STASE Remaja
STASE Remaja
STASE Remaja
Disusun oleh
LEMBAR PERSETUJUAN
LAPORAN LENGKAP
STASE ASUHAN PADA REMAJA DAN PERIMENOPAUSE PADA
PADA Nn. N DENGAN KEPUTIHAN DI BPM ERA ZORA
TAHUN 2023
Disetujui,
CI Akademik
LAPORAN LENGKAP
Disetujui
CI Akademik
Mengetahui,
Ka. Program Studi Pendidikan Profesi Bidan
Bdn.Devi Arista, S.ST.,M.Kes
NIK. 1010300715008
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
atas berkat dan rahmat-Nyalah sehingga penulisan laporan praktik stase asuhan
bimbingan serta motivasi kepada penulis yang tak ternilai harganya dalam
menyadari masih banyak kesulitan yang dihadapi namun atas bantuan dan
dukungan dari berbagai pihak penulis dapat menyelesaikan laporan praktik stase
asuhan kebidanan komunitas ini sesuai dengan batas waktu yang telah ditentukan.
Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah
1. Bapak Seno Aji, S.Pd., M.Eng. Prac selaku REKTOR Fakultas Ilmu
4. Ibu dosen program studi pendidikan profesi bidan yang telah banyak
kebaikannya. Akhirnya penulis berharap laoran ini bisa bermanfaat bagi kita
semua, Amin...
Halaman Judul ..................................................................................................
i
Halaman Persetujuan ........................................................................................
ii
Halaman Pengesahan ........................................................................................
iii
Kata pengantar ..................................................................................................
iv
Daftar Isi .............................................................................................................
vi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ..............................................................................................
7
B. Tujuan ...........................................................................................................
8
BAB IV PEMBAHASAN
A.
Pembahasan.......................................................................................................
20
B.
Pengkajian.........................................................................................................
20
C. Analisis
data..................................................................................................... 21
D. Menentukan Diagnosa
pontensial..................................................................... 21
E. Menentukan Tindakan
Antisipasi/Segera.......................................................... 21
F. Membuat
Perencanaan....................................................................................... 21
G.
Implementasi.....................................................................................................
22
H.
Evaluasi ............................................................................................................
22
BAB V PENUTUP
A.
Kesimpulan .......................................................................................................
23
B.
Saran .................................................................................................................
23
DAFTAR PUSTAKA
DOKUMENTASI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kesehatan reproduksi adalah keadaan sejahtera fisik, mental dan sosial
secara utuh, yang tidak semata-mata bebas dari penyakit atau kecacatan,
dalam semua hal yang berkaitan dengan sistem reproduksi, serta fungsi dan
prosesnya. Tujuan dari program kesehatan reproduksi remaja adalah untuk
membantu remaja agar memahami dan menyadari ilmu tersebut. Pengetahuan
tentang kesehatan reproduksi sangat penting bagi remaja. Pada masa ini,
remaja putri mengalami masa pubertas yang ditandai dengan menstruasi.
Sebelum atau sesudah menstruasi remaja putri dapat mengalami keputihan.
Remaja putri harus memahami tentang keputihan agar mereka tahu
bagaimana cara menjaga kebersihan organ reproduksinya (Manuaba, 2010).
Keputihan merupakan keluarnya cairan selain darah dari liang vagina
(Atikah,dkk, 2017). Keputihan fisiologis (normal) tidak berwarna atau jernih,
tidak berbau, tidak menyebabkan rasa gatal dan dipengaruhi oleh hormon,
yang biasanya terjadi pada saat menjelang dan sesudah haid, sekitar fase
sekresi antara hari ke 10-16 siklus menstruasi, saat terangsang, hamil,
kelelahan, stress, dan mengkonsumsi obat-obatan hormonal seperti pil
keluarga berencana (KB). Keputihan patologis (abnormal) akan menimbulkan
rasa gatal serta rasa terbakar pada daerah intim, berbau, berwarna hijau, dan
dipengaruhi infeksi mikrooganisme seperti jamur, parasit, dan benda asing
(Benson, 2009). Disminore atau nyeri haid merupakan salah satu keluhan
ginekologi yang paling umum pada perempuan muda yang datang ke klnik
atau dokter. Hampir semua perempuan mengalami rasa tidak nyaman selama
haid, seperti rasa tidak enak diperut bagian bawah dan biasanya juga disertai
mual, pusing bahkan pingsan.
Wanita merupakan kelompok yang paling rentan dalam menghadapi
masalah kesehatan reproduksi. Hal ini dikarenakan organ r eproduksi wanita
lebih mudah terkena infeksi dari luar karena bentuk dan letak organ
reproduksinya yang dekat dengan anus. Oleh karena itu untuk kalangan
wanita, kesehatan reproduksi harus memperolah perhatian yang serius. salah
satu masalah kesehtan reproduksi wanita adalah keputihan (Atikah, dkk
2017).
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Pengertian
Keputihan adalah keluarnya cairan selain darah dari liang vagina di luar
kebiasaan, baik berbau ataupun tidak, serta disertai rasa gatal setempat.
Cairannya berwarna putih, tidak berbau, dan jika dilakukan pemeriksaan
laboratorium tidak menunjukkan ada kelainan. Penyebab keputihan dapat
secara normal yang dipengaruhi oleh homon tertentu (Anindya (1019).
Keputihan adalah salah satumasalah kesehatan reproduksi remaja
khususnya yang sering dikeluhkan oleh wanita. Masalah keputihan yang
terjadi pada remaja perlu mendapatkan perhatian khusus. Jika keputihan pada
saat remaja dibiarkan maka akan menimbulkan penyakit yang serius.
Keputihan adalah sesuatuhal yang wjar, keputihan terjadi menjelang saat
menstruasi. Keputihan masih batas normal selama berwarna bening atau
jernih, selama tidak berbau, tidak terasa gatal dan dlam jumlah yang tidak
berlebihan. Bila cairan berubah menjadi warnakekuningan, berbau dan
disertai gatal maka telah menjadi keputihan tidak normal (Reeder, 2013).
Wanita merupakan kelompok yang paling rentan dalam menghadapi
masalah kesehatan reproduksi. Hal ini dikarenakan organ r eproduksi wanita
lebih mudah terkena infeksi dari luar karena bentuk dan letak organ
reproduksinya yang dekat dengan anus. Oleh karena itu untuk kalangan
wanita, kesehatan reproduksi harus memperolah perhatian yang serius. salah
satu masalah kesehtan reproduksi wanita adalah keputihan (Atikah, dkk
2017).
B. Etiologi
1. Keputihan fisiologis
Keputihan normal biasanya terjadi menjelang dan sesudah
menstruasi,
mendapatkan rangsangan seksual, mengalami stres berat, sedang hamil,
atau
mengalami kelelahan. Adapun cairan yang keluar berwarna jernih atau
kekuningan
dan tidak berbau. Selain itu, keputihan jenis ini juga tidak disertai rasa
gatal dan
perubahan warna. Keputihan semacam ini merupakan sesuatu yang wajar,
sehingga
tidak diperlukan tindakan medis tertentu (Manuaba, 2010)
2. Keputihan patologis
Penyebab utama keputihan patologis ialah infeksi (jamur, kuman,
parasit, dan
virus). Selain penyebab utama, keputihan patologis dapat juga disebabkan
karena
kurangnya perawatan remaja putri terhadap alat genitalia seperti mencuci
vagina
dengan air yang tergenang di ember, memakai pembilas secara berlebihan,
menggunakan celana yang tidak menyerap keringat, jarang mengganti
celana dalam,
tak sering mengganti pembalut (Sari, 2012)
C. Komplikasi
Keputihan dapat menjadi infeksi dan menjalar ke organ reproduksi
bagian
dalam seperti rahim dan saluran telur yang menyebabkan peradangan di organ
tersebut. Jaringan parut pada saluran tuba dapat menutup saluran tuba dan
menjadi
salah satu penyebab sulit memiliki anak. Komplikasi lainnya adalah infeksi
saluran
kencing, mengingat letaknya yang berdekatan dengan vagina. Gejala yang
dirasakan
adalah panas dan nyeri saat kencing. Keputihan menjadi salah satu tanda
adanya
kelainan pada organ reproduksi wanita. kelainan tersebut dapat berupa
infeksi, polip
leher rahim, keganasan (tumor dan kanker), serta adanya benda asing (Sari,
2012)
D. Pencegahan Keputihan
Hal-hal yang bisa dilakukan untuk mencegah keputihan Suci,
(2019).yaitu:
1. Bersihkan organ intim dengan pembersih yang tidak mengganggu
kestabilan
keasaman di sekitar vagina. Vagina memiliki pH yang asamyaitu 4,5 hal
ini menjaga kesehatan vagina dengan menghambat pertumbuhanbakteri.
Gunakan produk pembersih yang terbuat dari bahan dasar susu, karena
produkseperti ini mampu menjaga keseimbangan pH sekaligus
meningkatkanpertumbuhan flora normal dan menekan pertumbuhan
bakteri yang tak bersahabat.Sabun antiseptik biasa umumnya bersifat
keras dan dapat membunuh flora normaldi vagina. Ini tidak
menguntungkan bagi kesehatan vagina dalam jangka panjang
2. Hindari pemakaian bedak pada organ kewanitaan dengan tujuan agar
vagina
harum dan kering sepanjang hari. Bedak memiliki partikel-partikel halus
yang
mudah terselip di sana-sini dan akhirnya mengundang jamur dan bakteri
bersarang
di tempat itu
3. Selalu keringkan bagian vagina sebelum berpakaian
4. Gunakan celana dalam yang kering. Seandainya basah atau lembab,
usahakan
cepat mengganti dengan yang bersih dan belum dipakai
5. Gunakan celana dalam yang bahannya menyerap keringat, seperti katun.
Celana
dari bahan satin atau bahan sintetik lain membuat suasana di sekitar organ
intim
panas dan lembab
6. Tidak dianjurkan memakai celana jeans karena pori-porinya sangat rapat.
Pilihlah
seperti rok atau celana bahan non-jeans agar sirkulasi udara di sekitar
organ intim
bergerak leluasa.
7. Ketika haid, sering-seringlah berganti pembalut. Gunakan panty liner
disaat perlu
saja. Jangan terlalu lama. Misalkan saat bepergian ke luar rumah dan
lepaskansekembalinya di rumah.
E. Patofisiologi
Organ yang paling sensitif dan rawan pada tubuh wanita adalah organ
reproduksi dan merupakan organ yang paling rawan dibanding organtubuh
yang lainnya. Keputihan merupakan salah satu tanda dan gejala penyakit
organ reproduksi wanita, di daerah alat genetalia ekisterna bermuara saluran
kencing dan saluran pembuangan sisa-sisa pencernaan yang disebut anus.
Apabila tidak dibersihkan secara sempurna akan ditemukan berbagai bakteri,
jamur dan parasit, akan menjalar ke sekitar organ genetalia. Hal ini dapat
menyebabkan infeksi dengan gejala keputihan. Selain itu dalam hal
melakukan hubungan seksual tekadang tetjadi pelecetan, dengan adanya
pelecetan merupakan pintu masuk mikroorganisme penyeban infeksi penyakit
hubungan seksual (PMS) yang kontak dengan air mani dan mukosa (Anindya,
2019).
F. Pengobatan
Pengobatan atau penatalaksanaan leukorea atau keputihan tegantung
dari penyebab infeksi seperti jamur, bakteri anat perasit. Umumnya diberikan
obat-obatan untuk mengatasi keluhan dan menghentikan proses infeksi sesuai
dengan penyebabnya. Obat-obatab yang digunakan dalam mengatasi
keputihan biasanya berasal dari golongan Flukonazol untuk mengatasi infeksi
candida dan golongan metronidazol untuk mengatasi infeksi bakteri dan
parasit ( Sari, 2012).
Tindakan tanpa obat mendukung penyembuhan dapat dilakukan dengan
mengindari penggunaan sabun atau parfum vagina untuk mencegah iritasi,
menjagaagar area bagian kewanitaan tetap bersih dan kering dan menghindari
penggunaan pakaian dalam yang ketat dan tidak menyerap keringat.
Meminum minuman yogurt yang mengandung lactobacillus acidophilus
setiap hari akan mengurangi kekambuhan. (Suci, 2019).
G. Personal Hygiene
1. Perngertian
berasal dari bahasa yunani, yaitu personal yang berarti perorangan dan
hygine berarti sehat. Kebersihan seseorang adalah suatu tindakan untuk
memilihara kebersihan dan kesehatan seseorang untuk kesejahteraan fisik
dan psikis.
2. Manfaat Personal hygine
a. Kebersihan organ reproduksi dapat terjaga
b. dapat terlindung dari berbagai jenis infeksi organ reproduksi bagian
luar
c. Dapat menciptakan rasa nyaman
d. Dapat meningkatkan rasa percaya diri.
I. PENGKAJIAN
A. Identitas
Identitas Ibu Identitas
Ayah
Nama : Nn. N
Nik : 1502125308060001
Umur : 17 Tahun
Gol.darah : -
Pendidikan : 3 MAN
Pekerjaan : Siswa
Agama : Islam
Alamat : Sekancing
No.HP : -
Jenis dan No.Jaminan :
B. Keluhan Utama
keputihan dan sedikit gatal di selangkangan.
C. Riwayat Perkawinan
-
D. Riwayat Haid
1. Menarche : 12 Tahun
2. siklus : 28 hari
3. Teratur/Tidak : Teratur
4. Lamanya : 7 Hari
5. Banyaknya : 30 cc
6. Dismenorhe : iya
E. Riwayat Ginekologi
1. Perdarahan diluar haid : Tidak ada
2. riwayat keputihan : Tidak ada
3. Riwayat perdarahan setelah berhubngan badan : Tidak ada
4. Riwayat nyeri saat berhubungan badan : Tidak ada
5. Riwayat adanya massa, tumor pada payudara dan alat kandungan :
Tidak ada
6. Lain-lain : Tidak ada
F. Riwayat Obstetri
Tidak ada
H. Riwayat Kesehatan
1. Riwayat Kesehatan Ibu : Tidak ada
2. Riwayat Kesehatan Keluarga : Tidak ada
B. Masalah
- Keputihan dan gatal diarea selangkangan
C. Kebutuhan
- Penkes tentang keputihan
VI. IMLEMENTASI
Tanggal: 06 Februari 2023 pukul: 10.10 Wib
1. Melakukan infromend concent agar Nn. N mengetahui dan memahami
tindakan yang dilakukan
2. memberitahu tentang hasil pemeriksaan
Keadaan umum : Baik
TTV : TD : 110/80 MmHg
N : 80x/menit
P : 20x/menit
S : 36.5◦ c
BB : 45 kg
TB : 150 cm
3. memberitahu penkes tentang keputihan
Pengertian keputihan
Keputihan adalah salah satu masalah kesehatan reproduksi remaja
khususnya yang sering dikeluhkan oleh wanita. Masalah keputihan yang
terjadi pada remaja perlu mendapatkan perhatian khusus. Jika keputihan
pada saat remaja dibiarkan maka akan menimbulkan penyakit yang
serius. Keputihan adalah sesuatuhal yang wjar, keputihan terjadi
menjelang saat menstruasi. Keputihan masih batas normal selama
berwarna bening atau jernih, selama tidak berbau, tidak terasa gatal dan
dlam jumlah yang tidak berlebihan. Bila cairan berubah menjadi
warnakekuningan, berbau dan disertai gatal maka telah menjadi
keputihan tidak normal
Penyebab keputihan
Pengaruh sisa estrogen dari plasenta terhadap uterus dan vagina
janin
sehingga bayi baru lahir sampai berumur 10 hari mengeluarkan
keputihan
Pengaruh estrogen yang meningkat pada saat menarche.
Rangsangan saat koitus.
Adanya peningkatan produksi kelenjar-kelenjar pada mulut rahim
saat masa
ovulasi.
Mukus servik yang padat pada masa kehamilan, fungsinya untuk
mencegah
kuman masuk ke rongga uterus
Komplikasi
Keputihan dapat menjadi infeksi dan menjalar ke organ reproduksi
bagian dalam seperti rahim dan saluran telur yang menyebabkan
peradangan di organ tersebut. Jaringan parut pada saluran tuba dapat
menutup saluran tuba dan menjadi salah satu penyebab sulit memiliki
anak. Komplikasi lainnya adalah infeksi saluran kencing, mengingat
letaknya yang berdekatan dengan vagina. Gejala yang dirasakan adalah
panas dan nyeri saat kencing. Keputihan menjadi salah satu tanda adanya
kelainan pada organ reproduksi wanita. kelainan tersebut dapat berupa
infeksi, polip leher rahim, keganasan (tumor dan kanker), serta adanya
benda asing (Sari, 2012)
Pencegahan
- Bersihkan organ intim dengan pembersih yang tidak mengganggu
kestabilan keasaman di sekitar vagina. Vagina memiliki pH yang
asamyaitu 4,5 hal ini menjaga kesehatan vagina dengan
menghambat pertumbuhanbakteri. Gunakan produk pembersih
yang terbuat dari bahan dasar susu, karena produkseperti ini
mampu menjaga keseimbangan pH sekaligus
meningkatkanpertumbuhan flora normal dan menekan
pertumbuhan bakteri yang tak bersahabat.Sabun antiseptik biasa
umumnya bersifat keras dan dapat membunuh flora normaldi
vagina. Ini tidak menguntungkan bagi kesehatan vagina dalam
jangka panjang
- Hindari pemakaian bedak pada organ kewanitaan dengan tujuan
agar vagina harum dan kering sepanjang hari. Bedak memiliki
partikel-partikel halus yang mudah terselip di sana-sini dan
akhirnya mengundang jamur dan bakteri bersarang di tempat itu
- Selalu keringkan bagian vagina sebelum berpakaian
- Gunakan celana dalam yang kering. Seandainya basah atau lembab,
usahakan cepat mengganti dengan yang bersih dan belum dipakai
- Gunakan celana dalam yang bahannya menyerap keringat, seperti
katun. Celanadari bahan satin atau bahan sintetik lain membuat
suasana di sekitar organ intimpanas dan lembab
- Tidak dianjurkan memakai celana jeans karena pori-porinya sangat
rapat. Pilihlahseperti rok atau celana bahan non-jeans agar sirkulasi
udara di sekitar organ intimbergerak leluasa.
cara personal hygine
- Menjaga daerah kemaluan dan selangkangan agar tetap kering
- Mencuci vagina jaga agar vagina tetepbersih lakukan pencucian
dengan air bersih secukupnya.
- Menjaga kebersihan pakaian dalam sebaiknya mengganti pakaian
dalam minimal 2 kali dalam sehari, selain itu pilih pakaian dalam
dari bahab yang dapat menyerap keringat.
- Melakukan perawatan terhadap rambur yang tumbuh pada alat
kelamin, hindari membersihkan rambut yang tumbuh di daerah
kemaluan dengan cara mencabut, karena akan menimbulkan lubang
bekas bulu kemaluantersebut.
- Rajin mengganti pembalut saat menstruasi
- Konsultasi ke dokter jika terjadi keluhan-keluhan yang tidak wajar
dengan organ reproduksi
- Konsumsi yogurt untuk mencegah infeksi jamur.
VII. EVALUASI
Tanggal: 06 Februari 2023 pukul: 10.20 Wib
1. Informed concent telah dilakukan
2. Nn.N telah mengetahui hasil pemeriksaan
3. Nn. N telah mendapatkan penkes tentang Keputihan
CIAkademik PesertaPraktik
BAB IV
PEMBAHASAN
file:///C:/Users/User/Downloads/502-1062-1-SM.pdf
Berdasarkan praktek lapangan yang telah dilakukan di BPM Era Zora pada
tanggal 06 Februari 2023, didapatkan Nn. N dengan Keluhan keputihan dan
merasa sedikit gatal di selangkangan.Dimana penulis melakukan tindakan
memberi konsling tntang keputihan sesuai dengan pelayanan kebidanan dari dari
menimbang berat badan, dan memberikan Penkes keputihan.
Berdasarkan teori, keputihanadalah salah satu masalah kesehatan reproduksi
remaja khususnya yang sering dikeluhkan oleh wanita. Masalah keputihan yang
terjadi pada remaja perlu mendapatkan perhatian khusus. Jika keputihan pada saat
remaja dibiarkan maka akan menimbulkan penyakit yang serius. Keputihan adalah
sesuatu hal yang wajar, keputihan terjadi menjelang saat menstruasi. Keputihan
masih batas normal selama berwarna bening atau jernih, selama tidak berbau,
tidak terasa gatal dan dlam jumlah yang tidak berlebihan. Bila cairan berubah
menjadi warnakekuningan, berbau dan disertai gatal maka telah menjadi
keputihan tidak normal.
Berdasarkan penkes yang diberikan penulis menyimpulkan tidak ada
kesenjangan antata teori dan jurnal didapat diman dalam jurnal Lilik (2021)
Perilaku Perawatan Genetalia Eksterna TerhadapKejadian Fluor Albus. Sebagian
besar responden memiliki perilaku perawatan genetalia eksternadengan kategori
baik sebanyak 26 responden (83,9%). Sebagian besar respondendengan kejadian
fluor albus normal sebanyak 23 responden (74,2%). Berdasarkanhasil uji chi –
square yaitu nilai p sebesar 0,000.Simpulan: Ada hubungan yang signifikan antara
perilaku perawatan genetaliaeksterna dengan kejadian fluor albus
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan asuhan kebidanan komunitas Nn.N dengan keluhan
keputihan penulis menyumpulkan:
1. Telah dilaksanakan pengkajian dan analisis data Asuhan Kebidanan
Komunitas pada remaja pada Nn.N Umur 17 Tahun dengan keputihan di
BPM Era Zora pada tanggal 06 Februari 2023
2. Telah dilaksanakan perumusan diagnosa/maslahAsuhan Kebidanan
Komunitas pada remaja pada Nn.N Umur 17 Tahun dengan keputihan
di di BPM Era Zora pada tanggal 06 Februari 2023
3. Diagnosa pontensial, namun tidak ditemukan diagnosa pentensial
Asuhan Kebidanan Komunitas pada remaja pada Nn.N Umur 17 Tahun
dengan keputihan di BPM Era Zora pada tanggal 06 Februari 2023
4. Tindakan antisipasi/segera, namun tidak ditemukan tindakan
antisifasi/segera Asuhan Kebidanan Komunitas pada remaja pada Nn.N
Umur 17 Tahun dengan keputihan di BPM Era Zora pada tanggal 06
Februari 2023
5. Telah menetapkan rencana Asuhan Kebidanan Komunitas pada remaja
pada Nn.N Umur 17 Tahun dengan keputihan di di BPM Era Zora pada
tanggal 06 Februari 2023
6. Telah melaksanakan tindakan Asuhan Kebidanan Komunitas pada
remaja pada Nn.N Umur 17 Tahun dengan keputihan di di BPM Era
Zora pada tanggal 06 Februari 2023. Dengan hasil semua yang telah
direncanakan dapat dilaksanakan dengan baik tanpa adanya hambatan.
7. Telah mengevaluasi hasil tindakan yang telah dilaksanakan Asuhan
Kebidanan Komunitas pada remaja pada Nn.N Umur 17 Tahun dengan
keputihan di BPM Era Zora pada tanggal 06 Februari 2023. Dengan hasil
tidak ditemukan kesenjangan antara pelaksanaan tindakan dengan
tinjauan teori serta jurnal yang didapat.
B. Saran
1. Bagi Universitas Adiwangsa Jambi
Sebagai bahan informasi dan wahana untuk menambah kepustakaan
khususnya tentang Asuhan kebidanan komunitas
2. Bagi Nn.N
Diharapkan Nn.N mengerti dan memehami tentang keputihan yang
dialami dengan asuhan kebidanan yang telah dibaerikan.
3. Bagi MAN 1 Merangin
Dengan dilakukannya Asuhan Kebidanan Komunitas ini dapat
memperbanyak pengetahuan yang disapat khusunya tentag keseharan
pada remaja putri khususnya tentang keputihan .
DAFTAR PUSTAKA
Suci, (2019). Buku Ajar Dasar Kesehatan Reproduksi dan KIA. Yogyakarta: CV
Mine
DOKUMENTASI
DAFTAR HADIR MAHASISWA PRAKTIK KLINIK
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI BIDAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ADIWANGSA JAMBI
TAHUN AKADEMIK 2021-2022
Nama Mahasiswa : Lenny Nopita Friska Sinaga
NIM : 213001080031
Ruangan : BPM Era Zora
Stase : Asuhan Pada Remaja
Mengetahui,
Bidan
LEMBAR BIMBINGAN
PRAKTIK KLINIK PROFESI BIDAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI BIDAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS ADIWANGSA
JAMBI TAHUN AKADEMIK 2021-2022
Diketahui,
Ketua Prodi Pendidikan Profesi Bidan