Dokumen PDF
Dokumen PDF
Dokumen PDF
METABOLISME
Sel merupakan unit kehidupan yang terkecil, oleh karena itu sel dapat menjalankan
aktivitas hidup, di antaranya metabolisme.Metabolisme adalah proses-proses kimia
yang terjadi di dalam tubuh makhluk hidup/sel. Metabolisme disebut juga reaksi
enzimatis, karena metabolisme terjadi selalu menggunakan katalisator enzim.
1. Anabolisme/Asimilasi/Sintesis,
yaitu proses pembentukan molekul yang kompleks dari molekul yang sederhana dengan
menggunakan energi tinggi.
Contoh : fotosintesis (asimilasi C) dan kemosintesis
Pada kloroplas terjadi transformasi energi, yaitu dari energi cahaya sebagai energi
kinetik berubah menjadi energi kimia sebagai energi potensial, berupa ikatan senyawa
organik pada glukosa. Dengan bantuan enzim-enzim, proses tersebut berlangsung cepat
dan efisien. Bila dalam suatu reaksi memerlukan energi dalam bentuk panas reaksinya
disebut reaksi endergonik. Reaksi semacam itu disebut reaksi endoterm.
2. Katabolisme (Dessimilasi),
yaitu proses penguraian molekul komplek menjadi molekul yang sederhana dengan
membebaskan energi kimia yang tersimpan dalam senyawa organik tersebut.
Contoh:
Peristiwa respirasi.
enzim
C6H12O6 + 6 O2 ———————————> 6 CO2 + 6 H2O + 686 Kkal (Energi).
energi kimia
Saat molekul terurai menjadi molekul yang lebih kecil terjadi pelepasan energi sehingga
terbentuk energi panas. Bila pada suatu reaksi dilepaskan energi, reaksinya disebut
reaksi eksergonik. Reaksi semacam itu disebut juga reaksi eksoterm.
• Apoenzim, yaitu bagian enzim yang tersusun dari protein, yang akan
rusak bila suhu terlampau panas(termolabil).
• Gugus Prostetik , yaitu bagian enzim yang tidak tersusun dari protein, tetapi dari
ion-ion logam (besi,tembaga,seng) atau molekul-molekul organik yang disebut
KOENZIM, dan yang tersusun bahan anorganik disebut Kofaktor .Molekul gugus
prostetik lebih kecil dan tahan panas (termostabil), ion-ion logam yang menjadi
kofaktor berperan sebagai stabilisator agar enzim tetap aktif. Koenzim yang terkenal
pada rantai pengangkutan elektron (respirasi sel), yaitu NAD (Nikotinamid Adenin
Dinukleotida), FAD (Flavin Adenin Dinukleotida), SITOKROM.
Enzim mengatur kecepatan dan kekhususan ribuan reaksi kimia yang berlangsung di
dalam sel. Walaupun enzim dibuat di dalam sel, tetapi untuk bertindak sebagai katalis
tidak harus berada di dalam sel. Reaksi yang dikendalikan oleh enzim antara lain ialah
respirasi, pertumbuhan dan perkembangan, kontraksi otot, fotosintesis, fiksasi nitrogen,
dan pencernaan.
Sifat-sifat enzim
Enzim mempunyai sifat-siat sebagai berikut:
1. Biokatalisator, mempercepat jalannya reaksi tanpa ikut bereaksi.
2. Thermolabil; mudah rusak, bila dipanasi lebih dari suhu 60º C, karena
enzim tersusun dari protein yang mempunyai sifat thermolabil.
3. Merupakan senyawa protein sehingga sifat protein tetap melekat
pada enzim.
4. Dibutuhkan dalam jumlah sedikit, sebagai biokatalisator, reaksinya
sangat cepat dan dapat digunakan berulang-ulang.
5. Bekerjanya ada yang di dalam sel (endoenzim) dan di luar sel
(ektoenzim), contoh ektoenzim: amilase,maltase.
6. Umumnya enzim bekerja mengkatalisis reaksi satu arah, meskipun ada
juga yang mengkatalisis reaksi dua arah, contoh : lipase, mengkatalisis pembentukan
Dan penguraian lemak.
lipase
Lemak + H2O ———————————> Asam lemak + Gliserol
9. Bersifat koloid.
Katabolisme
RESPIRASI
Respirasi yaitu suatu proses pembebasan energi yang tersimpan dalam zat
sumber energi melalui proses kimia dengan menggunakan oksigen. Dari
respirasi akan dihasilkan energi kimia ATP untuk kegiatan kehidupan, seperti
sintesis (anabolisme), gerak, pertumbuhan, mengganti sel-sel yang rusak.
Contoh:
Respirasi pada Glukosa, reaksi sederhananya:
C 6 H 12 0 6 + 6 0 2 ———————————> 6 H 2 O + 6 CO 2 + Energi
(gluLosa)
Reaksi pembongkaran glukosa sampai menjadi H20 + CO2 + Energi, melalui empat tahap :
1. Glikolisis.
2. Dekarboksilasi Oksidatif/siklus antara/oksidasi asam piruvat
3. Daur Krebs/siklus crebs.
4. Transpor elektron respirasi.
1. Glikolisis, terjadi di dalam sitosol/sitoplasma yaitu perubahan glukosa (6C) menjadi 2 molekul
asam piruvat (3 C)
Peristiwa perubahan :
Glukosa Glulosa - 6 - fosfat Fruktosa 1,6 difosfat
3 fosfogliseral dehid (PGAL) / Triosa fosfat Asam piruvat.
Jadi hasil dari glikolisis :
1.1. 2 molekul asam piruvat.
1.2. 2 molekul NADH yang berfungsi sebagai sumber elektron berenergi
tinggi.
1.3. 2 molekul ATP untuk setiap molekul glukosa.
2. Dekarboksilasi Oksidatif (reaksi antara)/ oksidasi piruvat
Setelah melalui reaksi glikolisis, jika terdapat molekul oksigen yang cukup maka asam piruvat akan
menjalani tahapan reaksi selanjutnya, yaitu siklus Krebs yang bertempat di matriks mitokondria.
Jika tidak terdapat molekul oksigen yang cukup maka asam piruvat akan menjalani reaksi
fermentasi. Akan tetapi, asam piruvat yang mandapat molekul oksigen yang cukup dan akan
meneruskan tahapan reaksi tidak dapat begitu saja masuk ke dalam siklus Krebs, karena asam
piruvat memiliki atom C terlalu banyak, yaitu 3 buah. Persyaratan molekul yang dapat menjalani
siklus Krebs adalah molekul tersebut harus mempunyai dua atom C (2 C). Karena itu, asam piruvat
akan menjalani reaksi dekarboksilasi oksidatif.
Dekarboksilasi oksidatif adalah reaksi yang mengubah asam piruvat yang beratom 3 C menjadi
Pertama-tama, molekul asam cuka yang dihasilkan reaksi glikolisis akan melepaskan satu gugus
karboksilnya yang sudah teroksidasi sempurna dan mengandung sedikit energi, yaitu dalam
bentuk molekul CO2. Setelah itu, 2 atom karbon yang tersisa dari piruvat akan dioksidasi menjadi
asetat (bentuk ionisasi asam asetat). Selanjutnya, asetat akan mendapat transfer elektron dari
NAD+ yang tereduksi menjadi NADH. Kemudian, koenzim A (suatu senyawa yang mengandung
sulfur yang berasal dari vitamin B) diikat oleh asetat dengan ikatan yang tidak stabil dan
membentuk gugus asetil yang sangat reaktif, yaitu asetil koenzim-A, yang siap memberikan
asetatnya ke dalam siklus Krebs untuk proses oksidasi lebih lanjut. (lihat bagan)
Selama reaksi transisi ini, satu molekul glukosa yang telah menjadi 2 molekul asam piruvat lewat
reaksi glikolisis menghasilkan 2 molekul NADH
1. Glikolisis:
Glukosa ——> 2 asam piruvat 2 NADH 2 ATP
2. Dekarboksilasi Oksidatif
2 asam piruvat ——> 2 asetil KoA + 2 C02 2 NADH
3. Siklus Krebs:
2 asetil KoA ——> 4 CO2 6 NADH 2 ATP
2 FADH2
Total 38 ATP
Kesimpulan :
Pembongkaran 1 mol glukosa (C6H1206) + 6 O2 ——> 6 H20 + 6 CO2 menghasilkan
energi sebanyak 38 ATP.
Pada kebanyakan tumbuhan dan hewan respirasi yang berlangsung adalah respirasi
aerob, namun demikian dapat saja terjadi respirasi aerob terhambat pada sesuatu hal,
maka hewan dan tumbuhan tersebut melangsungkan proses fermentasi yaitu proses
pembebasan energi tanpa adanya oksigen, nama lainnya adalah respirasi anaerob.
Dari hasil akhir fermentasi, dibedakan menjadi fermentasi asam laktat/asam susu
dan fermentasi alkohol, fermentasi asam cuka.
Prosesnya :
B. Fermentasi Alkohol
Pada beberapa mikroba peristiwa pembebasan energi terlaksana karena asam piruvat
diubah menjadi asam asetat + CO2 selanjutaya asam asetat diabah menjadi alkohol.
Dalam fermentasi alkohol, satu molekul glukosa hanya dapat menghasilkan 2 molekul
ATP, bandingkan dengan respirasi aerob, satu molekul glukosa mampu menghasilkan 38
molekul ATP.
Reaksinya :
KATABOLISME
RESPIRASI
Respirasi merupakan suatu proses pembebasan energi yang tersimpan dalam sumber energi
dengan menggunakan oksigen. Atau juga respirasi merupakan suatu proses dimana molekul
glukosa diuraikan menjadi CO2 + H2O dan Energi (ATP).
Proses Respirasi ada 4 tahapan, yaitu:
1. Glikolisis
2. Dekarboksilasi Oksidatif
3. Siklus Krebs
4. Rantai Transpor Elektron
A. Glikolisis
Glikolisis merupakan proses penguraian glukosa (6C) menjadi senyawa asam piruvat (3C).
Ciri-ciri dari Glikolisis adalah:
B. Dekarboksilasi Oksidatif
Tahap ini merupakan tahap dimana proses bergabungnya asam piruvat
dengan koenzim A membentuk Asetil koenzim A (Ko-A) dan melepaskan 1
molekul CO2
Ciri-ciri Dekarboksilasi Oksidatif:
1. Terjadi reaksi antara Asam Piruvat (3C) menjadi Asetil Ko-A (2C)
2. Berlangsung secara aerob
3. Terjadi di Ruang Intermembran Mitokondria
4. Menghasilkan: 2 molekul Asetil ko-A, 2 molekul CO2, 2 molekul NADH2.
C. Siklus Krebs
Siklus Krebs adalah salah satu rangkaian daur asam sitrat (daur Asam
Trikarboksilat).
Ciri-ciri dari Siklus Krebs:
1. ditemukan oleh Hans Krebs
2. terjadi reaksi Asetil Ko-A (2C) dengan Oksaloasetat (4C) menghasilkan
Daur Asam Sitrat (6C)
3. berlangsung secara aerob
4. terjadi di matriks mitokondria
5. menghasilkan:
a. 2 molekul ATP
b. 2 molekul FADH2
c. 6 molekul NADH2
d. 4 molekul CO2
D. Transpor Elektron
Transpor elektron merupakan suatu rantai yang terjadi di dalam membran
mitokondria bagian dalam (Krista mitokondria) yang berakhir setelah
elektron bersama-sama dengan H+ menuju dan berakhir membentuk H2O
(air).
Ciri-ciri Transpor Elektron:
1. terdapat akseptor Elektron terakhir berupa O2 yang membentuk H2O
[Elektron (e-) + H+ + O2 → H2O]
2. berlangsung secara aerob
3. terjadi di krista mitokondria
4. terdapat beberapa faktor yang berperan penting, yaitu:
a. Akseptor Elektron, yaitu: NADH2, FADH2, O2
b. Koenzim Q
c. Sitokrom oksidasi a, b, c
5. terjadi perombakan NADH2 dan FADH2 menjadi ATP, dengan:
a. 1 NADH dirombak menjadi 3 ATP
b. 1 FADH dirombak menjadi 2 ATP
6. menghasilkan:
a. 12 molekul H2O
b. 34 molekul ATP yang diperoleh dari perombakan:
1) 2 NADH2 dari Glikolisis = 2 x 3 ATP = 6 ATP
2) 2 NADH2 dari Dekarboksilasi Oksidatif = 2 x 3 ATP = 6 ATP
3) 6 NADH2 dari Siklus Krebs = 6 x 3 ATP = 18 ATP
4) 2 FADH2 dari Siklus Krebs = 2 x 2 ATP = 4 ATP
Total ATP yang terbentuk pada proses respirasi adalah 38 ATP (2 ATP dari
Glikolisis, 2 ATP dari Siklus Krebs, dan 34 ATP dari Transpor Elektron).
Rantai transpor elektron adalah tahapan terakhir dari reaksi respirasi aerob.
Transpor elektron sering disebut juga sistem rantai respirasi atau sistem
oksidasi terminal.
Transpor elektron berlangsung pada krista (membran dalam) dalam
mitokondria.
Molekul yang berperan penting dalam reaksi ini adalah NADH dan FADH2,
yang dihasilkan pada reaksi glikolisis, dekarboksilasi oksidatif, dan siklus
Krebs.
Selain itu, molekul lain yang juga berperan adalah molekul oksigen, koenzim
Q (Ubiquinone), sitokrom b, sitokrom c, dan sitokrom a.
Pertama-tama, NADH dan FADH2 mengalami oksidasi, dan elektron berenergi tinggi
yang berasal dari reaksi oksidasi ini ditransfer ke koenzim Q.
Energi yang dihasilkan ketika NADH dan FADH2 melepaskan elektronnya cukup
besar untuk menyatukan ADP dan fosfat anorganik menjadi ATP.
Kemudian koenzim Q dioksidasi oleh sitokrom b. Selain melepaskan elektron,
koenzim Q juga melepaskan 2 ion H+.
Setelah itu sitokrom b dioksidasi oleh sitokrom c.
Energi yang dihasilkan dari proses oksidasi sitokrom b oleh sitokrom c juga
menghasilkan cukup energi untuk menyatukan ADP dan fosfat anorganik menjadi
ATP.
Kemudian sitokrom c mereduksi sitokrom a, dan ini merupakan akhir dari rantai
transpor elektron.
Sitokrom a ini kemudian akan dioksidasi oleh sebuah atom oksigen, yang merupakan
zat yang paling elektronegatif dalam rantai tersebut, dan merupakan akseptor
terakhir elektron.
Setelah menerima elektron dari sitokrom a, oksigen ini kemudian bergabung dengan
ion H+ yang dihasilkan dari oksidasi koenzim Q oleh sitokrom b membentuk air
(H2O).
Oksidasi yang terakhir ini lagi-lagi menghasilkan energi yang cukup besar untuk
dapat menyatukan ADP dan gugus fosfat organik menjadi ATP.
Jadi, secara keseluruhan ada tiga tempat pada transpor elektron yang menghasilkan
ATP.
Sejak reaksi glikolisis sampai siklus Krebs, telah dihasilkan NADH sebanyak 10 dan
FADH2 2 molekul.
Dalam transpor elektron ini, kesepuluh molekul NADH dan kedua molekul FADH2
tersebut mengalami oksidasi sesuai reaksi berikut.
Setiap oksidasi NADH menghasilkan kira-kira 3 ATP
Dan kira-kira 2 ATP untuk setiap oksidasi FADH2.
Jadi, dalam transpor elektron dihasilkan kira-kira 34 ATP.
Ditambah dari hasil Glikolisis (2ATP) dan siklus Krebs (2 ATP), maka secara
keseluruhan reaksi respirasi seluler menghasilkan total 38 ATP
Jadi dari satu molekul glukosa menghasilkan total 38 ATP.
Akan tetapi, karena dibutuhkan 2 ATP untuk melakukan transpor aktif, maka hasil
bersih dari setiap respirasi seluler adalah 36 ATP. (lihat gambar)
FERMENTASI
B. Fermentasi Alkohol
Fermentasi Alkohol merupakan proses fermentasi yang menghasilkan alkohol sebagai produk
sampingan.
Ciri-ciri fermentasi alkohol:
1. terjadi pada sel Ragi (Saccharomyces cerreviceae).
2. menghasilkan alkohol sebagai produk sampingan. Alkohol mengakibatkan racun bagi organisme
tersebut.
3. dihasilkan energi sebesar 2 ATP + 2 NADH2
4. reaksi sederhananya:
2CH3COCOOH → 2CH3CH2OH + 2 CO2 + 28 kkal
ANABOLISME
1. Fotosintesis
2. Pigmen Fotosintesis
Kloroplas
Dilihat dari strukturnya, kloroplas terdiri atas membran ganda yaitu membran luar
dan membran dalam yang melingkupi ruangan yang berisi cairan yang disebut
stroma. Membran dalam memiliki bentuk perluasan yang disebut lamela. Membran
tersebut membentuk suatu sistem membran tilakoid yang berwujud sebagai suatu
bangunan yang disebut kantung tilakoid. Kantung-kantung tilakoid tersebut dapat
berlapis-lapis membentuk grana .Klorofil terdapat pada membran tilakoid dan
pengubahan energi cahaya menjadi energi kimia berlangsung dalam tilakoid, sedang
pembentukan glukosa sebagai produk akhir fotosintetis berlangsung di stroma.
1. Tilakoid
2. Ruang tilakoid/ ruangan/rongga tilakoid
3. Grana/granum
4. Stroma
5. Ruang antar membran
1. Gen :
bila gen untuk klorofil tidak ada maka tanaman tidak akan memiliki
klorofil.
2. Cahaya :
beberapa tanaman dalam pembentukan klorofil memerlukan cahaya,
tanaman lain tidak memerlukan cahaya.
3. Unsur N. Mg, Fe :
merupakan unsur-unsur pembentuk dan katalis dalam sintesis klorofil.
4. Air :
bila kekurangan air akan terjadi desintegrasi klorofil.
Reaksi fotosintesis juga merupakan reaksi redoks. Proses ini berlangsung dalam
dua tahap, yaitu reaksi terang dan reaksi gelap.
Pada tabun 1937 : Robin Hill mengemukakan bahwa cahaya matahari yang
ditangkap oleh klorofil digunakan untuk memecahkan air menjadi hidrogen dan
oksigen. Peristiwa ini disebut fotolisis (reaksi terang).
CAHAYA
H2 yang terlepas akan diikat oleh NADP dan terbentuklah NADPH2, sedang O2 tetap
dalam keadaan bebas. Menurut Blackman (1905) akan terjadi penyusutan CO2 oleh
H2 yang dibawa oleh NADP tanpa menggunakan cahaya. Peristiwa ini disebut reaksi
gelap .NADPH2 akan bereaksi dengan CO2 dalam bentuk H+ menjadi CH2O.
Ringkasnya :
Reaksi terang : 2 H2O ——> 2 NADPH2 + O2
Reaksi gelap : CO2 + 2 NADPH2 + O2——>NADP + H2 + CO + O + H2 +O2
atau
2 H2O + CO2 ——> (CH2O)n + O2
atau
6 H2O + 6 CO2 ——> C6H12O6 + 6 O2
Fotosistem adalah suatu unit yang mampu menangkap energi cahaya matahari
,yang terdiri dari klorofil a, kompleks antena, dan akseptor elektron. Di dalam
kloroplas terdapat beberapa macam klorofil dan pigmen lain, seperti klorofil a yang
berwarna hijau muda, klorofil b berwarna hijau tua, dan karoten yang berwarna
kuning sampai jingga. Pigmen-pigmen tersebut mengelompok dalam membran
tilakoid dan membentuk fotosistem yang berperan penting dalam fotosintesis
Klorofil a berada dalam bagian pusat reaksi. Klorofil ini berperan dalam menyalurkan
elektron yang berenergi tinggi ke akseptor utama elektron. Elektron ini selanjutnya
masuk ke sistem siklus elektron.[ Elektron yang dilepaskan klorofil a mempunyai
energi tinggi sebab memperoleh energi dari cahaya yang berasal dari molekul
perangkat pigmen yang dikenal dengan kompleks antena.
Dalam membran tilakoid terdapat dua jenis fotosistem yang bekerja secara bersama
dalam reaksi terang, yaitu fotosistem I dan fotosistem II. Pada fotosistem I ini
penyerapan energi cahaya dilakukan oleh klorofil a yang sensitif terhadap cahaya
dengan panjang gelombang 700 nm sehingga klorofil a disebut juga P700. Energi
yang diperoleh P700 ditransfer dari kompleks antena.
Pada fotosistem II penyerapan energi cahaya dilakukan oleh klorofil a yang sensitif
terhadap panjang gelombang 680 nm sehingga disebut P680. P680 yang
teroksidasi merupakan agen pengoksidasi yang lebih kuat daripada P700. Dengan
potensial redoks yang lebih besar, akan cukup elektron negatif untuk memperoleh
elektron dari molekul-molekul air.
Sintesis NADPH dan ATP digerakkan oleh cahaya dengan memberi energi kepada
fotosistem yang terdapat pada membran tilakoid kloroplas.Kunci untuk transpormasi
energi ini ialah aliran elektron melalui fotosistem yang ada di dalam membran
tilakoid.
Selama reaksi terang fotosintesis terdapat 2 rute untuk aliran elektron ,yaitu non
siklik dan siklik
Bila P700 menerima cahaya, elektronnya akan tereksitasi sehingga elektron lepas
dari P700 dan diterima oleh feredoxin (akseptor primer). Feredoxin memberikan
elektron pada NADP sehingga tereduksi menjadi NADPH. Karena P700 kehilangan
elektron ia memperoleh gantinya dari P680.
Bila P680 menerima cahaya, elektronnya tereksitasi sehingga lepas dan diterima
oleh feredokxin ( akseptor primer ). Elektron berjalan dari akseptor primer ke
sitokrom dan akhirnya ke P700. Saat elektron berpindah dari sitokrom ke P700
dilepaskan energi yang digunakan untuk membentuk ATP. P680 yang kehilangan
elektron memperoleh ganti dari proses fotolisis air.
Aliran elektron non siklik menghasilkan O2 , ATP dan NADPH
Reaksi gelap
merupakan
tahap
fotosintesis
yang tidak
memerlukan
cahaya.
Proses yang
berlangsung
pada stroma
ini
memerlukan
bahan yang
dibentuk pada
reaksi terang yaitu NADPH dan ATP, serta CO2 dari udara. Reaksi dimulai dari
pengikatan CO2 oleh ribulosa difosfat (RDP) dan pada akhir siklus dibentuk
fosfogliseraldehid (PGAL) yang kemudian diubah menjadi glukosa (lihat bagan di
atas).
Reaksi gelap pada tumbuhan dapat terjadi melalui dua jalur, yaitu siklus Calvin-
Benson dan siklus Hatch-Slack.
Pada siklus Calvin-Benson, CO2 diikat oleh ribulosa 1,5 bisfosfat (RuBP) menjadi
senyawa dengan jumlah atom karbon tiga yaitu Asam 3-phosphogliserat (APG).
Oleh karena itulah tumbuhan yang menjalankan reaksi gelap melalui jalur ini
dinamakan tumbuhan C-3. Penambatan CO2 sebagai sumber karbon pada
tumbuhan ini dibantu oleh enzim rubisco.
Pada siklus Hatch-Slack, CO2 diikat oleh fosfoenolpiruvat (PEP) menjadi Asam
oksaloasetat(AOA) yang memiliki empat atom karbon. Oleh karena itulah tumbuhan
yang menjalankan reaksi gelap melalui jalur ini disebut tumbuhan C-4 .Enzim yang
berperan adalah phosphoenolpyruvate carboxilase.Tempat pengikatan CO2 dari
udara terjadi di dalam sel-sel mesofil,sedangkan reaksi reduksi terjadi di jaringan
pembuluh.Contoh tumbuhan C4 adalah sorgum dan jagung.
Jalur CAM (Crassulacean Acid Metabolism) ,tumbuhan ini hidup di daerah kering
atau epifit/xerofit ,daun berdaging dan sukulen, contoh :kaktus. Pada tumbuhan
CAM ,CO2 diikat oleh PEP menjadi Asam oksaloasetat(AOA) yang memiliki empat
atom karbon (seperti tumbuhan C4), tetapi semua reaksi fotosintesis terjadi di mesofil
(seperti tumbuhan C3 ) , tumbuhan CAM stomata menutup pada siang hari sehingga
pengikatan CO2 dilakukan malam hari.
Siklus Calvin-Benson
Perhatikan gambar berikut
Reaksi terang adalah reaksi yang melibatkan tenaga matahari sedangkan reaksi
gelap (calvin-Benson Cycle) dapat terjadi tanpa kehadiran sinar matahari.
Fotosintesis merupakan suatu proses yang penting bagi kehidupan makhluk hidup di
bumi. Dengan fotosintesis, tumbuhan menyediakan makanan bagi makhluk hidup
lain baik secara langsung maupun tidak langsung. Banyak ilmuwan yang melakukan
penelitian tetang fotosintesis, diantaranya adalah:
1. Ingenhousz
Orang yang pertama kali menemukan fotosintesis adalah Jan Ingenhousz (1730-
1799). Beliau memasukkan tumbuhan air Hydrila verticilata ke dalam bejana yang
diisi air. Bejana gelas itu ditutup dengan corong terbalik dan diatasnya diberi tabung
reaksi yang berisi air hingga penuh. Bejana itu diletakkan di terik matahari. Tak lama
kemudian muncul gelembung udara dari tumbuhan air. Setelah diuji, ternyata
gelembung tersebut adalah oksigen. Ingenhousz menyimpulkan fotosintesisis
menghasilkan oksigen.
2. T W Engelman
Pada tahun 1822, T W Engelmann melakukan percobaan menggunakan gangang
Spyrogyra. Ganggang ini mempunyai kloroplas seperti spiral. Hanya kloroplas yang
terkena cahaya yang mengeluarkan oksigen. Kloroplas yang tidak kena cahaya tidak
mengeluarkan oksigen. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya bakteri aerob (suka
oksigen) yang berkerumun di bagian kloroplas yang terkena cahaya. Kesimpulan
nya adalah:
a. Fotosintesis terjadi di kloroplas
b. Fotosintesis memerlukan cahaya matahari
3. Sachs
Pada tahun 1860, Sachs membuktikan bahwa proses fotosintesis menghasilkan
amilum. Daun yang sebagian dibungkus kertas timah (kertas bungkus rokok) dipetik
di sore hari, setelah terkena matahari sejak pagi hari, daun tersebut direbus untuk
dimatikan sel-selnya. Selanjutnya daun tersebut dimasukkan ke dalam alkohol, agar
klorofilnya larut sehingga daun tersebut menjadi pucat. Saat daun itu ditetesi dengan
yodium, bagian yang tertutup oleh ketas timah tetap pucat, sedangkan bagian daun
yang tidak tertutup warnanya menjadi biru kehitaman. Warna biru kehitaman
menandakan bahwa di bagian daun tersebut terdapat amilum.
3. Kemosintesis
a. Bakteri besi memperoleh energi kimia dengan cara oksidasi Fe2+ (ferro) menjadi
Fe3+ (ferri).
reaksi:
Nitrosomonas
(NH4)2CO3 + 3 O2 ——————————> 2 HNO2 + CO2 + 3 H20 + Energi
Nitrosococcus
atau
c. Bakteri belerang
Beggiatoa / Thiospirillum
Belerang
1. Sintesis Lemak
Lemak dapat disintesis dari karbohidrat dan protein, karena dalam metabolisme,
ketiga zat tersebut bertemu di dalarn daur Krebs. Sebagian besar pertemuannya
berlangsung melalui pintu gerbang utama siklus (daur) Krebs, yaitu Asetil Ko-enzim
A. Akibatnya ketiga macam senyawa tadi dapat saling mengisi sebagai bahan
pembentuk semua zat tersebut. Lemak dapat dibentuk dari protein dan karbohidrat,
karbohidrat dapat dibentuk dari lemak dan protein dan seterusnya.
Sebelum terbentuk lemak asam amino mengalami deaminasi lebih dahulu, setelah
itu memasuki daur Krebs. Banyak jenis asam amino yang langsung ke asam piruvat
———> Asetil Ko-A.
Asam amino Serin, Alanin, Valin, Leusin, Isoleusin dapat terurai menjadi Asam
piruvat, selanjutnya asam piruvat ——> gliserol ——> fosfogliseroldehid.
Fosfogliseraldehid dengan asam lemak akan mengalami esterifikasi membentuk
lemak.
Lemak berperan sebagai sumber tenaga (kalori) cadangan. Nilai kalorinya lebih
tinggi daripada karbohidrat. 1 gram lemak menghasilkan 9,3 kalori, sedangkan
1 gram karbohidrat hanya menghasilkan 4,1 kalori. 1 gram protein,
menghasilkan 4,1 kalori.
5. Sintesis Protein
Sintesis protein yang berlangsung di dalam sel, melibatkan DNA, RNA dan Ribosom.
Penggabungan molekul-molekul asam amino dalam jumlah besar akan membentuk
molekul polipeptida. Pada dasarnya protein adalah suatu polipeptida.
Setiap sel dari organisme mampu untuk mensintesis protein-protein tertentu yang
sesuai dengan keperluannya. Sintesis protein dalam sel dapat terjadi karena pada
inti sel terdapat suatu zat (substansi) yang berperan penting sebagai "pengatur
sintesis protein". Substansi-substansi tersebut adalah DNA dan RNA.