Makalah V-Bending Proses Manufactur
Makalah V-Bending Proses Manufactur
Makalah V-Bending Proses Manufactur
NIM : 220104022
Semester : 3 ( Tiga )
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
LANDASAN TEORI
Pada proses bending gaya-gaya yang terjadi saling berlawanan arah, hampir
sama dengan proses cutting. Tetapi pada proses bending gaya gaya yang terjadi
terpisah jauh, apalagi pada V-bending. Pada proses cutting, jarak antara 2 gaya
adalah sebesar clearance, yaitu antara 4% sampai dengan 5% dari tebal sheet metal.
Sedangkan pada proses bending (U bending), jarak antara dua gaya adalah sebesar
tebal material+radius dari punch dan die. Pada proses bending, strees hanya terjadi
pada bagian radius yang dibentuk, sedangkan pada radius bagian dalam terjadi
sebaliknya yaitu compression-strees. Karena hal tersebut, bila terjadi kerusakan
proses, maka pada radius bagian luar akan terjadi crack dan kerutan pada bagian
dalam.
Pada proses tekuk ini, mesin yang digunakan untuk melipat atau menekuk plat
adalah mesin bending manual dan bending Hydraulic Pipe Bender. Bending manual
digunakan untuk melipat atau menekuk pelat kerja yang telah diselesaikan untuk
pekerjaan awal. Mampu menekuk pelat dengan tebal maksimum 3 mm dan panjang
maksimal 1,5 meter, sedangkan hydraulic pipe bender digunakan untuk menekuk
benda kerja yang berbentuk silinder.
Secara mekanika proses penekukan ini terdiri dari dua komponen gaya yakni: tarik
dan tekan (lihat gambar). Pada gambar memperlihatkan pelat yang mengalami
proses pembengkokan ini terjadi peregangan, netral, dan pengkerutan. Daerah
peregangan terlihat pada sisi uar pembengkokan, dimana daerah ini terjadi
deformasi plastis atau perobahan bentuk. Peregangan ini menyebabkan pelat
mengalami pertambahan panjang. Daerah netral merupakan daerah yang tidak
mengalami perobahan. Artinya pada daerah netral ini pelat tidak mengalami
pertambahan panjang atau perpendekkan.
Daerah sisi bagian dalam pembengkokan merupakan daerah yang mengalami
penekanan, dimana daerah ini mengalami pengkerutan dan penambahan ketebalan,
hal ini disebabkan karena daerah ini mengalami perubahan panjang yakni
perpendekan.atau menjadi pendek akibat gaya tekan yang dialami oleh pelat. Proses
ini dilakukan dengan menjepit pelat diantara landasan dan sepatu penjepit
selanjutnya bilah penekuk diputar ke arah atas menekan bagian pelat yang akan
mengalami penekukan
Bending Ram
Biasanya digunakan untuk membuat lengkungan besar untuk logam yang
mudah bengkok. Dalam metode ini, plat atau pipa ditekan pada 2 poin
eksternal dan ram mendorong pada besi pada poros tengah untuk
menekuknya. Cara ini cenderung membentuk menjadi bentuk oval baik di
bagian dalam dan luar lengkungan. –
Bending Rotary Draw
Digunakan untuk membengkokan besi sebagai pegangan tangan, yang
lebih keras. Bending rotary draw imbang menggunakan 2 cetakan: cetakan
bending stasioner dan cetakan bending dengan diameter tetap untuk
membentuk lengkungan. Cara ini digunakan apabila plat atau pipa yang
akan dibending perlu memiliki hasil akhir yang baik dengan diameter
konstan di seluruh panjang. –
Bending Mandrel
Selain cetakan yang digunakan dalam rotary bending, yakni dengan cara
menggunakan support fleksibel yang ikut bengkok dengan logam untuk
memastikan interior logam tidak cacat. –
Bending Induksi Panas
Proses ini mengunakan panas dari kumparan listrik untuk memanaskan
area yang akan dibengkokan, dan kemudian logam dibengkokan dengan
cetakan mirip dengan yang digunakan rotary draw. Logam segera
didinginkan dengan air setelah pembengkokan. Cara ini menghasilkan
lengkungan yang lebih kuat daripada rotary draw.
Bending Roll
Digunakan ketika diperlukan lengkungan yang besar pada logam. Banyak
digunakan untuk pekerjaan konstruksi. Bending roll menggunakan 3 roller
yang disusun membentuk segi tiga pada satu poros untuk mendorong dan
membengkokan logam. –
Bending Panas
Sistem ini banyak digunakan dalam proses perbaikan, yaitu dengan cara
logam dipanaskan didaerah penekukan sehingga menjadi lebih lunak
1. KETEBALAN PLAT
Proses bending akan mengakibatkan penarikan pada sisi luar dan pengkerutan pada
sisi dalam diameter kelengkungan. Ketebalan plat akan berpengaruh pada radius
bending dapat dibentuk dan kemampuan material untuk dapat mengalami
peregangan tanpa terjadi distorsi.
2. METODE BENDING
Prosedur atau metode yang tepat proses bending yang dilakukan sangat berpengaruh
pada kualitas produk yang dihasilkan.
3. UKURAN MATERIAL
Material dengan ukuran besar apabila dilengkungkan dengan radius yang kecil akan
mudah mengalami distorsi dibandingkan material dengan ukuran kecil dan radius
bending yang besar
4. PERALATAN PENDUKUNG
Peralatan yang digunakan meliputi cetakan, clamp dan mandrel
5. PELUMASAN
Pelumasan diperlukan untuk mengurangi efek gesekan dan meningkatkan efisiensi
proses pembentukan.
BAB III
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
4.2 Saran
Dalam pembendingan perhatikan parameter-parameter pembendingan
agar nantinya hasil pembendingan sesuai dengan permintaan maupun gambar kerja.
Parameter utama pembendingan yang harus di perhatikan yaitu sudut dan kuat
tekanan yang diberikan.
TERIMA KASIH