STASE 5 ASKEB NEO NORMAL-4 - 18 Mei
STASE 5 ASKEB NEO NORMAL-4 - 18 Mei
STASE 5 ASKEB NEO NORMAL-4 - 18 Mei
KOTA AMBON
Disusun Oleh:
SUMILA TEHUAYO
NIM. 202208144
Mahasiswa
Smila Tehuayo
Mengetahui
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
Ambon.
dari bimbingan dan dukungan berbagai pihak yang diberikan kepada penulis.
Untuk itu penulis menyampaikan terimakasih kepada semua pihak yang tidak
dapat disebutkan satu persatu yang telah membantu selama penyusunan laporan
ini.
sempurna. Hal ini karena keerbatasan pengetahuann dan kemampuan yang penulis
miliki. Untuk itu kritik dan saran yang bermanfaat guna perbaikan dan
Penyusun
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL..............................................................................................i
LEMBAR PERSETUJUAN.................................................................................ii
KATA PENGANTAR..........................................................................................iii
DAFTAR ISI.........................................................................................................iv
DAFTAR LAMPIRAN........................................................................................vi
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.....................................................................................1
1.2 Tujuan...................................................................................................2
1.3 Manfaat.................................................................................................3
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kajian Dari Sumber Pustaka.................................................................4
2.2 Kajian Dari Jurnal Penelitihan............................................................11
2.3 Pendokumentasian Askeb Bayi Baru Lahir Normal...........................13
BAB 3 TINJAUAN KASUS
3.1 Data Subjektif......................................................................................14
3.2 Data Objektif.......................................................................................14
3.3 Analisa/Diagnosa................................................................................15
3.4 Rencana...............................................................................................15
3.5 Pelaksanaan.........................................................................................15
BAB 4 PEMBAHASAN
4.1 Pembahasan.........................................................................................17
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan .........................................................................................20
5.2 Saran....................................................................................................20
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................21
LAMPIRAN ........................................................................................................23
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Leaflet.................................................................................................23
yaitu Angka Kematian Bayi 19 per 1000 KH. Angka ini masih cukup jauh dari
per 1000 KH. Berdasarkan laporan dari dinas kesehatan provinsi Sumatera
Utara tahun 2015 AKB sebesar 4,3 per 1000 KH, (Dinkes Prov.Sumut, 2016).
faktor ibu yang berkontribusi terhadap lahir mati dan kematian bayi diusia 0-6
(12,5%). Penyebab utama kematian bayi pada kelompok 7-28 hari yaitu Sepsis
penyebab utama kematian bayi pada kelompok 29 hari – 11 bulan yaitu Diare
setiap persalinan harus ditolong oleh tenaga kesehatan terlatih seperti Dokter
Spesialis Kebidanan dan Kandungan (SpOG), dokter umum dan bidan serta
(Kemenkes RI ,2015).
antara lain juga melalui penempatan bidan di desa, strategi Making Pregnancy
menggunakan Buku Kesehatan Ibu dan Anak (Buku KIA) (Kemenkes, 2015).
Neonatal minimal 3 kali (KN1, KN2 dan KN3) sesuai standar. 2). Penanganan
Berdasarkan latar belakang diatas maka salah satu yang perlu didilakukan
asuhan bayi baru lahir (BBL) sebagai salah satu tugas Profesi Bidan. Pelayanan
1.2 Tujuan
A.Tujuan Umum
Mampu memberikan asuhan kebidanan pada bayi baru lahir sesuai standar
kebidanan.
B.Tujuan Khusus
1. Melakukan Pemeriksaan Neonatus dengan Standar KN3
2. Melakukan pendokumentasikan asuhan kebidanan dengan metode
SOAP.
1.3 Manfaat
A. Manfaat Teoritis
Untuk meningkatkan kualitas pelayanan Kesehatan khususnya dalam
memberikan informasi tentang perubahan fisiologi dan asuhan yang diberikan
pada bayi baru lahir.
B. Manfaat Praktis
1. Bagi pasien, keluarga dan masyarakat untuk memberikan informasi
tentang pelayanan kebidanan secara professional pada neonatus.
2. Bagi institusi pendidikan untuk menambah sumber informasi dan
bahan bacaan mahasiswa di perpustakaan
3. Bagi penulis untuk menambah pengetahuan dan pengalaman penulis
dalam menerapkan manajemen kebidanan dalam memberikan asuhan
kebidanan pada bayi baru lahir secara terstandart
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Bayi baru lahir normal adalah bayi yang baru lahir pada usia
kehamilan genap 37-41 minggu, dengan presentasi belakang kepala
atau letak sungsang yang melewati vagina tanpa memakai alat. (Tando,
Naomy Marie, 2016).
suhu aksila kelompok IMD sebesar 37,1 0C dan rerata suhu aksila pada
kelompok non IMD sebesar 36,8 0C. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa
lebih rendah pada kelompok IMD walau tidak bermakna secara statistik.
Pengaturan suhu pada bayi baru lahir normal dapat dievaluasi melalui
suhu permukaan dan suhu inti, biasanya dibawah kondisi standar karena anak
upaya untuk mempertahankan suhu yang hangat pada lingkungan maka dapat
termoregulasi yang belum sempurna pada bayi baru lahir. Secara bertahap
Kabupaten Pati.
SPM dalam pelayanan kesehatan bayi baru lahir sudah cukup baik terkendala
rujukan fasilitas kesehatan, dan tidak ada sanksi tegas dari Dinas Kesehatan.
ekonomi.
antara ibu dan bayi baru lahir pada periode setelah kelahiran memengaruhi
fisiologi dan perilaku keduanya. Kontak tubuh yang erat antara bayi dengan
10
A. Data Subjektif
1. Anamnesa,Pada langkah pertama harus mengumpulkan semua
informasi yang akurat dan lengkap dari semua sumber yang berkaitan
dengan kondisi klien.
2. Identitas orang tua Nama, umur, ras atau suku, agama, status
perkawinan, pekerjaan.Maksud pertanyaan ini adalah untuk
identitas(mengenal) klien dan menentukan status sosial ekonominya
yang harus kita ketahui
3. Keluhan utama keadaan bayi saat dilihat
4. Riwayat kehamilan dan persalinan ibunya,Riwayat kebidanan yang lalu
meliputi jumlah anak, perjalanan persalinan aterm, berat badan bayi,
dan masalah-masalah yang di alami ibu.
5. Riwayat kesehatan ibu,Riwayat kesehatan termasuk penyakit-penyakit
yang didapat dahulu dan sekarang, seperti masalah hipertensi, diabetes
mellitus, malaria, PMS atau HIV/AIDS.
6. Riwayat sosial dan ekonomi,Riwayat sosial dan ekonomi meliputi
status perkawinan, respon ibu dan keluarga terhadap kehamilan ibu,
riwayat KB, dukungan keluarga, pengambilan keputusan dalam
keluarga, gizi yang dikonsumsi dan kebiasaan makan, kebiasaan hidup
sehat, merokok dan minuman keras, mengkonsimsi obat-obat terlarang,
kegiatan sehari-hari, tempat dan petugas kesehatan yang di inginkan.
B. Data Objektif
Pemeriksaan fisik lengkap perlu dilakukan secara sistematis.
1) Pemeriksaan Umum
a. Keadaan umum dan kesadaran penderita
11
BAB III
STUDI KASUS
3.1 Subjektif
Bayi Ny.S lahir tanggal 9 Maret 2023 pukul 00.40 wit dengan jenis kelamin
perempuan. Riwayat kehamilan : G6P5A0, usia kehamilan aterm, bayi dalam
keadaan sehat.
3.2 Objektif
1. Pemeriksaan Umum
Keadaan Umum : Baik
Pernapasan :48x/menit
Suhu :36,2◦C
Berat Badan : 4200 gram
Panjang Badan : 50 cm
Lingkar Kepala : 37
Lingkar Dada : 36
Lingkar Perut : 35
2. Pemeriksan Fisik
a. Kepala : tidak ada caput succedenum, dan tidak ada sepal hematoma
b. Mata : mata simetris, tidak ada perdarahan dan kotoran, sklera putih dan
konjungtiva merah muda, refleks kedip positif.
c. Hidung : pernafasan cuping hidung
d. Mulut : bersih, refleks rooting (+)
e. Telinga : simetris, terbentuk sempurna, tidak ada pengeluaran.
f. Leher : tidak kaku
g. Dada : dada simetris
h. Abdomen : normal, tidak ada pembesaran hepar
i. Tali pusat : tidak ada perdarahan
j. Kulit : kemerahan dan turgor baik
15
3.3 Analiss
3.4 Intervensi
1. Beritahu ibu dan keluarga hasil pemeriksaan
2. Rawat gabung ibu dan bayi dan mengobservasi tanda-tanda vital dan
tangisan bayi stiap 30 menit sekali dan melihat warna kulit bayi
3. Jaga suhu tubuh bayi tetap hangat
4. Lakukan IMD
5. Berikan Vit.K 1 jam setelah lahir
6. Berikan salep mata
7. Berikan Hb0
8. Beritahu ibu dan keluarga bayi boleh dimandikan setelah 6 jam
3.5 Penatalaksanaan
1. Memberitahu ibu dan keluarga hasil pemeriksaan
2. Merawat gabung ibu dan bayi dan mengobservasi tanda-tanda vital dan
tangisan bayi stiap 30 menit sekali dan melihat warna kulit bayi
3. Menjaga suhu tubuh bayi agar tetap hangat dengan cara memberikan
pakaian yang hangat dan bersih.
4. Melakukan IMD untuk Bonding attachment dan memberikan ASI pada
bayi segera dan bayi mau menghisap, bayi dibungkus dengan kain bedong.
5. Memberikan injeksi Vit K 1 jam setelah bayi lahir melalui intramuskuler
6. Memberikan salep mata gentamisin kepada bayi 1jam setelah bayi lahir
7. Memberikan injeksi Hb0 1 jam setelah pemberian Vit.K, sebanyak 0,5 cc
secara im 1.
8. Memberitahu ibu dan keluarga bayi boleh dimandikan 6 jam setelah bayi
lahir
16
Melakukan perawatan tali pusat saat atau setelah bayi dimandikan atau bila
diperlukan.
3.6 Evaluasi
1. Ibu dan keluarga sudah paham hasil pemeriksaan bayinya
2. Ibu dan bayi dirawat gabung
3. Bayi sudah menggunakan pakain dan dibungkus kain, bayi sudah
menggunakan kos tangan, kos kaki dan topi
4. Bayi sudah dilakukan IMD
5. Injeksi Vit.K sudah diberikan di paha kiri pukul 02:00 Wit
6. Bayi sudah diberikan salep mata pukul 02:05 Wit
7. Bayi sudah diberikan Hb0 di paha kanan pukul 03:00 Wit
8. Ibu dan keluarga mau untuk memandikan bayi setelah 6 jam
17
BAB 4
PEMBAHASAN
4.1 Pembahasan
By.Ny. S usia 8 jam lahir pada 9 Maret 2023 kemerahan, menangis kuat,
gerak aktif, jenis kelamin Perempuan, BB 4.200 gram, PB 50 cm. bayi Ny. S
tergolong bayi baru lahir normal. Tidak ditemukan komplikasi serius pada
bayi.
Bayi baru lahir normal adalah bayi yang baru lahir pada usia kehamilan
genap 37-41 minggu, dengan presentasi belakang kepala atau letak sungsang
yang melewati vagina tanpa memakai alat. (Tando, Naomy Marie, 2016).
Asuhan bayi baru lahir dilakukan dengan menjaga bayi agar tetap hangat,
informasi tentang hasil pemeriksaan pada orang tua bayi, orang tua akan
mengetahui kondisi bayinya. Memberian salep mata pada bayi baru lahir
mata bayi. Sakit mata pada bayi baru lahir ini dikenal dengan neonatal
paling umum terjadi pada bulan pertama sejak bayi lahir. Pada bayi yang
mengalami infeksi ini tampak mengeluarkan kotoran mata sejak hari pertama
18
hingga dua minggu setelah lahir. Bila pada saat lahir tidak diberikan salep
mata tersebut, boleh saja diberikan walaupun bayi sudah berusia 3 hari.
pada mata. Pemberian salep mata ini juga bermanfaat untuk mencegah infeksi
pada mata bayi akibat bakteri yang didapat dari ibu melalui proses persalinan
(Kemenkes, 2013).
Berikan injeksi vit K manfaat vitamin K untuk bayi baru lahir adalah
deficiency bleeding (VKDB). Bayi yang baru lahir memiliki jumlah vitamin
menghindarkan bayi dari hipotermi. Tubuh bayi baru lahir masih sangat
Selain itu, tubuh newborn belum bisa menghasilkan dan menyimpan panas
secara optimal karena ia tidak memiliki lapisan lemak yang cukup untuk
Selain itu mengajari ibu cara perawatan tali pusat bertujuan untuk menjaga
agar tali pusat tetap kering dan bersih, mencegah infeksi pada bayi baru lahir,
membiarkan tali pusat terkena udara agar cepat kering dan lepas.
bayi sudah diberikan imunisasi Hb0 dan pemberian vitamin k, salep mata,
bayi di jaga kehangatannya dan sudah dilakukan IMD. Ibu diberikan KIE
perawatan tali pusat. Ibu mengerti penjelasan yang sudah diberikan bidan dan
bersedia melakukannya.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
1.
2.
3.
4.
5.
5.1 Kesimpulan
Dari uraian materi dan pembahasan kasus tersebut, dapat disimpulan
bahwa sebagai seorang bidan sangat penting memberikan asuhan sesuai standar
kepada setiap pasien dan masyarakat terutama di dalam memberikan pelayanan
kebidanan. Asuhan kebidanan neonates normal yang diberikan pada By Ny.S
umur 8 jam di Puskesmas Air Besar sudah terlaksana. Asuhan ini di lakukan
untuk memantau perkembangan kesehatan ibu dan bayi serta mendeteksi dini
adanya komplikasi yang mungkin akan terjadi sehingga dapat dihindari.
5.2 Sasaran Bagi Mahasiswa
DAFTAR PUSTAKA
Hutagaol, Hotma Sauhur., Darwin, Eryati., Yantri, Eny. 2020. Pengaruh Inisiasi
Menyusu Dini (IMD) terhadap Suhu dan
Kehilangan Panas pada Bayi Baru Lahir.
http://jurnal.fk.unand.ac.id/index.php/jka/article/view/113 Diakses tanggal
20 April 2021
Kemenkes .2015.Profil Kesehatan Indonesia. Jakarta: Kemenkes RI 2015.
Marmi,dan K. Rahardjo. 2015. Asuhan Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak
Prasekolah. Yogyakarta: Pustaka belajar.
Rohana,Arum., Sriatmi, Ayun., Budiyanti, Rani Tiyas. 2020. Pelaksanaan Pelaya
nan Neonatal Berdasarkan Standar Pelayanan Minimal Kesehatan Bayi
Baru Lahir Di Puskemas Dukuhseti Kabupaten Pati.
https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm/article/view/25877/23346.
Diakses tanggal 20 April 2021
Tando, 2016. Asuhan Kebidanan Neonatus, Bayi, dan Anak Balita. Jakarta: EGC.
Winberg, Jan. 2005. Mother and newborn baby: Mutual regulation of physiology
and behavior— A selective review.
https://onlinelibrary.wiley.com/doi/epdf/10.1002/dev.20094. Diakses
tanggal 20 April 2021
22
23
24
25