e) Menciptakan dimensi atau kesan ruang dan kesan
kepaduan bentuk, menghasilkan pemisahan visual antara
obyek latar depan dan belakang.
f) Menambah keindahan atau kemolekan dari segi wajah
subjek.
6) Prinsip Tata Cahaya
Proses pengambilan gambar bergerak, baik di dalam
maupun di luar ruangan sangat penting untuk mengatur
pencahayaan sehingga subjek akan tampak dengan jelas.
Jika pengambilan gambar dilakukan di dalam ruangan,
usahakan ruangan memiliki cukup banyak cahaya alami atau
pun cahaya buatan. Dalam proses produksi video, tata cahaya
memegang peranan yang sangat penting, bahkan yang paling
menentukan nilai atau kualitas materi video yang ingin
ditampilkan. Secara umum, dalam tata cahaya dikenal istilah
three points lighting, merupakan formula dasar
pencahayaan dalam produksi video. Three points lighting yaitu
key light, fill light, dan back light.
a) Keylight
Key light adalah cahaya terkuat dan paling penting dari tiga
cahaya yang digunakan dalam teknik ini. Sumber cahaya ini
ditempatkan di antara sisi kamera dan subjek sedemikian rupa
(biasanya membentuk sudut 45o) sehingga satu sisi subjek
akan terang, tetapi sisi lain agak gelap.
Biasanya sinar yang digunakan pada keylight merupakan
seberkas sinar dari hard light dan terfokus pada subjek.
Banyaknya sumber cahaya untuk keylight, tergantung dari
banyaknya sudut pengambilan gambar. Oleh karena itu,
dalam produksi film, sumber cahaya ditempatkan di berbagai
arah dengan berbagai intensitas.
b) Fill light
Fill light digunakan sebagai sumber cahaya sekunder untuk
key light dan ditempatkan di sisi berlawanan dari subjek
(membentuk sudut -45o). Sumber cahaya ini tidak seterang
key light, karena hanya digunakan untuk mengisi bayangan
yang dihasilkan key light. Fill light membantu mengurangi
kontras yang dihasilkan oleh key light sehingga gambar lebih
terlihat natural.
c) Back light
Back light ditempatkan di belakang subjek dan digunakan
untuk pencahayaan subjek dari belakang. Back light bisa lebih
terang atau lebih redup dari key light; sumber cahaya ini akan
memberikan highlight yang cukup pada subjek dan
memisahkan subjek dari latar belakang. Back light menambah
kedalaman gambar, sehingga membuat tampilan gambar
menjadi tiga dimensi.
7) Sumber Cahaya
1) Sumber cahaya alam
Sumber cahaya alam yaitu cahaya matahari yang
merupakan bentuk penyinaran terbaik dalam pengambilan
gambar bergerak. Matahari memiliki cahaya yang terang dan
merata, memberikan warna-warna alami dan kedalaman fokus
yang mencukupi. Hal yang harus diperhatikan oleh juru kamera
saat mengambil gambar dengan menggunakan cahaya matahari
adalah bahwa kecerahan dan posisi matahari selalu berubah.
Waktu yang paling baik untuk pengambilan gambar di luar
ruangan yakni antara pukul 07.00 hingga 11.00 dan antara pukul
14.00 hingga 16.30. Cahaya yang diperoleh dalam rentang
waktu tersebut mendekati kesamaan kecerahan sehingga juru
kamera akan mendapatkan hasil gambar yang maksimal. Hindari
pengambilan gambar pada saat matahari tepat di atas kepala
karena akan muncul bayang-bayang dan kernyitan di dahi
subjek. Hal ini akan mempengaruhi ekspresi wajah subjek. Hindari
juga pengambilan gambar saat sore menjelang petang karena
akan menghasilkan gambar bluish (berwarna kebiruan).
2) Sumber cahaya buatan
Sumber cahaya yang digunakan berasal dari cahaya
lampu. Yang dimaksud dengan lampu di sini adalah movie lamp
(lampu shooting). Movie lamp harus memancarkan cahaya pada
temperatur warna daylight. Untuk menghasilkan cahaya daylight
maka lampu harus dilengkapi dengan filter biru. Penggunaan
lampu ini bertujuan untuk menghilangkan bayangan, namun
tetap mempertahankan teori keylight, fill light dan back light.
Apabila plafon ruangan berwarna putih dan tidak terlalu
tinggi, juru kamera mengarahkan lampu-lampu ke dinding dan
langit-langit untuk memperoleh sebaran cahaya merata ke
sekitar ruangan. Penerangan ruangan dengan cahaya pantulan
akan memberikan gambar background yang baik.
B. Tahap Produksi.
1) Kamera Video
i. Kamera Consumer
Kamera consumer didesain untuk keperluan sehari-hari
dengan kecenderungan pengguna kalangan yang memiliki
hobi di bidang videografi. Ciri-ciri kamera consumer:
a) Fitur yang disediakan serba otomatis.
b) Harga relatif lebih murah.
c) Tidak tahan banting dan cenderung lebih ringkih.
d) Memiliki resolusi gambar yang rendah, SD-SDTV
(Standard-definition television).
Gambar 4. 4. Contoh kamera Consumer
2. High Angle
Pengambilan gambar dari atas obyek yang diarahkan ke
bawah sehingga mengesankan obyek terlihat kecil. Kesan
yang ingin ditimbulkan pada angle ini yaitu kesan tertekan
atau lemah.
3. Low Angle
Sudut pengambilan dari arah bawah obyek sehingga
mengesankan obyek tampak terlihat besar. Teknik ini memiliki
kesan dramatis yaitu nilai agung/prominance, berwibawa,
kuat, dan dominan.
5. Frog eye
Sudut pengambilan gambar dengan ketinggian kamera sejajar
dengan alas/dasar kedudukan obyek atau lebih rendah.
Hasilnya akan tampak seolah-olah mata penonton mewakili
mata katak. Motivasi teknik pengambilan gambar ini untuk
memberikan kesan dramatik pada obyek unik atau aneh.
http://www.sfu.ca/~jhamlin/892/designproject/xlong1.html
Gambar diambil dari jarak sangat jauh, yang
ditonjolkan bukan obyek lagi tetapi latar belakangnya.
Fisik manusia nyaris tak tampak, namun dapat diketahui
posisi obyek tersebut terhadap lingkungannya.
g) Close Up (CU)
Komposisi ini untuk memperjelas ukuran gambar.
Tubuh manusia terlihat dari leher bagian bawah hingga
kepala. Komposisi ini menunjukan penggambaran emosi
atau reaksi terhadap suatu adegan. Biasanya digunakan
untuk adegan dialog yang lebih intim.
a) Panning
Pan singkatan dari panorama, yaitu pergerakan
horizontal kamera dari kiri ke kanan atau sebaliknya.
Pengambilan gambar dilakukan dengan menggerakkan
body camera tanpa mengubah posisi kamera. Panning
ada dua macam, yaitu pan right dan pan left. Pan right
yaitu kamera bergerak (menyapu obyek) dari kiri ke
kanan. Sedangkan pan left yaitu kamera bergerak
(menyapu obyek dari kanan ke kiri. Waktu standar untuk
melakukan panning berkisar antara 3 sampai 5 detik.
b) Tilting
Pergerakan vertikal kamera dari atas ke bawah
atau sebaliknya. Pengambilan gambar dilakukan dengan
menggerakkan body camera tanpa mengubah posisi
kamera. Tilting ada 2, yaitu tilt up dan tilt down. Tilt Up
yaitu kamera bergerak (menyapu obyek) dari bawah ke
atas. Sedangkan tilt down yaitu kamera bergerak
(menyapu gambar) dari atas ke bawah. Pergerakan ini
menampilkan sosok secara perlahan-lahan, sehingga
menimbulkan rasa penasaran penonton.
c) Zooming
Zooming yaitu gerakan lensa kamera dalam
merekam obyek. Di mana posisi kamera dalam keadaan
statis/diam, cukup dengan menekan tombol zoom pada
kamera atau dengan memutar ring lensa secara manual.
Zooming ada dua jenis, yaitu zoom in dan zoom out.
Zoom in yaitu gerakan lensa untuk memperbesar atau
mendekatkan obyek dalam gambar. Sedangkan zoom out
yaitu gerakan lensa untuk merekam obyek mengecil atau
menjauh. Dalam pembuatan film, teknik zooming kurang
disarankan, karena dalam sebuah adegan durasi yang
digunakan adalah satuan detik. Jika menggunakan teknik
zooming, efek yang akan diperlihatkan sering kali tidak
tersampaikan.
d) Dolly/Tracking
Dolly/Tracking yaitu pergerakan kamera akibat
perubahan posisi kamera secara horizontal. Pergerakan
dapat ke arah manapun (maju, mundur, samping kanan,
samping kiri, maupun melingkar) sejauh masih menyentuh
permukaan tanah. Gerakan kamera maju mendekati
obyek disebut dolly in. Gerakan kamera menjauhi obyek
disebut dolly out.
2) Reflection Shot
Dalam teknik ini, juru kamera tidak membidik
obyek langsung ke sasaran, tetapi justru ke benda-
benda yang mengandung bayangan (refleksi) atau
pantulan obyek. Jika dilakukan di kamar, maka cermin
bisa digunakan sebagai reflektor. Jika dilakukan di
taman, kolam bisa dijadikan sebagai reflektor. Kesan yang
ditimbulkan cukup dramatis karena pengaruh media
yang digunakan.
Gambar 4. 27. Reflection Shot
Sumber:
http://eliseblaha.typepad.com/golden/2012/04/tips-for-fun
-everyday-photos.html
http://parishes.wau.org/archives/article/open_the_door/
5) Jaws Shot
Dalam pengambilan gambar, biasanya obyek tahu
jika gambarnya akan di-shoot. Tapi dalam teknik ini
justru seolah-olah obyek tidak tahu sehingga ketika
kamera menyorot ke arahnya dia terlihat kaget, tapi
dalam situasi yang dramatik.
7) Tripod Transition
Pada teknik ini, posisi kamera berada di atas
tripod dan beralih dari obyek satu ke obyek lain secara
cepat.
8) Artificial Hairlight
Pada efek ini, rambut obyek diberi efek cahaya buatan
sehingga menimbulkan efek bersinar. Selain untuk menambah
penampilan, teknik ini juga untuk memberi batas antara obyek dengan
background sehingga tampak lebih terpisah antara obyek dan latar
belakangnya.
Gambar 4. 33. Artificial Hairlight
http://haacked.com/archive/2009/06/08/aspnetmvc-
vs10beta1-roadmap.aspx/
http://production.4filmmaking.com/cinematography1.html
C. Tahap Post Produksi (Pasca Produksi).
1. Editing Video
Pada kegiatan editing video, aplikasi yang digunakan
adalah Adobe Premiere Pro CS4.
a. Memulai Adobe Premiere Pro CS4
Jalankan program Adobe Premiere Pro CS4 yang telah
kita install dengan cara pilih Start > All Program >Adobe
Premiere Pro CS4. Cara lain adalah klik 2 kali, shortcut yang
tersedia pada Desktop atau klik pada shortcut toolbar
Windows. Tampilan awal program seperti gambar berikut.
Project Window
Gambar 4. 44. Project Window
Monitor Window
Monitor window terdiri dari Source Monitor Window
dan Sequence Monitor Window, di sebelah kiri merupakan
Source Monitor Window, sedangkan sebelah kanan
merupakan Sequence Monitor Window. Source Monitor
Window sangat berguna dalam proses trimming video
nantinya, dan Sequence Monitor Window digunakan untuk
melihat preview hasil editing pada Timeline.
Timeline Window
Timeline Window adalah tempat untuk menyusun
dan menempatkan klip/footage untuk kemudian diedit.
Dinamakan timeline karena bekerja berdasarkan waktu
(secara horisontal). Sedangkan secara vertikal Timeline
dibagi dalam “track”, yang terdiri dari track Video dan
Audio. Adobe Premiere Pro CS4 menggunakan format
SMPTE dalam satuan waktunya.SMPTE(Society of Motion
Picture and Television Engineer) adalah organisasi dari
orang-orang film dan pertelevisian Internasional. Satuan
format SMPTE adalah berdasarkan Jam : Menit : Detik :
Frame. Misalnya 00 : 05 : 15 : 19 artinya kita berada pada
posisi menit ke-5, detik ke-15, dan frame ke-19. Dengan
format ini kita akan tahu durasi dari sebuah movie.
Gambar 4. 47. Timeline Window
Tools Window
Tools window berisikan tombol Selection Tool, Track
Selection Tool, Ripple Edit Tools, Rooling Edit Tool, Rate
Scracth Tool, Razor Tool, Slip Tool, Slide Tool, Pen Tool,
Hand Tool, Zoom Tool yang nantinya banyak digunakan
dalam proses editing video.
2) Melakukan Trimming
Berikut ini langkah-langkah trimming:
a) Klik dua kali salah satu klip yang ada di dalam Project
Window maka klipakan tampil dalam Source Monitor
atau drag salah satu klip yang ada di dalam Project
Window ke dalam Source Window.
d) Apabila file atau klip yang kita trim merupakan file video
yang tersusun atas video dan audio, maka kita dapat
memilih format yang akan disusun ke dalam timeline,
dapat berupa video tanpa audio/suara atau hanya audio
saja yang akan dimasukkan ke dalam timeline. Tetapi
apabila klip yang kita trim berupa audio saja, maka yang
dapat kita masukkan ke timeline juga berupa audio saja.
Terdapat tiga pilihan Toggle Take Audio and Video yaitu
Take Video,Take Audio, Take Audio and Video. Toggle
Take Video untuk mengatur hanya memasukkan format
video saja tanpa suara/audio ke dalam timeline,
sedangkan Toggle Take Audio apabila diaktifkan maka
hanya audio saja yang akan dimasukkan ke dalam
timeline, dan Toggle Take Audio and Video apabila
diaktifkan maka hasil trimming yang dimasukkan ke dalam
timeline akan berupa video beserta audionya.
Gambar 4. 60. Klip video yang tidak memiliki audio yang disusun
di dalam Timeline
8) Memotong Klip
Untuk memotong klip yang telah disusun dalam
Timeline Window, Anda dapat menggunakan tombol Razor
Tool yang berada di dalam Tools Window. Berikut ini
langkahnya:
a) Susun sebuah klip ke dalam Timeline Window.
Kemudian geser Current Time Marker ke posisi yang
akan dilakukan pemotongan.
Gambar 4. 82. Penggeseran Current Time Marker untuk
membantu
mempermudah pemotongan klip
9) Menghapus Klip
Pada suatu saat mungkin kita berniat untuk menghapus
klip (baik itu berupa audio maupun video) yang ada di dalam
Timeline Window karena berbagai alasan, misalnya tidak jadi
terpakai. Maka untuk menghapus klip yang ada di dalam
Timeline Window caranya pilih salah satu klip yang akan
dihapus yang berada di dalam Timeline Window, dengan cara
klik satu kali pada klip tersebut. Kemudian tekan tombol
Delete yang ada di keyboard komputer. Maka klip tersebut
akan terhapus.
Lalu pada menu pilih File > New > Title. Maka
akan tampil window Adobe Title Designer.
12) Transisi
a) Memberikan Transisi
Untuk lebih jelasnya maka akan dijelaskan langkah
demi langkah proses pemberian transisi pada workspace
Single Track Editing, caranya:
- Import klip ke dalam Project Window.
- Kemudian susun salah satu klip yang ada di dalam
Project Window ke dalam Track Video 1 di dalam
Timeline Window dengan melakukan drag and drop.
d) Menghapus Transisi
Pada suatu saat mungkin kita perlu menghapus
transisi yang telah dibuat, maka untuk menghapus transisi
caranya pilih transisi yang akan dihapus kemudian tekan
tombol Delete yang ada dalam keyboard komputer.
e) Mengganti Transisi
Sedangkan untuk mengganti transisi yang telah ada
dengan transisi jenis lainnya, yang perlu kita lakukan
adalah menimpa transisi yang lama dengan transisi yang
baru pada posisi yang sama, maka transisi yang lama akan
digantikan dengan transisi yang baru. Misalnya transisi
lama Anda adalah jenis Spin, kemudian Anda akan
menggantinya dengan jenis Cross Dissolve, maka yang perlu
Anda lakukan adalah mengambi transisi dari jendela Tab
Effects di Project Window, kemudian Anda drag and drop ke
dalam Timeline Window tepat pada transisi yang lama, maka
secara otomatis transisi Spin akan berubah menjadi Cross
Dissolve dengan durasi yang sama.
a) Merekam Suara
Dalam Audio mixer Anda dapat merekam suara yang
hasilnya dapat langsung didengar, diedit, dan diberi efek.
Hasil rekaman akan langsung disimpan di lokasi yang sama
dengan tempat menyimpan proyek.
- Pastikan Anda telah menancapkan jack microphone
dan headphone ke komputer.
- Sembunyikan menu efek untuk sementara waktu,
siapkan sebuah track audio yang baru.
- Beri nama track dengan rekaman, lalu klik Enable
track for recording.
5. Tugas
1. Diskripsikan isi dari diskusi pra pdoduksi ?
2. Diskripsikan dalam bentuk narasi audio dan video di materi
mengenal teknik teknik pengambilan gambar?
3. Kendala apa yang sering terjadi di post/pasca produksi?
6. Farum diskusi
1) Kemukakan pendapat anda yang sering terjadi masalah di
kegiatan pra produksi
2) Kemukakan pendapat Anda, mengapa naskah dan storyboard
perlu dipersiapkan terlebih dahulu sebelum melakukan proses
produksi video?
3) Menurut pendapat anda, kapan teknik High Angle dan Low Angle
digunakan?
4) Kemukakan kelebihan dan kekurangan pengambilan gambar
Long Shot!
PENUTUP
1. Rangkuman
Dari materi kegiatan pembelajaran Videografi, dapat
dirangkum sebagai berikut:
1. Kegiatan produksi video dan produk audio visual lainnya secara
umum terdiri atas 3 proses. Akan tetapi dari kelima kegiatan
tersebut, yang utama dan menyangkut dengan proses produksi
meliputi tahap Praproduksi, Produksi, dan Postproduksi.
2. Praproduksi merupakan tahapan perencanaan. Secara umum
merupakan tahapan persiapan sebelum memulai proses
produksi (shooting film atau video).
3. Proses Produksi dimulai dari merekam video dengan script dan
konsep yang sudah dirancang dari awal. Kemudian proses
rekaman baik visual maupun audio dilakukan, dan seluruh
elemen bekerjasama dalam proses produksi.
4. Pada tahap pasca produksi semua bahan mentah Produksi
dikumpulkan untuk diolah dan dievaluasi. Berikut ini
merupakan beberapa fungsi dalam tahapan editing video.
5. Kamera video adalah kamera elektronik untuk menangkap
gambar bergerak dalam format video. Setiap kamera video terdiri
dari tiga bagian, yaitu lensa, body camera dan video camera
recorder. Peralatan kamera untuk produksi film terbagi menjadi
tiga, yaitu consumer, prosumer dan professional. Untuk produksi
film atau video sebagai latihan tugas belajar, dapat
menggunakan kamera jenis consumer atau prosumer. Sistem
kamera digital terbagi atas 3 macam, yaitu National Television
System Committee (NTSC), Phase Alternate Line (PAL), dan
SECAM. Indonesia menggunakan sistem Phase Alternate Line
(PAL). Sebelum mengambil gambar bergerak dengan kamera
video harap memperhatikan dan mempersiapkan hal-hal yang
berkaitan dengan perangkat kamera.
6. Sinematografi adalah kegiatan menulis yang menggunakan
gambar bergerak, seperti apakah gambar-gambar itu,
bagaimana merangkai potongan-potongan gambar yang
bergerak menjadi rangkaian gambar yang mampu
menyampaikan maksud tertentu atau menyampaikan informasi
atau mengkomunikasikan ide tertentu.
7. Terdapat 5 prinsip yang perlu diperhatikan agar pengambilan
gambar yang akan dilakukan mempunyai nuansa sistemik,
yaitu camera angle, continuity, close up, composition, cutting.
8. Pemilihan sudut pandang kamera dengan tepat akan
mempertinggi visualisasi dramatik dari suatu cerita Sudut
pengambilan gambar dibagi menjadi tiga, yaitu subjektif, obyektif,
dan point of view.
9. Terdapat beberapa shot dasar yang sering digunakan dalam
pengambilan gambar, antara lain extreme long shot, long shot,
medium long shot, medium shot, medium close up, close up,
big close up, extreme close up.
10. Untuk menciptakan gambar yang dinamis dan dramatis, ada
beberapa macam gerakan kamera, antara lain panning,
zooming, tilting, follow.
11. Tujuan dari tata cahaya adalah untuk mendapatkan gambar
yang menarik dan mendukung suatu produksi visualisasi dari
suatu naskah cerita.
12. Ada tiga macam penerapan lampu dalam proses pengambilan
gambar bergerak, yaitu key light, fill light dan back light.
13. Ada dua macam sumber cahaya dalam sebuah produksi film,
yaitu cahaya alam dan cahaya buatan.
14. Adobe Premiere menjadi program standar bagi para profesional
dalam bidang digital video. Ketika memulai bekerja dengan
Adobe Premiere Pro CS 4 ada beberapa hal yang perlu dikenal,
yaitu: Project window adalah tempat di mana menyimpan
klip/footage yang berupa file image, audio, title dan video yang
akan digunakan dalam proses editing. Project window memiliki
2 bagian yaitu Tab Project yang berisi daftar klip dan Tab
Effects.Timeline Window adalah tempat untuk menyusun dan
menempatkan klip/footage untuk kemudian diedit.
15. Proses capture adalah proses digitalisasi hasil pengambilan
gambar dari format analog menjadi format digital, berguna
untuk memindahkan hasil rekaman yang disimpan dalam kaset
MiniDV dari kamera ke dalam komputer untuk dijadikan sebuah
file dengan format video dan audio.
16. File-file yang dapat diimport dalam project untuk membangun
project di dalam Timeline, dapat berupa file image/gambar, file
video dan file suara/audio.
17. Proses Trimming adalah menentukan In Point dan Out Point
pada klip kemudian hasil trim tersebut dapat disusun ke dalam
Timeline. Selain drag and drop, kita dapat juga memakai
metode Insert dan Overlay.Tampilan klip yang ada pada Track
Video ataupun Audio di dalam Timeline Window dapat diatur
sedemikian rupa.Pada pengaturan ini kadang kita perlu
melakukan Zoom-In dan Zoom-Out, mengatur durasi klip,
memotong klip, menghapus klip.Setiap klip yang ada di dalam
Timeline Window memiliki property Motion.
18. Semua hal yang berkaitan dengan title/judul dalam Adobe
Premiere, dibuat dalam panel khusus yang biasa disebut
dengan Adobe Title Designer, di mana fitur ini sangat lengkap.
Selain title biasa, kita juga membuat Text Vertical, Text
Paragraf Horisontal, Membuat Text Paragraf Vertikal, Path
Text, Vertical Path Text, Jenis dan Ukuran Huruf, Garis Bawah,
Gradient, dan Stroke.
19. Transisi merupakan peralihan antara klip satu dengan klip lain.
Transisi biasanya diletakkan di awal dan di akhir klip dengan
durasi tertentu.Dengan transisi, perpindahan antar klip menjadi
lebih dinamis dan menarik.Proses pemberian transisi dilakukan
pada workspace Single Track Editing. Setelah memberikan
transisi, kita perlu mengatur durasi transisi, merubah posisi
transisi. Saat editing kita kadang perlu menghapus transisi,
serta mengganti transisi.
20. Merekam dan editing suara mengubah dan memanipulasi
sinyal analog suara menjadi digital dalam bentuk grafik
gelombang suara dalam satuan decibel (dB).Format hasil
rekaman dan editing audio adalah .wav, .mp3, .midi dan
lainnya.
21. Penilaian/evaluasi biasanya dilakukan oleh 2 orang ahli
video/sinematografi. Hal ini bertujuan agar video yang
dihasilkan sesuai dengan yang diinginkan sebelum video
tersebut dipublikasi.
2. Tes formatif
Daftar Pustaka
Admaja, P. P. (2014, April 28). CARA MUDAH & CEPAT MENULIS
SKENARIO FILM & TELEVISI. Retrieved September 28, 2015, from Puguh
P. S. Admaja: http://puguhpsadmaja.blogspot.co.id/
Fandi. 2010. Adobe Premiere Pro CS4 untuk orang Awam. Jakarta:
Maxikom.
Latief, Rusman & Yusiatie Utud. 2015. Siaran Televisi Non Drama. Jakarta:
Prenadamedia Group