Nothing Special   »   [go: up one dir, main page]

Makalah V-Bending Proses Manufactur

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 7

Nama : Agus Ahmad Supratman

NIM : 220104022

Mata kuliah : Proses Manufaktur

Semester : 3 ( Tiga )

Program Studi : Teknik Industri

Dosen : Mad Yusuf,S.T.,M.T.

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pembentukan bahan logam sudah dilakukan sejak zaman prasejarah sekitar
tahun 4000 sampai 3000 SM, . Perkembangan pembentukan logam ini diawali pada
pembuatan-pembuatan acesoris atau hiasan-hiasan kerajaan, perisai untuk
keperluan perang, peralatan rumah tangga dan sebagainya. Bahan bahan logam ini
umumnya terbuat dari bahan perunggu dan kuningan. Proses pembentukan bahan
logam ini dikerjakan oleh ahli logam dengan keterampilan khusus. Keterampilan
dalam pembentukan bahan logam ini didapatkan secara turun temurun. Proses
pembenukan ini dilakukan dengan keahlian tangan dengan menggunakan berbagai
macam alat bantu.
Peralatan bantu yang digunakan antara lain berbagai macam palu dengan
berbagai bentuk,landasan-landasan pembentuk dan model-model cetakan
sederhana. Produk yang dihasilkan dalam pembentukan bahan logam ini sangat
banyak dan bermacam-macam dengan berbagai kegunaan,bentuk dan ukuran yang
bervariasi tergantung dari kebutuhan atau pesanan seperti ember plat,tool box,paku
tembok,corong dari plat,sambungan pipa lurus atau siku dll.
Proses pengerjaan pembentukan bahan logam ini dikerjakan dengan pengerjaan
panas seperti proses tempa dan pengerjaan dingin seperti pemotongan atau cutting,
penyambungan dan yang sering dilakukan dalam pembentukan bahan untuk
menghasilkan produk yaitu BENDING (Penekukan) yang akan dibahas lebih lanjut
dalam makalah ini.

1.2 Perkembangan Bending


Sejarah pembentukan logam dimulai sejak zaman pra sejarah yang
diperkirakan dalam rentang waktu antara tahun 4000 sampai 3000 S.M.
Perkembangan pembentukan logam ini diawali pada pembuatanpembuatan asesoris
atau hiasan-hiasan kerajaan, perisai untuk keperluan perang, peralatan rumah
tangga dan sebagainya. Bahanbahan logam ini umumnya terbuat dari bahan
perunggu dan kuningan. Proses pengerjaan yang dilakukan untuk pembuatan
peralatan ini dilakukan secara manual dengan proses pengerjaan panas
maupundingin.
Proses pembentukan logam untuk berbagai macam peralatan ini dikerjakan
oleh para ahli logam yang mempunyai keterampilan khusus. Para ahli logam ini
mempunyai keahlian pekerjaan tangan (handy craft) yang diperoleh secara turun
temurun. Proses pembentukan untuk bentuk-bentuk profil ini dilakukan seluruhnya
dengan menggunakan keahlian tangan. Peralatan bantu yang digunakan meliputi
berbagai macam bentuk palu, landasan-landasan pembentuk serta model-model
cetakan sederhana. Bentuk profil pelat yang dihasilkan dari proses pembentukan ini
memiliki nilai seni yang tinggi, khususnya pada bentuk ukiran yang ditampilkan dari
produk tersebut. Profil yang ditampilkan mempunyai arti dan nilai seni dengan
menampilkan bentuk-bentuk dari, bunga-bunga, simbol-simbol, peradapan manusia
serta profil-profil binatang. Beberapa hasil peninggalan sejarah ditemukan peralatan
rumah tangga seperti bentuk-bentuk cangkir/cawan, berbagai macam piring. Produk
piring dan cangkir ini memiliki desain dan ukiran khusus yang mempunyai arti dan
nilai seni. Hasil survai bidang arkeologi memberikan gambaran bahwa produk
rumah tangga yang digunakan untuk keperluan kerajaan berbeda dengan produk-
produk yang dikeluarkan untuk rakyat biasa. Biasanya produk-produk ini
mempunyai ciri-ciri khusus, mulai dari desain dan ukiran atau hiasan pada produk
tersebut. Pola-pola atau bentuk profil yang dikerjakan untuk perhiasan atau asesoris
untuk kerajaan ini memiliki tingkat artistik yang tinggi, hal ini terlihat dari beberapa
peninggalan sejarah yang ditemukan di beberapa musium sejarah di Perancis dan
kota-kota sejarah lainnya. proses pembentukan yang dilakukan dengan sistem
penempaan secara tradisional. Perkembangan teknologi pembentukan logam ini
ditandai dengan ditemukannya proses pembentukan dengan menggunakan alat-alat
pembentuk dengan menggunakan penekan sistem hidrolik, juga menggunakan
landasan, punch, swage, dies sebagai alat bantu untuk membentuk profil-profil yang
diinginkan. Jika pada awalnya proses pembentukan dilakukan secara manual di atas
landasan-landasan pembentuk dengan menggunakan palu, maka sekarang ini proses
pembentukan dilakukan dengan berbagai macam metode.
Metode yang digunakan pada proses pembentukan logam diantaranya adalah
proses bending atau penekukan, squeezing, rolling, spinning, deed drawing,
streching, crumping, blanking, press dan sebagainya. Setiap proses memiliki
kemampuan pembentukan tersendiri, misalnya untuk proses bending, proses ini
mampu menekuk pelat secara lurus dan rapi yang digunakan untuk peralatan
perkantoran seperti file cabinet, locker, lemari data dan sebagainya. Proses
pengerolan pelat juga sangat banyak digunakan untuk pembuatan-pembuatan pipa,
tangki-tangki, bejana bertekanan seperti ketel atau boiler dan lain-lain. Produk
pengerolan ini juga dapat dilakukan secara manual maupun dengan motor control.
Penggerak dengan motor kontrol ini memudahkan dalam proses pengerolan,
khususnya pengerolan pelatpelat tebal dengan tingkat ketelitian yang tinggi.

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Bending

Bending merupakan pengerjaan dengan cara memberi tekanan pada bagian


tertentu sehingga terjadi deformasi plastis pada bagian yang diberi tekanan.
Sedangkan proses bending merupakan proses penekukan atau pembengkokan
menggunakan alat bending manual maupun menggunakan mesin bending.
Pengerjan bending biasana dilakukan pada bahan plat baja karbon rendah untuk
menghasilkan suatu produk dari baha plat.

2.2 Prinsip Kerja

Pada proses bending gaya-gaya yang terjadi saling berlawanan arah, hampir
sama dengan proses cutting. Tetapi pada proses bending gaya gaya yang terjadi
terpisah jauh, apalagi pada V-bending. Pada proses cutting, jarak antara 2 gaya
adalah sebesar clearance, yaitu antara 4% sampai dengan 5% dari tebal sheet metal.
Sedangkan pada proses bending (U bending), jarak antara dua gaya adalah sebesar
tebal material+radius dari punch dan die. Pada proses bending, strees hanya terjadi
pada bagian radius yang dibentuk, sedangkan pada radius bagian dalam terjadi
sebaliknya yaitu compression-strees. Karena hal tersebut, bila terjadi kerusakan
proses, maka pada radius bagian luar akan terjadi crack dan kerutan pada bagian
dalam.
Pada proses tekuk ini, mesin yang digunakan untuk melipat atau menekuk plat
adalah mesin bending manual dan bending Hydraulic Pipe Bender. Bending manual
digunakan untuk melipat atau menekuk pelat kerja yang telah diselesaikan untuk
pekerjaan awal. Mampu menekuk pelat dengan tebal maksimum 3 mm dan panjang
maksimal 1,5 meter, sedangkan hydraulic pipe bender digunakan untuk menekuk
benda kerja yang berbentuk silinder.
Secara mekanika proses penekukan ini terdiri dari dua komponen gaya yakni: tarik
dan tekan (lihat gambar). Pada gambar memperlihatkan pelat yang mengalami
proses pembengkokan ini terjadi peregangan, netral, dan pengkerutan. Daerah
peregangan terlihat pada sisi uar pembengkokan, dimana daerah ini terjadi
deformasi plastis atau perobahan bentuk. Peregangan ini menyebabkan pelat
mengalami pertambahan panjang. Daerah netral merupakan daerah yang tidak
mengalami perobahan. Artinya pada daerah netral ini pelat tidak mengalami
pertambahan panjang atau perpendekkan.
Daerah sisi bagian dalam pembengkokan merupakan daerah yang mengalami
penekanan, dimana daerah ini mengalami pengkerutan dan penambahan ketebalan,
hal ini disebabkan karena daerah ini mengalami perubahan panjang yakni
perpendekan.atau menjadi pendek akibat gaya tekan yang dialami oleh pelat. Proses
ini dilakukan dengan menjepit pelat diantara landasan dan sepatu penjepit
selanjutnya bilah penekuk diputar ke arah atas menekan bagian pelat yang akan
mengalami penekukan

2.3 Macam-Macam Proses Bending Pipa

Bending Ram
Biasanya digunakan untuk membuat lengkungan besar untuk logam yang
mudah bengkok. Dalam metode ini, plat atau pipa ditekan pada 2 poin
eksternal dan ram mendorong pada besi pada poros tengah untuk
menekuknya. Cara ini cenderung membentuk menjadi bentuk oval baik di
bagian dalam dan luar lengkungan. –
Bending Rotary Draw
Digunakan untuk membengkokan besi sebagai pegangan tangan, yang
lebih keras. Bending rotary draw imbang menggunakan 2 cetakan: cetakan
bending stasioner dan cetakan bending dengan diameter tetap untuk
membentuk lengkungan. Cara ini digunakan apabila plat atau pipa yang
akan dibending perlu memiliki hasil akhir yang baik dengan diameter
konstan di seluruh panjang. –
Bending Mandrel
Selain cetakan yang digunakan dalam rotary bending, yakni dengan cara
menggunakan support fleksibel yang ikut bengkok dengan logam untuk
memastikan interior logam tidak cacat. –
Bending Induksi Panas
Proses ini mengunakan panas dari kumparan listrik untuk memanaskan
area yang akan dibengkokan, dan kemudian logam dibengkokan dengan
cetakan mirip dengan yang digunakan rotary draw. Logam segera
didinginkan dengan air setelah pembengkokan. Cara ini menghasilkan
lengkungan yang lebih kuat daripada rotary draw.
Bending Roll
Digunakan ketika diperlukan lengkungan yang besar pada logam. Banyak
digunakan untuk pekerjaan konstruksi. Bending roll menggunakan 3 roller
yang disusun membentuk segi tiga pada satu poros untuk mendorong dan
membengkokan logam. –
Bending Panas
Sistem ini banyak digunakan dalam proses perbaikan, yaitu dengan cara
logam dipanaskan didaerah penekukan sehingga menjadi lebih lunak

2.4 Proses Bending

Sebelum melakukan penekukan atau proses pembendingan sebaiknya


harus di perhatikan hal-hal yang berkaitan dengan proses pembendingan,
yaitu sebagai berikut:
1. Periksalah terlebih dahulu dies atau sepatu pembentuk, sudut
pembengkokan yang diinginkan.
2. Tandailah sisi bagian tepi begel yang akan dibengkokan.
3. Posisi tanda pembengkokan ini harus sejajar dengan dies pembengkok.
4. Penjepit begel harus kuat
5. Atur sudut pembengkokan sesuai dengan sudut pembengkokan yang
dikehendaki.
6. Sesuaikan dies landasan dengan pembengkok yang diinginkan.
7. Mulailah proses pembengkokan dengan memperhatikan sisi-sisi yang
akan dibengkokan, hal ini untuk menjaga agar lebih dahulu
mngerjakan posisi yang mudah.
8. Jika ingin melakukan pembengkokan dengan jumlah yang banyak
buatlah jig atau alat bantu untuk memudahkan proses pembengkokan.
Jig ini bertujuan untuk memudahkan pekerjan sehingga menghasilkan
bentuk pembengkok yang sama.
9. Periksalah terlebih dahulu dies atau sepatu pembentuk, sudut
pembengkokan yang diinginkan.
10. Tandailah sisi bagian tepi begel yang akan dibengkokan.
11. Posisi tanda pembengkokan ini harus sejajar dengan dies pembengkok.
12. Penjepit begel harus kuat
13. Atur sudut pembengkokan sesuai dengan sudut pembengkokan yang
dikehendaki.
14. Sesuaikan dies landasan dengan pembengkok yang diinginkan.
15. Mulailah proses pembengkokan dengan memperhatikan sisi-sisi yang
akan dibengkokan, hal ini untuk menjaga agar lebih dahulu
mngerjakan posisi yang mudah.
16. Jika ingin melakukan pembengkokan dengan jumlah yang banyak
buatlah jig atau alat bantu untuk memudahkan proses pembengkokan.
Jig ini bertujuan untuk memudahkan pekerjan sehingga menghasilkan
bentuk pembengkok yang sama.

2.5 Faktor yang Mempengaruhi Proses Bending

1. KETEBALAN PLAT
Proses bending akan mengakibatkan penarikan pada sisi luar dan pengkerutan pada
sisi dalam diameter kelengkungan. Ketebalan plat akan berpengaruh pada radius
bending dapat dibentuk dan kemampuan material untuk dapat mengalami
peregangan tanpa terjadi distorsi.
2. METODE BENDING
Prosedur atau metode yang tepat proses bending yang dilakukan sangat berpengaruh
pada kualitas produk yang dihasilkan.
3. UKURAN MATERIAL
Material dengan ukuran besar apabila dilengkungkan dengan radius yang kecil akan
mudah mengalami distorsi dibandingkan material dengan ukuran kecil dan radius
bending yang besar
4. PERALATAN PENDUKUNG
Peralatan yang digunakan meliputi cetakan, clamp dan mandrel
5. PELUMASAN
Pelumasan diperlukan untuk mengurangi efek gesekan dan meningkatkan efisiensi
proses pembentukan.

2.6 Hal-Hal Yang Harus Diperhatikan Dalam Proses Bending

1. Periksalah terlebih dahulu deis atau sepatu pembentuk,sudut pembengkokan yang


diinginkan.
2. Tandailah sisi bagian tepi plat yang akan dibengkokan.
3. Posisi tanda pembengkokan ini harus sejajar dengan dies pembengkok.
4. Penjepit plat harus kuat
5. Atur sudut pembengokan sesuai dengan sudut pembengkokan yang dikehendaki.
6. Sesuaikan dies landasan dengan pembengkok yang diinginkan.
7. Mulailah proses pembengkokan dengan memperhatikan sisi-sisi yang akan
dibengkokan, hal ini untuk menjaga agar lebih dahulu mngerjakan posisi yang
mudah.
8. Jika ingin melakukan pembengkokan dengan jumlah yang banyak buatlah jig atau
alat bantu untuk memudahkan proses pembengkokan. Jig ini bertujuan untuk
memudahkan pekerjan sehingga menghasilkan bentuk pembengkok yang sama

BAB III

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Bending merupakan pengerjaan dengan cara memberi tekanan pada bagian


tertentu sehingga terjadi deformasi plastis pada bagian yang diberi
tekanan. Macam-macam proses bending yaitu angel bending, press brake
bending,draw bending, rol bending, rol forming, seaming, straightening, dan
flanging. Bending bias gagal jika terjadi springback, patah atau benda kerja
sobek Macam-macam mesin bending plat seperti mesin bending plat manual, mesin
bending plat hidrolik dan mesin bending plat mekanik. Macam-macam peralatan
bending manual seperti palu karet, palu plastik, landasan dll. Fakto-faktor yang
mempengaruhi proses bending adalah ketebalan material, metode bending,
pelumasan, peralatan dll . Macam-macam bending pipa ram bending, rotary ram
bending, induksi panas, rol bending, panas dan mandrel.

4.2 Saran
Dalam pembendingan perhatikan parameter-parameter pembendingan
agar nantinya hasil pembendingan sesuai dengan permintaan maupun gambar kerja.
Parameter utama pembendingan yang harus di perhatikan yaitu sudut dan kuat
tekanan yang diberikan.

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai