Laporan Pendahuluan BAB II
Laporan Pendahuluan BAB II
Laporan Pendahuluan BAB II
2.1 UMUM
Dalam rangka menunjang misi swasembada pangan dan peningkatan
kesejahteraan petani pedesaan khususnya di wilayah Kabupaten Tapin. Pemerintah
melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang melalui pekerjaan Jasa Konsultan
E-PAKSI (DAK Fisik Penugasan). Dimana guna meningkatkan dan mengoptimalkan
fungsi serta memperpanjang usia bangunan dibutuhkan evaluasi dan monitoring
terhadap bangunan tersebut secara berkala. Dengan demikian diperlukan kinerja teknis
irigasi dan penyusunan Angka Kebutuhan Nyata Operasi dan Pemeliharaan (AKNOP).
Laporan Pendahuluan 8
CV. NATIONAL GEOTECHNIC CONSULTANT
Laporan Pendahuluan 9
CV. NATIONAL GEOTECHNIC CONSULTANT
Laporan Pendahuluan 10
CV. NATIONAL GEOTECHNIC CONSULTANT
Laporan Pendahuluan 11
CV. NATIONAL GEOTECHNIC CONSULTANT
Laporan Pendahuluan 12
CV. NATIONAL GEOTECHNIC CONSULTANT
Laporan Pendahuluan 13
CV. NATIONAL GEOTECHNIC CONSULTANT
Laporan Pendahuluan 14
CV. NATIONAL GEOTECHNIC CONSULTANT
Laporan Pendahuluan 15
CV. NATIONAL GEOTECHNIC CONSULTANT
Laporan Pendahuluan 16
CV. NATIONAL GEOTECHNIC CONSULTANT
Laporan Pendahuluan 17
CV. NATIONAL GEOTECHNIC CONSULTANT
Laporan Pendahuluan 18
CV. NATIONAL GEOTECHNIC CONSULTANT
Laporan Pendahuluan 19
CV. NATIONAL GEOTECHNIC CONSULTANT
Laporan Pendahuluan 20
CV. NATIONAL GEOTECHNIC CONSULTANT
Laporan Pendahuluan 21
CV. NATIONAL GEOTECHNIC CONSULTANT
Laporan Pendahuluan 22
CV. NATIONAL GEOTECHNIC CONSULTANT
Laporan Pendahuluan 23
CV. NATIONAL GEOTECHNIC CONSULTANT
Laporan Pendahuluan 24
CV. NATIONAL GEOTECHNIC CONSULTANT
b) Penetapan AKNPI/AKNOP
Dari hasil identifikasi selanjutnya ditentukan prioritas pekerjaan pengelolaan
irigasi yang dilaksanakan, petugas pelaksana, dan sumber biaya dalam forum
koordinasi. Dalam forum koordinasi ditentukan prioritas pekerjaan pengelolaan
irigasi untuk tahun tanam yang akan berjalan. Selanjutnya pelaksana tiap
tahap kegiatan pengelolaan irigasi ditentukan apakah dari pemerintah pusat,
dinas / sub dinas, pengamat, P3A / GP3A, atau beberapa komponen bersama-
sama. Sumber pembiayaan ditetapkan untuk tiap-tiap komponen apakah
berasal dari P3A / GP3A, pemerintah provinsi, atau pemerintah pusat.
b. Perhitungan Kebutuhan Tenaga O&P Jaringan Irigasi
Perhitungan kebutuhan tenaga operasi dan pemeliharaan dilakukan untuk
menghitung jumlah kebutuhan tenaga untuk masing-masing jenis jabatan sesuai
dengan tugasnya dalam melaksanakan kegiatan operasi dan pemeliharaan
jaringan irigasi. Dalam kajian ini kebutuhan tenaga operasi dan pemeliharaan yang
dihitung adalah kebutuhan tenaga untuk kegiatan operasi dan pemeliharaan rutin,
yaitu tenaga Operasi dan Pemeliharaan yang bertugas di pengamatan/ranting.
1) Kebutuhan data
Data-data yang diperlukan dalam melaksanakan perhitungan kebutuhan
jumlah tenaga Operasi dan Pemeliharaan irigasi meliputi :
a) Data primer
Data primer merupakan data yang diperoleh dengan cara melakukan survei,
pengukuran, penelitian, maupun wawancara secara langsung. data primer
yang diperlukan dalam perhitungan kebutuhan jumlah tenaga operasi dan
pemeliharaan adalah berupa :
Data Kapasitas kerja tenaga Operasi dan Pemeliharaan
Data Frekuensi pengulangan setiap jenis pekerjaan Operasi dan pemeliharaan
dalam kurun waktu 1 tahun.
Laporan Pendahuluan 25
CV. NATIONAL GEOTECHNIC CONSULTANT
Laporan Pendahuluan 26
CV. NATIONAL GEOTECHNIC CONSULTANT
dimana :
p : Jumlah Tenaga OP yang dibutuhkan (orang)
vi : Volume pekerjaan Satuan volume pekerjaan tergantung
kepada jenis pekerjaannya (m3, m2, pintu,dll)
ai : Kapasitas kerja untuk menyelesaikan suatu pekerjaan
Satuan kapasitas tergantung kepada jenis pekerjaannya
(jam/pintu, jam/m3, jam/hari, jam/m2, dll)
f : Frekuensi pengulangan pekerjaan n setiap tahunnya (kali)
n : Jenis/item pekerjaan, misalnya n=1 untuk buka tutup pintu,
n=2 untuk pelumasan dll.
T : Waktu yang tersedia dalam kurun 1 tahun untuk
menyelesaikan pekerjaan (jam)
Besarnya waktu yang tersedia untuk melaksanakan pekerjaan Operasi dan
Pemeliharaan dalam 1 (satu) tahun digunakan asumsi jam kerja perhari adalah
sebesar 7 jam dan untuk setiap minggunya jumlah hari kerja adalah sebesar 6 hari
kerja, sedangkan dalam 1 (satu) tahun terdapat 52 minggu, sehingga jumlah waktu
tersedia selama 1 (satu) tahun adalah 2.184 jam.
Seperti yang telah diuraikan sebelumnya, perhitungan jumlah kebutuhan
tenaga Operasi dan Pemeliharaan, dalam kajian ini dilakukan berdasarkan kepada
jenis jabatan dan tugas dari tenaga Operasi dan Pemeliharaan tersebut. Adapun
jenis jabatan dan tugas tenaga Operasi dan Pemeliharaan di lapangan
berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor
12/PRT/M/2015 tentang Eksploitasi dan Pemeliharaan Jaringan Irigasi dan
lampinrannya terdiri dari beberapa macam, yaitu :
a) Kepala Ranting/Pengamat, yang memiliki tugas :
Mempersiapkan penyusunan RTTG dan RTTD sesuai usulan P3A/GP3A/IP3A.
Menetapkan besarnya faktor K untuk pembagian air jika debit sungai menurun.
Laporan Pendahuluan 27
CV. NATIONAL GEOTECHNIC CONSULTANT
Laporan Pendahuluan 28
CV. NATIONAL GEOTECHNIC CONSULTANT
Laporan Pendahuluan 29
CV. NATIONAL GEOTECHNIC CONSULTANT
Laporan Pendahuluan 30
CV. NATIONAL GEOTECHNIC CONSULTANT
Laporan Pendahuluan 31
CV. NATIONAL GEOTECHNIC CONSULTANT
Laporan Pendahuluan 32
CV. NATIONAL GEOTECHNIC CONSULTANT
Laporan Pendahuluan 33
CV. NATIONAL GEOTECHNIC CONSULTANT
Laporan Pendahuluan 34