Nothing Special   »   [go: up one dir, main page]

Skripsi 6

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 95

PERAN ORANG TUA DALAM MENDUKUNG PRESTASI

SEPAKBOLA PADA ANAK DI AKADEMI ASIOP APACINTI


JAKARTA

TUGAS AKHIR SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Yogyakarta


untuk Memenuhi Sebagian persyaratan Guna Memperoleh gelar Sarjana
Pendidikan

Oleh:
An Naafi Noor Imaduddin
NIM. 18602244016

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KEPELATIHAN OLAHRAGA


FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2023
PERAN ORANGTUA DALAM MENDUKUNG PRESTASI SEPAKBOLA
PADA ANAK DI AKADEMI ASIOP APACINTI JAKARTA

Oleh
An Naafi Noor Imaduddin
NIM.18602244016

ABSTRAK

Penelitian ini bertujun untuk mengetahui peran orangtua dalam mendukung


prestasi sepakbola pada anak di Akademi Asiop Apacinti Jakarta dalam aspek
perhatian, gizi, sarana prasarana dan lingkungan.
Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif. Metode yang
digunakan dalam penelitian ini adalah survei. Teknik pengumpulan data dalam
penelitian ini menggunakan angket tertutup berskala penilaian linkert. Teknik
pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Subjek dalam penelitian
ini adalah orangtua dari atlet kelompok umur 12 tahun kelahiran tahun 2010 di
Akademi Asiop Apacinti Jakarta yang berjumlah 37 orangtua.
Berdasarkan hasil penelitian diketahui peran orangtua dalam mendukung
prestasi sepakbola pada anak di Akademi Asiop Apacinti Jakarta dalam aspek
perhatian, gizi, sarana prasarana dan lingkungan sebagian besar berkategori cukup
dengan persentase 37,84 %, kategori baik dengan persentase 24,32 %, kategori
kurang sebesar 35,14 %, kategori sangat baik sebesar 2,70 % dan kategori sangat
kurang 0,00 %. Hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa peran orang tua dalam
mendukung prestasi sepakbola pada anak di Akademi Asiop Apacinti jakarta
dalam aspek perhatian, gizi, sarana prasarana dan lingkungan masuk dalam
kategori “cukup” dengan presentase 37,84%
Kata kunci: peran orang tua, prestasi olahraga, sepak bola Asiop Apacinti

ii
ROLES OF THE PARENTS IN SUPPORTING THE ACHIEVEMENT IN
FOOTBALL OF THE STUDENTS OF APACINTI ASIOP ACADEMY
JAKARTA

By:

An Naafi Noor Imaduddin


NIM. 18602244016

ABSTRACT

This research aims to determine the role of parents in supporting the


achievement in football of the students of Apacinti Asiop Academy Jakarta in the
aspects of attention, nutrition, infrastructure, and environment.
The type of research was a descriptive quantitative study. The research
method was a survey. The data collection technique used a closed questionnaire
with a Likert rating scale. The sampling technique used the purposive sampling.
The research subjects were the parents of 12-year-old athletes born in 2010 at
Asiop Apacinti Academy, Jakarta, totaling 37 parents.
Based on the results of the research, it shows that the role of parents in
supporting the achievement in football of the students of Asiop Apacinti Academy
Jakarta in the aspects of attention, nutrition, infrastructure, and environment are
mostly in the moderate category with a percentage of 37.84%, in the good
category with a percentage of 24.32%, in the poor category at 35.14%, in the very
good category at 2.70% and in the very poor category at 0.00%. From these
results it can be concluded that the role of parents in supporting the achievement
in football of the students of Asiop Apacinti Academy Jakarta in the aspects of
attention, nutrition, infrastructure, and environment is classified in the
"moderate" category with a percentage of 37.84%.

Keywords: role of parents, sports achievement, Asiop Apacinti football

iii
SURAT PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : An Naafi Noor Imaduddin

NIM : 18602244016

Program Studi : Pendidikan Kepelatihan Olahraga

Judul TAS : Peran Orangtua dalam Mendukung Prestasi Sepakbola


pada Anak di Akdemi Asiop Apacinti

Menyatakan bahwa skripsi ini benar-benar karya saya sendiri. Sepanjang


pengetahuan saya tidak terdapat karya atau pendapat yang ditulis atau diterbitkan
orang lain kecuali sebagai acuan kutipan dengan mengikuti tata penulisan karya
ilmiah yang telah lazim.

Yogyakarta, 8 November 2022


Yang menyatakan,

An Naafi Noor Imaduddin


NIM. 18602244016

iv
LEMBAR PERSETUJUAN
Tugas Akhir Skripsi dengan Judul

PERAN ORANGTUA DALAM MENDUKUNG PRESTASI SEPAKBOLA


PADA ANAK DI AKADEMI ASIOP APACINTI

Disusun Oleh:

An Naafi Noor Imaduddin


NIM. 18602244016

Telah memenuhi syarat dan disetujui oleh Dosen Pembimbing untuk

dilaksanakan Ujian Akhir Tugas Akhir Skripsi bagi yang bersangkutan

Yogyakarta, 8 November 2022

Mengetahui, Disetujui,
Ketua Program Studi PKO Dosen Pembimbing,

Dr. Drs, Fauzi, M.Si. Agus Supriyanto, S.Pd., M.Si


NIP. 196312281990021002 NIP. 198001182002121002

v
HALAMAN PENGESAHAN

Tugas Akhir Skripsi

Peran Orangtua Dalam Mendukung Prestasi Sepakbola Pada Anak di Akademi


Asiop Apacinti

Disusun Oleh:
An Naafi Noor Imaduddin
18602244016

Telah dipertahankan di depan Tim Penguji Tugas Akhir Skripsi


Program Studi Pendidikan Kepelatihan Olahraga

vi
MOTTO

“Terus bekerja keras serta cerdas dan berjuang demi masadepan itu perlu,
tetapi jangan lupa untuk rebahan.”
-Penulis-

"Selalu mulai dengan Bismillah, dan di akhiri dengan alhamdulillah, niscaya


hidupmu akan diberkahi oleh Allah"
-Penulis-

“I Do Beliave In Fate”
-Sir Alex Ferguson-

vii
HALAMAN PERSEMBAHAN

Dengan mengucap syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat dan hidayah-Nya
sehingga saya dapat menyelesaikan tugas akhir skripsi ini dengan baik, kemudian
karya ini akan saya persembahkan untuk:

1. Ibu saya tercinta (Ibu Sri Mulyati) yang selalu memberikan kasih sayang,
perhatian, doa dan dukungannya sehingga saya dapat menyelesaikan
skripsi ini dengan baik.
2. Kakak dan Adik saya tercinta yang selalu memberikan semangat dan
motivasi dalam menyelesaikan skripsi ini.
3. Pembimbing skripsi Bapak Agus Supriyanto, S.Pd., M.Si yang telah
membimbing saya dengan memberikan masukan dan arahan serta motivasi
dalam menyelesaikan tugas akhir skirpsi ini.
4. Teman-teman seperjuangan PKO A 2018 yang telah menjadi support
system untuk saya.
5. Pengurus, pelatih dan pemain Akademi Asiop Apacinti yang telah
memberikan saya kesempatan untuk mengerjakan penelitian ini.
6. Saudara-saudara saya yang tidak dapat saya sebutkan satu per satu. Terima
kasih atas doa dan dukungannya selama ini..

viii
KATA PENGANTAR

Puja dan Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
berkah, rahmat, karunia dan pertolongannya sehingga penulis dapat
menyelesaikan tugas akhir penelitian ini yang berjudul “Peran Orangtua dalam
Mendukung Prestasi Sepakbola pada Anak di Akademi Asiop Apacinti” dengan
baik dan lancar.

Penyusunan skripsi ini pasti mengalami kesulitan dan kendala. Dengan


segala upaya, akhrinya skripsi ini dapat terwujud dengan baik berkat uluran
tangan dari berbagai pihak, teristimewa pembimbing. Oleh karena itu, pada
kesempatan ini saya sampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada:

1. Bapak Agus Supriyanto, S.Pd., M.Si selaku dosen pembimbing yang telah
memberikan bimbingan, arahan, dukungan dan motivasi selama penulisan
skripsi ini
2. Drs. Subagyo Irianto, M.Pd. selaku Sekretaris yang sudah membantu untuk
memberikan koreksi perbaikan secara komprehensif terhadap Tugas Akhir
Skripsi ini.
3. Prof. Dr. Djoko Pekik Irianto, M.Kes. selaku Ketua Penguji yang sudah
membantu untuk memberikan koreksi perbaikan secara komprehensif
terhadap Tugas Akhir Skripsi ini.
4. Dr. Drs, Fauzi, M.Si. selaku Ketua Jurusan Program Studi Pendidikan
Kepelatihan Olahraga, Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri
Yogyakarta beserta dosen dan staff yang telah memberikan bantuan dan
fasilitas selama proses penyusunan proposal sampai dengan selesainya Tugas
Akhir Skripsi ini.
5. Prof. Dr. Wawan Sundawan Suherman, M.Ed., selaku Dekan Fakultas Ilmu
Keolahragaan UNY, yang telah telah memberikan izin penelitian serta segala
kemudahan yang diberikan.
6. Prof. Dr. Sumaryanto, M. Kes., selaku Rektor Universitas Negeri Yogyakarta.

ix
7. Keluarga, sahabat, dan teman-teman yang selalu memberi motivasi dan
dukungan untuk menyelesaikan skripsi ini.
8. Akademi Asiop Apacinti Jakarta yang telah membantu dalam menyelesaikan
tugas akhir skripsi ini.
9. Semua pihak secara langsung maupun tidak langsung, yang tidak dapat
disebutkan di sini atas bantuan dan perhatiannya selama penyusunan Tugas
Akhir Skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa dalam menyelesaikan Tugas Akhir Skripsi ini


masih banyak kekurangan. Oleh karena itu, penulis mengharap kritik dan saran
yang membangun demi hasil yang lebih baik. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat
bagi pembaca.

Yogyakarta, 8 November 2022

An Naafi Noor Imaduddin


NIM 18602244016

x
DAFTAR ISI

ABSTRAK ............................................................................................................. ii

ABSTRACT .......................................................................................................... iii

SURAT PERNYATAAN .................................................................................... iiii

LEMBAR PERSETUJUAN ..................................................................................v

HALAMAN PENGESAHAN .............................................................................. vi

MOTTO ............................................................................................................... vii

HALAMAN PERSEMBAHAN ........................................................................ viii

KATA PENGANTAR .......................................................................................... ix

DAFTAR ISI......................................................................................................... xi

DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xiii

DAFTAR TABEL .............................................................................................. xiv

DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................xv

BAB I. PENDAHULUAN ......................................................................................1

A Latar Belakang ..........................................................................................1

B Identifikasi Masalah ..................................................................................5

C Rumusan Masalah .....................................................................................5

D Batasan masalah ........................................................................................6

E Tujuan Penelitian.......................................................................................6

F Manfaat Penelitian.....................................................................................6

BAB II. KAJIAN PUSTAKA ................................................................................8

A. Kajian Teori...............................................................................................8

1. Hakikat Peran dan Orang tua .................................................................8

2. Peran Perhatian, Gizi, Sarana Prasarana , dan Lingkungan................13

5. Pengertian Prestasi ...............................................................................19

xi
6. Hakikat Sepakbola ...............................................................................23

7. Asiop Apacinti (ASIOP Sportainment International) ..........................28

B. Penelitian yang Relevan ..........................................................................30

C. Kerangka Berfikir ....................................................................................31

D. Pertanyaan Penelitian ..............................................................................33

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN .........................................................34

A. Desain Penelitian .....................................................................................34

B. Tempat dan Waktu Penelitian .................................................................34

C. Populasi dan Sampel Penelitian ..............................................................34

D. Definisi Operasional Variabel penelitian ................................................36

E. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data ..............................................36

e) Teknik Analisis Data ...............................................................................40

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ..................................42

A. Hasil Penelitian .......................................................................................42

1. Faktor Perhatian ...................................................................................44

2. Faktor Gizi ...........................................................................................46

3. Faktor Sarana dan Prasarana................................................................48

4. Faktor Lingkungan ..............................................................................50

B. Pembahasan .............................................................................................52

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN ..............................................................56

A. Kesimpulan ..................................................................................................56

B. Implikasi ......................................................................................................56

C. Saran .............................................................................................................57

D. Keterbatasan Penelitian ................................................................................57

DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................59

xii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Contoh Zat Gizi Bagi Atlet ...................................................................15

Gambar 2 Permainan Sepakbola Modern ..............................................................23

Gambar 3 Kerangka Berpikir .................................................................................32

Gambar 4. Diagram Pie Peran Orangtua Dalam Mendukung Prestasi Sepakbola

Pada Anak di Akademi Asiop Apacinti ...............................................43

Gambar 5. Diagram Pie Faktor Perhatian ..............................................................45

Gambar 6. Diagram Pie Faktor Gizi ......................................................................47

Gambar 7 Diagram Pie Faktor Sarana dan Prasarana ............................................49

Gambar 8. Diagram Pie Faktor Lingkungan ..........................................................51

xiii
DAFTAR TABEL

Tabel 1. Pencapaian Prestasi Akademi Asiop Apacinti Jakarta.............................29

Tabel 2. Alternative Jawaban Angket ....................................................................38

Tabel 3. Kisi-kisi Instrumen Penelitian .................................................................38

Tabel 4. Hasil Validitas dan Reliabilitas................................................................39

Tabel 5. Normal Penilaian .....................................................................................41

Tabel 6. Deskriptif Statistik Peran Orangtua dalam Mendukung Prestasi

Sepakbola Pada Anak Di Akademi Asiop Apacinti ................................42

Tabel 7. Distribusi Frekuensi Peran Orangtua dalam Mendukung Prestasi

Sepakbola Pada Anak Di Akademi Asiop Apacinti ...............................43

Tabel 8. Deskriptif Statistik Faktor Perhatian ........................................................44

Tabel 9. Distribusi Frekuensi Faktor Perhatian .....................................................45

Tabel 10. Deskriptif Statistik Faktor Gizi ..............................................................46

Tabel 11. Distribusi Frekuensi Faktor Gizi............................................................47

Tabel 12. Deskriptif Statistik Faktor Sarana dan Prasarana...................................48

Tabel 13. Distribusi Frekuensi Faktor Sarana dan Prasarana ................................49

Tabel 14. Deskriptif Statistik Faktor Lingkungan .................................................50

Tabel 15. Distribusi Frekuensi Faktor Lingkungan ...............................................51

xiv
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Surat Pengesahan Pembimbing .......................................................62

Lampiran 2 Surat Izin Penelitian dari Fakultas ....................................................63

Lampiran 3. Surat Pernyataan Telah Melaksanakan Penelitian dari Akademi ....64

Lampiran 4. Angket .............................................................................................65

Lampiran 5. Contoh Hasil Pengisian Angket .......................................................69

Lampiran 6. Data Penelitian .................................................................................76

Lampiran 7. Deskriptif Statistik ...........................................................................76

Lampiran 8. Dokumentasi Penelitian ...................................................................80

xv
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Olahraga merupakan salah satu aktivitas fisik dan psikis yang bermanfaat

untuk menjaga kesehatan dan meningkatan kekebalan tubuh setelah berolahraga.

Olahraga merupakan kegiatan yang dilakukan untuk melatih jasmani dan rohani

seseorang. Olahraga didefiniskan juga sebagai aktivitas jasamni yang terorganisir

yang dilakukan sesuai dengan aturan guna memperoleh kepuasan dan

keberhasilan disamping untuk meningkatkan kebugaran jasmani.

Salah satu olahraga yang paling digemari di dunia termasuk Indonesia

adalah sepak bola. Olahraga sepak bola menarik bagi orang-orang dari segala

usia, termasuk anak-anak, remaja, dewasa, dan bahkan orang tua, baik pria

maupun Wanita. Menurut (Joseph A. Luxbacher, 2008:2) Sepak bola adalah

olahraga beregu dimana setiap regu terdiri dari 11 orang pemain, tujuan dari

permainan ini adalah untuk mencetak gol bagi kedua tim yang dilakukan dengan

cara menendang bola ke gawang lawan sekaligus melindungi gawang sendiri.

Menurut (Salim. A, 2008: 10) sepakbola adalah olahraga yang memainkan bola

dengan menggunakan kaki yang dilakukan dengan tangkas, sigap, cepat, dan baik

dalam mengontrol bola dengan tujuan untuk mencetak gol atau skor sebanyak-

banyaknya sesuai aturan yang ditetapkan dalam waktu selama 2 x 45 menit.

Tujuan permainan sepak bola yang bersifat menghibur akhirnya semakin

berkembang di Indonesia, seperti menjaga kebugaran jasmani, bercita-cita

menjadi pemain professional, meraih prestasi tinggi, serta mengharumkan nama

daerah, bangsa, dan negara.

1
Sepakbola merupakan olahraga yang sangat populer di Indonesia. Tercatat

banyaknya prestasi sepakbola di Indonesia dari kompetisi dibawah usia muda

yang popular seperti Liga TopSkor, Danone cup, liga Kompas Gramedia, Piala

Soeratin, kompetisi EPA (Elit Pro Academy) dan lain-lain. Adapun untuk

kompetisi Profesional seperti Liga 1, Liga 2, Liga 3. Dari adanya kompetisi usia

muda tersebut terdapat beberapa Akademi sepakbola yang melahirkan bakat-bakat

atau bibit usia muda yang berkualitas dan berprestasi baik dikancah nasional

maupunn internasional.

Salah satu Akademi sepakbola yang sering melahirkan bakat-bakat muda

bertalenta adalah Akademi Asiop Apacinti Jakarta. Akademi yang berdiri sejak

1997 ini memiliki beberapa prestasi yang luar biasa dikancah nasional maupun

Internasional dan juga penghargaan Individu untuk pemain maupun pelatih,

pemanggilan pemain untuk TC Timnasional seperti Egy Maulana Vikri,

Andrytany Ardiasyah, Muhammad Kanu, Dzakiri, dan beberapa sudah ada yang

terikat kontrak dengan klub professional di Indonesia. Dengan banyaknya pemain

muda berbakat yang dihasilkan, persaingan klub terbaik untuk membentuk

Timnas Indonesia juga akan semakin ketat jika tidak didukung oleh materi pemain

yang berkualitas, sarana dan prasarana pendukung, pelatih yang berkompeten,

organisasi yang baik, keterlibatan dari orang tua, dan lain-lain.

Ada beberapa komponen yang menentukan tercapainya sebuah prestasi

dalam olahraga yaitu, keadaan sarana-prasarana olahraga, keadaan pertandingan,

keadaan psikologi atlet, keadaan kemampuan keterampilan atlet, keadaan

kemampuan fisik atlet, keadaan kondisi tubuh dan keadaan kemampuan

2
taktik/strategi (Effendi, 2016: 22). Salah satu faktor penting dalam pencapaian

tumbuh kembang anak adalah peran orang tua, karena orang tua memberikan

kontribusi yang sangat berarti bagi masa depan anaknya. Dimana kehadiran

dukungan dan pendampingan orang tua sangat bermanfaat selama latihan dan

pertandingan. Namun banyak orang tua yang masih belum bisa mendampingi

anaknya saat latihan, jarang memberikan motivasi dan semangat saat latihan

terutama saat pertandingan, masih banyak anak yang datang sendiri ke tempat

latihan, dan anak yang tidak datang untuk latihan karena tidak ada seorangpun

yang bisa mengantarnya. Padahal peran orang tua sangat penting dalam

menunjang prestasi anaknya. Lingkungan keluarga merupakan media pertama dan

terpenting yang mempengaruhi perilaku dalam perkembangan anak, baik secara

langsung maupun tidak langsung. Orang tua juga memainkan peran penting dalam

membimbing dan menemani anak-anak mereka dalam kehidupan sehari-hari.

Sudah menjadi tanggung jawab orang tua untuk menciptakan lingkungan yang

kondusif agar dapat mengeluarkan potensi, kecerdasan, dan rasa percaya diri yang

tinggi pada anak.

Perkembangan anak tidak dapat dipisahkan dari keterlibatan orang tua

dalam kegiatan anak-anak mereka. Dalam hal mendukung anak-anak selama

pelatihan dan kompetisi, kehadiran dan bantuan orang tua sangatlah penting.

Namun terlihat pada saat latihan masih ada orang tua yang tidak mau menemani

anaknya berlatih, jarang memberikan motivasi dan semangat saat latihan, dan

banyak anak yang datang sendiri ke tempat latihan. Beberapa orang tua hanya

peduli dengan hasil anak-anak nya dari pada terlibat dalam proses pencapaian

3
hasil tersebut. Kurangnya keterlibatan orang tua dalam mendukung anaknya saat

berlatih atau bertanding dapat berdampak negatif pada kebiasaannya sehingga

dapat menyebabkan prestasinya menurun. Seperti yang terjadi di Akademi Asiop

Apacinti khusus nya di kategori usia 12 tahun, belakangan ini mereka para pemain

U12 menjadi malas ketika mau latihan karena merasa tidak diperhatikan

orangtuanya. Padahal siswa Akademi Asiop Apacinti Jakarta sering mengikuti

kejuaraan antar klub, di tingkat regional, nasional dan internasonal. Untuk

mencapai prestasi perlu dilakukan latihan untuk persiapan kejuaraan dengan

harapan dapat meraih hasil yang sebaik mungkin. Performa maksimal tidak

didapatkan dengan mudah, dibutuhkan kerja keras dan persiapan yang matang

dari segi kondisi fisik, teknik, taktik, dan kematangan mental dalam bertanding,

serta dukungan orang tua tidak diabaikan. Aspek psikologis, khususnya dalam

memberikan dukungan sosial kepada anak seperti perhatian, merupakan faktor

yang cukup penting dalam mempengaruhi suatu pertandingan, bahkan terkadang

bisa menjadi penentu dalam usaha seorang anak untuk mencapai prestasi yang

maksimal. Saat anak berlatih atau berkompetisi, dampak faktor psikologis,

khususnya dukungan sosial, akan terlihat jelas.

Anak-anak akan belajar disiplin, tanggung jawab, kejujuran, dan pola

hidup sehat dengan mengikuti pelatihan sepak bola. Semua orang tua pasti

menginginkan anaknya berprestasi di bidang sepakbola ini. Motivasi merupakan

salah satu dari sekian banyak faktor yang mempengaruhi keberhasilan seorang

atlet. Motivasi ada dua macam yaitu motivasi yang berasal dari luar diri sendiri

(ekstrinsik) dan motivasi yang berasal dari dalam diri sendiri (intrinsik). Faktor

4
ekstrinsik seperti hadiah atau imbalan materi tidak digunakan untuk mendorong

motivasi yang baik. Sementara itu, pelatih dan orang tua berperan penting dalam

mengembangkan motivasi intrinsik ini. Jelas bahwa orang tua memiliki pengaruh

yang signifikan terhadap prestasi sepak bola anak-anaknya di Akademi Asiop

Apacinti. Dengan adanya dukungan terhadap anak, maka akan berdampak

signifikan terhadap prestasi.

Berdasarkan latar belakang di atas, penulis tertarik untuk melakukan

penelitian. “Peran Orang Tua dalam Mendukung Prestasi Sepakbola pada Anak di

Akademi Asiop Apacinti”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut di atas, dapat diidentifikasi

permasalahan sebagai berikut:

1. Turun nya prestasi Asiop Apacinti di kategori usia 12 tahun

2. Masih terdapat beberapa anak yang di antar dan di temani oleh kakak,

supir, bahkan asisten rumah tangga nya.

3. Masih terdapat atlet yang tidak datang ketempat latihan dengan alasan tidak

ada yang mengantar

4. Belum diketahui peran orang tua dalam bentuk perhatian, gizi, sarana

prasarana, dan lingkungan untuk mendukung prestasi sepakbola pada anak

di Akademi Asiop Apacinti

C. Batasan Masalah

Untuk menghindari agar permasalahan dalam penelitian ini tidak meluas

makan penulis membatasi penelitian hanya pada pembahasan tentang peran

5
orangtua dalam mendukung prestasi sepakbola pada Anak di Akademi Asiop

Apacinti.

D. Rumusan masalah

Berdasarkan latar belakang, identifikasi, dan batasan masalah, maka dapat

dirumuskan permasalah sebagai berikut: “sebarapa besar peran orang tua dalam

bentuk perhatian, gizi, sarana prasarana dan lingkungan untuk mendukung

prestasi sepakbola pada Anak di Akademi Asiop Apacinti?”.

E. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui peran orang tua dalam

mendukung prestasi sepakbola pada Anak di Akademi Asiop Apacinti dalam

aspek perhatian, gizi, sarana prasarana dan lingkungan

F. Manfaat Penelitian

Berdasarkan ruang lingkup dan permasalahan yang diteliti, penelitian ini

diharapkan mempunyai manfaat secara teoritis maupun secara praktis. Beberapa

manfaat tersebut adalah sebagai berikut:

1. Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan informasi

dan kajian untuk penelitian selanjutnya, serta dapat digunakan untuk

menunjukkan bagaimana peran orang tua dalam mendukung anak dapat

membantu anaknya mencapai cita-citanya. Khususnya mengenai peran orang

tua dalam prestasi olahraga.

6
2. Manfaat Praktis

Diharapkan dari hasil penelitian ini, dapat dimanfaatkan sebagai masukan

dan sumbangan pemikiran mengenai pentingnya peran orangtua dalam

mendukung prestasi olahraga sepakbola.

Bagi peneliti diharapkan dapat menumbuhkan pengetahuan dan

memperluas wawasan berdasarkan pengalaman dari apa yang ditemui di

lapangan.

7
BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Teori

1. Hakikat Peran dan Orang tua

a. Pengertian Peran

Keberadaan seseorang dalam kehidupan bermasyarakat tidak terlepas dari

status dan juga peran. Secara umum, peranan sosial berarti suatu perbuatan

seseorang dengan cara tertentu dalam usaha menjalankan hak dan kewajibannya

sesuai dengan status yang dimilikinya (Abdulsyani, 2012: 94). Peran merupakan

aspek dinamis dari kedudukan (status), apabila seseorang melaksanakan hak dan

kewajibannya sesuai dengan kedudukannya, maka seseorang tersebut

menjalankan suatu peran (Soekanto, 2006: 212).

Menurut Khairani (2019:20 peran merupakan suatu kompleks

pengharapan manusia mengenai cara individu harus bersikap dan berbuat

dalamsituasi tertentu yang berdasarkan status dan fungsi sosialnya. Kata peran

yang tercantum dalam kamus Oxford Dictionary diartikan dengan actors part,

ones Task Of Function yang berarti aktor.

UUD nomor 23 tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak menyatakan

orang tua adalah ayah dan atau ibu kandung, atau ayah dan atau ibu tiri, atau ayah

dan atau ibu angkat. Orang tua adalah ayah dan/atau ibu dari seorang anak, baik

secara biologis maupun sosial. Orang tua memegang peranan penting dalam

membesarkan anak pada umumnya, dan gelar ibu dan ayah dapat diberikan

kepada perempuan atau laki-laki yang bukan merupakan orang tua kandung

8
(biologis) dari seseorang yang mengisi peran tersebut. Orang tua angkat atau ibu

tiri (istri dari ayah kandung si anak) dan ayah tiri (suami dari ibu kandung si anak)

adalah contohnya.

Dalam kehidupan sehari-hari, orang tua yang bertanggung jawab penuh

atas tugas keluarga atau rumah tangga disebut sebagai ayah dan ibu. Orang tua

adalah orang dewasa yang membawa anaknya menuju kedewasaan, terutama pada

masa perkembangan. Peran orang tua adalah melengkapi dan mempersiapkan

anaknya menuju kedewasaan dengan memberikan bimbingan dan arahan yang

dapat membantu anak menjalani kehidupannya. Pemberian bimbingan dan arahan

kepada anak akan berbeda bagi setiap orang tua karena setiap keluarga memiliki

kondisi yang berbeda-beda yang berbeda corak dan sifatnya antara keluarga yang

satu dengan keluarga lain nya.

Menurut Djamarah (2004: 27) orang tua dan anak adalah satu ikatan dalam

jiwa. Keterpisahan raga, jiwa mereka bersatu dalam ikatan keabadian. Orang tua

adalah orang pertama yang dikenal anak, di mata mereka, orang tua adalah sosok

yang luar biasa, hebat dan maha tahu, anak akan selalu meniru apa yang orang

tuanya lakukan. Orang tua juga harus bertanggung jawab atas semua kebutuhan

jasmani dan rohani anak mereka. Seorang anak lahir sebagai hasil dari cinta kedua

orang tua, yang diungkapkan melalui pernikahan. Perkawinan adalah bersatunya

seorang pria dan seorang wanita sebagai suami istri, yang membentuk sebuah

keluarga. Kedepannya, orang tua akan mendukung terjadinya keutuhan keluarga.

Kedua orang tua tidak saling memahami, artinya tidak satu pun dari mereka yang

memiliki ketergantungan emosional pada anaknya.

9
Nasution (2002: 74) menyatakan bahwa peranan adalah mencakup hak

yang bertalian kedudukan, lebih lanjut Levinson yang dikutip oleh Soekanto

(2006: 213) peranan meliputi 3 hal, yaitu: 1) Peranan meliputi norma-norma yang

dihubungkan dengan posisi atau tempat seseorang dalam masyarakat. Peranan

dalam arti ini merupakan rangkaian peraturan-peraturan yang membimbing

seseorang dalam kehidupan bermasyarakat. 2) Peranan merupakan suatu konsep

tentang apa yang dapat dilakukan oleh individu dalam masyarakat sebagai

organisasi. 3) Peranan juga dapat dikatakan sebagai perilaku individu yang

penting bagi struktur sosial masyarakat.

Menurut definisi diatas dapat disimpulkan, maka peran adalah pola

tindakan yang dilakukan oleh seseorang baik secara individu maupun kolektif

yang dapat menghasilkan suatu peristiwa.

b. Pengertian Orang Tua

Manusia adalah makhluk individu sekaligus makhluk sosial. Manusia bisa

menjadi individu, tetapi hidup mereka tidak akan pernah terisolasi dari kehidupan

orang lain. Manusia pertama hidup dalam keluarga, dan interaksi pertama mereka

adalah dengan orang tua mereka, yang mengandung, melahirkan, merawat,

membimbing, dan mendidik mereka. Orang tua adalah orang yang paling

mendapat perhatian dalam keluarga. Orang tua memainkan peran penting dan

sentral dalam kehidupan anak-anak mereka.

Menurut Astita (2016: 41) Orang tua adalah seseorang yang menjadi

panutan bagi anak-anaknya, karena pada setiap anak mula-mula akan mengagumi

orang tuanya dan tingkah orang tuanya juga ditiru oleh anaknya. Orang tua

10
merupakan pendidik yang utama dan yang pertama dalam lingkungan keluarga.

Orang tua disebut sebagai pendidik yang utama karena besar sekali pengaruhnya,

merekalah yang mendidik anaknya sekolah, pesantren, les, dan lain sebagainya

ituhanya sekedar membantu orang tua saja”

Orang tua adalah ayah dan ibu kandung (Salim & Yenny, 1991: 1061).

Orang tua adalah sosok yang luar biasa, serba hebat, dan serba tahu. Orang tua

harus bertanggung jawab penuh terhadap anak-anaknya mulai dari mengasuh,

membesarkan serta bertanggungjawab pula terhadap kebutuhan lahir dan batin

seorang anak. Kebutuhan itu dapat berupa perhatian dari orang tua, baik berupa

kasih sayang secara langsung maupun dalam bentuk perhatian yang lainnya.

Dalam hal ini, yang dimaksud dengan orang tua bukan hanya sebatas orang tua

kandung tetapi juga merupakan orang tua asuh yang merawat, memberi perhatian,

dan bertanggung jawab terhadap anak tersebut.

Dari uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa orang tua lah yang paling

dekat dengan anak dan bertanggung jawab penuh terhadap anak. Orang tua ideal

yang mencakup aspek-aspek logis, etis, dan estetis atau kebenaran keserasian dan

keindahan akan mempermudah orang tua untuk menjadi patokan saat

bersosialisasi dengan anak-anaknya

c. Kajian Peran Orang tua

Peran orang tua sangat penting dalam mendampingi anak-anaknya, karena

pendampingan yang baik merupakan salah satu faktor dalam proses tumbuh dan

berkembang seorang anak. Adanya pendampingan yang dilakukan oleh orang tua

terhadap putra-putrinya dalam melakukan kegiatan belajar di rumah akan

11
berpengaruh kepada tingkah laku anak yang mengarah pada kedisiplin dalam

belajar. Motivasi yang diberikan kepada anak hendaknya mengarah pada

peningkatan motivasi yang kuat untuk mengikuti kegiatan pendidikan. Situasi

seperti ini dapat tercipta jika terjadi ikatan emosional antara orang tua dengan

anaknya. Suasana rumah yang aman dan nyaman akan membantu anak untuk

mengembangkan dan mempersiapkan dirinya menuju masa depan (Prasetyo,2018:

16)

Peran yang dimaksud dalam penelitian ini adalah peran orang tua yang

merupakan lembaga keuangan yang berperan sebagai pembimbing bagi anak.

Peran orang tua lebih diartikan sebagai peran keluarga. Menurut (Ahmadin, 2012)

menyatakan bahwa:

“Parents role about child in the faily be motivator, facilitator, and

mediator. As motivator parents always give motivation and propulsion

about child to good deed and leave interdiction god, included demand

knowledge. As facilitator, parents must give facility, family requirement

child example basic necessities, included education requirement.).

Dalam keluarga, orang tua berperan sebagai motivator, fasilitator, dan mediator

bagi anak-anaknya. Orang tua sebagai motivator harus selalu mendorong anaknya

untuk berbuat baik dan menjauhi larangan Tuhan. Sebagai fasilitator ilmu, orang

tua wajib menyediakan fasilitas, pemenuhan kebutuhan keluarga/anak berupa

makanan, pakaian, dan penginapan, serta kebutuhan pendidikan.

12
2. Peran Perhatian, Gizi, Sarana Prasarana, dan Lingkungan

Menurut ‘Ayuna (2017: 7) bentuk peran dan perhatian orang tua dapat di

bedakan menjadi 2 kelompok:

a. Bentuk peran dan perhatian orang tua yang bersifat non-materill.

1) Peran dan tanggung jawab orang tua

Sebagai orang tua, pastinya memiliki tanggung jawab dan peran yang

signifikan untuk semua anggota keluarga, termasuk pembinaan, pemeliharaan,

dan pendidikan anak sejak mereka lahir. Pendidikan ini meliputi pendidikan

budi pekerti dan pendidikan lainnya yang diberikan, meskipun pendidikan

lainnya tergantung pada keteladanan dan pendidikan orang tuanya.

Orang tua harus memperhatikan pertumbuhan dan perkembangan

anak, dan tentunya orang tua harus memberikan perhatian yang besar terhadap

keterampilan yang dimiliki oleh anak. Adapun pengertian disini menurut

(Soeryabrata, 1997: 14) mengatakan bahwa: “Perhatian adalah pemusatan

tenaga psikis tertuju pada suatu obyek “.

2) Bentuk-bentuk perhatian atau dukungan orang tua

Adapun bentuk perhatian dan macam perhatian itu sendiri menurut

(Soeryabrata, 1997: 14) mengemukakan bahwa, macam-macam perhatian

terbagi menjadi:

a) Macam-macam menurut cara kerjanya, yaitu:

(1) Perhatian yang spontan yaitu suatu perhatian yang timbulnya secara

tidak sengaja atau tidak sekehendak subjek. Dalam hal ini sebagai

13
orang tua sangat terasa manakala terlihat pada anaknya, yang

kurang disiplin dalam menggunakan waktu berlatih dan belajarnya.

(2) Perhatian yang reflektif yaitu perhatian yang timbulnya secara

disengaja atau kehendak subyek, hal ini memang kita maklumi

sebagai orang tua sudah menjadi kewajiban kita untuk memberi

perhatian dan kasih sayang pada anak-anak kita. Karena memang

selalu mengharap curahan kasih sayang dan perhatian dari orang

tua.

b) Macam-macam perhatian menurut intensitasnya, yaitu:

(1) Perhatian yang intensif yaitu suatu perhatian yang banyak dikuatkan

oleh banyaknya rangsangan atau kehendak yang menyertai dan

dipengaruhi aktivitas atau pengalaman batin itu sendiri.

(2) Perhatian yang tidak intensif yaitu perhatian yang pada dasarnya

kurang diperkuat oleh rangsangan atau beberapa keadaan yang

menyertai atau mempengaruhi suatu aktivitas dan pengalaman batin.

c) Macam-macam perhatian menurut luasnya, yaitu:

(1) Perhatian yang terpusat yaitu perhatian yang hanya tertuju kepada

suatu lingkup objek yang dalam keadaan terbatas.

(2) Perhatian yang terpancar yaitu pada dasarnya suatu saat akan tertuju

kepada lingkup objek sangat luas atau tertuju kepada lingkup yang

bermacam-macam.

14
b. Bentuk peran dan dukungan orang tua yang bersifat materill.

Bentuk peran dan dukungan orangtua yang bersifat meteriil terutama

pada pemenuhan kebutuhan anak yang berupa pemenuhan kebutuhan gizi, dan

sarana dan prasarana yang memadai.

1) Pemenuhan kebutuhan gizi

Gambar 1 Contoh Zat Gizi Bagi Atlet

Pemenuhan kebutuhan gizi meliputi:

a) Gizi Latihan

Setiap atlet ingin tahu makanan apa yang harus dimakan sebelum

berolahraga. Karena tidak semua orang memiliki makanan favorit dan tidak

disukai, maka tidak ada satupun makanan atau 'makanan ajaib' yang bisa

menjamin penampilan seseorang. Untuk menentukan makanan terbaik

sebelum berolahraga bagi tubuh, pertimbangkan berbagai jenis olahraga,

tingkat intensitas, dan waktu. Untuk itu makanan yang dikonsumsi setiap hari

adalah makanan tinggi karbohidrat dengan memeberi bahan bakar dan mengisi

15
kembali otot. Makanan dikonsumsi satu jam sebelum latihan untuk

menghindari dari rasa lapar (Nancy, 2001: 94).

b) Gizi sebelum Bertanding

Sebelum atlet bertanding, mereka juga harus mengatur makanan. Tujuan

pengaturan tersebut adalah untuk:

(1) mencegah rasa lapar dan lemas,

(2) menjaga tubuh tetap berenergi meskipun perut dalam keadaan kosong,

(3) menjaga status hidrasi,

(4) menjaga agar organ pencernaan tidak terbebani selama kompetisi, dan

(5) atlet merasa siap bertanding

Durasi setiap pertandingan, serta tingkat kompetisi, berbeda-beda

disetiap cabang olahraga. Akibatnya, pengaturan makanan harus dilakukan

sebelum bertanding. Makanan memiliki makna emosional, jadi dianjurkan

menu ringan sebelum bertanding. Penting juga untuk diingat bahwa

ketegangan sebelum bertanding akan mempengaruhi kinerja.

c) Gizi selama bertanding

Pada hari kompetisi, pengaturan makanan bertujuan untuk menyediakan

makanan cairan yang cukup untuk memenuhi kebutuhan energi dan nutrisi

dengan tetap menjaga cadangan glikogen.

d) Gizi setelah bertanding

Makanan yang disajikan harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut

untuk memulihkan kondisi atlet setelah bertanding:

(1) Energi yang cukup,

16
(2) Karbohidrat (60-70%), vitmin dan mineral yang cukup,

(3) Banyak protein dan rendah lemak, dan

(4) Banyak cairan

Keadaan atlet setelah bertanding berbeda dengan keadaan biasanya pada

saat ini olahragawan tetap melakukan kegiatan fisik yang bertujuan memulihkan

kondisi fisik serta mempertahankan kualitas yang telah dicapai (Djoko Pekik

Irianto, 2006: 109).

2) Pemenuhan kebutuhan sarana dan prasarana

a) Sarana olahraga

Sarana olahraga merupakan terjemahan dari kata “facilities” yaitu

benda-benda yang dapat digunakan dan dimanfaatkan dalam penyelenggaraan

kegiatan olahraga atau pendidikan jasmani. Fasilitas olahraga diklasifikasikan

menjadi dua jenis:

(1) Peralatan (apparatus) ialah sesuatu yang digunakan. Contoh: peti lempar,

palang tunggal, palang sejajar, gelang-gelang, kuda-kuda lompat dan lain-

lain.

(2) Perlengkapan (device) yaitu sesuatu yang melengkapi kebutuhan prasarana

misalnya: net, bendera, untuk tanda garis batas dan lain-lain. Sesuatu yang

dapat dimainkan atau dimanipulasi dengan tangan dan kaki misalnya: bola,

raket, sepatu bola, apparel jersey dan lain-lain.

b) Prasarana olahraga

Secara umum prasarana berarti segala sesuatu yang menunjang

terselenggaranya suatu proses (usaha atau pembangunan). Dalam olahraga

17
prasarana didevinisikan sebagai sesuatu yang mempengaruhi atau

mempermudah dan memperlancar tugas dan memiliki sifat yang relatif

permanen, salah satu sifattersebut adalah susah dipindahkan. Contoh:

lapangan bulutangkis, bolabasket, lapangan tenis, gedung olahraga (hall),

stadion sepak bola, lintasan lari, dan lain-lain (Soepartono, 2009: 5).

Sarana dan Prasarana atau fasilitas adalah hal-hal yang harus dipenuhi

oleh suatu organisasi olahraga, kemajuan atau peningkatan, dan penambahan

jumlah sarana yang ada akan menunjang prestasi, atau setidak-tidaknya

meningkatkan prestasi. Selain kualitas, fasilitas dapat diartikan sebagai

kemudahan dalam melaksanakan proses latihan yang meliputi alat dan

perlengkapan, tempat latihan dan pertandingan. Dengan demikian, fasilitas

diperlukan karena digunakan untuk memperlancar arus kegiatan dalam

berolahraga. Mengingat berbagai bentuk dan jenis perhatian yang dijelaskan

di atas, wajar jika orang tua memberikan perhatian khusus pada prestasi

olahraga dan akademik anak-anak mereka.

3) Lingkungan Keluarga

Lingkungan keluarga menurut Hasbullah (2012, hlm. 38) yaitu:

Lingkungan keluarga merupakan lingkungan pendidikan yang pertama, karena

dalam keluarga inilah anak pertama-tama mendapatkan didikan dan bimbingan.

Juga dikatakan lingkungan yang utama karena sebagian besar dari kehidupan

anak adalah di dalam keluarga sehingga didikan yang paling banyak diterima

oleh anak adalah dalam keluarga. Pengaruh lingkungan keluarga pada

pertumbuhan jasmani dan rohani anak sangat besar. Keluarga tetap bertanggung

18
jawab pada pendidikan anak di rumah dan didasari rasa kasih sayang. Oleh

karena itu orang tua harus memberikan dukungan yang berarti kepada anak-

anak mereka dalam menyalurkan kemampuan mereka. Biarkan anak bergerak

dan mengekspresikan dirinya dalam kehidupan sehari-hari. Jangan terlalu

menekannya sehingga terkesan orang tua terlalu otoriter atau tidak demokratis.

Di sini, kebebasan mengacu pada kemampuan untuk memilih wadah yang akan

digunakan untuk menyalurkan bakatnya. Sementara orang tua tidak diharuskan

diam, mereka harus memberikan bimbingan dalam hal kebebasan. Kita

menunjukkan kepada mereka cara terbaik, mana yang benar dan mana yang

salah.

Dapat disimpulkan dari uraian tersebut bahwa pada dasarnya

Lingkungan Keluarga adalah lingkungan pertama dan yang utama dalam

perkembangan seorang anak. Ketika anak-anak mereka di rumah atau di

sekolah, orang tua adalah pendidik. Oleh karena itu, peran dan perhatian orang

tua mutlak diperlukan guna menunjang prestasi olahraga anaknya.

5. Pengertian Prestasi

Prestasi menurut Departemen Pendidikan Nasional (2005: 895) adalah

hasil yang telah dicapai (dari yang telah dilakukan, dikerjakan dan sebagainya).

Prestasi atlet merupakan hasil latihan atlet sesuai dengan kemampuannya untuk

berprestasi. Performa atlet dipengaruhi oleh faktor-faktor berikut:

a. Faktor internal (dari dalam atlet)

Atlet dilahirkan dengan kemampuan fisik yang luar biasa, serta kecerdasan

(intelligence) dan kualitas pribadi yang baik. Selain bakat (fisik) dan kualitas

19
pribadi (kepribadian, disiplin, dll), kecerdasan merupakan faktor penting dalam

kemampuan seorang atlet untuk menjadi juara dunia. Untuk menjadi atlet

profesional (dunia) yang sukses, idealnya anak harus memiliki:

1. Bakat (fisik) yang baik

Menurut Departemen Pendidikan Nasional (2005: 93), “Bakat

merupakan dasar (kepandaian, sifat dan pembawaan) yang dibawa sejak

lahir”. Bakat setiap individu itu berbeda-beda dan dapat dilihat sejak usia

muda. Pendapat lain menurut Asrori (2009: 98), “Bakat adalah kemampuan

alamiah untuk memperoleh pengetahuan dan keterampilan, baik yang bersifat

umum maupun yang bersifat khusus”. Dikatakan bahwa bakat umum adalah

bakat intelektual umum, sedangkan bakat khusus adalah akademik, sosial,

seni, olahraga, dan sebagainya.

2) Kualitas personal (kepribadian, disiplin, dan lain-lain) yang baik

Jika ingin menjadi seorang atlet profesional, idealnya ia memiliki

kualitas pribadi yang baik seperti disiplin dalam latihan, kepribadian yang

baik (bertanggung jawab dan patuh pada instruksi pelatih), semangat dalam

latihan, dan keinginan yang kuat untuk berhasil.

3) Tingkat intelegensi (kecerdasan) yang baik

Kecerdasan menurut Departemen Pendidikan Nasional (2005: 209)

adalah kesempurnaan perkembangan akal budi (seperti kepandaian, ketajaman

pikiran dan lain-lain).

20
b. Faktor eksternal (dari luar atlet)

Orang tua, Pelatih, dan fasilitas amat berperan dalam perkembangan bakat

olahraga seorang anak. “Jika anak berbakat mendapatkan pelatih yang tepat dan

memiliki orang tua yang mendukung kegiatannya serta diimbangi dengan fasilitas

latihan yang baik dan tepat, maka prestasi olahraganya akan berkembang.”

(KONI, 2000: 60).

Faktor eksternal yang mempengaruhi prestasi atlet menurut beberapa ahli,

antara lain:

1) Pelatih

Menurut Supriyanto (2007: 8) “Pelatih adalah seseorang yang memiliki

kemampuan profesional untuk membantu mengungkapkan potensi

olahragawan menjadi kemampuan yang nyata secara optimal dalam waktu

relatif singkat”. Menurut Djoko Pekik Irianto (2002: 35) berpendapat bahwa

“Pelatih adalah ahli yang memahami indikator atlet berbakat dari berbagai

aspek baik yang terkait dengan anatomi maupun fisiologi”. Pelatih sangat

penting dalam pengembangan bakat anak, tanpa pembina, sangat sulit bagi

anak untuk mengembangkan bakat anak usia dini, oleh karena itu bimbingan

dari seorang pelatih sangatlah penting, karena pelatih adalah orang-orang yang

ahli di bidangnya.

2) Orang tua

Menurut Verawati (2017: 24) “Orang tua adalah orang yang selalu

melibatkan diri sepenuhnya, berarti siap setiap saat, tidak saja siap untuk

meluangkan waktu, tapi juga secara sukarela menawarkan diri untuk

21
meluangkan waktu bagi anak-anaknya”. Sehingga orang tua berperan penting

dalam pengembangan bakat olahraga anak, sangat sulit bagi anak untuk

mengembangkan bakatnya jika orang tua tidak pernah memperhatikan bakat

anaknya. Orang tua harus selalu menyediakan waktu untuk anaknya, sekalipun

itu berarti melatih bakat anaknya. Oleh karena itu, dukungan orang tua sangat

penting bagi anak-anak, terutama mereka yang duduk di bangku sekolah

dasar.

3) Fasilitas

Menurut Djoko Pekik Irianto (2002: 13) “Untuk menunjang prestasi

diperlukan fisik maupun non fisik. Fasilitas fisik antara lain: peralatan, dana,

teknologi, organisasi, manajemen. Fasilitas non fisik meliputi: perhatian,

motivasi, suasana yang kondusif”. Jika fasilitas tidak memadai, anak akan

sulit mengembangkan keterampilannya.

4) Pertandingan

Djoko Pekik Irianto (2002: 11), berpendapat bahwa “Pertandingan atau

kompetisi merupakan muara dari pembinaan prestasi, kompetisi merupakan

sarana evaluasi hasil latihan serta meningkatkan kematangan bertanding

olahragawan”. Perkembangan prestasi anak tidak dapat kita ketahui tanpa

adanya pertandingan, maka dengan diadakannya pertandingan atau turnamen

kita dapat mengetahui sejauh mana perkembangan prestasi anak, apakah ada

peningkatan atau penurunan.

22
6. Hakikat Sepakbola

a. Permainan Sepakbola

Gambar 2 Permainan Sepakbola Modern

Popularitas sepakbola yang berkembang pesat di masyarakat menandakan

bahwa sepakbola dapat diterima oleh masyarakat karena dapat dimainkan oleh

pria dan wanita, anak-anak, dewasa, dan orang tua. Alhasil, sepak bola menjadi

olahraga yang populer di kalangan masyarakat umum. Pertumbuhan sepak bola

diharapkan dapat meningkatkan minat masyarakat terhadap olahraga. Sepak bola

adalah olahraga tim yang dimainkan oleh dua tim yang masing-masing terdiri dari

sebelas pemain, termasuk penjaga gawang. Hampir semua permainan dilakukan

dengan keterampilan mengolah bola dengan kaki, kecuali penjaga gawang yang

memainkan bola dengan bebas menggunakan seluruh tubuh dengan kaki dan

tangan. Sepak bola adalah olahraga yang hampir seluruhnya dimainkan dengan

kaki, tetapi juga merupakan permainan yang kompleks. Karena dibutuhkan

koordinasi antar organ tubuh untuk melakukan setiap gerakan dengan benar.

23
Sepakbola adalah permainan dengan cara menendang sebuah bola yang

diperebutkan oleh para pemain dari dua kesebelasan yang berbeda dengan

bermaksud memasukan bola ke gawang lawan dan mempertahankan gawang

sendiri jangan sampai kemasukan bola (Irianto,D.P 2010: 3). Selaras dengan hal

tersebut, Sucipto (2000: 7) menyatakan bahwa, “Sepakbola merupakan permainan

beregu, masing-masing regu terdiri dari sebelas pemain dan salah satunya adalah

penjaga gawang”. Sucipto (2000: 22) menambahkan sepakbola merupakan

permainan beregu, masing-masing regu terdiri dari sebelas pemain, dan salah

satunya penjaga gawang. Permainan ini hampir seluruhnya menggunakan tungkai

kecuali penjaga gawang, yang diperbolehkan menggunakan lengannya di area

penalti, Untuk mencapai kerjasama tim yang baik, pemain harus mampu

menguasai semua teknik dasar dan keterampilan sepakbola, sehingga dapat

memainkan bola di semua posisi dan situasi dengan cepat, tepat, dan hati-hati,

tidak membuang tenaga dan waktu.”.

Luxbacher (2011: 2) menjelaskan bahwa sepakbola dimainkan dua tim

yang masing-masing beranggotakan 11 orang. Masing-masing tim

mempertahankan sebuah gawang dan mencoba menjebol gawang lawan.

Sepakbola adalah suatu permainan yang dimainkan oleh dua regu yang

masingmasing regu terdiri dari sebelas pemain termasuk seorang penjaga gawang.

Permainan boleh dilakukan dengan seluruh bagian badan kecuali dengan kedua

lengan (tangan). Hampir seluruh permainan dilakukan dengan keterampilan kaki,

kecuali penjaga gawang dalam memainkan bola bebas menggunakan anggota

badannya, baik dengan kaki maupun tangan. Jenis permainan ini bertujuan untuk

24
menguasai bola dan memasukkan ke dalam gawang lawannya sebanyak mungkin

dan berusaha mematahkan serangan lawan untuk melindungi atau menjaga

gawangnya agar tidak kemasukan bola (Rohim, 2008: 13).

Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa sepak bola

adalah olahraga beregu yang dimainkan oleh sebelas pemain termasuk seorang

penjaga gawang yang dimainkan dengan kaki, dada, dan kepala, kecuali penjaga

gawang yang diperbolehkan menggunakan lengan dan tangan di area kotak

penalti.

b. Macam-Macam Teknik Dasar Permainan Sepakbola

Ditinjau dari pelaksanaan permainan, gerak-gerik yang terjadi dalam

permainan sepak bola adalah gerak badan dan berbagai cara memainkan bola.

Gerakan tubuh dan penguasaan bola merupakan dua komponen yang saling

berhubungan dalam pelaksanaan permainan sepak bola. Teknik dasar bermain

sepak bola merangkum gerakan dan cara memainkan bola. Sucipto (2000: 17)

menyatakan teknik dasar dalam permainan sepakbola adalah sebagai berikut.

1) Menendang (kicking)

Bertujuan untuk mengumpan, menggagalkan serangan lawan, arahkan untuk

mengoper, menembak ke gawang, dan menyapu. Ada beberapa jenis

tendangan, antara lain menendang dengan kaki bagian dalam, kaki bagian

luar, punggung kaki, dan punggung kaki bagian dalam.

2) Menghentikan (stoping)

Bertujuan untuk mengontrol dan untuk tetap menguasai bola. Ada beberapa

jenis menghentikan bola, antara lain menghentikan bola dengan kaki bagian

25
dalam, menghentikan bola dengan telapak kaki, menghentikan bola dengan

paha, dan menghentikan bola dengan dada.

3) Menggiring (dribbling)

Bertujuan untuk mendekati jarak target agar bisa melewati lawan dan

mengacaukan permainan. Ada tiga jenis dribbling, antara lain dribbling

dengan bagian luar kaki, dribbling dengan bagian dalam kaki, dan dribbling

dengan punggung kaki.

4) Menyundul (heading)

Bertujuan untuk mengumpan, mencetak gol dan mematahkan serangan lawan.

Beberapa macam, yaitu menyundul bola sambil berdiri dan sambil melompat.

5) Merampas (tackling)

Bertujuan untuk merebut bola dari lawan. Merampas bola bisa dilakukan

dengan sambil berdiri dan sambil meluncur.

6) Lempar ke dalam (throw-in)

Lemparan ke dalam dapat dilakukan dengan awalan ataupun tanpa awalan.

7) Menjaga gawang (kiper)

Menjaga gawang merupakan pertahanan terakhir dalam permainan sepakbola.

Teknik menjaga gawang meliputi menangkap bola, melempar bola,

menendang bola.

Herwin (2004: 21) menyatakan permainan sepakbola mencakup 2 (dua)

kemampuan dasar gerak atau teknik yang harus dimiliki dan dikuasai oleh pemain

meliputi:

26
1) Pergerakan

Seorang pemain harus bisa berlari dengan langkah pendek atau panjang

selama pertandingan sepak bola karena kecepatan larinya harus diubah.

Gerakan lain termasuk berjalan, berjingkat, melompat, berguling, berputar,

dan berhenti tiba-tiba.

2) Teknik dengan bola

Kemampuan teknik dengan bola meliputi:

a) Pengenalan bola dengan bagian tubuh (ball feeling) bola (passing),

b) Menendang bola ke gawang (shooting),

c) Menggiring bola (dribbling),

d) Menerima bola dan menguasai bola (receiveing and controlling the ball),

e) Menyundul bola (heading),

f) Gerak tipu (feinting),

g) Merebut bola (sliding tackle-shielding),

h) Melempar bola ke dalam (throw-in),

i) Menjaga gawang (goal keeping)

Menurut Sucipto (2000: 17) untuk bermain bola dengan baik pemain

dibekali dengan teknik dasar yang baik. Beberapa teknik dasar yang perlu dimiliki

pemain sepakbola adalah menendang (kicking), menghentikan (stoping),

menggiring (dribbling), menyundul (heading), merampas (tackling), lemparan

kedalam (trow-in), dan menjaga gawang (goal keeping).

27
7. Asiop Apacinti (ASIOP Sportainment International)

Akademi Sepak Bola Intinusa Olah Prima (ASIOP) Apacinti Sportainment

International berdiri pada tanggal 28 September 1997 dengan tujuan sebagai

wadah menyalurkan hobi atau bakat dalam sepak bola usia muda.

Hingga saat ini ASIOP Football Academy terus mencetak pemain

berkualitas, professional berlevel tim nasional. Bahkan, seakan sudah tak

terhitung pemain yang dituangkan ASIOP Football Academy yang berkarier di

kompetisi professional dan menjadi bagian dari timnasional dan klub di luar

negeri. Di antaranya: Egy Maulana Vikri, Andrytany Ardiasyah, Muhammad

Kanu, Egi Melgiansyah, Airlangga Sutjipto, Syamsir alam, Achmad Jufriyanto,

Zahra Muzdalifah, Khairul Imam Zakiri, Rendy Juliansyah dan beberapa sudah

ada yang terikat kontrak dengan klub professional di Indonesia.

ASIOP Football Academy memiliki instruktur pelatih yang berpengalaman

dan berlisensi A AFC, C AFC & B AFC. Dan juga dibantu pelatih-pelatih yang

berlisensi D. Akademi yang berdiri sejak 1997 ini memiliki beberapa prestasi

yang luar biasa dikancah nasional maupaun internasional dan beberapa

penghargaan juga seperti penghargaan Individu untuk pemain dan penghargaa

untuk pelatih. Beberapa prestasi tersebut antara lain:

28
Tabel 1.Pencapaian Prestasi Akademi Asiop Apacinti Jakarta
No Prestasi Tahun

1 Juara 1 little League International Soccer 2010

Tournament KU-14 Kuala Lumpur Malaysia

2 Juara Liga Kompas Gramedia U-14 (prestasi 2010, 2012, 2013, 2016

terbaiknya tahun 2010 tak terkalahkan dan 0

kemasukan sepanjang liga)

3 Juara 1 SingaCup U-14 di Safra Tampies, 2010

Singapura

4 Juara 1 JSSL Singapura KU-12 2013

5 Juara Tigers 12 Soccer Kuala Lumpur, Malaysia 2013

6 Tim terbaik Norway Cup KU-12 (diikuti 65negara) 2013

7 Runner Up Gothia Cup U-14 di Gothenburg, 2013

Swedia

8 Juara Aqua Danone Nationas Cup 2013

9 Runner Up Piala Mensesneg 2013

10 Juara 1 Liga Top Skor U-15 2015, 2022

11 Juara 1 Liga Top Skor U-13 2015

12 Juara Gothia Cup U15 mewakili Indonesia di 2016

Swedia

13 Runner Up Liga 3 Regonal DKI 2021

14 Juara 1 Soeratin Cup U-15 2021

15 Runner Up Soeratin Cup U-17 2021

16 Runner Up Liga Top Skor U-16 2022

17 Juara 1 Soeratin Cup Nasional U-15 2022

29
B. Penelitian yang Relevan

Manfaat dari penelitian yang relevan yaitu sebagai acuan untuk

melengkapi dan membantu dalam mempersiapkan penelitian ini agar nantinya

penelitian yang sedang dilakukan menjadi lebih jelas. Beberapa penelitian yang

relevan dengan penelitian ini yaitu sebagai berikut.

1. Penelitian yang dilakukan oleh Bukhori Ramadhan (2021) yang berjudul

“Peran Orangtua Dalam Mendukung Pembinaan Prestasi Olahraga Sepakbola

Pusat Latihan Pandanaran Boyolali”. Metode yang digunakan dalam

penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif dengan menggunakan angket.

Jumlah sampel yang digunakan adalah 40 orang sampel. Dapat dilihat dari

hasil penelitian menunjukan peran orangtua dalam mendukung prestasi

olahraga sepakbola Pusat latihan Pandanaran Boyolali masuk dalam kategori

cukup dengan presentase sebesar 42,5%, kategori baik dengan presentase

sebesar 22,5%, kategori sangat baik dengan presentase sebesar 7,5%, kategori

kurang dengan presentase sebesar 17,5%, dan kategori sangat kurang dengan

presentase sebesar 10%. Maka dapat disimpulkan bahwa peran orang tua

dalam mendukung prestasi olahraga Pusat Latihan Pandanaran Boyolali

adalah cukup.

2. Penelitian yang dilakukan oleh Verawati (2017) yang berjudul “Dukungan

Sosial Orangtua dalam Mengikutsertakan Anaknya Berlatih di Krakatau

Taekwondo Klub Medan”. Penelitian ini secara umum bertujuan untuk

mengetahui bagaimana persentase dukungan sosial orangtua dalam

mengikutsertakan anaknya berlatih di Krakatau Taekwondo Klub Medan.

30
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan

menggunakan angket. Jumlah sampel yang digunakan adalah 30 orang

sampel. Penelitian ini dilaksanakan pada November-Desember 2016 di

Krakatau Taekwondo Klub Medan Jl. Krakatau Pulo Brayan Darat I Medan.

Berdasarkan hasil penyebaran angket, setelah di analisis dengan teknik

persentase menunjukkan bahwa Dukungan Sosial Orang Tua dalam

Mengikutsertakan Anaknya Berlatih di Krakatau Taekwondo Klub Medan

dikatakan “Baik Sekali” dengan hasil analisis persentase 80,77%. Tetapi jika

dihitung per dimensinya adalah dimensi pertama (Dukungan Emosional)

79,33%, dimensi kedua (Dukungan Penghargaan) memiliki nilai 77,63%,

dimensi ketiga (Dukungan Instrumental) memiliki nilai 80,69% dan dimensi

yang keempat (Dukungan Informasi) memiliki nilai 85%. Berdasarkan hasil

penelitian dapat disimpulkan bahwa komponen-komponen yang terdapat pada

dimensi dukungan sosial sangat penting dalam terbentuknya dukungan sosial

orang tua dalam mengikutsertakan anaknya berlatih di Krakatau Taekwondo

Klub Medan

C. Kerangka Berfikir

Untuk dapat menjadikan pemain-pemain yang memiliki prestasi tentu

harus ditunjang oleh beberapa faktor, yaitu adanya sarana prasarana yang

menunjang, pelatih yang ahli di bidangnya, serta peran orang tua yang berupa

perhatian, gizi, lingkungan dan sarana prasarana yang diberikan orang tua.

Beberapa faktor ini sangat penting untuk kesuksesan seseorang. Salah satu faktor

yang sangat penting adalah peran orang tua, karena orang tua sangat berpengaruh

31
terhadap masa depan anaknya. Orang tua menanamkan kedisiplinan dan semangat

pada anak-anaknya, memperhatikan segala sesuatu yang mereka perlukan untuk

berlatih, dan memotivasi mereka untuk berhasil. Orang tua jelas sangat

berpengaruh dalam segala aspek kehidupan anaknya, terutama dalam mendukung

prestasi atletik anaknya.

Berdasarkan hal tersebut maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk

mengetahui seberapa keras orang tua dalam mendukung prestasi olahraga

sepakbola anaknya di Akademi Asiop Apacinti Jakarta yang diukur dengan

kuesioner.

PERAN ORANG TUA

PERHATIAN GIZI SARANA LINGKUNG


AN

PRESTASI OLAHRAGA

SEPAK BOLA

Gambar 3 Kerangka Berpikir

32
D. Pertanyaan Penelitian

Berdasarkan kajian teori dan kerangka berpikir di atas dapat ditarik

pertanyaan penelitian ini, yaitu:

“Seberapa besar persentase peran orang tua dalam mendukung prestasi sepakbola

pada Anak di Akademi Asiop Apacinti beradasarkan faktor perhatian, gizi, sarana

dan prasarana, dan lingkungan?”

33
BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif. Menurut

Sugiyono (2007:147), penelitian deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan atau

menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya. Metode yang

digunakan dalam penelitian ini adalah survei. Menurut Arikunto (2006: 152)

survei adalah salah satu pendekatan penelitian yang pada umumnya digunakan

untuk pengumpulan data yang luas dan banyak. Teknik pengumpulan data dalam

penelitian ini menggunakan instrumen yang berupa angket.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

Tempat penelitian yaitu di Akademi Asiop Apacinti Jakarta, dan penelitian

ini akan dilaksanakan pada tanggal 1-15 Agustus 2022. Nantinya orang tua siswa

akan dikumpulkan di tribun penonton untuk mengisi angket tertutup yang telah

dibuat oleh peneliti dengan kriteria yang sudah di paparkan didalam pertanyaan

tentang peranan orang tua dalam mendukung prestasi sepakbola pada anak.

Pelaksanaan kegiatan dilakukan pada jadwal latihan Akademi Asiop Apacinti.

C. Populasi dan Sampel Penelitian

1. Populasi

Menurut Arikunto (2006: 173) “populasi adalah keseluruhan subjek

penelitian. Dikatakan pula bawa populasi dibatasi sebagai jumlah penduduk atau

individu yang paling sedikit mempunyai satu sifat yang sama. Sesuai dengan

34
pendapat tersebut, yang menjadi populasi dalam penelitian adalah seluruh

orangtua/wali dari Akademi Asiop Apacinti yang berjumlah 170 orangtua.

2. Sampel

a. Teknik Pengambilan Sampel

Pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan

menggunakan Purposive Sampling. Purposive Sampling menurut Sugiyono

adalah Teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono,

2012: 68). Adapun langkah dalam pengambilan subjek yang menjadi sampel

ini dilakukan dengan cara:

1) Menentukan orangtua atau wali atlet sepakbola yang bekategori usia

anak nya 12 tahun di Akademi Asiop Apacinti Jakarta

2) Menentukan orangtua atlet usia 12 tahun yang sudah masuk kedalam

kategori Elit (sepakbola untuk prestasi)

b. Sampel

Menurut Sugiyono (2007: 81) menyatakan sampel adalah sebagian

dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Pada

penelitian ini, teknik sampling menggunakan Purposive sampling. Purposive

sampling menurut Sugiyono adalah teknik penentuan sampel dengan

pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2012 : 68) kriteria yang digunakan dalam

penelitian ini adalah orangtua atlet dari kategori usia 12 tahun yang telah

menyekolahkan anakanya di Akademi Asiop Apacinti Jakarta dan peneliti

mendapatkan sampel sesuai kriteria sebanyak 37 orangtua atlet.

35
D. Definisi Operasional Variabel penelitian

1. Variabel Penelitian

Menurut Arikunto, (2006: 118) “Variabel adalah objek penelitian atau apa

yang menjadi titik perhatian suatu penelitian”. Sugiyono (2013: 38) “Variabel

penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang di tetapkan oleh

peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut.

2. Definisi Operasional

Definisi operasional adalah pola tindakan fungsi sosial yang dilakukan

oleh orang tua (ibu/bapak) dalam keluarga atau rumah tangga dengan memberikan

dukungan untuk menunjang prestasi olahraga sepakbola pada anak, yang meliputi

faktor perhatian, gizi, sarana dan prasarana, dan lingkungan, diukur dengan

menggunakan kuesioner.

E. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data

1. Teknik

Pengertian Teknik adalah cara sistematis mengajarkan sesuatu, artinya

Teknik ini merupakan suatu siasat atau penemuan yang digunakan untuk

menyelesaikan serta menyempurnakan suatu tujuan. Menurut Sugiyono (2013),

teknik pengumpulan data adalah langkah yang paling strategis dalam penelitian,

karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Teknik harus

konsisten dengan metode. Oleh karena itu, teknik harus selaras dan serasi dengan

pendekatan. Kemampuan pengajar sangat menentukan dalam memilih teknik

mengajar yang akan digunakan agar Teknik tujuan pembelajaran dapat tercapai

dengan maksinal.

36
Teknik adalah metode atau sistem untuk mengerjakan sesuatu, dalam

proses belajar mengajar teknik harus konsisten dengan metode. Setiap teknik pasti

mempunyai kekurangan ataupun kelebihannya. Maka dari itu pengajar perlu

mengkaji teknik mengajar yang sesuai dan memilih strategi-strategi yang

memberikan peluang paling banyak untuk peserta didik yang terlibat secara aktif

dalam proses pencapaian tujuan pembelajaran atau kompetensi tertentu. Didalam

buku yang ditulis oleh Sutarjo Adisusilo mengemukakan bahwa tektik adalah cara

yang dilakukan oleh seseorang dalam rangka mengimplementasikan suatu metode.

Perkembangan Teknik lisan seringkali lebih cepat dibandingkan dengan Teknik

pengajaran menulis, menyimak, dan membaca. Menurut Sugiyono (2013), arti

Teknik pengumpulan data adalah langkah yang paling strategis dalam penelitian,

karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data.

2. Instrumen Penelitian

Menurut Arikunto (2006: 192), “Instrumen pengumpulan data adalah alat

bantu yang dipilih dan digunakan oleh peneliti dalam kegiatannya mengumpulkan

agar kegiatan tersebut menjadi sistematis dan dipermudah olehnya”. Instrumen

atau alat yang digunakan dalam penelitian ini berupa angket tertutup. Menurut

Arikunto (2006: 168), angket tertutup adalah angket yang disajikan dalam bentuk

sedemikian rupa sehingga responden tinggal memberikan tanda check list (√) pada

kolom atau tempat yang sesuai, dengan angket langsung menggunakan skala

bertingkat. Skala bertingkat terdapat empat pilihan jawaban yaitu, Sangat Setuju

(SS), Setuju (S), Tidak Setuju (TS), dan Sangat Tidak Setuju (STS).

37
Tabel 2. Alternative Jawaban Angket

Alternatif Pilihan
PERTANYAAN
SS S TS STS
POSITIF 4 3 2 1
NEGATIF 1 2 3 4

Instrumen yang digunakan dalam pengumpulan data ini menggunakan

angket atau kuisioner dari penelitian terdahulu dengan instrumen yang sudah valid

dengan validitas 0.444 dan reabilitas 0.941. Kisi-kisi instrument ini mengacu pada

hasil penelitian terdahulu yang telah di teliti oleh Bukhori Romadhon 2019,

adapun tabel kisis-kisi sebagai berikut:

Tabel 3. Kisi-kisi Instrumen Penelitian

Butir
Variabel Factor Indikator
Faforable Unfaforable
Perhatian 1. Perhatian yang spontan 2, 3, 4, 1
Peran orang tua 2. Perhatian yang reflektif 5, 7, 8 6
dalam 3. Perhatian instensif 9, 10, 11
mendukung 4. Perhatian tidak intensif 12
prestasi 5. Perhatian terpusat 13, 14, 15
olahraga
6. Perhatian yang 16, 17, 18
sepakbola
terpancar
anaknya
Gizi Pemenuhan gizi 19, 21, 22, 20
23, 24, 25,
Di Akademi
Asiop Apacinti Sarana dan Sarana dan prasana untuk 26, 28, 29 27
Jakarta Prasarana latihan/pertandingan
Lingkungan 1. Lingkungan keluarga 30, 31
2. Lingkungan tempat 32, 33
latihan
Jumlah 33

38
Adapun hasil validitas dan reabilitas instrumen yang telah di teliti oleh Bukhori

Romadhon sebagai berikut:

Tabel 4. Hasil Validitas dan Reliabilitas


Butir Pernyataan R Hitung R table Keterangan
1 0,570 0,444 Valid
2 0,458 0,444 Valid
3 0,611 0,444 Valid
4 0,486 0,444 Valid
5 0,689 0,444 Valid
6 0,661 0,444 Valid
7 0,756 0,444 Valid
8 0,788 0,444 Valid
9 0,693 0,444 Valid
10 0,599 0,444 Valid
11 0,549 0,444 Valid
12 0,212 0,444 Tidak Valid
13 0,525 0,444 Valid
14 0,682 0,444 Valid
15 0,265 0,444 Tidak Valid
16 0,765 0,444 Valid
17 0,680 0,444 Valid
18 0,529 0,444 Valid
19 0,728 0,444 Valid
20 0,669 0,444 Valid
21 0,655 0,444 Valid
22 0,594 0,444 Valid
23 0,784 0,444 Valid
24 0,644 0,444 Valid
25 0,609 0,444 Valid
26 0,510 0,444 Valid
27 0,756 0,444 Valid
28 0,756 0,444 Valid
29 0,689 0,444 Valid
30 0,570 0,444 Valid
31 0,645 0,444 Valid
32 0,680 0,444 Valid
33 0,531 0,444 Valid
34 0,716 0,444 Valid
35 0,415 0,444 Tidak Valid
36 0,709 0,444 Valid

39
Case Processing Summary

N %
Cases Valid 20 100,0

Excludeda 0 0,0
Total 20 100,0
a. Listwise deletion based on all variables in
the procedure.

Reliability Statistics
Cronbach's N of
Alpha Items
0,941 37

3. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang akan digunakan adalah dengan pemberian

angket kepada responden yang menjadi subjek dalam penelitian. Adapun

mekanismenya adalah sebagai berikut:

a. Peneliti meminta surat izin penelitian dari Fakultas.

b. Peneliti mencari data orang tua dari anggota Akademi Asiop Apacinti jakarta.

c. Peneliti menyebarkan angket kepada responden yaitu orangtua atlet.

d. Selanjutnya peneliti mengumpulkan angket dan melakukan transkrip atas hasil

pengisian angket.

e. Setelah memperoleh data penelitian, selanjutnya peneliti menganalisis data

dan mengambil kesimpulan dan saran.

e) Teknik Analisis Data

Setelah semua data terkumpul, langkah selanjutnya adalah menganalisis

data sehingga data-data tersebut dapat ditarik suatu kesimpulan. Teknik analisis

data dalam penelitian ini menggunakan teknik analisis data deskriptif persentase

40
(Sugiyono, 2007: 112). Pengkategorian menggunakan Mean dan Standar Deviasi.

Menurut Azwar (2016: 163) untuk menentukan kriteria skor dengan

menggunakan Penilaian Acuan Norma (PAN) pada tabel 3 sebagai berikut:

Tabel 5.Normal Penilaian


No Interval Kategori
1 M + 1,5 S < X Sangat Baik
2 M + 0,5 S < X ≤ M + 1,5 S Baik
3 M - 0,5 S < X ≤ M + 0,5 S Cukup
4 M - 1,5 S < X ≤ M - 0,5 S Kurang
5 X ≤ M - 1,5 S SangatKurang
(Sumber: Azwar, 2016: 163)

Keterangan:

M : nilai rata-rata (mean)

X : skor

S : standar deviasi

Cara perhitungan analisis data mencari besarnya frekuensi relatif

persentase. Dengan rumus sebagai berikut (Sudijono, 2009: 40):

𝐹
P= x 100%
𝑁

Keterangan:

P = Persentase yang dicari (Frekuensi Relatif)

F = Frekuensi

N = Jumlah Responden

41
BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Hasil dari penelitian ini adalah untuk mengumpulkan informasi tentang

seberapa besar dukungan orang tua terhadap prestasi olahraga sepakbola anaknya

di akademi Asiop Apacinti Jakarta. Informasi tersebut diungkapkan melalui hasil

kuesioner yang berisi 33 item pernyataan dengan nilai 1-4 dan terbagi menjadi

lima kategori yaitu perhatian, gizi, sarana dan prasarana, dan lingkungan. Berikut

hasil analisis data penelitian yang diberikan:

Deskriptif statistik data hasil penelitian tentang peran orangtua dalam

bentuk perhatian, gizi, sarana dan prasarana, dan lingkungan untuk mendukung

prestasi olahraga sepakbola anaknya di akademi Asiop Apacinti didapat skor

terendah (minimum) 97,00, skor tertinggi (maksimum) 127,00, rerata (mean)

111,43, nilai tengah (median) 115,00, nilai yang sering muncul (mode) 98,00,

standar deviasi (SD) 9,92. Hasilnya dapat dilihat pada tabel 6 sebagai berikut:

Tabel 6. Deskriptif Statistik Peran Orangtua Dalam Mendukung Prestasi


Sepakbola pada Anak di Akademi Asiop Apacinti

Statisitk
Keterangan Nilai
N 37
Mean 111.43
Madian 115,00
Mode 98,00
Std. Deviation 9.923
Minimum 97,00
Maximum 127,00

42
Apabila ditampilkan dalam bentuk distribusi frekuensi, peran orangtua

dalam mendukung prestasi sepakbola pada anak di akademi Asiop Apacinti

disajikan pada tabel 7 sebagai berikut:

Tabel 7. Distribusi Frekuensi Peran Orangtua Dalam Mendukung Prestasi


Sepakbola pada Anak di Akademi Asiop Apacinti

Interval Kategori Frekuensi %


X > 126,32 Sangat Baik 1 2,70%
126,32 ≥ X > 116,39 Baik 9 24,32%
116,39 ≥ X > 106,47 Cukup 14 37,84%
106,47 ≥ X > 96,55 Kurang 13 35,14%
X ≤ 96,55 Sangat Kurang 0 0%
Jumlah 37 100%

Berdasarkan distribusi frekuensi pada tabel 7 tersebut di atas peran

orangtua dalam mendukung prestasi sepakbola pada anak di akademi Asiop

Apacinti dapat disajikan dalam bentuk diagram pada gambar 4 sebagai berikut:

Peran Orang Tua Dalam Mendukung Prestasi Olahraga


Sepakbola Pada Anak di Akademi Asiop Apacinti
37.84%
40.00% 35.14%

30.00%
Frekuensi

24.32%

20.00%

10.00%
2.70%
0%
0.00%
Sangat Baik Baik Cukup Kurang Sangat Kurang
Axis Title

Peran Orang Tua

Gambar 4. Diagram Pie Peran Orangtua Dalam Bentuk Perhatian, Gizi,


Sarana dan Lingkungan Untuk Mendukung Prestasi Olahraga Sepakbola
Anaknya Di Akademi Asiop Apacinti

43
Berdasarkan tabel dan gambar di atas menunjukkan bahwa peran orangtua

dalam mendukung prestasi sepakbola pada anak di akademi Asiop Apacinti

berada pada kategori “sangat kurang” sebesar 0%, “kurang” sebesar 35,14%,

“cukup” sebesar 37,84%, “baik” sebesar 24,32%, dan “sangat baik” sebesar

2,70%. Berdasarkan nilai rata-rata, yaitu 111,43, peran orangtua dalam bentuk

perhatian, gizi, sarana dan lingkungan untuk mendukung prestasi olahraga

sepakbola anaknya di akademi Asiop Apacinti dalam kategori “cukup”

1. Faktor Perhatian

Deskriptif statistik data hasil penelitian tentang peran orangtua dalam

mendukung prestasi olahraga anaknya di Akademi Asiop Apacinti berdasarkan

faktor perhatian didapat skor terendah (minimum) 53,00, skor tertinggi

(maksimum) 70,00, rerata (mean) 61,84, nilai tengah (median) 63,00, nilai yang

sering muncul (mode) 68,00, standar deviasi (SD) 5,78. Hasil selengkapnya dapat

dilihat pada tabel 8 sebagai berikut:

Tabel 8. Deskriptif Statistik Faktor Perhatian

Statisitk
Keterangan Nilai
N 37
Mean 61.84
Madian 63,00
Mode 68,00
Std. Deviation 5.781
Minimum 53,00
Maximum 70,00

44
Apabila ditampilkan dalam bentuk distribusi frekuensi, peran orangtua

dalam mendukung prestasi sepakbola pada anak di Akademi Asiop Apacinti

berdasarkan faktor perhatian pada tabel 9 sebagai berikut:

Tabel 9. Distribusi Frekuensi Faktor Perhatian

Interval Kategori Frekuensi %


X > 70,51 Sangat Baik 0 0%
70,51 ≥ X > 64,73 Baik 7 18,92%
64,73 ≥ X > 58,95 Cukup 17 45,95%
58,95 ≥ X > 53,17 Kurang 12 32,43%
X ≤ 53,17 Sangat Kurang 1 2,70%
Jumlah 37 100%

Berdasarkan distribusi frekuensi pada tabel 9 tersebut di atas, peran

orangtua dalam mendukung prestasi olahraga anaknya di Akademi Asiop Apacinti

berdasarkan faktor perhatian dapat disajikan dalam bentuk diagram pada gambar 5

sebagai berikut:

Faktor Perhatian
50% 45.95%

40%
32.43%
Frekuensi

30%
18.92%
20%

10%
2.70%
0%
0%
Sangat Baik Baik Cukup Kurang Sangat Kurang
Axis Title

Faktor Perhatian

Gambar 5. Diagram Pie Faktor Perhatian

45
Berdasarkan tabel dan gambar di atas menunjukkan bahwa peran orangtua

dalam mendukung prestasi sepakbola pada anak di Akademi Asiop Apacinti

berdasarkan faktor perhatian berada pada kategori “sangat kurang” sebesar 2,70%,

“kurang” sebesar 32,43%, “cukup” sebesar 45,95%, “baik” sebesar 32,43%, dan

“sangat baik” sebesar 0%.”.

2. Faktor Gizi

Deskriptif statistik data hasil penelitian tentang peran orangtua dalam

mendukung prestasi sepakbola pada anak di Akademi Asiop Apacinti berdasarkan

faktor gizi didapat skor terendah (minimum) 18,00, skor tertinggi (maksimum)

28,00, rerata (mean) 22,00, nilai tengah (median) 22,00, nilai yang sering muncul

(mode) 20,00, standar deviasi (SD) 2,04. Hasil selengkapnya dapat dilihat pada

tabel 10 sebagai berikut:

Tabel 10. Deskriptif Statistik Faktor Gizi

Statisitk
Keterangan Nilai
N 37
Mean 22.00
Madian 22,00
Mode 20,00
Std. Deviation 2.041
Minimum 18,00
Maximum 28,00

Apabila ditampilkan dalam bentuk distribusi frekuensi, peran orangtua

dalam mendukung prestasi sepakbola pada anak di Akademi Asiop Apacinti

berdasarkan faktor gizi pada tabel 11 sebagai berikut:

46
Tabel 11. Distribusi Frekuensi Faktor Gizi

Interval Kategori Frekuensi %


X > 25,06 Sangat Baik 1 2,70%
25,06 ≥ X > 23,02 Baik 9 24,32%
23,02 ≥ X > 20,98 Cukup 15 40,54%
20,98 ≥ X > 18,94 Kurang 11 29,73%
X ≤ 18,94 Sangat Kurang 1 2,70%
Jumlah 37 100%

Berdasarkan distribusi frekuensi pada tabel 6 tersebut di atas, peran

orangtua dalam mendukung prestasi sepakbola pada anak di Akademi Asiop

Apacinti berdasarkan faktor gizi dapat disajikan dalam bentuk diagram pada

gambar 6 sebagai berikut:

Faktor Gizi
45.00% 40.54%
40.00%
35.00% 29.73%
30.00%
Frekuensi

24.32%
25.00%
20.00%
15.00%
10.00%
5.00% 2.70% 2.70%

0.00%
Sangat Baik Baik Cukup Kurang Sangat Kurang
Axis Title

Faktor Gizi

Gambar 6. Diagram Pie Faktor Gizi

Berdasarkan tabel dan gambar di atas menunjukkan bahwa peran orangtua

dalam mendukung prestasi sepakbola pada anak di Akademi Asiop Apacinti

berdasarkan faktor gizi berada pada kategori “sangat kurang” sebesar 2,70%,

47
“kurang” sebesar 29,73%, “cukup” sebesar 40,54%, “baik” sebesar 24,32%, dan

“sangat baik” sebesar 2,70%.

3. Faktor Sarana dan Prasarana

Deskriptif statistik data hasil penelitian tentang peran orangtua dalam

mendukung prestasi sepakbola pada anak di Akademi Asiop Apacinti berdasarkan

faktor sarana dan prasarana didapat skor terendah (minimum) 12,00, skor tertinggi

(maksimum) 16,00, rerata (mean) 13,65, nilai tengah (median) 14,00, nilai yang

sering muncul (mode) 12,00, standar deviasi (SD) 1,48. Hasil selengkapnya dapat

dilihat pada tabel 12 sebagai berikut:

Tabel 12. Deskriptif Statistik Faktor Sarana dan Prasarana

Statisitk
Keterangan Nilai
N 37
Mean 13.65
Madian 14,00
Mode 12,00
Std. Deviation 1.476
Minimum 12,00
Maximum 16,00

Apabila ditampilkan dalam bentuk distribusi frekuensi, peran orangtua

dalam mendukung prestasi sepakbola pada anak di Akademi Asiop Apacinti

berdasarkan faktor sarana dan prasarana pada tabel 13 sebagai berikut:

48
Tabel 13. Distribusi Frekuensi Faktor Sarana dan Prasarana

Interval Kategori Frekuensi %


X > 15,86 Sangat Baik 4 10,81%
15,86 ≥ X > 14,39 Baik 10 27,03%
14,39 ≥ X > 12,91 Cukup 10 27,03%
12,91 ≥ X > 11,43 Kurang 13 35,13%
X ≤ 11,43 Sangat Kurang 0 0%
Jumlah 37 100%

Berdasarkan distribusi frekuensi pada tabel 13 tersebut di atas, peran

orangtua dalam mendukung prestasi sepakbola pada anak di Akademi Asiop

Apacinti berdasarkan faktor sarana dan prasarana dapat disajikan dalam bentuk

diagram pada gambar 7 sebagai berikut:

Faktor Sarana Dan Prasarana


40.00%
35.13%
35.00%
30.00% 27.03% 27.03%
Frekuensi

25.00%
20.00%
15.00% 10.81%
10.00%
5.00%
0%
0.00%
Sangat Baik Baik Cukup Kurang Sangat
Kurang
Faktor Sarana an Prasarana

Gambar 7 Diagram Pie Faktor Sarana dan Prasarana

Berdasarkan tabel dan gambar di atas menunjukkan bahwa peran orangtua

dalam mendukung prestasi sepakbola pada anak di Akademi Asiop Apacinti

berdasarkan faktor sarana dan prasarana berada pada kategori “sangat kurang”

49
sebesar 0%, “kurang” sebesar 35,13%, “cukup” sebesar 27,03%, “baik” sebesar

27,03%, dan “sangat baik” sebesar 10,81%.

4. Faktor Lingkungan

Deskriptif statistik data hasil penelitian tentang peran orangtua dalam

mendukung prestasi sepakbola pada anak di Akademi Asiop Apacinti berdasarkan

faktor lingkungan didapat skor terendah (minimum) 11,00, skor tertinggi

(maksimum) 16,00, rerata (mean) 13,95, nilai tengah (median) 14,00, nilai yang

sering muncul (mode) 12,00, standar deviasi (SD) 1,65. Hasil selengkapnya dapat

dilihat pada tabel 14 sebagai berikut:

Tabel 14. Deskriptif Statistik Faktor Lingkungan

Statisitk
Keterangan Nilai
N 37
Mean 13.95
Madian 14,00
Mode 12,00
Std. Deviation 1.649
Minimum 11,00
Maximum 16,00

Apabila ditampilkan dalam bentuk distribusi frekuensi, peran orangtua

dalam mendukung prestasi sepakbola pada anak di Akademi Asiop Apacinti

berdasarkan faktor lingkungan pada tabel 15 sebagai berikut:

50
Tabel 15. Distribusi Frekuensi Faktor Lingkungan

Interval Kategori Frekuensi %


X > 15,86 Sangat Baik 0 0%
15,86 ≥ X > 14,39 Baik 6 16,22%
14,39 ≥ X > 12,91 Cukup 17 45,95%
12,91 ≥ X > 11,43 Kurang 13 35,13%
X ≤ 11,43 Sangat Kurang 1 2,70%
Jumlah 37 100%

Berdasarkan distribusi frekuensi pada tabel 15 tersebut di atas, peran

orangtua dalam mendukung prestasi sepakbola pada anak di Akademi Asiop

Apacinti berdasarkan faktor lingkungan dapat disajikan dalam bentuk diagram

pada gambar 8 sebagai berikut:

Faktor Lingkungan
50% 45.95%

40% 35.13%
Frekuensi

30%

20% 16.22%

10%
2.70%
0%
0%
Sangat Baik Baik Cukup Kurang Sangat
Kurang
Axis Title

Faktor Lingkungan Keluarga

Gambar 8. Diagram Pie Faktor Lingkungan

Berdasarkan table dan gambar di atas menunjukkan bahwa peran orangtua

dalam mendukung prestasi sepakbola pada anak di Akademi Asiop Apacinti

berdasarkan faktor lingkungan berada pada kategori “sangat kurang” sebesar

51
2,70%, “kurang” sebesar 35,13%, “cukup” sebesar 45,95%, “baik” sebesar

16,22%, dan “sangat baik” sebesar 0%.”.

B. Pembahasan

Prestasi adalah sebuah kemampuan yang berhasil di dapatkan oleh

seseorang dalam menyelesaikan sesuatu. Sebuah pencapaian prestasi yang baik

tentu saja dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor pendukung, baik faktor dari luar

maupun dari dalam. Peran orangtua merupakan salah satu faktor pendukung yang

berasal dari luar (ekstrintik).

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran orangtua dalam aspek

perhatian, gizi, sarana dan lingkungan untuk mendukung prestasi olahraga

sepakbola pada anak di akademi Asiop Apacinti. Berdasarkan hasil penelitian

menunjukkan bahwa peran orangtua dalam mendukung prestasi olahraga

sepakbola pada anak di akademi Asiop Apacinti secara keseluruhan masuk dalam

kategori “sangat kurang” sebesar 0,00%, “kurang” sebesar 35,14%, “cukup”

sebesar 37,84%, “baik” sebesar 24,32%, dan “sangat baik” sebesar 2,70%.

Orang tua atau keluarga merupakan lingkungan pendidikan yang pertama

dan utama bagi anak-anak, pendidikan orang tua lebih menekankan pada aspek

moral atau pembentukan kepribadian dari pada pendidikan untuk menguasai ilmu

pengetahuan, dasar dan tujuan penyelenggaraan pendidikan keluarga bersifat

individual, sesuai dengan pandangan hidup orang tua masing-masing, sekalipun

secara nasional bagi keluarga-keluarga Indonesia memiliki dasar yang sama, yaitu

pancasila (Munardji, 2004: 131). Orang tua di dalam keluarga juga berperan

sebagai motivator, fasiliator, dan mediator maksudnya adalah orangtua tua

52
bertanggung jawab dalam membesarkan, mengasuh, melindungi, dan mendidik

anak agar mereka dapat tumbuh dan berkembang dengan baik.

Peran orangtua dalam mendukung prestasi olahraga sepakbola anaknya di

Akademi Asiop Apacinti berdasarkan faktor perhatian dapat dilakukan dengan

cara memberikan motivasi atau dukungan baik secara moril atau materiil.

Dukungan-dukungan tersbeut dapat membantu moral anak dan mampu

memberikan motivasi yang baik sehingga meningkatkan keinginan anak untuk

beprestasi. Maka dari itu sebagai orangtua wajib memperhatikan pertumbuhan dan

perkembangan anak, dan tentunya orang tua harus memberikan perhatian yang

besar terhadap keterampilan yang dimiliki oleh anak. Hasil penelitian menunjukan

jika dukungan orang tua berdasarkan faktor perhatian sebagian besar berkategori

cukup dengan persentase 45.95%, artinya orang tua selama ini belum sepenuhnya

memberikan dukungan nya dengan sangat baik. Hal ini dikarenakan beberapa

orang tua masih belum sepenuhnya memberi kebebasan kepada anaknya untuk

mengikuti kegiatan non akademik. Orang tua cenderung mendukung anaknya

beprestasi dalam bidang akademik.

Peran orangtua berdasarkan faktor gizi dapat dilakukan dengan cara

memberikan asupan berupa gizi yang baik kepada anaknya, hal ini tentu saja bisa

meningatkan fisik dan stamina pada anak. Jika gizi yang diperoleh anak terpenuhi

dengan baik, maka akan menjadi pondasi tumbuh kembang nya anak dalam

mencapai sebuah prestasi, mengingat olahraga permaian sepak bola merupakan

olahraga yang membutuhkan unsur fisik dan stamina yang sangat besar. Hasil

penelitian menunjukan peran orangtua dalam mendukung prestasi olahraga

53
sepakbola anaknya di Akademi Asiop Apacinti berdasarkan faktor gizi masuk

dalam kategori cukup dengan persentase 40,54%, artinya para orangtua atlet di

Akademi Asiop Apacinti sudah memberikan asupan makanan gizi yang seimbang

kepada anaknya baik pada saat sebelum latihan maupun sesudah latihan dengan

memperhatikan segi protein, karbohidrat, vitamin dan lain-lain.

Peran orangtua berdasarkan faktor saran dan prasaran dapat dilakukan

dengan cara memberikan atau menyediakan fasilitas berupa peralatan olahraga,

khusus nya peralatan sepak bola untuk berlatih dan bermaian. Hasil penelitian

menunjukan jika dukungan orang tua berdasarkan faktor sarana prasarana

sebagian besar berkategori kurang dengan persentase 35,13%. Jika dukungan

sarana dapat dipenuhi dengan baik oleh orangtua maka anak akan merasa lebih

percaya diri dan menambah motivasi untuk semangat berlatih guna mencapai

prestasi yang mereka inginkan. Tidak hanya dari orangtua, sarana dan prasarana

juga harus dipenuhi oleh suatu organisasi olahraga agar dapat mencetak atlet yang

berkualitas. Dengan demikian fasilitas sangat dibutuhkan karena merupakan

sesuatu yang dipakai untuk mempermudah atau memperlancar jalannya kegiatan

dalam organisasi.

Peran orangtua berdasarkan faktor lingkungan masuk dalam kategori

cukup dengan persentase 45.95%. Pengaruh lingkungan keluarga pada

pertumbuhan jasmani dan rohani anak sangat besar. Keluarga tetap bertanggung

jawab pada pendidikan anak di rumah dan didasari rasa kasih sayang. Orangtua

merupakan pendidik sejati sesuai dengan kodratnya. Sesuai harapan di atas maka

sebagai orangtua harus mengarahkan anak-anaknya dalam hal yang positif. Oleh

54
karena itu orangtua patutlah memberikan dukungan yang berarti pada anak-

anaknya dalam menyalurkan keterampilan yang dimiliki. Peran orang tua yang

berkaitan dengan lingkungan berkaitan dengan dukungan dari pihak keluarga dan

lingkungan sekitar, artinya dukungan yang diperoleh anak bisa berasal dari

keluarga dan lingkungan dari tempat dia tinggal. Jika seseorang yang berasal dari

keluarga yang menyukai olahraga, tentu saja dukungan tersebut manjadi sangat

positif kepada siswa untuk bepresatsi di bidang olahraga, akan teapi jika

lingkungan sekitar dan keluarga yang kurang mempunyai minat terhadap olahraga

tentu saja peran dan dukungan orang tua tidak bisa sepenuhnya maksimal

terhadap prestasi siswa.

55
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis penelitian yang telah dibuat dapat diambil

kesimpulan bahwasan nya peran orangtua dalam mendukung prestasi sepakbola

pada anak di akademi Asiop Apacinti berada pada kategori “sangat kurang”

sebesar 0%, “kurang” sebesar 35,14%, “cukup” sebesar 37,84%, “baik” sebesar

24,32%, dan “sangat baik” sebesar 2,70%. Jika dilihat dari nilai rata-rata yaitu

111,43, maka peran orangtua untuk mendukung prestasi sepakbola pada anak di

akademi Asiop Apacinti dari segi perhatian, gizi, sarana dan prasarana dan

lingkungan dalam kategori “cukup”. Hasil tersebut didapatkan karena para

orangtua siswa di Akademi Asiop Apacinti masih mementingkan hasil saja dan

melupakan apa itu proses.

B. Implikasi

Berdasarkan dari kesimpulan diatas, dapat dikemukakan implikasi dalam

penelitian ini yaitu:

1. Faktor-faktor baik penting maupun pendukung untuk orangtua dalam

mendukung prestasi olahraga sepakbola anaknya di akademi Asiop

Apacinti dari perhatian, gizi, sarana dan lingkungan sangat perlu

diperhatikan agar faktor tersebut dapat membantu dan meningkatkan

kepekaan peran orangtua mereka untuk mendukung prestasi anaknya.

2. Orang tua dan atlet dapat menjadikan hasil ini sebagai bahan masukan

untuk lebih meningkatkan peran orangtua dalam mendukung prestasi

56
olahraga sepakbola anaknya di Akademi Asiop Apacinti dengan

memperbaiki faktor-faktor yang kurang

3. Sebagai bahan kajian ilmiah untuk pengembangan ilmu keolahragaan

kedepanya.

C. Saran

Berdasarkan kesimpulan penelitian ini, maka saran yang dapat peneliti

sampaikan yaitu:

1. Bagi orang tua hendaknya selalu mendukung, menfasilitasi, memberikan

kebebasan kepada anaknya untuk berpresatsi dalam berbagai bidang yang

positif.

2. Bagi pelatih hasil tersebut menjadi bahan pertimbangan untuk mengetahui

peran orang tua dalam mendukung pembinaan prestasi olahraga sepak bola

3. Bagi peneliti selanjutnya hendaknya sampel penelitian yang digunakan

lebih banyak lagi, sehingga diharapkan faktor yang mempengaruhi peran

orang tua dalam mendukung pembinaan prestasi olahraga sepak dapat

terindentifikasi secara luas.

D. Keterbatasan Penelitian

Penelitian ini sudah dilakasanakan dengan semaksimal mungkin, tetapi

masih memiliki keterbatasan atau kekurangan, diantaranya:

1. Terbatasnya waktu penelitian, peneliti hanya mengambil data berdasarkan

koesioner atau angket yang diberikan tanpa melak ukan pengamatan langsung

proses pembinaan prestasi anak.

57
2. Sulitnya mengetahui kesungguhan responden dalam mengerjakan angket.

Usaha yang dilakukan untuk memperkecil kesalahan yaitu dengan memberi

gambaran tentang maksud dan tujuan penelitian ini

3. Sulitnya berkoordinasi dengan responden terkiat wajib hadir nya dilapangan

untuk peneliti melakukan pengambilan data karena kesibukan mereka

masing-masing

58
DAFTAR PUSTAKA

Abdulsyani. (2012). Sosiologi: Skematika, Teori, dan Terapan. Jakarta: PT. Bumi
Ahmadin, N. M. (2012). Influence role of parents, teacher, learning motivation,
methods, facilities and infrastructures to the recognition of qur'an students
of SDIT Nurul Fikri. Makassar: Journal Of Management, Volume 1 , No.
2.
Arikunto, S. (2006). Prosedur penelitian suatu pendekatan praktik. Jakarta: PT.
Rineka Cipta
Asrori, M. (2009). Psikologi pembelajaran. Bandung: CV Wacana.
Astita, W. (2016). Peran Orang Tua Dalam Mendidik Akhlak Anak Di Desa
Bangun Jaya Kecamatan Sungkai Utara Lampung Utara. Skripsi yang
tidak diterbitkan. UIN Raden Intan Lampung, Jurusan Pendidikan Agama
Islam
Azwar, S. (2016). Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Depdiknas. (2005). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: balai Pustaka.
Djamarah, B. (2004). Pola komunikasi orang tua dan anak dalam keluarga.
Jakarta: PT. Reneka Cipta.
Effendi, H. (2016). Peranan psikologi olahraga dalam meningkatkan prestasi atlet.
Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial. Volume 1. No.1.
Herwin. (2004). Pembelajaran keterampilan sepakbola dasar. Yogyakarta: UNY
Press.
Irianto, D.P. (2002). Dasar kepelatihan. Yogyakarta: Diktat Mata Kuliah PPL.
FIK UNY.
Irianto, D.P. (2006). Panduan gizi lengkap keluarga dan olahragawan.
Yogyakarta: C.V Andi Offset.
Jalaludin. (1996). Psikologi agama. Jakarta: Rajawali Press.
Joseph A, L. (2008). Sepakbola Taktik dan Teknik Bermain. Jakarta: PTRaja
Grafindo Persada.
KONI. (2000). Pemanduan dan pembinaan bakat usia dini. Jakarta: Garuda
Emas. Koni.
Nancy, C. (2001). Petunjuk gizi untuk setiap cabang olahraga. Jakarta: PT. Raja
Grafindo.
Nasution, S. (2002). Diktatik asas-asas mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.

59
Prasetyo, F. A. (2018). Pendampingan Orang Tua dalam Proses Belajar Anak.
Skripsi yang tidak diterbitkan. Universitas Sanata Dharma Yogyakarta,
Jurusan Ilmu Pendidikan.
Purwanto, N. (2007). Psikologi Pendidikan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Rohim, A. (2008). Bermain sepakbola. Semarang: CV. Aneka Ilmu.
Soeryabrata S. (1997). Psikologi pendidikan. Yogyakarta: UGM Press.
Salim & Yenny S. (1991). Kamus besar bahasa Indonesia kontemporer. Jakarta:
Modern. English Press
Salim, A. (2008). Buku Pintar Sepakbola. Bandung: Nuansa.
Soekanto, S. (2006). Sosiologi suatu pengantar. Jakarta: Raja Grapindo.
Soepartono. (2009). Sarana dan prasarana olahraga. Jakarta: Dapertemen
Pendidikan Nasional.
Sucipto. (2000). Sepakbola. Jakarta: Dapertemen Pendidikan Nasional.
Sugiyono. (2007). Metode penelitian pendidikan pendekatan kuantitatif, kualitatif,
dan R&D. Bandung: Alfa Beta.
UUD Nomor 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak. Jakarta: Kementerian
Pendidikan Indonesia dan kebudayaan.
Verawati, I. (2017). Dukungan sosial orangtua dalam mengikutsertakan anaknya
berlatih di Krakatau Taekwondo klub Medan. Jurnal EduTech, Vol. 3.
No.2.

60
LAMPIRAN

61
Lampiran 1. Surat Pengesahan Pembimbing

62
Lampiran 2 Surat Izin Penelitian dari Fakultas

63
Lampiran 3. Surat Pernyataan Telah Melaksanakan Penelitian dari Akademi

64
Lampiran 4. Angket
Salam Olahraga,

Perkenalkan nama saya An Naafi Noor Imaduddin mahasiswa Universitas

Negeri Yogyakarta dari fakultas Ilmu Keolahragaan program studi Pendidikan

Kepelatihan Olahraga. Di sela-sela kesibukan bapak/ibu saat ini, dengan hormat

saya mohon waktunya sejenak untuk mengisi angket dalam pengambilan data

tugas akhir skripsi saya yang berjudul “PERAN ORANG TUA DALAM

BENTUK PERHATIAN, GIZI, SARANA, DAN LINGKUNGAN UNTUK

MENDUKUNG PRESTASI SEPAKBOLA ANAKNYA DI AKADEMI ASIOP

APACINTI JAKARTA” Jawablah angket ini sesuai dengan keadaan yang

sebenar-benarnya. Atas bantuanya saya ucapkan terimakasih.

IDENTITAS RESPONDEN

Nama orangtua :

Orangtua dari (nama atlet) ;

Tempat/tggl lahir orangtua :

Alamat :

65
PETUNJUK PENGISIAN

Bacalah setiap pernyataan dengan seksama. Pilih salah satu jawaban yang

sesuai dengan kondisi anda dengan memberi tanda (✓) pada tempat yang

telah disediakan

SS: Sangat Setuju TS: Tidak Setuju

S: Setuju STS: Sangat Tidak Setuju

NO PERNYATAAN SS S TS STS

1 Saya tidak memberikan sanksi kepada anak ketika


tidak berangkat latihan.

2. Ketika anak mengalami cedera saat latihan, saya


merasa cemas.

3. Jika waktu saya longgar, saya akan datang untuk


mendukung anak secara langsung.

4. Saya memberikan pujian kepada anak ketika


memenangkan pertandingan dan kompetisi.

5. Sebelum bertanding saya memberikan motivasi


secara langsung kepada anak.

6. Saya tidak pernah melihat anak bertanding atau


latihan.

7. Saya mencarikan tempat latihan untuk anak dengan


SSB yang berkualitas.

8. Saya mencarikan kualitas pelatih yang baik untuk


anak saya.

66
9. Ketika latihan saya membawakan bekal makanan dan
minuman kepada anak.

10. Saya selalu memberikan motivasi kepada anak untuk


semangat latihan.

11. Saya selalu mengingatkan anak untuk menyiapkan


peralatan latihan sendiri.

12. Saya tidak pernah menunggui anak setiap latihan


Sepakbola

13. Saya selalu mengingatkan anak untuk patuh


terhadap pelatih.

14. Saya selalu mendorong anak untuk datang tepat


waktu ketika latihan.

15. Saya memberikan masukan kepada anak ketika malas


berlatih

16. Saya setuju dengan pembinaan prestasi anak


melalui program SSB.

17. Saya selalu berkonsultasi kepada pelatih terhadap


perkembangan anak saya.

18. Saya membawakan bekal air mineral, untuk


menghindari anak dehidrasi.

19. Bekal yang saya bawakan sudah memenuhi


kebutuhan hidrasi untuk anak.

20 Saya memberikan makanan yang bergizi untuk


anak, seperti kebutuhan karbohidrat, protein dan
vitamin lainya.
21. Saya memberikan vitamin bagi anak ketika akan
ertanding atau latihan.

67
22. Saya menyediakan buah-buahan ketika anak pulang
latihan seperti, pisang, pepaya, dan semangka.

23. Saya selalu datang untuk melihat anak latihan serta


membawakan makanan dan minuman.

24. Sebagai orang tua saya selalu menjaga pola makan


anak dengan gizi seimbang.

25. Saya memberikan peralatan sepakbola kepada anak


seperti jersey sepak bola, sepatu sepak bola,
pelindung kaki (skin deker), dan bola.
26. Ketika peralatan sepak bola anak rusak, saya
langsung belikan.

27. Saya tidak membelikan perlengkapan sepak bola


ketika rusak.

28. Saya memantau anak untuk tidur tepat waktu.

29. Ketika besok anak latihan, saya sebagai orang tua


mengingatkan anak untuk tidur lebih awal.

30. Peralatan yang saya belikan sudah sesuai standar


nasional.

31. Saya menjalin hubungan baik antar orang tua siswa


dalam hal kemajuan dan perkembangan prestasi
anak.
32. Para orang tua selalu memantau pergaulan di
lingkungan sekitar.

33. Saya selalu menyarankan anak untuk bijak dalam


pergaulan.

68
Lampiran 5. Contoh Hasil Pengisian Angket

69
70
71
72
73
Lampiran 6. Data Penelitian
PERHATIAN GIZI SARPRAS LINGKUNGAN JUMLAH
No
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33
SK 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 98
RA 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 98
NL 4 3 4 4 3 4 4 4 3 4 4 3 3 4 1 4 3 4 3 1 2 4 2 4 4 4 3 3 4 4 4 3 4 112
TI 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 99
SU 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 98
EA 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 98
YE 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 103
TP 2 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 1 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 120
SA 2 3 4 4 3 4 4 3 4 4 3 4 3 3 4 3 3 4 4 2 3 4 4 4 4 3 4 3 3 3 3 4 4 114
IEA 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 1 4 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 4 116
AF 4 2 3 3 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 122
AS 3 4 4 3 3 3 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 122
FA 2 3 4 4 3 3 4 4 3 4 4 3 4 4 3 4 3 4 3 2 4 3 3 3 4 3 3 3 3 4 4 3 3 111
DS 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 1 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 124
DE 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 99
TB 2 2 4 2 4 3 4 3 3 4 4 3 4 4 3 4 3 3 3 1 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 104
HA 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 1 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 125
BA 2 3 4 3 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 3 3 4 4 1 4 3 3 4 4 4 4 3 4 3 4 3 4 116
Sw 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 1 2 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 108
DKS 3 3 4 3 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 4 3 4 115
RL 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 127
KS 2 3 4 3 3 3 4 3 3 4 4 3 4 4 3 3 4 4 4 1 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 107
AA 2 3 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 3 2 4 3 3 4 4 3 4 3 4 3 4 4 4 117
YPF 2 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 2 4 4 3 1 2 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 117
HG 2 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 1 3 3 4 4 3 4 4 4 3 3 3 3 3 117
AZ 2 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 124
RH 3 3 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 1 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 4 4 3 120
DI 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4 4 3 4 3 2 3 3 4 4 4 3 3 4 4 3 4 4 4 119
NY 2 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 1 4 4 3 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 121
RFA 2 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 98
DL 2 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 1 4 3 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 121
ES 1 3 4 4 3 4 4 4 3 4 3 3 3 3 4 4 4 4 3 1 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 115
SD 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 100
MR 2 3 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 1 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 120
YH 2 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 99
BP 2 4 2 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 4 3 3 3 3 2 3 3 2 3 4 3 3 4 3 3 4 3 3 102
RH 1 2 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 1 3 3 2 3 3 3 2 4 3 3 3 4 4 97

76
Lampiran 7. Deskriptif Statistik

Statistik

Jumlah Total Perhatian Gizi Sarpras Lingkungan

N Valid 37 37 37 37 37
Missin 0 0 0 0 0
g
Mean 111.43 61.84 22.00 13.65 13.95
Median 115.00 63.00 22.00 14.00 14.00
Mode 98 68 20 12 12
Std. Deviation 9.923 5.781 2.041 1.476 1.649
Minimum 97 53 18 12 11
Maximum 127 70 28 16 16

76
Peran orangtua dalam bentuk perhatian, gizi, sarana
prasarana, dan lingkungan untuk mendukung prestasi
anaknya di Akademi Asiop Apacinti

Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid 97 1 2.7 2.7 2.7
98 5 13.5 13.5 16.2
99 3 8.1 8.1 24.3
100 1 2.7 2.7 27.0
102 1 2.7 2.7 29.7
103 1 2.7 2.7 32.4
104 1 2.7 2.7 35.1
107 1 2.7 2.7 37.8
108 1 2.7 2.7 40.5
111 1 2.7 2.7 43.2
112 1 2.7 2.7 45.9
114 1 2.7 2.7 48.6
115 2 5.4 5.4 54.1
116 2 5.4 5.4 59.5
117 3 8.1 8.1 67.6
119 1 2.7 2.7 70.3
120 3 8.1 8.1 78.4
121 2 5.4 5.4 83.8
122 2 5.4 5.4 89.2
124 2 5.4 5.4 94.6
125 1 2.7 2.7 97.3
127 1 2.7 2.7 100.0
Total 37 100.0 100.0

77
Faktor Perhatian

Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid 53 1 2.7 2.7 2.7
54 6 16.2 16.2 18.9
55 3 8.1 8.1 27.0
56 2 5.4 5.4 32.4
58 1 2.7 2.7 35.1
59 1 2.7 2.7 37.8
61 1 2.7 2.7 40.5
62 2 5.4 5.4 45.9
63 2 5.4 5.4 51.4
64 1 2.7 2.7 54.1
65 2 5.4 5.4 59.5
66 5 13.5 13.5 73.0
67 1 2.7 2.7 75.7
68 7 18.9 18.9 94.6
69 1 2.7 2.7 97.3
70 1 2.7 2.7 100.0
Total 37 100.0 100.0

Faktor Gizi

Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid 18 1 2.7 2.7 2.7
19 1 2.7 2.7 5.4
20 10 27.0 27.0 32.4
21 3 8.1 8.1 40.5
22 6 16.2 16.2 56.8
23 8 21.6 21.6 78.4
24 5 13.5 13.5 91.9
25 2 5.4 5.4 97.3
28 1 2.7 2.7 100.0
Total 37 100.0 100.0

78
Faktor Sarpras

Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid 12 13 35.1 35.1 35.1
13 5 13.5 13.5 48.6
14 5 13.5 13.5 62.2
15 10 27.0 27.0 89.2
16 4 10.8 10.8 100.0
Total 37 100.0 100.0

Faktor Lingkungan

Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid 11 1 2.7 2.7 2.7
12 11 29.7 29.7 32.4
13 2 5.4 5.4 37.8
14 7 18.9 18.9 56.8
15 7 18.9 18.9 75.7
16 9 24.3 24.3 100.0
Total 37 100.0 100.0

79
Lampiran 8. Dokumentasi Penelitian

(Sumber: Dokumen Pribadi)

(Sumber: Dokumen Pribadi)

80
(Sumber: Dokumen Pribadi)

(Sumber: Dokumen Pribadi)

81

Anda mungkin juga menyukai