Ciri Ciri Ordo Orthoptera
Ciri Ciri Ordo Orthoptera
Ciri Ciri Ordo Orthoptera
Memiliki satu pasang sayap, sayap depan lebih tebal dan sempit disebut
tegmina. Sayap belakang tipis berupa selaput. Sayap digunakan sebagai penggerak pada waktu
terbang, setelah meloncat dengan tungkai belakangnya yang lebih kuat dan besar.
Hewan jantan mengerik dengan menggunakan tungkai belakangnya pada ujung sayap depan,
untuk menarik betina atau mengusir saingannya.
Hewan betinanya mempunyai ovipositor pendek dan dapat digunakan untuk meletakkan telur.
Tipe mulutnya menggigit.
1. Sub kelas Apterygota.
Sub kelas Apterygota ini memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
Tidak bersayap.
Tidak mengalami metamorfosis (ametabola).
Tipe mulutnya menggigit.
Batas antara kepala, dada, dan perut tidak jelas.
Antenanya panjang tidak beruas-ruas.
Contoh speciesnya yaitu kutu buku (Lepisma sacharina)
Kutu buku dapat merusak buku karena dapat mengeluarkan enzim selulase.
2. Sub kelas Pterygota.
Sub kelas Pterygota ini memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
Memiliki sayap.
Mengalami metamorfosis.
Tipe mulutnya bervariasi.
Berdasarkan asal tumbuhnya sayap sub kelas Pterygota dibedakan menjadi dua kelompok
yaitu :
d. Eksopterygota, adalah kelompok Insekta yang sayapnya berasal dari tonjolan luar
dinding tubuh.Berdasarkan tipe sayap, tipe mulut, dan metamorfosisnya,
eksopterygota dibedakan menjadi beberapa ordo yaitu ordo Isoptera, ordo Orthoptera,
ordo Hemiptera, ordo Odonata.
1. Ordo Isoptera.
Isoptera berasal dari bahasa Latin iso = sama, pteron = sayap yang berarti Insekta bersayap
sama.
2. Ordo Orthoptera
Orthoptera berasal dari bahasa Latin orthop = lurus, pteron = sayap yang berarti Insekta
bersayap lurus.
3. Ordo Hemiptera
1. Ordo Coleoptera
Coleoptera berasala dari bahasa Latin coleos = perisai, pteron = sayap, berarti insekta
bersayap perisai.
3. Ordo Diptera
4. Ordo Lepidoptera
6. Ordo Dermaptera
ORDO ORTHOPTERA
Berasal dari kata orthos yang artinya”lurus” dan pteron artinya “sayap”.
Golongan serangga ini sebagian anggotanya dikenal sebagai pemakan tumbuhan, namun ada
beberapa di antaranya yang bertindak sebagai predator.
Sewaktu istirahat sayap bagian belakangnya dilipat secara lurus dibawah sayap depan.
Sayap depan mempunyai ukuran lebih sempit daripada ukuran sayap belakang.
Alat mulut nimfa dan imagonya menggigit-mengunyah yang ditandai adanya labrum, sepasang
mandibula, sepasang maxilla dengan masing-masing terdapat palpus maxillarisnya, dan labium
dengan palpus labialisnya.
Tipe metamorfosis ordo ini adalah paurometabola yaitu terdiri dari 3stadia (telur-nimfa-imago).
ORDO HEMIPTERA
Hemi artinya “setengah” dan pteron artinya “sayap”. Beberapa jenis serangga dari ordo ini
pemakan tumbuhan dan adapula sebagai predator yang mengisap tubuh serangga lain.
serangga ini mempunyai ukuran tubuh yang besar serta sayap depannya mengalami modifikasi,
yaitu setengah didaerah pangkal menebal, sebagiannya mirip selaput, dan syap belakang seperti
selaput tipis.
Paurometabola merupakan tipe perkembangan hidup dari ordo ini yang terdiri dari 3 stadia yaitu
telur > nimfa > imago.
Tipe mulut menusuk-mengisap yang terdiri atas moncong (rostum) dan dilengkapi dengan stylet
yang berfungsi sebagai alat pengisap. Nimfa dan imago merupakan stadium yang bisa merusak
tanaman.
ORDO HOMOPTERA
Homo artinya “sama” dan pteron artinya “sayap” serangga golongan ini mempunyai sayap depan
bertekstur homogen.
Sebagian dari serangga ini mempunyai dua bentuk, yaitu serangga bersayap dan tidak bersayap.
Misalnya kutu daun (Aphis sp.) sejak menetas sampai dewasa tidak bersayap.
Namun bila populasinya tinggi sebagian serangga tadi membentuk sayap untuk memudahkan untuk
berpindah habitat.
Tipe perkembangan hidup serangga ini adalah paurometabola (telur-nimfa-imago).
ORDO LEPIDOPTERA
Berasal dari kata lepidos “sisik” dan pteron artinya “sayap”. Tipe alat mulut dari ordo
Larva sangat berpotensi sebagai hama tanaman, sedangkan imagonya(kupu-kupu dan ngengat)
hanya mengisap madu dari tanaman jenis bunga-bungaan. Sepasang sayapnya mirip membran
yang dipenuhi sisik yang merupakan modifikasi dari rambut.
ORDO COLEOPTERA
Tipe serangga ini memiliki sayap depan yang mengeras dan tebal seperti seludang berfungsi
untuk menutup sayap belakang dan bagian tubuh.
Sayap bagian belakang mempunyai struktur yang tipis. Perkembangbiakan ordo ini bertipe
“holometabola” atau metamorfosis sempurna yang perkembangannya melalui stadia : telur –
larva – kepompong (pupa) – dewasa (imago).
Tipe alat mulut nyaris sama pada larva dan imago (menggigit-mengunyah) jenisnya bentuk tubuh
yang beragam dan ukuran tubuhnya lebih besar dari jenis serangga lain.
Anggota-anggotanya sebagian sebagai pengganggu tanaman, namun ada juga yang bertindak
sebagai pemangsa serangga jenis yang berbeda.
ORDO DIPTERA
Di artinya “dua” dan pteron artinya “sayap” merupakan bangsa lalat, nyamuk meliputi serangga
pemakan tumbuhan, pengisap darah, predator dan parasitoid.
Serangga dewasa hanya memiliki satu pasang sayap di depan, sedangkan sayap belakang telah
berubah menjadi halter yang multifungsi sebagai alat keseimbangan, untuk mengetahui arah
angin, dan alat pendengaran.
ORDO ODONATA
Merupakan bangsa capung, memiliki anggota yang besar dan mudah dikenal.
Metamorfosisnya bersifat Hemimetabola, pada stadium larva dijumpai adanya alat tambahan
berupa insang dan hidup di dalam air.
Anggota-anggotanya dikenal sebagai pemangsa pada beberapa serangga lain jenis. Contohnya
Capung (Ischnura ceruvula)
ORDO HYMENOPTERA
Ciri-ciri ordo Hymenoptera :
Mempunyai dua pasang sayap, tipis seperti selaput.
ORDO ISOPTERA
Ciri-ciri ordo Archyptera:
Rayap hidup berkoloni, dalam koloni ini terjadi pembagian tugas kerja, yaitu:
Ratu, yakni laron (rayap betina fertil). Biasanya tubuh gemuk dan tugasnya adalah
bertelur.Raja, yaitu laron (rayap jantan fertil), tugasnya melestarikan keturunan.
Serdadu, rayap yang bertugas mempertahankan sarang dan koloni dari gangguan hewan lain.
Pekerja, rayap yang bertugas memberi makan ratu dan raja, serta menjaga sarang dari kerusakan.
Sifat rayap pekerja dan rayap serdadu bersifat steril.
ORDO NEUROPTERA
Lepisma saccharina
Collembolan Tubuh insekta ini berukuran kecil (panjang 2 – 5 mm), tak bersayap. Antena panjangnya sedang,
beruas 4. Kaki dengan tarsus, beruas tunggal. Pada median abdomen terdapat alat tambahan untuk meloncat yang
disebut furcula. Alat mulut untuk mengunyah, mata majemuk. Abdomen terdiri dari 6 somit. Tak ada metamorfosis.
hidup di bawah dedaunan, lumut, kulit kayu, dan batu. Contoh: kutu kebun (Papirius fuscus), dan pinjal kebun
(Sminthurus hortensis) yang merusak tanaman sayuran, Achorulus armatum yang merusak jamur merang, dan ekor
loncat (Entomobrya laguna).
Ciri-ciri ruas tubuh tampak mempat dan berlekatan satu dengan yang lain. Tubuh kecil, umunya berwarna hitam,
tidak bersayan dan antenna terdiri atas 4 ruas. Mempunyai ekor (furcula) seperti pegas yang dapat digunakan untuk
melompat.
Habitat : Sering dijumpai di tanah, serasah daun, di bawah kulit kayu, tempat-tempat lembab sepanjang pantai ,
beberapa spesies terdapat pada tumbuh-tumbuhan, sarang rayap atau gua-gua. Memakan tumbuh-tumbuhan busuk,
jamur, bakteri, tepung sari.
Peranan: Hewan ini memiliki peranan penting pada bahan-bahan yang membusuk (bangkai), jarang yang bertindak
sebagai hama.
Deskripsi. Berukuran hingga 4 mm. Tubuh memiliki rambut pendek. Warna lebih bervariasi, umumnya berwarna
hijau, kuning, biru atau ungu.
Anggota dari Ordo Protura berukuran sangat kecil, besarnya hanya sekita 1.5 mm, habitat di darat,
tubuh tak bersayap, tak bermata, antena tereduksi atau tidak ada, alat mulut untuk menghisap, kaki
pendek, tarsus beruas tunggal. segmen-segmen abdomen pada larva berjumlah 9, pada dewasa
jumlahnya mencapai 11. Dapat ditemukan pada tumpukan sampah yang membusuk, dibawah kulit
batang pohon yang mulai membusuk.
Acerontomon sp. Dilihat menggunakan
Mikroskop stereo
Deskripsi Spesies : Panjangnya kurang dari 2 mm.
Microcoryphia serupa dengan serangga perak pada ordo Thysanura, tetapi mereka lebih
silindris dengan thoraks agak melengkung, mata majemuk besar dan bersinggungan, terdapat
mata tunggal, masing-masing mandibel memiliki satu titik artikulasi dengan kapsula kepala, tarsi
tiga ruas dan koksa-koksa tengah dan belakang biasanya mengandung stilus-stilus. Sebagian
dengan eversible vesiclesdekat stili di abdomen.
Serangga ini hidup di daerah rumput atau hutan di bawah daun-daunan, di bawah kulit
kayu, batu-batuan, karang dan tempat-tempat yang serupa. Kebanyakan mereka adalah binatang
malam dan matanya bercahaya pada waktu malam bila disinari dengan lampu. Serangga ini
sangat aktif dan meloncat bila diganggu, dengan menggunakan tungkainya yang bertipe
cursorial. Tubuh ditutupi oleh sisik-sisik yang kadang-kadang membentuk pola-pola yang jelas,
makanannya adalah ganggang, lumut, buah-buahan yang membusuk dan bahan-bahan yang
serupa. Famili dari ordo ini adalah Machilidae dan Meinertellidae.
KAKI
Laba2/Scorpion/Arachnida:
kaki ada 8, dua kaki depan
pada laba2 itu bukan kaki,
tapi organ utk pendeteksi n
mencengkram yg disebut pedipalpus, dimana
pedipalpus pada scorpion
adalah capitnya. Jadi
arachnid itu bener2 berkaki
8.
Insecta/Hexapoda/serangga: kaki ada 6 MEMEGANG OBJEK
Arachnida: Arachnid
memegang buruannya
dengan sepasang pedipalpus
yg berada di depan. Pada
laba2 pedipalpus ini menyerupai sebuah kaki,
sementara scorpion adalah
capitnya.
Insecta: kalau serangga
biasanya memegang objek
itu dengan kaki depannya, seperti pada capung dan
concorang/belalang sembah,
atau dengan rahangnya
seperti pada semut. BENTUK TUBUH
Arachnida: kepala dan dada/
thorax bersatu, jadi
dinamain chepalothorax.
Jadi tubuh arachnida itu
terdiri atas chepalothorax dan abdomen/perut
Insecta: tubuh terdiri atas
kepala, dada/thorax, dan
perut/abdomen. ANTENA
Arachnida: Ga punya
Insecta: Ada sepasang
antena/sungut di kepalanya. MATA
Arachnida: Matanya mata
sederhana, pada laba2
terdapat 4 buah mata
Insecta: Matanya ada dua
tapi merupakan mata majemuk/mata faset RACUN DAN BISA
Arachnida: Berbisa/venom.
Baik scorpion or laba2
keduanya di mulutnya
terdapat seperti rahang
pencapit atau disebut juga chelicerae. Nah pada laba2
chelicerae ini dilengkapi
taring yang mampu
menyuntikan bisa/venom
(karena laba2 punya
kelenjar bisa). Pada scorpion bisanya/venom disuntikan
pada ujung abdomen yang
berupa jarum yaitu aculeus.
Sebagian spesies laba2 atau
scorpion, bisa ini berbahaya
bagi manusia. Insecta: sangat jarang
serangga yang menyuntikan
bisa/venom, mungkin
hanya kelompok
hymenoptera saja (tawon,
lebah, semut, sawfly, hornet). Bisa mereka di
suntikan dari sengatnya di
ujung abdomen. Beberapa
serangga mengandung
racun/poison tapi bukan
berbisa/venom, seperti kupu2 monarki. MUNGKIN,
hanya hornet asia saja yang
bisanya berbahaya bagi
manusia. MEMBER
Arachnida: Anggotanya
adalah laba2, scorpion, dan
tungau. Kalau nggak salah
Arachnida itu adalah hewan
terbanyak setelah insecta. Insecta: Anggotanya ada
banyak, seperti kup2,
belalang, kecoa, kumbang,
dan semut. Insecta
merupakan hewan dengan
jumlah terbanyak, apalagi semut.
*****
Telur
Nimfa, ialah serangga muda yang mempunyai sifat dan bentuk sama dengan dewasanya. Dalam
fase ini serangga muda mengalami pergantian kulit (ekdisis). Tiap tahapan diantara pergantian
kulit disebut instar. Tergantung dari spesiesnya, bisa terdapat 8-17instar. Nimfa bisa memerlukan waktu
dari mulai 4 minggu sampai dengan beberapa tahun untuk terus berkembang sampai cukup besar untuk
berubah menjadi dewasa.
Imago (dewasa), ialah fase yang ditandai telah berkembangnya semua organ tubuh dengan baik,
termasuk alat perkembangbiakan serta sayapnya.
Biasanya metamorfosis ini terjadi pada serangga seperti capung, belalang, jangkrik dan lainnya. Berikut
adalah contoh proses metamorfosis tidak sempurna pada capung :
*****
Telur
Larva, serangga muda yang bentuk dan sifatnya berbeda dengan dewasa.
Pupa, atau chrysalis. Pupa adalah kepompong dimana pada saat itu serangga tidak melakukan
kegiatan apa-apa. Di dalam pupa, serangga akan mengeluarkan cairan pencernaan, untuk
menghancurkan tubuh larva, menyisakan sebagian sel saja. Sebagian sel itu kemudian akan tumbuh
menjadi dewasa menggunakan nutrisi dari hancuran tubuhlarva. Proses kematian sel disebut histolisis,
dan pertumbuhan sel lagi disebut histogenesis.
Imago, fase dewasa atau fase perkembangbiakan.
Contoh metamorphosis sempurna terjadi pada katak dan kupu-kupu. Berikut adalah proses
metamorfosis sempurna pada kupu-kupu monarki:
*****
Lama serangga menghabiskan waktunya pada fase dewasa atau pada fase remajanya tergantung pada
spesies serangga itu. Misalnya mayfly yang hanya hidup pada fase dewasa hanya satu hari, dan cicada,
yang fase remajanya hidup di bawah tanah selama 13 hingga 17 tahun. Kedua spesies ini
melakukan metamorfosis tidak sempurna.