Nothing Special   »   [go: up one dir, main page]

Karya Ilmiah Ut

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 13

PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN DARING DALAM

MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA DIMASA PANDEMI COVID – 19


(STUDI PADA SISWA/I KELAS I SD NEGERI 2 JATIMULYO
TAHUN PELAJARAN 2020/2021)

DISUSUN OLEH:
YULIASARI
NIM: 834865662

sFAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (FKIP)


UNIVERSITAS TERBUKA LAMPUNG
KELOMPOK BELAJAR TANJUNG BINTANG
2020
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Puji syukur pada Allah SWT yang telah memberikan penulis kemudahan untuk dapat
menyelesaikan karya ilmiah ini sesuai dengan waktu yang ditentukan. Tanpa adanya berkat
dan rahmat Allah SWT tidak mungkin rasanya dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik
dan tepat pada waktunya.

Terlebih penulis ingin mengucapkan terima kasih pada semua pihak yang mendukung dan
membantu penulis untuk menyelesaikan karya ilmiah yang berjudul “Penggunaan Metode
Pembelajaran Daring dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Dimasa Pandemi Covid –
19 (Studi pada Siswa/i Kelas I SD Negeri 2 Jatimulyo Tahun Pelajaran 2020/2021)”.

Penulis menyadari bahwa penulisan karya ilmiah ini masih jauh dari kata sempurna, maka
dari itu penulis sangat mengharapkan partisipasi pembaca untuk memberikan masukan baik
berupa kritikan maupun saran untuk membuat makalah ini menjadi lebih baik dari segi isi
baik segi yang lainnya. Penulis mohon maaf bila ada hal yang kurang berkenan dalam
penulisan makalah ini. Akhir kata, penulis ucapkan terima kasih dan selamat membaca.

Lampung Selatan, 14 November 2020

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Penyebaran pandemi virus corona atau COVID-19 telah memberikan tantangan tersendiri
bagi lembaga pendidikan di Indonesia. Untuk mengantisipasi penularan virus tersebut
pemerintah mengeluarkan kebijakan seperti social distancing, physical distancing, hingga
pembatasan sosial berskala besar (PSBB). Kondisi ini mengharuskan masyarakat untuk tetap
diam di rumah, belajar, bekerja, dan beribadah di rumah. Akibat dari kebijakan tersebut
membuat sektor pendidikan seperti sekolah maupun perguruan tinggi menghentikan proses
pembelajaran secara tatap muka. Sebagai gantinya, proses pembelajaran dilaksanakan secara
daring yang bisa dilaksanakan dari rumah masing-masing siswa.

Sesuai dengan Surat Edaran Mendikbud Nomor 4 tahun 2020 tentang pelaksanaan kebijakan
pendidikan dalam masa darurat penyebaran coronavirus disease (COVID-19) menganjurkan
untuk melaksanakan proses belajar dari rumah melalui pembelajaran daring. Menurut KBBI
Kemendikbud, daring adalah akronim dari dalam jaringan. Artinya terhubung melalui jejaring
komputer, internet, dan sebagainya.Kesiapan dari pihak penyedia layanan maupun siswa
merupakan tuntutan dari pelaksanaan pembelajaran daring. Pelaksanaan pembelajaran daring
ini memerlukan perangkat pendukung seperti komputer atau laptop, gawai, dan alat bantu lain
sebagai perantara yang tentu saja harus terhubung dengan koneksi internet.

Dengan pelaksanaan pembelajaran dari rumah secara daring, guru dituntut untuk lebih
inovatif dalam menyusun langkah-langkah pembelajaran. Perubahan cara mengajar ini
tentunya membuat guru dan siswa beradaptasi dari pembelajaran secara tatap muka di kelas
menjadi pembelajaran daring (Mastuti, dkk, 2020). Beberapa penelitian sebelumnya
menyatakan hasil belajar pembelajaran daring lebih baik daripada pembelajaran tatap muka
(Nira Radita, dkk, 2018; Means, dkk, 2013), sedangkan penelitian yang lain menyebutkan
bahwa hasil belajar yang menggunakan pembelajaran tatap muka lebih baik daripada yang
menggunakan pembelajaran daring (Al-Qahtani & Higgins, 2013). Secara teknis dalam
pembelajaran daring perangkat pendukung seperti gawai dan koneksi internet yang keduanya
harus tersedia untuk kedua belah pihak pengajar dan siswa (Simanihuruk, dkk, 2019).
Dengan bantuan perangkat pendukung tersebut dapat memudahkan guru dalam menyiapkan
media pembelajaran dan menyusun langkah-langkah pembelajaran yang akan diterapkan.

Selain media yang dibutuhkan untuk pembelajaran daring, orangtua pun sangat berperan
penting dalam kelancaran pembelajaran dan penunjang prestasi anak, dikarenakan tidak
semua anak dapat mengoperasikan gawai atau gadget yang digunakan untuk media
pembelajaran daring.

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka peneliti melakukan analisis terhadap metode
pembalajaran daring pada siswa/i kelass 1 SD Negeri 2 Jatimulyo T.A 2020/2021 dengan
judul penelitian yaitu “Penggunaan Metode Pembelajaran Daring Dalam Meningkatkan
Prestasi Belajar Siswa Dimasa Pandemi Covid – 19 (Studi Pada Siswa/i Kelas I Sd Negeri 2
Jatimulyo Tahun Pelajaran 2020/2021)”.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan maka permasalahan yang akan dibahas yaitu
“Apakah Metode Pembelajaran Daring dimasa Pandemi dapat meningkatkan prestasi siswa/i
kelas 1 SD Negeri 2 Jatimulyo Tahun Pelajaran 2020/2021”.

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah dengan menggunakan Metode Daring
Pada masa Pandemi ini dapat meningkatkan prestasi Belajar Siswa Dimasa Pandemi Covid –
19 (Studi Pada Siswa/I Kelas I Sd Negeri 2 Jatimulyo Tahun Pelajaran 2020/2021).

1.4 Manfaat Penelitian

Berdasarkan Rumusan masalah dan Tujuan penelitian tersebut, maka penelitian ini
diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut :
1. Manfaat bagi siswa
a. Sebagai upaya untuk menjaga agar otak tetap berpikir dan berkembang.
b. Sebagai upaya untuk membantu anak menjaga rutinitas tersebut tetap
berjalan dengan semestinya.

2. Manfaat bagi orang tua


a. Dapat memberikan waktu lebih kepada orangtua bersama anak
b. Dapat mengenali tumbuh kenal sang anak
3. Manfaat bagi guru
a. Meningkatkan kinerja guru
b. Meningkatkan kreatifitas guru dalam rangka meningkatkan profesionalitasnya
c. Mengenali dan mengetahui potensi anak
BAB II
KAJIAN PUSTAKA KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

A. Kajian Pustaka

Dalam proses pembelajaran ada 2 konsep yang tidak dapat dipisahkan yaitu belajar dan
mengajar. Dua konsep tersebut terpadu menjadi satu dalam suatu kegiatan, dimana
terjadinya interaksi antara guru dengan siswa dengan siswa saat pembelajaran
berlangsung. Namun kondisi yang terjadi saat ini tidak mendukung keefektivan interaksi
dalam belajar mengajar, sehingga guru dan orang tua ditutnut lebih ekstra dalam
penyampaian materi dengan pemilihan pembelajaran daring pada kasus ini.

1. Metode Pembelajaran Daring

Pembelajaran Daring Perkembangan teknologi informasi memiliki pengaruh besar


terhadap perubahan dalam setiap bidang. Salah satunya ialah perubahan pada bidang
pendidikan. Teknologi dapat dimanfaatkan dalam kegiatan proses belajar mengajar, yang
dapat dikatakan merupakan pergantian dari cara konvensional menjadi ke modern.
(Gheytasi, Azizifar & Gowhary (dalam Khusniyah dan Hakim, 2019:21) menyebutkan
bahwa beberapa penelitian menunjukkan bahwa dengan adanya teknologi memberikan
banyak pengaruh positif terhadap pembelajaran. Internet telah dipadukan menjadi sebuah
alat yang digunakan untuk melengkapi aktivitas pembelajaran(Martins,2015).
Pembelajaran daring merupakan sistem pembelajaran yang dilakukan dengan tidak
bertatap muka langsung, tetapi menggunakan platform yang dapat membantu proses
belajar mengajar yang dilakukan meskipun jarak jauh. Tujuan dari adanya pembelajaran
daring ialah memberikan layanan pembelajaran bermutu dalam jaringan yang bersifat
masif dan terbuka untuk menjangkau peminat ruang belajar agar lebih banyak dan lebih
luas (Sofyana & Abdul, 2019:82). Ada beberapa aplikasi juga dapat membantu kegiatan
belajar mengajar, misalnya whatsapp, zoom, web blog, edmodo dan lain-lain. Pemerintah
juga mengambil peran dalam menangani ketimpangan kegiatan belajar selama pandemi
covid 19 ini. Melansir laman resmi Kemendikbud RI, ada 12 platform atau aplikasi yang
bisa diakses pelajar untuk belajar di rumah yaitu

(1) Rumah belajar;


(2) Meja kita;

(3) Icando;

(4) Indonesiax;

(5) Google for education;

(6) Kelas pintar;

(7) Microsoft office 365;

(8) Quipper school

(9) Ruang guru;

(10) Sekolahmu;

(11) Zenius;

(12) Cisco webex.

Tantangan dari adanya pembelajaran daring salah satunya adalah keahlian dalam
penggunaan teknologi dari pihak pendidik maupun peserta didik. Dabbagh (dalam
Hasanah, dkk., 2020:3). menyebutkan bahwa ciri-ciri peserta didik dalam aktivitas belajar
daring atau secara online yaitu :

A. Semangat belajar: semangat pelajar pada saat proses pembelajaran kuat atau
tinggi guna pembelajaran mandiri. Ketika pembelajaran daring kriteria ketuntasan
pemahaman materi dalam pembelaran ditentukan oleh pelajar itu sendiri.
Pengetahuan akan ditemukan sendiri serta mahasiswa harus mandiri. Sehingga
kemandirian belajar tiap mahasiswa menjadikan pebedaan keberhasilan belajar
yang berbeda-beda.
B. Literacy terhadap teknologi : selain kemandirian terhadap kegiatan belajar,
tingkat pemahaman pelajar terhadap pemakaian teknologi. Ketika pembelajaran
online/daring merupakan salah satu keberhasilan dari dilakukannya pembelajaran
daring. Sebelum pembelajaran daring/online siswa harus melakukan penguasaan
terhadap teknolologi yang akan digunakan. Alat yang biasa digunakan sebagai
sarana pembelajaran online/ daring ialah komputer, smartphone, maupun laptop.
Perkembangan teknologi di era 4.0 ini menciptakan bayak aplikasi atau fitur–fitur
yang digunakan sebagai sarana pembelajaran daring/online.
C. Kemampuan berkomunikasi interpersonal : Dalam ciri-ciri ini pelajar harus
menguasai kemampuan berkomunikasi dan kemampuan interpersonal sebagai
salah satu syarat untuk keberhasilan dalam pembelajaran daring. Kemampuan
interpersonal dibutuhkan guna menjalin hubungan serta interaksi antar pelajar
lainnya. Sebagai makhluk sosial tetap membutuhkan interaksi dengan orang lain
meskipun pembelajaran online dilaksanakan secara mandiri. Maka dari itu
kemampuan interpersonal dan kemampuan dalam komunikasi harus tetap dilatih
dalam kehidupan bermasyarakat.
D. Berkolaborasi : memahami dan memakai pembelajaran interaksi dan kolaborasi.
Pelajar harus mampu berinteraksi antar pelajar lainnya ataupun dengan dosen
pada sebuah forum yang telah disediakan, karena dalam pembelajaran daring
yang melaksanakan adalah pelajar itu sendiri. Interaksi tersebut diperlukan
terutama ketika pelajar mengalami kesulitan dalam memahami materi. Selain hal
tersebut, interaksi juga perlu dijaga guna untuk melatih jiwa sosial mereka.
Supaya jiwa individualisme dan anti sosial tidak terbentuk didalam diri pelajar.
Dengan adanya pembelajaran daring juga pelajar mampu memahami
pembelajaran dengan kolaborasi. Pelajar juga akan dilatih supaya mampu
berkolaborasi baik dengan lingkungan sekitar atau dengan bermacam sistem yang
mendukung pembelajaran daring.
E. Keterampilan untuk belajar mandiri: salah satu karakteristik pembelajaran daring
adalah kemampuan dalam belajar mandiri. Belajar yang dilakukan secara mandiri
sangat diperlukan dalam pembelajaran daring. Karena ketika proses
pembelajaran, Pelajar akan mencari, menemukan sampai dengan menyimpulkan
sendiri yang telah ia pelajari. “Pembelajaran mandiri merupakan proses dimana
siswa dilibatkan secara langsung dalam mengidentifikasi apa yang perlu untuk
dipelajari menjadi pemegang kendali dalam proses pembelajaran” (Kirkman
dalam Hasanah,2020). Ketika belajar secara mandiri, dibutuhkan motivasi
sebagai penunjang keberhasilan proses pembelajaran daring.

2. Pandemi covid 19
Dalam istilah kesehatan, pandemi berarti terjadinya wabah suatu penyakit yang
menyerang banyak korban, serempak di berbagai negara. Sementara dalam kasus
COVID-19, badan kesehatan dunia WHO menetapkan penyakit ini sebagai pandemi
karena seluruh warga dunia berpotensi terkena infeksi penyakit COVID-19. 

Dengan ditetapkannya status global pandemic tersebut, WHO sekaligus mengonfirmasi


bahwa COVID-19 merupakan darurat internasional. Artinya, setiap rumah sakit dan
klinik di seluruh dunia disarankan untuk dapat mempersiapkan diri menangani pasien
penyakit tersebut meskipun belum ada pasien yang terdeteksi.

3. Prestasi Belajar

Prestasi belajar adalah sebuah kalimat yang terdiri dari dua kata, yakni prestasi dan
belajar. Untuk memahami lebih jauh tentang pengertian prestasi belajar, peneliti
menjabarkan makna dari kedua kata tersebut. Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia,
pengertian prestasi adalah hasil yang telah dicapai(dari yang telah diakukan, dikerjakan,
dan sebagainya) (1991: 787). Sedangkan menurut Saiful Bahri Djamarah (1994: 20-21)
dalam bukunya Prestasi Belajar dan Kompetensi Guru, bahwa prestasi adalah apa yang
telah dapat diciptakan, hasil pekerjaan, hasil yang menyenangkan hati yang diperoleh
dengan jalan keuletan kerja. Dalam buku yang sama Nasrun harahap, berpendapat bahwa
prestasi adalah penilaian pendidikan tentang perkembangan dan kemajuan siswa
berkenaan dengan penguasaan bahan pelajaran yang disajikan kepada siswa.

B. Kerangka Pemikiran

Prestasi belajar siswa menunjukan seberapa tinggi tingkat keberhasilan guru dalam
melaksanakan kegiatan belajar mengajar di kelas. Keberhasilan tersebut dipengaruhi oleh
beberapa faktor, diantaranya adalah kemampuan dalam menggunakan metode mengajar
yang merupakan salah satu stratergi guru dalam mengupayakan prestasi belajar siswa.

Metode Pembelajaran secara daring dapat mempertahankan pengetahuan anak terhadap


materi yang diberikan oleh guru.

Berikut ini disajikan kerangka pemikiran yang menggambarkan adanya pengaruh yang
diakibatkan oleh metode pem,belajaran daring.

Proses Belajar Mengajar Prestasi Belajar Siswa


Menggunakan Metode
Pembelajaran Daring
C. Hipotesis

Berdasarkan kerangka pemikiran yang telah di uraikan sebelumnya, maka Hipotesis pada
penelitian ini yaitu “Terdapat pengaruh dalam penggunaan metode pembelajran daring
terhadap prestasi siswa”.
BAB III
RANCANGAN PENELITIAN

3.1 Rencana Penelitian

Peneliti ini dilaksanakan di SD Negeri 2 Jatimulyo kelas 1 . Dalam pemberian


tugas daring guru memberikan materi pelajaran pada siswa berupa catatan latihan
soal yang harus dikerjakan oleh siswa secara individu, dengan pemberian tugas
untuk memberikan latihan dan membiasakan siswa agar bertanggungjawab atas
tugasnya agar disiplin dan dapat memahami materi pelajaran yang diberikan.

3.2 Setting Penelitian

Pelaksanaan penelitian di SD Negeri 2 Jatimulyo kelas 1 jumlah siswa 28 siswa


terdiri dari laki-laki 13 anak dan 15 anak perempuan. Proses pelaksanaan
penelitian berlangsung selama pandemi covid, dari bulan juli sampai november
2020 .

3.3 Prosedur Penelitian

Dengan perpatokan pada refleksi awal maka dilaksanakan bahwa penelitian


tindakan kelas dengan prosedur:
a. Perencanaan
 Menyiapkan perangkat pembelajaran
 Membuat skenario pembelajarn dengan metode pemberian tugas
 Membuat lembar soal untuk mengidentifikasi penguasaan siswa atas
materi yang disajikan
 Mendisain alat evaluasi untuk melihat apakah dengan metode
pemberian tugas meningkatkan prestasi belajar siswa

b. Tindakan

Guru melaksanakan tindakan kelas dalam proses belajar mengajar menggunakan


metode mengajar disertai dengan pemberian tugas.
1. Menjelaskan pada siswa dengan menggunakan metode daring dapat
membiasakan siswa agar lebih bertanggungjawab dan disiplin dalam
mengerjakan tugas
2. Masing – masing siswa secara individu mengerjakan tugas daring tersebut
3. Guru menyimpulkan materi
4. Guru memberikan tugas kepada siswa
Pelaksanaan pemberian tugas dilaksanakan setiap hari sesuai jadwal
pelajaran.

c.Refleksi

Hasil yang didapatkan dari hasil pengerjaan tugas dikumpulkan sesuai jadwal
yang sudah ditetapkan dalam jadwal sekolah, dari hasil ini guru dapat
merefleksi diri apakah kegiatan daring ini yang dilakukan telah dapat
meningkatkan pemahamana / penguasaan materi pembelajaran oleh
siswa.Hasil analisa data yang dilaksanakan dalam tahap ini akan dipergunakan
sebagaiacuan untuk melaksanakan kegiatan belajar mengajar selanjutnya.

3.4. Indikator Kebersihan

Yang menjadi indikator kebersihan tindakan ini adalah apabila hasil tes dari
jumlah siswa memperoleh nilai diatas 6 sebanyak 85% dari jumlah siswa yang
ada, berarti sudah memenuhi indikator kebrhasilan.Hal ini berarti dikelas 1
tersebut sudah terjadi peningakatan pemahaman / penguasaaan materi dalam
proses pembelajaran dengan metode pemberian tugas.
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai