Modul Ajar BAB 3
Modul Ajar BAB 3
Modul Ajar BAB 3
INFORMASI UMUM
A. IDENTITAS MODUL
B. KOMPETENSI AWAL
Beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia,
berkebinekaan global, bergotong-royong, mandiri, bernalar kritis, dan kreatif.
Disebabkan, materi ini berkaitan dengan telaah aspek akhlak, yakni: Menjauhi atau
menghindari perkelahian antarpelajar, minuman keras (miras), narkoba, maka perlu
dipersiapkan sarana dan media yang diperlukan:
Sarana yang diperlukan, antara lain: Buku dan Rujukan yang kuat, misalnya
Buku-buku Tafsir, Hadis-hadis Shahih, khususnya di kitab Shahih Imam al-
Bukhari dan Imam Muslim, termasuk buku-buku yang sudah diterbitkan oleh
lembaga/kelompok atau perorangan di Indonesia yang kompeten di bidangnya,
sejalan dengan materi ajar yang dipelajari.
Khusus sub Bab “perkelahian antarpelajar”, maka dapat merujuk kepada Buku
atau karya tulis, sebagai berikut, selain buku dan rujukan yang sudah
dikemukakan sebelumnya, yakni: Sarlito W Irawan, Psikologi Remaja (Edisi
Revisi), Rajawali Press, Jakarta, 2018; Imam Ashori Saleh, Tawuran Pelajar
(Fakta Sosial yang tidak berkesudahan di Jakarta), IRCIsod; Hariyato Imadha,
Psikologi Alternatif Solusi Untuk Mencegah Terjadinya Tawuran
(www.kompasiana.com); dan lain sebagainya.
Khusus sub Bab “Minuman keras (miras) dan Narkoba”, maka dapat merujuk
kepada Buku karya tulis, sebagai berikut, selain buku dan rujukan yang sudah
dikemukakan di muka, yakni:: H. Dadang Hawari, Darurat Miras (Pembunuh
Nomor 1), Mental Health Center Hawari & Associates, Jakarta; Fauzan Al-
Ashari dan Abdurrahman Madjrie, Hukuman Bagi Komsumen Miras dan
Narkoba, Khairul Bayan, 2002; Tim Redaksi, Awas Miras Narkoba, Pokja
Miras-Narkoba YLKM, Pusaka Buku Bandung; BNN, Bahaya Penyalahgunaan
Narkoba (Penyebab, Pencegahan, dan Perawatannya, )Jakarta, 2003 , dan lain
sebagainya.
Media yang diperlukan: Guru yang baik, harus mampu memfasilitasi peserta
didik, mulai dari materi ajat yang berupa cetak dan elektronik, sampai kepada
penggunaan alat peraga manual dan segala media ICT atau TIK yang dibutuhkan
(MP 3, MP 4, video, LCD, dll). Khusus media pembelajaran, semestinya
membuat sendiri media pembelajaran, meskipun boleh juga menggunakan media
yang ada, dengan cara melakukan adaptasi atau modifikasi. Berikut ini, beberapa
media online yang dapat diunggah sesuai sub materi yang dipelajari:
Peserta didik reguler/tipikal: umum, tidak ada kesulitan dalam mencerna dan
memahami materi ajar.
F. MODEL PEMBELAJARAN
G. KATA KUNCI
H. MATERI PEMBELAJARAN
Perkelahian Antarpelajar
Minuman Keras (Miras)
Narkoba
KOMPONEN INTI
Tujuan Pembelajaran
a. Menjelaskan pelajar yang dicari Islam.
b. Mendefinisikan perkelahian dan tawuran pelajar; faktor penting adanya
perkelahian pelajar; ikhtiar mencegah perilaku menyimpang; dan penanganan
pelajar yang menyimpang.
c. Mendefinisikan pengertian, khamr berdasarkan telaah Q.S. al-Māidah/5: 90-91;
dan sikap terhadap khamr.
d. Menjelaskan narkoba ditinjaui dari Islam; narkoba ditinjaui dari hukum Indonesia
(pengertian, berbagai jenis narkoba yang disalahgunakan, penyalahgunaan
narkoba); dan pencegahan penyalahgunaan narkoba.
B. PEMAHAMAN BERMAKNA
Guru membimbing peserta didik, agar mengamati 4 gambar atau ilustrasi! Lalu
peserta didik memberi tanggapan yang dikaitkan dengan materi ajar yang dipelajari,
yakni: Menjauhi atau menghindari perkelahian antarpelajar, minuman keras
(miras), narkoba.
C. PERTANYAAN PEMANTIK
Guru membimbing peserta didik, agar memahami dan merenungkan artikel artikel
yang berjudul Memilih Hidup, sebagai bagian dari aktivitas pemantik menuju
pemahaman materi ajar yang akan dipelajari!
D. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Pertemuan Ke-1
Kegiatan Pendahuluan
Guru membuka pelajaran dengan salam dan meminta peserta didik untuk berdoa
bersama-sama, tadarus Al-Qur’an, memperhatikan kesiapan peserta didik,
memeriksa kehadiran, kerapihan, dan posisi tempat duduk peserta didik.
Guru memberikan motivasi dan mengajukan pertanyaan yang berkait dengan
materi pelajaran, menyampaikan cakup materi, tujuan pembelajaran, dan kegiatan
yang akan dilakukan, serta lingkup dan teknik penilaian.
Menkondisikan peserta didik agar duduk sesuai kelompoknya masing-masing.
Kegiatan Inti
Aktivitas Peserta Didik: 3.1
Guru memberi pemahaman kepada peserta didik tentang tadarus Q.S. asy-
Syūrā/42: 40 dan Q.S. al-Māidah/5: 90-91, berikut ini, lalu salah satu peserta
didik membacakan terjemahnya!
Kegiatan Penutup
Guru membuat keimpulan atau rangkuman dari materi yang disampaikan dalam
pembelajaran hari ini.
Tanya jawa tentang materi yang telah dipelajari untuk mengetahui hasil yang
dicapai dalam proses pembelajaran.
Guru melakukan evaluasi hasil belajar terhadap materi yang telah disampaikan
kepada peserta didik.
Mengajak semua peserta didik untuk mengakhiri pembelajaran dengan berdoa
dan salam.
Kegiatan Pendahuluan
Guru membuka pelajaran dengan salam dan meminta peserta didik untuk berdoa
bersama-sama, tadarus Al-Qur’an, memperhatikan kesiapan peserta didik,
memeriksa kehadiran, kerapihan, dan posisi tempat duduk peserta didik.
Guru memberikan motivasi dan mengajukan pertanyaan yang berkait dengan
materi pelajaran, menyampaikan cakup materi, tujuan pembelajaran, dan kegiatan
yang akan dilakukan, serta lingkup dan teknik penilaian.
Menkondisikan peserta didik agar duduk sesuai kelompoknya masing-masing.
Kegiatan Inti
Guru menciptakan suasana kondusif selama proses pembelajaran.
Guru menjelaskan ruang lingkup materi dan tujuan pembelajaran.
Guru memberikan permasalahan terkait perkelahian antarpelajar.
Guru meminta peserta didik merumuskan masalah terkait perkelahian
antarpelajar.
Peserta didik mendiskusikan jawaban atas rumus masalah.
Peserta didik melakukan aktivitas pengumpulan data dan informasi dari kita-kita
tafsir untuk menjawab rumusan masalah.
Peserta didik melakukan analisa perbandingan isi masing-masing kitab tafsir.
Peserta didik mempresentasikan didepan kelas dan secara bersama-sama
menyimpulkan hasil temuan yang diperoleh.
Kegiatan Penutup
Guru membuat keimpulan atau rangkuman dari materi yang disampaikan dalam
pembelajaran hari ini.
Tanya jawa tentang materi yang telah dipelajari untuk mengetahui hasil yang
dicapai dalam proses pembelajaran.
Guru melakukan evaluasi hasil belajar terhadap materi yang telah disampaikan
kepada peserta didik.
Mengajak semua peserta didik untuk mengakhiri pembelajaran dengan berdoa
dan salam.
Kegiatan Pendahuluan
Guru membuka pelajaran dengan salam dan meminta peserta didik untuk berdoa
bersama-sama, tadarus Al-Qur’an, memperhatikan kesiapan peserta didik,
memeriksa kehadiran, kerapihan, dan posisi tempat duduk peserta didik.
Guru memberikan motivasi dan mengajukan pertanyaan yang berkait dengan
materi pelajaran, menyampaikan cakup materi, tujuan pembelajaran, dan kegiatan
yang akan dilakukan, serta lingkup dan teknik penilaian.
Menkondisikan peserta didik agar duduk sesuai kelompoknya masing-masing.
Kegiatan Inti
Kegiatan Penutup
Guru membuat keimpulan atau rangkuman dari materi yang disampaikan dalam
pembelajaran hari ini.
Tanya jawa tentang materi yang telah dipelajari untuk mengetahui hasil yang
dicapai dalam proses pembelajaran.
Guru melakukan evaluasi hasil belajar terhadap materi yang telah disampaikan
kepada peserta didik.
Mengajak semua peserta didik untuk mengakhiri pembelajaran dengan berdoa
dan salam.
Setiap guru harus memiliki pemahaman yang utuh tentang aspek akhlak, apalagi
yang dibahas di materi ajar ini tentang psikologi pelajar, khususnya problema
perkelahian atau tawuran antarpelajar, dan tantangan pelajar menghadapi cobaan
hidup, yakni tentang miras dan narkoba.
Khusus tentang narkoba, merupakan tantangan terbesar, bukan hanya bagi guru
dan orang tua, tetapi sudah menjadi problematika bangsa yang harus dicegah
bersama. Data sudah banyak didapatkan, berikut ini data terakhir: “Angka
penyalahgunaan narkoba, di Indonesia tahun 2017 sebesar 3,3 juta jiwa dengan
rentang usia 10 sampai 59 tahun, (sedangkan) tahun 2019 naik menjadi 3,6 juta,”
kata Ma’ruf Amin saat memberikan pidato di Acara Hari Anti-Narkotika Nasional
(CNN Indonesia, 26 Juni 2020).
Wapres juga mengutip data UNDOC, bahwa 275 juta atau 5.6 % dari penduduk
dunia usia 15 sampai 65 tahun pernah mengkonsumsi narkoba. Lebih lanjut, beliau
juga menguraikan kalangan pelajar yang terpapar. Menurutnya, sekitar 2,29 juta
E. REFLEKSI
Perlu ada upaya melakukan refleksi pembelajaran, agar terdapat ruang untuk
melakukan dialog akan berhasil tidaknya pembelajaran yang dilakukan, termasuk
refleksi khusus terhadap kondisi nyata yang dialami umat (peserta didik) yang tidak
atau kurang benar dalam belajarnya. Karena itu, perlu ada kiat khusus untuk
mengidentifikasi lebih awal peserta didik yang sudah ada tanda-tanda terlibat miras
atau narkoba.
Berikut ini, salah satu hal yang dapat dijadikan sebagai refleksi pembelajaran:
KPAI menyampaikan pada tahun 2017, angka kasus tawuran hanya 12,9 persen,
tetapi tahun ini (2018) menjadi 14 persen, meski tahun 2018 belum selesai
(www.metro.tempo.co). Data tersebut, tentu menghawatirkan setiap orang
tua/keluarga, guru, dan masyarakat luas Lalu kiat dan strategi apa, bagaimana, dan
solusi terbaik yang harus dilakukan guru bersama orang tua, dan masyarakat, jika
dihubungkan dengan tawuran atau perkelahian antar pelajar.
Sementara itu, refleksi terhadap sanksi pelajar yang terlibat dalam perkelahian
pelajar, dapat ditelaah dari apa sudah dilakukan oleh Dinas Pendidikan Provinsi DKI
Jakarta, yaitu:
Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta mencabut Kartu Jakarta Pintar (KIP): 4
pelajar yang terlibat tawuran di jalan Daan Mogot Raya, Grogol Petamburan. “Dinas
Pendidikan tentunya Bapak Gubernur juga sudah mengeluarkan peraturan bagi pelajar
terlibat langsung maupun tidak langsung dalam tawuran,” kata Kepala Satuan
Pelaksana (Kasatlak) Sudin Pendidikan Kecamatan Grogol Petamburan Jakarta Barat,
Bambang di Jakarta (www.republika.co.id)
F. ASESMEN / PENILAIAN
1. Penilaian Sikap
Penilaian Diri
Berilah tanda centang (√) pada kolom berikut dan berikan alasannya!
Jawaban
No Pernyataan Alasan
S R TS
Tabel Penilaian
Nomor
Skor Jumlah Nilai Predikat
1 2 3 4 5
Maksimal 4 4 4 4 4 20
Capaian
2. Penilainan Pengetahuan
1. Kunci Jawaban Soal Pilihan Ganda atau PG
Kriteria Penilaian:
1 soal benar = 10 skor
10 soal benar = 100 skor
Nilai = Jumlah Skor
c. Penilaian Keterampilan
Instrumen Penilaian Aspek Keterampilan
Dalam Bentuk Penugasan Presentasi (Kerja Kelompok)
3 3 3 3 20
1 Nusaybah
2 Haidar
dst
I. Penguasaan Materi
3. Sangat menguasai
2. Cukup menguasai
1. Tidak menguasai
II. Tehnik Penyampaian
3. Sangat baik
2. Baik
1. Cukup baik
III. Kesesuaian Isi dengan tema
3. Isi sesuai dengan tema yang telah ditentukan
2. Isi kurang sesuai dengan tema yang telah ditentukan
1. Isi tidak sesuai dengan tema yang telah ditentukan
IV. Performance
3. Menguasai
2. Kurang menguasai
1. Tidak menguasi
Catatan:
4 = Sangat Baik 3 = Baik 2 = Sedang 1 = Kurang baik
a. Penilaian Proyek
Aktivitas 3.6
Aktivitas Peserta Didik:
Setiap kelas dibagi menjadi 6 kelompok. Buatlah telaah tentang data terakhir
(2020) pelajar 6 provinsi Indonesia yang menyalahgunakan narkoba. Setiap
kelompok melakukan telaah di povinsi:
1. Kelompok I di provinsi DKI Jakarta
2. Kelompok II di provinsi Bali
3. Kelompok III di provinsi Sumatera Utara (Sumut)
b. Penilaian Praktik
Kelompok:
Kelas dibagi 6 kelompok, sesuai dengan Penilaian Proyek yang sudah
dilaksanakan. Lalu dipresentasikan dan didiskusikan sesuai dengan tugasnya, lalu
membuat kesimpulan tentang kondisi narkoba di 6 provinsi tersebut, sementara itu
GPAI memberikan penilaian dari masing-masing kelompok.
Individual:
Setiap peserta didik di masing-masing kelas, membuat telaah tentang data
perkelahian pelajar di kabupaten/kotanya. Hasilnya dikumpulkan 10 hari ke
depan! Sementara itu, GPAI bersama siswa lainnya memberikan tanggapan dan
penilaian dari presentasi 6 kelompok dari masing-masing kelas.
c. Penilaian Portofolio
Tuliskanlah semua aktivitas keagamaan kalian, baik di sekolah, rumah, maupun
masyarakat pada buku Penilaian Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti!
a. Remedial
Cara yang dapat dilakukan adalah:
1. Lakukan bimbingan khusus bagi peserta didik yang belum tuntas atau mengalami
kesulitan terkait dengan materi ajar.
2. Buatlah tugas-tugas atau memberi perlakuan (treatment) secara khusus, yang
bentuknya penyederhanaan dari pembelajaran yang regular.
3. Bentuk penyederhanaan itu, sebagai berikut:
a) Strategi pembelajaran disederhanakan
b) Sederhanakan juga cara penyajian, baik digunakan gambar, skema, model,
grafik, maupun diberi tugas berupa rangkuman yang sederhana.
c) Sederhanakan pula saat membuat soal/pertanyaan yang diberikan.
Waktu dan program remedial adalah:
1. Remedial diberikan hanya pada materi ajar atau indikator yang belum tuntas.
2. Remedial dilakukan setelah mengikuti tes/ulangan materi ajar tertentu atau
sejumlah KD dalam satu kesatuan.
Teknik pelaksanaan remedial adalah:
1. Penugasan individu diakhiri dengan tes lisan/tertulis, jika jumlah peserta didik
yang mengikuti remedial maksimal 20%.
2. Penugasan kelompok diakhiri dengan tes individu berupa lisan/tertulis, jika
jumlah peserta didik yang mengikuti remedial lebih dari 20%, tetapi kurang dari
50%.
3. Pembelajaran ulang diakhiri dengan tes individu tertulis, jika jumlah peserta didik
yang mengikuti remedial lebih dari 50 %.
b. Pengayaan
Miras merupakan nenek moyang (induk) dari segala kejahatan dan kemaksiatan.
Coba buktikan kebenarannya, baik dikaji dari sudut nash (dalil naqli) maupun realitas
masa kini. Jawabannya harus kisah nyata.
Boleh ditulis tangan, atau cara yang lain. Cukup 2-3 lembar saja. Sumber rujukannya
harus ditulis lengkap!
LAMPIRAN
C. GLOSARIUM
adab: Menurut bahasa berarti kesopanan, sopan santun, tatakrama, moral, nilai-nilai,
yang dianggap baik oleh masyarakat. Adab menurut Rasulullah Saw adalah
pendidikan tentang kebajikan. Makna lainnya, adalah aturan atau norma
mengenai sopan santun yang didasarkan atas aturan agama, terutama Agama
Islam.
alkaloid: Sebuah golongan senyawa basa benitrogen yang kebanyakan keterosiklik
dan terdapat di tetumbuhan. Tidak termasuk adalah asam amino, protein, dan
gula amino.
aib: Cela, malu, arang di muka, noda, nista, salah, keliru. Aib adalah sesuatu hal yang
membuat seseorang itu malu jika diketahui oleh orang lain.
berhala modern: Berbeda berhala di jaman dahulu yang disembah, kini muncul
berhala modern yang mampu membuat umat manusia berpaling, sehingga
menduakan Allah Swt. Makna masa kini adalah perwujudan yang bersifat
fisik benda atau boleh jadi non fisik yang membuat manusia lupa akan tujuan
hidupnya kepada Allah Swt.
buhtan: Memfitnah dan mengada-ngadakan keburukan seseorang. Arti lainnya
membicarakan tentang apa yang tidak dilakukan orang lain.
cooperative learning: adalah metode atau strategi pembelajaran yang menekankan
kepada sikap atau perilaku bersama. Jumlahnya sekitar 2-5 peserta didik yang
sal-ing memotivasi dan membantu, agar tujuannya tercapai secara maksimal.
dalil naqli: Dalil yang berasal dari Al-Qur’an maupun Hadis.
demonstrasi: merupakan cara penyajian pembelajaran dengan meragakan dan
mempertunjukkan suatu proses, situasi atau benda tertentu yang sedang
dipelajari.
diklat: Pendidikan dan Pelatihan.
distorsi: Pemutarbalikan suatu fakta, aturan, dan penyimpangan. Makna lainnya suatu
kondisi terjadinya kekacauan dan penyimpangan yang dapat mengakibatkan
terganggunya proses pencapaian sebuah tujuan.
eksplorasi: Penjelajahan atau pencarian adalah tindakan mencari atau melakukan
penjelajahan dengan tujuan menemukan sesuatu, misalnya daerah tak dikenal,
termasuk antariksa, minyak bumi, air, dan lain-lain.
D. DAFTAR PUSTAKA
Abdullah, Mal An, Syaikh Abdus Samad al-Palimbani: Biografi dan Warisan,
Pustaka Pesantren
Abdus Salam, Syaikh al-‘Izz bin, Syajaratul Ma’ārif: Tangga Munuju Ihsan. 2020
Jakarta: Pustaka Al-Kautsar.
Ahmad, Khader dan Ishak hj. Sulaiman, Syaikh Abdus Samad al-Palimbani,
Malaysia
Alavi, SM Zainuddin. 2003. Pemikiran Pendidikan Islam pada Abad Klasik dan
Pertengahan. Bandung: Angkasa.
Intermedia.
Kumolohadi, Retno. 2007. Efektivitas Pelatihan Komunikasi Interpersonal Untuk
Mengurangi rasa Malu (Shyness). Naskah Publikasi Universitas Islam
Indonesia.
Kusno, Abdul Wali. 2020. KH. Ahmad Dahlan: Nasionalisme dan Kepemimpinan
Pembaharu Islam Tanah Air yang Menginspirasi
Labbiri, Tusalama: Menguak Kisah Inspiratif Syekh Yusuf al-Makasari yang Penuh
Makna Bagi Generasi Zaman Now”. Jakarta: LIPI.
Madjid, Nurcholis. 2007. Khazanah Intelektual Islam. Jakarta: Bulan Bintang.
Al-Mahalli, Jalāluddin dan Jalāluddin as Suyūtï. 2009. Tafsir al Jalālaïn, Terj.
Bahrun Abubakar, Terjemahan Tafsir Jalalain Berikut Asbābun Nuzūl.
Bandung: Sinar Baru.
Mahmud, Ali Abdul Halim. 2010. Rukun Ikhlas. Surakarta : Era Adicitra
Intermedia.
Mansur Suryanegara, Ahmad. 2017. Api Sejarah Jilid I dan II. Surya Dinasti.
Manzhur, Ibnu. t.th. Lisan al-‘Arab, juz 21. Kairo: Dar al-Ma’arif, t.t.
Mas’ud, Abdurrahman. 2016. Islam dan Peradaban (Kata Pengantar) dalam Buku
Sejarah Peradaban Islam karya Samsul Munir Amin, Jakarta: AMZAH.
Mubarak, M. Zaki. 2008. Genealogi Islam Radikal Di Indonesia: Gerakan,
Pemikiran dan Prospek Demokrasi. Jakarta: LP3ES.
Muhaimin. 2004. Paradigma Pendidikan Islam: Upaya Mengefektivkan Pendidikan
AgamaI slam di Sekola hB.andung: Rosyda.
Mukani. 2016. Berguru Ke Sang Kiai: Pemikiran Pendidikan KH. M. Hasyim
Asy’ari. Yogyakarta: KALIMEDIA.
Muhammad, Jalaluddin bin Ahmad al-Mahali dan Jalaluddin ‘Abdurrahman bin
Abu Bakar al-Suyuthi, t.th. Tafsir al-Jalalain, Juz 1. Kairo: Darul Hadits.
Mukani. Toleransi Perspektif KH. M. Hasyim Asy’ari dan Peran Pendidikan Islam
Sebagai Upaya Deradikalisasi di Indonesia. Jurnal AL-MURABBI
Volume 4, Nomor 2, Januari 2018.
Muliana, Farid & Tim. , 2004. Super Mentoring 2. Bandung: Syamil.
Munawar-Rachman, Budhy. 2015. Pendidikan Karakter. Jakarta: TAF, LSAF,
ALIVE Indonesia.
Munawar, Slamet. 2008. Pengaruh Pendekatan Dakwah Sistem Langsung (DSL)
terhadap Peningkatan Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam (Action
Research pada SMKN 10 Jakarta. Tesis: PPs UIJ.
Muslim, Imam. T.th Shahih Muslim. Qana’ah,
An-Nahlawi, Abdurrahman. 1995. Ushūlut al-Tarbiyah Islāmiyah wa Asābiliha fil
al-Baiti wal Madrasati wal Mujtama’. Terj. oleh Shihabuddin, Pendidikan
Islam Di Rumah, sekolah, dan Masyarakat. Jakarta: Gema Insani Press.
Nasution, Kasron. Konsistensi Taubat dan Ikhlas Dalam Menjalankan Hidup
Sebagai Hamba Allah. Jurnal ITTIHAD, Vol. III, No.1 Januari–Juni
Internet
https://aptika.kominfo.go.id/2020/05/kominfo-temukan-1-401-sebaran-isuhoaks-
terkait-covid-19/ diunduh pada tanggal 23 Nopember 2020
https://tekno.tempo.co/read/1407178/facebook-identifikasi-22-juta-unggahanujaran-
kebencian-juli-september/full&view=ok diunduh pada tanggal 23
Nopember 2020
http://library.fip.uny.ac.id/opac/index.php?p=show_detail&id=8417&keywords=,
K.H Ahmad Dahlan. Biografi Singkat (1869-1923) diunduh pada tanggal
23 Nopember 2020