Modul 1 Sosiologi Sebagai Ilmu Topik 1
Modul 1 Sosiologi Sebagai Ilmu Topik 1
Modul 1 Sosiologi Sebagai Ilmu Topik 1
Sosiologi
Fase E Kelas 10
Pernahkah kalian memiliki pengalaman berkonflik atau pertentangan dengan teman sebaya?
Pernahkah mendapatkan bantuan dari orang lain saat membutuhkan sesuatu? Dari dua
pertanyaan tersebut, coba renungkan bagaimana kita hidup dan bagaimana kita belajar selama
ini sehingga kita bisa memiliki kemampuan adaptasi yang baik. Tentunya dengan bantuan
sesama manusia lain, bukan?
Manusia akan selalu membutuhkan orang lain untuk menopang hidupnya. Manusia juga
memiliki naluri untuk berinteraksi dengan manusia lain. Mulai dari keluarga hingga masyarakat.
Pada awalnya, hubungan sosial yang terjalin ini, tidak disadari oleh masyarakat karena bersifat
naluriah. Namun dengan perkembangan ilmu pengetahuan, hubungan sosial ini dapat dipelajari
secara sistematis dan disebut sebagai sosiologi.
Secara etimologis, sosiologi diambil dari 2 suku kata yaitu Socius (Latin) yang artinya teman,
dan Logos (Yunani) yang artinya pembicaraan atau perkataan. Sosiologi sendiri pertama kali
lahir dalam sebuah buku yang ditulis oleh Auguste Comte yang berjudul Course De Philosophie
pada abad ke 19. Saat ia menulis buku ini, terjadi perubahan sosial di Prancis, yaitu revolusi
politik yang mengakibatkan perubahan besar-besaran dalam tatanan pemerintahan yang cukup
berpengaruh dalam munculnya ilmu sosiologi.
Perkembangan sosiologi makin pesat karena di Benua Eropa pada saat itu banyak sekali
perubahan sosial. Selain revolusi politik di Prancis, berkembangnya ilmu pengetahuan yang
akhirnya berpengaruh pada berubahnya pola ekonomi agraris menjadi industri dan dengan
ditemukannya penemuan baru yaitu mesin uap oleh James Watt, menjadi titik balik revolusi
industri yang besar dan mengubah pola kehidupan masyarakat pada saat itu. Kemudian revolusi
industri tersebut memunculkan dua golongan kelas yang berbeda, yaitu kelas borjuis yang
menjadi latar belakang munculnya kapitalisme dalam pola pengelolaan aset dan kelas buruh
yang terdiri dari masyarakat pekerja yang berada pada level bawah dan memiliki pendapatan
kecil.
Pada kondisi yang tidak stabil ini, akhirnya masyarakat ekonomi bawah membuat gerakan
radikal atau yang terkenal adalah gerakan buruh untuk memperjuangkan kesejahteraannya dan
fenomena ini menjadi kajian sosiologi yang saat itu sudah mulai berkembang. Tokoh sosiologi
yang mengkaji fenomena ini antara lain Karl Marx, Emile Durkheim, hingga Max Weber.
Kemunculan revolusi industri dan kapitalisme yang sangat pesat tersebut banyak mendapatkan
pertentangan terutama bagi masyarakat buruh/ekonomi bawah sehingga muncul paham
sosialisme. Paham ini mencoba untuk mewujudkan kesetaraan atau masyarakat tanpa kelas
serta segala hal yang terkait dengan produksi dan paham feminisme sebagai salah satu penanda
Selanjutnya, mari mempelajari sosiologi melalui sumbangan pemikiran para tokoh sosiologi
terdahulu sebagai peletak dasar ilmu sosiologi, antara lain Auguste Comte, Karl Marx, Emile
Durkheim, Herbert Spencer, dan Max Weber.
Sumber: www.goodreads.com/book/show/55814996-kisah-sosiologi-pemikiran-yang-mengubah-dunia-dan-relasi-manusia
1 Auguste Comte
Sumber: en.wikipedia.org/wiki/Auguste_Comte
Auguste Comte dikenal sebagai Bapak Sosiologi Dunia karena sumbangan pemikirannya
dan sebagai yang pertama mencetuskan kata sosiologi. Salah satu buah pemikirannya
adalah mengenai Hukum Tiga Tahap Perkembangan Intelektual.
TeMaTif
2 Karl Marx
Karl Marx merupakan salah satu tokoh sosiologi yang terkenal dengan teori konflik. Teori
tersebut dilatarbelakangi oleh munculnya paham kapitalisme setelah adanya revolusi
industri. Karl Marx melihat bahwa dengan adanya sistem kapitalisme menimbulkan
adanya dua kelas sosial yaitu borjuis dan proletar. Dengan demikian, akan selalu terjadi
konflik kepentingan antara keduanya. Kepentingan kaum borjuis adalah memiliki
alat-alat produksi dan melakukan eksploitasi terhadap kaum yang tidak memiliki alat
produksi dengan tujuan akhir adalah keuntungan yang sebanyak-banyaknya. Di sisi yang
berlawanan, terdapat kaum proletar yang tidak memiliki alat produksi, tetapi memiliki
tujuan akhir, meningkatkan kesejahteraannya. Menurut Karl Marx, akan ada saatnya nanti
kaum proletar bersatu dan melakukan gerakan sosial untuk melawan kaum borjuis dan
dapat mewujudkan sebuah masyarakat tanpa kelas dan tanpa konflik.
3 Emile Durkheim
Emile Durkheim merupakan salah satu tokoh sosiologi yang membuka fakultas sosiologi
pertama di sebuah universitas di Eropa pada 1895. Ia juga berhasil membuat buku yang
Dalam sistem pembagian kerja tersebut, muncul solidaritas yang terbentuk sebagai hasil
dari hubungan manusia. Menurut Emile Durkheim, solidaritas tersebut dibagi menjadi dua,
solidaritas mekanik dan solidaritas organik. Perbedaan mendasar dari kedua solidaritas
tersebut adalah kesadaran dalam membentuk sebuah sistem kerja. Solidaritas mekanik
terbentuk atas kesadaran kolektif atau kebersamaan yang berasal dari hati nurani dan
bersifat homogen. Solidaritas organik merupakan perkembangan dari solidaritas mekanik
yang sudah terdapat diferensiasi dan spesialisasi antara satu unsur sosial dengan unsur
yang lain dan saling menciptakan ketergantungan. Solidaritas organik dapat dianalogikan
seperti sistem perkembangan organisme. Dalam organisme tersebut terdapat unsur-unsur
yang saling terkait dan membentuk sistem yang terpadu.
4 Herbert Spencer
Tokoh sosiologi ini terkenal dengan teori evolusi sosial pada abad ke 19. Pemikiran Herbert
Spencer dipengaruhi oleh teori evolusi makhluk hidup yang dicetuskan Darwin. Spencer
dipengaruhi oleh teori evolusi makhluk hidup yang dicetuskan oleh Darwin. Ia melihat
adanya persamaan antara evolusi biologis dan evolusi sosial, seleksi alam, yang kuat maka
akan bertahan. Herbert Spencer menjelaskan bahwa orang-orang yang akan bertahan
hidup adalah orang-orang yang bergairah, cakap, dan adaptif, sedangkan orang-orang
malas akan tersisih. Dalam hal ini, Herbert Spencer juga menjelaskan bahwa dibutuhkan
masyarakat untuk bertahan hidup karena bila individu berdiri sendiri tanpa masyarakat,
dia tidak akan bertahan. Cara pandang teori evolusi sosial lebih kepada mengidentifikasi
individu yang berkembang menjadi kelompok dan masyarakat.
5 Max Weber
Max Weber adalah sosiolog asal Jerman. Ia memberikan kontribusinya dalam ilmu sosiologi
klasik mengenai tindakan manusia yang diakibatkan dalam hubungan sosial. Dengan
Sosiologi di Indonesia
Menurut Soerjono Soekanto, dalam bukunya Sosiologi suatu Pengantar, perkembangan sosiologi
tidak lepas dari KGPAA Mangkunegara IV dalam karya sastranya yang berjudul Serat Wulangreh.
Pada karya sastra ini terdapat pokok bahasan sosiologi salah satunya adalah pola hubungan
antarmasyarakat dengan lapisan sosial yang berbeda (feudalism).
Ilmu sosiologi juga ditemukan di Gerakan Pendidikan Indonesia yang dipelopori oleh Ki Hajar
Dewantara yang memasukkan unsur pendidikan dalam tiga pilar: keluarga, sekolah, dan
masyarakat.
Perkembangan sosiologi dalam dunia pendidikan secara resmi diselenggarakan pertama kali
di Sekolah Tinggi Hukum (Rechtshogeschool) di Jakarta. Ilmu sosiologi dikenalkan sebagai ilmu
pelengkap dalam mempelajari ilmu hukum dan penerapannya di masyarakat.
Aktivitas, yuk!
Sumber: https://chatnews.id/read/melihat-tradisi-adat-ngaseuk-suku-baduy-luar
Suku Badui adalah salah satu suku bangsa yang ada di Indonesia yang
terletak di Provinsi Banten. Suku Badui terkenal unik karena tetap
konsisten dari generasi ke generasi untuk memegang adat istiadatnya,
terutama suku Badui dalam. Salah satu norma yang harus dipatuhi dalam
masyarakat mereka adalah para wisatawan domestik tidak diperkenankan
mengambil foto kegiatan mereka, para wisatawan hanya diperkenankan
menggambar sketsa aktivitas. Keunikan lain yang ditemukan di suku Badui
antara lain sebagai berikut.
1. Sifat gotong royong yang tinggi terutama dalam mata pencaharian.
Mereka secara bersama-sama menentukan ladang untuk ditanami
atau penganut sistem ladang terbuka dan konsisten dalam bidang
pertanian.
2. Sistem teknologi menggunakan teknologi sederhana yang merupakan
teknologi yang dari turun temurun dan berpedoman pada pengetahuan
terhadap alam.
3. Sistem politik yang masih sederhana, dipimpin oleh seorang kepala
suku yang dijalankan dengan sistem kekeluargaan.
Sumber: https://www.portalbelajar.com/2021/09/7-fungsi-sistem-informasi-manajemen.html
Pada kedua artikel dapat kita temukan ciri-ciri solidaritas yang terbentuk di
masyarakat, bukan? Mari kita identifikasi bersama perbedaanya.
Ingat, yuk!
Setelah kalian isi tabel perbedaan antara solidaritas mekanik dan organik, cobalah jawab
pertanyaan di bawah ini.
1. Jelaskan perbedaan solidaritas mekanik dan organik yang ditemukan di masyarakat
secara umum.
2. Bagaimana solidaritas yang terbentuk dalam masyarakat kota? Sebutkan alasannya.
3. Bagaimana dampak yang terjadi pada masyarakat berdasarkan solidaritas yang
terbentuk?
Saatnya Refleksi