Proposal Tesis Aisyah
Proposal Tesis Aisyah
Proposal Tesis Aisyah
PROPOSAL TESIS
OLEH:
PROPOSAL TESIS
OLEH:
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar
dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi
dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,
kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat,
bangsa dan negara.1
1
Republik Indonesia. Undang-Undang RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional (Cet, II: Jakarta: Sinar Grafika, 2005) hal. 2
manusia menuju kedewasaan, baik secara akal, mental maupun moral, untuk
menjalankan fungsi kemanusiaan yang diemban sebagai khalifah fi ardhi
(pemelihara) pada alam semesta ini. Dengan demikian, fungsi utama pendidikan
adalah mempersiapkan generasi penerus dengan kemampuan dan keahliannya
yang diperlukan agar memiliki kemampuan dan kesiapan untuk terjun ke tengah
lingkungan masyarakat.2
ّ تّٖ ّّأَي
ّّْٖنَ ّ َّما ّتَ ُكونُوا ِّ َو ِل ُكلّّٖ ّ ِوجّٖ َهةٌ ّه َُو ّ ُم َو ِلي َهاّٖ ّفَٱسّٖتَ ِبقُواْ ّٱلّٖخَيّٖ َٰ َر
ّّّّّٖٱَّللّ َعلَ َٰىّ ُك ِلّشَيّٖءّّٖقَّدِير َيأّٖتِّ ِب ُك ُم ه
َ ّٱَّللُّ َج ِمي ًعاّّٖ ِإ هن ه
Artinya : Dan bagi tiap-tiap umat ada kiblatnya (sendiri) yang ia menghadap
kepadanya. Maka berlomba-lombalah (dalam membuat) kebaikan.
Di mana saja kamu berada pasti Allah akan mengumpulkan kamu
sekalian (pada hari kiamat). Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas
segala sesuatu.
2
Binti Maunah, Perbandingan Pendidikan Islam, (Yogyakarta: Teras, 2011) hal. 61
Sekolah yang ingin bersaing harus menerapkan strategi yang benar bukan
menempatkan sekolah lain seperti musuh dalam peperangan, tetapi sebagai
sekolah yang ibaratnya mau diajak berlomba-lomba dalam kebaikan. Muthoifin
pernah mengungkapkan bahwa suatu harapan atau tujuan dalam Islam tentunya
harus dilalui dengan proses yang benar, lurus dan sesuai dengan aturan yang ada.
Sebaliknya, jika jalan yang dilalui itu tidak sesuai dengan prosedur, maka sebesar
apapun harapan yang diimpikan sungguh sangat mustahil untuk diwujudkan. 3
Memasuki masa saat ini yang mana sedang terjadinya pandemi covid 19 yang
menjadikan kendala pembelajaran di sekolah-sekolah. Padahal keberhasilan
jalannya sekolah lebih banyak di tentukan oleh ketangguhan kepala sekolah.
Kepala sekolah yang tangguh akan banyak mewarnai dan menyegarkan kembali
suasana sekolah.4 Abdullah Mukti dalam buku Mohamad Ali menyatakan bahwa
sepuluh penyebab keterpurukan Sekolah Islam yakni krisis kepemimpinan kepala
sekolah, minimnya pembinaan dari pihak penyelenggara, putusnya jalan
komunikasi dengan masyarakat dan dari pihak penyelenggara, tata
kelola/manajemen sekolah yang tidak tertata dengan baik, sumber daya manusia
yang dimiliki sepenuhnya di curahkan untuk pengembangan sekolah, konflik
kepentingan di tingkat internal sekolah, tata keuangan tidak transparan dan
akuntabel, jumlah perolehan siswa sangat minim kondisi fisik sekolah tidak
terawat sehingga kusam dan kotor, dan tidak ada terobosan program unggulan
atau ciri khusus sebagai sekolah Islam. 5
Menurut Kotler & Keller brand image adalah proses dimana seseorang
memilih, mengorganisasikan, dan mengartikan masukan informasi untuk
menciptakan suatu gambaran yang berarti. 6Sedangkan brand image menurut
Kotler& Amstrong adalah seperangkat keyakinan konsumen mengenai sebuah
3
Muthoifin, Man Jadda Wajada dalam Kisah 12 Menit: Studi Nilai-Nilai Bijak Motivasi dan
Implikasi, (The 4th University Research Coloquium, 2016), ISSN 2407-9189 Hal. 68
4
Mohamad Ali. Reinvensi Pendidikan Muhammadiyah.. (Jakarta: Al-Wasat Publishing
House. 2010), Hal 122
5
Mohamad Ali, Menggerakkan Pendidikan Muhammadiyah; Memupuk Nilai-Nilai
Keunggulan untuk Membangun Perguruan Berkemajuan, (Surakarta: Muhammadiyah University
Press, 2020). Hal. ix
6
Philip Kotler & Kevin Lane Keller, Manajemen Pemasaran, Jilid 1, (Jakarta: Erlangga,
2008), Hal. 260
merek tertentu.7 Dapat dijelaskan bahwa brand image merupakan hasil persepsi
oleh konsumen lembaga pendidikan terkait atribut yang melekat lembaga
pendidikan tersebut. Citra merek tidak terbentuk dengan sendirinya, ia terbentuk
dengan waktu yang lama dan dari apa yang dipersepsikan oleh konsumen
pendidikan. Lembaga pendidikan dituntut mampu memunculkan kesan-kesan
positif melalui prestasi-prestasi maupun keunggulan yang kompetitif serta mampu
menjadi citra yang baik dimata masyarakat. Karena citra yang positif dari para
pengguna layanan merupakan pengalaman yang menunjukan bahwa mereka
percaya, merasa puas, loyal dan pada gilirannya akan mampu menjalin kerja sama
yang saling menguntungkan. Menurut Huddleston yang dikutip oleh Alma,
daya tarik, yang akhirnya akan membentuk citra terhadap lembaga pendidikan,
Hal ini yang menjadi perhatian kepala sekolah untuk meningkatkan daya
saing di masa pandemi covid 19. Oleh karena itu muncul sebuah penelitian
dengan judul “STRATEGI KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN
DAYA SAING LEMBAGA DI MASA PANDEMI COVID 19 ( Studi Multisitus
di SMPN 1 Boyolangu dan SMPN 2 Sumbergempol).
B. Fokus Penelitian
7
Philip Kotler&Gary Amstrong, Dasar-Dasar Pemasaran, (Jakarta:Indeks, 2001), Hal. 225
8
Buchari Alma, Manajemen Corporate & Strategi Pemasaran Jasa Pendidikan, (Bandung:
Alfabeta, 2008), Hal.. 57
3. Bagaimana Evaluasi Kepala Sekolah dalam meningkatkan daya saing
lembaga di masa pandemi covid 19?
C. Tujuan Penelitian
berikut :
Hasil penelitian ini diharapkan agar berguna, baik secara teoritis maupun
praktis. Adapun kegunaan penelitian ini adalah :
1. Secara Teoritis :
b. Sebagai bahan acuan bagi penelitian yang akan datang sesuai dengan
permasalahan yang akan diteliti.
2. Secara Praktis
E. Penegasan Istilah
Untuk mempermudah pemahaman tentang apa yang diteliti penulis,
perlu diberikan penegasan istilah sesuai dengan tema skripsi, sebagai
berikut:
1. Secara Konseptual
a. Strategi
b. Kepala Sekolah
9
Hamruni, Strategi Pembelajaran. ( yogyakarta: Insan Madani, 2012), hal. 2-3
10
Donni Juni Priansa, Manajemen Supervisi dan Kepemimpinan Kepala Sekolah (Bandung:
Alfabeta, 2014), Hal. 49.
merupakan pemimpin pendidikan tingkat satuan pendidikan yang harus
memiliki dasar kepemimpinan yang kuat. Untuk itu, setiap kepala
sekolah harus memahami kunci sukses kepemimpinannya, yang
mencakup: pentingnya kepemimpinan kepala sekolah, indikator
kepemimpinan kepala sekolah efektif, sepuluh kunci sukses
kepemimpinan kepala sekolah, model kepemimpinan kepala sekolah
yang ideal, masa depan kepemimpinan kepala sekolah, harapan guru
terhadap kepala sekolah, dan etika kepemimpinan kepala sekolah.11
Dalam Permendiknas No. 1 tahun 2007 disyaratkan lima kompetensi
yang harus dimiliki kepala sekolah, yaitu kompetensi kepribadian,
kompetensi manajerial, kompetensi kewirausahaan, kompetensi
supervise, dan kompetensi sosial. 12
c. Daya Saing
2. Secara Operasional
11
Mulyasa, Manajemen dan Kepemimpinan Kepala Sekolah (Jakarta: Bumi Aksara, 2015),
Hal. 16.
12
Hasan Basri, Kepemimpinan Kepala Sekolah (Bandung: Pustaka Setia, 2014), Hal. 174.
13
Mohammad Sahroni, Analisis dan Strategi Meningkatkan Daya Saing Sekolah, Hal. 23.
Penegasan operasional adalah definisi yang didasarkan pada sifat-sifat hal
yang didefinisikan serta yang di amati. Maka secara operasional yang disebut
“Strategi Kepala Sekolah dalam meningkatkan daya saing lembaga” adalah
Strategi Kepala Sekolah merupakan rencana tindakan (rangkaian kegiatan)
termasuk penggunaan metode dari berbagai sumber daya dalam pembelajaran
agar tujuan pembelajaran dapat tercapai. Dalam hal ini bukan hanya dalam
memimpin lembaga pendidikan melainkan mempengaruhi orang lain baik
individu maupun kelompok dalam sebuah organisasi. Dengan tujuan
memberikan pengaruh untuk mencapai tujau yang telah ditetapkan secara
efektif dan efisien.14
F. Penelitian Terdahulu
Pemaparan penelitian terdahulu yang relevan dengan penelitian ini adalah
sebagai berikut;
1. Penelitian yang dilakukan oleh Burhana Rizky, Rodiyatin Puput T, dan
Iffah Af’idah dengan judul “Strategi Kepala Sekolah Dalam
Mempertahankan Mutu Pendidikan Pada Masa Pandemi Covid -19 di SMA
14
Hasan Basri, Kepemimpinan Kepala Sekolah (Bandung: Pustaka Setia, 2014), Hal. 174.
Ar-Rahmah Malang”, tahun 2021. Dalam penelitian ini menggunkan
metode deskripsi ekploratif dengan mendeskripsikan sesuatu fenomena
ataupun objek yang didapat. Permasalahan penelitian ini adalah strategi
yang diterapkan oleh kepala sekolah dalam mempertahankan mutu
pendidikan pada masa Pandemi ini tetap menjaga profesionalitas guru
dengan melakukan pembinanan-pembinaan agar tetap melaksanakan tugas
pokok serta fungsi yang baik, dengan menerapkan protokolo kesehatan
secara ketat untuk seluruh warga sekolah selain itu tenaga pendidik serta
kependidikan diberikan fasilitas tes kesehatan yang bertujuan mendeteksi
virus corona.15
2. Jurnal karya Irawati Dan Mhd Subhan dengan judul “Kepemimpinan
Pendidikan Untuk Meningkatkan Daya Saing Di Madrasah Aliyah Kampar
Timur” tahun 2017. Jurnal ini berisi tentang bagaimana sebuah
kepemimpinan dapat meningkatkan daya saing sebuah madrasah. Upaya
Kepala Madrasah dalam meningkatkan daya saing adalah sebagai berikut.
Pembuatan rencana kerja srategis dalammengembangkan Madrasah untuk
meningktakan daya saing, meningkatkan motivasi kerja pendidik dan
tenaga kependidikan, Menjalin hubungan baik dengan masyarakat
tempatan, melibatkan masyarakat tempatan dalam kegiatan Madarasah,
Menerapkan manajemen berbasis siswa. 16
3. Jurnal karya Siti Umayah yang berjudul “Upaya Guru Dan Kepala
Madrasah Dalam Meningkatkan Daya Saing Madrasah” tahun 2015. Isi
dari jurnal tersebut adalah strategi guru Sekolah Islam dan kepala sekolah
untuk meningkatkan daya saing sekolah dan untuk menganalisis
objektivitas strategi menuju sekolah berdaya saing. berupaya untuk
mempertahankan setiap prestasi yang telah diraihnya. Karenanya, dalam
penelitian ini ditemukan bahwa Upaya kepala Madrasah dan Guru dalam
15
Burhana Rizky, Rodiyatin Puput T, dan Iffah Af’idah, Strategi Kepala Sekolah Dalam
Mempertahankan Mutu Pendidikan Pada Masa Pandemi Covid -19 di SMA Ar-Rahmah Malang,
Jurnal Studi Kependidikan dan Keislaman, Vol. 8 No. 1 2021 Hal. 51
16
Irawati dan MHD Subhan, Kepemimpinan Pendidikan Untuk Meningkatkan Daya Saing Di
Madrsah Aliyah Kampar Timur, Jurnal Manajemen Dan Pendidikan Islam, Volume 3 Nomor 1,
2017, Hal. 6.
meningkatkan daya saing ini, baik di MTsN Ngablak MTs Ma’arif 3
Grabag pada akhirnya menghasilkan enam sumber daya madrasah yang
mempunyai daya dukung tinggi yang telah terbukti memberikan
keberhasilan bagi madrasah dalam melaksanakan upaya peningkatan
mutu dan daya saing madrasah, yaitu: adaya upaya yang terus menerus
akan peningkatan profesionalitas ketenagaan yang terdiri dari para guru
dan karyawan, peningkatan manajemen dan administrasi madrasah 17
Tabel. 1.1
Perbedaan dan Persamaan Penelitian Terdahulu
17
Siti Umayah, Upaya Guru Dan Kepala Madrasah Dalam Meningkatkan Daya Saing
Madrasah, Jurnal Kajian Pendidikan Islam, Vol. 7, No. 2. 2015, Hal 2.
corona.
2. Jurnal karya Irawati Upaya Kepala Persamaan Perbedaan
Dan Mhd Subhan Madrasah dalam penelitian penelitian ini
dengan judul meningkatkan daya terdapat pada terletak pada
saing adalah sebagai
“Kepemimpinan membahas lokasi
berikut. Pembuatan
Pendidikan Untuk terkait daya penelitian dan
rencana kerja srategis
Meningkatkan saing sebuah fokus pada
dalammengembangka
Daya Saing Di lembaga peningkatkan
n Madrasah untuk
Madrasah Aliyah pendidikan. pengembang
meningktakan daya
Kampar Timur” saing, meningkatkan peningkatan
tahun 2017. motivasi kerja daya saing
pendidik dan tenaga lembaga.
kependidikan,
Menjalin hubungan
baik dengan semua
pihak.
3. Jurnal
3 karya Siti Hasil yang Meneliti Perbedaan
Umayah
3 yang diperoleh berupa upaya Penelitian ini
berjudul
3 “Upaya upaya-upaya yang kepala terletak pada
Guru
3 Dan Kepala dilakukan oleh para sekolah lokasi
Madrasah
3 Dalam pendidik untuk meningkatkan penelitian dan
Meningkatkan meningkatkan daya daya saing pada
Daya Saing saing lembaga lembaga. fokusnya
Madrasah” tahun dalam hal ini yakni guru
2015. madrasah dan kepala
madrasah.
.
Dari kajian penelitian terdahulu dengan judul yang selaras diatas, maka
perbedaan pada penelitian ini terletak pada lokasi penelitian, kondisi sekolah,
kondisi guru, kondisi siswa, dan kebijakan sekolah terkait tentang
peningkatan daya saing lembaga. Penelitian yang akan penulis lakukan ini
menguatkan, menguji kembali penelitian yang terdahulu dan penelitian ini
lebih terpusat pada strategi kepala sekolah dalam meningkatkan daya saing
lembaga yang diaplikasikan dalam proses yang ada di sekolah.
G. METODE PENELITIAN
1. Rancangan Penelitian
Jenis penelitian yang akan penulis gunakan pada proposal ini adalah
kualitatif. Jenis penelitian kualitatif yang bertujuan untuk memperoleh dan
merekontruksi pemahaman, sedangkan data emperik yang dimanfaatkan
untuk memperoleh dan merekonstruksi pemahaman adalah data kualitatif.
Berdasarkan permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini, maka
penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian deskriptif. Penelitian
deskriptif adalah penelitian yang diarahkan untuk memberikan gejala-
gejala, fakta-fakta, atau kejadian secara sistematis dan akurat, mengenai
sifat-sifat populasi atau daerah tertentu.18
18
Nurul Zuriah, Metodologi Penelitian Sosial dan Pendidikan Teori-Aplikasi, ( Jakarta: PT
Bumi Aksara, 2006), hal.47
19
Arif Farchan, Pengantar penelitian dalam pendidikan, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar,2005),
hal. 447
berkaitan dengan strategi kepala sekolah dalam meningkatkan daya saing
lembaga.
2. Kehadiran Peneliti
20
Ahmad Tanzeh, Metodologi Penelitian Praktis, (Yogyakarta: Teras, 2011), hal. 167
21
Sukardi, Metodologi Penelitian Pendidikan: Kompetensi dan Prakteknya, (Jakarta: Bumi
Aksara, 2005), hal. 53
Penelitian ini di fokuskan SMPN 1 Boyolangu dan di SMPN 2
Sumbergempol. Wilayahnya di sebelah selatan jantung kota. Untuk SMPN
1 Boyolangu berada di pinggir jalan raya jalur antar Kecamatan
Boyolangu dan Kecamatan Campurdarat, dan SMPN 2 Sumbergempol
berada di Desa junjung Kecamatan Sumbergempol.
4. Sumber Data
Dilihat dari segi perolehan data, sumber data yang ada dalam
penelitian ini adalah data primer. Data primer merupakan sumber data yang
diperoleh dari sumber utama tanpa melalui perantara.Peneliti menggunakan
data ini untuk mendapatkan informasi dengan melakukan observasi
langsung dilapangan dan wawancara kepada para informan mengenai
strategi kepala sekolah yang diterapkan di sekolah di masa pandemi.
22
Lexy J Moleong, Metodologi Penelitian ...... hal. 157
23
Ahmad Tanzeh, Metodologi Penelitian...... hal. 80
1. Person, yaitu sumber data yang bisa memberikan data berupa jawaban
lisan melalui wawancara.
b. Wawancara
Wawancara adalah percakapan yang dilakukanoleh dua pihak yaitu
pewawancara yang mengajukan pertanyaan danyang diwawancarai yang
memberikan jawaban atas pertanyaan itu. Wawancara dibagi menjadi tiga,
yakni wawancara tak terstruktur, wawancara semiterstruktur dan
wawancara terstruktur. Wawancara tak terstruktur sering disebut
wawancara mendalam, wawancara semiterstruktur wawancara yang
terbuka bagi informan sedangkan wawancara terstruktur disebut
wawancara baku, yang susunan pertanyaannya sudah ditetapkan
sebelumnya dengan pilihan-pilihan jawaban yang sudah disediakan. 25
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan wawancara semi
terstruktur. Peneliti pada mulanya menanyakan beberapa pertanyaan yang
sudah terstruktur, kemudian satu persatu diperdalam dengan mencari
keterangan lebih lanjut mengenai strategi kepala sekolah dalam
meningkatkan daya saing lembaga (studi kasus multi di SMPN 1
Boyolangu dan di SMPN 2 Sumbergempol).
24
Ngalim Purwanto, Prinsip-Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran. (Bandung:
RemajaRosdakarya, 2002), hal. 149
25
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2016),
hal. 233
c. Dokumentasi
6. Analisis Data
a. Reduksi Data (Data Reduction)
26
Ibid ........, hal. 206
27
Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif…, hal. 247
dan mendukung pada tahap pengumpulan data berikutnya. Tetapi apabila
kesimpulan yang dikemukakan pada tahap awal didukung oleh bukti-bukti
yang valid dan konsisten saat peneliti kembali ke lapangan mengumpulkan
data.
b. Triangulasi
28
Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif…, hal.252
29
Sugiyono, Metode Penelitian ….., hal. 272
pembanding data itu sendiri, untuk keperluan pengecekan atau sebagai
pembanding terhadap data itu.30
c. Perpanjangan Pengamatan
8. Tahapan-Tahapan Penelitian
Tahapan penelitian ini terdiri dari lima tahap yaitu; tahap pra lapangan,
tahap pekerjaan lapangan, tahap analisis data, dan tahap pelaporan hasil
penelitian. Tahap-tahap dalam penelitian ini antara lain:32
30
Imam Gunawan, Metode Penelitian Kualitatif. (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2013), hal. 218-
219
31
Ahmad Tanzeh Metodologi Penelitian Praktis..., hal. 271
32
Ahmad Tanzeh, Metodologi Penelitian Praktis..., h. 169
Pada tahap ini peneliti melakukan berbagai macam persiapan sebelum terjun
ke dalam kegiatan penelitian, di antaranya mengurus perijinan. Pada tahap ini
peneliti meminta ijin kepada pihak sekolah secara lisan maupun tertulis dengan
menyerahkan surat ijin penelitian, selain itu peneliti juga melakukan pengamatan
tentang kegiatan di masing-masing SMPN 1 Boyolangu dan di SMPN 2
Sumbergempol.
Ada tahap ini peneliti terjun secara langsung di lokasi penelitian, yakni di
SMPN 1 Boyolangu dan di SMPN 2 Sumbergempol, peneliti mengumpulkan data
dengan beberapa metode di antaranya:
Pada tahap ini penulis menyusun semua data yang telah terkumpul secara
sistematis dan terinci, sehingga data tersebut mudah dipahami dan temuannya
dapat diinformasikan kepada orang lain secara jelas dan sistematis.
c. Tahap pelaporan
Tahap ini merupakan tahap akhir dari tahapan penelitian yang penulis
lakukan. Tahap ini dilakukan dengan membuat laporan tertulis dan hasil
penelitian yang telah dilakukan. Dalam penulisan laporan ini, peneliti
menguraikan bagaimana proses , langkah-langkah yang dengan ini berjudul :
“Strategi Kepala Sekolah dalam Meningkatkan Daya Saing Lembaga di masa
Pandemi Covid 19 (Studi Multi Kasus di SMPN 1 Boyolangu dan
SMPN 2 Sumbergempol).
H. Sistematika Pembahasan
pembahasan yang terdiri dari tiga bagian, yaitu: bagian awal, bagian inti dan
bagian akhir.
sistematika pembahasan.
2. Bab II Kajian Pustaka, pada bab ini berisis tentang landasan teori dari
3. Bab III Metode Penelitian, pada bab ini akan disajikan tentang metode
intepretasi dan penjelasan dari temuan teori yang diungkap dari lapangan
6. Bab V Penutup, pada bab ini terdiri dari kesimpulan dan saran.
Umayah, Siti . 2015. Upaya Guru Dan Kepala Madrasah Dalam Meningkatkan
Daya Saing
Zuriah, Nurul . 2006. Metodologi Penelitian Sosial dan Pendidikan Teori-
Aplikasi. Jakarta: PT Bumi Aksara