Clinical Exposure
Clinical Exposure
Clinical Exposure
Disusun oleh:
FAKULTAS KEDOKTERANGIGI
1
UNIVERSITAS TRISAKTI
2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada TuhanYang Maha Esa karena atas berkat rahmat-Nya, kami,
kelompok 9C, dapat menyelesaikan makalah mengenai clinical exposure ini tepat pada
waktunya. Makalah ini diajukan kepada Fakultas Kedokteran Gigi, Universitas Trisakti,
sebagai bagian dari persyaratan untuk melengkapi tugas kepanitraan dasar.
Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing yang telah
membantu dan membuka wawasan kami, sehingga kami dapat mengerti dan
mempersiapkan diri untuk program kepanitraan klinik nanti. Kami juga mengucapkan
terima kasih kepada teman-teman mahasiswa yang sudah memberi kontribusi baik
langsung maupun tidak langsung dalam pembuatan makalah ini.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, maka dari
itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun guna
menyempurnakan makalah ini. Semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi penulis
khususnya dan bagi pembaca pada umumnya.
Kelompok 9c
2
REKAM MEDIS
Soal
1. Jelaskan alur kerja, formulir, atau kartu status yang harus diisi, bon warna apa yang harus
dilengkapi saat :
a. Pembuatan radiograf
b. Pembersihan karang gigi
c. Penumpatan gigi
d. Pembuatan gigi tiruan sebagian lepasan
e. Pencabutan gigi
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Jawaban
● Dibalik karcis tersebut dituliskan nama koas yang merawat, NIM profesi, klinik dan
● Pasien mendaftarkan diri ke loket rekam medis dengan membawa KTP dan karcis
● Apabila pasien baru, maka akan dilakukan assessment awal terlebih dahulu oleh
● Pasien menuju klinik integrasi tujuan sambil menunggu rekam medis yang akan
3
● Setelah itu, pasien/koas membayar biaya perawatan, mengambil beberapa formulir
yaitu dummy rekam medis, lembar informed consent, beberapa formulir, dan status
pasien yang berbeda warna kertas pada setiap bagian.
● Rekam medis asli akan diisi oleh DPJP (Dokter Penanggung Jawab Pasien)
4
e. Untuk pencabutan gigi
o Yang perlu dilampirkan adalah bon berwarna putih, status pasien khusus
bagian bedah mulut berwarna hijau kebiruan, rekam medis, form pra anestesi
serta persetujuan anestesi, informed consent, dan boleh disertakan foto
rontgen bila diperlukan.
PERIODONSIA
Soal
1. Jelaskan posisi pasien, operator dan alat-alat kedokteran gigi yang digunakan pada
saat pembersihan karang gigi RA dan RB
Jawaban
a. Posisi Pasien dan Operator
i. Posisi Pasien semi supine dengan posisi rahang atas membentuk sudt 45o
terhadap lantai.
ii. Posisi operator berada pada jam 8-12
5
● Kuret = untuk membersihkan kalkulus subgingiva dan penghalusan akar
● Brush & Rubber cup = untuk memoles permukaan gigi yang sudah
● Stone/pumice = untuk memoles permukaan gigi agar tidak ada area tajam
PENYAKIT MULUT
Soal
1. Jelaskan anamnesis lengkap menurut sistematika IPM
2. Jelaskan dengan lengkap cara penulisan resep (antibiotika golongan penisilin,
analgesik, obat kumur)
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Jawaban
1. a. Identitas
b. Menanyakan keluhan utama
- Apa keluhannya?
c. Riwayat perjalanan penyakit (bagaimana bisa timbul lesi tersebut) OLDCART
6
● Durasi atau lamanya keluhan timbul (Duration)
Relieving)
f. Riwayat keluarga
7
S 3 dd tab 1 p.c
R/ Asam Mefenamat 500 mg tab No. X
S 2 dd tab 1 p.c p.r.n
R/ Chlorhexidine Gluconate 0,2% 120ml fl No. I
S coll oris 2 dd
KONSERVASI
Soal
1. Jelaskan posisi pasien, operator dan alat-alat kedokteran gigi yang digunakan pada
saat perawatan:
a. Pembersihan karies pada gigi 36
b. Penumpatan komposit pada gigi 46 dengan kavitas kelas I
8
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Jawaban
1. (a) Menurut Bhandari dkk (2015) terdapat 4 posisi operator yang bisa digunakan saat
melakukan prosedur perawatan gigi, yaitu posisi jam 7, 9, 11 dan 12 dari pasien.
Posisi jam 7: Digunakan untuk eksaminasi dan kerja pada regio anterior mandibula,
posterior mandibula terutama regio kanan, dan anterior maksila.
Posisi jam 9 : Permukaan fasial gigi geligi pada regio kanan posterior mandibula dan
maksila. Serta permukaan oklusal dari regio kanan posterior mandibula
Posisi jam 11: Permukaan lingual dan oklusal/insisal gigi geligi maksila. Serta gigi
geligi mandibula terutama regio kiri
Posisi jam 12 : Permukaan lingual anterior mandibula dan maksila
Sehingga untuk gigi 36 posisi operator yang bisa digunakan adalah jam 11 atau
belakang kanan pasien.
Alat-alat yang digunakan untuk pembersihan karies: Alat standar, bur metal bulat,
ekskavator, air, handpiece highspeed/lowspeed
(b) Posisi operator yang bisa digunakan saat penumpatan komposit pada gigi 46 yaitu
pada jam 9. Alat-alat yang digunakan yaitu : spatula plastik, paper pad, Light Cure,
etsa, microbrush, bonding, articulating paper, bur flame, bur poles arkansas
PROSTODONSIA
Soal
1. Jelaskan tahap-tahap preparasi bridge work beserta jenis bur yang dipakai pada kasus
kehilangan gigi 36 dengan gigi tetangga tidak ada kelainan.
2. Gambarkan desain gigi tiruan pada kasus berikut: gigi yang tersisa
17,16,15,14,13,12,11,21,22,23,24,25,32,33,34,42,44,47
9
3. Jelaskan prosedur lengkap mencetak pertama pada kasus GTL dan pemilihan sendok
cetak, bahan cetak, prosedur desinfeksi hasil pencetakan sampai pengecoran.
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Jawaban
10
iii. Untuk preparasi bridgework, pastikan arah masuk kedua gigi penyangga sudah
sama
1 2
3 4
- RB : Lebar sayap lingual (A) = jarak antar ridge – 5 mm sayap lingual tidak
boleh terlalu lebar karena dapat mengenai tulang alveolar.
11
Lebar sayap bukal (B)= lebar rahang + 5 mm
- Modifikasi sendok cetak ( wax / self curing acrylic) pada bagian yang tidak
tercetak
b. Bahan cetak : irreversible hydrocolloid/ alginate
c. Teknik: mukostatis, mukosa tidak boleh ditekan karena tidak stabil
d. Prosedur pencetakan
Posisi operator :
- RA : kanan belakang dari pasien , mulut pasien setinggi siku dokter.
- RB : kanan depan pasien dengan, mulut pasien setinggi bahu operator.
Posisi Pasien :
- duduk tegak, kepala bersandar pada sandaran kepala
- permukaan oklusal sejajar lantai,
- tubuh, leher, kepala pada satu garis lurus , Pasien bersikap tenang dan relax
● Pencetakan RA :
- Masukan sendok cetak dari salah satu sisi, singkap sisi lainnya
12
- Bibir pasien diangkat jari telunjuk 🡪 Sentering 🡪 tekan sendok keatas dari
posterior ke anterior
- Trimming bukal dan bibir
● Pencetakan RB :
- Sudut kanan mulut disingkap, masukan sendok cetak dengan arah memutar
- Sentering 🡪intruksi pasien angkat lidah🡪 bibir bawah dan pipi di tarik 🡪
tekan sendok cetak 🡪 turunkan lidah
- Trimming
● Pengeluaran cetakan :
- tunggu 3 menit, sendok cetak tetap ditahan dengan jari , dikeluarkan sejajar
sumbu gigi atau melepas seal kiri kanan.
- Dicuci air mengalir 🡪 cor paling lambat 15 menit
● Pemeliharaan cetakan
13
f. Desinfeksi cetakan
- Bersihkan cetakan dari air liur/ saliva dibawah air mengalir
- Keringkan dengan tissue
- Rendam dengan larutan glutaralfehyd 2% atau antrium hipoklorit 1%
selama 20-30 menit atau disemprot dengan iodoform spray.
Soal
1. Jelaskan indikasi dan prosedur pencabutan gigi sulung
14
2. Jelaskan prosedur dan indikasi DHE dan fissure sealant
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Jawaban
1. Indikasi pencabutan gigi sulung menurut Kay dan Blinkhorn (1986) :
a. Karies primer dan sekunder ditambah semua gejala sisa termasuk abses
periapikal dan pulpotomi yang gagal.
b. Ortodontik: Gigi dicabut untuk mencegah atau memperbaiki maloklusi.
c. Trauma: Gigi diekstraksi sebagai akibat langsung dari trauma akut
d. Kehilangan: Gigi diekstraksi karena mobilitasnya; sudah waktunya gigi sulung
tanggal dan digantikan gigi permanen
e. Penyakit periodontal: Kehilangan fungsi, abses periodontal, dan nyeri.
f. Alasan medis umum: Ekstraksi profilaksis.
g. Alasan ekonomi: Gigi bisa saja diselamatkan tetapi pasien merasa
perawatannya terlalu mahal.
h. Retensi berlebih: Retensi gigi primer yang berkepanjangan.
i. Permintaan pasien / orang tua: Gigi bisa saja diperbaiki, tetapi pasien / orang
tua bersikeras untuk melakukan ekstraksi.
j. Alasan lain: Gigi diekstraksi dengan alasan tidak termasuk dalam kategori di
atas.
Fissure Sealant
Indikasi fissure sealant:
a. Gigi molar sulung primer dan premolasr permanen dan / atau pit & fissure
yang lengket.
16
b. Pit & fissure bernoda dengan dekalsifikasi minimum dari opasifikasi dan tidak
ada kelunakan pada dasar fisur
c. Gigi erupsi kurang dari empat tahun lalu.
d. Fisura yang dalam atau biasa, adanya fossa atau pit, terutama jika ujung dari
eksplorer menyangkut.
e. Fossa yang dipilih untuk penempatan sealant diisolasi dengan baik dari fossa
lain yang memiliki restorasi.
f. Permukaan oklusal yang utuh pada gigi yang akan diberikan sealant, dan
terdapat karies atau restorasi pada permukaan gigi kontra lateral dari gigi yang
akan diberikan sealant
g. Tidak ada kelainan pada hasil radiografi.
h. Pasien dengan risiko sedang atau tinggi terkena karies gigi karena berbagai
alasan.
i. Pasien dengan karies awal.
j. Pasien yang memiliki gigi permanen yang sudah erupsi dengan pit dan fissure
yang rentan.
k. Pasien yang memiliki lubang dan celah yang secara anatomis rentan.
l. Penggunaan pengobatan pencegahan lain seperti terapi fluoride sistemik atau
topikal, untuk menghambat pembentukan karies interproksimal.
17
e. Bersihkan dengan air 30 detik, keringkan 15 detik. Jika permukaan yang di
etsa sudah tampak lebih putih opak, lanjutkan dengan mengaplikasikan sealant
f. Setelah sealant sudah setting, basahi Cotton pelet dan usapkan pada
permukaan agar menghilangkan lapisan penghambat udara dari resin non-
polimerisasi. Kegagalan pada tahap ini memberikan rasa yang tidak
menyenangkan pada mulut pasien.
ORTODONSIA
Soal
1. Jelaskan dengan lengkap prosedur aktivasi piranti alat orto lepasan
18
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Jawaban
Ekspansion screw:
Dilakukan pemutaran pada lubang sekrup menggunakan kunci yang tersedia
sesuai dengan arah perputaran yang ditandai dengan arah panah. Sekrup diputar
seperempat putaran 13 seminggu sekali. Operator perlu mengajari pasien atau orang
tuanya bagaimana cara memutar sekrup dengan benar untu melakukan aktivasi
sendiri. Sekrup ekspansi memberikan kekuatan intermittent yang besar, yang akan
berkurang setelah gigi bergerak. Karena kekuatan yang besar, hanya diperlukan
aktivasi yang kecil (kurang lebih 0,2mm setiap seperempat puta
19
Dilakukan dengan menarik lengan pegas ke arah pergerakan gigi atau dengan
memencet koil sehingga lengan pegas bergerak ke arah yang diinginkan. Perlu
diperiksa apakah posisi pegas dan titik kontak dengan gigi sudah benar.untuk
mengatur posisi kontak pegas dan gigi, lengan pegas diatas koil dibengkokkan.
Defleksi pada lengan umumnya 3 mm.
BEDAH MULUT
Soal
20
Jelaskan posisi pasien, operator, dan alat-alat kedokteran gigi yang digunakan pada saat
pencabutan gigi 11, 24, 35, 46
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Jawaban
● Posisi pasien :
● Posisi Operator :
1. Postur / sikap tubuh : Berdiri tegak dengan berat badan dibagi rata pada kedua
kaki
2. Relasi terhadap penderita :
- Gigi 11 :Operator berada di depan kanan pasien (Jam 8)
- Gigi 24 : Operator berada di depan kanan pasien (Jam 8)
- Gigi 35 : Tindakan ekstraksi : depan kanan pasien, Tindakan anastesi
Belakang kanan pasien (Jam 10)
- Gigi 46 : Tindakan ekstraksi : belakang kanan pasien, Tindakan
anastesi depan kanan pasien (Jam 10)
3. Fungsi tangan kiri operator
- Gigi 11 :Jari telunjuk pada aspek labial dan ibu jari pada aspek palatal
- Gigi 24 : Jari telunjuk pada aspek bukal dan ibu jari pada aspek palatal
- Gigi 35 : Jari telunjuk pada aspek bukal, jari tengah pada aspek lingual
dan ibu jari pada daerah dagu untuk menfiksasikan rahang
21
- Gigi 46 : Jari telunjuk pada aspek bukal, ibu jari pada aspek lingual,
ketiga jari lainnya pada daerah dagu untuk menfiksasikan rahang
▪ Korona : Handle dan beak joint satu garis lurus, ujung terbuka
22
▪ Radiks :Handle dan beak joint satu garis lurus, ujung tertutup
ujung terbuka
ujung tertutup
o Gigi 46 ( Jepit sampai batas cemento enamel junction, gerakan luksasi,
penarikan gigi terakhir kearah bukal) :
ujung tertutup
23
RADIOLOGI
Soal
Jelaskan prosedur radiografi meliputi persiapan pasien hingga teknik eksposur pada pemeriksaan
radiografi berikut:
a. Periapikal bsiektris gigi 16
b. Periapikal pararel gigi 16
c. Bitewing posterior
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Jawaban
c. Bitewing posterior
1. Persiapan pasien :
- Apabila pasien wanita dan usia subur, wajib ditanyakan apakah sedang dalam keadaan
hamil
- Menginstruksikan pasien untuk melepas semua perhiasan, kaca mata, gigi tiruan, dan
segala benda yang dapat menghalangi pembuatan foto radiografi
- Menginstruksikan dan membantu pasien untuk menggunakan lead apron dan tiroid
collar
- Posisi pasien : Kepala, leher, dan penggung berada pada satu garis lurus terhadap
bidang horizontal / terhadap lantai.
26
- Menginstruksikan pasien untuk tidak bergerak selama proses exposure dan tidak
menahan napas.
2. Operator menggunakan sarung tangan dan mengambil film dan bite tabs
3. Operator melekatkan bite tabs pada permukaan putih film di bagian tengah dari film
4. Operator meminta ijin dan memasukkan film secara perlahan ke mulut pasien
5. Posisi film :
- Posisi film (gigi 16) : horizontal
- Bagian putih menghadap ke gigi
- Film berjarak sedekat mungkin dengan gigi
- Gigi target berada di tengah
27
RSGM
Soal
1. Jelaskan kapan saja 5 momen mencuci tangan
2. Jelaskan langkah-langkah mencuci tangan yang benar
3. Jelaskan aturan penggunaan hand rub dan sabun dalam mencuci tangan
4. Jelaskan penggunaan APD meliputi apa saja dan bagaimana cara membuangnya
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Jawaban
1. 5 momen mencuci tangan :
1. Sebelum Bersentuhan dengan pasien
2. Sebelum melakukan tindakan
3. Sesudah bersentuhan dengan cairan tubuh pasien
4. Sesudah bersentuhan dengan pasien
5. Sesudah bersentuhan dengan lingkungan pasien
b. Hand wash ( tindakan non bedah : sabun deterjen antimikroba yang standar, tindakan
bedah : sabun antimikroba yang mengandung chlorhexidine gluconate 4%).
Dilakukan jika tangan terlihat kotor (termasuk keadaan terkena serbuk/ powder dari
sarung tangan), terkontaminasi cairan tubuh, kontak langsung dengan individu pasien,
setelah kontak dengan permukaan dalam ruang praktek termasuk peralatan, gigi palsu,
cetakan gips. Lamanya mencuci tangan 40-60 detik.
29
Penggunaan APD dan aturan membuangnya
1. Sarung tangan
- Tenaga kesehatan wajib menggunakan sarung tangan ketika melakukan
perawatan yang memungkinkan berkontak dengan darah atau cairan tubuh
lainnya
- Sarung tangan harus diganti setiap pasien
- Lepas sarung tangan dengan benar dan segera lakukan kebersihan tangan untuk
menghidari transfer mikroorganisme
- Lepas sarung tangan jika sobek atau bocor dan lakukan kebersihan tangan
sebelum menggunakan kembali sarung tangan
- Disarankan untuk tidak mencucim mendisinfeksi atau mensterilkan ulang sarung
tangan yang telah digunakan
- Sarung tangan harus dibuang pada tempat sampah infeksius
30
2. Masker
- Tenaga kesehatan wajib menggunakan masker pada saat melakukan tindakan
untuk mencegah potensi infeksi akibat kontaminasi aerosol serta percikan saliva
dan darah dari pasien dan sebaliknya
- Masker harus melekat dengan baik dengan wajah dan memnutup mulut dan
hidung dengan baik
- Ganti masker diantara pasien dan jika masker lembab atau basah dan ternoda
selama tindakan ke pasien
- Masker harus dibuang pada tempat sampah infeksius
3. Kacamata pelindung
- Tenaga pelayanan kesehatan gigi wajib menggunakan kacamata pelindung untuk
menghindari kemungkinan infeksi akibat kontaminasi aerosol, percikan saliva, dan
darah
- Kacamata harus didekontaminasi dengan air dan sabun kemudian didisinfeksi
setiap kali berganti pasien
4. Baju pelindung
- Tenaga pelayanan kesehatan gigi wajib menggunakan baju pelindung yang
digunakan untuk mencegah kontaminasi pada pakaian dan melindungi kulit dari
kontaminasi darah dan cairan tubuh
- Gaun pelindung terbuat dari bahan yang dapat dicuci dan dipakai ulang (kain)
atau bahan kertas kedap air (disposable)
- Baju pelindung harus dicuci setiap hari
31
DAFTAR PUSTAKA
32