Nothing Special   »   [go: up one dir, main page]

Tugas TT 2 Pengembangan Kurikulum

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 6

TUGAS TUTORIAL 2

PENGEMBANGAN KURIKULUM DAN

PEMBELAJARAN DI SD

YUSLI PARDI ( 856213413 )

TUTOR

SAKIRMAN, M. Pd

UNIVERSITAS TERBUKA

POKJAR PANTI PASAMAN

TAHUN 2021
TUGAS TUTORIAL 2 PENGEMBANGAN KURIKULUM DAN

PEMBELAJARAN DI SD

1. Jelaskan Prinsip-Prinsip Pengembangan Kurikulum


2. Jelaskan hubungan kurikulum dengan kehidupan generasi masa datang, dan kurikulum
bagaimana yang diharapkan untuk masa datang
3. Jelaskan hubungan mutu proses dan mutu guru, serta dampaknya terhadap mutu lulusan
4. Jelaskan yang anda ketahui tentang silabus

JAWAB

1. Pinsip-prinsip pengembangan kurikulum


a. Prinsip berorientasi pada tujuan

Kurikulum sebagai suatu sistem yang memiliki komponen tujuan, materi,


metode, dan evaluasi. Pengembangan kurikulum harus berorientasi pada tujuan,
prinsip ini menegaskan bahwa tujuan merupakan arah bagi pengembangan
komponen- komponen lainnya dalam pengembangan Tujuan kurikulum harus
dapat dipahami dengan jelas oleh para pelaksana kurikulum kurikulum. untuk
dapat dijabarkan menjadi tujuan-tujuan lainnya yang lebih spesifik dan
operasional. Tujuan kurikulum juga harus komprehensif, yakni meliputi berbagai
aspek domain tujuan baik kognitif, afektif, maupun psikomotor.

b. Prinsip Kontinuitas

Prinsip kontinuitas yaitu adanya kesinambungan dalam kurikulum, baik


secara vertikal maupun secara horizontal. Khususnya kesinambungan materi
kurikulum pada jenis dan jenjang pendidikan mulai dari SD,
SMP,SLTA,SMU/SMK sampai ke PT (Perguruan Tinggi). Materi kurikulum
harus memiliki hubungan hierarkis fungsional. Dalam pengembangan materi
kurikulum minimal dua aspek kesinambungan yaitu:

1) Materi kurikulum yang diperlukan pada sekolah tingkat atas harus sudah
diberikan pada sekolah tingkat bawah
2) Materi kurikulum yang sudah diberikan pada sekolah tingkat yang ada di
bawah tidak perlu lagi diberikan pada sekolah tingkat atas. Dengan demikian
dapat dihindari pengulangan materi kurikulum, yang mengakibatkan
kebosanan pada siswa dan agar tidak terjadi tumpang tindih materi, dan untuk
menghindari hal tersebut dapat dilakukan dengan cara
menyusun scope dan sequence.
c. Prinsip Fleksibilitas

Prinsip fleksibilitas artinya bahwa kurikulum itu harus lentur dan tidak
kaku, terutama dalam hal pelaksanaannya, dalam pengembangan kurikulum
mengusahakan agar apa yang dihasilkan memiliki sifat luwes, lentur dan fleksibel
dalam pelaksanaannya, memungkinkan terjadinya penyesuaian-penyesuaian
berdasarkan situasi dan kondisi tempat dan waktu yang selalu berkembang, serta
kemampuan dan latar belakang peserta didik.

Para pengembang kurikulum perlu memikirkan bahwa implementasi


kurikulum pada tataran yang sebenarnya akan terkait dengan keragaman
kemampuan sekolah untuk menyediakan tenaga dan fasilitas bagi berlangsungnya
suatu kegiatan yang harus dilaksanakan. Prinsip fleksibel juga terkait dengan
adanya kebebasan siswa dalam memilih program studi yang dipilih.
Pengembangan kurikulum atau sekolah harus mampu menyediakan berbagai
program pilihan bagi siswa, siswa diperkenankan memilih sesuai dengan minat,
bakat, kemampuan, dan kebutuhannya. Fleksibel juga diberikan kepada guru,
yang artinya kurikulum harus memberikan ruang gerak bagi guru untuk
mengembangkan program pengajarannya sesuai dengan kondisi yang ada, asalkan
tidak menyimpang jauh dari apa yang telah digariskan dalam kurikulum.

d. Prinsip Integritas

Pengembangan kurikulum dilakukan dengan prinsip keterpaduan,


dirancang untuk mampu membentuk manusia yang utuh, pribadi
yang integrated, yaitu selaras dengan lingkungan hidup sekitarnya. Untuk itu,
kurikulum harus mengembangkan berbagai keterampilan hidup (lifeskill).

2. Hubungan kurikulum dengan kehidupan generasi masa datang, dan kurikulum


bagaimana yang diharapkan untuk masa datang

hubungan antara kurikulum dengan generasi masa datang, sebgai generasi penerus
bangsa yang akan menjadi akar bangsa indonesia di masa mendatang suatu generasi harus
mampu atau dapat mewujudkan cita-cita dan tujuan nasional bangsa. untuk mewujudkan
cita cita bangsa itu suatu generasi harusnya memiliki suatu karakter dan moral yang
berpengaruh pada perubahan dunia. Untuk mewujudaka itu semua diperlukan lah sesuatu
yang dinamakan dengan kurikulum , dimana kurikulum disini bisa menjadi sebuah upaya
dalam memberikan pendidikan kepada setiap siswa, dan bisa membantu siswa dalam
membentuk sikap, moral dan karakter sesuai dengan yang diharapkan. Itulah hubungan
antara kurikulum dengan generasi masa mendatang dimana kurikulum mempunyai peran
penting dalam mempersiapkan suatu generasi pada masa mendatang.
3. Hubungan mutu proses dan mutu guru, serta dampaknya terhadap mutu
lulusan

Mutu proses adalah urutan pelaksanaan atau kejadian proses pembelajaran


pada satu satuan pendidikan diselenggarakan secara interaktif, inspiratif,
menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berprestasi aktif serta
memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreatifitas dan kemandirian sesuai bakat,
minat dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik.
Mutu guru adalah keberadaan guru yang bermutu sebagai komponen dalam
sebuah sistem pendidikan, sangat menentukan mutu pendidikan secara keseluruhan.
Namun guru yang bermutu dibentuk oleh banyak faktor. Bukan hanya tingkat
pendidikan yang ditempuh guru, tetapi pelatihan lanjutan setelah guru tersebut telah
menjadi seorang guru. Pelibatan guru secara maksimal, dengan meningkatkan
kompetensi dan profesi kerja guru dalam kegiatan seminar, lokakarya serta pelatihan
sehingga hasil dari kegiatan tersebut diterapkan disekolah.
Hubungan antara mutu proses dan mutu guru, dalam melakukan suatu proses
pendidikan,seorang guru disini harus mampu meberikan suatu proses pendidikan yang
bermakna bagi siswanya, disini guru harus mampu merancang suatu pembelajaran
dengan baik yang membuat siswa nya bisa termotivasi terhadap pembelajaran yang
dilakukan, nah untuk mencapai itu dibutuhkan lah seorang guru yang nantinya
berkompetensi, yang bisa mengembangan suatu proses pembelajaran yang
baiksehingga tujuan dari pembelajaran dapat tercapai . apabila mutu proses dan mutu
guru ini berjalan dengan baik, atau berkembang dengan baik, itu akan memberikan
mutu lulusan yang baik seusai dengan tujuan pendidikan.

4. Silabus

Silabus

Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu dan/atau kelompok mata


pelajaran/tema tertentu yang mencakup standar kompetensi, kompetensi dasar, materi
pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi untuk
penilaian, penilaian, alokasi waktu, dan sumber belajar .

silabus menurut Yulaelawati adalah seperangkat rencana serta pengaturan pelaksanaan


pembelajaran dan penilaian yang disusun secara sistematis, memuat tentang komponen-
komponen yang saling berkaitan dalam mencapai penguasaan kompetensi dasar.

Silabus merupakan seperangkat rencana serta pengaturan pelaksanaan pembelajaran dan


penilaian yang disusun secara sistematis yang memuat komponen-komponen yang saling
berkaitan untuk mencapai penguasaan kompetensi dasar
Langkah-langkah pengembangan silabus (Trianto, 2010: 99):

 Mengkaji Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar. Mengkaji SK dan KD mata


pelajaran sebagaimana tercantum pada Standar Isi.
 Mengidentifikasi Materi Pokok/Pembelajaran. Mengidentifikasi materi
pokok/pembelajaran yang menunjang pencapaian KD.
 Mengembangkan Kegiatan Pembelajaran. Kegiatan pembelajaran dirancang untuk
memberikan pengalaman belajar yang melibatkan proses mental dan fisik dalam rangka
pencapaian KD.
 Merumuskan Indikator Pencapaian Kompetensi. Indikator merupakan penanda
pencapaian KD. Indikator digunakan sebagai dasar untuk menyusun alat penilaian.
 Menentuan Jenis Penilaian. Penilaian pencapaian kompetensi dasar siswa dilakukan
berdasarkan indikator. Penilaian dilakukan dengan menggunakan tes dalam bentuk
tertulis.
 Menentukan Alokasi Waktu. Penentuan alokasi waktu pada setiap KD didasarkan pada
jumlah minggu efektif dan alokasi waktu mata pelajaran per minggu. Alokasi waktu
merupakan perkiraan waktu rerata untuk menguasai KD yang dibutuhkan oleh siswa
yang beragam.
 Menentukan Sumber Belajar. Penentuan sumber belajar didasarkan pada SK dan KD
serta materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian
kompetensi.

Manfaat Silabus

Silabus bermanfaat sebagai pedoman pengembangan perangkat pembelajaran


lebih lanjut, mulai dari perencanaan, pengelolaan kegiatan pembelajaran dan
pengembangan penilaian.

Silabus bermanfaat sebagai pedoman dalam pengembangan pembelajaran lebih


lanjut, seperti pembuatan rencana pembelajaran, pengelolaan kegiatan pembelajaran dan
pengembangan sistem penilaian. Silabus merupakan sumber pokok dalam penyusunan
rencana pembelajaran, kaib rencana pembelajaran untuk satu Standar Kompetensi
maupun satu Kompetensi Dasar.

Silabus juga bermanfaat sebagai pedoman untuk merencanakan pengelolaan


kegiatan pembelajaran, misalnya kegiatan belajar secara klasikal, kelompok kecil,
atau pembelajaran secara individual. Demikian pula, silabus sangat bermanfaat untuk
mengembangkan sistem penilaian.
Isi Silabus

1. Identitas mata pelajaran


2. Identitas sekolah meliputi nama satuan pendidikan dan kelas;
3. kompetensi inti,
4. kompetensi dasar
5. tema (khusus SD/MI/SDLB/Paket A/dll);
6. materi pokok, memuat fakta, konsep, prinsip, dan prosedur yang relevan, dan ditulis
dalam bentuk butir-butir sesuai dengan rumusan indikator pencapaian kompetensi;
7. pembelajaran,yaitu kegiatan yang dilakukan oleh pendidik dan peserta didik untuk
mencapai kompetensi yang diharapkan;
8. penilaian, merupakan proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk menentukan
pencapaian hasil belajar
9. alokasi waktu
10. sumber belajar, dapat berupa buku, media cetak dan elektronik, alam sekitar atau sumber
belajar lain yang relevan.
Prinsip Pengembangan Silabus

1. Ilmiah; Keseluruhan materi dan kegiatan yang menjadi muatan dalam silabus harus
benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara keilmuan.
2. Relevan; Cakupan, kedalaman, tingkat kesukaran dan urutan penyajian materi dalam
silabus sesuai dengan tingkat perkembangan fisik, intelektual, sosial, emosional, dan
spritual peserta didik.
3. Sistematis; Komponen-komponen silabus saling berhubungan secara fungsional
dalam mencapai kompetensi.
4. Konsistensi; Adanya hubungan yang konsisten antara kompetensi dasar, indikator,
materi pokok, pengalaman belajar, sumber belajar, dan sistem penilaian.
5. Kecukupan; Cakupan indikator, materi pokok, pengalaman belajar, sumber belajar,
dan sistem penilaian cukup untuk menunjang pencapaian kompetensi dasar.
6. Aktual & Kontekstual; Cakupan indikator, materi pokok, pengalaman belajar, sumber
belajar, dan sistem penilaian memperhatikan perkembangan ilmu, teknologi, dan seni
mutakhir dalam kehidupan nyata, dan peristiwa yang terjadi.
7. Fleksibel; Keseluruhan komponen silabus dapat mengako-modasi keragaman peserta
didik, pendidik, serta dinamika perubahan yang terjadi di sekolah dan tuntutan
masyarakat.
8. Menyeluruh; Komponen silabus mencakup keseluruhan ranah kompetensi (Kognitif,
afektif, Psikomotor) atu sesuai degan esensi mata pelajaran masing-masing

Anda mungkin juga menyukai