Lailiyatul Fajriah
Lailiyatul Fajriah
Lailiyatul Fajriah
LITERATURE REVIEW
SKRIPSI
Oleh :
Lailiyatul Fajriah
NIM. 17010059
(Literature Review)
SKRIPSI
Oleh :
Lailiyatul Fajriah
NIM. 17010059
i
HALAMAN PERSEMBAHAN
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
1. Kepada orang tua , Baba Redi H. Moh Rofi’i dan Umi Hosifah dan Adik
2. Kepada angkatan 2017 khususnya kelas 2017-B yang selalu kompak dan
3. Study Partner saya Elya yang telah menjadi teman berdiskusi hingga skripsi
ini selesai dan best partner saya Rofiqoh, Magdevyababa dan Dicky Andrean
yang senantiasa memberi support, tempat berdiskusi dan bantuan ide selama
ii
MOTTO
Hidup itu seperti sepeda, agar tetap seimbang, kau harus tetap bergerak.
(Albert Einstain)
Tidak ada masalah yang tidak bisa diselesaikan selama ada komitmen bersama untuk
menyelesaikannya. Berangkat dengan penuh keyakinan berjalan dengan penuh
keikhlasan istiqomah dalam menghadapi cobaan.
iii
LEMBAR PERSETUJUAN
Skripsi literature review ini telah diperiksa oleh pembimbing dan telah disetujui
iv
LEMBAR PERNYATAAN ORIGINALITAS
terhadap mual muntah (emesis gravidarum) pada ibu hamil trimester pertama) telah
Hari : Jum’at
v
LEMBAR PERNYATAAN ORIGINALITAS
vi
ABSTRAK
*Peneliti
**Pembimbing1
***Pembimbing 2
vii
ABSTRACT
viii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat
terselesaikan. Skripsi literature review ini disusun untuk memenuhi salah satu
Selama proses penyusunan skripsi literature review ini penulis dibimbing dan
dibantu oleh berbagai pihak, oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih
kepada :
5. Jamhariyah, S.ST., M. Kes, selaku dosen penguji seminar hasil literature review.
Dalam penyusunan skripsi literature review ini penulis menyadari masih jauh
dari kesempurnaan, untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran untuk
Penulis
ix
ss
DAFTAR ISI
x
2.2.2 Cara penggunaan aromaterapi ................................................................. 17
2.2.3 Kelebihan dan keunggulan Aromaterapi .................................................. 19
2.2.4 Kandungan dan manfaat Aromaterapi...................................................... 20
2.3 Konsep Lemon (Citrus Limon) .......................................................................... 22
2.3.1 Definisi Lemon (Citrus Limon) ............................................................... 22
2.3.2 Klasifikasi Ilmiah Lemon ........................................................................ 23
2.3.3 Kandungan dan Khasiat...........................................................................24
2.4 Konsep Kehamilan ............................................................................................ 25
2.4.1 Definisi Kehamilan ................................................................................. 25
2.4.2 Tanda–Tanda Kehamilan......................................................................... 26
2.5 Mekanisme Aromaterapi Lemon terhadap Penurunan Mual Muntah .................. 29
2.6 Kerangka Konsep .............................................................................................. 31
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN ............................................................... 33
3.1 Strategi Pencarian Literature ............................................................................. 33
3.1.1 Protokol dan Registrasi ...........................................................................33
3.1.2 Data Base Pencarian ................................................................................ 33
3.1.3 Kata Kunci .............................................................................................. 33
3.2 Kriteria Inklusi Dan Eksklusi ............................................................................ 34
3.2.1 Seleksi Studi dan Penilaian Kualitas ........................................................ 34
3.2.2 Hasil Pencarian dan Seleksi Studi............................................................ 36
BAB 4 HASIL DAN ANALISIS ...........................................................................42
4.1 Hasil ................................................................................................................ 42
4.1.1 Karakteristik Studi .................................................................................. 42
4.1.2 Karakteristik Responden Studi ................................................................ 48
4.2 Analisis ............................................................................................................. 50
4.2.1 Emesis Gravidarum Sebelum Pemberian Aromaterapi Lemon ................. 50
4.2.2 Emesis Gravidarum Sesudah Pemberian Aromaterapi Lemon ................. 51
4.2.3 Pengaruh Pemberian Aromaterapi Lemon Terhadap Mual Muntah (Emesis
Gravidarum) Pada Ibu Hamil Trimester Pertama .............................................52
BAB 5 PEMBAHASAN ........................................................................................ 54
5.1 Identifikasi Emesis Gravidarum Sebelum Pemberian Aromaterapi Lemon ....... 54
5.2 Identifikasi Emesis Gravidarum Sesudah Pemberian Aromaterapi Lemon ......... 57
5.3 Analisis Pengaruh Pemberian Aromaterapi Lemon Terhadap Mual Muntah
(Emesis Gravidarum) Pada Ibu Hamil Trimester Pertama ........................................ 60
xii
DAFTAR GAMBAR
xiii
DAFTAR ISTILAH
LH : Luteinizing Hormone
xi
v
BAB 1
PENDAHULUAN
Proses ini menyebabkan perubahan fisik, mental, dan sosial yang dipengaruhi
ketidaknyamanan yang sering dialami ibu hamil terutama pada trimester pertama
kehamilan adalah mual dan muntah (Emesis gravidarium). Penyebab terjadinya mual
muntah bermacam-macam antara lain adanya perubahan hormon dalam tubuh seperti
Mual (nausea) dan muntah (emesis gravidarum) adalah gejala yang wajar dan
sering didapatkan pada kehamilan trimester pertama. Mual biasanya terjadi pada pagi
hari, tetapi dapat pula timbul setiap saat dan malam hari. Gejala-gejala ini kurang
lebih terjadi setelah 6 minggu dari hari pertama haid terakhir dan berlangsung selama
kurang lebih 10 minggu. Mual dan muntah terjadi pada 60-80% primigravida dan 40-
60% terjadi pada multigravida. Mual biasanya dialami pada pagi hari, tetapi dapat
pula terjadi setiap saat. Studi memperkirakan bahwa mual dan muntah terjadi pada
50-90% dari kehamilan. Mual dan muntah kehamilan biasanya dimulai pada usia
kehamilan 9-10 minggu dengan puncak keluhan pada 11-13 minggu. Dalam 1-10%
dari kehamilan, gejala dapat berlanjut setelah 20-22 minggu (Balikova, 2014).
variasi insiden yang didapatkan dari berbagai kriteria diagnostik dan variasi suku.
1
2
Indonesia lebih dari 80% wanita hamil di Indonesia mengalami emesis gravidarum.
Di Jawa Timur sendiri, sekitar 60-80%. Selanjutnya sebagian besar (60%) ibu hamil
mengalami emesis gravidarum dan sebanyak 27 orang (71,1%) (Kia, Shahnazi, &
Nazemiyeh, 2016).
Mual muntah pada kehamilan memiliki dampak yang signifikan bagi tubuh
dimana ibu menjadi sangat lemah, muka pucat dan frekuensi buang air kecil menurun
drastis sehingga cairan tubuh semakin berkurang dan darah menjadi kental
suplay oksigen dan makanan ke jaringan juga ikut berkurang hal ini dapat
(Rofi'ah, 2019).
aroma terapi. Aroma yang berarti harum dan wangi, dan terapi diartikan sebagai cara
pengobatan atau penyembuhan. Sehingga aroma terapi dapat diartikan sebagai suatu
aromatis yang terdapat pada tanaman ternyata memiliki respon yang baik terhadap
Minyak essensial (citrus lemon) adalah salah satu yang paling banyak
digunakan minyak essensial dalam kehamilan dan dianggap sebagai obat yang aman
3
pada kehamilan (Ana, 2010). Aromaterapi lemon merupakan jenis aroma terapi yang
dapat digunakan untuk mengatasi mual muntah, karena buah lemon mengandung
flavonoid (Flavonones), limonen, asam folat, tanin, vitamin (C, A, B1), dan mineral
(kalium dan magnesium) yang berguna bagi perkembangan janin dalam tubuh.
Lemon memiliki senyawa aktif seperti flavonoid, tanin, terpenoid, dan limonoid
(Budiana, 2013).
sirkulasi darah, flavonoid ini bisa ditemukan pada jeruk lemon, limau, flavonoid
berperan dalam produksi hormon estrogen. Lemon (citrus lemon) merupakan sumber
flavonoid, asam sitrat, vitamin C dan mineral seperti kalium, fosfor, natrium, besi
dan seng, lemon juga memiliki senyawa flavonoid yang cukup tinggi, hasil penelitian
pada air lemon total falvonoidnya adalah 206,958 mg, vitamin C sebesar 27,364 mg
(Yohanita, 2016).
Penggunaan minyak essensial untuk dihirup adalah cara yang sangat baik untuk
mendapatkan manfaat langsung tanpa harus melepas pakaian. Jika kita menghirup
uap minyak essensial, uap ini akan langsung memasuki sistem penciuman, sehingga
harus lebih hati-hati dengan dosis yang digunakan. Kita juga bisa meneteskan dua
sampai tiga tetes minyak essensial pada saputangan, dekatkan saputangan pada area
aromaterapi lemon terbukti menurunkan emesis gravidarum pada ibu hamil trimester
menurunkan frekuensi mual dan muntah pada ibu hamil trimester pertama
literature review.
review.
5
sampai 14 minggu kehamilan. Pada umumnya, mual dan muntah terjadi pada
pagi hari sehingga sering disebut juga morning sickness. Meskipun begitu,
mual dan muntah tidak hanya terjadi diwaktu pagi ( (Mariantari, 2014).
CTZ adalah suatu daerah dengan banyak reseptor yang letaknya berdekatan
6
7
a. Zat-zat kimia yang beredar didalam darah seperti estrogen, alkohol, nikotin,
terhadap stimulus kimia dari obat-obatan dan toksin yang dihasilkan dalam
jawab atas terjadinya mual atau muntah akibat pergerakan. Stimulus dalam
b. Mual dan muntah selama kehamilan disebabkan oleh perubahan pada sistem
periode mual atau muntah gestasional yang paling umum adalah pada 12-16
minggu pertama. Karena saat ini HCG mencapai kadar tertinggi, sama
yang nantinya diambil alih oleh lapisan korionik plasenta. HCG dapat
dideteksi dalam darah wanita dari sekitar 3 minggu gestasi (yaitu satu
minggu setelah fertilisasi), suatu fakta yang dijadikan sebagai besar uji
paritas, pendidikan dan jarak kehamilan (Umboh, Mamuaya, & Lumy, 2003).
a. Hormonal
yang paling umum adalah pada 12-16 minggu pertama, yang pada saat itu,
alih oleh lapisan korionik plasenta. HCG dapat dideteksi dalam darah wanita
dari sekitar tiga minggu gestasi (yaitu satu minggu setelah fertilisasi), suatu
fakta yang menjadi dasar bagi sebagian besar tes kehamilan (Tiran, 2009)
b. Faktor Psikologis
dipicu oleh keadaan mual dan muntah, tanpa adanya etiologi lain.
kegembiraan dan penantian, kecemasan tentang kesehatan ibu dan bayi serta
kali ada perasaan ambivalen terhadap kehamilan dan bayi, dan pada
10
beberapa wanita hal ini mungkin membuat mereka sedih karena sebentar
gejala yang sudah ada atau mengurangi kemampuan untuk mengatasi gejala
waktu berdekatan, juga dapat menjadi faktor emosional yang membuat mual
c. Status Gravida
gejalanya.
d. Faktor alergi
yang masuk ke dalam peredaran darah ibu, maka faktor alergi di anggap
a. Tingkat I
makan, berat badan menurun dan rasa nyeri pada epigastrum. Nadi
meningkat sekitar 100 kali per menit, tekanan darah sistol menurun, turgor
b. Tingkat II
berkurang, lidah mengering dan tampak kotor, nadi kecil dan cepat, suhu
kadang-kadang naik dan mata sedikit ikterus. Berat badan menurun dan
konstipasi. Tercium aseton pada bau mulut, karena mempunyai aroma yang
c. Tingkat III
menurun dan somnolen sampai koma, nadi kecil dan cepat, suhu badan
gejala nistagmus dan diplopia. Keadaan ini adalah akibat sangat kekurangan
a. Pencegahan
sering. Waktu bangun pagi jangan segera turun dari tempat tidur, tetapi
dianjurkan untuk makan roti kering atau biskuit dengan teh hangat (Rukiyah
Makanan dan minuman disajikan dalam keadaan panas atau sangat dingin.
b. Obat-obatan
Apabila dengan cara tersebut keluhan dan gejala tidak berkurang maka
menurunkan keluhan dan gangguan mual dan muntah bagi ibu hamil dan
juga membantu dalam sintes lemak untuk pembentukan sel darah merah.
c. Non-Farmakologi
essensial (essensial oil) langsung dari botol atau teteskan empat tetes pada
tisu untuk kemudian dihirup, cara ini bisa diulangi jika diperlukan. Bisa juga
dengan menguapkan minyak essensial itu terlebih dahulu jika tidak ingin
digunakan adalah peppermint, spearmint, lemon dan jahe, atau bisa juga
Untuk mengurangi mual dan muntah juga bisa tambahkan tujuh tetes
minyak essensial lemon kedalam minyak urut perlahan pada perut atau juga
bisa menghirup uapnya untuk mengurangi rasa mual, secangkir teh daun
raspberry merah juga dapat diminum untuk mengobati dan memulihkan rasa
d. Isolasi
Isolasi dilakukan dalam kamar yang tenang cerah dan peredaran udara
yang baik hanya dokter dan perawat yang boleh keluar masuk kamar sampai
mual muntah berhenti dan pasien mau makan. Catat caira yang masuk dan
keluar dan tidak di berikan makan dan minum selama 24 jam. Kadang-
kadang dengan isolasi saja gejala-gejala akan berkurang atau hilang tanpa
2012).
15
2015).
aromaterapi. hal ini cukup beralasan, karena cara terapi ini dapat membantu
meningkatkan kecantikan dan kesehatan luar dalam dengan cara yang mudah
dan nyaman.
Aromaterapi berasal dari kata aroma yang berarti harum atau wangi, dan
therapy yang dapat diartikan sebagai : “ suatu cara perawatan tubuh dan atau
(Jaelani, 2009).
minyak aromatis atau essensial oil atau dalam bahasa indonesianya adalah
minyak atsiri. Secara farmakologis, essensial oil memiliki khasiat nyata dalam
16
dan akar yang diproses dengan cara dihaluskan, disuling, atau diekstrasi
tehnik untuk merawat tubuh dengan bau-bauan yang harum, seni penyembuhan
Belum diketahui secara pasti cara kerja minyak esensial, tapi diperkirakan
fikiran dengan berbagai macam hal, seperti pewangi ruangan, untyk relaksasi
a. Penghirupan
Jika kita menghirup uap minyak essensial, uap ini akan langsung memasuki
digunakan. Kita juga bisa meneteskan dua sampai tiga tetes minyak
essensial pada saputangan, dekatkan saputangan pada area hidung dan mulut
adalah dengan meneteskan dua tetes minyak essensial pada sehelai tisu, dan
minyak essensial kedalam mangkuk besar air panas, tutupi kepala dan
mangkuk dengan handuk lalu hiruplah uap harumnya dengan mata terpejam
Ketajaman indera penciuman ini dapar mencapai 10.000 kali lebih kuat dari
pada indera perasa. Karenanya, terapi dengan melalui hirupan atau inhalasi
ini memiliki efek yang kuat terhadap organ-organ sensorik yang dilalui
bahan aktif minyak essensial. Terapi inhalasi dapat berguna untuk mengatasi
hidung, atau daerah respon saraf pada organ lain yang dilalui tetes-tetes uap
b. Pemijatan
diencerkan dengan satu jenis minyak tumbuhan, seperti minyak wijen, atau
c. Mandi
susu pada air mandi agar minyak tersebut dapat tersebar secara merata di
2) Untuk mual
3) Untuk sembelit
yarrow. Apabila makan atau minum berlebihan, tidak ada yang lebih baik
2009).
yang masih dapat bertahan hingga saat ini. Metode penyembuhan ini sudah
g. Khasiat terbukti cukup manjur dan tidak kalah dengan metode terapi lainnya
(Jaelani, 2009).
kimia yang tersusun dari unsur hidrogen, karbon, dan oksigen. Kandungan
1) Golongan monoterpen
2) Golongan ester
2011)
3) Golongan aldehida
4) Golongan keton
6) Golongan fenol
b. Manfaat
Himalaya. Buah ini diperkenalkan di Eropa oleh bangsa Arab pada abad ke-12.
Bila masak, kulit buahnya berwarna kuning terang sampai oranye, berbintik-
bintik seperti kulit jeruk pada umumnya. Jeruk lemon berukuran kecil,
diameter 7-15 cm, bentuknya oval, daging buahnya terbagi 8-10 segmen,
varietasnya, jeruk asam ada yang berbiji, ada juga yang tanpa biji (Budiana,
2013).
Di Indonesia, orang lebih mengenal jeruk nipis dari pada jeruk lemon,
karena jeruk nipis lebih sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Bahkan
sebagian orang salah mengartikan bahwa lemon sama dengan jeruk nipis
(citrus aurantifolia), padahal jelas berbeda dari bentuk dan ciri-ciri buahnya.
Walaupun sama dari famili jeruk dan berasa asam, namun lemon lebih unggul
23
penambah citarasa dan aroma dalam industri kuliner selain manfaatnya untuk
Lemon (citrus lemon) sejenis jeruk yang dikenal juga dengan sebutan
sitrun (dari Belanda, citroen), buahnya berbentuk bulat lonjong, ada tonjolan
pada ujungnya, warna kulit nuah matang kuning cerah, rasanya asam, sepet,
b. Ordo : Sapindales
c. Famili : Rutaceae
d. Genus : Citrus
jenis lemon tertentu, pada umumnya jenis Eureka dan Meyer. Beberapa jenis
1) Eureka lemon : sama dengan lemon pada umumnya, memiliki rasa asam,
3) Meyer lemon (Citrus x Meyer) : lemon ini banyak di jumpai dipasar dan
Setiap 100 g yang setara dengan dua buah jeruk lemon ukuran sedang
menyediakan 29 kalori, 1,1 g protein, 0,3 g lemak, 2,9 g gula alami, dan 2,8
g serat. Jeruk lemon mempunyai komposisi utama gula dan asam sitrat.
folat, tanin, vitamin (C, A, B1, dan P), dan mineral (kalium dan mgnesium).
rasa mual. Kulit jeruk lemon terdiri dari dua lapis. Bagian luar mengandung
minyak esensial (6%) dengan komposisi limonen (90%), citral (5%), dan
glikosida falvon yang pahit, derivat koumarin, dan pektin (Budiana, 2013);
Nugrahani, 2017).
mineral seperti kalium, kalsium, fosfor, natrium, besi dan seng, lemon
memiliki senyawa flavonoid yang cukup tinggi, hasil penelitian pada air
b. Khasiat
Khasiat lemon dalam kesehatan sangat beragam, antara lain untuk kesehatan
kekurangan vitamin C), kaki dan tangan (tungkai) baal dan nyeri akibat
pada lemon juga bermanfaat untuk pengobatan batu empedu dan batu ginjal
kehamilan juga bisa terjadi diluar rencana. Lama kehamilan yaitu 280 nhari
atau 40 minggu atau 10 bulan (lunar months) (Ana, 2010; Sofian, 2012).
sevagai fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoa dan ovum dan dilanjutkan
26
dengan nidasi atau implantasi. Bila dihitung dari saat fertilisasi hingga lahirnya
trimester kedua 15 minggu (minggu ke-13 hingga ke minggu 27), dan trimester
bertemunya sel spermas laki-laki dengan sel telur yang dihasilkan oleh indung
telur. Setelah pembuahan, terbentuk kehidupan baru berupa janin dan tumbuh
di dalam rahim ibu yang merupakan tenpat berlindung yang aman dan nyaman
a. Tanda-tanda Presumtif
harus mengetahui tanggal hari pertama haid terakhir (HT) supaya dapat
muntah yang terjadi terutama pada pagi hari yang disebut morning
sickness, dalam batas tertentu hal ini masih fisiologis, tetapi bila
4) Lelah (fatigue).
payudara.
6) Miksi sering, karena kandung kemih tertekan oleh rahim yang membesar.
Gejala ini akan hilang pada triwulan kedua kehamilan. Tapi pada akhir
28
kandung kemih.
darah terutama bagi wanita yang mempunyai bakat, varices dapat terjadi
1) Perut membesar
konsistensi rahim.
3) Tanda hegar, ditemukannya serviks dan isthmus yang lunak pada saat
4) Tanda chadwick, yaitu suatu perubahan awal yang dapat terlihat pada
estrogen.
1) Gerakan janin yang dapat dilihat, dirasakan, dan diraba pada bagian-
bagian janin.
lain dengan aromaterapi. Salah satu aromaterapi yang dapat menurunkan mual
bisa membantu ibu hamil mengatasi mual. Setiap minyak essensial memiliki efek
saluran penciuman. Ujung dari saluran penciuman itu berhubungan dengan otak. Bau
diubah oleh cilia menjadi impuls listrik yang diteruskan ke otak lewat sistem
olfaktorius, semua impuls mencapai sistem limbik. Sistem limbik adalah bagian dari
otak yang dikaitkan dengan suasana hati, emosi, memori dan belajar kita. Semua bau
yang mencapai sistem limbik memiliki pengaruh kimia langsung pada suasana hati
30
kita. Ketika semua impuls dari aromaterapi sampai di sistem limbik, impuls tersebut
akan memblok serotin (rasa ingin muntah) sehingga mual muntah dapat ditekan
karena lemon sendiri memiliki manfaat untuk memblokir serotin (Sharma, 2009).
mengatasi mual muntah. Limone 70%, beta-pinene 11%, gammaterpinene 8%, citral
kandungan dari citrus limon yang sangat bioavailable oleh paru manusia sebesar
70% dan 60% dimetabolisme atau direstribusi dengan cepat. Limonene, gamma-
terpirnene dan citral dapat menghambat kadar serum corticosterone dan monoamin
diotak ketika mengalami stres fisik maupun psikologis sehingga dapat mengurangi
Dalam penelitian (Ariska, P & Dewi Yulia Sari, 2017)lemon minyak esensial
(citrus lemon) menjadi salah satu minyak herbal yang dianggap sebagai obat yang
aman pada kehamilan, Lemon (Citrus limon L) merupakan sumber flavonoid, asam
sitrat, vitamin C dan mineral seperti kalium, kalsium, fosfor, natrium, besi dan seng.
Lemon memiliki senyawa flavonoid yang cukup tinggi yang dapat mengurangi rasa
mual, menurut peneliti penurunan rata-rata skor frekuensi mual muntah disebabkan
aromaterapi mampu menurunkan skor frekuensi mual muntah pada kehamilan karena
menyatakan bahwa aromaterapi lemon dapat menurunkan mual muntah atau emesis
kehamilan terdapat perasaan eneg, hal ini dikarenakan kadar hormon estrogen yang
( baik variabel yang diteliti maupun tidak diteliti). Kerangka konsep akan membantu
Perubahan Fisiologis
yaitu Emesis Gravidarum
Penatalaksanaan
Penatalaksanaan Penatalaksanaan
farmakologis Non- Farmakologis
Aromaterapi
Antiemetik Lemon
Antihistamin
Antikolinergik
Kortikosteroid Dihirup Hidung
Cilia
Sistem Olfaktorius
Sistem Limbik
Memblok Serotin
Mual Muntah
Menurun
gravidarum) pada ibu hamil trimester pertama. Protokol dan evaluasi dari
2020).
Januari 2021 berupa artikel atau jurnal nasional dan jurnal internasional yang
Kata kunci yang penulis gunakan dalam literature review yakni sebagai
berikut:
33
34
a. Teori : Teori yang tidak sesuai, sudah kadaluarsa, dan kredibilitas yang
kurang.
c. Sample: Ada empat hal yang harus diperhatikan yaitu populasi, sampel,
sampling, dan besar sampel yang tidak sesuai dengan kaidah pengambilan
sampel.
f. Analisis Data: Analisis data tidak sesuai dengan kaidah analisis yang sesuai
dengan standar.
35
d. Outcome yaitu hasil atau luaran yang diperoleh pada studi terdahulu yang
e. Study design yaitu desain penelitian yang digunakan dalam artikel yang
akan di review.
36
google scholar dan SINTA menggunakan kata kunci yang sudah disesuaikan,
peneliti mendapatkan 84 artikel yang sesuai dengan kata kunci tersebut. Hasil
37
yang bisa dipergunakan dalam literature review. Jadi berikut gambaran alur
Exclude: N= 11
Penilaian kualitas kelayakan
Artikel
gravidarum.
Variabel:
Pemberian
aromatherapy lemon,
emesis gravidarum
Instrumen:
Kuesioner PUQE
Analisis:
uji statistik Paired T-
test
5 Dewi et al Jurnal Ilmiah Pengaruh Desain: Berdasarkan hasil uji statistik Paired Google
Kesehatan aromaterapi Quasy Experiment ( the Sample Test di peroleh nilai p value 0,005 Scholar
Vol. 17 lemon terhadap one group pretest post maka dapat di simpulkan bahwa terdapat
Nomer 3, emesis test) pengaruh pemberian aromaterapi lemon
2018 gravidarum di Sampel: terhadap frekuensi mual (emesis
Praktik Mandiri Total sampel ibu hamil gravidarum) pada ibu hamil trimester satu.
Bidan Wanti yang memenuhi kriteria
Mardiwati Kota emesis gravidarum
Cimahi Variabel:
Pemberian aromaterapi
Lemon, Emesis
Gravidarum
Instrumen:
lembar monitoring
Analisis:
uji statistik Paired
Sample Test
BAB 4
HASIL DAN ANALISIS
4.1 Hasil
aromaterapi lemon terhadap mual muntah (emesis gravidarum) pada ibu hamil
trimester pertama. Dari 5 artikel yang digunakan berada pada rentang tahun 2016-
2020, dan berikut hasil analisa dan temuan artikel yang ditampilkan dalam bentul
42
43
2 Wardani et Vol. 1 Pengaruh Tujuan Desain: 1. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil Google
al No. 2 essensial penelitian One group Pre-test uji dependent sampel t-test didapatkan Scholar
(2019) lemon ini adalah Post-test design nilai p-value sebesar 0,000 (α < 0,05) yang
terhadap untuk Sampel: berarti adanya pengaruh essensial lemon
emesis mengetahui 30 ibu hamil trimester terhadap emesis gravidarum pada ibu
gravidarum pengaruh 1 yang mengalami hamil trimester satu.
pada ibu essensial emesis gravidarum 2. Mual dan muntah pada ibu hamil trimester
hamil lemon Variabel: 1 sebelum dan sesudah diberikan essensial
trimester satu terhadap Pemberian lemon:
di Kecamatan emesis Aromaterapi Lemon Pre Post
Natar gravidarum dan emesis Tingkat mual dan Test Test
Kabupaten pada ibu gravidarum muntah (%) (%)
Lampung hamil Instrumen: Tidak mual dan
Selatan trimester Kuesioner Index muntah 0% 0%
satu nausea Ringan 0% 7%
Analisis: Sedang 10% 17%
Uji dependent Sampel Berat 25% 0%
T-test
3. Terapi essensial lemon sebagai alternatif
dalam penatalaksanaan kejadian mual
muntah pada trimester satu.
45
3 Vitrianingsih VOL. Efektivitas Tujuan Desain: 1. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil SINTA
et al 11 aroma terapi penelitian Quasi experiment uji paired t-test diperoleh p-value 0,017 <
(2019) NO. 4 lemon untuk ini adalah dengan one group pre- 0,05 sehingga disimpulkan ada perbedaan
menangani untuk post test design skor mual muntah antara sebelum dan
emesis mengetahui Sampel: setelah pemberian aromaterapi lemon.
gravidarum Efektivitas 20 ibu hamil dengan 2. Score Indeks Rodhes pada ibu hamil
aroma emesis gravidarum sebelum dan setelah pemberian
terapi Variabel : aromaterapi lemon:
lemon Pemberian Pre Post
untuk Aromaterapi lemon, Variabel Test Test
menangani Emesis gravidarum Mean 22.10 19.85
emesis Instrumen : Std.Dev 3.837 3.328
gravidarum Indeks Rhodes 3. Setelah pemberian aromaterapi lemon
Analisis : sebagian besar responden mengatakan
uji Paired t-test merasa lebih segar, tenang, dan nyaman.
46
4 Carolin et al Vol.9 The effect of Tujuan Desain : 1. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil Google
(2020) No.2 citrus lemon penelitian Quasi experiment uji statistik Paired T-tes didapatkan p- Scholar
aromatherapy ini adalah dengan one group pre- value 0,000 < 0,05 maka dapat di
on emesis untuk post test design simpulkan bahwa ada pengaruh
gravidarum mengetahui aromaterapi lemon terhadap emesis
patient pengaruh Sampel: gravidarum pada ibu hamil trimester satu.
aromaterapi 30 ibu hamil trimester 2. Perbedaan rata-rata sebelum dan sesudah
jeruk lemon 1 yang mengalami intervensi pada ibu hamil trimester satu :
pada pasien emesis gravidarum. Pre Post
emesis Variabel: Variabel Test Test
gravidarum Pemberian Mean 9.57 6.40
aromatherapy lemon, Std. Dev 3.014 2.458
emesis gravidarum 3. Aromaterapi lemon sebagai metode
Instrumen: alternatif dalam mengurangi kejadian
Kuesioner PUQE mual muntah ibu hamil pada trimester
Analisis: satu.
Uji Paired T-test
47
5 Dewi et al Vol. Pengaruh Tujuan Desain: 1. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil Google
(2018) 17 aromaterapi penelitian Quasy Experiment ( uji statistik Paired Sample Test di peroleh Scholar
Nomer lemon ini adalah the one group pretest nilai p value 0,005 maka dapat di
3 terhadap untuk post test) simpulkan bahwa terdapat pengaruh
emesis mengetahui Sampel: pemberian aromaterapi lemon terhadap
gravidarum di pengaruh Total sampel ibu frekuensi mual (emesis gravidarum) pada
Praktik aromaterapi hamil yang memenuhi ibu hamil trimester satu.
Mandiri lemon kriteria emesis 2. Pengaruh aromaterapi lemon terhadap
Bidan Wanti terhadap gravidarum frekuensi mual (emesis gravidarum):
Mardiwati emesis Variabel: Pre Post
Kota Cimahi gravidarum Pemberian Frekuensi mual Test Test
aromaterapi Lemon, Mean 25 7
Emesis Gravidarum 3. Aromaterapi lemon mampu menurunkan
Instrumen: frekuensi mual menjadi setengahnya dari
lembar monitoring frekuensi mual sebelum diberikan
Analisis: intervensi.
uji statistik Paired
Sample Test
48
ini terdiri dari usia ibu hamil dan paritas kehamilan karena karakteristik tersebur
Berdasarkan tabel 4.2 hasil analisis dari lima artikel didapatkan tiga artikel
yang mencantukan usia responden dan dua artikel tidak mencantumkan usia
responden. Dari tiga artikel mayoritas usia responden yaitu 20-35 tahun.
49
b. Paritas Kehamilan
Berdasarkan tabel 4.3 hasil analisis lima artikel terdapat dua artikel yang
4.2 Analisis
Hasil review dari 5 artikel tentang “emesis gravidarum sebelum pemberian
Berdasarkan tabel 4.4 hasil analisis lima artikel sebelum diberikan intervensi
hingga berat. Tiga artikel menunjukkan rata-rata emesis gravidarum yaitu mean
Berdasarkan tabel 4.5 hasil analisis lima artikel sesudah dilakukan intervensi
Tiga artikel menunjukkan rata-rata emesis gravidarum yaitu mean19.85, mean 6,40,
dan mean 7. Hasil analisis dari lima artikel mengalami perubahan tingkat emesis
terhadap mual muntah (emesis gravidarum) pada ibu hamil trimester pertama dapat
Tabel 4.6 Pengaruh Pemberian Aromaterapi Lemon Terhadap Mual Muntah (Emesis
Gravidarum) Pada Ibu Hamil Trimester
Kelompok Eksperimen Hasil Temuan
% or SD
Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil
Keterangan Pre test Post test perhitungan statistik uji Wilxocon Sign Rank Test
Tidak mual diperoleh p-value sebesar 0,001 (α < 0,05) artinya
dan muntah 0% 0% ada pengaruh aromaterapi lemon terhadap mual
Ringan 0% 86.7% dan muntah pada ibu hamil trimester satu.
Sedang 86.7% 13.3%
Berat 13.3% 0%
Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil uji
Keterangan Pre test Post test dependent sampel t-test didapatkan nilai p-value
Tidak mual sebesar 0,000 (α < 0,05) yang berarti adanya
dan muntah 0% 0% pengaruh essensial lemon terhadap emesis
Ringan 0% 87% gravidarum pada ibu hamil trimester satu.
Sedang 20% 13%
Berat 80% 0%
Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil uji
Keterangan Pre tesPost test paired t-test diperoleh p-value 0,017 < 0,05
Mean 22.10 19.85 sehingga disimpulkan ada perbedaan skor mual
Std.Dev 3.837 3.328 muntah antara sebelum dan setelah pemberian
aromaterapi lemon.
Post Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil uji
Keterangan Pre tes test statistik Paired T-tes didapatkan p-value 0,000 <
Mean 9.57 6.40 0,05 maka dapat di simpulkan bahwa ada
Std. Dev 3.014 2.458 pengaruh aromaterapi lemon terhadap emesis
gravidarum pada ibu hamil trimester satu.
Berdasarkan tabel 4.6 hasil analisis dari lima artikel didapatkan dari
keseluruhan artikel menunjukkan nilai P value < 0,05. Dapat disimpulkan dari lima
PEMBAHASAN
sedang hingga berat. Tiga artikel menunjukkan rata-rata emesis gravidarum sebelum
dilakukan intervensi yaitu mean 22.10, mean 9,57, dan mean 25. Dimana dari tiga
inilah yang menyebabkan Emesis Gravidarum (Carolin, Syamsiah, & Yuniati, 2020).
Emesis Gravidarum adalah mual muntah yang terjadi diawal kehamilan sampai 14
minggu kehamilan. Pada umumnya, mual dan muntah terjadi pada pagi hari sehingga
sering disebut juga morning sickness. Meskipun begitu, mual dan muntah tidak
hanya terjadi diwaktu pagi ( (Mariantari, 2014). Morning sickness disebabkan oleh
54
55
inilah yang diduga menyebabkan emesis gravidarum (Manuaba, 2012). Mual dan
muntah selama kehamilan disebabkan oleh perubahan pada sistem endokrin yang
terjadi selama kehamilan, terumata disebakan oleh tingginya fluktuasi kadar HCG
pendidikan dan jarak kehamilan (Umboh, Mamuaya, & Lumy, 2003). Selain itu juga
a. Hormonal
b. Faktor Psikologis
Diagnosis kehamilan sering diperkuat oleh hasil dari kecurigaan yang dipicu
oleh keadaan mual dan muntah, tanpa adanya etiologi lain. Mengetahui akan
penantian, kecemasan tentang kesehatan ibu dan bayi serta khawatir tentang
c. Status Gravida
mengatasi gejalanya.
Berdasarkan opini peneliti bahwa dari lima artikel emesis gravidarum sebelum
gravidarum mayoritas beda pada kategori sedang dan berat. Tiga artikel lainnya
mayorita emesis gravidarum memiliki rata-rata yang berbeda, hal ini karena saat ibu
hamil merasa mual setiap melihat, mencium, atau merasakan makanan yang mungkin
mual muntah sangat berisiko tinggi mengakibatkan ketidaknyamanan pada ibu dan
muntah pada ibu hamil. emesis gravidarum disebabkan oleh faktor paritas, usia,
dua artikel mayoritas responden mengalami emesis gravidarum ringan. Tiga artikel
menunjukkan rata-rata emesis gravidarum yaitu mean 19.85, mean 6,40, dan mean 7.
Hasil analisis dari lima artikel mengalami perubahan tingkat emesis gravidarum pada
responden.
aromatis atau essensial oil atau dalam bahasa indonesianya adalah minyak atsiri.
Secara farmakologis, essensial oil memiliki khasiat nyata dalam perawatan dan
2016; Nadesul & Kusuma, 2015). Aromaterapi lemon merupakan jenis aromaterapi
yang dapat digunakan untuk mengatasi mual muntah. Aromaterapi lemon memiliki
kandungan yaitu, Limone 70%, beta-pinene 11%, gammaterpinene 8%, citral 2%,
dari citrus limon yang sangat bioavailable oleh paru manusia sebesar 70% dan 60%
citral dapat menghambat kadar serum corticosterone dan monoamin diotak ketika
mengalami stres fisik maupun psikologis sehingga dapat mengurangi stress (Pimenta
et al, 2016). Penggunaan minyak essensial yaitu dihirup. Jika kita menghirup uap
minyak essensial, uap ini akan langsung memasuki sistem penciuman, terapi dengan
melalui hirupan atau inhalasi ini memiliki efek yang kuat terhadap organ-organ
sensorik yang dilalui bahan aktif minyak essensial. Terapi inhalasi dapat berguna
kondisi kesehatan tubuh seseorang. Uap dan asap minyak essensial bisa
ujung-ujung saraf penciuman yang terdapat di dalam selaput lendir hidung, atau
daerah respon saraf pada organ lain yang dilalui tetes-tetes uap minyak essensial
mengurangi mual muntah ibu hamil trimester satu. Manfaat utama aromaterapi
adalah sebagai relaksasi yang sangat berguna ketika sedang hamil, aromaterapi juga
al., 2005). Terapi ini memiliki beberapa keunggulan dan kelebihan dibandingkan
dengan metode penyembuhan lainnya yaitu biaya yang dikeluarkan relatif murah,
bisa dilakukan dalam berbagai tempat dan keadaan, tidak mengganggu aktivitas yang
bersangkutan, dapat menimbulkan rasa senang pada orang lain, cara pemakaiannya
tergolong praktis dan efisien, efek zat yang ditimbulkannya tergolong cukup aman
59
bagi tubuh, dan khasiat terbukti cukup manjur dan tidak kalah dengan metode terapi
Berdasarkan opini peneliti yaitu emesis gravidarum dari lima artikel mayoritas
mengalami perubahan, dengan ditandai dengan nilai rata-rata dari tiga artikel yang
dapat digunakan untuk mengatasi mual muntah, karena buah lemon mengandung
flavonoid (Flavonones), limonen, asam folat, tanin, vitamin (C, A, B1), dan mineral
(kalium dan magnesium) yang berguna bagi perkembangan janin dalam tubuh.
Lemon memiliki senyawa aktif seperti flavonoid, tanin, terpenoid, dan limonoid
flavonoid akan menetralkan cairan pencernaan asam yang dapat mengurangi rasa
mual
60
Berdasarkan fakta hasil analisis dari lima artikel didapatkan dari keseluruhan
artikel menunjukkan nilai P value < 0,05. Dapat disimpulkan dari lima artikel
tonjolan olfaktorius yang berada di ujung saluran penciuman. Ujung dari saluran
penciuman itu berhubungan dengan otak. Bau diubah oleh cilia menjadi impuls
listrik yang diteruskan ke otak lewat sistem olfaktorius, semua impuls mencapai
sistem limbik. Sistem limbik adalah bagian dari otak yang dikaitkan dengan suasana
hati, emosi, memori dan belajar kita. Semua bau yang mencapai sistem limbik
memiliki pengaruh kimia langsung pada suasana hati kita. Ketika semua impuls dari
aromaterapi sampai di sistem limbik, impuls tersebut akan memblok serotin (rasa
ingin muntah) sehingga mual muntah dapat ditekan karena lemon sendiri memiliki
yang harum dan menyenangkan. Aromaterapi merupakan cara efektif dan lembut
membantu anda untuk rileks. Aromaterapi esensial dapat memicu terjadinya reaksi
otak. Minyak essensial yang bermanfaat untuk meningkatkan keadaan fisik dan
lemon yang diberikan kepada ibu hamil trimester pertama sangat berpengaruh
kepada tingkat atau frekuensi mual dan muntah ibu hamil trimester pertama karena
aromaterapi yang dihirup melalui hidung akan merangsang sistem limbik pada otak
dan impuls akan memblok serotin (rasa ingin muntah) sehingga mual muntah dapat
ditekan.
Berdasarkan opini peneliti yaitu dari lima artikel menyatakan bahwa secara
denga mual muntah (emesis gravidarum) pada ibu hamil trimester satu. Pemberian
muntah pada ibu hamil, hal ini karena aromaterapi memiliki kandungan limonen,
asam folat, tanin, vitamin (C, A, B1), dan mineral (kalium dan magnesium) yang
berguna bagi perkembangan janin dalam tubuh. Lemon memiliki senyawa aktif
seperti flavonoid, tanin, terpenoid, dan limonoid. Kandungan flavonoid inilah yang
6.1 Kesimpulan
6.1.1 Emesis Gravidarum Sebelum Pemberian Aromaterapi Lemon
Dari 5 jurnal yang ditelaah menuliskan bahwa dari lima artikel sebelum
emesis gravidarum sebelum dilakukan intervensi yaitu mean 22.10, mean 9,57,
gravidarum yaitu mean 19.85, mean 6,40, dan mean 7. Hasil analisis dari lima
Dari 5 jurnal yang ditelaah menuliskan bahwa dari lima artikel didapatkan dari
keseluruhan artikel menunjukkan nilai P value < 0,05. Dapat disimpulkan dari lima
62
63
6.2 Saran
6.2.1 Bagi Petugas Kesehatan
aromaterapi salah satunya yaitu aromaterapi lemon kepada ibu hamil trimester
terkait pemberian aromarapi lemon pada ibu hamil trimester pertama yang
DAFTAR PUSTAKA
Dewi, W. S; & Safitri, E. Y;. (2018). Pengaruh Aromaterapi Lemon terhadap Emesis
Gravidarum di Praktik Bidan Wanti Mardiwati. Jurnal Ilmiah Kesehatan Vol
17 No 3, 4-8.
Hadi, F. I. (2016). Perilaku Ibu Hamil Dalam Pencegahan Hiperemesis Gravidarum
di BPM Ny. E di Desa Grinting Kecamatan Tulungan Kabupaten Sidoarjo. 3.
Hernawati T. (2013). Hubungan Dukungan Suami dan Keluarga Dengan Emesis
Gravidarum di Desa Galudra Kecamatan Cugenang Kabupaten Cianjur.
Hutahaean , S. (2013). Perawatan Antenatal. Jakarta Selatan: Penerbit Salemba
Medika.
Ini, M. (2016). Nutrisi Pintar Ibu Hamil dna Menyusui Golongan Darah B. Jakarta:
Penerbit Bhuana Ilmu Populer.
Jaelani. (2009). Aroma Terapi (pertama). Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia.
Julianto, T. S;. (2016). Minyak Atsiri Bungan Indonesia (1st ed).
www.deepublish.co.id, Yogyakarta.
Kia, P. Y., Shahnazi, M., & Nazemiyeh, H. (2016). The Effect of Lemon Inhalation
Aromatherapy on Nausea and Vomiting of Pregnancy: A Double- Blinded,
Randomized Contrlled Clinical Trial. Iranian Red Crescent Medical Journal.
Vol 16, 3.
Mansjoer, A;. (2009). Kapita Selekta Kedokteran. Jakarta: Media Aeskulapius.
Manuaba, I. A. (2012). Ilmu Krbidanan, Penyakit Kandungan, dan KB untuk
Pendidikan Bidan. Jakarta: EGC.
Manuaba, I. A. C;. (2009). Buku Ajar Patologi Obsterti Untuk Mahasiswa
Kebidanan, (M. Ester, ed). Jakarta: EGC.
Mariantari, Y. (2014). Hubungan dukungan suami, usia ibu, dan gravida terhadap
kejadian emesis gravidarum. 1:1.
Mariantari, Y. (2014). Hubungan dukungan suami, usia ibu, dan gravida terhadap
kejadian emesis gravidarum. 1:1.
Megasari, M. (2015). Panduan Belajar Asuhan Kebidanan 1. Yogyakarta:
Deepublish (Group Penerbitan CV Budi Utama.
Mitiyani, & Biomed, M. (2012). Asuhan Keperawatan Maternitas. Jakarta: Salemba
Medika.
66
Muaris, H. J. (2013). Khasiat Lemon untuk Kestabilan Kesehatan. (I. Hardiman, ed).
Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Nadesul, H., & & Kusuma, R. (2015). Rahasia Sehat Modern (pertama). Jakarta: PT
Elex Media Komputindo Kelompok Gramedia.
Nugrahani, R. R. (2017). Efektivitas Pemberian Seduhan Jahe Dengan Jus Buah
Jeruk Bali Terhadap Frekuensi Mual Muntah Ibu Hamil Trimester 1.
Prosiding Seminar Nasional Kesehatan, 30.
Nursalam. (2016). Metodelogi Penelitian Ilmu Keperawatan. Pendekatan Praktis.
Jakarta: Salemba Medika.
Nursalam. (2020). Penulisan Literature Review dan Systematic Review pada
Pendidikan Kesehatan (contoh). Fakultas Keperawatan Universitas
Airlangga.
Nursalam. (2020). Penulisan Literature Review dan Systematic Review pada
Pendidikan Kesehatan (contoh). Jakarta: Fakultas Keperawatan Universitas
Airlangga.
Piatkus, J., & Purwoko. (2016). Cantik, Sehat, dan Bugar dengan Program Detox
(kelima). Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Pratami, E. (2016). Evidance-Based Dalam Kebidanan. Jakarta: EGC.
Prawirohardjo, S. (2014). Ilmu Kebidanan Sarwono Prawirohardjo (A. B.
Syaifuddin, Ed) (4th ed). Jakarta: PT Bina Pustaka.
Pudiastuti, R. D;. (2011). Buku Ajar Kebidanan Komunitas: Teori dan Aplikasi
Dilengkapi contoh Askeb (1st ed). Yogyakarta: Nuha Medika.
Putri, Yesi; & Situmorang, Ronalen BR;. (2020). Efektifitas Pemberian Aromaterapi
Lemon Terhadap Penurunan Frekuensi Emesis Gravidarum Pada Ibu Hamil
Trimester I Di Bpm Indra Iswari, Sst, Skm, Mm Kota Bengkulu. Journal Of
Midwifery Vol 8 No 1, 44-50.
Rinata, E; & Ardillah, F. R;. (t.thn.). Penanganan Emesis Gravidarum Pada Ibu
Hamil Di BPM Nunik Kustantina Tulangan- Sidoarjo, in Komunitas Sidoarjo.
Rofi'ah, S. (2019). Studi Fenomena Kejadian Hiperemesis Gravidarum pada Ibu
Hamil Trimester I. Jurnal Riset Kesehatan Vol 8 No 1, 42-52.
67
LAMPIRAN ARTIKEL
Artikel 1.
70
71
72
73
74
75
76
Artikel 2.
77
78
79
80
81
82
83
Artikel 3.
84
85
86
87
88
89
Artikel 4.
90
91
92
93
94
95
Artikel 5.
96
97
98
99
100
101
DOKUMENTASI
LEMBAR BIMBINGAN
60
61
62
63
64
Kegiatan Septembe Oktober Novembe Desembe Januari Februari Mare April Mei juni Agustus
r r r t
Pengajuan
Judul
Penyusunan
Proposal
Sidang
Proposal
Penyusunan
Hasil
Sidang
Hasil
skripsi
CURICULUM VITAE