Nothing Special   »   [go: up one dir, main page]

Sosiologi Industri Pengaruh Revolusi Industri Teknologi

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

SOSIOLOGI INDUSTRI
PENGARUH REVOLUSI INDUSTRI TEKNOLOGI
Dosen Pengampu : Alif Dian Cahyaning Tyas, S.Pdi,M.Pdi

Disusun Oleh :

Rika Putri Ramadhona (519143)


Veren Fatmawati (519179)

PROGRAM SARJANA STRATA 1


PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI
KONSENTRASI MANAJEMEN BISNIS INDUSTRI
SEKOLAH TINGGI TEKNIK MALANG
2021
Kata Pengantar

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala limpahan
rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis mampu menyelesaikan tugas paper
dengan judul PENGARUH REVOLUSI INDUSTRI 4.0 TERHADAP
PENDIDIKAN DI TENGAH COVID-19 ini dengan baik.

Paper ini disusun dengan tujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah
Sosiologi Industri yang diampun oleh Alif Dian Cahyaning Tyas, S.Pdi,M.Pdi.
Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada Bapak
dan Ibu saya yang telah mendoakan sehingga paper ini dapat diselesaikan dengan
lancar. Ucapan terima kasih disampaikan juga kepada dosen pengampu yang telah
memberikan arahan.

Penulis menyadari bahwa Tiada gading yang tak retak tentunya tugas ini
masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang konstruktif
dari pembaca akan dijadikan motivasi demi penyempurnaan dan perkembangan
selanjutnya. Penulis berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi semua orang
yang membacanya.

Malang, 12 Juni 2021.

Penulis

ii
DAFTAR ISI

Halaman Judul

Kata Pengantar............................................................................................................ii

DaftarIsi......................................................................................................................iii

BAB I Pendahuluan

1.1 Latar Belakang.......................................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah..................................................................................................2

1.3 Tujuan penulisan....................................................................................................2

BAB II Pembahasan

2.1 Pengertian Revolusi Industri ................................................................................3

2.2 Revolusi Industri ...................................................................................................3

2.3 Dampak Industri dan Teknologi ............................................................................3

2.4 Adanya dampak tidak langsung adanya dampak langsung ....................................4

2.4.1 Dampak tidak langsung ...............................................................................4

2.4.2 Adanya dampak langsung ...........................................................................5

2.5 Pencemaran Lingkungan Hidup ............................................................................6

2.5.1 Lingkungan hidup ........................................................................................7

2.5.2 Pengelolaan Lingkungan Hidup ...................................................................7

2.6 Pendidikan Era Revolusi Industri 4.0....................................................................7

2.7 Virus Covid-19 dan pelayanan bidang Pendidikan Era 4.0 ..................................8

2.8 Kesempatan Kolabrasi di tengah Wabah covid-19................................................9

iii
BAB III Penutup

Kesimpulan...............................................................................................................15

Saran.........................................................................................................................15

Daftar Pustaka.........................................................................................................16

iv
BAB I
Pendahuluan
1.1 Latar Belakang

Jauh Sebelum Terjadinya revolusi kita mengenal istilah pra revolusi, di


mana seluruh kegiatan dilakukan secara manual dengan tangan manusia tanpa
bantuan mesin. Baru sekitar abad ke 17 sampai awal abad 18 revolusi industri
dimulai dengan kemunculan Revolusi Industry 1.0 (mulai hadirnya pabrik-
pabrik dan penemuan tenaga uap oleh ilmuan). Kemudian Revolusi Industri 2.0
pada sekitar pertengahan abad 18 (adanya pemanfaatan tenaga listrik, hadirnya
produksi industri mobil) dan Revolusi Industri 3.0 sejka tahun 1960 (ledakan
informasi digital, komputer, smartphone.

Seiring berjalannya waktu dan jaman sekarang berkembang, terjadi


perubahan pada tingkah laku dan perilaku manusia berubah dari masa ke masa.
Begitu pula hal ini turut merubah perkembangan sistem pendidikan yang ada di
dunia dan di Indonesia. Sitem pendidikan adalah sistem pendidikan digunakan
dalam proses belajar mengajar untuk mencapai tujuan agar peserta didik dapat
secara aktif mengembangkan potensi yang ada di dalam dirinya. Pendidikan
adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya
untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,
kecerdasan, akhlak mulia, seta eterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat,
bangsa dan negara. Perkembangan pendidikan di dunia tidak lepas dari adanya
perkembangan dari revolusi industri yang terjadi pada dunia ini, karena secara
tidak langsung perubahan tatanan pada ekonomi turut erubah tatanan pendidikan
di suatu negara.

Revolusi Industri 4.0 merupakan salah satu pelaksanaan proyeksi teknolosi


modern Jerman 2020 yang diimplementasikan melalui peningkatan teknologi
manufaktur, penciptaan kerangka kebijakan strategi, dan lain sebagainya.
Ditandai dengan kehadiran robot, artificial intelligence, machine learning,
biotechnology, blockchain, internet of things (loT), serta driverless vehicle.

1
Bidang pendidikan sangat berkaitan dengan Revolusi Industri 4.0 yang dapat
dimanfaat untuk mendukung pola belajar dan pola berpikir serta
mengembangkan inovasi kreatif dan inovatif dari peserta didik, guna mencetak
generasi penerus bangsa yang unggul dan mampu bersaing.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana perbedaan kehidupan dunia Pendidikan setelah terkena
revolusi Industri ?
2. Bagaimana kesiapan masyarakat Indonesia terhadap revolusi Industri di
tengah Wabah Covid-19 ?

1.3 Tujuan Penulisan


1. Untuk mengetahui pengetahuan masyarakat Indonesia mengenai revolusi
Industri terutama revolusi industri 4.0
2. Untuk mengetahui perbedaan kehidupan Dunia Pendidikan setelah terkena
wabah covid-19 dalam revolusi industri
3. Untuk mengetahui kesiapan masyarakat Indonesia terhadap revolusi
Industri 4.0

2
BAB II
Pembahasan

2.1 Pengertian Revolusi Industri


Revolusi Industri adalah perubahan cepat di bidang ekonomi dan
produksi berupa eningkatan efisiensi yang menyebabkan pengaruh ke
bidang-bidang kehidupan lainnya. Hingga sekarang ini telah terjadi 4 kali
revolusi industri mulai dari revolusi industri 1.0, dan sekarang ini yang
sedang tejadi yaitu revolusi 4.0. Revolusi industri pertama ditandai dengan
dipergunakan mesin untuk mempermudah pekerjaan. Pada revolusi
industri kedua mulai diberlakukan produksi masal. Revolusi industri
ditandai dengan adanya komouter dan automatisasi industri. Dan revolusi
Industri eempat ini ditandai dengan munculnya cyber physical sistem.

2.2 Revolusi Industri 4.0


Revolusi Industri 4.0 merupakan revolusi industri keempat. Pada
revolusi industri keempat ini diperkenalkannya istilah machine learning,
yaotu mesin yang memiliki kemampuab untuk belajar, yang bisa sadar
bahwa dirinya melakukan kesalahan sehingga melakukan koreksi yang
tepat untuk memperbaiki hasil berikutnya. Namun, machine learning ini
masih terbatas untuk melakukan hal-hal tertentu. Di Indonesia, revolusi
industri ini sangat mempengaruhi setiap bidang kehidupan. Contoh yang
dapat kita lihat sehari hari yaitu adanya Ojek Online, online shopping dan
diberlakuannya uang elektronik. Namun, selain memiliki dampak yang
positif, dampak negatif dan revolusi industro 4.0 ini juga tidak dapat
dihindarkan. Serikat saja masih terus menerus memperdebatka
konsekuensi dari revolusi industri keempat ini, karena revolusi ini masih
berlangsung atay bahkan dapat dibilang baru dimulai.

2.3 Dampak Industri dan Teknologi


Dalam Rangka meningkatkan kualitas lingkungan hidup manusia
berupaya mengolah dan memanfaatkan kekayaan alam menciiptakan alat

3
baru berupa mesin-mesin dan alat bantu lainnya yang berteknologi tinggi,
supaya menghasilkan produk melimpah dalam waktu singkat namun
kenyataannya meningkatan kualitas lingkungan hidup sulit dijangkau,
bahkan yang terjadi dampak indutri tersebut mengurangi daya dukung
alam dan menurunkan kualitas manusia.

2.4 Adanya dampak langsung dan Adanya dampak tidak langsung


Industri dan teknologi memang diperlukan untuk mendapatkan
kualitas hidup yang lebih baik, namun kalau dampak yang timbul justru
menjauhkan manusia dari pencapaian kualitas lingkungan yang lebih baik,
sudah barang tentu hal tersebut tidak dibenarkan, oleh karena itu perlu
diperhatikan dan dicermati : Adanya dampak langsung dan Adanya
dampak tidak langsung

2.4.1 Dampak tidak Langsung

Dampak tidak langsung umumnya berhubungan dengan masalah


sosial masyarakat yang disebut sebagai dampak psikososioekonomi,
dampak tersebut antara lain:

a. Urbanisasi
Karena daya tarik industri: masyarakat desa yang
semula bekerja di bidang pertanian berpindah bekerja di
daerah industri.Karena tidak berbekal keahlian yang
memadai, maka hanya bisa menjadi tenaga kerja atau buruh
kasarSebagai tenaga kasar, gajinya pas-pasan, dan hanya
cukup untuk menyambung hidup.Tempat tinggal juga
seadanya, sehingga penataan tempat tinggal dan lingkungan
juga seadanya, mengakibatkan lingkungan kumuh, kotor,
tidak sedap dipandang, sehingga kualitas lingkungan hidup
dan kenyamanan menurun.Perpindahan masyarakat dari
desa ke industri, mengakibatkan jumlah petani menjadi
berkurang, sehingga hasil panen juga berkurang, dan
akhirnya masyarakat kekurangan stok bahan pangan. Di sisi

4
lain kegiatan import beras merugikan kaum petani yang
ada. Tetapi yang tersedia tidak mencukupi kebutuhan yang
diperlukan.
b. Perilaku
Saat masih tinggal di desa: hidup saling tolong
menolong, gotong royong, hubungan satu dengan yang lain
terjalin dengan baik. Suasana tenang dan damai di daerah
pinggiran menjadikan manusia hidup tenteram, dan tidak
diburu-buru waktu.Setelah pindah ke kota: suasana kota
yang selalu dikejar waktu, hiruk pikuk, bising, serta
pemandangan alam yang tidak hijau lagi, menyebabkan
manusia menjadi stres dan tegang. Sehingga perilaku
manusia yang semula ramah bersahabat menjadi kasar,
acuh tak acuh dan sangat individualisme.
c. Kriminalitas
Kegiatan industri dan teknologi di pabrik
memerlukan tenaga keahlian secara khusus. Sehingga
tenaga kerja yang tidak punya ijasah atau keahlian khusus
sangat sulit untuk mendapatkan pekerjaan dengan layak.Di
sisi lain, masyarakat kota yang sangat konsumtif,
memberikan gambaran bahwa hidup itu serba enak dan
mudah.Sementara pencari kerja tidak tahan banting/survive
dan tiak mau bekerja keras. Yang diinginkan hanyalah kerja
ringan tetapi bisa hidup mewah dan bersenang-
senang.Sehingga mereka sering mengambil jalan pintas,
untuk menda-patkan uang (tanpa harus bekerja keras)
dengan jalan tindak kriminal seperti pencurian,
perampokan, penodongan dan pemer-kosaan yang
mewarnai kehidupan masyarakat industri. Akhirnya angka
kriminalitas menjadi naik.

5
d. Sosial Budaya
Orang yang bekerja dalam bidang industri
umumnya dibatasi waktuyang sangat ketat untuk mengejar
jumlah omzet Untuk mempercepat hasil produksi, para
pekerja industri kadang diwajibkan lembur atau kerja
giliran. Sehingga pekerja menjadi cepat stres dan jenuh.
Ketegangan jiwa (stres) ini, dapat berlanjut menjadi
hipertensi, sakit jantung atau penyakit lain, yang sering
disebut sebagai environmental desease.Untuk menurunkan
stres, sebagian orang sering menghibur diri di diskotik,
kafe, atau hanya melihat dangdut, pertunjukan ronggeng
atau membeli nomor undian Togel dan lainnya.Sering pula
untuk mengurangi ketegangan, dengan cara minum
minuman keras, yang berlanjut pada kekerasan.Pertunjukan
di Televisi, live show juga seringkali tidak sesuai dengan
budaya dan menjurus ke arah pornografi, yang akhirnya
sampai ke arah prostitusi. Sehingga mau tidak mau dengan
berkembangnya tempat-tempat hiburan tersebut, akan
berdampak pada sosial budaya masyarakat sekitarnya

2.4.2 Adanya dampak langsung

Dampak langsung yang bersifat negatif akibat kegiatan indutri dan


teknologi yaitu pencemaran : Pencemaran udara Pencemaran air
Pencemaran bahan padat dan daratan.

2.5 Pencemaran Lingkungan Hidup


Masuk atau dimasukkannya mahkluk hidup, zat, energi dan atau
komponen lain ke dalam lingkungan hidup oleh kegiatan manusia,
sehingga kualitasnya turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan
lingkungan hidup tidak dapat berfungsi sesuai dengan peruntukannya.

6
2.5.1 Lingkungan hidup

Adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan


makhluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya, yang
mempengaruhi kelangsungan peri kehidupan dan kesejahteraan
manusia serta makhluk hidup lain.

2.5.2 Pengelolaan Lingkungan hidup

Adalah upaya terpadu untuk melestarikan fungsi lingkungan hidup


yang meliputi kebijaksanaan penataan, pemanfaatan, pengembangan,
pemeliharaan, pemulihan, pengawasan dan pengendalian lingkungan
hidup.

2.6 Pendidikan Era Revolusi Industri 4.0


Ahli teori pendidikan sering menyebut Pendidikan Era Revolusi
Industri 4.0 untuk menggambarkan berbagai cara mengintegritaskan
teknologi cyber baik secara fisik maupun non fisik dalam pembelajaran.
Pendidikan Era Revolusi Industri 4.0 adalah fenomena yang merespons
kebutuhan revolusi industri dengan penyesuaian kurikulum baru sesuai
situasi saat ini. Kurikulum tersebut mampu membuka jendela dunia
melalui genggaman contohnya memanfaatkan internet of things (IOT). Di
sisi lain pengajar juga memperoleh lebih banyak referensi dan metode
pengajaran.

Akan tetapi hal ini tidak luput dari tantangan bagi para pengajar
untuk mengimplementasikannya. Dikutip dari Kompasiana (2019)
setidaknya ada 4 kompetensi yang diharapkan dimiliki oleh pengajar.
Pertama keterampilan berpikir kritis dan pemecahan masalah. Merupakan
kemampuan memahami suatu masalah, mendapatkan informasi sebanyak-
banyaknya sehingga dapat dielaborasi dan memunculkan berbagai
perspektif untuk menyelesaikan masalah. Pengajar diharapkan mampu
meramu pembelajaran dan mengekspor kompetensi ini kepada peserta
didik. Kedua Keterampilan komunikasi dan kolaborasi. Keterampilan ini
tidak luput dari kemampuan berbasis teknologi informasi, sehingga
pengajar dapat menerapkan kolaborasi dalam proses pengajaran.

7
Ketiga, kemampuan berpikir kreatif dan inovatif. Diharapkan ide-
ide baru dapat diterapkan pengajar dalam proses pembelajaran sehingga
memacu siswa untuk beripikir kreatif dan inovatif. Misalnya dalam
mengerjakan tugas dengan memanfaatkan teknologi dan informasi.
Keempat, literasi teknologi dan informasi. Pengajar diharapkan mampu
memperoleh banyak referensi dalam pemanfaatan teknologi dan informasi
guna menunjang proses belajar mengajar.

Bagi perguruan tinggi, Revolusi Industri 4.0 diharapkan mampu


mewujudkan pendidikan cerdas melalui peningkatan dan pemerataan
kualitas pendidikan, perluasan akses dan relevansi dalam mewujudkan
kelas dunia. Untuk mewujudkan hal tersebut interaksi pembelajaran
dilakukan melalui blended learning (melalui kolaborasi), project based-
learning (melalui publikasi), flipped classroom (melalui interaksi publik
dan interaksi digital).

2.7 Virus Covid-19 dan pelayanan bidang Pendidikan Era 4.0


Covid-19 yang lebih dikenal dengan nama virus Corona adalah
jenis baru dari coronavirus yang menular ke manusia. Virus ini menyerang
sistem pernapasan. Penyakit karena infeksi virus ini disebut Covid-19.
Virus Corona bisa menyebabkan gangguan pada sistem pernapasan,
pneumonia akut, sampai kematian. Indonesia saat ini tengah menghadapi
hari-hari melawan covid-19, bahkan Menteri Pendayagunaan Aparatur
Negara dan Reformasi Birokrasi (Menteri PAN-RB) telah mengeluarkan
surat edaran baru yang pada intinya menyatakan perpanjangan masa
bekerja dari rumah (Work From Home) dan penyesuaian sistem kerja.

Akan tetapi Menteri PAN-RB menegaskan hal ini bukan berarti


pelayanan publik ditiadakan, baik pelayanan publik terkait ruang lingkup
barang, jasa maupun administrasi. Hal tersebut ditekankan secara langsung
oleh yang bersangkutan pada saat mengumumkan adanya surat edaran
terbaru yang menyatakan perlunya penyesuaian sistem kerja dan
mengimplementasikan protokol pencegahan Covid-19. Pelayanan dapat
dilakukan melalui daring (online) atau jika terdapat pelayanan manual
harus mengimplementasikan mengukur suhu pengguna layanan,
menyediakan tempat cuci tangan/handsanitizer dan menjaga jarak.

Hal tersebut juga berlaku bagi pendidikan. Dengan dihapuskannya


Ujian Nasional, belajar di rumah melalui aplikasi tertentu, kuliah daring,
bimbingan dan seminar daring merupakan contoh pelayanan bidang
pendidikan yang mempercepat penerapan Pendidikan era Revolusi 4.0.
Bagaimana tidak baik pengajar maupun peserta didik dipacu untuk
memahami setidaknya penggunaan teknologi digital. Di sisi lain peserta
didik juga dipaksa untuk mengeksplor teknologi dan informasi dan
menyalurkan kreatifitasnya melalui inovasi-inovasi dalam tugas-tugas
yang diberikan.

8
2.8 Kesempatan Kolabrasi di tengah Wabah covid-19

Tentu penyesuaian diperlukan dalam menerapkan Pendidikan era


Revolusi 4.0. Akan tetapi tidak dapat dipungkiri adanya wabah Covid-19
menjadi salah satu pendorong penerapan sistem ini. Di sisi lain selain
dituntut memahami teknologi dan informasi serta cara
mengimplementasikannya, tentu terdapat permasalahan yang timbul yaitu
terkait sarana prasarana yang memadai. Misalnya peserta didik dari
keluarga yang kurang mampu tidak memiliki laptop/smartphone. Maka
kebijakan sudah seharusnya memperhatikan hal tersebut. Pihak sekolah
memiliki Surat Keputusan (SK) peserta didik kurang mampu dan
melakukan pendampingan belajar bagi mereka yang telah didata dengan
memperoleh subsidi silang atau pemecahan masalah lainnya. Selain itu
pemerintah harus memastikan bahwa setidaknya internet tersedia di daerah
pendidikan agar menghindari pula alasan untuk pulang ke masing-masing
kampung halaman dikarenakan menghindari penyebaran Covid-19.
Di balik hal tersebut peserta didik dituntut untuk mampu
menyesuaikan diri dan memanfaatkan Pendidikan era Revolusi 4.0 dengan
menerapkan internet of things (IoT). Sehingga dapat mengembangkan
kreatifitas dan inovasinya melalui tugas bersama (kolaborasi), tugas
individu maupun project tertentu yang bermanfaat di tengah situasi wabah
ini. Contoh kolaborasi misalnya yang telah dilakukan mahasiswa Jurusan
Kimia Universitas Lampung dengan membuat cairan hand sanitizer
dengan memanfaatkan alat dan bahan yang tersedia, ataupun penggalangan
dana bersama untuk membeli Alat Pelindung Diri (APD) bagi petugas
kesehatan.
Tugas individu dengan membuat poster/video tentang himbaun
pencegahan Covid-19, atau mengerjakan tugas sesuai kurikulum
pendidikan dengan memanfaatkan teknologi dan informasi sehingga
memiliki banyak referensi dan dapat memanfaatkan teknologi digital.
Project tertentu misalnya mengembangkan kemampuan dalam membuat
aplikasi tertentu guna membantu sistem pelayanan publik daring, tanpa
mengharuskan pengguna layanan pergi ke lokasi pelayanan. Hal tersebut
mungkin saja dapat dilakukan, sebagai contoh Online Single Submision
(OSS) yang diterapkan di DPMPTSP. Bukan tidak mungkin peserta didik
dapat mewujudkan aplikasi daring yang memudahkan proses
penyelenggaraan pelayanan publik.
Pada akhirnya, di tengah merebaknya wabah Covid-19, Pendidikan
era Revolusi Industri 4.0 dapat diterapkan dengan penyesuaian tertentu
tanpa mennyampingkan hal-hal yang perlu diperhatikan lebih teknis,
misalnya dampak dan kelemahannya. Di sisi lain tuntutan peran peserta
didik diharapkan mampu membawa perubahan positif di tengah situasi

9
melalui pemahaman yang diberikan oleh pengajar. Sudah saatnya kita
berkolaborasi dalam mewujudkan "kesempatan" mengabdi di tengah
adanya pandemi ini.

10
BAB III

Penutup

3.1 Kesimpulan
Revolusi Industri saat ini memasuki fase keempat. Perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat pesat memberikan dampak
yang besar terhdap kehidupan manusia. Banyak kemudahan dan inovasi
yang diperoleh dengan adanya dukungan teknologi digital. Layanan
menjadi lebih cepat dan efisien serta memiliki jangkauan koneksi yang
lebih luas dengan sistem online. Hidup menjadi lebih mudah dan murah.
Namun demikian, digitalisasi program juga membawa dampak
negatif. Peran manusia setahap demi setiap diambil alih olehh mesinn
otomatis. Akibatnya, jumlah pengangguran semakin meningkat. Hal ini
tentu saja akan menambah beban masalah lokal maupun nasional. Dalam
mengadapi Era Revolusi Industri 4.0 di bidang pendidikan, motivasi saja
tidak cukup dalam mewujudkan cita-cita making Indonesia 4.0, harus ada
wujud konkret dan usaha yang keras untuk pemerintah Indonesia dan kita
semua dalam menyongsong era digitlisasi. Tantangan pasti akan dihadapi
dalam setiap transisi inovasi dan teknologi. Kita harus berani dan siap jika
tidak maka kita akan tenggelam oleh era disrupsi ini

3.2 Saran
Perlunya regulasi dari pemerintah dan KEMENDIKBUD untuk
mengatasi masalah Daring dalam dunia Pendidikan agar segera melaksanakan
Luring.
Memberikan sosialiasi dan pencerdasan kepada masyarakat dengan
perkembangan teknologi.

11
Daftar Pustaka

Andran, C. (2014). Sistem Pendidikan. Retrieved


from https://www.kompasiana.com/andreancan/54f76a90a33311b0368b47ea/sistempendi
dikan

Intan, A. (2018). Proses Pembelajaran Digital dalam Era Revolusi Industri 4.0. Retrieved
from http://belmawa.ristekdikti.go.id/wp-content/uploads/2018/08/Panduan-Program- SA
PDA-Revolusi-Industri-4.0.pdf

Risdianto, E. (n.d.). ANALISIS PENDIDIKAN INDONESIA DI ERA REVOLUSI


INDUSTRI 4.0. Retrieved from http://fkip.ums.ac.id/wp-
content/uploads/sites/43/2018/12/Revolusi-Industri-4.0-dan-Dampaknya-terhadap-
Pendidikan-di-Indonesia-Dr.-Sukartono.doc

Satya, V. E. (2018). STRATEGI INDONESIA MENGHADAPI INDUSTRI 4.0.


Retrieved from https://bikinpabrik.id/wp-content/uploads/2019/01/Info-Singkat-X-9-
I- P3DI-Mei-2018-249.pdf

Shaepudin, B. S. (n.d.). REVOLUSI INDUSTRI 4.0 , APAKAH ITU? DAN


PENGARUHNYA TERHADAP DUNIA PENDIDIKAN. Retrieved
from http://disdikkbb.org/?news=revolusi-industri-4-0-apakah-itu-dan-pengaruhnya-
terhadap-dunia-pendidikan

https://www.researchgate.net/publication/333079674_Makalah_Dampak_Industri
_40

https://www.kompasiana.com/shahnazzhr/5cebf01295760e76fc2c3f34/pengaruh-
revolusi-industri-4-0-dalam-pendidikan-di-indonesia

12

Anda mungkin juga menyukai