Laporan Praktikum Fisika Dasar 2 - Lensa
Laporan Praktikum Fisika Dasar 2 - Lensa
Laporan Praktikum Fisika Dasar 2 - Lensa
LAPORAN PRAKTIKUM
oleh
NPM 18410009
2019
LENSA
Abstrak
Eksperimen ini bertujuan untuk menentukan jarak fokus lensa positif dan negatif. Metode
yang digunakan yaitu dengan meletakkan sumber cahaya, lensa, dan layar sesuai rancangan
percobaan. Selain untuk menentukan jarak fokus lensa, eksperimen ini juga bertujuan untuk
menguji hasil teori dan eksperimen, mengenal aberasi, kedalaman medan (depth of field), dan
juga pengaruh diafragma.
dan
lensa-dan-jenis-lensa.html
dan
61
¿ Persamaan (9)
61
1+
31 s 1 . s 1'
f=
s 1 + s 1'
61
¿
92 ( 40,5)(39,5)
31 ¿
40,5+ 39,5
1599,75 Persamaan (8)
¿
80
D 2−d 2
f=
4D
¿ 19,99 cm
(98)2−(40)2
( f ± ∆ f )=(19,99 ± 0,005)cm ¿
4 (98)
9604−16000
¿
392
Persamaan (10)
s1' ¿ 20,418 cm
f=
1−m
( f ± ∆ f )=( 20,418± 0,005)cm
'
s1
¿
s '
1+ 1
s1
Persamaan (9)
39,5 s 1 . s 1'
¿ f=
39,5 s 1 + s 1'
1+
40,5
29.69
39,5 ¿
¿ 29+69
80
40,5
2001
¿
98
¿ 19,99 cm
¿ 20,418 cm
( f ± ∆ f )=(19,99 ± 0,005)cm
( f ± ∆ f )=( 20,418± 0,005)cm
c. s1 : 29 ± 0,005 cm
s1’ : 69 ± 0,005 cm
Persamaan (10)
D = s1 + s1’
s1'
= 29 + 69 f=
1−m
= 98 ± 0,005 cm
d = s2 – s1 s1'
¿
= s1’- s1 s '
1+ 1
s1
= 69 - 29
= 40 ± 0,005 cm 69
¿
69
1+
29
Perhitungan jarak fokus lensa
61 19,5 . 64,3
¿ ¿
98 19,5+ 64,3
29
1253,85
¿
¿ 20,418 cm 83,8
( f ± ∆ f )=( 20,418± 0,005)cm
¿ 14,962 cm
( f ± ∆ f )=(14,962 ± 0,005)cm
Lensa ++
a. s1 : 19,5 ± 0,005 cm Persamaan (10)
s1’ : 64,3 ± 0,005 cm s1'
f=
D = s1 + s1’ 1−m
64,3
¿
Perhitungan jarak fokus lensa 83,8
Persamaan (8) 19,5
D 2−d 2 ¿ 14,962 cm
f=
4D
( f ± ∆ f )=(14,962 ± 0,005)cm
(83,8)2−(44,8)2
¿
4 (83,8)
b. s1 : 21 ± 0,005 cm
7022,44−2007,04
¿
335,2 s1’ : 50,3 ± 0,005 cm
D = s1 + s1’
¿ 14,962 cm
= 21 + 50,3
( f ± ∆ f )=(14,962 ± 0,005) cm = 71,3 ± 0,005 cm
d = s2 – s1
= s1’- s1
Persamaan (9) = 50,3 – 21
s 1 . s 1' = 29,3 ± 0,005 cm
f=
s 1+ s 1 '
Perhitungan jarak fokus lensa 50,3
f=
71,3
Persamaan (8)
21
D 2−d 2
f=
4D f =14,815 cm
¿ 14,893 cm
s 1'
f=
s '
1+ 1 ( f ± ∆ f )=(14,893 ± 0,005)cm
s1
Persamaan (9)
50,3
f= s 1 . s 1'
50,3 f=
1+ '
21 s 1+ s 1
18,3 . 80
¿
18,3+ 80
1464 s 1’=s 2 ’
¿
98,3
s 1’=(10 ±0,005)cm
¿ 14,893 cm
( f ± ∆ f )=(14,893 ± 0,005)cm
s 2=−( s 1' −d )
Persamaan (10)
s1' s 2=−( s 1' −0 )
f=
1−m
s 2=−s 1 '
'
s1
¿ s 2=(−10 ±0,005)cm
s '
1+ 1
s1
80 1
¿
80 1 1
1+ f +¿= + ¿
18,3 s1 s1'
1
80 1 1
¿ f +¿= + ¿
98,3 91 10
18,3
1
10 91
¿ 14,893 cm f +¿= + ¿
910 910
( f ± ∆ f )=(14,893 ± 0,005)cm 1
101
f +¿= ¿
910
Percobaan B 910
f +¿
101
Data :
f +¿ 9,009 cm
s1 = 91 ± 0,005 cm
s1’ = 10 ± 0,005 cm
1
s 1=(91± 0,005) cm 1 1
f ++¿= + ¿
s2 s2'
s 2' =(10 ±0,005)cm
1
1 1
D=s 1+ s 1’=s 2+ s 2 ’ f ++¿= + ¿
−10 10
d=0 cm 1
f ++¿=0 ¿
(karena lensa saling berimpit ) f ++¿ ∞ cm
s2’ : -33 ± 0,005 cm
Percobaan C
a) s1 : 52 ± 0,005 cm s 2 . s 2'
f= '
s 2+ s 2
s1' : 21 ± 0,005 cm
d : 11,5 ± 0,005 cm (−8,5 ) .(−33)
¿
s2’ : -46,5 ± 0,005 cm −8,5−33
280,5
¿
Perhitungan jarak fokus lensa −41,5
¿−6,759 cm
negatif
s2=d−s 1 ' ( f ± ∆ f )=(−6,759± 0,005) cm
¿ 11,5−52
¿−40,5 cm c) s1 : 51,5 ± 0,005 cm
s1’ : 21,5 ± 0,005 cm
'
s2 . s2 d : 13 ± 0,005 cm
f= '
s 2+ s 2 s2’ : -8,5 ± 0,005 cm
(−40,5 ) .(−8,5)
¿ Perhitungan jarak fokus lensa
−40,5−8,5
344,25 negatif
¿
−87
¿−3,956 cm s2=d−s 1 '
( f ± ∆ f )=(−3,956± 0,005)cm ¿ 13−21,5
¿−8,5 cm
(h ± ∆ h)=(2,09 ±0,005) cm
Jadi, dapat disimpulkan bahwa
panjang kawat wolfram adalah
±2,09 cm.
s1 : 94,7 ± 0,005 cm
s1' : 26,5 ± 0,005 cm
h’ : 0,6 ± 0,005 cm
Percobaan E
1. Semakin dekat jarak diafragma
h' s '
= dengan lensa, maka bayangan
h s
kawat yang dihasilkan akan dengan lensa akan dihilangkan oleh
semakin terlihat jelas, karena diafragma, sehingga cahaya yang
cahaya biasnya dihilangkan. dihasilkan akan menggambarkan
Jika diafragma diletakkan di depan kawat wolfram lampu pijar dengan
lensa, maka bayangan kaca jelas.
bergaris yang diteruskan akan
redup cahayanya. Semakin kecil 8. PERTANYAAN DAN TUGAS
lubang diafragma, maka akan A. Tugas yang harus diserahkan
semakin redup cahaya yang sebelum melakukan
diteruskan. praktikum.
1. Buktikan persamaan-
2. Ketika kaca bergaris sebagai benda persamaan (5), (6), (8), (9),
diletakkan di depan sumber cahaya (10), dan (11).
(lampu susu) dan diafragma Menggunakan data pertama
diletakkan di belakang lensa ++, dari lensa++
maka hal yang terjadi adalah
s1 : 19,5 ± 0,005 cm
bayangan garis vertikal menjadi
s1’ : 64,3 ± 0,005 cm
buram.
D = s1 + s1’
3. Sedangkan, ketika kaca bergaris
= 19,5 + 64,3
sebagai benda diletakkan di depan
= 83,8 ± 0,005 cm
sumber cahaya (lampu susu) dan
d = s2 – s1
diafragma diletakkan di belakang
= s1’- s1
lensa ++ yang miring, maka hal
= 64,3 – 19,5
yang terjadi adalah bayangan garis
= 44,8 ± 0,005 cm
horizontal menjadi buram.
Persamaan (5)
Percobaan F
Jarak terjauh dan terdekat lampu
D−d
s1=
dengan lensa sama-sama 2
menghasilkan bayangan yang jelas
jika diafragma diletakkan diantara
83,8−44,8
lensa dan layar. Cahaya merah pada s1=
2
jarak terdekat lampu dengan lensa dan
cahaya biru pada jarak terjauh lampu
39 7022,44−2007,04
s1= ¿
2 335,2
s1=19,5 cm ¿ 14,962 cm
( f ± ∆ f )=(14,962 ± 0,005)cm
Persamaan (6)
D+d
s1 '= Persamaan (9)
2
s 1 . s 1'
83,8+ 44,8 f= '
s1 '= s 1+ s 1
2
19,5 . 64,3
128,6 ¿
s1 '= 19,5+ 64,3
2
1253,85
s1 '=64,3 cm ¿
83,8
1 1 1 ( f ± ∆ f )=(14,962 ± 0,005)cm
+ =
s s' f
1 1 1
+ =
19,5 64,3 f Persamaan (10)
64,3+19,5 1 s1'
= f=
1253,85 f 1−m
83,8 1 s1'
= ¿
1253,85 f s '
1+ 1
s1
f =14,962 cm
64,3
¿
64,3
1+
19,5
Persamaan (8)
64,3
2 2 ¿
D −d 83,8
f=
4D 19,5
(83,8)2−(44,8)2 ¿ 14,962 cm
¿
4 (83,8)
( f ± ∆ f )=(14,962 ± 0,005)cm
(92)2−(30)2
¿
4( 92)
Dari hasil di atas, dapat
dibuktikan kebenaran dari 8464−900
¿
368
persamaan (5), (6), (7), (8),
(9), (10), dan (11) ¿ 20,55 cm
telah dilakukan.
Menggunakan hasil
Menggunakan percobaan
eksperimen A lensa ++
A lensa + pertama
pertama
s1 : 31 ± 0,005 cm
s1 : 19,5 ± 0,005 cm
s1’ : 61 ± 0,005 cm
s1’: 64,3 ± 0,005 cm
D = s1 + s1’
D = s1 + s1’
= 31 + 61
= 19,5 + 64,3
= 92 ± 0,005 cm
= 83,8 ± 0,005 cm
(d ± ∆ d )=(92± 0,005)cm
d = s2 – s1
= s1’- s1
d = s2 – s1
= 64,3 – 19,5
= s1’- s1
= 44,8 ± 0,005 cm
= 61 – 31
= 30 ± 0,005 cm
D 2−d 2
f=
(d ± ∆ d )=(30 ± 0,005)cm 4D
2 2 (83,8)2−(44,8)2
D −d ¿
f= 4 (83,8)
4D
7022,44−2007,04 terangkan arti notasi-notasi
¿
335,2
yang digunakan?
¿ 14,962 cm
x x ' =ff '
D yaitu titik f
¿
4f
x’ = jarak gambar diukur
83,8 terhadap titik fokus ke-2
¿
14,962
yaitu titik f’
¿ 5,60
f = jarak fokus lensa
Dari data eksperimen di
f’ = jarak fokus lensa
atas, dapat dibuktikan
bahwa untuk menghasilkan 5. Apa yang dimaksud dengan
bayangan yang jelas, maka aberasi khromatik dan
D harus lebih besar dari 4f. aberasi no khromatik atau
Apabila D sama dengan 4f, aberasi sperik?
maka Aberasi khromatik
adalah aberasi yang terjadi
3. Apa yang di maksud dengan apabila berkas sinar
sinar paraksial? polikromatik yang melewati
Sinar paraksial lensa tidak hanya dibiaskan
adalah sinar yang berada tapi juga diuraikan warna-
sangat dekat dengan sumbu warni seperti warna
utama cermin, sejajar pelangi.
dengan sumbu utama Aberasi sperik
dengan jarak sangat kecil, adalah cacat bayangan yang
atau berpotongan dengan disebabkan oleh berkas
sumbu utama dengan sudut sinar yang jauh dari sumbu
yang sangat kecil. utama tidak dibiaskan
sebagaimana yang
4. Tuliskan persamaan lensa diharapkan tetapi
bentuk newton dan
cenderung untuk mendekati dibentuk pada bayangan
pusat optik. atau ketajaman yang
membentang ke depan dan
6. Sebutkan beberapa macam ke belakang dari titik yang
aberasi! (minimun 5) benar-benar menjadi fokus
a. Aberasi Sperik pada saat itu.
b. Aberasi Khromatik
c. Aberasi Monokhromatik 9. Gambarkan jalannya sinar-
d. Aberasi Defokus sinar pada percobaan
e. Aberasi Kurva Medan penentuan jarak fokus lensa
negatif?
7. Apakah terjadi aberasi
kromatik pada cermin
cembung dan cekung?
Terangkan jawaban
saudara!
Tidak. Karena Berkas sinar mengenai
aberasi kromatik benda sejajar sumbu utama
merupakan aberasi yang dibiaskan seolah-olah
terjadi apabila berkas sinar melalui fokus.
polikromatik yang melewati
lensa tidak hanya dibiaskan
tapi juga diuraikan warna-
warni seperti warna
pelangi. Sedangkan aberasi Berkas sinar mengenai
warna hanya dapat terjadi benda melalui pusat lensa
pada lensa, bukan cermin. tidak berubah arah.
B. Tugas Akhir
D 2−d 2 61
f= ¿
92
4D
31
(92)2−(30)2
¿ ¿ 20,55 cm
4( 92)
¿ 20,55 cm D 2−d 2
f=
4D
( f ± ∆ f )=( 20,55± 0,005)cm
802−12
f=
4(80)
Persamaan (10)
s1' 6400−1
f= ¿
1−m 320
¿ 19,99 cm
s1'
¿
s '
1+ 1 ( f ± ∆ f )=(19,99 ± 0,005)cm
s1
61
¿
61 Persamaan (9)
1+
31
s 1 . s 1' = s1’- s1
f=
s 1+ s 1 ' = 69 - 29
= 40 ± 0,005 cm
( 40,5)(39,5)
¿
40,5+ 39,5
Perhitungan jarak fokus
1599,75
¿ lensa
80
Persamaan (8)
¿ 19,99 cm
D 2−d 2
( f ± ∆ f )=(19,99 ± 0,005)cm f=
4D
(98)2−(40)2
¿
Persamaan (10) 4 (98)
s1' 9604−16000
f= ¿
1−m 392
s 1' ¿ 20,418 cm
f=
s '
1+ 1 ( f ± ∆ f )=( 20,418± 0,005)cm
s1
39,5
f=
39,5
1+ Persamaan (9)
40,5
s 1 . s 1'
39,5 f=
¿ s 1 + s 1'
80
40,5
29.69
¿
¿ 19,99 cm 29+69
2001
( f ± ∆ f )=(19,99 ± 0,005)cm ¿
98
¿ 20,418 cm
c) s1 : 29 ± 0,005 cm
s1’ : 69 ± 0,005 cm ( f ± ∆ f )=( 20,418± 0,005)cm
D = s1 + s1’
= 29 + 69
= 98 ± 0,005 cm Persamaan (10)
d = s2 – s1
s1' (83,8)2−(44,8)2
f= ¿
1−m 4 (83,8)
s1' 7022,44−2007,04
¿ ¿
s ' 335,2
1+ 1
s1
¿ 14,962 cm
69
¿ ( f ± ∆ f )=(14,962 ± 0,005)cm
69
1+
29
61
¿ Persamaan (9)
98
29 s 1 . s 1'
f=
s 1 + s 1'
¿ 20,418 cm
( f ± ∆ f )=( 20,418± 0,005)cm 19,5 . 64,3
¿
19,5+ 64,3
Lensa ++ 1253,85
¿
83,8
a. s1 : 19,5 ± 0,005 cm
s1’ : 64,3 ± 0,005 cm ¿ 14,962 cm
D = s1 + s1’
( f ± ∆ f )=(14,962 ± 0,005)cm
= 19,5 + 64,3
= 83,8 ± 0,005 cm
d = s2 – s1
Persamaan (10)
= s1’- s1
s1'
= 64,3 – 19,5 f=
1−m
= 44,8 ± 0,005 cm
s1'
¿
s '
Perhitungan jarak fokus 1+ 1
s1
lensa
Persamaan (8) 64,3
¿
64,3
1+
19,5
D 2−d 2
f=
4D 64,3
¿
83,8
19,5
¿ 14,962 cm 1056,3
¿
71,3
( f ± ∆ f )=(14,962 ± 0,005) cm
¿ 14,815 cm
( f ± ∆ f )=(14,815 ± 0,005)cm
b. s1 : 21 ± 0,005 cm
s1’ : 50,3 ± 0,005 cm
D = s1 + s1’
Persamaan (10)
= 21 + 50,3
s1'
= 71,3 ± 0,005 cm f=
1−m
d = s2 – s1
= s1’- s1 s 1'
f=
= 50,3 – 21 s '
1+ 1
s1
= 29,3 ± 0,005 cm
50,3
f=
Perhitungan jarak fokus 50,3
1+
21
lensa
Persamaan (8) 50,3
f=
71,3
D 2−d 2
f= 21
4D
f =14,815 cm
(71,3)2−(29,3)2
f=
4 (71,3)
( f ± ∆ f )=(14,815 ± 0,005)cm
5083,69−858,49
f=
285,2
c. s1 : 18,3 ± 0,005 cm
f =14,815 cm s1’ : 80 ± 0,005 cm
D = s1 + s1’
( f ± ∆ f )=(14,815 ± 0,005)cm
= 18,3 + 80
= 98,3 ± 0,005 cm
Persamaan (9) d = s2 – s1
= s1’- s1
s 1 . s 1'
f=
s 1+ s 1 ' = 80 – 18,3
= 61,7 ± 0,005 cm
21 . 50,3
¿
21+50,3
Perhitungan jarak fokus 80
¿
80
lensa 1+
18,3
Persamaan (8)
80
¿
98,3
D 2−d 2 18,3
f=
4D
¿ 14,893 cm
(98,3)2−(61,7)2
f=
4 (98,3) ( f ± ∆ f )=(14,893 ± 0,005)cm
9662,89−3806,89
f=
393,2
Percobaan C
f =14,893 cm a) s1 : 52 ± 0,005 cm
s1' : 21 ± 0,005 cm
( f ± ∆ f )=(14,893 ± 0,005)cm
d : 11,5 ± 0,005 cm
s2’ : -46,5 ± 0,005 cm
Persamaan (9)
s2=d−s 1 '
s 1 . s 1'
f= ¿ 11,5−52
s 1+ s 1 '
¿−40,5 cm
18,3. 80
f=
18,3+80
s 2 . s 2'
f= '
1464 s 2+ s 2
f=
98,3
(−40,5 ) .(−8,5)
¿
f =14,893 cm −40,5−8,5
344,25
( f ± ∆ f )=(14,893 ± 0,005)cm ¿
−87
¿−3,956 cm
( f ± ∆ f )=(−3,956± 0,005)cm
Persamaan (10)
s1'
f= b) s1 : 70,5 ± 0,005 cm
1−m
s1’ : 22,5 ± 0,005 cm
s1'
¿ d : 14 ± 0,005 cm
s '
1+ 1 s2’ : -33 ± 0,005 cm
s1
Lensa Gabungan
s2=d−s 1 '
¿ 14−22,5 Persamaan (8)
¿−8,5 cm D 2−d 2
f +¿
4D
s 2 . s 2'
f= (101)2−(0)2
s 2+ s 2
' f +¿
4(101)
0
f ++¿
0
s2=d−s 1 '
f ++¿ ∞ cm
¿ 13−21,5
¿−8,5 cm ¿
'
s2 . s2
f= '
s 2+ s 2 ¿
(−8,5 ) .(−39) ¿
¿
−8,5−39
( fgab ± ∆ fgab)=(∞ ± 0,005)cm
331,5
¿
−47,5
¿−6,979 cm
( f ± ∆ f )=(−6,979± 0,005) cm Persamaan (9)
s1 . s1' s1'
f +¿ ¿
s1 + s1' s '
1+ 1
s1
91. 10
¿
91+10 10
¿
10
1+
910 91
¿
101
10
¿
¿ 9,009 cm 101
91
¿
¿ 9,009 cm
¿
'
s2 . s 2
f ++¿ '
s2 + s 2
Metoda lain untuk
−10 . 10 menentukan jarak fokus lensa
¿
−10+10
adalah dengan menggunakan
¿
−100 persamaan:
0
1 1 1
¿∞
f (
= ( n−1 ) +
R1 R2 )
dimana:
¿ R1 : jari-jari permukaan
pertama lensa
R2 : jari jari permukaan kedua
¿
lensa
¿ Untuk menentukan jari-jari
permukaan lensa, kita dapat
( fgab ± ∆ fgab)=(∞± 0,005) cm
menggunakan suatu alat yang
bernama spherometer. Setelah
mendapat data dari spherometer,
Persamaan (10)
masukkan data yang didapat ke
s 1'
f +¿ dalam persamaan:
1−m
h L2
R= +
2 6h
dimana:
h : ketinggian skrep s 2=−( s 1' −0 )
spherometer di atas kedua
s 2=−s 1 '
permukaan lensa
L : jarak antara kedua kaki s 2=(−10 ±0,005)cm
spherometer
1
2. Hitunglah f gabungan dengan 1 1
f +¿= + ¿
rumus. s1 s1'
1 1
= 1
f 1
f +¿+ ¿ 1 1
f ++ ¿¿ f +¿= + ¿
91 10
Bandingkan hasil yang didapat
1
dengan hasil 1 diatas! 10 91
f +¿= + ¿
Bagaimana menurut pendapat 910 910
saudara?
1
101
Percobaan B f +¿= ¿
910
Data :
910
f +¿
s1 = 91 ± 0,005 cm 101
s1’ = 10 ± 0,005 cm
f +¿ 9,009 cm
s 1=(91± 0,005) cm
d=0 cm 1
1 1
f ++¿= + ¿
(karena lensa saling berimpit ) −10 10
s 1’=s 2 ’ 1
f ++¿=0 ¿
s 1’=(10 ±0,005)cm
f ++¿ ∞ cm
s 2=−( s 1' −d )
fgab=¿ h=2,09 cm
fgab=9,009+∞
(h ± ∆ h)=(2,09 ±0,005) cm
fgab=∞
s1 : 24,5 ± 0,005 cm
s1' : 99,5 ± 0,005 cm h' s '
=
h s
h : ± 0,005 cm
2,7 47
h’ : 8,5 ± 0,005 cm =
h 35,5
(2,7)(35,5)
h=
h' s ' 47
=
h s h=2,04 cm
8,5 99,5
=
h 24,5
(h ± ∆ h)=(2,04 ± 0,005)cm
(24,5)(8,5)
h=
99,5
disebabkan karena lensa
2,09+ 2,14+2,04 memiliki indeks bias yang
h= =2,09 cm
3
berbeda untuk panjang
(h ± ∆ h)=(2,09 ±0,005) cm
gelombang cahaya yang
berbeda.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa
Pengaruh diafragma:
panjang kawat wolfram adalah
Diafragma berfungsi untuk
±2,09 cm.
mengatur intensitas cahaya yang
masuk. Intensitas cahaya yang
Metoda lain untuk
masuk akan menentukan
menentukan panjang kawat
ketajaman foto yang dihasilkan.
wolfram lampu pijar tanpa
Apabila cahaya terlalu terang,
memecah kacanya adalah
maka harus digunakan
dengan menggunakan percobaan
diafragma yang kecil.
lensa. Gunakan lampu pijar
Sebaliknya, jika cahaya redup,
sebagai benda dan salah satu
maka diafragma harus dibuka
lensa positif. Geser layar atau
lebar untuk menghasilkan
lensa positif hingga bayangan
bayangan yang fokus dan
kawat wolfram menjadi fokus.
mengurangi pembiasan cahaya
Catat jarak benda ke lensa
(aberasi).
positif serta jarak lensa positif
Diafragma juga
ke layar. Ukur panjang
mempengaruhi ruang tajam atau
bayangan kawat wolfram. Lalu
DOF (Depth of Field).
masukkan ke dalam persamaan
Diafragma mengontrol sebesar
(11).
apa keburaman di latar belakang
atau di latar depan. Apabila
4. Ceritakan dan terangkan semua
lubang diafragma kecil, maka
hasil pengamatan saudara
DOF-nya akan besar. Hal ini
tentang aberasi beserta pengaruh
akan membawa subjek latar
diafragma!
depan dan latar belakang
Aberasi terjadi ketika lensa
kedalam fokus. Apabila lubang
gagal untuk mengarahkan
diafragma besar, maka DOF-nya
seluruh gelombang warna ke
akan dangkal.
titik fokus yang sama. Ini
5. Ceritakan dan terangkan semua semakin sempit. Semakin jauh
hasil pengamatan saudara jarak benda terhadap lensa,
tentang kedalaman medan. maka semakin lebar area
Bagaimana kedalaman medan kedalaman medan.
bergantung pada jarak benda
terhadap lensa?
9. KESIMPULAN
Kedalaman medan adalah
Adapun kesimpulan yang dapat
ukuran seberapa jauh bidang
diambil dari eksperimen lensa,
fokus yang dibentuk pada
yaitu:
bayangan atau ketajaman yang
Ada beberapa metoda untuk
membentang ke depan dan ke
mengukur panjang titik fokus,
belakang dari titik yang benar-
yaitu dengan menggunakan
benar menjadi fokus pada saat
persamaan:
itu. Kedalaman medan
1 1 1
dipengaruhi oleh beberapa
+ = (7)
s s' f
faktor, yaitu aperture
D 2−d 2
(difragma), panjang fokus lensa, f= (8)
4D
dan jarak benda terhadap lensa.
Jarak terjauh dan terdekat s 1 . s 1'
f= (9)
lampu dengan lensa sama-sama s 1+ s 1 '
10. SARAN
Dalam melakukan eksperimen
lensa, praktikan diharapkan lebih
teliti dalam pengukuran dan
perhitungan. Praktikan juga harus
teliti dalam melakukan langkah-
langkah sesuai instruksi.