Transmisi Otomatis Xii
Transmisi Otomatis Xii
Transmisi Otomatis Xii
A. KompetensiInti
KI-3 (Pengetahuan) : Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang
pengetahuan faktual, konseptual, operasional dasar, dan metakognitif
sesuai dengan bidang dan lingkup kerja Teknik Kendaraan Ringan
Otomotif. Pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks, berkenaan
dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora
dalam konteks pengembangan potensi diri sebagai bagian dari keluarga,
sekolah, dunia kerja, warga masyarakat nasional, regional, dan
internasional
KI-4 (Keterampilan) : Melaksanakan tugas spesifik dengan menggunakan alat, informasi, dan
prosedur kerja yang lazim dilakukan serta memecahkan masalah sesuai
dengan bidang kerja Teknik Kendaraan Ringan Otomotif.
Menampilkan kinerja di bawah bimbingan dengan mutu dan kuantitas
yang terukur sesuai dengan standar kompetensi kerja.
Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara
efektif, kreatif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan
solutif dalam ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di
bawah pengawasan langsung.
Menunjukkan keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru,
membiasakan, gerak mahir, menjadikan gerak alami dalam ranah
konkret terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah,
serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan
langsung
D. Materi Pembelajaran
Materi Faktual Transmisi Otomatis
dapat diamati dengan indera Torque Coverter.
atau alat N(Neutral)
P(Park)
D(Dive)
R(Reverse)
Transmisi Manumatic
Transmisi Tip tronic
Transmisi CVT (Continusly Variable Transmission)
G. SumberBelajar
Hand Out
Internet
H. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan Pertama ( 2 x 45 Menit )
Sintaks Langkah Saintifik
Tahap Kegiatan
Model M M M M M PPK Waktu
pemebelajaran Pembelajaran
Pembelajaran 1 2 3 4 5
Pendahuluan Melakukan Religiositas
pembukaan dengan
salam pembuka dan
berdoa untuk
memulai
pembelajaran
Memeriksa Disiplin
kehadiran peserta
didik sebagai sikap
disiplin
Menyiapkan fisik dan
psikis peserta didik
dalam mengawali
kegiatan
pembelajaran.
Memberikan Rasa ingin
gambaran tentang tahu
manfaat mempelajari
pelajaran yang akan
dipelajari.
Menyampaikan
tujuan pembelajaran
pada pertemuan
yang berlangsung
Mengaitkan materi Literasi
pembelajaran yang
akan dilakukan
dengan pengalaman
peserta didik dengan
Materi sebelumnya,
Guru menyampaikan
tatacara sistem
penilaian dalam
belajar.
Guru menampilkan
tayangan tentang
Prosedur dan teknik
perbaikan transmisi
otomatis
Stimulus Siswa mengamati
dan memahami
tayangan tentang
Prosedur dan teknik
perbaikan transmisi
otomatis
Guru menanyakan
maksud dari
tayangan tentang
Prosedur dan teknik
perbaikan transmisi
Inti Identifikasi masal otomatis
ah Siswa secara
berkelompok
mendiskusikan
tentang Prosedur
dan teknik perbaikan
transmisi otomatis
Guru meminta siswa
mengali informasi
tentang Prosedur
dan teknik perbaikan
Pengumpulan transmisi otomatis
data Siswa menggali
informasi tentang
tentang Prosedur
dan teknik perbaikan
transmisi otomatis
Guru memberikan
beberapa pertanyaan
yang berkenaan
tentang Prosedur
dan teknik perbaikan
Pembuktian transmisi otomatis
Siswa menjawab dan
mendiskusikan
pertanyaan yang
diberikan guru
secara berkelompok.
Menarik Siswa menyajikan
kesimpulan dalam bentuk hasil
diskusi kelompok
tentang Prosedur
dan teknik perbaikan
transmisi otomatis
Siswa lain
memberikan
tanggapan terhadap
presentasi kelompok
mengenai Prosedur
dan teknik perbaikan
transmisi otomatis
Siswa menerima
tanggapan dari siswa
lain dan guru
Siswa menyimpulkan
materi tentang
Prosedur dan teknik
perbaikan transmisi
otomatis
Guru menyimpulkan
pelajaran yang
sudah dibahas
Guru melaksanakan
penilaian
pengetahuan melalui
tes tertulis.
Guru memberikan Tanggung
tugas untuk jawab
Penutup pertemuan
selanjutnya.
Siswa melakukan Disiplin
pembersihan
peralatan, media dan
ruangan.
Guru mengarahkan Religiositas
siswa untuk berdo’a
sebelum selesai
pembelajaran.
I. Penilaian Pembelajaran
Penilaian Skala Sikap
Teknik penilaian : Observasi : sikap religiius dan sikap sosial
Bentuk penilaian : lembar pengamatan
Instrumen penilaian : jurnal (terlampir)
Pengetahuan
Jenis/Teknik tes : tertulis, lisan,dan Penugasan
Bentuk tes : uraian
Instrumen Penilaian : (terlampir)
Keterampilan
Teknik/Bentuk Penilaian :
Praktik/Performence
Fortofolio
Instrumen Penilaian : (terlampir)
Remedial
Bagi peserta didik yang belum memenuhi kriteria ketuntasan minimal (KKM), maka guru bisa
memberikan soal tambahan misalnya.
Sekolah : ……………………………………………..
Kelas/Semester : ……………………………………………..
Mata Pelajaran : ……………………………………………..
Ulangan Harian Ke : ……………………………………………..
Tanggal Ulangan Harian : ……………………………………………..
Bentuk Ulangan Harian : ……………………………………………..
Materi Ulangan Harian : ……………………………………………..
(KD / Indikator) : ……………………………………………..
KKM : ……………………………………………..
Pengayaan
Guru memberikan nasihat agar tetap rendah hati, karena telah mencapai KKM (Kriteria
Ketuntasan Minimal). Guru memberikan soal pengayaan sebagai berikut :
1. Membaca buku-buku tentang materi yang relevan.
2. Mencari informasi secara online tentang materi
3. Membaca surat kabar, majalah, serta berita online tentang materi
4. Mengamati langsung tentang materi yang ada di lingkungan sekitar.
Mengetahui
Kepala Sekolah SMK Darussalam Guru Mata Pelajaran
MemperbaikiTransmisi Otomatis
Bicara mobil matik, asosiasinya langsung mengarah pada kendaraan yang nyaman.
Ketidakhadiran pedal kopling, membuat kenyamanan mengendarai pada ‘belantara’ kemacetan
menjadi hal menyenangkan.
Untuk mengimbangi kenyamanan hal tersebut, upaya perbaikan menjadi konsekuensi logis.
Secara keseluruhan, perbaikan mobil jenis ini tidak begitu berbeda dengan manual atau
konvensional lainnya.
“Rumus untuk merawat transmisi otomatis hanyalah menjaga kebersihan pelumas. Artinya,
tentu dengan rajin menganti pelumas secara berkala. Apalagi bila sering melewati jalan macet,
tentu kerja pelumas kian berat dan akan cepat kotor,” papar Tjahja Tandjung dari Toda Racing.
Komponen transmisi otomatis yang menjadi krusial diperhatikan adalah transisi. Perangkat
inilah yang menjadi prioritas dalam perbaikan yang sesuai dengan prosedur, termasuk di
dalamnya pelumas yang dibutuhkan, yaitu Automatic Transmission Fluid (ATF).
Fungsinya tidak hanya melumasi, tapi lebih dari itu. Prinsip kerja hidraulik dalam transmisi
otomatis butuh ATF untuk mengatur pindah gigi dan kerja pelat kopling.
Tidak kalah penting adalah kesesuaian pelumas dengan transmisi matik yang digunakan.
Jangan sampai salah pelumas. Sementara untuk jumlah (liter), tergantung dari masing-masing
mobil bersangkutan. Harganya pun beragam, mulai dari Rp 70–170 ribu per liter di pasaran.
Penggunaan yang tepat
Selain perbaikan , perilaku yang tepat dan benar juga diperlukan untuk menjaga usia pakai
mobil bersangkutan. Sejatinya, perbaikan matik yang tepat, bisa dimulai dari perilaku
keseharian mengendarai matik.
Untuk kondisi jalan menanjak atau mendaki yang cukup curam, pindahkan tuas persneling ke
posisi L (Low), agar transmisi mengunci di gigi 1. Beberapa mobil kerap menempatkan mode
L dengan 1.
Sementara saat kondisi menurun, geser tuas ke perseneling D-3 atau overdrive (O/D) OFF,
untuk memberikan efek engine brake saat melaju. Bila kecepatan di bawah 50 km/jam, dapat
menggunakan posisi gigi 2. Bila jalan menurun curam, jangan ragu untuk menggunakan L
atau 1.
Bila berhenti sejenak saat lampu merah, sebaiknya pindahkan tuas ke N. Saat hendak melaju
dan posisi telah kembali ke D, jangan menginjak gas (full throttle) secara mendadak untuk
memberi kesempatan transmisi bekerja sewajarnya.
Bila perlu, saat jalan dalam kondisi padat merayap, sebaiknya tetap menggunakan posisi D,
sambil mengontrol pedal rem sesuai kebutuhan. Hindari memindahkan tuas secara sering agar
kemungkinan valve rusak akibat berakselerasi mendadak semakin kecil.
Deteksi dini
Setelah perbaikan dan perilaku sudah dijabarkan, kini langkah selanjutnya mendeteksi awal
gangguan yang mungkin bakal mendera mobil matik Anda. Pengecekan dini, periksa kebocoran
gasket di transmisi. Normalnya, volume oli sesuai dengan kebutuhan dan batas toleransi. Oleh
karena itu saat ganti oli (ATF) harus dilakukan jika sudah waktunya. Kekurangan pelumas dapat
menimbulkan kerusakan.
Letak bak penampung pelumas transmisi di bawah butuh perhatian. Komponen ini begitu rentan
dari kemungkinan tersenggol polisi tidur, batu, atau halangan lainnya. Bila tidak, berakibat
kebocoran cairan. Kebocoran tersebut dapat menghentikan mekanisme kerja transmisi
otomatis.
Segera kuras oli transmisi bila mobil matik Anda melintas pada genangan air tinggi. Potensi air
genangan merembes ke transmisi girboks begitu besar. Akibatnya, bisa merusak girboks bila
tak ditangani dengan cepat dan tepat. Jangan ambil risiko untuk hal ini.
Cara perbaikan transmisi otomatis sebenarnya tidaklah sulit seperti yang diperkirakan banyak
orang. Perbaikan transmisi otomatis yang dilakukan sama dengan perbaikan yang dilakukan
terhadap transmisi manual, berupa pengecekan terhadap kualitas minyak transmisi otomatis
(hampir sama dengan minyak rem/Automatic Transmission Fluid dan bukan termasuk oli) dan
kebocoran dari packing-packing yang ada. Malah sebenarnya lebih simple dari manual seperti
pada mobil Honda All New Jazz, Honda All New CRV dan Mobil Honda terbaru lainnya .
Alasannya adalah, pada sistem transmisi otomatis, putaran mesin tersebut dipindahkan untuk
memutar roda melalui minyak transmisi yang disemprotkan ke tiap gigi percepatan tersebut.
Sedangkan bila ditarik yang terjadi adalah proses kebalikannya, di mana putaran roda akan
menghasilkan tekanan kepada katup solenoid yang tertutup karena mesin tidak dihidupkan.
“Yang biasanya rusak adalah seal-seal, dan bila sudah parah pompa minyak transmisi tersebut
yang akan rusak,” jelas Agus.
Tergantung Pemakaian
Namun cepat atau tidaknya, baik transmisi otomatis maupun manual tersebut memang
tergantung dari pemakaiannya. Bisa saja dari cara membawanya yang kasar, ataupun
kendaraan membawa beban lebih. Karena itu setiap pengemudi sewajarnya mengetahui fungsi-
fungsi dari tiap huruf dan angka yang tertera dituas transmisi otomatis tersebut. Misalnya saja
angka 1, berarti diperuntukkan bagi tanjakan dan turunan yang sangat curam. Kalau dipakai
terus untuk jalur yang datar hanya akan memboroskan bahan bakar saja.
Putaran mesin dan kecepatan yang diraih tidak seimbang. Bila posisi tuas di 2, sebaiknya
digunakan bila menghadapi jalan yang menanjak dan menurun yang tidak terlalu curam dan
jangka waktu yang agak lama. Sedangkan untuk posisi D ini sama artinya dengan posisi gigi 3,
yang diperuntukkan perjalanan dalam kota atau normal.Untuk menghadapi jalur lurus yang
dapat ditempuh dalam kecepatan tinggi serta dalam waktu yang lama dapat mengaktifkan
tombol Over Drive (O/D). Gunanya untuk menurunkan putaran mesin yang otomatis dapat
menurunkan konsumsi bahan bakar. Posisi ini sama saja dengan gigi 4. Namun sekarang
percepatan transmisi otomatis ini tidak hanya sampai 4 saja, sudah sampai 5 percepatan. Gigi
1, 2, 3, D dan Over Drive. Posisi lain yang harus diketahui kegunaannya adalah posisi N, P dan
R. Posisi N ini dapat digunakan ketika berada di lampu merah.
Dari posisi D sebaiknya digeser ke posisi N. Sedangkan posisi P ini digunakan ketika
memarkirkan kendaraan. “Mobil tidak akan jalan ketika di starter,” ujar Agus. Fungsi huruf R
adalah kependekan dari Reverse, artinya digunakan untuk mundur Mengemudi di jalanan Ibu
Kota yang kian macet paling enak menggunakan mobil berpersneling otomatis. Kaki tidak harus
pegal menginjak pedal kopling. Namun, sebagian orang malah takut atau justru terlena
memakai mobil otomatis.Hampir setiap mobil keluaran baru selalu menawarkan dua pilihan
persneling atau transmisi, yakni manual dan otomatis (automatic transmission sering
disingkat matic atau matik). Dengan transmisi manual, pengemudi harus menginjak pedal
kopling sebelum memindah gigi persneling. Sementara dengan transmisi matik, mereka hanya
menginjak pedal gas dan gigi persneling berpindah secara otomatis.
Sebagian orang enggan membeli mobil matik karena takut mitos perbaikan mahal dan jika
rusak tak banyak bengkel yang bisa memperbaiki. “Pendapat ini tak salah karena faktanya di
Indonesia belum banyak yang bisa memperbaiki transmisi matik,” ujar Ricky Ricardo Dipl. Ing,
pemilik bengkel spesialis transmisi otomatis Ricardo Matic di Cikokol, Tangerang.
Namun, mitos itu baru benar bila persneling matik dibiarkan rusak karena tak tahu cara
merawat. “Perbaikan mobil matik justru bisa lebih murah daripada manual kalau dilakukan
dengan benar. Pada mobil manual, kopling set persneling rata-rata harus ganti setiap dua
tahun. Sedangkan mobil matik umurnya bisa lebih lima tahun, bergantung pada pemakaian,”
kata Tunjung Pangajom, Asisten Manajer Parts and Service PT Mazda Motor Indonesia, agen
tunggal merek Mazda di Indonesia.
Terlena
Sebaliknya, orang yang sudah merasakan kenyamanan mobil matik biasanya terlena. Apalagi
dengan iming-iming bahasa pemasaran tentang transmisi otomatis “bebas perbaikan ” atau
“berumur seumur hidup”, pemakai mobil matik bisa enggan merawat persneling mobil. “Setiap
benda buatan manusia pasti ada umur pakainya. Sebagus apa pun transmisi matik kalau
dipakai terus-menerus pasti aus, apalagi kalau pemakaiannya tak benar,” ujar Ricky.
Salah satu perbaikan mendasar yang jarang diperhatikan adalah penggantian oli secara rutin.
Padahal, oli transmisi otomatis(automatic transmission fluid/ATF) adalah komponen vital dalam
sistem transmisi matik. Selain berfungsi sebagai pelumas, oli juga berperan sebagai penerus
daya gerak mesin. Dosen Jurusan D3 Otomotif Institut Teknologi Indonesia, Serpong, itu
menambahkan, sekitar 85 persen kerusakan persneling matik yang masuk bengkelnya karena
kelalaian mengganti oli. “Sepuluh persen sisanya karena faktor usia dan lima persen sebab
kesalahan pemakaian,” ujarnya.
Salah satu kesalahan fatal pengguna mobil matik adalah termakan bahasa iklan, transmisi
otomatis tak perlu ganti oli “seumur hidup” (lifetime). “Iklan itu tak salah. Namun yang perlu
dicermati adalah arti kalimat ‘seumur hidup’. Ini bukan berarti ‘umur hidup’ pemakainya, tetapi
‘umur hidup’ mobil,” kata Ricky.
Bila mobil dirancang memiliki ‘umur hidup’ enam tahun, oli transmisi matik-bahkan transmisinya
sendiri-didesain untuk bertahan selama enam tahun. “Kalau mau berusia lebih panjang
dari lifetime itu, ya harus dirawat rutin,” tandasnya.
Tunjung menambahkan, salah kaprah pemahaman lain adalah menganggap transmisi otomatis
tak dilengkapi kopling dan kanvas kopling lagi. “Padahal, di transmisi matik jumlah kanvas
koplingnya justru lebih banyak dibandingkan dengan transmisi manual,” ujarnya.
Kanvas-kanvas kopling ini akan saling bergesekan pada saat persneling bekerja menggerakkan
mobil. Dari gesekan tersebut, timbul serpihan serbuk halus. Makin tua umur oli, makin
berkurang kekentalan dan viskositasnya. Gesekan antarkanvas kopling makin keras dan makin
banyak serpihan yang dihasilkan. “Lama-lama serbuk itu menyumbat filter oli sehingga oli tak
bersirkulasi sempurna dan kanvas kopling saling bergesekan langsung tanpa dilumasi oli,” tutur
Ricky.
Tanda-tanda mulai terjadi kerusakan transmisi matik adalah gejala kopling selip, yang terlihat
dari tak berimbangnya putaran mesin dengan laju mobil. Mesin sudah meraung di putaran
tinggi, tetapi mobil tak berjalan dengan laju seimbang. Perpindahan gigi persneling juga
mengentak, tak halus seperti biasa. “Bisa dicek dengan memasukkan persneling ke posisi D
atau R, lalu rem dilepas. Dalam kondisi sehat, mobil langsung bergerak. Bila tidak, patut
dicurigai ada masalah di transmisi matik,” katanya.
Sedangkan Tunjung menganjurkan pemeriksaan kondisi oli transmisi otomatis secara rutin, juga
pada mobil baru. “Bila volume oli berkurang atau oli bau gosong, segera bawa mobil ke
bengkel,” ujarnya.
Rutin
Pemeriksaan kondisi dan volume oli mobil bisa dilakukan dengan melihat tongkat pengukur
(dipstick) yang terletak di ruang mesin di atas bak persneling (gearbox). Pada beberapa tipe
mobil lain, terutama buatan Eropa seperti Audi, pemeriksaan dilakukan lewat lubang di bawah
gearbox. Untuk itu, mobil harus diangkat hingga ketinggian tertentu sehingga orang bisa masuk
kolong mobil.
Ricky menganjurkan setiap pemilik mobil matik mengganti oli transmisi setiap 5.000 kilometer
(km), bersamaan dengan penggantian oli mesin. Lalu, setiap 20.000 km dianjurkan oli dikuras
dan diganti baru, diikuti penggantian filter oli transmisi. “Tujuannya, mengeluarkan serpihan-
serpihan itu,” ujar Ricky yang juga membuka Sekolah Transmisi Otomatis bagi mekanik,
pemilik bengkel, dan guru otomotif ini.
Biaya ganti dan kuras oli matik relatif lebih mahal dibandingkan dengan manual. Pada mobil
manual, setiap penggantian oli persneling rata-rata membutuhkan biaya Rp 90.000, sedangkan
matik mencapai Rp 150.000-Rp 200.000. Untuk pengurasan bisa sampai Rp 500.000. Mungkin
harga itu sebanding dengan kenyamanan mengemudi mobil matik di jalan macet. Lebih baik
Anda mengeluarkan uang untuk perbaikan rutin daripada merogoh dompet hingga jutaan
rupiah guna perbaikan transmisi matik yang rusak. “Biaya overhaul transmisi matik rata-rata Rp
3-5 juta. Itu baru ongkos jasa, belum termasuk penggantian onderdil yang jauh lebih besar.
Untuk mobil Eropa, penggantian gearbox matik bisa mencapai Rp 60 juta,” paparnya.
Referensi
http://lksotomotif.blogspot.com/2018/09/perbaikan -dan-perbaikan-transmisi-manual.html
http://blog.belionderdil.co.id/langkah-langkah-mudah-mengganti-oli-transmisi-mobil/
https://www.semisena.com/penyebab-cara-mengatasi-gigi-persneling-motor-keras.html
Lampiran Instrumen Penilaian
Sikap
Sikap sosial Jumlah
spiritual
No Nama Siswa Skor
Mensyukuri Jujur Kerja sama Harga diri
1-4 1-4 1-4 1-4
1
2
3
4
5
a. Sikap Spiritual
b. Sikap Sosial
1. Sikap jujur
Indikator sikap sosial “jujur”
• Tidak berbohong
• Mengembalikan kepada yang berhak bila menemukan sesuatu
• Tidak nyontek, tidak plagiarism
• Terus terang.
Bahan/
Kompetensi Bentuk No
KD Kelas Konten/ Materi Level Kognitif Indikator Soal
Dasar Soal Soal
Semester
3.17 Menerapkan XII / 1 Prosedur dan Pemahaman Menentukan cara Uraian 1 sd 6
cara perbaikan teknik perbaikan (C2) perbaikan
transmisi transmisi transmisi otomatis
otomatis otomatis
Teknik perbaikan Penerapan (C3) Menentukan cara
transmisi pemeriksaan Uraian 7
otomatis minyak pelumas
Prosedur Analisis (C4) transmisi otomatis
pengecekan
Uraian 8,9,10
hasil perbaikan
transmisi
otomatis
Soal Uraian :
1. Uraikan cara merawat transmisi otomatis secara mudah ?
2. Rincikan cara untuk memeriksa oli tranmisi ?
3. Bagaimana proses overhaul transmisi otomatis itu?
4. Apakah kelemahan yang terjadi bila transmisi menggunakan sistem slidingmesh atau
sliding clutch?.
5. Apakah alasan rasional dan fisik penggunaan sistem synchronmesh pada transmisi
kendaraan? Secara singkat jelaskan cara kerjanya!.
6. Bagaimana prosedur yang dilakukan untuk merawat transmisi manual kendaraan? Dan
perbaikan apakah yang perlu dilakukan secara berkala?
7. Dalam kaitannya dengan proses perwatan transmisi manual, kapan transmisi diputuskan
harus dibongkar dari kendaraan?
8. Mengapa sebelum proses pembongkaran transmisi manual kendaraan haarus ditumpukan
pada jack stand dan berapa 53 jumlah jack stand yang diperlukan? Identifikasi proses
pemasangan jackstand!
9. Mengapa baik pada saat pembongkaran maupun pada saat pemasangan transmisi harus
pada posisi datar? Bagaimana cara yang perlu dilakukan untuk memposisikan transmisi
tersebut?
10. Apakah alasannya saat melepas propeller shaft perlu diberi tanda terlebih dahulu? Apakah
akibatnya bila langkahh pemberian tanda tersebut tidak dilakukan?
5 Jawaban :
Rasional penggunaan synchronmesh pada transmisi kendaraan, adalah untuk
mengatasi terjadinya kesulitan saat transmisi menggunakan sistem slidingmesh
atau clutch sliding. Sedangkan secara fisik terjadi suara yang kasar, dan
kemungkinan teerjadinya kerusakan cukup tinggi. Cara kerjanya synchronhub
mengerem roda gigi yang akan disambung tanpa harus menunggu putaran turun
terlebih dulu, begitu putaran sama maka dilanjutkan dengan proses penyambungan.
SKOR MAKSIMUM 15
6 Jawaban :
Pertama memeriksa dan menyetel sistem pemindah kecepatan, kedua memeriksa
dan mengganti pelumasan, dan ketiga memeriksa dan memperbaiki kerusakan
transmisi. Bila kemungkinan tersebut tidak ada, maka perbaikan selanjutnya adalah
mengganti minyak pelumas secara berkala berdasarkan jumlah kilometer
perjalanan kendaraan dan melihat kebocoran oli, serta memerikasa pelumas handel
presneling.
SKOR MAKSIMUM 10
7 Jawaban :
Transmisi diturunkan, bila gejala kerusakan transmisi sudah keluar dari wilayah
pemeliharaan.
SKOR MAKSIMUM 5
8 Jawaban :
Pertama untuk mendapatkan ruangan yang cukup untuk bekerja. Kedua agar
kendaaraan tidak bergerak dan memberikan ruangan yang cukup untuk
mengeluarkan dan memasukan transmisi dari kolong bawah kendaraan. Jack stand
yang diperlukan sebanyak empat buah. Cara pemasangan jack stand adalah bisa
dua sekaligus atau satu persatu, yaitu dengan mendongkrak mobil hingga tinggi
yang diharapkan, kemudian mengatur tempat jackstand pada posisi yang paling
aman dan menyetelnya.
SKOR MAKSIMUM 20
9 Jawaban :
Untuk menghindaari kerusakan pilot bearing ataupun poros input transmisi, dan
menghindari kemungkinan jatuh bila posisi transmisi miring. Mengikat transmisi
pada dongrak baik menggunakan rantai atau baut
SKOR MAKSIMUM 5
10 Jawaban :
Pertama saat pemasangan dapat dikembalikan pada posisi semula, dan
mengefektifkan waktu pemasangan. Bila tidak ditandai kemungkinan saat dipasang
kembali tidak pada posisi semula. Bila ini terkait dengan masalah keseimbang-an
poros makan akan terjadi kondisi tidak balance saat mobil dipergunakan.
SKOR MAKSIMUM 15
Bahan/
Kompetensi Bentuk
KD Kelas Konten/ Materi Level Kognitif Indikator Soal No Soal
Dasar Soal
Semester
3.17 Menerapkan XII / 1 Perbaikan Pemahaman Menentukan cara PG 1
cara perbaikan transmisi (C2) perbaikan Sd 10
transmisi otomatis transmisi otomatis
otomatis
4. Komponen Synchromes yang berhubungan dengan Output Shaft melalui Spiln (alur)
adalah ?
a. Shifting key
b. Sleeve Hub
c. Cluth Hub
d. Syncrhronizering
e. Spring Key
5. Komponen Synchromes yang bergerak maju mundur pada alur bagian luar clutch Hub
adalah ?
a. Shifting key
b. Sleeve Hub
c. Cluth Hub
d. Syncrhronizering
e. Spring Key
6. Komponen Synchromes yang meneruskan gaya tekan dari hub sleeve selanjutnya ditekan
ke synchronizering agar terjadi pengereman pada bagian tirus gigi percepatan (dudukan
synchronizering) adalah ?
a. Shifting key
b. Sleeve Hub
c. Cluth Hub
d. Syncrhronizering
e. Spring Key
7. Komponen Sistem Transmisi yang berfunsi untuk meneruskan teb\naga putar dari kopling
ke transmisi adalah
a. Input Shaft
b. Output Shaft
c. Speed Gear
d. Counter Gear
e. Reverse Idle Gear
8. Komponen Sistem Transmisi yang berfunsi untuk meneruskan tenaga putar dari transmisi
ke propeller shaft adalah
a. Input Shaft
b. Output Shaft
c. Speed Gear
d. Counter Gear
e. Reverse Idle Gear
Soal Praktek
Pencapaian Kompetensi
No Komponen/Sub Komponen Ya
Tidak CK K SK
1 2 3 4 5 6
4 Waktu
RATA-RATA WAKTU
1 2 3 5 6
Rata-rata skor
perolehan
Skor Maksimum
NK
Keterangan:
Mengetahui
Kepala Sekolah SMK Darussalam Guru Mata Pelajaran