RESUME-ENTREPRENEURSHIP PAUD - Meiretnopalupi
RESUME-ENTREPRENEURSHIP PAUD - Meiretnopalupi
RESUME-ENTREPRENEURSHIP PAUD - Meiretnopalupi
Pertemuan 1
Pada pertemuan pertama dikelas yang dilaksanakan dengan offline atau atap muka,
membahas tugas jejak pendapat mahasiswa mengenai, definisi enterpreneurship, pandangan
enterpreneurship guru PAUD, pendapat mahasiswa mengenai perempuan yang berkarir/
bekerja/ wirausaha, pendapat mengenai mahasiswa yang bekerja/ wirausaha, pekerjaan apa
yang cocok dan tidak cocok untuk mahasiswa, guru PAUD merupakan profesi atau pekerjaan,
bagaimana pandangan kita terhadap guru PAUD yang selalu ceria, sehat, awet muda dan
kompeten dalam segala bidang, apa target saudara setelah lulus kuliah? menikah atau bekerja,
dan mengenai apa peran seorang istri dalam keluarga, bagaimana Istri bekerja?
Jawaban dari teman-teman yang pada saat itu maju kedepan untuk mempresentasikan
jawabannya, rata-rata jawaban mereka itu sama. Pengertian dari enterpreneurship merupakan
suatu kemampuan dalam diri seseorang berupa berfikir secara kreatif dan berperilaku inovatif
serta usaha-usaha dalam memecahkan dan memanfaatkan peluang-peluang dalam menghadapi
tantangan hidup sehari-hari yang dilakukan dengan cara kerja keras untuk membentuk dan
memelihara usaha baru.
Pandangan enterpreneurship guru PAUD adalah memang sangat cocok untuk dimiliki oleh
seorang guru PAUD, karena dalam membangun jiwa keworausahaan, sifat dan karakter
mandiri, bertanggung jawab melalui kajian secara teoritis dan praktek nyata dan juga
pembentukan mental memerlukan waktu dan proses yang panjang. Anak-anak yang mengenal
dunia wirausaha, kreatifitas sejak dini akan menjadi bbekal masa depan produktifitas dan
kemandirian anak ketika dewasa.
Pandangan yang hampir semua sama dari teman-teman terhadap mahasiswa yang kuliah
sambil bekerja adalah tidak masalah selagi pekerjaan yang diambilnya tidak membebani
proses dari kuliahnya, contohnya pada pembagian waktu antara kegiatan kuliah dan pekerjaan,
karena itu merupakan hak yang dimiliki oleh individu masing-masing, artinya sebagai
mahasiswa yang kuliah sambil bekerja harus bisa membagi waktunya.
Pandangan yang hampir semua sama dari teman-teman terhadap pekerjaan yangcoco dan
tidak cocok untuk mahasiswa antara lain, pekerjaan yang cocok adalah pekerjaan yang sesuai
dengan jadwal kegiatan kuliah yang tidak mengakibatkan waktu bentrok antara jam kuliah dan
jam kerjannya, contohnya jualan online dimedia sosial. Untuk pekerjaan yang tidak cocok
untuk status mahasiswa adalah pekerjaan yang membuat jadwal kuliah bentrok dengan jadwal
pekerjaan, contohnya menjadi penjaga toko yang jamnya dari pagi hingga sore/ malam.
Jawaban rata-rata teman-teman terhadap target saudara setelah lulus kuliah adalah,
targetnya setelah lulus kuliah adalah bekerja sesuai pengalaman yang sudah dimiliki dan
tetntunya sesuai dengan prodi yang diambil, membagi pengalaman dan ilmu-ilmu yang telah
didapat, untuk setelahnya ada juga yang menjawab targetnya setelah bekerja kalau sudah ada
yang mengikat mau menikah.
Pertemuan 2
Pada pertemuan pertama, Ibu Dosen membahas mengenai, ada apa dengan Covid-19,
dampak terhadap dunia enterpreneurship, apa pilihannya, usaha-usaha apa yang banyak tutup
pada covid-19 dan usaha-usaha apa yang penjualannya meningkat ketika Covid-19 melanda.
Pada saat Covid -19 melanda diberbagai negara dunia, dan juga di negara kita Indonesia,
diberbagai wilayah-wilayahnnya, yang terjadi antara lain, yang pertama pastinya banyak orang
yang takut untuk keluar rumah bertemu dengan banyak orang sehingga juga mengakibatkan
pertemuan antar orang menjadi terbatas, karena penularan penyakit tersebut melaluli udara
yang dihirup dan dikeluarkan oleh orang-orang, selanjutnya orang-orang akhirnya khawatir
mengenai masalah keuangan karena semua proses ekonomi pastinya terhambat, selanjutnya
pada dunia pekerjaan banyak karyawan yang akhirnya dirumahkan atau dengan kata lain di
PHK, karena banyak perusahan-perusahaan terhambat dalam prosesnya.
Pada pilihannya, banyak usaha-usha yang akhirnya menutup usahannya, ada juga yang
mempertahankan usahanya namun mengurangi proses produksinya, pada saat itu contoh usaha-
usaha yang banyak tutup antara lain usaha cafe, warung kopi, mall, dan untuk perusahaan
contohnya perusahaan travel. Sedangkan usaha-usaha yang naik pada penjualannya antara lain
penjual masker, vitamin, faceshield, peralaan medis, vaksin, jamu kesehaan, obat-obatan,
buah-buahan, sayuran, makanan sehat dan masih banyak lagi.
Pertemuan 5 (27 September 2022), Kelompok 1&2
Kelompok 1:
Enerpreneur merupakan istilah yang tergolong baru namun perkembangannya begitu cepat,
karena enterpreneurship dianggap mampu menjadi solusi daripada keterpurukan keadaan
ekonomi bangsa dan digunakan sebagai penyangga kemandirian dari masyarakat.
Enterpreneur merupakan istilah sebutan bagi seseorang yang mahir dan menemukan usaha
baru. Sedangkan kemahiran yang dimiliki oleh seorang enterpreneur disebut enterpreneurship.
1. Pengambilan inisiatif
Dimaksudkan bahwa, enterpreneur pasti memiliki sifat atau perilaku berupa bentuk
kesadaran diri dari seorang individu yang memiliki pikiran bahwa dia harus melakukan
sesuatu yang digunakan untuk memenuhi kebutuhannya atau sesuatu hal.
Dimaksudkan bahwa, setelah dua perilaku tersebut, enterpreneur pasti memiliki sifat
yang mampu menerima segala kegagalan atas usaha-usaha yang telah dilaksanakannya.
Enterpreneurship pada anak usia dini, mengajarkan kepada anak seperangkat sikap kreatif
dan mandiri selayaknya enterpreneur bukan berarti membawa mereka kepada jiwa yang haus
akan uang dan kekayaan. Terdapat banyak sekali enterpreneur sukses yang mendapatkan
kemampuan wirausahanya mealui jalan yang tidak mudah, namu sejak dini dalam masalalunya
yang menyedihkan dan penuh perjuangan. Pengalama pendidikan dan motivasi menjadi unsur
utama kepribadian enterpreneur tersebut sejak dini.
Memiliki jiwa enterpreneur sejak dini merupakan suatu hal yang bagus dalam proses
perkembangan seorang anak usia dini. Pada hal ini kreatifitas seorang anak dapat dilatih
melalui hobi yang berbasis pada keinginan dan pengalaman yang tanpa batas. Contohnya saat
anak-anak bermain pasar-pasaran. Kegiatan bermain tersebut dapat menumbuhkan jiwa-jiwa
atau perilaku enterpreneur pada diri anak. Pada saat usia dini otak anak dalam keadaan dimana
masa tersebut disebut dengan masa keemasan, yang artinya anak usia dini dapat menerima
segala stimulus yang diajarkan seseorang dengan baik.
Kelompok 2:
“Strategi Mengembangkan Pendidikan Anak Usia Dini Yang Unggul Dan Berdaya
Saing”
Persaingan antar lembaga pendidikan merupakan hal yang sangat umum terjadi. Persaingan
tersebut disebabkan karena masing-masing lembaga pendidikan ingin lembaganya maju atau
unggul dan berkembang. Keunggulan yang dimaksud meliputi keunggulan lokasi, keunggulan
nilai, dan keunggulan dalam hal kebutuhan lembaga masyarakat yang berkaitan dengan
lembaga tersebut. Tiga hal tersebut bisa di katakan sebagai faktor daya saing sebuah lembaga
pendidikan. Pada faktor lokasi dimaksudkan lembaga itu berupaya memiliki letak lokasi yang
strategis guna mempermudah lembaga akses dalam proses pendidikan serta agar lembaga
tersebut dikenal oleh masyarakat dengan mudah. Pada faktor nilai dimaksudkan bahwa
lembaga berusaha meningkatkan keadaan nilai dari peserta didik dan juga tenaga pendidik agar
terakreditasi baik dan agar masyarakat tertarik pada lembaga tersebut dari segi nilai atau mutu
pendidikannya. Pasa faktor kebutuhan masyarakat artinya, lembaga tersebut diharapkan
mampu meningkatkan dan memajukan segala hal yang berhubungan dengan masyarakat yang
berada di dalam maupun di luar lembaga.
Strategi ini bertujuan untuk menghasilkan keunggulan kompetitif pada lembaga PAUD,
meningkatkan loyalitas masyarakat sebagai pelanggan lembaga PAUD, menghasilkan lembaga
PAUD Islam yang dapat mengungguli pesaingnya dengan menjunjung tinggi etika serta nilai-
nilai dalam hal lainnya dan disertai dengan target yang ditentukan oleh lembaga PAUD
tersebut.
Kelompok 3
Pada pembahasan urgensi Entrepreneurship dalam perspektif Pendidikan Anak Usia Dini
adalah dalam mendidik anak usia dini perlu dilakukannya pengembangan jiwa entrepreneur
yang merupakan salah satu pilar-pilar yang ditanamkan pada anak usia dini.Terdapat sepuluh
pilar anak Indonesia harapan dalam rangka menyambut 100 tahun Indonesia merdeka, yaitu:
Pengembangan karakter tersebut diharapkan melekat dalam diri peserta didik. Untuk orang
tua dan pendidik anak usia dini, mereka harus mengubah pola asuh, pola pembinaan dan
pendidikan, dari keunggulan kognitif, agar sumua tujuan pengembangan terhadap anak didik
tercapai.
Kata urgensi dapat berarti lain pada peranan penting, selanjutnya konsep dasar dari
entrepreneurship atau kewirausahaan merupakan perilaku mandiri yang mampu memadukan
unsur cipta, rasa dan karya atau bisa juga menggabungkan unsur kreativitas, tantangan, kerja
keras dan kepuasan untuk mencapai prestasi maksimal. Jika dimasukkan ke dalam pendidikan
anak usia dini maka, urgensi atau peranan penting entrepreneurship adalah bagaimana cara
pendidik untuk mengenalkan, menamkan, dan juga mengembangkan karakter pada diri anak
usia dini agar memiliki jiwa-jiwa entrepreneur sehingga anak tersebut ketika dewasa sudah
mampu menjalani kehidupan dengan karakter salah satunya kemandirian dalam jiwa
entrepreneurship.
Kelompok 4
“Pembentukan karakter dasar pada anak usia dini sebagai bekal mental Entrepreneurship
muda kreatif inovatif”
Karakter dapat diartikan sebagai sebuah pola perilaku yang telah diukir dan tercermin dalam
kegiatan sehari-hari. Pendidikan karakter merupakan pendidikan untuk membentuk
kepribadian anak menjadi pribadi yang bijaksana, terhormat dan bertanggungjawab melalui
pembiasaan-pembiasaan pada pikiran, hati, dan tindakan secara berkesinambungan yang
hasilnya terlihat dalam tindakan nyata sehari-hari. Tujuan pembentukan karakter adalah untuk
mengetahui perilaku seorang individu agar individu tersebut dapat membedakan baik dan
buruk.
Pendidikan karakter merupakan bagian yang tak terpisahkan dari program anak usia dini,
serta aspek yang hendak dikembangkan pada diri anak usia dini. Hal ini berarti bahwa
pendidikan karakter dikembangkan bersama-sama dengan ruang lingkup lainnya.
Implementasi pembelajaran dalam pembentukan karakter dasar pada anak usia dini sebagai
bekal mental Entrepreneurship muda kreatif inovatif dapat dilakukan dengan:
1. Melatih kejujuran
2. Melatih kedisiplinan
3. Melatih kerja keras
4. Melatih kemandirian
5. Melatih rasa ingin tahu
6. Melatih tanggung jawab
Pada manajemen pendidikan Entrepreneurship pada PAUD, yang pertama kali dapat
pendidik lakukan adalah dengan menanamkan nilai-nilai yang akan membentuk karakter
entrepreneurship pada diri anak yaitu, percaya diri, berorientasi pada tugas dan hasil, berani
mengaambil resiko, berjiwa pemimpin, berorientasi ke depan, keorsinilan, peduli dan berbagi
sosial, landasan spiritual.
Pada manajemen pendidikan Entrepreneurship pada PAUD terpadu Anak Saleh Malang ini
dirancang dengan didasari dengan nilai tanggung jawab, sosial, dan spiritual. Pendidikan yang
berbasis nilaientrepreneurship di lingkungan PAUD Terpadu Saleh dilakukan dengan cara
persuasif pada interaksi bermain dan belajar. Program Pembelajaran Entrepreneurship di
PAUD Terpadu Anak Saleh dapat di realisasikan melalui tiga aspek, yaitu:
Pendidikan entrepreneurship di PAUD Terpadu Anak Saleh dilakukan dalam tiga aspek,
yaitu melalui pembelajaran indoor dan outdoor berbasis sentra; kegiatan ekstrakurikuler berupa
seni tari, drama, musik, melukis yang melahirkan skils dan kemampuan kompetitif positif; dan
kegiatan outing dalam bentuk outbound, moving home, excursinon, dan family inn yang
menumbuhkan jiwa entrepreneurship.
Kelompok 6
“Pembentukan Karakter dasar Pada AUD Sebagai Bekal Mental Entrepreneurship Muda
Kreatif Dan Inovatif”
Pembentukan karakter memang perlu bahkan harus dilakukan sejak anak usia dini, karena
pembentukan karakter bertujuan untuk mengetahui perilaku seorang individu agar individu
tersebut dapat membedakan baik dan buruk sejak usia dini. Pembentukan karakter anak usia
dini akan menjadi tugas dari seorang pendidik, baik orang tua maupun guru, dalam hal ini para
pendidik bertugas penting dalam menjalankannya, karena akan berpengaruh pada perilaku
seorang anak untuk masa kedepannya.
Membentuk karakter dasar pada anak usia dini sebagai bekal entrepreneurship muda yang
kreatif inovatif dapat dimulai dari lingkungan, berikut contoh kegiatan yang dapat dilakukan:
1. Market Ramadhan
Bertujuan untuk mengenalkan kepada anak seorang pengusaha tidak hanya melalui
berjualan di pasar, melainkan bisa memanfaatkan sumber daya yang ada.
4. Cooking day
5. Market Day
“Peran Orang Tua Dan Guru Dalam Menumbuhkan jiwa Entrepreneurship Pada Anak Usia
Dini”
Peran orang tua adalah sebagai motivator pertama bagi seorang anak untuk menentukan
tujuan hidup, memberikan dorongan-dorongan yang tentunya memiliki ikatan batin akan lebih
bermakna dibandingkan dorongan dari orang luar. Peran guru adalah sebagai pendidik yang
menjadi tokoh, panutan dan identifikasi bagi para peserta didik dan lingkungannya, peran guru
yang lainnya antara lain adalah sebagai, pengajar, pembimbing, pelatih, penasihat, pembaharu,
model atau teladan, peneliti, pendorong kreativitas, dan lainnya.
Peran orang tua dan guru sangat penting untuk bekerja sama menididik dan menumbuhkan
jiwa entrepreneur pada anak usia dini, tahap awal yang harus dilakukan adalah membangun
jiwa anak yang mandiri dan menanamkan semangat hidup berwirausaha. Diharapkan para
orang tua dan guru mampy untuk menamkan jiwa entrepreneurship atau kewirausahaan ketika
anak-anak mereka masih dalam usia dini, orang tua tidak boleh berasumsi kewirausahaan
hanya sekedar kemampuan membuka usaha sendiri, namun lebih dari itu kewirausahaan
haruslah dimaknai sebagai momentum untuk mengubah mentalitas pola pikir dan perubahan
sosial budaya ke hal yang lebih matang dan baik.
Kelompok 8
“Strategi Dan Kiat Menumbuhkan Jiwa Entrepreneurship Pada Anak Usia Dini Sebagai
Preventif Fenomena Pernikahan Usia Muda”
Pembahasan pertama mengenai tahap-tahap memikirkan cara tepa membentuk anak usia
dini bisa memiliki jiwa wirausaha dengan membentuk jiwa kewirausahaan sejak dini:
Rasa tanggung jawab dan kreativitas dapat tumbuh sedini mungkin sejak anak mulai
dengan orang dewasa.
2. Latihan bertahap
Mengajarkan anak untuk mampu mengelola uang dengan baik, dan menerangkan pada
anak asal muasal uang.
3. Bisnis kecil-kecilan
Mengajak anak yntuk berbisnis kecil-kecilan atau berbisnis sederhana untuk membuat
anak lebih paham.
Penyebab menikah usia muda di Madura yaitu, orang tua tidak sadar akan pentingnya
pendidikan masa depan anaknya, tuntutan budaya, mengurangi beban ekonomi keluarga.
Selanjutnya, keterikatan antara menumbuhkan jiwa entrepreneurship atau kewirausahaan
sehak usia dini dengan fenomena pernikahan usia muda yang terjadi di Madura. Bagaimana
cara mengatasi fenomena nikah usia muda? Tentunya membutuhkan kerja sama antara
beberapa pihak dalam memaksimalkan pembelajaran menumbuhkan jiwa kewirausahaan pada
anak usia dini, agar bisa mengatasi penyebab terjadinya menikah pada usia muda.
“Asah, Asih, Asuh Merupakan Modal Awal Pendidikan Kewirausahaan Dan pembelajaran
Karakter Dalam Perspektif PAUD Untuk Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia”
Modal awal dari pendidikan karakter anak berjiwa kewirausahaan adalah bagainama cara
pendidik mengasih, mengasuh dan mengasah anak usia dini agar dapat menumbuhkan jiwa
entrepreneurship pada diri mereka. Pada modal awal dari pendidikan kewirausahaan dalam
perspektif PAUD pendidik dapat memberikan Asih, Asuh, dan Asah kepada anak dengan
menanamkan ciri-ciri atau sifat yang harus ada pada seorang jiwa kewirausahaan yaitu, percaya
diri, berorientasi pada tugas dan hasil, berani mengambil risiko, berjiwa kepemimpinan,
berpikir kearah yang asli, dan keorisinilan. Semua ciri-ciri kewirausahaan tersebut akan dapat
dicapat oleh peserta didik jika pendidik melakukan modal awal pendidikannya dengan
menggunakan Asih, Asuh, Asah yang menjadi Kebutuhan Dasar Anak.
Asih merupakan pemenuhan kebutuhan emosi dan kasih sayang dari orang-orang disekitar
anak, yang merupakan hak anak. Asuh adalh kebutuhan disik yang terdiri dari kebutuhan
pangan, terutama gizi yang menjadi kebutuhan terpenting, perawatan kesehatan dasar seperti
imunisasi, pemberian asi, penimbangan anak yang teratur, pengobatan anak ketika sakit dan
lain sebagainya. Asah adalah kebutuhan akan stimulasi yang sebaiknya diberikan sejak bayi.
Stimulasi ini slah satu hal oenting untuk mengoptimalkan pertumbuhan dan fungsi otak,
terutama dalam 1000 hari pertama kehidupan.
Tanpa adanya tiga kebutuhan dasar anak yaitu, Asih, Asah, Asuh, tidak akan tercapai
tujuan pendidikan kewirausahaan dan pembelajaran karakter dalam peningkatan kualitas
sumber daya manusia.
Kelompok 10
Entrepreneurship tidak dimaknai secara sempit tentang jiwa berbisnis saja, tetapi juga
sebagai pendidikan yang membekali anak agar memiliki keberanian, keberanian, serta
keterampilan, sehingga meminimalkan kegagalan dalam usaha. Pendidikan karakter tidak akan
dapat terlepas dari peran guru sebagai role model. Model guru yang dimaksud adalah memiliki
kepribadian kejujuran, bertanggungjawab terhadap tugas, dan berperilaku sebagai teladan.
“Pengembangan Softskill Calon Pendidik dan Tenaga PAUD Dalam Menghadapi MEA”
1. Diklat PAUD
2. Diklat kompetensi Peedagogi
3. Diklat kompetensi Sosial
4. Diklat kompetensi kepribadian
5. Diklat Manajemen
6. Diklat Kepemimpinan/ Supervisi
7. Diklat Kewirausahaan
Kelompok 12
Menumbuhkan jiwa entrepreneur pada anak usia dini dapat dilakukan di rumah ataupun
disekolah, jika di rumah bisa dilakukan oleh orang tua, ketika di sekolah yang bertugas adalah
guru. Contoh kegiatan menanamkan entrepreneur di rumah adalah kegiatan family day,
kegiatan melalui bermain, dan kegiatan membantu usaha orang tua. Contoh kegiatan
menanamkan entrepreneur di sekolah adalah dengan kegiata bercocok tanam pada saat kerja
bakti sekolah misalnya, kegiatan bazar, dan melalui kegiatan metode bercerita. Kegiatan
penanaman entreoreneur tersebut akan tercapai jika terdapat faktor-faktor yang
mendukungnya, seperti komponen sekolah dan rumah yang kompeten, lingkungan sekolah dan
rumah yang kondusif dan kooperatif. Dan juga orang tua dan guru yang kooperatif.
Contoh penanaman entrepreneur pada anak usia dini dengan market class daoat dilakukan
dengan memakai tema tanaman misalnya mengenalkan macam-macam sayur-sayuran dan
kemudian anak-anak diajak untuk melakukan proses jual beli sayuran tersebut. Pada Kegiatan
outing class aau pembelajaran di luar kelas, dapat dilakukan dengan berupaya untuk
memberikan nuansa baru dan pengalaman baru bagi anak-anak guna mengoptimalkan proses
penanaman ilmu pengetahuan pada anak. Selanjutnya kegiatan market day yang merupakan
program yang diterapkan oleh institut sekolah sebagai program pengembangan keterampilan
siswa dalam berwirausaha. Cara pemasaran hasil pelaksanaan market day adalah membuat satu
produk, kemudian terdapat penjual dan pembeli, lalu adanya transaksi jual beli, dan adanya
media yang disediakan oleh pihak sekolah. Kegiatan selanjutnya adalah cooking class atau
program kegiaan masak-memasak yang jarang sekali anak yang tidak menyukai bahkan
menolak kegiatan ini bersama orang tuanya. Kegiatan cooking class akan menumbuhkan jiwa
mandiri anak untuk memasak dan kemudian akan diharapkan muncul keinginan anak untuk
melakukan usaha yang berkaitan dengan keahlian memasaknya.
Kelompok 13
Jiwa entrepreneurship terdiri dari kata jiwa dan entrepreneurship terdiri dari kata jiwa dan
entrepreneurship, jiwa menurut KBBI adalag roh manusia, sedangkan berjiwa adalah
mempunyai perasaan batin. Entrepreneur memiliki dedikasi untuk menjalankan suatu bisnis
secra berhasil dan memiliki kemauan dan keberanian untuk mengambil risiko baik dalam
finansial, karier ataupun reputasi. Ciri-ciri daru seseorang untuk berwirausaha antara lain
adalah mengenal potensi diri yang dimiliki, mampu melihat kekuatan diri, mampu melihat
kelemahan diri, mengenal bakat, mengenal minat, mengenal dan kecerdasan, dan
berpenampilan menarik. Pada ciri-ciri orang yang mempunyai jiwa kewirausahaan antara lain
adalah percaya diri, semangat/ motivasi tinggi, kemampuan menghadapi tantangan, inovatif/
kreatif dan berwawasan luas.
Jenis usaha sesuai karakter, dalam dunia bisnis haruslah memiliki karakter kuat yang
dimiliki seseorang di dalam memandang dan menilai suatu risiko serta tantangan merupakan
faktor yang sangat penting di dalam menentukan karakter bisnis dan memulai sebuah bisnis.
Pada umumnya usaha yang dijalankan oleh seorang pengusaha adalah sesuai dengan karakter
pribadinya.
Karier masa depan, karier berasal dari bahasa Belanda yaitu “carrier” yang artinya adalah
perkembangan dan kemajuan dalam pekerjaan seseorang. Berarti juga jenjang dalam sebuah
pekerjaan tertentu. Karier merupakan semua perkembangan, kemajuan, proses belajar yang
berkesinambungan dan mempunyai peran-peran yang disandang sepanjang hidup dalam
pekerjaan tunggal yang digaji atau maupun tidak. Jalur karier adalah pola urutan pekerjaan
yang harus dilalui pegawai untuk mencapai suatu tujuan karier.
Kegiatab pengembangan karier individu, yaitu, prestasi kerja yang baik, exposure (dikenal
oleh orang yang memutuskan promosi), kesetiaan organisasi, mentors dan membimbing
karierdan kesempatan yang tumbuh. Faktor yang mempengaruhi karier pegawai yaitu,
hubungan pegawai, personalitas pegawai, politik dalam organisasi, sistem penghargaan,
jumlah pegawai, ukuran organisasi. Pada tahapan pengembanagan karier terdapat lima
pengembanagannya yaitu, tahap pengembangan (growth), tahap eksplorasi, tahap pemantapan,
dan tahap pembinaan.
Kelompok 14
Iklim akademik merupakan kondisi yang harus mampu diciptakan untuk membuat proses
pembelajaran di perguruan tinggi berjalan sesuai dengan visi misi dan tujuannya. Iklim
akademik menciptakan suasana iklim yang kondusif bagi kegiatan akademik, interaksi antara
dosen dan mahasiswa.
Ciri-ciri iklim akademik, dapat menghargai karya orang lain, mendorong mahasiswa berbuat
dan bukan bicara tentang perbuatan, bersedia menerima perbedaan pendapat, dan bersedia
melakukan inovasi dan bukan fear to change. Selanjutnya adalah upaya konkret terwujudnya
komdisi iklim akademik adalah,
"Pengetahuan Mencipta Lagu Anak Sebagai Bekal Bagi Guru Taman Kanak-kanak Dalam
Menumbuhkan Jiwa Entrepreuneur"
Menciptakan Lagu Sebagai Profit, Membuat lagu adalah proses ekspresi perasaan yang
dimiliki oleh setiap orang. Pengetahuan lagu terdapat,
Karakteristik Lagu anak, lagu anak anak adalah yang dirancang sedemikian rupa, baik
lirik maupun melodinya dengan karakteristik dan kebutuhan anak. Lagu anak adalah lagu yang
mengungkapkan kegembiraan , kasih sayang dan memiliki nilai pendidikan yang sesuai dengan
perkembangan anak. Lagu untuk anak adalah lagu yangmemiliki melodi sederhana mudah
dimengerti untuk anak, mudah diingat,mudah dinyanyikan, dan mudah diingat. Jadi,
karakteristik lagu anak yaitu melodi dan bahasa pada lagu anak bertempo pengulangan kata,
alur yang sederhana, menggunakan kosakata yang sering didengar oleh anak.
Menciptakan lagu anak, langkah-langkah membuat lagu anak secara umum antara lain,
1. Pemahaman isi/tujuan pembuatan lagu
2. Penguasaan dan penentuan nada dasar pada tangga nada
3. Menentukan jangkauan nada
4. Menentukan struktur lagu
5. Menentukan Puncak Lagu
6. Menuliskan dalam notasi musik
Kelompok 16
Hampir di seluruh Negara di dunia memiliki masalah yang berkaitan dengan sampah. Dari
hari ke hari sampah itu terus menumpuk dan terjadilah bukit sampah yang sering kita lihat.
Penumpukan sampah di beberapa daerah disebabkan oleh beberapa factor, diantaranya:
1. Volume sampah yang sangat besar sehingga melebihi kapasitas daya tampung Tempat
Pembuangan sampah Akhir (TPA).
2. Pengelolaan sampah dirasakan tidak memberikan dampak positif kepada lingkungan.
3. Kurangnya dukungan kebijakan dari pemerintah, terutama dalam memanfaatkan
produk sampingan dari sampah yang menyebabkan tertumpuknya produk tersebut di
TPA.
Permasalahan sampah merupakan hal yang krusial. Bahkan, dapat diartikan sebagai
masalah kultural karena dampaknya mengenai berbagai sisi kehidupan, terutama di kota besar.
Berdasarkan perkiraan, volume sampah yang dihasilkan oleh manusia rata-rata sekitar 0,5
kg/perkapita/hari, sehingga untuk kota besar seperti Jakarta yang memiliki penduduk sekitar
10 juta orang menghasilkan sampah sekitar 5000 ton/hari. Konsep Sampah, sampah adalah
suatu barang bekas atau limbah yang tidak berharga, bahkan dianggap mengganggu dan
menjijikan.
Menurut kamus istilah lingkungan, sampah adalah bahan yang tidak mempunyai nilai atau
tidak berharga untuk maksud biasa atau utama dalam pembikinan atau pemakaian barang rusak
atau bercatat dalam pembikinan manufaktur, materi berkelebihan, ditolak, buangan.
Jenis-jenis Sampah:
1. Berdasarkan Sumbernya:
a. Sampah alam
b. Sampah manusia
c. Sampah konsumsi
2. Berdasarkan Sifatnya:
a. Sampah organic (degradable)
b. Sampah anorganik (undegradable)
3. Berdasarkan Bentuknya:
a. Sampah padat ada 2 jenis: biodegradable dan non-biodegradable
b. Sampah cair
Faktor yang dapat mempengaruhi kreativitas menurut Rogers (dalam Munandar, 1999) adalah:
1. Faktor internal individu yaitu faktor yang berasal dari dalam individu yang dapat
mempengaruhi kreativitas, diantaranya: Keterbukaan terhadap pengalaman dan
rangsangan dari luar atau dalam individu dan evaluasi internal.
2. Faktor Eksternal (lingkungan) dapat mempengaruhi kreativitas individu adalah
lingkungan kebudayaan yang mengandung keamanan dan kebebasan psikologis.
Dalam prosesnya hasil kreativitas meliputi ide-ide orisinil, cara pandang berbeda,
memecahkan rantai permasalahan, mengkombinasikan kembali gagasan-gagasan atau melihat
hubungan baru diantara gagasan-gagasan tersebut.
Ada 4 jenis kreativitas yang dapat diases yaitu:
1. Kelancaran (Fluency)
2. Keluwesan atau fleksibilitas (Flexibility)
3. Kerincian atau elaborasi (Elaboration)
4. Orisinalitas (Originality)
Daur Ulang Kertas Berkas sebagai Kegiatan Kewirausahaan Mahasiswa PG PAUD, dapat
dilakukan dengan memberikan materi kegiatan kewirausahaan daur ulang kertas bekas yaitu:
1. Pengetahuan tentang jenis bahan utama dari jenis-jenis kertas bekas yang bisa dijadikan
kertas daur ulang yang bernilai tinggi
2. Pengetahuan tentang bahan campuran limbah tumbuhan yang dapat dimanfaatkan
untuk membuat kertas daur ulang yang bagus
3. Pengetahuan tentang jenis-jenis peralatan yang harus disediakan untuk pembuatan
kertas daur ulang
4. Pengetahuan dan keterampilan praktis tentang langkah-langkah pembuatan kertas daur
ulang yang dapat dilakukan sendiri secara manual
5. Pengetahuan tentang penggunaan kertas daur ulang untuk bahan baku kegiatan
produksi di industri kecil
6. Pengetahuan dan keterampilan menghitung seberapa besar nilai ekonomi produk dan
dapat memasarkan kertas daur ulang yang dihasilkan
Guru yang ideal adalah guru yang harus memiliki kreativitas, keterampilan dan inovatif
dalam mengembangkan media pembelajaran melalui pemanfaatan daur limbah KDP yang
bertujuan sebagai penunjang proses belajar mengajar agar lebih menarik dan digunakan untuk
pengembangan berbagai aspek. Kegiatan pengembangan pendidikan merupakan sebuah proses
yang terkait dengan sebuah pembuatan media pembelajaran yang dilakukan dengan cara
sistematis yang di mulai dengan tahap perancangan/desain, produksi media, dan evaluasi.
Pengembangan adalah satu cara dalam memusatkan perhatiannya, tidak hanya pada
analisis kebutuhan, tetapi juga isu-isu luas tentang analisis awal akhir, seperti analisis
kontekstual. Media pembelajaran menjadi penentu dalam keberhasilan pembelajaran. Peran
media dalam pembelajaran khususnya dalam Pendidikan anak usia dini semakin penting dalam
perkembangan anak yang berasa pada masa befikir konkrit.
Anak usia dini merupakan sosok individu yang sedang menjalani suatu proses
perkembangan dengan pesat dan fundamental bagi kehidupan selanjutnya. Anak usia dini
memiliki rentang usia 0-8 tahun dan pada masa ini proses tumbuh kembangnya dalam berbagai
aspek sedang mengalami masa yang cepat dalam rentang perkembangan hidup manusia.
Wirausaha adalah seseorang yang mempunyai kemampuan melihat dan menilai peluang, me-
manage sumber daya yang dibutuhkan serta mengambil tindakan yang tepat, guna memastikan
sukses secara berkelanjutan.
Kegiatan yang dapat menanamkan jiwa kewirausahaan pada Anak Usia Dini (AUD)
1. Cooking class
Kegiatan cooking class dapat meningkatkan kreatifitas anak dalam bereksperimen
dan berkreasi dengan bahan-bahan makanan yang sesungguhnya. Kegiatan cooking
class merupakan sebuah laboratorium bagi anak untuk dapat mempelajari berbagai
pengetahuan dan ketrampilan seperti mengenal nama-nama bahan makanan, hal itu
dapat menambah kosakata anak, mengukur bahan-bahan sesuai dengan resep dapat
menambah pengetahuan anak tentang volume dan konsep matematik.
2. Outing class
Kegiatan Outing Class ini memiliki tujuan utama yaitu; Memberikan ketrampilan
dan pengetahuan baru yang tidak masuk dalam kurikulum;Anak-
anaklebihbergairahdalam mengikuti seluruh aktivitas di sekolah; Anak-anak mampu
bersosialiasai di dalam kehidupan bermasyarakat; dan anak- anak memiliki ketrampilan
di alam bebas.
3. Market Day
Tujuan dari diterapkannya kegiatan ini adalah untuk Mendorong kemampuan
keuangan siswa (Encouraging students finance capability), hal ini berkaitan dengan
keterampilan matematika, berhitung, tanggungjawab, dan berani mengambil keputusan
sendiri yang beaitan dengan pengelolaan/manajemen uang sedari kecil; Mendorong
jiwa kewirausahaan siswa (Encouraging student entrepreneurship), dalam hal ini
kemampuanberinteraksi,komunikasi,beranimengambil resiko, kreatif dan inovatif yang
akan lebih dominan untuk dikembangkan dalam diri anak; dan Meningkatkan
pendidikan untuk pembangunan berkelanjutan (Improving education for sustainable
development).
Pada tahapan usia dini, anak-anak yang belajar menumbuhkan pembelajaran wirausaha
akan tumbuh menjadi pribadi yang kreatif. Kreativitas yang terlatih sejak dini, termasuk
melalui berbagai kegiatan kewirausahaan, menjadi modal utama produktivitas dan kemandirian
anak ketika dewasa. Pengembangan karakter wirausaha dipengaruhi oleh nilai-nilai. Nilai
merupakan kekuatan penggerak perubahan. Kemampuan membentuk diri dan
mengaktualisasikan nilai-nilai etis merupakan ciri hakiki manusia, sehingga mampu menjadi
agen perubahan. Dalam pembiasaan pembentukan perilaku misalnya pengembangan karakter
kewirausahaan, peran orang tua amatlah penting. Karena orangtua adalah pendidik pertama
dan utama bagi anak. Sehingga orangtualah yang bertanggungjawab menanamkan nilai-nilai
tersebut yang dapat dilakukan dengan memberi contoh keteladanan dan pembiasaan dalam
kehidupan sehari-hari.
Pembelajaran kewirausahaan pada anak usia dini dapat diimplementasikan secara terpadu
dengan kegiatan-kegiatan pendidikan di sekolah. Pendidikan kewirausahaan diterapkan ke
dalam kurikulum tersembunyi (hidden curriculum) dengan cara mengidentifikasi jenis-jenis
kegiatan di sekolah yang dapat merealisasikan pendidikan kewirausahaan dalam kehidupan
sehari-hari, seperti:
Bimbingan Awal Entrepreneur pada Anak Usia Dini dapat dilakukan dengan kegiatan
pembelajaran kewirausahaan yang dapat dilakukan pendidik dengan cara:
1. Menyediakan sejumlah kegiatan yang dapat diikuti oleh peserta didik sesuai dengan
kebutuhan, potensi, bakat, dan minat mereka;
2. Menyelenggarakan kegiatan yang memberikan kesempatan peserta didik
mengekspresikan diri secara bebas melalui kegiatan mandiri atau kelompok.
Kegiatan bimbingan awal entrepreneur pada anak usia dini juga dapat dilakukan dengan
mengajak anak di PAUD bersama guru dan teman sebayanya dengan memaksimalkan dalam
menanamkan pola pikir untuk menjadi seorang wirausaha (entrepreneur). Hal-hal yang dapat
guru lakukan antara lain:
1. Memberikan fasilitas
2. Metode mengajar yang kreatif
3. Mengaitkan apa yang diajarkan dengan berpikir layaknya seorang wirausaha.
Kelak ketika dewasa nanti anak akan terbiasa dengan kegiatan kewirausahaan dan yang
terpenting lagi anak tidak akan takut mengambil resiko.
Kelompok 20
Pada umumnya sekolah menggunakan metode yang biasa digunakan antara lain adalah
Market day Outbond, Cooking day, dan lain sebagainya. Pada kali ini kita akan membahas
mengenai penumbuhan nilai kewirausahaan melalui kegiatan market day, market merupakan
aktifitas pembelajaran entrepreneur, dimana anak-anak diajarkan bagaimana memasarkan
produk kepada teman, guru ataupun pada pihak selainnya.
Pada ajang Market Day, produk karya siswa juga dapat dipajang dan coba untuk dijual
kepada khalayak yang hadir. Saat pelaksanaan Market Day, suasana dibuat menjadi riang
gembira. Market day berfungsi untuk melatih jiwa entrepreneur, memahami dunia bisnis,
melatih kreativitas dan inovasi padaanak. Pada kegiatan Market Day anak biasanya terlibat
langsung dalam proses Pembelajaran yaitu dengan berperan sebagai penjual dan pembeli.
Dengan kegiatan Market Day ini, anak-anak diharapkan teredukasi sejak dini bagaimana cara
berjualan yang baik. Anak-anak akan terbiasa dengan konsep kejujuran misalnya dalam
timbangan, takaran, barang mana yang baik dan mana yang rusak.
Manfaat market day bagi orang tua adalah untuk menunjukkan dukungannya atas proses
pendidikan anak-anaknya, sedangkan manfaat market day untuk sekolah adalah untuk
memperkuat solidaritas komunitas atau seluruh warga atau anggota sekolah.