KASUS MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN PADA NY A
KASUS MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN PADA NY A
KASUS MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN PADA NY A
NY.A berusia 26 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan mules sejak pukul 05.00 namun
tidak terasa kuat, nyeri nya bersigfat hilang timbul. keluar lencir campur darah. hamil anak ke 3
belum pernah keguguran. HPHT : 05-12-2020. ibu merasa khawatir menghadapi proses
persalinannya krn sudah melebihi dari taksiran persalinan. saat ibu datang hasil pemeriksaan his
3x10 menit durasi 3 x 10 "30 , pukul18.00 his 4x10'40 pembukaan 6 cm. apakah tindakan yang
akan dilakukan?
KASUS MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN PADA NY “A” GESTASI 40
MINGGU 1 HARI DENGAN INERSIA UTERI DI PUSKESMAS GALANG
KALA I LANGKAH I.
Alamat : Galang
B. Data Biologis
1. Keluhan utama: Ibu mengatakan merasakan sakit perut tembus belakang disertai pelepasan lendir
dan darah.
2. Riwayat keluhan utama Sakit dirasakan sejak tanggal 12-09-2021 jam 05:00 Wib. Lokasi mulai dari
perut tembus kebelakang. Sifat nyeri bersifat hilang timbul dan semakin lama semakin sering dan
lama. Usaha ibu untuk mengatasi keluhannya yaitu dengan mengurut-urut punggungnya sambil
berjalan-jalan.
D. Riwayat Reproduksi
Menarche pada umur 13 tahun, siklus 28-30 hari, lama 6-7 hari serta tidak ada nyeri pada saat haid.
1. GIII PII A0
2. HPHT 05-12-2020.
3. HTP 12-09-2021
6. Ibu mengatakan bahwa janinnya bergerak sejak umur kehamilannya memasuki usia + 5 bulan
8. Ibu tidak pernah menrasakan nyeri perut yang hebat selama hamil . Ibu melakukan kunjungan
ANC sebanyak 3x dan mendapatkan imunisasi TT 1x
1. Anak pertama lahir tahun 2015 di puskesmas dengan jenis kelamin lakilaki dan dengan berat
lahir 3200 gram dengan persalinan normal, ibu menyusui selama + 1,5 tahun
2. Anak kedua lahir tahun 2018 di RS klinik dengan jenis kelamin laki-laki dan dengan berat lahir
3000 gram dengan persalinan normal, ibu menyusui selama + 1,5 tahun
1. Pola Nutrisi
a. Saat Hamil Frekuensi 3x dengan porsi 1 piring. Pola makanan nasi, sayur, ikan, tempe, tahu,
dan kadang-kadang minum susu. Nafsu makan baik serta minum 6-8 gelas perhari.
b. Selama Inpartu
Pola makan tidak teratur, nafsu makan kurang, kebutuhan minum + 2 gelas.
2. Pola Eliminasi
a. Saat Hamil Buang Air Besar (BAB) 1x sehari, berwarna kekuning-kuningan dan konsistensi
lunak. Buang Air Kecil (BAK) 4-5x sehari dan berwarna kuning muda berbau amoniak.
3. Istirahat
b. Selama Inpartu Ibu berbaring di tempat tidur karena rasa nyeri yang dirasakan
4. Personal Hygiene
a. Saat Hanil Ibu mandi 2x sehari dan keramas 2x seminggu, sikat gigi sehabis makan dan
sebelum tidur. Ibu membersihkan alat genitalianya setiap mandi dan sehabis BAB dan BAK
I. Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan Umum
c. Kesadaran komposmentis
e. LILA 26 cm
2. Muka Ekspresi wajah tampak meringis dan tidak ada oedema pada wajah.
4. Telinga Simertis kiri kanan, tampak bersih, tidak ada pengeluaran serumen
5. Gigi dan Mulut Gigi dan mulut tampak bersih, mukosa bibir tampak lembab, tidak ada caries.
6. Leher Tidak ada pembesaran kelenjar limfe, kelenjar thyroid dan vena jugularis
7. Payudara Simetris kiri dan kanan, puting susu terbentuk, hiperpigmentasi areola mamae dan tidak
ada benjolan pada mamma
8. Abdomen Tidak ada luka bekas operasi, tampak striae alba dan tidak ada nyeri tekan
Leopold I : TFU 3 jrbpx, 37 cm teraba bokong
Lingkar Perut : 82 cm
DJJ terdengar kuat, jelas, dan teratur pada kuadran kanan bawah perut ibu dengan frekuensi
120x/menit
Ketuban : Utuh
Molase :O
Jam 15:00 wib his 3 x 10 menit durasi 30-35 djj 120x/menit nadi 80x/menit
Jam 15:30 wib his 3 x 10 menit durasi 30-35 djj 120x/menit nadi 80x/menit
Jam 16:00 wib his 3 x 10 menit durasi 30-35 djj 120x/menit nadi 80x/menit
Jam 16:30 wib his 3 x 10 menit durasi 30-35 djj 120x/menit nadi 80x/menit
Jam 17:00 wib his 3 x 10 menit durasi 30-35 djj 120x/menit nadi 80x/menit
Jam 17:30 wib his 3 x 10 menit durasi 30-35 djj 120x/menit nadi 80x/menit
Jam 18:00 wib his 4 x 10 menit durasi 40-45 djj 120x/menit nadi 80x/menit
Jam 18:30 wib his 4 x 10 menit durasi 40-45 djj 120x/menit nadi 80x/menit
Pembukaan : 8 cm
Molase : O 44
Penumbungan : Tidak a
Jam 19:00 wib his 3 x 10 menit durasi 30-35 djj 130x/menit nadi 80x/menit
Molase : O
Jam 19:35 wib his 3 x 10 menit durasi 35-40 djj 130x/menit nadi 80x/menit
Jam 20:00 wib his 3 x 10 menit durasi 35-40 djj 136x/menit nadi 80x/menit
Jam 20:31 wib his 3 x 10 menit durasi 35-40 djj 136x/menit nadi 80x/menit
Jam 21:00 wib his 4 x 10 menit durasi 45-50 djj 136x/menit nadi 80x/menit
Jam 21:30 wib his 4 x 10 menit durasi 45-50 djj 136x/menit nadi 80x/menit
Pembukaan : 10 cm
Penurunan : Hodge IV
Molase : O
I. Data Psikologis
Ibu berencana melahirkan di puskesmas galang . Ibu senang dengan kehamilannya dan berharap
agar anaknya segera lahir. Ibu ditunggui oleh keluarganya selama proses persalinan
J. Data Spiritual
Selama persalinan ibu berdoa kepada Tuhan untuk keselamatan dirinya dan bayinya dan
berharap agar persalinannya berjalan lancar
LANGKAH II.
Diagnosa / Masalah aktual : GIII PII A0, Gestasi 39 minggu 4 hari, Letak memanjang, Intra uteri,
Tunggal, Hidup, Keadaan ibu baik, Keadaan janin baik, Inpartu kala I fase aktif.
1. GIII PII A0
- Pada kehamilan multigravida terdapat garis-garis yang memanjang yang berwarna putih atau yang
disebut striae alba.
- Berdasarkan rumus Naegele dari HPHT ibu tanggal 05-12-2020 sampai dengan tanggal 12-
09-2021 maka gestasi ibu 40 minggu 1 hari.
3. Letak memanjang
- Pada palpasi leopold II disatu sisi teraba struktur dan resisten adalah punggung dan disisi lain
terdapat bagian-bagian kecil dari janin. Bunyi jantung janin terdengar lebih baik dipunggung
janin dari pada presentase verteks dan bokong, biasanya bunyi jantung dihantarkan melalui
lambung janin (punggung) yang terletak paling dekat dengan dinding uterus.
- Letak janin dalam kehamilan sesuai dengan sumbu ibu dimana letak sumbu janin terdapat
sumbu yang memanjang.
4. Intra uteri
DS : - Ibu mengatakan selama hamil tidak ada nyeri perut yang hebat.
- Bagian dari uterus yang merupakan tempat perkembangan janin adalah kavum uteri dimana
bagian ini hasil konsepsi dapat tumbuh dan berkembang hingga aterm tanpa menyebabkan
adanya rasa nyeri.
- Letak janin dalam kehamilan sesuai dengan sumbu ibu dimana letak sumbu janin terdapat
sumbu yang memanjang.
5.Tunggal
DS : - Ibu mengatakan pergerakan janinya kuat pada kuadran kiri perut ibu.
- DJJ terdengar kuat, jelas, dan teratur pada kuadran kanan bawah perut ibu dengan
frekuensi 120x/menit.
- Pembesaran perut sesuai umur kehamilan, teraba 1 kepala dan bokong dan terdengar djj
pasa satu tempat yaitu kuadran kanan bawah serta pergerakan janin yang dirasakan oleh ibu
pada sebelah kiri perutnya. Hal ini menandakan tunggal.
6. Hidup
DS : - Ibu mengatakan
TD : 110/70 mmHg
S : 36,5 C N : 80 x/menit
- Tekanan darah 120/70 mmHg dalam batas normal menandakan ibu dalam keadaan tidak pre
eklamsia atau eklamsia dan oedema pada wajah tidak ada.
- Konjungtiva merah muda normal menandakan ibu dalam keadaan tidak anemis dan skelera
menanandakan ibu tidak ikterus.
DS : Ibu mengatakan pergerakan janinnya kuat pada kuadran kiri bawah perutnya.
DO : Djj terdengar kuat, jelas, dan teratur pada kuadran kanan perut ibu dengan frekuensi 120
x/menit.
- Adanya pergerakan janin yang dirasak ibu serta terdengarnya djj 120 x/menit yang dalam
batas normal, teratur, menandakan janin dalam keadaan baik.
- Ibu mengatakan adanya pengeluaran lendir dan darah dari jalan lahir.
Pembukaan : 6 cm
Ketuban : Utuh
Ketuban : Utuh
Presentase : UUK kanan lintang
Molase : O
- Pada saat 1-2 minggu sebelum persalinan kadar hormone progesterone dan estrogen mulai
menurun sehingga fungsinya akan berkurang yang akan menyebabkan kekejangan pembuluh
darah sehingga menimbulkan his atau kontraksi dari uterus. Pada waktu kontraksi uterus otot-
otot akan mengalami anoxia yang akan menyebabkan nyeri.
- Pada saat pace maker memulai kontraksi gelombang his akan bergerak kedalam dan kebawah
yaitu fundus, korpus dan seluruh uterus dimana otot pada fundus semakin tebal dan otot-otot
uterus mengadakan retraksi sehingga korpus uteri lebih pendek dan dengan sendirinya serviks
yang kurang mengandung otot dan banyak mengandug kolagen akan mudah tertarik dan
membuka.
DO : - Kontraksi uteru
Jam 15:00 witb his 3 x 10 menit durasi 30-35 djj 120x/menit nadi 80x/menit
Jam 15:30 wib his 3 x 10 menit durasi 30-35 djj 120x/menit nadi 80x/menit
Jam 16:00 wib his 3 x 10 menit durasi 30-35 djj 120x/menit nadi 80x/menit
Jam 16:30 wib his 3 x 10 menit durasi 30-35 djj 120x/menit nadi 80x/menit
Jam 17:00 wib his 3 x 10 menit durasi 30-35 djj 120x/menit nadi 80x/menit
Jam 17:30 wib his 3 x 10 menit durasi 30-35 djj 120x/menit nadi 80x/menit
Jam 18:00 wibhis 4 x 10 menit durasi 40-45 djj 120x/menit nadi 80x/menit
Jam 18:30 wib his 4 x 10 menit durasi 40-45 djj 120x/menit nadi 80x/menit
TD 110/70 mmHg suhu 36,5
- Nyeri yang timbul berasal dari his persalinan dan mulainya persainan
- Pembukaan serviks disebabkan kontraksi SBR dan serviks diregang oleh isi uterus sehingga
menyebabkan dilatasi serviks.
- Pembukaan menyebabkan lendir yang terdapat pada kanalis servikalis lepas dan terjadi
pengeluaran darah karena kapiler pembuluh darah pecah
Inersia uteri yang tidak diatasi dapat memyebabkan kelelahan, dehidrasi, dan infeksi
intrapartum.
Melakukan kolaborasi dengan dokter spesialis kandungan dengan via telephone dan dokter
menyarangkan untuk memberikan infus dengan cairan RL+Oksitosin.
Diagnosa aktual : GIII PII A0, Gestasi 39 minggu 4 hari, Letak memanjang, Intra uteri,
Tunggal, Hidup, Keadaan ibu baik, Keadaan janin baik, Inpartu kala
I fase aktif.
Kriteria : - Kala I tidak melebihi 7 jam - Kontraksi adekuat 3-4 kali dalam 10 menit
durasi 45-50 detik
- Djj teratur dan kuat dalam batas normal (120=160 x/menit)
Rasional : Kandung kemih yang kosong dapat memberi rasa nyaman pada ibu dan
mempercepat proses turunya bagian terendah janin, cuci kaki untuk mencegah terjadinya
infeksi.
2. Observasi his dan Djj tiap 30 menit Rasional : Kontraksi uterus merupakan tanda inpartu
dan adanya kemajuan persalinan serta untuk memantau keadaan janin.
4. Monitor kemajuan persalinan tiap 4 jam bila indikasi dengan pemeriksaan dalam
Rasional : Suplai oksigen dalam jaringan dapat mengurangi rasa nyeri yang dirasakan
6. Damping ibu
Rasional : Agar ibu dan keluarga tetap bersemangat dan optimis dalam menghadapi
persalinan dan kelahiran.
Rasional : Dengan partograf dapat memudahkan dala pengambilan keputusan klinis dan
rencana asuhan selanjutnya.
10. Melakukan kolaborasi dengan dokter spesialis kandungan
Rasional : Untuk membantu bidan dalam mengatasi persalinan dengan inersia uteri
IMPLEMENTASI
Diagnosa aktual : GIII PII A0, Gestasi 39 minggu 4 hari, Letak memanjang, Intra uteri,
Tunggal, Hidup, Keadaan ibu baik, Keadaan janin baik, Inpartu kala I
fase aktif.
Masalah aktual : Inersia uteri Masalah potensial : Kelelahan, dehidrasi, dan infeksi
intrapartum.
Jam 15:00 wib his 3 x 10 menit durasi 30-35 djj 120x/menit nadi 80x/menit
Jam 15:30 wib his 3 x 10 menit durasi 30-35 djj 120x/menit nadi 80x/menit
Jam 16:00 wib his 3 x 10 menit durasi 30-35 djj 120x/menit nadi 80x/menit
Jam 16:30 wib his 3 x 10 menit durasi 30-35 djj 120x/menit nadi 80x/menit
Jam 17:00 wib his 3 x 10 menit durasi 30-35 djj 120x/menit nadi 80x/menit
Jam 17:30 wib his 3 x 10 menit durasi 30-35 djj 120x/menit nadi 80x/menit
Jam 18:00 wib his 4 x 10 menit durasi 40-45 djj 120x/menit nadi 80x/menit
Pembukaan : 8 cm
Jam 19:00 wib his 3 x 10 menit durasi 30-35 djj 130x/menit nadi 80x/menit
Jam 19:35 wib his 3 x 10 menit durasi 35-40 djj 130x/menit nadi 80x/menit
Jam 20:00 wib his 3 x 10 menit durasi 35-40 djj 136x/menit nadi 80x/menit
3. Melakukan kolaborasi dengan dokter spesialis kandungan dengan cara via telephone
pukul 20:30 wita dan dokter menyarankan pemberian infus dengan cairan
RL+Oksitosin dengan tetes 8/30 menit.
Jam 20:31 wib his 3 x 10 menit durasi 35-40 djj 136x/menit nadi 80x/menit
Jam 21:00 wib his 4 x 10 menit durasi 45-50 djj 136x/menit nadi 80x/menit
Jam 21:30 wib his 4 x 10 menit durasi 45-50 djj 136x/menit nadi 80x/menit
Pembukaan : 10 cm
Penurunan : Hodge IV
Molase :O
LANGKAH II.
- Perineum menonjol
- Anus membuka
Pembukaan : 10 cm
Penurunan : Hodge IV
Molase :O
- Keinginan meneran ibu merupakan refleks yang ditimbulkan oleh penekanan kepala bayi
pada dinding vagina, rectum.
- Hormon oksitosin sintetik merangsang otot polos uterud, meningkatkan eksitabilitas sel-sel
otot yang meningkatkan kekuatan kontraksi
- Kontraksi uterus dalam batas normal (lebih dari 3-5 kali dalam 10
menit) dengan durasi lebih dari 40 detik.
IMPLEMENTASI
Rasional : Untuk memudahkan dalam melakukan tindakan dan sebagai perlindungan hukum.
3. Siapkan peralatan
4. Memakai celemek
8. Melakukan VT
9. Mencelupkan tangan kedalam larutan clorin 0,5% dan buka sarung tangan secara terbalik
11. Beritahu ibu pembukaan sudah lengkap dan janin dalam keadaan baik
Rasional : Agar ibu mengetahui kemajuan persalinannya serta keadaan bayinya baik
12. Minta bantuan keluarga dalam membantu ibu dalam posisi mengedan
13. Menganjurkan ibu untuk berjalan, berjongkok atau mengambil posisi nyaman saat ibu tidak
mempunyai dorongan untuk meneran
14. Lakukan pimpinan meneran saat ibu mempunyai dorongan yang kuat untuk mengedan
Rasional : Mengeringkan badan bayi dari lendir dan darah agar bayi tidak hipotermi
Rasional : Membantu ibu dalam meneran dan mencegah agar perineum tidak ruptur
20. Bersihkan mulut, hidung dan muka bayi dengan has steril
Rasional : Mengupayakan agar lendir dan air ketuban yang terhisap oleh bayi tidak tertelan
Rasional : Membantu kelahiran bahu bayi agar tidak terjadi ruptur perineum
Rasional : Membantu kelahiran badan bayi agar tidak terjadi ruptur perineum
Rasional : Menghentikan darah yang berasl dari plasenta dan badan bayi
29. Gunting tali pusat
Rasional : Memisahkan bayi dengan plasent dan membantu proses pernafasan serta sirkulasi
bayi
LANGKAH VII.
EVALUASI
Masalah Potensial : -
2. Bayi lahir spontan segera menangis tanggal 12-09-2021 pukul 21:33 wiB, laki- laki A/S
: 7/10 3. BBL/PBL : 3100 gram / 48 cm
KALA III
LANGKAH II.
- Bayi lahir spontan segera menangis tanggal 29 maret 2017 pukul 21:33 wita,
laki-laki A/S : 7/10
- TFU 1jbwpst
- Kala II dimulai sejak bayi lahir seluruhnya dan berakhir sampai plasenta lahir
lengkap
- Pada waktu kala III volume uterus sudah berkurang dapat teraba TFU 1 jari
bawah pusat pada saat uterus berkontraksi memperkecil permukaan uteri
sehingga akan terasa sakit dan terba bulat dank eras.
LANGKAH III.
DS :-
- Kontraksi uterus baik terba bundar dan keras Analisan dan interpretasi data
- Plasenta yang sudah terlepas dari dinding uterus tapi belum keluar disebabkan
oleh tidak adanya usaha untuk melahirkan atau karena salah penangana kala III
sehingga terjadi lingkaran konstriksi pada bagian bawah uterus yang
menghalangi keluarnya plasenta.
LANGKAH IV.
LANGKAH V.
RENCANA TINDAKAN
Masalah aktual : -
Rasional : Suntikan oksitosin dapat membantu kontraksi uterusdan perengangan tali pusat
terkendali (PTT) akan memudahkan keluarnya plasenta.
35. Letakkan satu tangan di atas simpisis (dorso cranial) regangkan tali pusat saat
berkontraksi Rasional : Dengan PTT akan memudahkan plasenta terlepas dan tangan
diatas simpisis untuk mencegah terjadinya rest plasenta.
36. Keluarkan plasenta dengan menarik kearah bawah dan kearah atas
37. Jemput plasenta dengan kedua tangan dengan memutar searah jarum jam
39. Periksa plasenta dan selaput ketuban lahir, jumlah ketiledon, insersi tali pusat
Rasional : Dengan adanya sisa plasenta dan ketuban yang tertinggal akan menyebabkan
perdarahan.
40. Masukkan plasenta kedalam kantong plastik
LANGKAH VI.
DATA OBJEKTIF
PLANNING
41. Memeriksa adanya robekan jalan lahir Hasil :Tidak terjadi robekan
42. Melakukan evaluasi terhadap kontraksi uterus Hasil : Kontraksi uterus baik
43. Membiarkan bayi untuk melakukan kontak kulit ibu selama sejam Hasil : Terlaksana
44. Melakukan penimbangan berat badan, panjang badan setelah sejam kontak kulit ibu
bayi Hasil : BB : 3100 gram, PB : 48 cm
45. Memberikan suntikan HB0 pada paha kanan bayi Hasil : Terlaksana
49. Melakuka pemeriksa tanda-tanda vital dan kandung kemih setiap 15 menit pada satu jam
pasca persalinan dan setiap 30 menit pada jam ke dua pasca persalinan Hasil :
Pukul 22:10, tekanan darah 110/60 mmHg, nadi 80x/i, suhu 36,7 C, TFU 1 jari bawah
pusat,kontraksi uterus baik, kandung kemih kosong serta perdarahan + 180 cc.
Pukul 22:25, tekanan darah 110/60 mmHg, nadi 80x/i, suhu 36,7 C, TFU 1 jari bawah
pusat,kontraksi uterus baik, kandung kemih kosong serta perdarahan + 150 cc.
Pukul 22:40, tekanan darah 110/60 mmHg, nadi 80x/i, suhu 36,7 C, TFU 1 jari bawah
pusat,kontraksi uterus baik, kandung kemih kosong serta perdarahan + 100 cc.
Pukul 23:10, tekanan darah 110/60 mmHg, nadi 80x/i, suhu 36,7 C, TFU 1 jari bawah
pusat,kontraksi uterus baik, kandung kemih kosong serta perdarahan + 50 cc.
Pukul 23:40, tekanan darah 110/60 mmHg, nadi 80x/i, suhu 36,7 C, TFU 1 jari bawah
pusat,kontraksi uterus baik, kandung kemih kosong serta perdarahan + 20 cc.
50. Memeriksa kembali kondisi bayi untuk memastikan bayi bernafas baik serta suhu tubuh
normal Hasil : Terlaksana
51. Menempatkan semua peralatan dalam larutan clorin 0,5% Hasil : Terlaksana
52. Membuang sampah yang terkontaminasi kedalam tempat sampah yang sesuai Hasil :
Terlaksana
53. Membersihkan ibu dari sisa cairan ketuban, darah, dan lendir Hasil : Terlaksana 100
54. Memastikan ibu merasa nyaman dan membantu ibu memberikan ASI Hasil : Terlaksana
55. Mendekontaminasi tempat bersalin denga larutan clorin 0,5% Hasil : Terlaksana
56. Mencelupkan tangan yang bersarung tangan dan merendamnya dalam keadaan terbalik
Hasil : Terlaksana
57. Mencuci tangan dengan sabun dibawah air mengalir Hasil : Terlaksana