Anorling
Anorling
Anorling
SUMBER
KERANGKA BERPIKIR INSTITUSI & NON INSTITUSI
DAMPAK
Pengaruh perubahan pada lingkungan hidup yang
diakibatkan suatu usaha dan/atau kegiatan
LIMBAH
Sisa suatu usaha dan/atau
kegiatan
KERUSAKAN LINGKUNGAN
PENCEMARAN LINGKUNGAN
Perubahan langsung atau tidak
langsung terhadap sifat fisik dan atau Masuknya makhluk hidup, zat, energi
hayatinya yang mengakibatkan dan/atau komponen lain ke dalam
lingkungan hidup tidak berfungsi lagi lingkungan hidup oleh kegiatan manusia
dalam menunjang pembangunan sehingga kualitas lh turun & tidak dapat
berkelanjutan berfungsi sesuai peruntukan
PENGELOLAAN LINGKUNGAN
Paradigma Pengelolaan
Limbah
Minimnya
PENCEMARAN
kepedulian atas
TANAH, AIR
Emisi & limbah
DAN UDARA
yang dihasilkan
RESPON
PENCEGAHAN PERUBAHAN
End of pipe PENCEMARAN POLA PRODUKSI
PENGENCERAN
treatment DARI DAN
SUMBERNYA KONSUMSI
PRODUKSI BERSIH
PRODUKSI BERSIH
• Strategi pengelolaan lingkungan yang bersifat
preventif, terpadu dan diterapkan secara
terus menerus pada setiap kegiatan mulai
dari hulu ke hilir yang terkait dengan proses
produksi untuk meningkatkan effisiensi
penggunaan SDA, mencegah terjadinya
pencemaran & kerusakan lingkungan
sehingga dapat meminimisasi resiko terhadap
kesehatan dan keselamatan manusia serta
kerusakan lingkungan
Element Esensial dari Strategi Produksi Bersih
Produksi
Preventive Strategi untuk : Reduksi Resiko
bersih
Integratif (Air,
Udara dan tanah ) Proses Lingkungan
KONSEP PRODUKSI BERSIH
A. Re-think, : suatu konsep pemikiran yang harus dimiliki
pada saat awal kegiatan akan beroperasi.
B. Reuse, atau penggunaan kembali adalah suatu teknologi
yang memungkinkan suatu limbah dapat digunakan
kembali tanpa mengalami perlakuan fisika/kimia/biologi.
C. Reduce, atau pengurangan limbah pada sumbernya untuk
mencegah timbulnya pencemaran diawal produksi.
D. Recovery, adalah kegiatan pengambilan kembali sebagian
material penting dari limbah untuk pemanfaatan ulang dalam
proses atau dimanfaatkan untuk proses atau keperluan lain.
E. Recycling, atau daur ulang adalah teknologi yang berfungsi
untuk memanfaatkan limbah dengan memprosesnya
kembali ke proses semula yang dapat dicapai melalui
perlakuan fisika/kimia/biologi.
Manfaat Produksi Bersih
• Manfaat secara ekonomi :
– Berkurangnya konsumsi bahan baku, air dan energi.
– Berkurangnya biaya dalam proses produksi
– Berkurangnya biaya dalam mengolah limbah yang terbentuk.
– Berkurangnya product reject, second-grade product dan by-product.
– Mengurangi biaya-biaya sosial lainnya.
1. Rethink
2. Reduce
3. Pemilihan Bahan/kualitas
4. Pembersihan Bahan
5. Produksih
Prioritas II. Pemilahan / Pemisahan &
Pembersihan
1. B3 dari limbah non B3
2. Organic dari non organic
3. Padat dari limbah cair
4. Infeksius dari limbah non infeksius
5. Tajam dari limbah lainnya
6. Pembersihan limbah yang akan
dimanfaatkan dari kotoran / limbah B3
Prioritas III. Pemanfaatan
1. Reuse
2. Recycling
3. Recovery
4. Waste exchange
5. Export
6. Pengkomposan / Composting
7. Substitusi bahan
Prioritas IV. Pemusnahan
1. Incinerator
2. Sebagai bahan bakar
3. Pembangkit Listrik
4. Persyaratan: Standar emisi, teknis, ijin
( LB3 )
Prioritas V. Pembuangan
1. Landfill
2. Bioremediasi
3. Dumping
4. Persyaratan : standar, teknis, tanggung jawab
jangka panjang, ijin.
Contoh Implementasi
Perbaikan peralatan
(pipa) yang bocor
akan mengurangi
hilangnya bahan
baku (bahan kimia),
beban limbah
menjadi berkurang,
dan menghemat
biaya pengolahan
limbah.
Pembelian bahan baku berlebih dapat
berakibat rusaknya kualitas, kadaluarsa,
biaya pengelolaannya bertambah,
penggunaan ruang yang tidak efisien
Penggunaan air secara bijaksana akan menghemat
biaya pengolahan limbah cair
Pengisian air
terus menerus
pada Beam yang
tidak beroperasi
Produksi Bersih sebagai wujud dari
prinsip : “ limbah bukan sampah tapi
sumber daya “.
❖Tuntutan akan kepedulian kerjasama warga
masyarakat dan pengambilan keputusan
menegaskan bahwa produksi bersih bukan
sekedar suatu pendekatan berpikir atau
suatu alat analisis namun harus
ditumbuhkan sebagai etika bagi masyarakat
industri,masyarakat luas dan pelaku dlm
pengambilan keputusan untuk
kelangsungan kehidupan masa depan.
Komponen Kebijakan
Mempromosikan Produksi Bersih
• Melibatkan dan mengikutsertakan stakeholders dalam
pengembangan produksi bersih dengan mengharmonisasikan setiap persepsi
dan pendekatan implementasi Produksi Bersih.
• Meningkatkan pemahaman strategi Produksi Bersih agar dapat
diimplementasikan baik secara individu, kelompok maupun institusi.
• Pemerintah menyediakan dukungan insentif dalam mengembangkan
dan mengimplementasikan Produksi Bersih.
• Meningkatkan kemampuan sumberdaya manusia dan peran serta
masyarakat di tingkat sektoral dan daerah.
• Melaksanakan kegiatan Produksi Bersih secara holistik,
komprehensif, terintegrasi dan berkesinambungan dalam upaya
pengelolaan lingkungan.
• Mendorong perubahan perilaku masyarakat untuk menghasilkan dan
menggunakan produk dan jasa yang ramah lingkungan.
Produksi Bersih Menghemat Uang dan
Mengurangi Dampak Lingkungan Melalui
Beberapa Metoda
Daur Ulang, Pengelolaan
Pakai Ulang, Daur Hidup Pelatihan dan
Reklamasi Produk Pengawasan
Penggantian
Kebersihan
Rumah Material /
Tangga Produk
• Kuantitas sampah
• makin banyak
Apa yang harus dilakukan
• Partisipasi masyarakat
• Membuang sampah pada tempatnya
• Melakukan pemilahan sampah (Sampah basah &
kering) dari sumbernya
• Melaksanakan Konsep 3 R : Reduse
(mengurangi), Reuse (Menggunakan kembali),
Recycle (Daur ulang)
• Melakukan pemberdayaan lembaga yang lebih
mendekatkan pelayanan pada masyarakat
• Masyarakat dapat menentukan sendiri sistem
pengelolaan yang akan dilaksanakan
• Pengolahan Sampah
Permasalahan lain yang sangat besar dan sulit diatasi
oleh bangsa ini adalah permasalahan sampah.
Banyaknya penimbunan sampah akan menimbulkan gas
karbondioksida yang menyebabkan semakin
meningkatnya suhu di bumi. Apalagi jika sampah
tersebut adalah sampah plastik yang memang sangat
sulit diurai. Oleh karena itu, masyarakat harus belajar
dalam memilah sampah agar bisa dimanfaatkan.
Pemilahan ini bisa berdasar sampah organik dan
sampah anorganik.
Sampah organik bisa diproses menjadi kompos sebagai
pengganti pupuk kimia. Sampah anorganik bisa didaur
ulang menjadi barang yang lebih bermanfaat lagi.
Seperti yang tengah nge-trend sekarang yaitu kertas
daur ulang yang nilainya cukup tinggi. Bila kita dapat
memanfaatkan kertas ini, selain untuk melestarikan bumi
juga untuk tambahan dana.
• Di tempat pembuangan akhir atau TPA,
kantong plastik memerlukan sampai 1000
tahun untuk hancur dan terurai. Sebagai
sampah, pada waktu terurai palstik ini
akan meracuni tanah dan air disekitarnya.
Aksi aksi penolakan pembuangan sampah
oleh masyarakat sekitar TPA adalah
sesuatu yang harus didengar dan dilihat
sebagai kesadaran masyarkat atas
lingkungannya
• Berbahan dasar kain kapas,
- Sumberdaya alam yandapat diperbaharui
- Warna alami dari kapas,
- Tidak mengandung bahan pemutih
- Dapat dicuci, diseterika dan dipergunakan
kembali
- Dipembuangan sampah tidak mencemari
lingkungan
- Model-model yang stylish, dengan printing
yang menari
- Tas promosi dari kain, tidak akan dibuang
ketempat sampah
PENGELOLAAN SAMPAH PLASTIK
LATAR BELAKANG :
•Sampah Kantong plastik (HD/PE)kian meningkat ,
• jika dibakar tidak sempurna menghasilkan dioksin,
•di TPA non degradable sehingga TPA tidak dapat
berkelanjutan,
• di sungai mengganggu sistem irigasi ,
•Belum banyak dilirik pemulung sebagai bahan daur ulang
yang benilai ekonomis.
Gambar 1 Kebutuhan Plastik ASEAN Tahun 2000
Aspek –aspek dalam pengelolaan sampah
plastik
• Aspek teknologi. :
– Daur ulang, memanfaatkan energi pembakaran
• Aspek kelembagaan
– Aspek kelembagaan meliputi instansi dan organisasi yang
khusus menangani sampah plastik khususnya dan barang
plastik pada umumnya.
• Aspek kebijakan/peraturan perundang-undangan
– Aspek pengaturan dapat dimulai dari penggunaan sumber
daya alam untuk bahan baku plastik sampai pengelolaan
sampah plastik
• Aspek ekonomi :
– Tenaga kerja; mekanisme tataniaga plastik & limbahnya
• Aspek peran serta masyarakat
– Reuse ; cara belanja ; kemasan daurulang; pemilahan
PENGERTIAN ADIWIYATA
Adi → besar, agung, baik, ideal, sempurna
Wiyata → tempat orang mendapat ilmu
pengetahuan, norma, dan etika.
Adiwiyata:
Tempat yang baik dan ideal dimana dapat diperoleh
segala ilmu pengetahuan dan berbagai norma
serta etika yang dapat menjadi dasar manusia
menuju terciptanya kesejahteraan hidup dan
menuju kepada cita-cita pembangunan
berkelanjutan.
TUJUAN PROGRAM
1. Partisipatif
Komunitas sekolah terlibat dalam manajemen
sekolah yang meliputi keseluruhan proses
perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi
sesuai tanggungjawab dan peran.
2. Berkelanjutan
Semua kegiatan harus dilakukan secara
terencana dan terus menerus secara
komprehensif
KEUNTUNGAN MENGIKUTI
PROGRAM
Dapat meningkatkan efisiensi dalam
pelaksanaan kegiatan operasional sekolah dan
penggunaan berbagai sumber daya.
Dapat meningkatkan penghematan sumber
daya dan dana melalui pengurangan konsumsi
berbagai sumber daya dan energi.
Dapat meningkatkan kondisi belajar
mengajar yang lebih nyaman dan kondusif bagi
semua warga sekolah.
Dapat menciptakan kondisi kebersamaan
yang akomodatif bagi semua warga sekolah.
Dapat meningkatkan upaya menghindari
berbagai risiko dampak lingkungan negatif
dimasa yang akan datang.
Menjadi tempat pembelajaran bagi generasi
muda tentang nilai-nilai pemeliharaan dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup yang baik dan
benar.
PENTAHAPAN PROGRAM (1)
SEKOLAH SEKOLAH
SEMUA SEKOLAH
TERPILIH TERPILIH
SEKOLAH MODEL
(1) (2)
Proposal
Kuesioner Site visit Pendampingan
Wawancara
PENTAHAPAN PROGRAM (2)
Penghargaan ADIWIYATA
Penghargaan
ADIWIYATA MANDIRI
URAIAN MASING-MASING
INDIKATOR
A. Pengembangan Kebijakan Sekolah Peduli dan
Berbudaya Lingkungan
1. Filosofi, visi, dan misi sekolah yang
peduli dan berbudaya lingkungan.
2. Adanya kebijakan sekolah untuk
mengembangkan pembelajaran
lingkungan hidup.
3. Adanya kebijakan sekolah untuk
program peningkatan kapasitas sumber
daya manusia di bidang pendidikan
lingkungan hidup.
4. Adanya kebijakan sekolah dalam
penghematan sumber daya alam.
5. Adanya kebijakan sekolah yang
mendukung terciptanya lingkungan
sekolah yang bersih dan sehat.
6. Adanya kebijakan sekolah untuk
mengalokasikan dan menggunakan
dana bagi kegiatan yang terkait dengan
masalah lingkungan hidup.
7. Adanya kebijakan sekolah lainnya yang
mendorong terwujudnya sekolah peduli
dan berbudaya lingkungan.
B. Pengembangan Kurikulum Berbasis Lingkungan
1. Pengembangan model-model
pembelajaran lintas mata pelajaran.
2. Penggalian dan pengembangan materi
dan persoalan lingkungan hidup yang
ada di masyarakat sekitar.
3. Pengembangan metode belajar dan
studi lapangan berbasis lingkungan dan
budaya.
4. Membuat kegiatan kurikuler untuk
mengembangkan kesadaran murid/
pelajar/siswa terhadap berbagai
persoalan lingkungan hidup.
C. Pengembangan Kegiatan Berbasis Partisipatif
1. Menciptakan kegiatan ekstra kurikuler di
bidang lingkungan hidup berbasis
partisipatif di sekolah.
2. Mengikuti kegiatan aksi lingkungan
hidup yang diselenggarakan oleh pihak
luar sekolah bagi murid/pelajar/siswa di
sekolah.
3. Membangun kegiatan kemitraan atau
memprakarsai pengembangan
pendidikan lingkungan di sekolah.
D. Pengembangan dan/atau Pengelolaan Sarana
Pendukung Sekolah
1. Pengembangan fungsi sarana
pendukung sekolah yang ada untuk
pendidikan lingkungan hidup.
2. Peningkatan kualitas pengelolaan
lingkungan di dalam dan di luar
kawasan sekolah.
3. Penghematan energi.
4. Penghematan air.
5. Penghematan alat tulis sekolah.
6. Peningkatan kualitas pelayanan
makanan sehat.
7. Pengembangan sistem pengelolaan
sampah.
8. Pengembangan moda transportasi
sekolah yang ramah lingkungan.
Jangan sampai kita harus menunggu dulu ...
TERIMA KASIH