Nothing Special   »   [go: up one dir, main page]

CBR Paud Yang Asli

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 46

Critical Book Report

KONSEP DASAR PAUD


DISUSUN OLEH :

NAMA : DEBORA MARISKA SITANGGANG

NIM : 1163111015

KELAS : D-1 REGULER

JURUSAN : PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

MATA KULIAH : KETERAMPILAN DASAR PAUD

DOSEN PENGAMPU : SARIANA MARBUN

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2016

1
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa
karna kasih dan cinta-Nya penulis masih dapat merasakan kasih-Nya dalam
menjalani kehidupan yang penuh perjuangan ini . Juga dapat menyelesaikan tugas
CRITICAL BOOK REPORT yang berjudul “KONSEP DASAR PAUD”.

CRITICAL BOOK REPORT ini berisikan tentang kegiatan Bimbingan pada


beberapa pembelajaran anak usia dini. Beberapa materi didalamnya diharapkan
dapat menjadi pedoman untuk setiap kalangan , baik pendidik maupun non-
pendidik .

Penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada segala pihak yang turut


mendukung dalam tercapainya tugas ini . Terutama kepada Orang tua yang paling
di cintai , kepada Dosen pembimbing , dan juga kepada teman-teman .

Dalam penyusunan CRITICAL BOOK REPORT ini penulis sadar bahwa


masih banyak kekurangan . Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari
pembaca untuk turut membantu dalam penyempurnaan CRITICAL BOOK
REPORT ini. Agar untuk selanjutnya dapat menyelesaikan CRITICAL BOOK
REPORT lebih baik lagi.

Akhir kata , mudah-mudahan makalah ini dapat bermanfaat bagi setiap


pembacanya untuk itu penulis ucapkan Terima kasih

Medan,.. September 2016

Penulis

2
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR.................................................................................... i
DAFTAR ISI.................................................................................................. ii
Identitas Buku............................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................... 1
1.1. Latar Belakang............................................................................. 1
1.2. Tujuan.......................................................................................... 1
1.3. Manfaat........................................................................................ 1
BAB II PEMBAHASAN................................................................................. 6
2.1 Hakikat Pendidikan Anak Usia Dini............................................... 6
2.2 Prinsip, Landasan , Dan Karakteristik Perkembangan AUD......... 10
2.3 Permasalahan,Tantangan dan Upaya Mengatasinya dalam PAUD 17
2.4 Pendekatan Program PAUD........................................................... 24
2.5 Pengembangan Anak Usia Dini Secara Terpadu............................ 26
2.6 Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam perkembangan anak.......... 29
2.7 Konsep Bermain dan Permainan di PAUD................................... 31
2.8 Peran Guru dalam Membangun Pengetahuan Anak...................... 33
2.9 Kurikulum Pendidikan Anak Usia Dini.......................................... 34
2.10 Kecerdasan dan Perkembangan Emosional................................. 35
BAB III PENJELASAN................................................................................. 36
3.1 Kelemahan Buku.............................................................................. 36
3.2 Kelebihan Buku................................................................................. 36
BAB IV PENUTUP......................................................................................... 37
4.1 Kesimpulan..................................................................................... 37
4.2 Saran............................................................................................... 37

DAFTAR PUSAKA........................................................................................ iii

3
IDENTITAS BUKU

BUKU UTAMA

1. Judul buku : KONSEP DASAR PAUD


2. Pengarang : Dra. Narsiah M.Pd dan Dedy Husrial Syah
3. Penerbit : UNIMED PRESS
4. Tahun terbit : 2013
5. Kota terbit : Medan
6. Cetakan : Pertama, Desember 2013
7. Ukuran buku : 16 x 22 cm , 187 halaman
8. No- ISBN : 978-602-7938-93-9

4
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Kesiapan bersekolah harus dimasukkan dalam perkembangan anak secara


holistik., yang meliputi keterampilan dan pengetahuan verbal dan intelektual ,
kemampuan sosial serta status. Oleh karena itu, anak-anak memperoleh manfaat
terbesar jika program-program PAUD bersifat holistik, yang mengintegrasikan
intervensi psikososial dan kesiapan bersekolah dengan intervensi kesehatan dan
gizi.
Perkembangan holistik sangat penting bagi kesiapan anak untuk
bersekolah dan kemampuan mereka untuk berpartisipasi dalam lingkungan belajar
yang berbeda. Hubungan yang kuat antara perkembangan holistik anak dan
kesiapan bersekolah menekankan pentingnya program-program PAUD terpadu
multi-sektoral.
B. TUJUAN
 Untuk mengetahui peran penting Pendidikan Anak Usia Dini
 Untuk mengetahui karakteristik dalam PAUD
 Untuk dapat Mengatasi masalah Pendidikan Anak Usia Dini
 Untuk dapat melakukan cara pendekatan dan pengajaran terhadap Anak
Usia Dini
 Untuk dapat mengetahui Konsep bermain,peran guru dan kecerdasan
emosional pada Anak Usia Dini

C. MANFAAT

Saat kita mengetahui pendalaman tentang Anak Usia Dini maka , kita
dapat mendampingi anak tersebut. Dapat mengetahui pemecahan masalah saat
menghadapi Anak Usia Dini. Juga dapat memberikan materi pembelajaran pada
anak sesuai tumbuh kembang anak.

5
BAB II

ISI BUKU

1. HAKIKAT PENDIDIKAN ANAK USIA DINI


a. Pentingnya Pendidikan Anak Usia Dini

Anak Usia Dini adalah anak yang berumur 0-6 tahun yang sanagt
membutuhkan rangsangan dari lingkungannya. Anak usia dini adalah sosok
individu yang sedang menjalani suatu proses perkembngan dengan pesat dan
fundamental bagi kehidupan selanjutnya. UU No. 20 Tahun 2003 tentang
SISDIKNAS menyatakan bahwa :

“Pendidikan Anak Usia Dini adalah suatu upaya pembinaan yang


ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang
dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu
pertumbuhan dan perkembangan jasmani dn rohani agar anak memiliki kesiapan
dalam memasuki pendidikan lebih lanjut”.

Dari paparan di atas bahwa pendidikan yang diberikan bagi anak anak
usia dini adalah untuk membantu perkembangan jasmani dan rohani anak. Sesuai
dengan keunikan dan pertumbuhan anak usia dini , maka penyelenggaraan
pendidikan anak usia dini, maka penyelenggaraan pendidikan yang dilalui oleh
anak.

Pendidikan anak usia dini adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan
kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui
pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan
perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki
pendidikan lebih lanjut.

6
b. Tujuan Pendidikan Anak Usia Dini

Tujuan utama dilaksanakanya PAUD adalah untuk membentuk anak


Inonesia yang berkualitas , yaitu anak yang tumbuh dan berkembang sesuai
dengan tingkat perkembangannya sehingga memiliki kesiapan yang optimal di
dalam memasuki pendidikan dasar serta mengarungi masa dewasanya. Tujuan
utama PAUD adalah memfasilitasi pertumbuhan dan perkembangan anak sedini
mungkin meliputi aspek-aspek fisik, psikis, dan sosial secara menyeluruh dan
merupakan hak anak.

Tujuan penyerta (nurturing goal) PAUD adalah mbantu menyiapkan anak


mencapai kesiapan belajar (akademik) di sekolah. Karena itu , menempatkan
tujuan penyerta di atas segalanya mengandung resiko terhadap terjadinya praktik-
praktik keliru yang terlalu berbobot akademik pada PAUD,seperti terbukti pada
TK/RA selama ini.

Pada umumnya tujuan PAUD adalah mengembangkan berbagai potensi


anak sejak dini sebagai persiapan untuk hidup dan dapat menyesuaikan diri
dengan lingkungannya. Tujuan PAUD dalam DEPDIKNAS (2012) antara lain
adalah :

a. Kesiapan anak memasuki pendidikan lebih lanjut


b. Mengurangi angka mengulang kelas
c. Mengurangi angka putus sekolah (DO)
d. Mempercepat pencapaian Wajib Belajar Pendidikan Dasar 9 tahun.
e. Meningkatkan mutu pendidikan
f. Mengurangi buta huruf muda
g. Memperbaiki derajat kesehatan & gizi anak usia dini
h. Meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM)

7
c. Fungsi Pendidikan Anak Usia Dini

Secara rinci PAUD dapat berfungsi sebagai :

a. Memberikan kesempatan yang seluas-luasnya kepada anak


indonesia untuk mengikuti pendidikan usia dini sesuai dengan
potensi yang dimilikinya, bahkan secara tidak langsung sejak anak
masih dalam kandungan.
b. Membantu dan memfasilitasi pengembangan potensi anak bangsa
secara utuh di lingkungan keluarga, masyarakat.
c. Membantu memperbaiki mutu dan revelansi pendidikan anak usia
dini setara dengan mutu pendidikan negara lain.
d. Memberdayakan peran serta masyarakat dalam penyelenggaraan
pendidikan anak usia dini berdasarkan prinsip otonomi daerah
dalam konteks NKRI
e. Setiap instansi pemerintah , swasta, LSM, yayasan yang
melaksankan program pendidikan PAUD dengan mengacu
pedoman dari Direkorat PAUD.

d. Kedudukan Pendidikan Anak Usia Dini dalam Perundang-


undangan

Undang-undang no. 20 tahun 2003 tentang sistem Pendidikan Nasional


pada pasal 1 ayat 14 menyatakan bahwa :

“Pendidikan anak usia dini adalah suatu upaya pembinaan yang ditujuan
kepada anak sejak lahir sampai usia enam tahun yang dilakukan melalui
pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan
perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki
pendidikan lebih lanjut”.

8
Dalam Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan
Anak pasal 9 ayat 1 dinyatakan bahwa : “ Setiap anak berhak memperoleh
pendidikan dan pengajaran dalam rangka pengembangan pribadinya dan tingkat
kecerdasannya sesuia dengan mniat dan bakatnya”.

Sedangkan pada pasal 28 tentang Pendidikan Anak Usia Dini dinyatakan


bahwa

1. Pendidikan Anak Usia Dini diselenggarakan sebelum jenjang pendidikan


dasar,
2. Pendidikan Anak Usia Dini dapat diselenggarakan melalui jalur
pendidikan formal, non- formal, dan / atau informal,
3. Pendidikan Anak Usia Dini Jalur pendidikan Formal : Taman Kanak-
Kanak (TK), Raudhatul Athfal (RA), atau bentuk lain yang sederajat ,
4. Pendidikan Anak Usia Dini Jalur pendidikan Non-formal : Kelompok
Bermain (KB), Taman Penitipan Anak (TPA), atau bentuk lain yang
sederajat
5. Pendidikan Usia Dini Jalur Pendidikan Informal, pendidikan keluarga atau
pendidikan yang diselenggarakan oleh lingkungan
6. Ketentuan mengenai pendidikan anak usia dini sebagaimana dimaksud
didalam ayat ayat 1,ayat 2,ayat 3 ,ayat 4 diatur lebih lanjut dengan
peraturan pemerintah.”

9
2. PRINSIP, LANDASAN, DAN KARAKTERISTIK
PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI
a. Prinsip & Landasan Pelaksanaan Program PAUD

Prinsip pelaksanaan program PAUD harus mengacu pada prinsip umum yang
terkandung dalam konvensi hak anak, yaitu :

- Nondiskriminasi , yaitu semua anak dapat mengecap pendidikan usia


dini tanpa membedakan suku bangsa , jenis kelamin, bahasa , agama ,
tingkat sosial, serta kebutuhan khusus setiap anak.
- Dilakukan demi kebaikan terbaik untuk anak (the best interest of the
child), bentuk pengajaran, kurikulum yang diberikan harus disesuaikan
dengan tingkat perkembangan kognitif, emosional,konteks
sosial,budaya dimana anak-anak hidup.
- Mengakui adanya hak hidup , kelangsungan hidup dan perkembangan
yang sudah melekat pada anak.
- Penghargaan terhadap pendapat anak (respect for the views of the
child), pendapat anak terutama yang menyangkut kehidupannya perlu
mendapatkan perhatian dan tanggapan.

Prinsip pelaksanaan program PAUD harus sejalan dengan prinsip


pelaksanaan keseluruhan proses pendidikan , seperti yang dikemukakan oleh
Bredekamp dan Coople (1997) dalam 11 prinsip sebagai berikut :

1. Aspek dan perkembangan anak (fisik, sosial , emosional dan kognitif)


berkait satu dengan yang lain. Perkembangan dalam aspek yang satu akan
mempengaruhi sekaligus dipengaruhi oleh aspek lainnya.
2. Perkembangan terjadi dalam urutan waktu yang runtun artinya
kemampuan, keterampilan dan pengetahuan yang dicapai kemudian akan
berdasarkan pada kemampuan , keterampilan dan pengetahuan yang telah
dimiliki sebelumnya.
3. Perkembangan berlangsung dengan kecepatan yang bervariasai pada
masing-masing anak serta masing-masing fungsi dan aspek.

10
4. Pengalaman-pengalaman yang dimiliki anak sebelumnya bedampak pada
masing-masing perkembangan anak .
5. Perkembangan akan berproses yang dapat .ditentukan sebelumnya yakni
menuju kompleksitas , organisasi, dan internalisasi yang lebih besar.

Perkembangan dan pembelajaran terjadi didalam dan dipengaruhi oleh


konteks sosial budaya yang beraneka ragam.
6. Perkembangan dan pembelajaran dihasilkan oleh interaksi kematangan
biologis serta lingkungan yang mencakup stimulasi pendidikan , nutrisi
dan kesehatan
7. Perkembangan akan mencapai kemajuan manakala anak memiliki
kesempatan untuk mempratekkan keterampilan baru yang diperoleh , serta
ketika mereka mendapatkan pembelajaran yang menantang yang berada
diatas tingkat kemampuan yang mereka miliki sebelumnya
8. Bermain merupakan alat yang teramat penting bagi perkembangan sosial,
emosional, dan kognitif anak-anak , serta sebagai cerminan dan
perkembangan mereka.
9. Anak-anak berkembang dan belajar dngan baik di dalam konteks suatu
masyarakat dimana mereka merasa aman ,dihargai, dimana kebutuhan
mereka terpenuhi, dan dimana secara psikologis mereka merasa aman.
10. Anak-anak menunjukkn cara memahami dan cara belajar yang berbeda.

b. Landasan Dasar PAUD

1. LANDASAN YURIDIS

Landasan terkait dengan pentingnya PAUD tersirat dalam amandemen


UUD 1945 pasal 28 b ayat 2, yaitu : Menjamin kelangsungan hidup,
pengembangan dan perlindungan anak terhadap eksploitasi dan kekerasan.
Meratifikasi Konvensi Hak Anak melalui Keppres No. 36 tahun 1990 yang
mengandung kewajiban untuk pemenuhan hak anak. Secara khusus pemerintah
juga telah mngeluarkan UU.No. 20/2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional , PP

11
No. 27/1990 tentang Pendidikan Prasekolah, PP No. 39/1992 mengenal Peran
Serta Masyarakat dalam Pendidika Nasional

LANDASAN EMPIRIS

Rendahnya tingkat partisipasi anak mengikuti pendidikan anak usia dini


berdampak pada rendahnya kualitas sumber daya manusia Indonesia. Menurut
laporan UNDP tentang Human Development Index (HDI) pada 2002 Indonesia
menempati peringkat 110 dan 173 Negara dan pada tahun 2004, jauh di bawah
negara ASEAN lainnya.

Rendahnya kualitas pendidikan tersebut antara lain dipengaruhi oleh


inputnya, terutama calon siswa sebagai raw input. Rendahnya kualitas calon
siswa didasarkan pada suatu kenyataan bahwa selama ini perhatin kita pada
pendidikan anak usia anak usia dini sangat minim , seperti terungkap dari
piramida pendidikan Depdiknas tahun 1999/2000. Partisipasi pemerintah dalam
penyelenggaraan pendidikan bagi anak usia dini melalui pendirian Taman Kanak-
Kanak di seluruh Indonesia hanya sekitar 255 buah (0,54%) , 41.092 buah
didirikan oleh pihak swasta (99,46%). Jumlah TK yang sudah berdiri sangatlah
tidak berimbang dengan jumlah anak yang seharusnya mengikuti pendidikan
tersebut. Keterbatasan ini ditambah ketidak merataannya penyebaran TK diamana
pertumbuha di kota lebih pesat di bandingkan di Pedesaan.

2. LANDASAN KEILMUAN

Pentingnya PAUD didukung oleh penelitian - penelitian ntang kecerdasan


otak. Seorang bayi baru lahir memiliki kurang lebih 100 miliar sel otak ini
menunjukkan selama 9 bulan masa kehamilan, paling tidak setiap menit dalam
pertumbuhan otak diproduksi 250 ribu sel otak. Otak manusia terdiri dari dua
belahan kiri (left hemisphere) dan kanan (right hemisphere) yang disambung oleh
segumpal serabut yang disebut corpuss callosum. Kedua belahan otak tersebut
memiliki fungsi, tugas , dan respons berbeda dan harus tumbuh dalam
keseimbangan. Belahan otak kiri terutama berfungsi untuk berfikir rasional,
analitis, berurutan linier , saintifik seperti membaca , bahasa , dan berhitung .

12
Sedangkan belahan otak kanan berfungsi untuk mengembangkan imajinasi
dan kreativitas. Bila pelaksanaan pembelajaran di PAUD memberikan banyak
pelajaran menulis, berhitung dan membaca seperti yang cenderung terjadi dewasa
ini, akan mengakibatkan fungsi imanjinasi pada belahan otak kiri mengakibatkan
anak mudah mengalami stress yang berdampak pada perilaku kurang baik dalam
perbuatannya , seperti menunjukkan sikap bermusuhan (hostile attitude).
Perkembangan otak tidak berjalan secara linier, namun semua bagian otak dapat
di stimulasikan pada saat bersamaan. Gardner menemukan bahwa otak manusia
memiliki beberapa kecedasan yaitu : bahasa (kemampuan untuk membaca,menulis
dan berkomunikasi), logismatematis (kemampuan untuk berfikir logis , sistematis,
dan menghitung), visual spasial ( kemampuan untuk berfikir melalui
memvisualisasikan hasil masa depan , mengimajinasikan dengan pengelihatan),
musical (kemampuan untuk megkomposisikan menyanyi, memiliki kepekaan
untuk irama), kinestik badan ( kemampuan untukmengguanakan tubuh secara
terampil), interpersonal sosial ( kemampuan untuk bekerja secara efektif dengan
orang lain, memiliki empati dan pengertian), interpersonal (kemampuan untuk
analisa dan refleksi), naturalis (kemampuan mengenali alam sekitarnya). Semua
jenis kecerdasan ini saling keterkaitan dan saling berhubungan , tetapi tetap
bekerja sendiri- sendiri.

Secara alamiah perkembangan anak berbeda-beda , baik dalam


intelegensi , bakat, minat, kreativitas, kematangan emosi, kepribadian ,keadaan
jasmani dan keadaan sosialnya. Namun penelitian tentang otak menujukkan
bahwa bila anak distimulasikan sejak dini, maka akan ditemukan genius ( potensi
paling baik/unggul) dalam dirinya. Setiap anak memiliki kemampuan otak
terbatas dalam belajar (limitless capacity to learn) yang inheren ( telah ada) dalam
dirinya untuk dapat berfikir kreatif dan produktif. Oleh karena itu , anak
memerlukan program pendidikan yang mampu membuka kapasitas tersembunyi
tersebut (unlocking the capacity) melalui pembelajaran bermakna. Bila potensi
pada diri anak tidak pernah terealisasikan , maka berarti anak telah kehilangan
peluang momentum

13
penting dalam hidupnya , dan pada gilirannya akan kehilangan sumber daya
manusia terbaiknya. Dalam konteks seperti inilah peranan pendidikan anak usia
dini perlu mendapat perhatian serius.

c. Karakteristik Perkembangan Anak Usia Dini

Menurut Bredekamp,dkk Karateristik sangat menonjol pada anak usia


Dini ialah :

a. Anak bersifat unik. Anak memiliki bawaan, minat, kapabilitas dan


latar belakang kehidupan masing-masing
b. Mengekspresikan perilakunya secara spontan. Perilaku yang di
tampilkan anak pada umumnya relative asli tidak di tutup-tutupi.
c. Aktif dan energik. Anak suka sesuatu yang baru dan menantang.
d. Memiliki rasa ingin tahu yang tinggi. Anak banyak
memperhatikan, membicarakan,dan mempertanyakan berbagai hal
yang sempat dilihat dan didengarnya terhadap hal-hal yang baru
e. Eksploratif dan berjiwa petualang.
f. Kaya dengan fantasi. Anak senang hal-hal yang bersifat imajinatif.
g. Masih mudah frustasi. Anak umumnya mudah menangis/ mudah
marah jika keinginannya tidak terpenuhi.

Beberapa pakar yang mengemukakan tentang karakteristik anak usia dini :

1. Richard D.Kellough (1996)


a. Anak bersifat Egosentris

Anak cenderung melihat dan memahami seseuatu dari sudut pandang dan
kepentingannya sendiri. Hal ini dapat dilihat dari perilakunya. Karakteristik ini
terkait pada perkembangan kognitifnya yang menurut nya ini merupakan fase
transisi dan fase praoperasional ke fase operasional konkret.

14
b. Anak memiliki rasa ingin tahu yang besar

Menurut persepsi anak, dunia ini dipenuhi hal-hal yang menarik dan
menakjubkan. Hal ini menimbulkan rasa keninigntahuan anak yang tinggi. Rasa
ingin ketahuan sangatlah bervariasi tergantung dengan apa yang menarik
perhatiannya. Brooks and Brooks (1993:29) dikemukakan bahwa keuntungan
yang dapt diambil rasa keingintahuannya adalah dengan menggunakan fenomena
atau kejadian yang tidak biasa.

c . Anak adalah mahluk sosial

Anak senang diterima dan berada edngan teman sebayanya. Meraka


senang bekerja sama dalam membuat rencana dan menyelesaikan pekerjaannya.
Mereka saling memberikan semangat dengan sesama temannya

d. Anak bersifat unik

Anak merupakan individu yang unik dimana masing-masing memiliki


bawaan minat, kapabilitas dan latar belakang kehidupan yang berbeda satu sama
lai. Disamping memiliki kesamaan menurut Bradekamp (1987), anak juga
memiliki keunikan tersendiri dalam gaya belajar, minat dan latar belakang
keluarga.

e. Anak umumnya kaya dengan fantasi

Anak senang dengan hal-hal yang bersifat imajinatif , sehingga pada


umumnya ia dengan kaya dengan fantasi. Anak dapat bercerita melebihi
pengalaman-pengalaman aktualnya atau kadang bertanya tentang hal-hal yang
gaib sekalipun. Hal ini disebabkan imajinasi anak berkembang melebihi apa yang
dilihatnya.

f. Anak memiliki rentan daya kontrasi pendek

Pada umumnya anak sulit berkonsentrasi pada suatu kegiatan dalam


jangka waktu yang lama. Ia selalu cepat mengalihkan perhatian pada kegiatan-

15
lain, kecuali memang kegiatan tersebut selain menyenangkan juga
bervariasi dan tidak membosankan. Menurut Berg (1988) disebutkan bahwa10
menit adalah waktu yang wajar bagi anak usia sekitar 5 tahun untuk dapat duduk
dan memperhatikan sesuatu dengan nyaman.

g. Masa paling potensial untuk belajar

Masa anak usia dini disebut masa golden age atau magic year, NAEYC
(1992) mengemukakan bahwa masa awal kehidupan tersebut sebagai masa-
masanya belajar dengan slogan “Early Years are Learning Years”. Hal ini
disebabkan bahwa selama rentan waktu usia dini anak mengalami berbagai
pertumbuhan dan perkembangannya yang sangat cepat dan pesat pada berbagai
aspek.

h. Peniru ulung

Anak usia dini merupakan seorang peniru ulung , pada masa ini anak
melihat dan mendengar apapun dan mengaplikasikannya tanpa
mempertimbangkan baik-tidak baiknya apa yang ditirukannya.

2 . Maria Montessori (dalam Hurlock, 1978)

Maria Montessori berpendapat bahwa usia 3-6 tahun merupakan periode


sensitif atau masa peka pada anak, yaitu suatu periode dimana suatu fungsi
tertentu dirangsang , diarahkan sehingga tidak terhambat perkembangannya .

Erik H.Erikson (dalam Helms & Turner, 1994)

Erik erikson memandang periode usia 4-6 tahun sebagai fase sense of initiative,
pada periode ini harus didorong untuk mengembangkan prakarsa, seperti
kesenangan untuk mengajukan pertanyaan dari apa yang dilihat, didengar dan
dirasakan.

3. Froebel (Roopnaire, J.L & Johnson, J.E, 1993)

Masa anak-anak merupakan suatu fase yang sangat penting dan berharga
dan merupakan masa pembentukan dalam periode kehidupan manusia.

16
4. Jean Piaget dan Lev Vygotsky (kelompok Konstruktivis)

Pendapat Jean Piaget dan Lev Vygotsky adalah anak bersifat aktifdan
memilki kemampuan untuk membangun pengetahuannya. Secara mental angka
mengkonstruksi pengetahuannya melalui refleksi terhadap pengalamannya. Anak
memperoleh pengetahuan bukan dengan cara menerima secara pasif dari
oranglain, melainkan dengan cara membangun pengethuannya sendiri secara aktif
melalui interaksi dengan lingkungannya.

3. PERMASALAHAN, TANTANGAN DAN UPAYA MENGATASI


DALAM PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

a. Permasalahan , Tantangan, dan Upaya, Mengatasi dalam


Pendidikan Anak Usia Dini

Program pendidikan bagi anak-anak yang masih berusia dini (PAUD)


merupakan uapaya untuk melakukan pembinaan yang dinjukkan terhadap anak
sejak lahir sampai dengan usia enam tahun. Program pendidikan anak pada usia
dini lazimnya dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk
membantu pertumbuhan dan perkembangan, jasmani dan rohani agar anak
memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut.

Masalah-masalah yang dihadapi adalah sebagai berikut :

a. Belum terpenuhinya kebutuhan masyarakat akan pendidikan anak usia


dini.
b. Kurang kualitas dan kuantitas guru/pamong pendidikan anak usia dini.
c. Kurang mutu pendidikan anak usia dini.
d. Kurangnya animo masyarakat/kesadaran orang tua tentang urgensi
pendidikan usia dini.
e. Kebijakan pemerintah tentang pendidikan anak usia dini yang belum
memadai

17
Faktor dari orangtua yang mempengaruhi permasalahan anak usias dini
:
1. Kurnagnya pengetahuan perkembangan anak
2. Kurang sabar dalam mendidik dan melatih anak
3. Orang tua yang kurang perhatian
4. Bias dalam penilaian
5. Orang tua kurang memberikan support dan rasa penerimaan yang
cukup terhadap anak
6. Kondisi keluarga tidak mendukung dalam perkembangan anak.
7. Keluarga yang broken home
b. Karakteristik anak Usia Dini
1. Perkembangan Motorik
Ciri khas perkembangan motorik pada anak usia Dini:
 Memiliki kemampuan motorik yang bersifat kompleks, yaitu mampu
mengkombinasikan gerakan motorik dengan seimbang. Mampu
memperagakan tiap gerakan meskipun kurang sempurna
 Anak memiliki motivasi instrinsik sehingga tidak mau berhenti melekukan
aktivitas fisik baik yang melibatkan gerakan motorik halus maupun
motorik kasar

Perkembangan Kognitif

ciri khas perkembangan kognitif pada anaka TK, adalah :

 Mampu menggambarkan objek yang secara fisik tidak hadir , seperti


rumah-rumahan , menggambar , dll
 Anak tidak mampu memahami presfektif atau cara berfikir orang lain
(egosentris)
 Anak belum mampu berfikir kritis tentang apa yang ada di balik suatu
kejadian.

2. Perkembangan Bahasa

18
Ciri khas perkembanagn bahasa anak TK :
 Terjadi perkembangan bahasa yang cepet dalam kemampuan bahasa anak.
Anak dapat menggunakan kalimat dengan baik dan benar.
 Telah menguasai 90% dari fonem dan sintaksis bahsa yang digunakan.
 Dapat berpartisipasi dalam suatu percakapan.
 Sudah dapat menggunakan lebih dari 2.500 kosa kata
 Lingkup kosa kata yang dapat diucapkan anak menyangkut warna,
ukuran , bentuk , rasa, bau, keindahan , dll
 Mampu menjadi pendengar yang baik
 Percakapan yang dilakukan telah menyangkut berbagai komentar terhadap
apa yang dilakukan oleh dirinya
 Sudah dapat melakukan ekspresi diri, menulis, membaca , bahkan
berpuisi.

3. Perkembangan Psikososial
Ciri khas perkembngan psikososial anak
 Sudah dapat mengontrol perilakunya sendiri
 Sudah dapat merasakan kelucuan

Rasa takut dan cemas mulai berkembang, dan hal ini akan berlangsung
sampai usia 5 tahun

 Keinginan mulai berdusta mulai muncul namun anak takut melakukannya


 Perasaan humor anak muli muncul
 Sudah dapat mengerti mana yang benar mana yang salah.
 Sudah dapat menenangkan diri
 Pada usia 6 tahun anak akan berperilaku seperti seorang bos
 Sering bertengkar namun cepat berbaikan kembali
 Sudah dapt menunjukkan ekspresi marah
 Sudah dapt menerima ekspresi disiplin

19
c. Batasan-batasan bermasalah pada Anak Usia Dini

Anak bermasalah di Tk dapat dilihat dari :

1. Frekuensi perilaku menyimpang yang tampak,maksudnya


seberapa banyak tingkah laku yang menimbulkan masalah yang
muncul
2. Intensitas perilaku maksudnya tingkat kedalaman perilaku anak
yang bermasalah
3. Usia anak yaitu tingkah laku anak yang mencolok yang tidak
sesuai dengan tahap perkembangan anak seusianya
4. Ukuran norma budaya , maksudnya anak dikatakan bermasalah
sangat bergantung pada ukuran budaya setempat

d. Respon Guru dalam menghadapi anak Usia Dini yang


bermasalah.
1. Menghadapi emosi-emosi negatif anak, dan saat emosi negatif
anak muncul anak menciptakan hubungan yang akrab
2. Sabar menghadapi anak anak yang sedih , marah , atau ketakutan
dan tidak menjadi marah jika menghadapi emosi anak.
3. Sadar dan menghargai emosi-emosinya sendiri
4. Melihat emosi negatif sebagai arena yang penting dalam
mengasuh anak
5. Peka terhadap keadaan emosi anak,walaupun ungkapan emosinya
tidak terlalu kelihatan
6. Tidak bingung atau cemas menghadapi ungkapan-ungkapan
emosional anak
7. Tidak menanggapi lucu atau meremehkan perasaan anak
8. Tidak memerintahkan apa yang harus dilaksanakan oleh anak
9. Tidak merasa bahwa guru harus membereskan semua masalah
bagi anak

20
10. Menggunakan saat-saat emosional sebagai saat untuk
mendengarkan anak,berempati dengan kata-kata yang
menyejukkan, menolong anak ,berempati dengan kata-kata yang
menyejukkan ,menolong anak memberi nama emosi yang sedang
dirasakan.

e. Masalah Anak Usia Dini


1. Penakut

Rasa takut yang berlebihan terlihat dalam gejala-gejala sebagai berikut :

 Gejala psikis, seperti : gangguan makan , tidur , perut, sulit bernafas, dan
sakit kepala.
 Gejala Emosional, seperti : rasa takut, sensitif, rendah diri,
ketidakberdayaan, bingung putus asa, marah sedih bersalah.
 Gejala Tingkah Laku , seperti : gangguan tidur , mengisolasi diri, prestasi
kurang di sekolah,agresi,mudah tersinggung,menghindari pergi keluar
,ketergantungan pada suatu benda.

Penyebab Anak Memiliki Rasa Takut :

1. Intelegensi,
2. Jenis Kelamin
3. Keadaan Fisik
4. Urutan Kelahiran
5. Kepribadian Anak
6. Adanya Contoh yang dilihat Anak
7. Trauma yang dialami anak
8. Pola Asuh orang tua yang menghidupkan rasa takut anak.

Solusi pemecahan masalah yang dapat dilakukan pendidik :

 Mendengarkan cerita anak


 Lindungi dan hibur anak

21
 Ajari kenyataan
 Mmberi hadiah
 Memberi contoh teladan
 Coping model
 Mendongeng
 Melakukan aktivitas penuh tantangan
 Memanfaatkan imajinasi anak untuk menumbuhkan keberanian
 Menggambar

2. Agresif

Agresif adalah tingkah laku menyerang baik secara fisik maupun verbal
atau melakukan ancaman sebagai pernyataan adanya rasa permusuhan.

Gejala yang sering yang sering timbul :

1. Sering melakukan tindak kekerasan


2. Menyerang secara fisik
3. Menyerang secara verbal (kata-kata)
4. Tingkah laku mengganggu muncul karena ingin menunjukkan
kekuatan kelompok.

Penyebab anak agresif antara lain :

1. Pola asuh yang keliru .


2. Reaksi emosi terhadap frustasi
3. Tingkah laku agresif sebelumnya.

Solusi pemecahan masalah yang dapat dilakukan pendidik :

a. Bermain peran
b. Belajar mengenal perasaan
c. Belajar berteman melaui permainan beregu
d. Beri penguatan jika anak berperilaku tepat dengan temannya.

22
e. Perbanyak kegiatan yang menggunakan gerakan motorik.

3 . Pemalu

Pemalu adalah reaksi emosional yang tidak menyenangkan , yang timbul


pada seseorang , akibatnya adanya penilaian yang salah pada dirinya.

Ciri-ciri anak pemalu adalah :

 Kurang berani dalam berbicara dengan gur dan orang dewasa


 Tidak mampu menatap wajah orang lain saat berbicara
 Tidak bersedia untuk berdiri di depan kelas
 Enggan bergabung dengan anak-anak lain
 Lebih senang bermain sendiri
 Tidak berani tampil dalam permainan
 Membatasi diri dengan pergaulan
 Anak tidak banyak bicara dan kurang terbuka

Penyebab anak pemalu :

a. Keadaan fisik
b. Kesulitan dalam berbicara
c. Kurang terampil dalam berteman
d. Harapan orang tua terlalu tinggi
e. Pola acuh yang mencela

Solusi pemecahan masalah yang dapat dilakukan oleh pendidik :

 Melibatkan anak pada kegiatan yang menyenagkan


 Belajar bergabung melalui permainan
 Mengajar cara untuk mulai berteman
 Dorong anak berpatisipasi dalam berkelompok.

23
4. PENDEKATAN PROGRAM PENDIDIKAN ANAK USIA
DINI
1. Belajar seraya bermain.

Pelaksanaan PAUD di Indonesia masih terkesan ekslusif dan baru


menjangkau sebagian kecil masyarakat. Pemahaman umum tentang PAUD masih
sangat begitu terbatas.

Merujuk pada pengertian pendidikan pada UU SISDIKNAS BAB I Pasal I


Ayat I :

- Pendidikan harus merupakan usaha sadar dan terencana


- Pendidikan harus mewujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaran.
- Pendidikan harus mengusahakan agar peserta didik aktif
mengembangkan seluruh potensi dirinya.
2. Kebermaknaan.

Proses pembelajaran seharusnya memperhatikan kebermaknaan. Artinya,


apa yang bermakan bagi anak menunjuk pada pengalaman belajar yang sesuai
dengan minat-minatnya.

3. Berpusat pada anak.

PAUD harus didasarkan atas prinsip-prinsip dan tahap-tahap perkembangan


anak yang memacu perkembangan potensi dan minat setiap anak melalui
penyediaan lingkungan belajar yang kaya dan memasukkan esensi bermain dalam
setiap kegiatan pembelajarannya. Esensi bermain yang meliputi perasaan senang,
bebas dan merdeka harus menjiwai setiap kegiatan pembelajaran.

4. Tidak sekedar mempersiapkan anak mengikuti pendidikan


selanjutnya

Fungsi PAUD untuk mengembangkan semua potensi anak sering diabaikan


dalam pendidikan prasekolah. Padahal menurut PP No.27/1990 ujuan pendidikan

24
prasekolah adalah”... untuk membantu meletakkan dasar-dasar ke arah
perkembangan sikap, pengetahuan, keterampilan, dan daya cipta yang diperlukan
oleh anak didik dalam menyesuaikan diri dengan lingkungannyadan untuk
pertumbuhan serta perkembangan selanjutnya”. Artinya tujuan PAUD lebih luas
dan sekedar mempersiapkan anak masuk Sekolah Dasar (SD).

5. Jalur dan bentuk layanan pendidikan anak usia dini

Jalur dan bentuk layanan PAUD tertuang pada UU No.20 tahun 2003
teentang Sisdiknas Bab VII Pasal 28 ayat 1-6. Bentuk layanan PUAD adalah
sebagai berikut:

a. Raudhatul Athfal (RA)

RA dalam banyak hal memiliki kesamaan denga TK, bahkan dengan TK Islam
dapat dikatakan tak ada bedanya. Letak perbedaan RA dan TK adalah pada nuansa

keagamaanya (Islam) lebih kental dfan menjiwai keseluruhan proses


pembelajaran.

b. Kelompok Bermain

Kelompok bermain adalah salah satu bentuk layanan pendidikan bagi


anak usia dini khususnya usia 3 tahun sampai dengan usia memasuki pendidikan
dasar.

c. Taman Penitipan Anak (TPA)

TPA adalah wahana kesejahteraan sosial yang berfungsi sebagai


pengganti keluarga untuk waktu tertentu bagi anak yamg orangtuannya
berhalangan ( bekerja, mencari nafkah, atau halangan lain) sehingga tidak
berkesempatan memberikan pelayanan kebutuhan kepada anaknya melalui
penyelenggaraan sosialisasi dan pendidikan prasekolah bagi anak usia 3 bulan
hingga memasuki pendidikan dasar

25
d. Bentuk lain yang sejenis.
1. Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu)

Posyandu adalah wahana kesejahteraan ibu dan anak yang berfungsi


sebagai empat pelayanan terpadu yang mencakup aspek perawatan kesehatandan
gizi, terutama bagi ibu hamil dan anak usia 0-5 tahun.

2. Bina Keluarga Balita (BKB)

BKB adalah suatu kegiatan yang bertujuan memberikan pengetahuan


dan keterampilan kepada orangtua dan anggota keluarga lainnya mengenai
bagaimana mendidik, mengasuh, dan memantau pertumbuhan dan perkembangan
anak balita.

5 . PENGEMBANGAN ANAK USIA DINI SECARA TERPADU

1. Pengertian Pembelajaran Terpadu.

Beberapa pengertian pembelajaran terpadu menurut beberapa pakar pembelajaran


terpadu diantarany:

a. Menurut Cohen, Manion dan Brand terdapat tiga kemungkinan variasi


pembelajaran terpadu yang berkenaan dengan pendidikan yang
dilaksanakan dalam suasana pendidikan progresif yaitu kurikulum terpadu
(integrated curriculum), hari terpadu ( integrated day), dan pembelajaran
terpadu ( integrated learning).
b. Prabowo mengatakan bahwa pembelajaran terpadu adalah suatu proses
pembelajaran dengan melibatkan/ mengaitkan berbagai bidang studi.
c. Gilian, Collins dan Dixon mengatakan bahwa pembelajaran terpadu akan
terlaksana apabila terjadi peristiwa atau eksplorasi topik menjadi
penggerak kurikulum.

26
d. Oemar hamalik bahwa, pembelajaran terpadu adalah sistem pengajaran
yang bersifat menyeluruh , yang memadukan berbagai disiplin
pembelajaran yang berpusat pada suatu masalah atau topik proyek , baik
teoritis maupun praktis dan memadukan kelembagaan sekolah dan luar
sekolah dalam kebutuhan dan pengembangan kepribadian siswa yang
terintegrasi.

2. Karakteristik Pembelajaran Terpadu


a. Pembelajaran berpusat pada anak.
b. Menekankan pembentukan pemahaman dan kebermaknaan.
c. Belajar melalui pengalaman langsung.
d. Lebih memperhatikan proses daripada hasil semata.
e. Sarat dengan muatan keterkaitan.

Manfaat Pembelajaran Terpadu.

a. Memungkinkan anak mengeksplorasi dan mengekspresikan


pengetahuan dan keterampilannya melalui berbagai kegiatan.
b. Meningkatkan pemahaman anak secara komprehensif
c. Meningkatkan kecakapan berfikir anak.
d. Pembelajaran terpadu melatih anak untuk berkreativitas, berbagi, dan
berpengalaman.
e. Daya ingat terrhadaap materi yang di pelajari anak dapat ditingkatkan
dengan jalan memberikan tema-tema yang selalu berrvariasi.
f. Meningkatkan interaksi sosial anak.
g. Meningkatkan profesionalisme guru.
3. Kelebihan dan Kekurangan Pembelajaran Terpadu.

Kelebihan:

a. Materi pelajaran menjadi dekat dengan kehidupan anak.


b. Siswa juga dengan mudah dapat mengaitkan hubungan materi yang satu
dengan yang lain.

27
c. Anak dapat mengembangkan kemamp[uan belajarnya.
d. Mengakomodir jenis kecerdasan anak.
e. Guru dapat dengan mudah menggunakan belajar anak aktif sebagai metode
pembelajaran.

Kekurangan:

a. Aspek guru : Guru harus berwawasan luas, lketerampilan metodologis


yang handal, rasa percaya diri yang tinggi, dan berani mengemas dan
mengembangkan materi.
b. Aspek peserta didik: menuntut kemempuan belajar peserta didik yang
relatif ”baik” dalam kemampuan akademik maupun kreativitasnya. Aspek
saran dan sumber pembelajaran: pembelajaran terpadu memerlukan bahan
bacaan atau sumber informasi yang cukup banyakdan bervariasi mungkin
juga fasilitas internet.
c. Aspek kurikulum: kurikulum harus luwes, berorientasi pada pencapaian
ketuntasan pemahaman peserta didik.
d. Aspek penilaian: Membutuhkan cara penilaian yang menyeluruh,yaitu
menetapkan keberhasilan belajar peserta didik dalam beberapa bidang
terkait yang dipadukan.
e. Suasana pembelajaran : Mengutamakan suatu kajian dan tenggelamnya
kajian lain. Pada saat mengajarkan tema maka guru akan menekankan atau
mengutamakan substansi gabungan tersebut sesuai dengan
pemahaman,selera, dan latar belakang pendidikan guru itu sendiri.
4. Konsep dan Aspek Pengembangan Anak Usia Dini Secara
Terpadu.

Catron dan Allen (1999:23-26) menyebutkan bahwa terdapat 6 aspek


perkembangan anak usia dini, yaitu kesadaran, personal, kesehatan emosional,
sosialisasi, komunikasi, kognitif,, dan keterampilan motorik sangat penting dan
harus dipertimbangkan sebagai fungsi interaksi.

28
Pertumbuhan anak pada enam aspek perkembangan di bawah ini
membentuk fokus sentral dan pengembangan kurikulum bermain pada anak usia
dini:

a. Kesadaran personal

Bermain merupakan kegiatan pendukung dalam pertumbuhan anak secara


mandiri dan memilki konrol atas lingkungannya.

b. Pengembangan emosi

Melalui bermain anak dapat belajar menerima, berekspresi dan mangatasi


masalah dengan cara positif. Bermain juga memberikan kesempatan pada anak
mengenali diri dan pola perilaku yang memuaskan dalam hidup.

c. Membangun sosialisasi

Dari bermain anak bisa mendapatkan perkembangan sosial. Dengan bermain


dapat menumbuhkan dan meningkatkan rasa sosialisasi pada anak.

d. Pengembangan komunikasi

Bermain merupakan alat yang paling kuat dalam membelajarkan kemampuan


belajar anak. Melalui bermain maka pengembangn kosa kata pada anak pun terus
bertambah.

e. Pengembangan kognitif

Selama bermain anak banyak menerima pengalaman baru, memanipulasi


bahan dan alat, berinteraksi dengan orang lain dan mulai merasakan dunia mereka.

f. Pengembangan kemampuan motorik

Kesempatan luas untuk bergerak, pengalaman belajar untuk menemukan ,


aktivitas sensori motor yang meliputi pengguanaan otot-otot besar dan kecil dan
menungkinkan anak untuk memenuhi perkembangan peseptual motorik.

29
6. HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM
PERKEMBANGAN ANAK
1. Hal penting yang perlu dipahami mengenai proses tumbuh kembang :
a. Perkembangan ditandai dengan pertumbuhan.

Untuk pendidik harus jeli dalam melihatperubahan-perubahan anak yang


progresif (maju). Peubahan itu menunjukkan bahwa anak tumbuh dan
berkembang.

b. Setiap tahap memiliki “masa kritis”.


Masa kritis pada anak usia 0-6 tahun yang perlu diperhatikan yaitu
 Masa egosentris
 Masa menentang
 Masa imitasi
Masa kritis pada anak usia 12-18 tahun yang perlu diperhatikan
 Masa Pertentangan
 Masa kebingungan
 Masa pembuktian diri

2. Perkembangan merupakan kematangan belajar


a. Pola perkembangan dapat diprediksi.

Memiliki persamaan secara umum dengan anak lainnya,sehingga


pengukuran melalui usia dapat membantu orangtua dalam menegembangkan
pendidikan tepat sasaran.

b. Perkembangan anak berbeda satu sama lain.

Perkembangan setiap anak sangat berbeda karena itu orang tua perlu
waspada terhadap anaknya.

3. Menanamkan Disiplin pada anak


a. Pengertian disiplin

30
Dalam bahsaa latinnya tertulis discipline yang artinya apa yang
disampaikan guru, Rasa disiplin adalah suatu sikap yang terdapat dalam diri
pribadi seseorang untuk berbuat sesuatu atas dasr kesadaran, bukan paksaan
memenuhi ketertiban dan atas kesadaran.

b. Cara menanamkan disiplin


Menurut J. Riberu dalam rangka pembinaan disiplin memilki empat
unsur, yaitu:
1. Disiplin harus merupakan petunjuk atau pegangan bagi tingkah laku
seseorang.
2. Disiplin harus disertai sangsi.
3. Disiplin sebaiknya dikaitkan dengan imbalan/penghargaan.
4. Disiplin harus konsisten.

c. Penilain
a. Adanya perbaikan dalam berperilaku pada orang dan anak yang dididik
untuk berdisiplin itu.
b. Adanya sikap atau anak yang berwenang terhadap orang yang telah
ditaatinya.
c. Adanya pribadi yang seimbang
d. Melakukan kewajiban dengan penuh tanggung jawab
e. Adanya penghargaan terhaadap peraturan dan orang yang membuat
peraturan.
f. Adanya keharmonisan antara orang tua dan anak.

7. KONSEP BERMAIN DAN PERMAINAN PERMANEN


1. Pengertian Bermain

Bermain merupakan kegiatan sesuai dengan keinginan anak yang


paling memyenangkan.

Gordon dan brawne (Moesclichatoen,2004 :32) menyatakan bahwa “bermain


membawa harapan dan antisipasi tentang dunia yang memberikan kegembiraan ,

31
dan memungkinkan anak berkhayal dan dipersiapkan untuk berpetualang
menelaah,suatu dunia anak-anak

2. Manfaat bermain bagi anak.

Manfaat yang kita peroleh dari bermain dan selalu menyangkut


perkembangan pada pengembangan aspek-aspek yaitu: aspek fisik, aspek sosial
emosional, aspek kognitif, aspek seni, mengasah ketajaman penginderaan, media
terapi dan media intervensi.

3. Jenis Bermain
a. Main sensorimotor

Sensorimotor adalah rangsangan-rangsangan yang diberikan kepada anak


maka dalam otak anak akan terjadi proses. Tujuan memberikan rangssangan
secara teruss menerus melalui panca indera agar kecerdasan anak berkembang.

b. Main pembangunan

Main pembangunann adalah jenis kegiatan main yang mendukung anak


untuk mengembangkan dan mewujudkan hasil pemikirannya atau ide yang ada
dalam pemikirannya mejadi sebuah karya nyata. Main pembangunan mendorong
anak untik mengembangkan kemampuan bahasa dan sosialisasi.

c. Main keaksaraan

Pengertian keaksaraan sering dikaitkan dengan kegiatan yang berhubungan


dengan baca-tulis.Dalam main keaksaraan anak dapat belajar dari: bahasa,
matematika untuk anak, klasifikasi(mengelompokkan), konsep bilangan, geometri
dan konsep ruang, pengukuran, dan pengumpulan, penataan, dan representasi
data.

4. Faktor-faktor yang mempengaruhi anak bermain


a. Kesehatan
b. Perkembangan motorik

32
c. Inteligensi
d. Jenis kelamin
e. Lingkungan
f. Status sosial ekonomi
g. Jumlah waktu bebas

8. PERAN GURU DALAM MEMBANGUN PENGETAHUAN ANAK

Peran guru dalam membangun pengetahuan pada anak

1. Guru menjadi model yang baik

Diharapkan anak mamapu untuk meniru segala perbuatan yang


dilakukuan oleh guru. Dalam hal ini guru membanngun pengetahuan anak
tentang cara membangun, cara membongkar, dan cara bagaimana ia harus berbagi
bahan bangunan dengan temannya, yaitu sesuai dengan kebutuhan anak.

2. Guru sebagai teman bermain

Kunci sukses menddik anak TK adalah kita harus menanamkan dahulu


sikap formal tetapi bersahabat dalam hubungan antara guru anak-anak didik
sehingga, situasi belajar sambil bermain di TK pun dapat tercipta dalam suasana
anak yang penuh kegembiraan.

3. Guru sebagai motivator

Guru sebagai motivator, artinya guru harus mampu menjadi motivator


anak dalam membanngun pengetahuan. Dalam hal ini guru harus mampu
memotivasi anak dalam hal melakukan kegiatan, agar anak tidak mudah
menyerah.

4. Guru sebagai fasilitator

Guru sebagai fasilitator artinya guru mampu memfasilitasi seluruh


kebutuhan anak pada saat belajar dan bermain berlangsung. Guru harus sudah bisa
mengubah peran-peran mereka yang tadinya pasif menjadi gur yang kretif dan
dinamis.

33
9. KURIKULUM PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
1. Pengertian kurukulum

Kurikulum merupakan seperangkat rencana, dan pengetahuan dan pengaturan


mengenai isi dan bahan kegiatan serta cara yang digunakan sebagai pedoman
penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan
tertentu (Dalam PKBTK 1994).

2. Prinsip-prinsip pengembangan kurikulum TK

Prinsip-prinsip pengembangan kurikulum PAUD menurut DAP haruslah


menganut hal- hal sebagai berikut (Gestwicki, 2008 : 13-15):

a). Seluruh aspek anak ( fisik, emosional, dan kognitif)

b). Perkembangan memiliki urutan yang runtut.

c). Setiap anak memiliki proses perkembangan yang berbeda satu dengan yang
lain.

Guru harus memiliki banyak variasi sehinggga keragaman cara belajar


ini dapat diakomodasi dan anak mampu menemukan makan pembelajaran.

1. Kompetensi dasar

Kompetensi dasar merupakan pernyataan yang diharapkan daoat


diketahui, disikapi, dan dilakukuan anak didik.

2. Hasil belajar

Hasil belajar merupakan hasil kegiatan setelah anak mengalami


pembelajaran dalam kompetensi tertentu.

3. Silabus

34
Silabus merupakan seperangkat rencana dan pengaturan kegiatan pembelajaran,
pengelolaan kelas, serta penilaian dan proses capaian perkembangan.

Komponen-komponen yang ada di kurikulum TK, diantaranya adalah:

1. Bidang pengembangan.
2. Tingkat pencapaian pekembangan
3. Capaian perkembangan.
4. Indikator
5. Tujuan
6. Ruang lingkup

10. KECERDASAN DAN PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI


1. Kecerdasan anak usia dini
a. Kecerdasan linguistik( world smart)
Kecerdasan linguistik adalah kecerdasan dalam mengolah kata, atau
kemampuan menggunakan kata secara efektif baik secara lisan maupun
tulisan.
b. Kecerdasan logika.-matematika (logic smart)

Kecerdasan ini melibatkan ketera,pilan mengubah angka atau logika


akal sehat. Adapun cara mengembangkan kecedasan logika matematika pada
anak seperti: menyelesaikan puzzle, mengenal bentuk geometri, mengenalkan
bilangan melalui sajak berirama dan lagu, pengenalan pola, eksplorasi pikiran
melalui diskusi dan olah pikiran ringan, eksperimen di alam, dll.

c. Kecerdasan fisik (body smart)

Kecerdasan fisik adalah suatu kecedasan dimana saat menggunakannya


kita mampu melakukan gerakan-gerakan yang bagus, berlari, menari, membangun
sesuatu, semua seni dan hasta karya.

d. Kecerdasan visual spasial (picture smart)

35
Visual spasial merupakan salah satu bagian dari multiple intelligence
yang terdiri dari delapan jenis kecerdasan yang berhubungan erat dengan
kemampuan untuk memvisualisasikan gambar untuk anak dimana dia berfikir
dalam pikiran seseorang, atau untuk anak dimana dia berfikir dalam bentuk
visualisasi dan gambar untuk memecahkan sesuatu masalah atau menemukan
jawaban.

e. Kecerdasan interpersonal (self smart)

Kecerdasan intrapersonal adalah kemampuan kita untuk berpikir secara


replektif, yaitu mengacu kepada kesadaran replektif mengenai persaan dan proses
pemikiran diri sendiri.

f. Kecerdasan musikal (music smart)

Kemampuan menangani bentuk-bentuk musikal, dengan cara


mempersepsi (penikmat musik), membedakan (kritikus musik), mengubah
(komposer), dan mengekspresiaka (bernyanyi).

g. Kecerdasan natural (nature smart)

Keahlian mengenali dan mengkategorikan spesies (flora, fauna) di


lingkungan sekitar, mengenali essistensi suatu spesies, memetakan hubungan
antara beberapa spesies.

2. Perkembangan dan pembelajaran

Perkembangan yang utama pada anak usia dini, yaitu perkembangan


sosial-emosional, fisik, kognitif dan bahasa.Pembelajaran dilaksanakan dimulai
dengan pemahaman bahwa setiap area perkembangan mempunyai tujuan berbeda.
Tujuan pengembangan sosial-emosional adalah

a. Memperoleh pandangan tentang dirinya sendiri.


b. Bertanggung jawab pada diri sendiri dan orang lain.
c. Berperilaku prososial: memperlihaykan empati, dapat menyesuaikan diri
dengan lingkungan.

36
Tujuan pengembangan fisik adalah

a. Mengontrol gerakan kasar : mengotrol gerakan tangan dan kaki,


mempertahankan keseimbangan.
b. Mengontrol gerakan halus : melancarkan kordinasi otot-otot halus seperti
gerakan jari tangan, koordinasi mata-tangan dll.

Tujuan perkembangan kognitif adalah

a. Belajar untuk menyelesaikan/memecahkan masalah


b. Berfikir logis : mengumpulkan dan menggunakan informasi
Tujuan perkembangan bahasa adalah
a. Mendengar dan berbicara : menggunakan bahasa untuk berkomunikasi
dengan orang lain.
b. Membaca dan menulis : memahami bacaan atau cerita dari
buku/tulisan.
3. Prinsip-prinsip perkembangan anak

Prinsip-prinsip perkembangan anak adalah :

a. Anak berkembang secara holistik.


b. Perkembangan terjadi dalam urutan yang teratur.
c. Perkembangan anak berlangsung paa tingkat yang beragam di dalam dan
diantara anak.
d. Perkembangan baru didasarkan pada perkembangan sebelumnya.
4. Dasar pemikiran dan pengertian pembelajaran yang berorientasi
perkembangan
a. Dasar pemikiran pembelajaran yang beriorentasi perkembangan

Kecenderungan terhadap meningkatnya pengajaran sistem akademik pada anak


usis dini makin marak. Praktek ini ditandai dengan pengajaran yang lebih
berorintasi pada guru, pengajaran pembaca, menulis,berhitung,secara formal hal
inilah muncul ksrens keinginan kita untuk bersaing dengan negara lain. Tujuan

37
DAP (Developmentally Appropriate Practice) adalah mengembangkan kurikulum
program PAUD dan kurikulum yang berorientasi pada perkembangan anak.

b. Pengertian Pembelajaran yang Berorientasi Perkembangan

Menurut Bredekamp dan Coople (1997) praktek pendidikan yang


berorientasi pada pendidikan ialah :

1. Berorientasi pada Usia Tepat

Pembelajaran perkembangan ini harus sesuai dengan usia anak,artinya


dapat diminati,kemampuan yang diharapkan dapat dicapai serta kegiatan belajar
tersebut menantang oleh anak di usia itu.

2. Berorientasi pada Individu

Semua anak yang berada pada kelompok usia tertentu tidaklah sama.
Perbedaan tersebut harus menjadi pertimbangan bagi guru dalam merangsang ,
menerapkan , mengevaluasi kegiatan berinteraksi dan memenuhi harapan anak.

3. Berorientasi Pada Konteks Sosial Budaya Anak

Praktek pendidikan yang berorientasi perkembangan menekankan hal-hal


berikut ini kecuali :

 Anak secara keseluruhan


 Megindividualkan program untuk memenuhi kebutuhan dan harapan-
harapan anak khusus,
 Pentingnya kegiatan yang diprakarsai oleh anak
 Pentingnya bermain sebagai wahana Belajar.
 Fleksibel, lingkungan kelas yang menstimulasi anak
 Kurikulum terpadu

38
 Belajar melalui bekerja
 Memberikan pilihan kepada anak tentang apa dan bagaimana belajar.
 Melakukan penilaian secara Kontiniyu tentang anak secara individual dan
program sebagai suatu keseluruhan.
 Bermitra kepada orang tua.

Pembelajaran yang Berorientasi Perkembangan untuk Anak Usia Taman


Kanak-Kanak

Menurut Sue Bradekamp (1997)

Prinsip pembelajaran yang berorientasi perkembangan dapat


diidentifikasikan dari beberapa dimensi sebagai Berikut :

 Menciptakan iklim yang positif dan kondusif untuk belajar.


 Membantu keeratan kelompok dalam memenuhi kebutuhan individu.
 Lingkungan dan dan jadwal hendaknya memberikan kesempatan kepada
anak untuk berpartisipasi aktif mengambil inisiatif , melakukan eksplorasi
terhadap objek dan lingkungannya.
 Pengalaman belajar hendaknya tersusun secara konkret dan anak dapat
memilih kegiatannya sendiri.
 Mendorong anak-anak untuk mengembangkan keterampilan
berkomunikasi dan berbahasa secara menyeluruh
 Strategi pembelajaran dirancang agar anak dapat berinteraksi dengan anak
lainnya secara individual dan dalam kelompok kecil.
 Motivasi dan bimbingan diberikan agar anak mengenal
lingkungannya,mengembangkan keterampilan sosial, pengendalian dan
disiplin diri.
 Kurikulum diorganisasikan secara terpadu untuk mengembangkan seluruh
aspek perkembangan anak yang meliputi berbagai aspek.
 Penilaian terhadap anak dilakukan secara kontiniu,melalui observasi.
 Mencatat dan mendokumentasikan hal-hal yang telah dilakukan anak dan
cara melakukan kegiatan tersebut.

39
Tahapan perkembangan Anak

a . Usia 0-3 bulan

Ciri-ciri perkembangannya ,

Anak mengembangkan kemampuan merasakan ,mendengar, melihat dan


menggerakkan tubuhnya.

b. Usia 3-6 bulan


Ciri-ciri perkembangannya,

Anak mampu mengkoordinasikan panca inderaanya untuk mengenali


benda-benda dan orang-orang sekitarnya.

c. Usia 6-9 bulan


Ciri-ciri perkembangannya,

Anak memperlihatkan perkembangan fisik untuk melakukan kegiatan


berdiri,merambat, dan mulai berjalan.

d. Usia 9-12 bulan


Ciri-ciri perkembangannya.

Anak mulai berlatih mandiri seperti memegang sendok dan gelas dengan bantuan
orang dewasa. Anak mulai tergantung pada suatu pengasuh.

e. Usia 12-18 bulan


Ciri-ciri perkembangannya,

Anak mulai berjalan bantuan dan berlari , mengucapkan satu kata atau
lebih dan mengerti maknanya.

40
f. Usia 18-24 bulan
Ciri-ciri perkembangannya,

Anak dapat berjalan,berlari dan menyatakan dengan 2 kata atau lebih


bermakna. Anak dapat melakukan kegiatan yang bersifat pribadi.

g. Usia 2-3 tahun


Ciri-ciri perkembangannya,

Perkembangan fisik semakin matang , kemampuan meniru (imiasi)


tingkah laku yang dapat dilihat dari anak, mulai mengguanakan bahasa sebagai
alat komunikasi , banyak bertanya, adanya kemauan yang kuat/ ketekunan dalam
melakukan aktivitasnya.

h. Usia 3-4 tahun


Ciri-ciri perkembangannya,

Adanya kemauan untuk memperoleh kebebasan dalam


bertindak,berimajinasi,berkreasi, dan berinteraksi. Kemampuan memahami
perintah , awal mengenal aturan, berfikir egosentris (mengacu pada pandangannya
sendiri),dan mulai memiliki tujuan untuk mewujudkan keinginannya. Ketertarikan
bermain dengan teman sebaya.

i. Usia 4-5 tahun


Ciri-ciri perkembangannya,

Berkembangnya kemampuan gerakan motorik kasar kearah gerakan


motorik halus yang memerlukan kecermatan dan kontrol lebih baik. Semakin
kreatif , bebas,memiliki inisiatif ,mandiri dan penuh imajinasi. Berkembangnya
kepekaan emosi.

j. Usia 5-6 tahun


Ciri-ciri perkembangannya,

41
Peningkatan kemampuan bersosialisasi ,membentuk konsep
(urutan,pengelompokan,sebab-akibat,kontras /perlawanan), memecahkan masalah
dengan cara sederhana, menyusun ide dan membuat sesuatu.

Mengenal lebih jauh dunia anak.

Memahami anak dan keberhasilan suatu pendidikan sering dikaitkan


dengan kemampuan para orang tua dan pendidik dalam hal memahami anak
sebagai individu, dimana setiap anak dillihat sebagai individu yang berbeda satu
sama lain,namun saling melengkapi dan berharga , selain memahami anak bahwa
anak merupakan individu yang unik ,ada beberapa catatan yang perlu diperhatikan
dalam kaitannya dengan upaya memahami anak , yaitu anak adalah anak bukan
orang dewasa,bukan orang dewasa berukuran mini. Mereka juga memiliki dunia
sendiri yang khas dan harus dilihat dengan kacamata anak-anak. Untuk itu dalam
menghadapi anak tersebut dibutuhkan .

Aspek yang berkaitan dengan Pendidikan Anak Usia Dini yaitu :

 Anak Suka Meniru


 Dunia anak adalah dunia bermain
 Anak masih berkembang
 Anak-anak tetaplah anak-anak
 Anak adalah kreatif
 Anak Masih Polos
 Mengenali karakter anak
 Dorongan anak untuk belajar
 Melibatkan anak

Pengembangan Kreativitas Anak TK

Dalam hal ini kreativitas merupakan bakat yang secara potensial dimiliki
oleh seseorang,dapat diidentifikasikan dan di pupuk melalui pendidikan yang

42
tepatdiantaranya taman kanak-kanak,sebagai salah satu tempat
diselenggarakannya Pendidikan Anak Usia Dini.

Guilford (dalam Hawadi,2001:3) dengan analasis faktornya menemukan


ada lima ciri yang menjadi sifat kemampuan berfikir kreatif :

 Kelancaran (Fluency),kemampuan untuk memproduksi banyak gagasan.


 Keluwesan (Flexibility), kemampuan untuk mengajukan bermacam-
macam pendekatan.
 Keaslian (originality), melahirka gagasan-gagasan asli sebagai hasil
pemikiran sendiri.
 Penguraian (elaboration), kemampuan unutk menguraikan sesuatu dengan
cara terperinci
 Perumusan kembali (redefenition) , kemampuan untuk mengkaji kembali
suatu persoalan melalui cara dan persfektif yang berbeda.

Dengan berkembangnya kreativitas pada anak Taman Kanak-Kanak : anak


memperoleh kesematan yang sepenuhnya untuk memenuhi kebutuhan
berekspresi menurut caranya sendiri.

Tujuan Pengembangan Kreativitas

S.C Utami Munandar, ada Lima Alasan mengapa kreativitas penting untuk
dimunculkandan dikembangkan yaitu :

* Dengan berkreasi anak dapat mewujudkan dirinya

* Kemampuan befikir kreatif dimungkinkan dapat melihat berbagai


macam penyelesaian suatu masalah.

* Bersibuk diri dengan secara kreatif ,hal ini agar mencapai tingkat
kepuasan seseorang

* Melalui Kreativitas maka memungkinkan seseorang meningkatkan


kualitas hidupnya.

Fungsi pengembangan Kreativitas Pada Anak Usia Dini

43
1. Pengembangan Kreativitas Terhadap perkembangan Kognitif anak.
2. Fungsi pengembangan kreativitas pada kesehatan jiwa.
3. Fungsi pengembangan kreativitas pada perkembangan estetika.

Pada bidang pengembangan fisik/motorik mencakup kemampuan


menciptakan gerakan-gerakan jasmani secara bebas menurut karangannya sendiri.

BAB III
PENJELASAN

A. KELEMAHAN BUKU

Kelemahan dari pada buku ini adalah jumlah huruf pada setiap kata ada
yang selalu kekurangan huruf, tanda baca yang digunakan tidak teratur juga ada
kalimat yang sedikit berbelit-belit. Buku ini tidak begitu merapikan dalam bentuk
point-point nya. Mengenai konsep bermain pada anak menurut saya perlu
ditambahkan untuk lebih rinci lagi.

B. KELEBIHAN BUKU

Buku ini sangat baik sekali, karena kesesuaian judul dengan materi
terperinci secara baik. Menjabarkan setiap pembahasan materi dengan baik,
memberikan contoh pada setiap perkembangan Anak Usia Dini.

44
BAB IV

PENUTUP

KESIMPULAN

Jadi Pendidikan Anak Usia Dini itu sangatlah penting karena,masa ini
adalah masa pembentukan anak secara baik. Karena pada masa inilah
pembentukan setiap karaktek anak itu terbentuk. Masa Golden Age merupakan
masa dimana anak disini akan mengalami pertumbuhan yang sangat signifikan.
Oleh karena itu pentinglah, Pendidikan Anak Usia Dini bagi anak untuk
meningkatkan rangsangan pemikirannya.

SARAN

Sebaiknya Orang tua perlu memperhatikan masa pertumbuhan dan


perkembangan anak tersebut. Melalui PAUD maka anak akan sedikit terbantu.
Perlu juga diadakan sosialisasi untuk setiap orangtua yang memiliki anak Usia
Dini karena ini akan membantu mereka tentang pemahaman PAUD. Juga kepada
pemerintah dan instansi yang berkaitan dengan lembaga pendidikan agar
meningkatkan jumlah PAUD disetiap daerah.

45
DAFTAR PUSTAKA

Narsiah, Dedy Husrizal.2013. Konsep Dasar PAUD.Medan : Unimed Press

http://hananunayhafifah.blogspot.com/2012/11/karakteristik-anak-usia-dini
1067.html.

46

Anda mungkin juga menyukai