Nothing Special   »   [go: up one dir, main page]

Tugas Tima

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 7

Nama : Jessy Rahayu

Tugas : TIMA

SISTEM INFORMASI SIKLUS PENDAPATAN PADA PT.PLN (PERSERO)

Menurut Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI) dalam PSAK No 23 (2009:23): “Pendapatan


adalah arus masuk bruto dari manfaat ekonomi yang timbul dari aktivitas normal perusahaan
selama suatu periode bila arus masuk tersebut mengakibatkan kenaikan ekuitas yang tidak
berasal dari kontribusi penanaman modal.”
Siklus pendapatan adalah serangkaian aktivitas bisnis dan operasi pemrosesan informasi
terkait yang terus – menerus dengan menyediakan barang dan jasa kepada pelanggan dan
menerima kas sebagai pembayaran atas penjualan tersebut (Romney & Steinbart, 2015;413).
Menurut Romney (2005), terdapat tiga fungsi dasar sistem informasi akuntansi dalam siklus
pendapatan, yaitu:
• Mendapatkan dan memproses data mengenai berbagai aktifitas bisnis.
• Menyimpan dan mengatur data tersebut untuk mendukung pengambilan keputusan.
• Memberikan pengawasan untuk memastikan keandalan data serta menjaga sumber daya
perusahaan.
Aktifitas Bisnis Siklus Pendapatan yaitu:
1. Penerimaan pesanan dari para pelanggan
 Mengambil pesanan pelanggan
 Persetujuan kredit
2. Pengiriman barang
 Ambil dan pak pesanan
 Kirim pesanan
3. Penagihan dan piutang usaha
 Penagihan
 Pemeliharaan data piutang usaha
 Pengecualian: Penyesuaian rekening dan penghapusan
4. Penagihan kas
 Menangani kiriman uang pelanggan
 Menyimpannya ke bank
 Memeriksa Ketersediaan Persediaan
 Menjawab permintaan pelanggan
Dengan kemajuan teknologi informasi, maka PT. PLN (Persero) mengubah Sistem
Informasi Akuntansi manual menjadi terkomputerisasi demi menunjang aktivitas perusahaan.
Hal tersebut dilakukan agar dapat mengakses tiap informasi secara realtime dan tepat. Sistem
Informasi Akuntansi yang digunakan PT. PLN (Persero) dapat dikelompokkan berdasarkan
bagian-bagian yang membutuhkan Informasi tersebut. Dalam siklus pendapatan sistem informasi
akuntansi dikelola oleh bagian-bagian sebagai berikut : 1. Bagian Pelayanan dan Administrasi
yang terdiri dari Bagian Pelayanan Pelanggan. Dalam bagian ini, PT. PLN (Persero),
menggunakan Aplikasi Pelayanan Pelanggan Terpusat (AP2T). Aplikasi ini telah berbasis web,
pengamanan pendapatan yang realtime secara online di kantor pusat yang berkedudukan di
Jakarta melalui Sistem Pengelolaan dan Pengawasan Arus Pendapatan Secara Terpusat
(P2APST). 2. Seksi Akuntansi/Keuangan Penggunaan sistem informasi akuntansi yang
digunakan pada seksi ini bertujuan untuk mencatat transaksi keuangan. Seiring dengan
perkembangan zaman, bagian akuntansi menggunakan software SAP (System Application and
Product) yang berguna untuk mengimplementasikan konsep ERP (Enterprise Resource Planning)
yaitu aspek perencanaan.
Sistem informasi akuntansi atas siklus pendapatan yang dijalankan oleh PT. PLN
(Persero) dimulai dengan adanya pelayanan pelanggan baik melalui operator ataupun petugas
pelayanan yang merespon permohonan jasa pelanggan, menginput data pelanggan melalui
Sistem AP2T untuk melakukan kesepakatan, dan apabila pelanggan telah memenuhi persyaratan
yang ada maka pelanggan berhak mendapatkan jasa yang diinginkan. Penagihan yang dilakukan
yaitu berdasarkan setiap pencatatan meter yang merupakan jumlah dari piutang pelanggan.
Setiap uang yang masuk, tidak lagi melalui kantor PT. PLN (Persero) tetapi melalui Loket
Payment Point Online Bank (PPOB) yang kemudian akan langsung tersalurkan ke bank melalui
pemotongan deposito awal yang dibuat oleh Agen PPOB. Setelah semua transaksi dilaksanakan,
maka bagian akuntansi mengambil data pada sistem AP2T dan meng-uploadnya ke Sistem SAP
untuk menghasilkan laporan-laporan yang dibutuhkan pihak manajemen untuk pengambilan
keputusan. Flowchart yang digunakan PT. PLN (Persero), mencakup prosedur dan bagian/unit
terkait dalam siklus pendapatan PT. PLN (Persero) yang terdiri atas 5 (lima) bagian besar yaitu
Calon Pelanggan/ Pelanggan, Bagian Pelayanan Pelanggan (Contact Center/Petugas Pelayanan),
Bagian Teknik, Loket Pembayaran (Payment Point Online Bank), dan Bagian Administrasi/
Akuntansi. Dokumendokumen yang digunakan sesuai dengan setiap siklus dan aktivitas yang
dijalankan.
Fungsi/Unit yang terkait dalam Siklus Pendapatan Pada PT. PLN (Persero) yaitu:
1. Calon Pelanggan/Pelanggan
2. Bagian Pelayanan Pelanggan
a. Contact Center PLN (Operator)
b. Kantor PT. PLN (Persero) (Petugas Pelayanan)
c. Sistem Pengelolaan dan Pengawasan Arus Pendapatan Secara Terpusat (P2APST)
d. SAP (System Application and Product in Data Processing)
3. Bagian Teknik Bagian teknik merupakan bagian pelaksana lapangan, yang bertugas untuk
melaksanakan survey lapangan, dan menginput setiap hasil survey ke AP2T agar bisa
menghasilkan satu rekomendasi mengenai jasa layanan yang dipilih oleh pelanggan layak
dijalankan atau tidak.
4. Loket/ Payment Point Online Bank PPOB (Payment Point Online Bank) adalah satu kesatuan
sistem hardware dan sistem software aplikasi, jaringan komunikasi data dan rekonsiliasi data
sehingga dapat berfungsi sebagai media interaksi system pembayaran tagihan apapun secara
online dengan pihak bank.
5. Bagian Administrasi/Akuntansi Bertanggung jawab unntuk meng-upload dan menjurnal data
yang terkait dengan penjualan/pendapatan, piutang lancar, piutang ragu-ragu, uang jaminan
langganan, utang materai, PPJ dan PPN R3.
Sistem Informasi pada PT. PLN (Persero) khususnya dalam mengontrol siklus
pendapatan telah menggunakan sistem yang lebih memudahkan para pegawai untuk
melaksanakan setiap tugasnya karena adanya penggunaan sumber daya manusia yang
dikombinasikan dengan teknologi informasi melalui sistem yang diterapkan. Dalam Gambar 1
menjelaskan bagaimana alur informasi yang dibutuhkan dapat dihasilkan
Alur Sistem Informasi Pendapatan Pada PT. PLN (Persero)
Layanan Jasa PT. PLN (Persero) mencakup Penyambungan baru, Perubahan daya,
Penyambungan sementara (Tarif multi), Pembayaran listrik dan sebagainya dapat dilakukan
dengan dua cara yakni sebagai berikut.
1. Pelayanan langsung/tatap muka dengan petugas pelayananan
2. Pelayanan via contact center
Dokumen-dokumen yang digunakan oleh PT. PLN (Persero) dalam siklus pendapatan adalah
sebagai berikut.
1. Dokumen Pendukung Proses Penyambungan Baru
a. TUL I-01 Permintaan Peyambungan Baru/ Perubahan Daya/ Perubahan Golongan Tarif
b. TUL I-02 Agenda Permintaan Penyambungan Baru/Perubahan Daya/ Perubahan Golongan
Tarif
c. TUL I-03 Jawaban Persetujuan
d. TUL I-04 Jawaban Penangguhan (apabila permohonan tidak disetujui)
e. TUL I-05 Pernyataan Jaminan Pelanggan
f. TUL I-06 Kuitansi
g. TUL I-09 Perintah Kerja Pemasangan / Penyambungan
h. TUL I-10 Berita Acara Pemasangan/ Penyambungan
i. TUL I-11 Perubahan data Pelanggan
2. Dokumen Pendukung Proses Pembacaan Meter
a. TUL II-01 Daftar Pembacaan Meter
b. TUL II-04 Pemberitahuan Pembacaan Meter (Tidak termasuk dalam aplikasi, namun masih
diberlakukan secara manual)
c. TUL II-05 Rekapitulasi Pembacaan Meter (Tidak termasuk dalam aplikasi, namun masih
diberlakukan secara manual)
d. TUL II-06 Daftar Pemakaian kWh
e. TUL II-07 Kartu Pemakaian kWh
f. TUL II-08 Daftar Koreksi Angka kedudukan meter bulan lalu
g. TUL II-09 Berita Acara Perhitungan Kembali Pemakaian kWh
h. TUL II-10 Pemeriksaan/ Penelitian Untuk Restitusi Rekening Listrik
3. Dokumen Pendukung Proses Pembayaran Rekening Listrik
a. TUL III-03 Rekening Listrik Bulan Lalu
4. Dokumen Pendukung Retur Penjualan
a. TUL III-05 Pertanggung jawaban pembatalan rekening listrik
b. TUL III-06 A Daftar Rekening Listrik tarif tunggal tanpa kVArh yang dibatalkan/
diperbaiki /susulan.
c. TUL III-06 B Daftar Rekening Listrik tarif tunggal dan ganda tanpa kVArh yang
dibatalkan/ diperbaiki
5. Dokumen Pendukung Penghapusan Piutang
a. TUL VI-04 Buku pemantauan penghapusan piutang ragu-ragu.
Sedangkan catatan yang digunakan oleh PT. PLN (Persero) dalam siklus pendapatan
adalah:
1. Jurnal Pada siklus pendapatan, jurnal digunakan untuk mencatat biaya-biaya yang
berhubungan dengan perhitungan, seperti pemasangan baru listrik. Penjualan atas setiap transaksi
secara otomatis akan terbentuk setiap kali bagian akuntansi memasukkan transaksi keuangan ke
dalam sistem komputer.
2. Buku Besar Buku besar yang digunakan dalamm sistem pendapatan adalah buku besar kas,
buku besar biaya sambungan daya.
Komponen-komponen pengendalian internal COSO (Committee of Sponsoring
Organization) terhadap Sistem Infromasi Akuntansi Atas Siklus Pendapatan PT. PLN (Persero),
yaitu :
1. Lingkungan Pengendalian
Adanya pembagian tugas dan pemisahan fungsi berdasarkan struktur organisasi, adanya
control langsung dari kantor pusat melalui sistem AP2T dan P2APST, Penggunaan CCTV untuk
setiap ruangan kerja, dan Sistem otorisasi sudah dilakukan secara otomatis dengan menggunakan
sistem.
2. Penilaian Risiko :
Bagian Manajemen, menerapkan sistem informasi akuntansi yang sesuai dan relevan
dengan kebutuhan perusahaan untuk meminimalisir risiko.
3. Aktivitas Pengendalian :
PT. PLN (Persero) memiliki prosedur dalam melaksanakan setiap layanan jasa. Setiap
dokumen dan catatan akuntansi telah terekam dalam sistem sehingga memudahkan dalam
pengarsipan. Adanya penerapan sistem e-Procuremen yang mendukung Good Corporate
Governence.
4. Informasi dan Komunikasi :
Adanya pertukaran informasi yang lebih realtime dengan penggunaan sistem AP2T,
komunikasi yang dapat dilakukan melalui surat elektronik (e-mail).
5. Pemantauan :
Adanya pemantauan fisik oleh pegawai PT. PLN (Persero) penerapan Tingkat Mutu
Pelayanan (TMP) untuk memberikan gambaran mengenai mutu pelayanan.
Pengendalian Internal atas siklus pendapatan pada PT. PLN (Persero) sudah tergolong
baik. Dapat terlihat dari adanya pemenuhan dari setiap kriteria yang ada seperti dapat terlihat
adanya struktur organisasi yang mencerminkan adanya tanggung jawab bagi masing-masing
bagian dalam perusahaan dalam menyelesaikan tugas. Adanya penilaian resiko melalui
pencatatan dan pemrosesan data yang dilakukan secara benar. Adanya aktivitas pengendalian
dengan menerapkan Sistem e-Procuremen, informasi dan komunikasi yang lebih cepat dengan
menggunakan email serta adanya pemantauan secara langsung baik dari pihak Kantor Pusat
melalui system AP2T dan Kantor PT. PLN (Persero) melalui para pegawai yang memegang
tugas sebagai pengawas.
Salah satu kelebihan yang menonjol pada siklus pendapatan yaitu dapat memudahkan
dalam pelayanan pelanggan dalam melakukan permohonan jasa layanan. Pencatatan data
identitas calon pelanggan/pelanggan, permohonan penyambungan baru tidak lagi dilakukan
secara manual tetapi langsung diinput melalui aplikasi Pembayaran tagihan listrik yang dulunya
harus melalui loketloket PLN, yang bahkan melalui calo yang juga dapat merugikan
pelanggan/non pelanggan, kini diberi kemudahan membayar rekening listrik melalui berbagai
macam media seperti loket pembayaran rekening, auto debit, ATM dan diproses di infrastruktur
rekening (billing) PLN seperti Payment Point Online Bank, AP2T serta Terpusat P2APST.
Kekurangan dari penerapan sistem informasi terkomputerisasi online yang diterapkan
oleh PT. PLN (Persero), yaitu ada beberapa pegawai yang mengatakan bahwa aplikasi yang
diterapkan sulit digunakan dalam pengolahan data pelanggan karena kurangnya skill yang
dimiliki (human error), serta gangguan yang sering muncul dari sistem itu sendiri berupa
gangguan jaringan sehingga tidak bisa menjalankan transakasi (sistem offline) serta adanya para
hacker yang bisa menghapus data. Adapun terdapat beberapa masalah lain yang ditimbulkan dari
penerapan Sistem Informasi Akuntansi atas Siklus Pendapatan Pada PT. PLN (Persero) seperti
Double Bayar (Double Dana dan Data) dan Restitusi, Double Bayar Semu, Struk Palsu, Struk
Tercetak Namun Transaksi Tidak Terflagging di Data Center, Struk Tidak Tercetak Namun
Transaksi Terflagging di Data Center

Anda mungkin juga menyukai