Alquran Hadis Kelas Xii Bab II
Alquran Hadis Kelas Xii Bab II
Alquran Hadis Kelas Xii Bab II
KELAS XII
SEMESTER GANJIL
MAN LAMANDAU
SEMESTER GANJIL
BAB II
UJIAN DAN COBAAN
1. Q.S. al-Baqarah [2]: 155 - 157
ص ِم َن ِ َ ٖ ۡ
ق َ ن و وع جُ ۡ
ٱل و
َ فِ َوۡ خ ٱل ۡ ن َ م
ِ ءٖ َي
ۡ ش ب
ِ م ُ
ك َّ ن وُ
َول َ
ل ۡ
َب نَ
ننص ِب ِر َ ت َوبَ ِش ِر ٱل ََّٰ ۡٱۡل َ ۡم َٰ َو ِل َو ۡٱۡلَنفُ ِس َوٱلث َّ َم َٰ َر ِۗ ِ
صيبَ ٞة قَالُ ٓواْ ِإنَّا ِ َّّلِلِ َو ِإنَّا ٓ صبَ ۡت ُهم م ِ نن ِإذَآ أ َ ََٰ ١٥٥ٱلَّ ِذ َ
َ َ َ ٓ َٰ ُ
صل َٰ َو ٞت ِمن َّر ِب ِه ۡم م ه يۡ
ون ١٥٦أ ْ ِ َ َ ِ ۡ َ
ل ع ك ئ ل و ِإلَ ۡي ِه َٰ َر ِجعُ َ
ۡ ٓ َٰ ُ ۖٞ
ُون ١٥٧ َو َر ۡح َم ٞة َوأ ْولَئِ َك ُه ُم ٱل ُمهۡ تَُ َ
Arti Q.S. al-Baqarah [2]: 155 - 157
:155. Dan sungguh akan Kami berikan cobaan
kepadamu, dengan sedikit ketakutan,
kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan
buah-buahan. Dan berikanlah berita
gembira kepada orang-orang yang sabar.
156. (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa
musibah, mereka mengucapkan: "Inna
lillaahi wa innaa ilaihi raaji'uun".
157. Mereka itulah yang mendapat keberkatan
yang sempurna dan rahmat dari Tuhan
mereka dan mereka itulah orang-orang yang
mendapat petunjuk.
Penjelasan Q.S. al-Baqarah [2]: 155 - 157
Allah SWT pasti akan memberikan
ujian kepada hambaNya, untuk
1.Mengukur kualitas keimanan
seseorang di
2.mengetahui reaksi mereka di
dalam mensikapi ujian ini.
3.membedakan hamba-hamba
yang jujur dan yang kufur,
Ujian yang disebutkan pada ayat ini berupa
1. al-khawf, perasaan takut dan khawatir terhadap
reaksi musuh Islam dalam mensikapi
pelaksanaan dakwah ketika itu. Tetapi
semangat ayat ini mencakup semua bentuk
kekhawatiran, termasuk khawatir Terhadap
masa depan kita;
2. al-jû`; kelaparan karena tidak tersedianya
bahan pangan yang cukup;
3. kekurangan harta karena hilang, dicuri dan
dirampas oleh musuh;
4. kekurangan buah-buahan karena gagal panen
karena penyakit atau terjadinya perang yang
merusak tanaman.
kriteria orang sabar yang termaktub di dalam ayat ini
adalah
1. mereka yang ketika mendapatkan musibah selalu
ِ ِإنا َّ ِل ََ َو ِإنا َّ إ ِل ََ ْه َرdan sekaligus
mengucapkan; , َاجعُون
menyadari konsekuensi dari ucapannya tersebut. Ketika
seseorang mengucap lafadz tarjî` tersebut, maka harus
disertai keyakinan bahwa dirinya milik Allah, ketika Allah
berkehendak mengambilnya, maka harus ikhlas dan
sabar. Di samping itu, mengucapkan lafadz tarji` juga
harus yakin bahwa dirinya akan kembali kepadaNya,
maka konsekuensinya orang sabar itu harus selalu
menjaga perilaku dan tindakannya. Sabar itu pahit dan
menyakitkan, tetapi akhirnya lebih manis dari madu.
orang sabar akan mendapatkan balasan pahala\ yang
banyak; keberkahan hidup (shalawât), rahmat dan
selalu mendapat bimbingan dan petunjuk. (muhtadûn)
2. memiliki kepribadian yang kuat; tidak lengah ketika
mendapatkan kemudahan dan kelapangan rezeki, dan tidak
patah semangat dan mudah putus asa ketika mendapatkan
musibah. Semua peristiwa yang kita alami; baik senang
maupun susah, harus disikapi dengan kearifan,
kedewasaan dan pikiran yang positif. Kelapangan rezeki
dan kesusahan hidup keduanya merupakan ujian;
3. bersyukur kepada Allah dengan memperbanyak ibadah, dan
juga menyisihkan sebagian rezeki untuk menyantuni
dlu`afâ’. sikap ini akan mendatangkan kebaikan yang
berlipat ganda, selain mendapatkan pahala di akhirat, Allah
juga menjanjikan tambahan rezeki di dunia Dan sikap yang
terpuji ketika mendapatkan musibah adalah bersabar dan
meyakini bahwa ini merupakan salah satu bentuk kasih
sayang Allah kepada hambaNya sebagai proses
pembentukan karakter dan kepribadiannya untuk menjadi
muslim yang lebih baik.
SEMESTER GANJIL
BAB II
UJIAN DAN COBAAN
2. Q.S. Âli `Imrân [3]: 186
نن أُوتُوا
َ لَت ُ ْبلَ ُو َّن فِي أ َ ْم َوا ِل ُك ْم َوأَنفُ ِس ُك ْم َولَتَ ْس َمعُ َّن ِم َن الَّ ِذ
ً ِنن أَ ْش َر ُكوا أَذًى َكث
يرا َ اب ِمن قَ ْب ِل ُك ْم َو ِم َن الَّ ِذ َ َ ت ك
ِ ْ
ال
)١٨٦( ور ُ ْ
ِ عز ِم اۡل ُم ْ ْ َ َٰ
َ ص ِب ُروا َوتَتَّقُوا فَإِ َّن ذ ِل َك ِمن ْ ََو ِإن ت
186. Kamu sungguh-sungguh akan diuji terhadap hartamu dan
dirimu. Dan (juga) kamu sungguh-sungguh akan
mendengar dari orang-orang yang diberi kitab sebelum
kamu dan dari orang-orang yang mempersekutukan Allah,
gangguan yang banyak yang menyakitkan hati. Jika kamu
bersabar dan bertakwa, maka sesungguhnya yang
demikian itu termasuk urusan yang patut diutamakan.
Penjelasan 2. Q.S. Âli `Imrân [3]: 186
di dalam ayat ini Allah memberitahukan bahwa
dunia memang tempat ujian dan cobaan yang
akan menimpa diri kita sendiri dan menimpa
harta kekayaan yang kita miliki. Ujian yang
akan menimpa diri (nyawa) bisa datang dalam
bentuk perang, pembunuhan, penyakit dan
segala macam bentuk ancaman fisik yang lain.
Dan ujian yang akan menimpa harta kita bisa
dalam bentuk kejahatan yang tidak kita
harapkan seperti pencurian, perampokan.
Bahkan kewajiban membayar zakat dan
shadaqah juga sebagai ujian
Selain itu, Allah juga akan menguji keimanan umat Islam
dengan perantaraan orang lain dari golongan Yahudi,
Nasrani dan orang-orang musyrik yang melakukan
pelecehan dan penghinaan terhadap al-Quran,
kepribadian nabi, dan nilai-nilai ajaran Islam secara
umum, yang sampai saat ini kita merasakannya.
Menghadapi itu semua kita harus senantiasa memelihara
kesabaran, tidak memendam kebencian, bersyukur dan
terus meningkatkan ketakwaan kepada Allah dengan
menjalankan perintah dan menjauhi segala laranganNya.
Tetapi sikap sabar dalam pengertian yang luas bukan
perkara yang mudah, karena membutuhkan kesiapan
mental dan kepribadian yang kuat, maka al-Qur`an
menyebutnya min `azmil umûr; perkara-perkara yang
membutuhkan kekuatan dan persiapan untuk
menghadapinya.
Secara garis besar sebagian ulama
mengklasifikasi sabar menjadi tiga macam:
Artinya: “Dari Abi Yahya Suhaib Bin Sinan, Rasulullah SAW bersabda :
“Sungguh mengagumkan kepribadian orang mukmin karena semua
urusannya memiliki nilai baik, dan yang demikian itu tidak dimiliki oleh
siapaun kecuali orang mukmin; Apabila mendapatkan sesuatu yg
menyenangkan, dia bersyukur, maka dia mendapatkan kebaikan. Dan
apabila ditimpa sesuatu yg menyedihkan, dia bersabar, maka ia
mendapatkan kebaikan pula”. (HR. Muslim).
Hadits ini selain mengandung pujian,
sekaligus sebagai perintah kepada umat
Islam untuk memiliki kepribadian yang kuat;
tidak lengah ketika mendapatkan kemudahan
dan kelapangan rezeki, dan tidak patah
semangat dan mudah putus asa ketika
mendapatkan musibah. Semua peristiwa
yang kita alami; baik senang maupun susah,
harus disikapi dengan kearifan, kedewasaan
dan pikiran yang positif. Kelapangan rezeki
dan kesusahan hidup keduanya merupakan
ujian.
sikap terpuji ketika mendapatkan kelapangan
rezeki adalah bersyukur kepada Allah dengan
memperbanyak ibadah, dan juga menyisihkan
sebagian rezeki untuk menyantuni dlu`afâ’.
Niscaya sikap ini akan mendatangkan kebaikan
yang berlipat ganda, selain mendapatkan pahala
di akhirat, Allah juga menjanjikan tambahan
rezeki di dunia. Dan sikap yang terpuji ketika
mendapatkan musibah adalah bersabar dan
meyakini bahwa ini merupakan salah satu bentuk
kasih sayang Allah kepada hambaNya sebagai
proses pembentukan karakter dan kepribadian
nya untuk menjadi muslim yang lebih baik