Nothing Special   »   [go: up one dir, main page]

Makalah Psikologi Umum

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

GEJALA PERASAAN EMOSI

Makalah ini ditulis untuk memenuhi mata kuliah Psikologi Umum


Dosen Pengampu: Dr. Selpi Indramaya

Disusun Oleh:

Anni Paidah (2021.9.IT.011)

Siti Sofia Rahma Ningsih (2021.9.IT.094)

PROGRAM STUDI ILMU AL-QUR’AN DAN TAFSIR

FAKULTAS USHULUDDIN

SEKOLAH TINGGI ILMU AL-QUR’AN (STIQ)

KEPULAUAN RIAU

T.P 2023/2024
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas rahmat dan
hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah Psikologi Umum yang
membahas tentang “Gejala Perasaan Emosi”. Shalawat serta salam penulis
sanjungkan dinantikan dihari perhitungan kelak.
Penulisan makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas mata Psikologi
Umum. Penulis mengucapkan mengucapkan terima kasih kepada Ibu Dr. Selpi
Indramaya. Selaku dosen pengampu yang telah memberikan dorongan dan
kesempatan untuk menulis makalah ini sehingga dapat menambah wawasan dan
informasi bagi penulis saat menulis makalah ini.
Penulisan makalah semaksimal mungkin telah diupayakan. Namun,
penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah masih terdapat kekurangan,
baik dari segi materi, penyusun bahasa, tulisan dan aspek-aspek lainnya. Oleh
karena itu, penulis mengharapakan kritik dan saran yang membangun dari para
pembaca. Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat untuk penulis dan para
pembaca. Aamiin Ya Rabbal’alamin.

Batam, 20 Oktober 2023

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................... 2

DAFTAR ISI ................................................................................................................... 3

BAB I ...................................................................................................................... 4

PENDAHULUAN .................................................................................................. 4

A. Latar Belakang ..................................................................................................... 4

B. Rumusan Masalah ............................................................................................... 4

BAB II .................................................................................................................... 5

PEMBAHASAN .................................................................................................... 5

A. Pengertian Perasaan ............................................................................................ 5

B. Tiga Dimensi Perasaan Menurut Wundt .......................................................... 6

C. Perasaan Emosi dan Gejala-Gejala Kejasmanian ........................................... 6

D. Macam-Macam Perasaan Emosi ....................................................................... 7

E. Afek dan Stemming (Suasana Hati).................................................................. 9

F. Simpati dan Empati ............................................................................................. 9

G. Masalah-Masalah Praktis ................................................................................. 10

BAB III ................................................................................................................. 11

PENUTUP ............................................................................................................ 11

KESIMPULAN ............................................................................................................. 11

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................. 12


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Perasaan dan emosi adalah suatu satuan yang tidak dapat dipisahkan.
Perasaan dan emosi pada umumnya juga disifatkan sebagai keadaan (state) yang
ada pada individu pada sesuatu waktu. Misalnya seseorang merasa sedih, senang,
takut marah ataupun gejala gejala yang lain setelah melihat, mendengar, atau
merasakan sesuatu. Dengan kata lain perasaan dan emosi disifatkan sebagai suatu
keadaan kejiwaan pada individu sebagai akibat adanya peristiwa atau keadaan
yang dialami oleh individu.
Menurut Chaplin (1972) yang dimaksud perasaan adalah keadaan atau
state individu sebagai akaibat dari persepsi terhadap stimulus baik eksternal
maupun internal.
Mengenai emosi Chaplin berpendapat bahwa definisi mengenai emosi
cukup bervariasi yang dikemukakan oleh para ahli psikologi dari berbagai
orientasi. Namun demikian dapat dikemukakan atas general agreement bahwa
emosi merupakan reaksi yang kompleks yang mengandung aktivitas dengan
derajat yang tinggi dan adanya perubahan dalam kejasmanian serta berkaitan
dengan perasaan yang kuat. Karena emosi lebih intens dari pada perasaan dan
sering terjadi perubahan perilaku, hubungan dengan lingkungan kadanag kadang
terganggu.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari perasaan?
2. Sebutkan tiga dimensi perasaan menurut Wundt!
3. Bagaimana perasaan emosi dan gejala-gejala kejasmanian?
4. Sebutkan macam-macam perasaan emosi!
5. Bagaimana afek dan stemming (suasana hati) itu?
6. Bagaimana Simpati dan Empati itu?
7. Bagaimana masalah-masalah praktis itu?
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Perasaan
Perasaan adalah suatu keadaan dalam kesadaran manusia yang karena
pengaruh pengetahuannya dinilai sebagai keadaan positif dan negatif. Selain itu
dalam pandangan Dirganusa, Perasaan (feeling) mempunyai dua arti. Di tinjau
secara fisiologis, perasaan adalah pengindraan, sehingga merupakan salah satu
fungsi tubuh untuk mengadakan kontak dengan dunia luar. Dalam psikologis,
perasaan mempunyai fungsi menilai, yaitu penilaian terhadap sesuatu hal. Makna
penilaian ini tampak misalnya “Saya rasa nanti sore hari akan hujan”.
Kata perasaan memiliki beberapa definisi. Kata ini pertama digunakan
dalam bahasa Inggris untuk menjelaskan sensasi fisik sentuhan melalui
pengalaman atau persepsi. Kata ini juga digunakan untuk menjelaskan sensasi
fisik jauh dari sentuhan seperti "perasaan kehangatan". Dalam psikologi kata ini
sering diartikan untuk pengalaman subjektif sadar mengenai emosi.
Menurut Woodworth dan Maquis 1957 selain dimensi senang dan tidak
senang masih ada dimensi perasaan yang lain, yaitu perasaan masih dapat dialami
oleh individu sebagai excited atau feeling sebagai innert feeling dan ini
dipandang sebagai dimensi yang kedua.
Perasaan dibedakan menjadi dua, yaitu:

a. Perasaan Jasmaniah (rendah)


1. Perasaan Indriah ialah perasaan yang berhubungan dengan perangsang
panca indera seperti asin, pahit, sedap, dsb.
2. Perasaan Vital ialah berhubungan dengan keadaan jasmani seperti
perasaan segar, loyo, tidak berdaya, dsb.
b. Perasaan Rohaniah (luhur)
1. Perasaan Keagamaan yang berhubungan dengan agama
2. Perasaan Intelektual yang berhubungan dengan hasil kerja pikiran
3. Perasaan Kesusilaan yang berhubungan dengan tata karma
4. Perasaan Keindahan yang berhubungna dengan seni
5. Perasaan Sosial yang berhubungan dengan sesama manusia
6. Perasaan harga diri yang berhubungan dengan penilaian orang lain
terhadap diri sendiri

B. Tiga Dimensi Perasaan Menurut Wundt


Berikut adalah tiga dimensi perasaan menurut Wundt, yaitu:

1. Exited feeling adalah perasaan yang dialami individu disertai adanya


perilaku atau perbuatan yang menampak.
2. Innert feeling adalah perasaan yang dialami individu tanpa disertai adnya
perilaku atau perbuatan.
3. Expectancy feeling dan Release feeling adalah suatu perasaan yang
dialami oleh individu sebagai sesuatu yang belum nyata expected feeling,
disamping itu perasaan yang dialami oleh individu karena sesuatu itu telah
nyata, ini dimaksud dengan Release feeling.

C. Perasaan Emosi dan Gejala-Gejala Kejasmanian


Bila seseorang mengalami emosi, pada individu itu akan terdapat
perubahan-perubahan kejasmaniannya. Misal kalau orang mengalami ketakutan,
mukanya menjadi pucat, jantungnya berdebar-debar. Jadi adanya perubahan
dalam kejasmanian seseorang apabila individu sedang mengalami emosi.
Berdasarkan atas keadaan ini, prinsip tersebut digunakan kepentingan
praktis, yaitu diciptakannya lie detector atau juga sering disebut sebagai
polygraph, yaitu suatu alat yang digunakan dalam psikologi kriminal atau
psikologi forensik, dan telah memberikan bantuan yang positif. Alat ini diciptakan
atas dasar pendapat adanya hubungan antara emosi yang dialami individu dengan
perubahan-perubahan kejasmaniannya. Alat ini diciptakan oleh John A. Larson
yang kemudian disempurnakan oleh L. Keeler. Dengan alat ini perubahan-
prubahan yang terjadi pada jasmani dapat dicatat oleh alat tersebut.
Adanya hubungan antara emosi dengan gejala kejasmanian di antara para
ahli tidaklah terdapat perbedaan pendapat. Yang menjadi silang pendapat adalah
mana yang menjadi sebab dan akibatnya. Hal inilah yang kemudian menimbulkan
teori-teori yang berkaitan dengan emosi yang bertitik pijak pada hubungan emosi
dengan gejala kejasmanian.

D. Macam-Macam Perasaan Emosi


Salah seorang ahli psikolog ternama Amerika Serikat, Paul Ekman,
menyebutkan ada enam macam emosi dasar manusia sebagai berikut.

1. Emosi bahagia
Bahagia bisa diartikan sebagai kondisi emosional yang ditandai dengan
perasaan senang, ceria, gembira, kepuasan, dan sejahtera. Ini adalah hasil
dari neurotransmitter, termasuk serotonin dan dopamin.
Serotonin bertanggung jawab atas perasaan puas dan kenikmatan dalam
tubuh, sedangkan dopamin menghasilkan ataupun meningkatkan perasaan
senang.
Endorfin dan oksitosin juga merupakan hormon kebahagiaan yang
menghasilkan perasaan tenang, puas, dan gembira dalam tubuh. Emosi
bahagia pada manusia bisa ditunjukkan dengan cara-cara berikut ini.
- Ekspresi wajah yang tersenyum
- Bahasa tubuh dengan sikap yang santai
- Nada suara yang ceria dan menyenangkan.
- Kebahagiaan dapat berpengaruh terhadap kesehatan fisik dan
mental.
2. Emosi sedih
Kesedihan dapat didefinisikan sebagai kondisi emosional yang ditandai
dengan perasaan tidak bersemangat, tidak tertarik dalam mengerjakan hal
apa pun, mood yang murung, kekecewaan, hingga perasaan berduka.
Emosi sedih dapat diekspresikan dalam beberapa cara berikut ini.
- Suasana hati yang murung
- Diri yang cenderung diam
- Lesu
- Usaha untuk menarik diri dari orang lain
- Menangis
Kesedihan termasuk macam-macam emosi yang wajar dirasakan manusia.
Hanya saja, sebagian orang bisa merasakan kesedihan secara
berkepanjangan.

3. Emosi Takut
Takut merupakan emosi yang kuat dan berperan penting untuk bertahan
hidup. Respons melawan atau lari ini juga membantu kita mempersiapkan
diri untuk melawan ancaman yang terjadi.
Emosi takut dapat ditunjukkan dengan cara-cara berikut ini.
- Ekspresi wajah yang khas, seperti melebarkan mata dan menarik
dagu ke bawah
- Mencoba bersembunyi dari ancaman reaksi fisik, seperti
pernapasan dan detak jantung menjadi cepat emosi
4. Emosi Jijik
Perasaan ini dapat bersumber dari banyak hal, termasuk rasa,
pemandangan, atau bau yang tidak menyenangkan.
Seseorang juga dapat mengalami kejijikan moral saat melihat individu lain
berperilaku yang mereka anggap tidak menyenangkan, tidak bermoral,
atau jahat.
Jijik dapat ditunjukkan dalam beberapa cara berikut ini.
- Berpaling dari objek jijik
- Reaksi fisik, seperti mual atau muntah
- Ekspresi wajah, seperti kerutan hidung dan bibir atas
5. Emosi Marah
Emosi marah bisa ditunjukkan dengan cara-cara berikut ini.
- Ekspresi wajah, termasuk mengerutkan kening atau melotot
- Bahasa tubuh, seperti mengambil sikap yang kuat atau berpaling
dari seseorang
- Nada suara, seperti berbicara kasar atau berteriak
- Respons fisiologis, seperti berkeringat atau memerah
- Perilaku agresif, seperti memukul, menendang, atau melempar
benda
6. Emosi Terkejut
Terakhir, ada emosi terkejut. Seseorang menunjukkan emosi ini saat
menghadapi momen atau hal yang tidak disangka.
Contoh emosi terkejut sering ditandai dengan karakteristik berikut ini.
- Ekspresi wajah, seperti mengangkat alis, melebarkan mata, dan membuka
mulut
- Respons fisik, seperti melompat
- Reaksi verbal, seperti berteriak, menjerit, atau megap-megap

E. Afek dan Stemming (Suasana Hati)


Afek merupakan peristiwa psikis dapat diartikan sebagai rasa ketegangan
hebat dan kuat, yang timbul dengan tiba-tiba dalam waktu singkat, tidak disadari
dan disertai dengan gejala-gejala jasmaniah yang hebat. Akibatnya, pribadi yg
dihinggapi afek tersebut tidak mengenal atau tidak menyadari lagi terhadap
sesuatu yg diperbuatnya.
Stemming atau suasana hati dapat diartikan sebagai suasana hati yang
berlangsung agak lama, lebih tenang, berkesinambungan dan ditandai dengan ciri-
ciri perasaan senang atau tidak senang. Sebab-sebab suasana hati itu pada
umumnya ada dalam bawah sadar namun ada kalanya, juga disebabkan oleh
faktor jasmaniah. Jika suasana ini konstan sifatnya maka peristiwa ini disebut
“humeur”.

F. Simpati dan Empati


Empati terkadang mirip seperti simpati, yang membedakannya adalah
perbedaan respon dari orang yang sedang mengalami masalah tersebut ketika
mendapatkan simpati atau empati. Menurut Eisenberg dalam Gazzaniga,
Heatherton dan Halpern (2016) empati yang ada pada manusia muncul melalui
perasaan saling memahami kondisi emosional dan merefleksikan perasaan orang
yang sedang mengalami perasaan tersebut pada situasi tertentu.
Hasil dari empati ini menjadi dasar untuk saling percaya terhadap lawan
bicara. Hal tersebut disebabkan adanya pemahaman dan pengalaman yang sama
antara kita dan lawan bicara. Pengalaman tersebut membuat orang menjadi
relatable sehingga terjadi rasa saling memahami.
Contoh nya, Kamu adalah pendengar yang baik ketika temanmu sedang
bercerita temanmu mempercayai kamu untuk menceritakan masalahnya kamu
lebih mudah untuk memahami perasaan temanmu ketika dalam masalah kamu
orangnya suka memikirkan perasaan orang lain atau temanmu temanmu sering
meminta nasihat kamu mudah tertekan dengan kejadian yang membeku terkadang
kamu merasa lelah dan tertekan pada situasi tertentu dalam lingkungan sosial.
Kata simpati menurut KBBI adalah keikutsertaan merasakan perasaan
orang lain baik senang, susah, dan sebagainya. Simpati lebih didefinisikan sebagai
perasaan kasihan atau sedih terhadap musik yang dialami orang lain.
Simpati tidak mengalami tingkat pemahaman yang sama dengan empati
namun masih dapat membantu teman kita ketika sedang mengalami masalah jika
disampaikan dengan baik dan tulus. Eisenberg dalam Gazzaniga, Heatherton dan
Halpern (2016) mengatakan bahwa simpati berkebalikan dengan empati, simpati
timbul dari perasaan perhatian, kasihan, atau kesedihan terhadap satu sama lain.
Dapat dikatakan bahwa simpati melibatkan perasaan “terhadap” orang tersebut
sementara empati melibatkan perasaan “bersama” dengan orang tersebut.

G. Masalah-Masalah Praktis
Psikologi praktis adalah disiplin terapan. Psikologi praktis merupakan ilmu
yang fokus hanya pada bidang itu sendiri psikologi dan penerapannya dalam
praktik. Sampai abad ke-19, bagian ini disebut eksperimental, saat ini
didistribusikan secara sinonim "terapan". Namun, psikologi yang diterapkan,
tetapi juga berkaitan dengan penerapan disiplin dalam praktik, fokus pada
berhubungan dengan bidangnya kerja dan mempelajarinya dalam konteks daerah
tertentu: periklanan, pendidikan, olahraga dan lain-lain.
Masalah yang menimbulkan depan psikologi praktis, adalah bahwa
kebutuhan dunia nyata tidak sesuai dengan dasar teoritis.
BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN
Perasaan adalah suatu keadaan dalam kesadaran manusia yang karena
pengaruh pengetahuannya dinilai sebagai keadaan positif dan negatif.
Bila seseorang mengalami emosi, pada individu itu akan terdapat
perubahan-perubahan kejasmaniannya. Kesedihan termasuk macam-macam emosi
yang wajar dirasakan manusia. Takut merupakan emosi yang kuat dan berperan
penting untuk bertahan hidup.
Afek merupakan peristiwa psikis dapat diartikan sebagai rasa ketegangan
hebat dan kuat, yang timbul dengan tiba-tiba dalam waktu singkat, tidak disadari
dan disertai dengan gejala-gejala jasmaniah yang hebat. Stemming atau suasana
hati dapat diartikan sebagai suasana hati yang berlangsung agak lama, lebih
tenang, berkesinambungan dan ditandai dengan ciri-ciri perasaan senang atau
tidak senang.
Empati terkadang mirip seperti simpati, yang membedakannya adalah
perbedaan respon dari orang yang sedang mengalami masalah tersebut ketika
mendapatkan simpati atau empati.
Psikologi praktis adalah disiplin terapan. Psikologi praktis merupakan ilmu
yang fokus hanya pada bidang itu sendiri psikologi dan penerapannya dalam
praktik. Masalah yang menimbulkan depan psikologi praktis, adalah bahwa
kebutuhan dunia nyata tidak sesuai dengan dasar teoritis.
DAFTAR PUSTAKA
https://riswantobk.wordpress.com/2011/05/02/definisi-perasaan-dan-emosi/

https://id.m.wikipedia.org/wiki/Perasaan

https://www.verywellmind.com/what-is-empathy-2795562

https://www.psychologytoday.com/us/blog/click-here-
happiness/202007/sympathy-vs-empathy

Anda mungkin juga menyukai