Nothing Special   »   [go: up one dir, main page]

Tabel Periodik Ips

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 16

Pada awalnya unsur-unsur digolongkan ke dalam unsur logam

dan nonlogam.

Sifat yang dimiliki logam, yaitu dapat menghantarkan listrik dan


panas, merupakan benda padat kecuali air raksa, dan rupanya
mengilap. Contoh unsur logam, yaitu besi, tembaga, perak, dan
emas.

Sifat nonlogam adalah sukar menghantarkan listrik dan panas,


serta tidak mengilap. Contoh unsur nonlogam, yaitu belerang,
oksigen, klorin, karbon, dan nitrogen.
Johann Wolfgang Döbereiner pada tahun 1829 menggolongkan
unsur-unsur yang mempunyai sifat sama. Masing-masing
kelompok terdiri atas tiga unsur yang disebut triad.
Dalam satu triad massa atom relatif unsur yang terletak
di tengah merupakan harga rata-rata massa atom relatif unsur
yang pertama dan yang ketiga. Penemuan Döbereiner disebut
Hukum Triad.
John Alexander Reina Newlands (1838–1898) seorang ahli kimia
bangsa Inggris pada tahun 1864 menyusun unsur-unsur
berdasarkan kenaikan massa atom relatif.

Ia mendapatkan bahwa unsur kedelapan mempunyai sifat kimia


yang mirip dengan unsur pertama, unsur kesembilan
mempunyai sifat yang mirip dengan unsur kedua, dan
seterusnya.

Sifat-sifat unsur yang ditemukan secara berkala atau periodik


setelah delapan unsur berikutnya disebut sebagai Hukum Oktaf
Newlands.
Kelemahan hukum oktaf adalah pengulangan setiap delapan
unsur itu hanya cocok untuk unsur-unsur yang massa atomnya
kecil dan pengelompokan terlalu dipaksakan.

Sebagai contoh pada tahun tersebut unsur H, F, dan Cl


mempunyai sifat yang mirip, begitu pula dengan O, S, dan Fe
berada dalam lajur vertikal sehingga dapat dikatakan mempunyai
sifat yang mirip, padahal O dan Fe mempunyai sifat yang
berbeda.
Menurut Mendeleyev, sifat-sifat unsur merupakan fungsi periodik
dari massa atom relatifnya. Unsur-unsur yang sifatnya serupa
ditempatkan pada satu lajur tegak yang disebut golongan.

Pengelompokan ini lebih mengutamakan kesamaan sifat unsur-


unsur daripada kenaikan massa atom relatifnya, sehingga
tersisa tempat-tempat yang kosong dalam tabel periodik yang
terbentuk.

Tempat-tempat kosong tersebut menurut Mendeleyev kelak


akan diisi dengan unsur-unsur yang akan ditemukan. Unsur-
unsur yang belum dikenal dapat diramalkan sifat-sifatnya.
Tabel periodik Mendeleyev disebut tabel periodik bentuk
pendek. Salah satu kelemahan tabel periodik Mendeleyev adalah
adanya unsur dengan massa atom relatif lebih besar terletak di
depan unsur dengan massa atom relatif lebih kecil, karena
susunannya didasarkan pada kenaikan massa atom relatif.
Tabel periodik modern yang sekarang digunakan adalah tabel
periodik bentuk panjang.

Tahun 1941, Henry Moseley (1887–1915) melakukan


eksperimen dan menyimpulkan bahwa sifat dasar atom adalah
nomor atom dan bukan massa atom relatif.

Dengan penemuan itu, hukum periodik Mendeleyev diperbarui


menjadi Hukum Periodik Modern yaitu: sifat-sifat unsur
merupakan fungsi periodik dari nomor atomnya.
a. Jari-Jari Atom

Atom terdiri dari inti atom dan elektron.


Gaya tarik muatan positif inti atom
terhadap elektron menarik elektron ke
arah inti atom, sedangkan gaya tolak
antara muatan negatif elektron
mendorong elektron menjauh dari atom.

Gabungan gaya tarik inti atom terhadap


elektron dengan gaya tolak antar
elektron menentukan ukuran dan jari-jari
sebuah atom. Jari-jari atom adalah jarak
inti atom ke elektron di kulit terluar dari
suatu atom bebas.
1. Untuk unsur
golongan utama, dari
kiri ke kanan dalam
satu periode jari-jari
atom cenderung
makin kecil.

2. Untuk unsur
golongan utama, dari
atas ke bawah dalam
satu golongan jari-
jari atom cenderung
makin besar.
Dalam satu periode dari kiri ke kanan jari-jari atom cenderung
menurun karena meningkatnya kekuatan inti atom menarik
elektron, khususnya elektron paling luar.

Dalam satu golongan dari atas ke bawah, nomor atom semakin


bertambah.

Muatan inti atom dan kulit atom


juga bertambah. Walaupun
dengan bertambahnya muatan
inti atom mengurangi ukuran kulit,
tetapi efek penambahan kulit atom
lebih dominan. Penambahan nomor
kulit atom menyebabkan jarak antara
inti atom dengan elektron terluar
semakin jauh.
b. Energi Ionisasi (Potensial Ionisasi)

Energi ionisasi adalah energi minimal yang diperlukan untuk


melepaskan satu elektron dari atom atau ion dalam bentuk gas
sampai pada jarak dimana tidak ada lagi intereaksi di antara ion
dan elektron. Energi ionisasi disebut juga potensial ionisasi.

Apabila atom tersebut akan melepaskan elektronnya yang kedua


maka diperlukan energi yang lebih besar dari pada energi untuk
melepaskan elektron yang pertama. Energi itu disebut energi
ionisasi kedua.

1. Untuk unsur golongan utama, dari kiri ke kanan dalam satu


periode, energi ionisasi cenderung makin besar.
2. Untuk unsur golongan utama, dari atas ke bawah dalam satu
golongan, energi ionisasi cenderung makin kecil.
Dalam satu golongan dari atas ke bawah nomor atom
bertambah, jari-jari atom bertambah karena jumlah kulit
bertambah. Akibatnya makin kecil daya tarik inti terhadap
elektron terluar, sehingga makin mudah unsur itu melepaskan
elektron dan makin kecil energi ionisasinya.

Dalam satu periode dari kiri ke kanan, jari-jari atom makin kecil.
Dengan demikian, makin kuat daya tarik inti terhadap elektron
terluar dan makin sukar elektron tersebut dilepas, sehingga
energi ionisasinya bertambah.
c. Afinitas Elektron

Afinitas elektron adalah perubahan energi yang terjadi bila reaksi


atom atau ion dengan elektron membentuk ion negatif dalam
keadaan gas.

Besarnya afinitas elektron merupakan ukuran bagaimana


kuatnya inti atom menarik elektron.

1. Untuk unsur golongan utama, dari kiri ke kanan dalam satu


periode sampai golongan VII, afinitas elektron cenderung
makin besar.
2. Untuk unsur golongan utama, dari atas ke bawah dalam satu
golongan, afinitas elektron cenderung makin kecil.
d. Keelektronegatifan

Keelektronegatifan ialah kemampuan atom suatu unsur untuk


menarik elektron dalam molekul suatu senyawa.
Keelektronegatifan diukur dengan menggunakan skala Pauling
yang harganya berkisar antara 0,7 sampai dengan 4,0.

Unsur yang mempunyai keelektronegatifan tinggi mempunyai


kemampuan yang lebih besar untuk menarik elektron daripada
unsur yang mempunyai keelektronegatifan rendah.
Keelektronegatifan suatu unsur dapat diukur hanya dengan
membandingkannya keelektronegatifan unsur lain.

1. Untuk unsur golongan utama, dari kiri ke kanan dalam satu


periode sampai golongan VII A, keelektronegatifan
cenderung makin besar.
2. Untuk unsur golongan utama, dari atas ke bawah dalam satu
golongan, keelektronegatifan cenderung makin kecil.

Anda mungkin juga menyukai