Laporan Praktik Manajemen Keperawatan Bab 123
Laporan Praktik Manajemen Keperawatan Bab 123
Laporan Praktik Manajemen Keperawatan Bab 123
OLEH :
CI Klinik
A. Latar Belakang
Rumah sakit merupakan organisasi yang sangat kompleks dan sangat
penting dalam upaya peningkatan derajat kesehatan masyarakat Indonesia. Rumah
sakit sebagai salah satu penyelenggara pelayanan kesehatan, salah satunya adalah
penyelenggara pelayanan asuhan keperawatan senantiasa memberikan pelayanan
yang memuaskan kepada klien maupun keluarganya (Depkes, 1987). Oleh karena
itu, diperlukan cara pengelolaan pelayanan keperawatan yang mengikuti prinsip-
prinsip manajemen. Perawat sebagai bagian integral dari pelayanan kesehatan,
dituntut untuk memiliki kemampuan manajerial yang tangguh sehingga pelayanan
yang diberikan mampu memuaskan kebutuhan klien. Kemampuan manajerial yang
dimiliki perawat dapat dicapai melalui banyak cara. Salah satu cara untuk dapat
meningkatkan ketrampilan manajerial yang handal selain didapatkan di bangku
kuliah juga harus melalui pembelajaran di lahan praktik Jika ditinjau dari sistim
pelayanan kesehatan di indonesia, maka peranan dan kedudukan puskesmas adalah
sebagai ujung tombak sistim pelayanan kesehatan di Indonesia. Sebagai sarana
pelayanan kesehatan terdepan di Indonesia, maka puskesmas bertanggung jawab
dalam menyelenggarakan pelayanan kesehatan masyarakat.
Manjemen merupakan suatu pendekatan yang dinamis dan proaktif dalam
menjalankan suatu kegiatan organisasi. Sedangkan manajemen keperawatan adalah
proses bekerja melalui anggota staff keperawatan untuk memberikan asuhan
keperawatan secara profesional. Proses manajemen keperawatan sejalan dengan
proses keperawatan sebagai suatu metode pelaksanaan asuhan keperawatan secara
professional, sehingga diharapkan keduanya saling menopang. Sebagaimana yang
terjadi di dalam proses keperawatan, di dalam manajemen keperawaatan pun terdiri
dari pengumpulan data, identifikasi masalah, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi
hasil. Karena manajemen keperawatan mempunyai kekhususan terhadap mayoritas
tenaga seorang pegawai, maka setiap tahapan di dalam proses manajemen lebih
rumit jika dibandingkan dengan proses keperawatan. Manajemen keperawatan harus
dapat diaplikasikan dalam tatanan pelayanan nyata di Rumah Sakit, sehingga
perawat perlu memahami bagaimana konsep dan aplikasinya di dalam organisasi
keperawatan itu sendiri (Gillies, 2002).
Dari hasil observasi dan wawancara yang dilakukan oleh Mahasiswa Profesi
Ners Universitas Fort De Kock Bukittinggi yang sedang berpraktek manajemen
keperawatan di ruangan Anak RSUD Prof. DR. MA Hanafiah, SM Batusangkar,
ditemukan data bahwa pengelolaan manajemen pelayanan dan manajemen asuhan
keperawatan masih ada yang tidak sesuai dengan proses penerapan manajemen yang
benar. Hal ini dapat dilihat mulai dari proses metode MAKP yang digunakan,
pelaksanaan serah terima, pre dan post conferens, dan metode overan secara SBAR.
B. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
Mahasiswa memahami dan mampu menerapkan konsep teori dalam
aplikasi prinsip-prinsip manajemen keperawatan dalam pelaksanaan
manajemen asuhan keperawatan dan manajemen pelayanan keperawatan di
ruang Anak RSUD Prof. DR. MA Hanafiah, SM Batusangkar
2. Tujuan Khusus
Selama berlangsungnya praktek manajemen keperawatan mahasiswa
diharapkan mampu untuk :
a. Mengidentifikasi belum optimalnya pengetahuan tentang metode tim di
ruang rawat Anak RSUD Prof. DR. MA Hanafiah, SM Batusangkar.
b. Mengidentifikasi belum optimalnya pelaksanaan serah terima, bedside hand
over, pre dan post conference di ruang rawat Anak RSUD Prof. DR. MA
Hanafiah, SM Batusangkar.
c. Mengidentifikasi belum efektifnya pelaksanaan overan secara SBAR di
ruang rawat inap Anak RSUD Prof. DR. MA Hanafiah, SM Batusangkar.
C. Manfaat Penulisan
Dengan diadakannya praktek manajemen keperawatan ini diharapkan akan
memberikan manfaat kepada ;
1. Mahasiswa
a. Mahasiswa lebih terampil dalam penerapan aplikasi prinsip-prinsip
manajemen keperawatan di lapangan.
b. Mahasiswa mendapat pengalaman baru di lapangan dalam hal penerapan
manajemen keperawatan.
2. Perawat
a. Membantu meringankan beban kerja perawat selama praktek berlangsung di
ruang Anak RSUD Prof. DR. MA Hanafiah, SM Batusangkar
b. Menambah pengetahuan tenaga pe RSUD Prof. DR. MA Hanafiah, SM
Batusangkar rawat tentang manajemen pelayanan dan manajemen asuhan
keperawatan melalui bermain peran oleh mahasiswa (role play) dan
penyegaran yang diberikan sesuai dengan masalah yang ditemukan.
3. Rumah Sakit
Data yang diperoleh dari hasil pengkajian akan membantu sebagai bahan
masukan bagi di ruang Anak RSUD PROF. DR. MA Hanafiah, SM
Batusangkar, dalam upaya peningkatan mutu manajerial pelayanan ruang Anak
Rsud Ma Hanafiah Batusangkar.
BAB II
TINJAUAN LITERATUR
Manajemen berasal dari kata manus yang artinya tangan, maka diartikan
secara singkat sebagai proses menyelesaikan pekerjaan melalui tangan orang lain.
Keperawatan, pengobatan dan rasa aman kepada pasien, keluarga, kelompok dan
pokok yang menjadi ciri utama penerapannya yaitu efisiensi dalam pemanfaatan
sumber daya, efektif dalam memilih alternatif kegiatan untuk mencapai tujuan
satu atau lebih dari fungsi-fungsi utama yang bergerak mengarah pada satu tujuan.
a) Planning (Perencanaan)
yang melakukannya.
pelaksanaan program.
3) Jenis Perencanaan
a. Perencanaan Strategi
yang langka, termasuk uang dan waktu, dan untuk mengatur pekerjaan
divisi keperawatan.
b. Perencanaan Operasional
perawatan pasien.
rencana tetap dan rencana sekali pakai. Rencana tetap adalah rencana
yang sudah ada dan menjadi pedoman di dalam kegiatan setiap hari,
proyek.
4) Manfaat Perencanaan
perubahan-perubahan lingkungan.
c. Memudahkan kordinasi
f. Membuat tujuan lebih khusus, lebih rinci dan lebih mudah dipahami
5) Keuntungan Perencanaan
6) Kelemahan Perencanaan
b) Organizing (Pengorganisasian)
kegiatan yang beraspek personil, finansial, material dan tata cara dalam rangka
rangkaian aktivitas menyusun suatu kerangka yang menjadi wadah bagi segenap
1. Manfaat Pengorganisasian
c. Pendelegasian wewenang.
d. Pemanfaatan staff dan fasilitas fisik.
2. Langkah-langkah Pengorganisasian
a. Tujuan organisasi harus dipahami oleh staf. Tugas ini sudah tertuang dalam
fungsi perencanaan.
tujuan.
praktis.
f. Mendelegasikan wewenang.
c) Staffing (Kepegawaian)
mencakup personil keperawatan yang bermutu harus tersedia dalam jumlah yang
jam sehari, 7 hari dalam seminggu, 52 minggu dalam setahun. Setiap rencana
pengaturan staff harus disesuaikan dengan kebutuhan rumah sakit dan tidak
dapat hanya dicapai dengan rasio atau rumusan tenaga/pasien yang sederhana.
Jumlah dan jenis staff keperawatan yang diperlukan dipengaruhi oleh derajat
oleh jumlah dan komposisi staff medis dan pelayanan medis yang diberikan.
Kebutuhan khusus individu, dokter, waktu dan lamanya ronde, jumlah test, obat-
penempatan mereka.
filosofi dan objektif tertulis, struktur organisasi, fungsi dan tanggung jawab,
sedikit orang yang dibutuhkan jika mereka terorientasi pada situasi kerja.
Penjadwalan siklus merupakan salah satu cara terbaik yang dipakai untuk
memenuhi syarat distribusi waktu kerja dan istirahat untuk pegawai. Pada cara
ini dibuat pola waktu dasar untuk minggu-minggu tertentu dan diulang pada
d) Directing (Pengarahan)
dipahami dan pembagian pekerjaan yang efektif untuk tujuan perusahaan yang
nyata.
untuk memotivasi diri sendiri untuk bekerja dan banyak membaca, memiliki
organisasi.
kepemimpinan yaitu :
1. Autokratik
2. Demokratis
3. Laissez faire
kebebasan kepada setiap orang dan menginginkan setiap orang senang. Hal
perawat professional.
e) Controlling (Pengawasan)
yang terakhir dari proses manajemen, yang memiliki kaitan yang erat dengan
prinsip berikut :
1. Pengawasan yang dilakukan harus dimengerti oleh staff dan hasilnya mudah
3. Standard unjuk kerja yang akan diawasi perlu dijelaskan kepada semua staf,
sehingga staf dapat lebih meningkatkan rasa tanggung jawab dan komitmen
sasaran dan kelengkapan rencana untuk mencapai tujuan telah tersedia, serta
Sebagai contoh, manajer perawat kepala dari satu unit bertanggung jawab
1. Analisa tugas : kepala perawat melihat gerakan, tindakan dan prosedur yang
mengukur dukungan fisik saja, dan secara relatif beberapa alat digunakan
kerjasama berbentuk kolaborasi dengan klien dan tenaga kesehatan lain dalam
kelalaian dalam melaksanakan tugas dan melindungi pasien dari tindakan yang
meliputi:
hasil secara fisik dan kuantitatif, unit pelayanan, jam personel, kecepatan, biaya,
modal, pajak, program, dan standard-standard yang tidak jelas. Mereka juga
dari nilai-nilai kualitatif dan kuantitatif, kriteria atau norma, dan sebagai suatu
aturan standard atau tes dimana suatu pengevaluasian atau keputusan dapat
oleh PPNI (2010) yang mengacu dalam tahapan proses keperawatan, yang meliputi
(1) Pengkajian, (2) Diagnosa keperawatan, (3) Perencanaan, (4) Implementasi, (5)
Evaluasi.
b. Sumber data adalah pasien, keluarga atau orang yang terkait, tim kesehatan,
Status biologis-psikologis-sosial-spritual
tanda/gejala (S), atau terdiri dari masalah dan penyebab (P, E).
terbaru.
tindakan keperawatan.
pasien.
pencapaian tujuan
keperawatan
catatan yang dapat dibuktikan atau dijadikan bukti dari segala macam tuntutan,
yang berisi data lengkap, nyata dan tercatat bukan hanya tentang tingkat kesakitan
dari pasien, tetapi juga jenis/tipe, kualitas dan kuantitas pelayanan kesehatan dalam
Tyo, 2009):
- Biling keuangan
- Bahan pendidikan
- Audit keperawatan
- Informasi statistik
- Bahan penelitian
a. Hukum :
dan bernilai hukum. Bila terjadi suatu masalah yang berhubungan dengan
profesi keperawatan dimana perawat sebagai pemberi jasa dan pasien sebagai
tersebut dapat digunakan sebagai barang bukti di pengadilan. Oleh karena itu
Dan untuk mengetahui sejauh mana kesehatan pasien dapat teratasi dan
seberapa jauh masalah baru dapat diidentifikasi dan dimonitor melalui catatan
(Nursalam, 2001).
c. Komunikasi :
Dokumentasi keadaan pasien merupakan alat perekam terhadap
masalah yang berkaitan dengan pasien. Perawat atau tenaga kesehatan lain
akan dapat melihat catatan yang ada dan sebagai alat komunikasi yang
2001).
d. Keuangan :
yang belum, sedang, dan telah diberikan dicatat dengan lengkap yang dapat
e. Pendidikan :
keperawatan (Nursalam,2001).
f. Penelitian :
2001).
g. Akreditasi :
pengembangan lebih lanjut. Hal ini selain bermanfaat bagi peningkatan mutu
sendiri, juga bagi individu perawat dalam mencapai tingkat kepangkatan yang
Hal yang pokok dalam prinsip - prinsip dokumentasi adalah (Tyo, 2009):
d. Data pasien harus objektif dan bukan merupakan penafsiran perawat, dalam hal
ini perawat mencatat apa yang dilihat dari respon pasien pada saat merawat
bimbingan perawat.
f. Harus dihindari dokumentais yang baku sebab sifat individu /Pasien adalah
g. Hindari penggunaan istilah penulisan yang tidak jelas dari setiap catatan yang
i. Untuk merubah atau menutupi kesalahan apabila terjadi salah tulis, coret dan
j. Untuk setiap kegiatan dokumentasi, cantumkan waktu tanda tangan dan nama
jelas penulis
k. Wajib membaca setiap tulisan dari anggota lain kesehatan yang lain ssebelum
a. Pengkajian
- Mengumpulkan Data
- Validasi data
- Organisasi data
- Mencatat data
b. Diagnosa Keperawatan
- Analisa data
- Identifikasdi masdalah
- Formulasi diagnosa
c. Perencanaan / Intervensi
- Prioritas Masalah
- Menentukan tujuan
d. Pelaksanaan/implementasi
hasilnya, berikan tanda tangan dan nama jelas perawat satu tim kesehatan
e. Evaluasi
yang ada.
pemberian asuhan keperawatan profesional yang sudah ada dan akan terus
1. Metode fungsional
menekankan efisiensi, pembagian tugas yang jelas, dan pengawasan yang baik.
Metode ini sangat baik untuk rumah sakit yang kekurangan tenaga. Perawat
Pasien/klien
2. Metode Tim
Metode ini menggunakan tim yang terdiri atas anggota yang berbeda-
Perawat ruangan dibagi menjadi 2-3 tim/grup yang terdiri atas tenaga
profesional, teknikal, dan pembantu dalam satu kelompok kecil yang saling
dalam bentuk konferensi tim, yang biasanya membutuhkan waktu, yang sulit
untuk dilaksanakan pada waktu-waktu sibuk. Hal pokok dalam metode tim
adalah ketua tim sebagai perawat profesonal harus mampu menggunakan
kepemimpinan ketua tim, model tim akan berhasil bila didukung oleh kepala
ruang.
yang berpusat pada klien. Perawatan ini memberikan pengawasan efektif dari
kooperatif antara pemimpin dan anggota tim. Melalui pengawasan ketua tim
asuhan keperawatan.
tim tidak dapat menjalin hubungan yang lebih baik dengan pasien, keterbatasan
3. Metode primer
ada kejelasan antara pembuat rencana asuhan dan pelaksana. Metode primer
ini ditandai dengan adanya keterkaitan kuat dan terus-menerus antara pasien
primer adalah ada tanggung jawab dan tanggung gugat, ada otonomi, dan
klien kepada perawat atau tenaga kesehatan lainnya. Selain itu, asuhan yang
PERAWAT PRIMER
saat dinas. Pasien akan dirawat oleh perawat yang berbeda untuk setiap shift,
dan tidak ada jaminan bahwa pasien akan dirawat oleh orang yang sama pada
satu perawat, dan hal ini umumnya dilaksanakan untuk perawat privat atau
adalah perawat lebih memahami kasus per kasus, sistem evaluasi dari
Kepala Ruangan
setara.
Disamping itu, karena saat ini perawat yang ada di RS sebagian besar
Contoh :
untuk ruang model MAKP ini diperlukan 26 perawat. Dengan
seorang kepala ruang rawat juga Ners. Perawat associate (PA) 21 orang,
PA PA PA PA
PA PA PA PA
PA PA PA PA
yang diharapkan.
Pengobatan
Tabel 1. Strata – strata dalam sistem JCIA
Misi JCIA
Tujuan JCIA
1. Kualitas pelayanan
2. Kepercayaan masyarakat
4. Staff safety
5. Revenue
6. Margin
7. Kesejahteraan karyawan
8. Daya saing
Manfaat JCIA
karyawan
Persyaratan umum
1. Izin operasi
Standar JCIA
c. Care of patient
d. Assesment of patient
2. Organitation function
F. Uraian Tugas
penelitian.
implementasi MPKP
Kedudukan
Perawat ketua /TIM adalah seorang perawat professional dalam
Tugas Pokok :
Uraian Tugas:
1. Bersama anggota group melaksanakan Askep sesuai standar
sebelumnnya.
pengobatan dokter.
service, mengatur tugas peserta didik, mengatur tata tertib ruangan yang
ruangan.
12. Membantu karu untuk menilai mutu pelayanan askep serta tenaga
keperawatan
Uraian Tugas:
3. Memberi waktu kepada peserta didik untuk membaca rekam medis pasien
keperawatan
ruangan.
apabila peserta didik tidak hadir memberi bimbingan peserta didik sesuai
malam.
Uraian Tugas :
program pengobatan.
sebelumnya.
pengobatan dokter
7. Membantu pelaksanaaan rujukan
kesehatan
11. Mengatur tata tertib ruangan yang ditujukan kepada semua petugas,
lingkungannya.
A. Hasil kajian
Analisis situasional fungsi manajemen dikaji oleh mahasiswa profesi Ners
uni versitas fort de kock tahun 2021 untuk mencapai kompetensi praktek manajemen
yang ada yang ada di kabupatenTanah datar, Sumatera Barat yaitu di Kecamatan
oleh masyarakat dan sebagai Rumah Sakit pusat rujukan seyogyanya pasien
membawa surat rujukan dari Puskesmas, Klinik atau Praktek Dokter ke Rumah
Pelengkap ( Mata, Paru, Syaraf, THT, Kulit & Kelamin, Kesehatan Jiwa.
b. Input
2021.
Gambaran hasil analisa situasi ruangan di ruangan Anak RSUD Prof. DR.
a) Man
1. Gambaran pasien diruangan di ruang Anak RSUD Prof. DR. MA
Hanafiah, SM Batusangkar
a. Aspirasi Pneumonia
d. TFA
e. BP
f. Diare
g. Demam dengue
h. Demam Tyfoid
i. Talasemia
j. Demam rematik
b. Jenis Kelamin
Diagram 2
Distribusi Frekuensi Jenis Kelamin
Umur
17%
8% 41-50
51-60
31-40
21-30
8%
67%
c. Pendidikan
Diagram 3
Distribusi Frekuensi Pendidikan
PENDIDIKAN
18%
D-III
S1 Keperwatan
18% S1 - Ners
64%
d. Golongan
Diagram 4
Distribusi Frekuensi Golongan
Golongan
9%
Gol III
Gol II
91%
Diagram 5
Distribusi Frekuensi Lama Kerja
Lama kerja di RS
18%
0-5 thn
45% 6-10 thn
11-15 thn
> 15 thn
36%
Kuesioner di sebar melalui google form dari tanggal 6-8 agustus, dan
mendapat tanggapan yang positif dari responden yaitu perawat ruang anak
2) Observasi
pada umum nya yaitu parsial care. dimana membutuhkan banyak tindakan
tanggal 8 agustus 2021 didapatkan jumlah pasien yaitu 2 orang dan semua
nya memiliki tingkat ketergantungan parsial care. Shif pagi jumlah perawat
nya terdapat 2 orang dengan 1 orang karu, shif siang 2 orang serta shift
3) Wawancara
penanggung jawab shift siang dan malam di berikan pada perawat yang
lebih senior. Pelaksanaan pre dan post confence ada dilaksanakan tiap hari.
telah di lakukan.
1 Tensimeter 2
2 Stetoskop 3
3 Oksigen 6
4 Slym zuiker (suction) 2
5 VC set 1
6 Gunting perban 1
8 Bengkok 1
9 Termometer 3
11 Standar infuse 19
12 Masker oksigen 3
13 Nasal kateter 19
14 Hamer reflec 2
15 Set infuse 5
No Nama Keterangan
1 Pethidine 3
2 Morphine 3
3 Fentanyl 3
4 Codein 3
Daftar Alat Tenun, Jumlah dan Standar yang tersedia di ruangan Anak
RSUD Prof. DR. MA Hanafiah, SM Batusangkar
1 Gordyn 4
2 Sprei 4
3 Penutup sprei 1
4 Selimut biasa 1
5 Sarung bantal 3
6 Steek laken 4
7 Masker 2
Daftar Alat Rumah Tangga, Jumlah dan Standar yang tersedia di ruangan
Anak Rsud Ma Hanafiah Batusangkar.
1 Lemari penyimpanan 3
2 Rak besi/metal 2
3 Lemari kaca 1
5 Lemari kayu 5
6 Meja kayu/rotan 1
8 Meja tulis 2
9 Meja tamu 2
10 Kursi putar 3
11 Locker katun 3
12 Lemari es 1
13 Kipas angin 1
14 Kompor gas 1
16 Hidran kebakaran 1
melalui kerjasama berbentuk kolaborasi dengan klien dan tenaga kesehatan lain
Pemerintah.
melaksanakan tugas dan melindungi pasien dari tindakan yang tidak terapeutik.
Standar kinerja dapat digunakan untuk kinerja individual, dan kriteria dapat
fisik dan kuantitatif, unit pelayanan, jam personel, kecepatan, biaya, modal, pajak,
program, dan standard-standard yang tidak jelas. Mereka juga menetapkan sebagai
kualitatif dan kuantitatif, kriteria atau norma, dan sebagai suatu aturan standard
atau test dimana suatu pengevaluasian atau keputusan dapat dijadikan dasar.
kriteria keperawatan klinik dihadapkan pada pengukuran hasil pasien dan proses
oleh PPNI (2010) yang mengacu dalam tahapan proses keperawatan, yang
2. Sumber data adalah pasien, keluarga atau orang yang terkait, tim kesehatan,
Status biologis-psikologis-sosial-spritual
tanda/gejala (S), atau terdiri dari masalah dan penyebab (P, E).
3. Bekerjasama dengan pasien dan petugas kesehatan lainnya untuk
terbaru.
tindakan keperawatan.
d. Standard IV : Implementasi
Asuhan Keperawatan.
pencapaian tujuan.
keperawatan
Batusangkar
Dilakukan sesuai panduan yang sudah ditetapkan.
f) Sumber Dana
jaminan pelayanan kesehatan BPJS dari Depkes. Selain itu, perawat juga
mendapat insentif (jasa medic). Dalam hal pembagian jumlah insentif semua
1. Planning
a. Visi, Misi, dan Moto
Dari hasil observasi dan wawancara belum dirumuskan visi, misi, dan
moto ruangan anak. Hanya terdapat visi misi moto rumah sakit secara
umum
bahwa rata-rata pasien yang dirawat diruangan Anak berada pada tingkat
c. Preconference
shift pagi saja, sedangkan untuk shift siang dan malam tidak dilakukan
preconference.
d. Bimbingan mahasiswa
e. Jadwal shift
Penjadwalan shift dilakukan 1 bulan sekali oleh kepala ruang
dibuat dalam 3 shift yaitu pagi (07.30-14.00 WIB). Shift siang (14.00-
19.30 WIB). Shift malam (19.30-07.30). Kepala ruang dan wakiL kepala
ruangan hanya dinas pagi saja,tidak tertutup kemungkinan bisa dinas sore
f. Rapat
pandemic.
g. Ketenaga kerjaan
dibutuhkan dan dengan kriteria seperti apa pada suatu unit untuk setiap
oleh para ahli. Selain untuk menetapkan rumus ini juga dapat digunakan
untuk menilai dan membandingkan apakah tenaga yang ada saat ini
Ket :
A: Jmlah jam perawatan dalam 1 hari pasien parsial care 4 jam x 2 pasien
= 8 jam
jam
365- 78 X 7
2. Organizing
DIREKTUR
Kabid Yanmed
Dr. Suwanto
kepala ruangananak
Rafiah STr.Kep
KATIM
Riri surya
1. Kepala Ruang
mangannya.
mangannya.
yang lainnya.
2. Perawat Pelaksana
diagnosis.
kemampuannya.
sakratul maut.
administratif.
menurut fungsinya.
Melaksanakan tugas dinas pagi, siang, malam atau hari libur sesuai
penyakitnya (PKMRS).
a. Pergantian staf
antar perawat ataupun bidan dan bersikap adil serta konsisten terhadap
3. Actuating
a. Metode tim
Kuesioner
responden (70%).
Observasi
Wawancara
- kekurangan fasilitas
- Keterbatasan tenaga
- Sudah mengetahui konsep metode tim memudah kan dalam
responden ( 70%).
Masalah Keperawatan :
Anak
Kuesioner
Observasi
conference
yang seharusnya
Masalah Keperawatan :
rawat Anak
c. Operan SBAR
Kuesioner
rawat inap Anak Ada buku khusus untuk mencatat hasil laporan
overan
Observasi
optimal
Wawancara
- Sarana dan prasarana cukup tersedia
Masalah Keperawatan
4. Controlling
a. Audit dokumentasi
dokumentasi
Tidak 0 0
Ya 11 100
b. supervise
dan SIKI.
Tidak 0 0
Ya 11 100
c. Motivasi
Tidak 0 0
Ya 11 100
yang ada.
e. Kinerja Perawat
bekerja sesuai
terkadang masih belum terlihat untuk peran ketua tim dan perawat
pasien, perawat membagi dan berkoordinasi dengan baik satu sama lain
C. Output
meliputi
BOR menurut Huffman (1994) adalah “the ratio of patient service days to
parameter BOR yang ideal adalah antara 60-85% (Depkes RI, 2005).
Jumlah tt : 18 TT
18x3
pada diagnosis tertentu dapat dijadikan hal yang perlu pengamatan yang
lebih lanjut. Secara umum nilai AVLOS yang ideal antara 6-9 hari
(Depkes, 2005).
c. TOI (turn Over Interval = Tenggang perputaran)
tidur tidak ditempati dari telah diisi ke saat terisi berikutnya. Indikator ini
Idealnya tempat tidur kosong tidak terisi pada kisaran 1-3 hari.
d. BTO
adalah frekuensi pemakaian tempat tidur pada satu periode, berapa kali
tempat tidur dipakai dalam satu satuan waktu tertentu.Idealnya dalam satu
2. Mutu
kurang baik.
Diagram 5
Distribusi Frekuensi Mutu
3. Pasien Safety
optimal. (sudah ada segitiga resiko jatuh di bed pasien). Berdasarkan hasil
format pengkajian pada pasien yang beresiko jatuh (skala morse) dan
observasi yang dilakukan 100% sudah ada tampak pemberian tanda pada
1. Analisa Data
metode tim yang benar pembagian tugas konsep metode tim rawatan anak
(70%) sebanyak 7
responden ( 70%)
sangat baik,
perawat pelaksana
bertanggung jawab
kepada katim,
katim bertanggung
jawab kepada karu
dalam melakukan
asuhan
keperawatan
2. Perawat bersedia Adanya kemauan Tidak tersedianya Belum
mengikuti pre dan post perawat untuk waktu yang cukup optimalnya
pelaksanaan pre dan post Pre dan post pre,post conference over, pre dan
Sebanyak 80 % perawat
mengetahui yang
medis.
buku laporan
pasien
2. Rumusan Masalah
diruangan yaitu :
2. Belum optimalnya pelaksanaan serah terima, bedside hand over, pre dan post
2. Perioritas Masalah
Teknik perioritas masalah yang digunakan adalah teknik kriteria matrik ( kriteria
1. Sangat Rendah
2. Rendah
3. Cukup
4. Tinggi
5. Sangat Tinggi
conference
SBAR
3. P O A ( PLANNING OF ACTION )
PLANNING OF ACTION
Kegiatan ung
Jawab
1. Belum Memberika Meningkatk Kepala Disesua Diruang petugas Rini
target
100%
2. Belum Mengadaka Untuk Kepala Disesua Diruang Terlaks Risa
over, pre dan pre dan post hand over, anak hand
Anak confere
nce
diruana
gan
anak
dengan
target
100%
3. Belum Mengadaka Untuk kepala Disesua Diruang Terlaks Rina A
efisien
dengan
Target
100%
LAMPIRAN
FORMAT KUESIONER
MANAJEMEN KEPERAWATAN
A. DATA UMUM
a. 0 – 5 thn
b. 6 – 10 thn
c. 11 – 15 thn
B. MANAGEMENT APPROACH
No Pertanyaan Ya Tidak
Karakteristik Unit
1 Apakah ada filosofi ruangan
2 Apakah rencana jangka pendek (harian, bulanan, tahunan)
ada disusun
Metode MPKP
3 Apakah katim melakukan pengkajian terhadap pasien baru
4 Apakah katim menetapkan renpra berdasarkan analisis
ruangan
7 Apakah katim membuat daftar pasien bersama kepala
ruangan
8 Apakah katim menetapkan Perawat Pelaksana yang
di ruangan
16 Apakah rencana kebutuhan perawat ruangan telah disusun
masing-masing
20 Jika Sudah Memiliki uraian tugas, apakah uraian tugas
perawat ruangan
21 Apakah Karu ada membagi jadwal dinas staf perawat
bersama Katim
22 Apakah Karu ada membuat daftar pasien bersama Katim
Pengarahan
23 Apakah karu ada memimpin operan
24 Apakah operan dilaksanakan tepat waktu
25 Apakah operan yang dilakukan selama ini sudah
ruangan
29 Apakah ruangan sudah menjalankan discharge planning
kepada pasien
30 Apakah karu ada melakukan supervisi
31 Apakah Karu atau Katim ada melakukan bedsite teaching
32 Apakah perawat ruangan sudah ada melakukan ronde
keperawatan
33 Apakah katim melakukan orientasi kepada perawat baru
34 Apakah katim memimpin konfrensi kasus
35 Apakah katim melakukan kontrak dengan klien/ keluarga
terapeutik
36 Apakah katim Melakukan bimbingan dan evaluasi PP dalam
SOP
37 Apakah katim memonitor dokumentasi yang dilakukan oleh
PP
38 Apakah katim Membantu dan memfasilitasi terlaksananya
kegiatan PP
39 Apakah katim Melakukan tindakan keperawatan yang
pemeriksaan laboratorium
41 Apakah katim melakukan kegiatan serah terima klien
pelaksana
42 Apakah katim melakukan evaluasi ASKEP dan membuat
klien/keluarga ?
Pengendalian
46 Apakah ada dilakukan audit dokumentasi
47 Apakah ada evaluasi terhadap asuhan keperawatan yang
telah diberikan
Output
48 Apakah ada dilakukan survey kepuasan pasien/keluarga
C. METODA TIM
1. Pengetahuan
a. Perawat ruangan dibagi menjadi dua sampai tiga tim yang terdiri dari
sibuk.
nya.
Metode MPKP
a. Sudah
b. Belum
...........................................................................................................................
...........................................................................................................................
................................................................
D. Konfrensi
1. Pengetahuan
a. Bersedia
b. Tidak bersedia
2. Jika bersedia kapan waktu yang tepat untuk melakukan pre dan post
konfrens?
a. 10 – 15 menit
b. 15 – 30 menit
c. Sesuai kebutuhan
asuhan keperawatan.
2. Sikap
Berilah tanda checklist (v) pada jawaban yang menurut saudara paling tepat
segera dicatat
6 Perawat tidak perlu melakukan evaluasi keperawatan secara
terus-menerus
7 Timbang terima dilakukan pada setiap pasien baru dan
SS = Sangat Setuju
S = Setuju
TS = Tidak Setuju
STS = Sangat Tidak Setuju
E. MUTU
Tidak Serin
N Jarang Selalu
PERNYATAAN pernah g
O (2) (4)
(1) (3)
1 Perawat mengetahui tentang cara penilaian
pasien
8 Perawat melakukan cuci tangan pada sebelum
penatalaksanaan nyeri
13 Perawat melakukan pemenuhan kebutuhan
cemas
18 Perawat mendokumentasikan hasil penilaian dan
penatalaksanaan cemas
19 Perawat memberikan pengetahuan kepada
nosokomial
Hal – Hal yang mendukung / memotivasi saya dalam melaksanakan tugas saya
sebagai perawat
Hal – Hal yang menghambat / memotivasi saya dalam melaksanakan tugas saya
sebagai perawat:
Keterangan :
Selalu (SL) : Dikerjakan terus menerus dan tidak pernah tidak dikerjakan
No Pernyataan SL SR KK TP
1 Situasion
nama pasien
b. Pada saat handover saya menyampaikan
umur pasien
c. Pada saat handover saya menyampaikan
keluhan sebelumnya
b. Pada saat handover saya menyampaikan
riwayat alergi
3 Asssesment
4
a. Pada saat handover saya menyampaikan
perlu dilanjutkan
b. Pada saat handover saya menyampaikan