Nothing Special   »   [go: up one dir, main page]

Bab - 1 Shipbuilding Materials

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 7

CONTROL TRIM, STABILITY AND STRESS (ANT-II)

BAB – I

BAHAN-BAHAN BANGUNAN KAPAL

Sebuah kapal terdiri dari ribuan bagian-bagian kecil dan besar yang
merupakan satu kesatuan yang terpadu yan terbuat dari pelbagai jenis
bahan-bahan bangunan kapal. Banyaknya pemakaian bahan yang satu
dibandingkan dengan yang lain, sangat tergantung dari jenis kapal yang
dibangun dan faktor-faktor ekonomi.

1. Baja (Steel)
Baja terbuat dari besi yang diproses secara bertahap untuk
mengurangi komponen non metal, sehingga komponen non metal
tersebut ditekan sedemikian mungkin. Karakteristik dari baja dapat
berbeda satu dengan yang lainnya, tergantung dari komposisi bahan
atau unsur kimia didalamnya.
Demikian pula dengan kekuatan tarik baja, dapat diubah dengan
mengubah prosentase karbon didalam baja tersebut, atau dengan
menambah pelbagai macam unsur lain seperti krom, nikel, mangan
dan lain sebagainya. Tetapi secara fisik kekuatan dan kekerasan
baja, bergantung dari jumlah unsur karbon yang ada didalam baja
tersebut.
Dengan demikian jika kita menghendaki baja menjadi lebih keras,
dapat kita lakukan dengan menambah prosentase karbon ke dalam
baja yang telah jadi.
Baja yang diperuntukkan bagi bangunan kapal umumnya adalah baja
lunak (mild steel) yang mudah digulung atau dilengkungkan, mudah
ditempa, dilas, dapat diolah dalam keadaan panas maupun dingin,

Created by, Capt. Hyronimus A Taneh, M.M.Tr, M.Mar


CONTROL TRIM, STABILITY AND STRESS (ANT-II)

tanpa merusak struktur baja tersebut. Dengan sendirinya baja


lunak ini mempunyai harga yang relative murah. Baja lunak yang
diolah pada temperatur rendah dapat menjadi rapuh dan
permukaannya kelihatan seperti takikan.
Sehubungan dengan unsur-unsur kimia didalam baja, maka baja-baja
yang dipakai untuk bangunan kapal dibedakan atas 5 tingkat,
masing-masing tingkat A dan B untuk baja lunak, tingkat C, D dan E
untuk jenis-jenis baja yang lebih keras. Pemakaian baja menurut
untuk baja lunak, tingkat C, D dan E untuk jenis-jenis baja yang
lebih keras. Pemakaian baja menurut tingkatnya ditentukan oleh
Pemerintah dan biasanya pelaksanaan dan pengawasannya
diserahkan kepada Biro Klasifikasi yang mengawasi pembuatan kapal
tersebut.
Umumnya jika diperuntukkan membangun kapal-kapal yang lebih
besar, dengan sendirinya pemakaian bajanya diambil dari tingkat
yang lebih tinggi pula. Kapal-kapal yang panjangnya 200 meter,
menggunakan baja tingkat E bagi lajur bingkai, lajur samping dan
lunas dibagian tengah kapal sepanjang 0,4 panjang kapal.
Pada kapal-kapal tanker besar, kapal biji-bijian tambang dan lain
sebagainya, dipakai baja dengan kekuatan tarik besar, atau yang
terkenal dengan sebutan baja khusus yang mempunyai kekuatan
yang lebih besar dari baja lunak biasa dalam temperatur yang
rendah sekalipun.
Pemakaian baja dengan kekuatan tarik yang besar pada kapal-kapal
besar, dapat memberi kelonggaran untuk persyaratan tebal pelat
yang dipakai, yang dengan sendirinya mengurangi jumlah berat kapal
itu, dan sudah tentu akan mempunyai daya angkut yang besar, dan
mempunyai kekuatan yang cukup dapat dipercaya.

Created by, Capt. Hyronimus A Taneh, M.M.Tr, M.Mar


CONTROL TRIM, STABILITY AND STRESS (ANT-II)

Untuk lambung kapal, umumnya dipakai baja lunak dengan 0,15 –


0,23 % karbon, tetapi unsur belerang dan fosfor harus kecil
prosentasenya (lebih kecil dari 0,05%) untuk menjaga agar bila baja
tersebut dilas, tidak mudah patah atau retak.

2. Baja tuang (Steel casting)


Baja-baja yang dicairkan melalui suau proses pembakaran /
peleburan, lalu dengan hati-hati dituang menjadi suatu bentuk yang
dikehendaki, kemudian panasnya diredakan untuk mengurangi
kerapuhan.
Baja-baja tuang dipakai di kapal sebagai linggi baling-baling, linggi
kemudi, boss poros baling-baling dan lain sebagainya.

3. Baja / Besi tempaan (Forge iron)


Didalam pembuatan kapal-kapal modern sekarang ini baja tempa
sudah tidak banyak dipakai lagi, tetapi kalau masih dipakai, maka
diperlukan penyepuhan lebih lanjut agar memenuhi persyaratan
bangunan kapal.
Tempa adalah cara yang paling sederhana untuk membentuk metal,
dengan memanaskan metal tersebut sampai pada tingkat
temperatue tertentu sehingga metal tersebut menjadi lebih lunak,
lalu dengan memukul metal tersebut kita dapat membuat bentuk
yang dikehendaki.
Baja tempa di kapal, digunakan untuk linggi, cagak kemudi, bagian
atas daun kemudi, kokot kemudi dan lain sebagainya.

Created by, Capt. Hyronimus A Taneh, M.M.Tr, M.Mar


CONTROL TRIM, STABILITY AND STRESS (ANT-II)

4. Baja tahan karat (Stainless steel)


Baja tahan karat adalah metal yang mengandung banyak unsur
nikelnya dan banyak digunakan untuk peralatan dapur, pegangan
railing dan lain sebagainya.

5. Perunggu
Di kapal perunggu banyak dipakai pada bantalan poros baling-baling,
tabung poros baling-baling.
Sesuai dengan tingkatannya, perunggu merupakan salah satu jenis
logam campuran yang banyak dipakai di kapal. Selain untuk apa yang
telah disebutkan diatas, perunggu juga dipakai untuk katup-katup,
jentera pada roda-rado kemudi, sebagai terapan anak tangga dan
lain sebagainya.

6. Pelbagai Jenis kayu


Kayu umumnya digunakan untuk tutup palka, kayu geladak, sekoci-
sekoci, ram-raman dan lain sebagainya.
Kayu dibedakan atas :
 Jenis Kayu berdaun jarum (keluarga pinus) seperti kayu den,
kayu larix, pinus, cemara, pinus pitch, pinus kuning, pinus Oregon
dan lain-lain.
 Jenis Kayu berdaun lebar seperti jati belanda (oak), kayu elm,
kayu besi dan lain-lain.
 Jenis kayu yang tumbuh didaerah tropis seperti kayu jati,
mahoni, kayu besi dan lain-lain.

Created by, Capt. Hyronimus A Taneh, M.M.Tr, M.Mar


CONTROL TRIM, STABILITY AND STRESS (ANT-II)

7. Pelbagai Jenis logam dan Logam paduan


Jenis logan dan logam paduan banyak dipakai di kapal, seperti besi
lunak, tembaga, timah hitam dan lain sebagainya.
Pelbagai jenis bahan lainnya yang biasa dipakai di kapal seperti
semen, aspal, pernis dan jenis-jenis cat, bahan-bahan plastic dan
lain sebagainya.

8. Paduan Aluminium (Aluminium alloy)


Paduan aluminium merupakan logam paduan yang terdiri dari unsur-
unsur aluminium, magnesium, mangan, silicon dan tembaga. Sifat
dari campuran ini sangat ringan dibanding dengan baja lunak
(aluminium 2,723 ton/m³ dan baja lunak 7,84 ton/m³), tahan
terhadap air laut, tidak berkarat, tidak magnetis dan tahan lama.
Namun perlu diingat bahwa paduan aluminium harganya (initial cost)
mahal sekali (hampir 8-10 kali baja), tidak dapat disambung secara
langsung dengan baja, karena paduan ini lunak sehingga mudah
berubah bentuk jika terkena benda keras atau benturan-benturan.
Pemakaian paduan aluminium di kapal dapat dijumpai pada sekoci-
sekoci penolong, tangga-tangga akomodasi, cerobong, pegangan
tangan, bangunan atas dan lain sebagainya.

Created by, Capt. Hyronimus A Taneh, M.M.Tr, M.Mar


CONTROL TRIM, STABILITY AND STRESS (ANT-II)

Sambungan antara aluminium dan baja.


Sesungguhnya aluminium tidak dapat disambung secara langsung
dengan baja, hal ini disebabkan karena penyambungan langsung dengan
baja menimbulkan proses galvanisasi, oleh karena itu, jika hubungan
seperti itu harus dilakukan, dijaga agar kedua metal jangan sampai
bersentuhan langsung satu sama lainnya. Ada bermacam-macam cara
yang dapat dipakai, 2(dua) diantaranya ditunjukkan pada ganbar
dibawah ini. (Gbr-1)

Aluminium
Lembaran Neoprene
Aluminium
washer

Baut T

Plastik

Batang Baja

Dek

Gbr.1

Created by, Capt. Hyronimus A Taneh, M.M.Tr, M.Mar


CONTROL TRIM, STABILITY AND STRESS (ANT-II)

Dari gambar diatas dapat dilihat bahwa lembaran Neoprene


ditempatkan diantara kedua metal. Demikian pula dengan baut yang
dipakai pada sambungan ini harus dari jenis yang telah digalvanisir.
Ring pada baut ini diberi lapisan plastik untuk mencegah
penyentuhan langsung antara kedua metal. Cara lainnya yang biasa
dipakai ialah dengan memproses secra khusus kedua metal untuk
menjadikan kedua metal “a bi-metalic bar” untuk kemudian
dihubungkan seperti terlihat dalam gambar. (Gbr.2)

Aluminium

Explosion Aluminium
bonded bar Baja

Batang Baja

Dek

Gbr.2

--------- hro --------

Created by, Capt. Hyronimus A Taneh, M.M.Tr, M.Mar

Anda mungkin juga menyukai