Nothing Special   »   [go: up one dir, main page]

Sejarah Diri

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 5

TEKS CERITA SEJARAH

DISUSUN OLEH:

NABILA ALIA PUTRI

KELAS : XII IPA 3

MAN BATU BARA


T.P: 2023/2024
Cerita Sejarah Pribadi

Pada tanggal 02 Juni 2006 bertempat di Dusun Teratak Desa Perk. Sei
Bejangkar, telah lahirlah seorang anak perempuan yang bernama Nabila Alia Putri
yang sering dipanggil dengan sebutan Nabila. Inilah cerita sejarah hidup saya dari
lahir hingga saat ini. Saya terlahir dari orangtua dari bapak Sudarso dan ibu
Tuminem, yang hidup sederhana. Bapak saya bekerja sebagai petani dan mamak
saya sebagai ibu rumah tangga, saya merupakan anak ketiga dari tiga bersaudara,
yang semuanya perempuan. Sebenarnya, orangtua saya memiliki lima orang anak
perempuan, anak perumpuan pertama yaitu kakak saya yang pertama tidak memiliki
umur panjang, kakak pertama saya lahir dengan prematur pada usia kehamilan 7
bulan, namun allah lebih sayang dengan kakak saya. Kemudian ibu saya mengandung
lagi anak kedua, yang lahir pada tahun 1996 dan diberi nama Eni Irmala, yang
sekarang telah lulus S1 dan berkeluarga. Kemudian anak ketiga ibu saya lahir tahun
2000 bernama Yuki Indayanti, yang juga lulusan S1 dan sekarang melanjutkan
kuliahnya lagi, kemudian saya lahir, sebagai anak keempat. Kemudian ibu saya
mengandung kembali dan lahirlah adik perempuan saya pada tahun 2011, namun
allah berkata lain, pada umur adik saya satu bulan, adik saya mengalami sakit paru
paru dan meninggal dunia. Jadi sekarang ini tinggal kami bertiga bersaudara. Saya
merupakan anak bungsu. Saya dilahirkan dirumah kedua orang tua kandung saya
dengan bantuan bidan. Dan mamak saya bercerita, saat ingin memberikan saya nama
atau bisa disebut dengan aqiqahan pada usia saya 21 hari, di tempat itu hujan sangat
deras bisa dibilang hujan badai hingga pohon-pohon terombang ambing. Orang tua
saya tidak menyangka acara syukuran aqiqahan saya lokasinya menjadi tergenang air
namun tidak sampai banjir, dan pelepah pohon kelapa serta dedaunan tersebar di
halaman rumah saya. Namun demikian, ada tetangga-tetangga yang menolong untuk
membereskannya, dan acara aqiqahan pun berjalan juga.
Saat saya memasuki masa-masa tumbuh kembang bayi, di masa-masa ini saya
usia 6 bulan sudah bisa tengkurap dan pada usia segitu pulak saya tumbuh beberapa
gigi, dan pada usia 9 samapai 10 bulan saya sudah bisa merangkak, dan saat saya
menginjak usia 11 sampai 12 bulan saya bisa perambatan atau belajar berdiri,
kemudian saya bisa belajar berjalan dan jugak bisa berbicara pada usia 1 tahun 3
bulan, inilah masa perkembangan saya.
Pada tahun 2010 hingga 2011, saya mulai memasuki masa kanak-kanak. Saya
mulai bersekolah PAUD yang ada di desa saya, yaitu PAUD ANGGREK. Saya
sekolah PAUD selama 2 thn, mulai dari kelas 0 kecil hingga 0 besar. PAUD itu
sangat dekat dengan rumah saya hanya berjarak 100 meter. Waktu pertama kali
masuk PAUD, saya sangat pemalu mamak saya selalu menemani saya saat pergi
kesekolah. Namun, setelah beberapa lama, akhirnya saya sudah bisa pergi kesekolah
sendiri dan bermain dengan teman teman saya yang lain. Saya bermain ayunan,
perusutan dan pada saat saya bermain perusutan saya pernah jatuh karena di dorong
dari belakang oleh teman saya, di situ saya menangis karena lutut saya berdarah,
mulai saat itu saya sangat takut dengan ketinggihan. Saya takut naik wahana pasar
malam seperti bianglala, dan kora-kora. Pada usia saya beranjak 5 tahun, kedua orang
tua saya merayakan ulang tahun saya di PAUD disitu saya merasah senang karena
teman-teman saya ikut merayakan hari spesial bagi saya. Dan saat mau perpisahan di
PAUD kami pergi berwisata ke pemandian. Kami sangat senang bisa berenang dan
bermain air bersama.
Pada tahun 2012 hingga 2017, masa ini saya mulai sekolah SD atau biasa
disebut sekolah dasar. Saya bersekolah di SD SWASTA NASIONAL, jarak sekolah
SD dari rumah saya tidak cukup jauh hanya berjarak sekitar 500 meter, masuk
sekolah SD dari pukul jam 07.00 hingga jam 10.00 sehingga saya bisa berjalan kaki
dari rumah menujuh sekolah, dan pada saat saya memasuki kelas I SD disitu lah awal
perkenalan murid baru, tak banyak teman-teman saya yang dari PAUD masuk ke SD
hanya beberapa murid yang baru saya kenal,wali kelas kami pas kelas I SD bernama
buk yuni, buk yuni guru yang baik, sayang terhadap murid-muridnya. Saat saya kelas
II SD saya pernah menggigit lengan tangan sebangku saya yang bernama Melin. pada
saat itu saya sangat kesal dengan dia, karena tidak mau meminjamkan saya pensil dan
dia menangis mengadu ke pada guru dan saya juga menangis saat itu karena merasa
bersalah. Pada saat itu saya di panggil ke ruang guru karena baju teman saya berdarah
saat saya gigit, dan ternyata bukan lengan teman saya yang terluka tetapi gigi saya
yang berdarah karena telah menggigitnya dan saya memintah maaf kepada teman
saya telah meng gigit nya. pada saya memasuki kelas III saya masuk pukul jam 10.00
hingga jam 12.00, karena lokal yang ada di SD hanya ada 5 jadi kelas II dan III di
jadikan satu kelas tapi ada yang masuk pagi dan ada yang masuk siang, Pada saat
kelas III saya pernah ikut ajang lombah mewarnai dan saya meraih juara 1, itu adalah
pialah pertama yang pernah saya dapatkan. Dan saat perpisahan kelas VI SD saya
dan teman-teman saya pergi ke pemandian SINGAPORE LAND, disana kami
berenang bersama dan juga bermain wahana perusutan yang ada di kolam renang itu,
setelah ke pemandian kami melanjudkan perjalanan ke IRIAN KISARAN kami
kesana untuk bermain ke TIMEZONE dan jugak berbelanja makanan ringan, saat itu
kami tidak ada perpisahan pentas seni, kami hanya berlibur ke SINGAPOTE LAND
DAN IRIAN.
Saat saya memasuki masa pubertas atau masa remaja. Pada saat saya memasuki
Sekolah Menengah Tingkat Pertama atau biasa di sebut MTS. Saya memasuki
sekolah MTS pada tahun 2018 hingga 2020. nabila memasuki sekolah MTs
PESANTREN AL-AZHAR dari 2019 hingga 2020. saat saya pertama masuk sekolah
MTs, saya fikir sekolah ini seperti pesantren pada umum nya yang rata-rata semua
murid di wajibkan untuk memondok, tetapi itu tidak seperti pesantren yang saya
masuki, ternyata murid yang disana di perbolehkan pulang kerumah bahkan yang
untuk memondok hanya 3 orang pada saat itu. Jarak rumah ke sekolah tidak cukup
jauh hanya berjarak 2.000 meter dan nabila pulang pergi hanya mengendarai sepeda
motor atau kereta bersama teman saya, pada saat pertama saya bersekolah saya orang
nya pediam karena saya tidak kenal dengan merka yang hanya saya kenal teman masa
SD yang sekolahnya sama seperti saya, saat MPLS atau pengenalan murid baru dan
pada perkenalan itu saya jadi tahu nama-nama teman saya. Pada memasuki kelas VII
saya hanya diam dibangku kelas sampai ada teman saya yang mengajak kenalan ke
pada saya di situ saya senang bisa berkenalan ke pada mereka, dan saya duduk sama
teman saya yang bernama reva dia cantik, putih, dan tingginya tidak jauh berbeda
dengan saya. Dia orang nya asik untuk dia ajak cerita, dan saat guru datang bernama
Pak Khoirul beliau mengajarkan kitab kuning, Al-qura'an hadis dan jugak bahasa
arab. Pak Khoirul adalah guru yang tegas juga disiplin. Walaupun hujan badai, banjir
pun dia tetap datang sanking disiplinya. Saya dahulu juga pernah bermasalah dengan
Pak Khoirul, saat di suruh mengafal hadis saya harus maju kedepan tetapi saya
belum sama sekali hafal hadis itu dan ada juga teman saya yang juga belum hafal,
pada saat itu kami di beri hukuman jalan jongkok keliling kelas selama 3 kali putaran.
di situ saya merasa kaki saya ingin patah, lelah se kali tapi yang namanya hukuman
tetap di jalani, hingga ke esokan harinya kaki saya tidak dapat di gerakan dan saya
pun tidak masuk ke sekolah karena masih merasakan kaki saya sakit. Pada saat saya
masuk kelas VIII nabila tidak lagi duduk dengan reva melainkan duduk dengan yuna,
dan pada kelas VIII kami pernah melaksanakan manasik haji ke medan, pada saat itu
kami juga sekalian study tour ke musium yang ada di medan dan pada saat kelas IX
saya wisuda di sekolah di situ nabila tidak cuma wisuda MTs melainkan juga wisuda
tahfiz qur'an juz 30. karena stiap siswa di anjurkan ikut tahfiz di sekolah namun ada
juga yang tidak mengikutinya, pada saat itu saya merasa bahagia karena telah tuntas
menghafal juz 30 dan orang tua saya jugak merasa bangga anak nya telah tuntas
menghafal juz 30, dan pada saat itu saya mimiliki dua penghargaan,namun sampai
saat ini hafalan yang saya jaga menghilang karena saya tidak menjaga hafalan juz 30,
saya disitu sangat kecewa tidak dapat menjagah hafalanya.
Pada tahun 2021 Saat saya mulai memasuki Sekolah Menengah Atas. Pada saat
pendaftaran ke sekolah MAN BATU BARA, kami mendaftarnya melalui online
karena masih ada virus corona atau yang biasa di sebut covid -19. Berbagai tahapan
pendaftaran saya lalui, mulai dari ujian tes masuk hingga ujian tes lisan. Setelah
tahapan pendaftaran selesai, tibalah pengumuman kelulusan masuk sekolah. Saya
sangat takut jika saya gagal, jika saya gagal masuk ke MAN BATU BARA, maka
orangtua saya telah berencana untuk memasukkan saya di sekolah swasta. Namun,
saya bersyukur nama Nabila Alia Putri ada dalam daftar nama siswa lulus di sekolah
MAN BATU BARA. Dari awal saya sudah bertekad ingin masuk di sekolah MAN
BATU BARA. Karena sekolah MAN BATU BARA merupakan salah satu sekolah
favorit di daerah saya, banyak anak sekolah di kampung saya yang melanjutkan
sekolah nya di MAN BATU BARA. Bahkan kakak kedua saya juga lulusan dari
sekolah tersebut. Tahun demi tahun saya lalui mulai dari kelas X hingga saat ini saya
duduk di bangku kelas XII. Saya sangat menikmati belajar di MAN BATU BARA.
Banyak ilmu yang saya dapatkan di sekolah ini. Sekarang kami tinggal menhitung
mundur untuk kelulusan dan melanjutkan ke sekolah yang lebih tinggi. Saya sudah
bertekad akan melanjutkan ke jenjang perguruan tinggi. Karena saya termotivasi
dengan kakak-kakak saya. Kakak-kakak saya dapat melanjutkan sekolahnya sampai
ke jenjang S1, maka saya juga harus bisa seperti kakak-kakak saya, walaupun
orangtua kami hanya lulusan SD dan SLTA, anak-anaknya harus bisa berpendidikan
tinggi semua. Saya bangga dengan kedua orangtua saya.

Anda mungkin juga menyukai