155 416 1 PB
155 416 1 PB
155 416 1 PB
Tubagus Odih R Wahid1*, Ari Alvaren2, LofinaMutia Dewi2, Putri Sari2, Widya Cahya Purnama2
ABSTRACT
Gastroschisis is a congenital defect of the anterior abdominal wall which is to the right of the umbilicus, gastric,
small intestine and colon can be found outside the abdominal cavity. The incidence is 1: 2.500-10.000 births. The
incidence of Gastroschisis in the world has increased in the last 30 years. In Indonesia, the incidence of Gastroschisis
is not yet clear. The diagnosis is relatively easy by inspection and it is found that the contents of the abdomen are
exposed outside the abdominal cavity. We reported a case of a baby patient aged six days when he was sent to Bagan
Siapi Api Hospital and then performed the first stage operation, namely the installation of the bogota bag procedure,
followed by gradual squist sac ligase treatment, after 18 days of treatment or at 37 days of age, devinitive surgery
was performed close the abdominal wall defect.
gastroskisis sebenarnya dapat ditegakkan terakhir dapat dilakukan di luar kamar operasi
sejak masa kehamilan, yakni dengan cara tanpa pembiusan umum. Sedangkan caranya
melakukan pemeriksaan USG pada usia bervariasi yakni menggunakan umbilikus
kehamilan 10-12 minggu untuk sebagai allograft, alat mesh tidak diserap atau
mendeteksi defek pada dinding abdomen. material bioprostetik. Setelah menutup lapisan
USG pada usia kehamilan 20-27 minggu fasia, flap kulit dapat untuk menutup dinding
dapat mendeteksi adanya gastroskisis.6 perut. Mayoritas ahli bedah akan membuang
Kadar alpha-fetoprotein dan umbilikus saat dilakukan repair gastroskisis.
acetylcholinesterase yang meningkat pada Namun, pada beberapa kasus tetap
amnion menaikkan hingga 9 kali pada dipertahankan.2,7
kejadian gastroskisis.6
Compartment Abdominal Syndrome
diidentifikasi melalui tekanan dalam kandung
kemih dengan kateter, yakni diatas 10-15
Penatalaksanaan
mmHg yang berakibat menurunnya perfusi
Penanganan gastroskisis meliputi ginjal dan usus. Bila lebih dari 20 mmHg,
tatalaksana cairan, dekompresi, berakibat gagal ginjal dan kekurangan oksigen
menghindari hipotermia. Pemberian usus.2
antibiotik, biasanya digunakan kombinasi
Pada gastroskisis disertai atresia intestinal,
Ampisilin dan Gentamisin sesuai dosis
penatalaksanaan reseksi dan anastomosis
terapi. Penatalaksanaan operatif
dapat dilakukan pada saat penutupan defek
gastroskisis yakni dapat repair primer atau
dinding abdomen. Jika tindakan anastomosis
bertahap.6
tidak memungkinkan, tindakan repair pada
Penatalaksanaan Pembedahan atresia intestinal dapat dilakukan 4-6 minggu
Tindakan operasi gastroskisis kemudian setelah penutupan defek. Beberapa
bertujuan untuk memasukan kembali isi ke ahli bedah memilih untuk enterostomi pada
rongga perut dan meminimalkan resiko kasus dengan atresia.7,8 Pada celah yang besar ,
kerusakan visera abdomen karena banyak metode pilihan,seperti cutis graft
compartment abdominal syndrome. terdiri dari dermis dan fasia rektus anterior.
Tindakan yang dipilih dapat berupa Flap otot, fasia dan kulit kanan kiri ke arah
pemakaian silo (Bogota Bag), peras serial tengah untuk menutup fasia. Cara yang
(Squist Sac Ligation) dan penundaan banyak dipakai sekarang menggunakan tissue
penutupan dinding abdomen baik primer exspander yang diletakkan di rongga abdomen
atau bertahap. Inspeksi visera yang di luar untuk mereduksi disproporsi organ perut.2
meliputi obstruksi, perforasi, atau atresia Staged Closure
wajib dikerjakan. Bila ada kelainan,
Penutupan bertahap menggunakan
diselesaikan sebelum pemasangan silo
silastic/Bogota Bag yaitu silo. Cara ini
atau penutupan abdomen primer untuk
memberikan trauma yang lebih ringan untuk
menghindari terjadinya obstruksi usus.
pasien dan mencegah compartment abdominal
Hipomotilitas usus hampir didapatkan
syndrome.8
pada semua pasien Gastroskisis.2
Dua puluh tahun terakhir, pemakaian silo
Primary Closure
banyak digunakan secara bertahap, tujuan
Penutupan primer gastroskisis menghindari compartment abdominal
dianjurkan disemua kasus. Cara ini syndrome dan iskemik visera dan
merupakan pilihan agar isi gastroskisis menyebabkan ekstubasi menjadi lebih cepat.
memungkinkan dapat sempurna
Kantong penutup diperas (Squist Sac
dimasukkan, tindakan ini dilaksanakan di
Ligation) setiap hari ke dalam ruang perut
kamar operasi. Dalam perkembangan
JIK,Jilid 14, Nomor 2, September 2020, Hal. 121-124
dimana silo akan memendek dengan ligasi 3. Frolov P, Alali J, Klein MD. Clinical risk
yang berkelanjutan. Saat isi eviserasi telah factors for gastroschisis and omphalocele in
tereduksi, penutupan definitif dikerjakan. humans : a review of the literature. Pediatr Surg
Proses pemerasan umumnya antara 7 Int. 26;2010:1136- 46.
hingga 21 hari.2,9 Pada kasus ini dilakukan 4. Setiawan WA. Prenatal diagnosis dan
selama 18 hari atau lebih dari rata rata penatalaksanaan gastroskisis. Indonesian
yang dilakukan yang pernah Journal of Obstetric and Gynecologyst
dipublikasikan. Science.2019. 92-101.
Outcome Jangka Panjang 5. Davis RP, Treadwell MC, Drongowski RA, et al.
Risk stratification in gastroschisis: a prenatal
Hasil akhir jangka panjang evaluation or early postnatal factors predict
dipengaruhi kondisi lainnya seperti adanya outcome? Pediatr Surg Int. 25; 2009: 319-25.
atresia usus yang dapat memperburuk
prognosis, pemberian nutrisi parenteral
lebih lama mengakibatkan hepar 6. Schwartz, Duane S. Duke and Marshall Z.
cholestasis dan penggunaan sentral Omphalocele and gastroschisis. Michael
Hollwarts Prem Puri. Pediatric Surgery:
berhubungan dengan sepsis. Prognosis
Diagnosis and Management. Berlin Heidelberg :
tersebut berhubungan dengan peningkatan Springer-Verlag, 2010:161-70.
resiko kematian. Umumnya pasien
gastroskisis dapat hidup normal.5,10 7. Riboh J, Abrajano CT, Garber K, et al.
Outcomes of sutureless gastroschisis closure.
Journal of Pediatr Surg. 44. 2009:1947-50.
DAFTAR PUSTAKA 8. Klein MD. Congenital defects of the abdominal
1. Correspondence. Postnatal intestinal wall. Pediatric Surgery.7th edition. Coran AG,
ischemia in a patient with gastroschisis a Adzick NS,et al. Philadelphia.
sinister of home delivery and improper ElseiverSaunders,2012:973-84.
transportation. Journal of Pediatr Surg. 9. Houben CH, Patel S. Gastroskisis Closure: a
45;2010:2289-90. technique for improved cosmetic repair. Pediatr
2. Cassandra Kelleher, Jacob C. Langer. Surg Int. 24; 2008:1057-60.
Congenital abdominal wall defects. J. 10. Kassa AM, Lilja HE. Predictors of postnatal
Patrick Murphy George W. Holcomb. outcome in neonatus with gastroschisis. Journal
Ashcraft's Pedatric Surgery 5th edition. of Pediatr Surg. 46; 2011:2108-14.
Philadelphia: Saunders Elselvier, 2010:625-
36.
124