Seminar Patologi Hiperemesis Gravidarum
Seminar Patologi Hiperemesis Gravidarum
Seminar Patologi Hiperemesis Gravidarum
Diajukan untuk memenuhi salah satu mata kuliah Praktek Klinik Kebidanan II
Disusun oleh:
UNIVERSITAS MEGAREZKY
2020
i
LEMBAR PENGESAHAN
Seminar asuhan kebidanan ini telah diperiksa dan disahkan oleh CI lahan dan CI
institusi dan kemudian dipertanggungjawabkan
MENGETAHUI PRESEPSOR
Dokter
Dr. Indirawati,SP.OG(K),M.Kes
CI Lahan CI Institusi
Fadjriah Ohorella,S.ST,.M.Kes,.M.Keb
ii
KATA PENGANTAR
ASKEB Seminar ini dapat terlaksana meski dalam bentuk yang sederhana.
Patologi di RSUD Prof dr. H.M Anwar Makatutu Bantaeng dengan judul “
Tanggal “.
manusia biasa yang tak lupuk dari segala kekeliruan baik dalam ejaan kalimat
Penyusunan ASKEB seminar ini telah banyak bantuan dari berbagai pihak
pembimbing ASKEB seminar ini dapat selesai sebagaimana waktu yang telah
iii
3. Bapak Prof Dr,dr. H.M Rusli Ngatimin , MPH selaku Ketua Universitas
7. Ibu Nur Ratna S.ST selaku pembimbing ASKEB seminar lahan yang
iv
DAFTAR ISI
D. Manfaat ................................................................................................ 4
v
6. Pelaksanaan tindakan asuhan kebidanan.............................................. 40
8. Pendokumentasian ...............................................................................42
A. Kesimpulan .......................................................................................... 46
B. Saran .................................................................................................... 48
vi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
seluruh dunia dengan angka kejadian yang beragam yaitu dimulai dari 0,3%
gejala-gejala ini menjadi lebih berat. Perasaan mual ini disebabkan oleh
belum jelas mungkin karena sistem saraf pusat atau pengosongan lambung
umum terjadi sekitr 70% sampai 85% dari seluruh kehamilan. Insidensi
terjadi kasus hiperemesis gravidarum sebesar 0,8% sampai 3,2% dari seluruh
1
kehamilan atau sekitar 8-32 kasus per 1000 kehamilan (Nisak Ana Zumrotun
B. Ruang lingkup
Yang menjadi ruang lingkup penulisan ini adalah studi kasus dengan
C. Tujuan penulisan
1. Tujuan Umum
2. Tujuan khusus
November 2020.
2
Antenatal Care dengan Hiperemesis Gravidarum tingkat III di
November 2020.
3
D. manfaat
1. Manfaat ilmiah
2. Manfaat praktis
3. Institusi pendidikan
4. Bagi penulis
5. Klien
ibu hamil.
4
E. Metode penulisan
1. Studi kepustakaan
2. Studi dokumenter
3. Praktek langsung
5. Sistematika penulisan
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang
B. Ruang lingkup
C. Tujuan penulisan
D. Manfaat penulisan
E. Metode penulisan
F. Sistematika penulisan
5
BAB III PEMBAHASAN
Pada bab ini kami akan membahasa tentang kesenjangan antara teori
BAB IV PENUTUP
asuhan kebidanan.
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Antenatal care adalah asuhan yang diberikan pada ibu hamil sejak
ideal dimulai segara setelah ibu pertama kali terlambat menstruasi, untuk
W.R,dkk,2009).
(Manuaba I.A,2010).
2010).
dikandungnya.
kehamilannya.
7
e. Memberikan pendidikan kesehatan yang diperlukan dalam menjaga
(Wiknjosastro,H. 2010)
ASI ekslusif.
8
a. Timbang berat badan
f. Tes PMS
g. Temu wicara
membahayakan jiwa.
komplikasi.
9
b. Trimester kedua (14-28 minggu)
H.2010)
a. Kebijakan Program
selama kehemilan:
10
g) Tes laboratorium
i) Tatalaksana kasus
b. Kebijakan Teknis
7. Penilaian klinik
kontak pertama antara petugas ksehatan denagn ibu hamil dan secara
11
a. Anamnesis kehamilan
c) Perdarahan pervagina
d) keputihan
a) Jumlah kehamilan
b) Jumlah persalinan
f) Jumlah keguguran
3) Riwayat penyakit
a) Jantung
c) Diabetes mellitus
d) TBC
12
e) Pernah operasi
f) Alergi obat/makanan
g) Ginjal
h) Asma
i) Epilepsy
j) Penyakit hati
k) Pernah kecelakaan
a) Status perkawinan
alcohol
g) Kehidupan seksual
j) Pendidikan
k) penghasilan
b. pemeriksaan kehamilan
a) kunjungan pertama
13
(1) tekanan darah
(3) nadi
(4) pernafasan
2) Pemeriksaan luar
minggu)
3) Pemeriksaan dalam
(1) Varises
14
(2) Kondioma
(3) Edema
(4) Hemoroid
(1) Serviks
(1) Serviks
(2) Uterus
(3) Adneksa
(4) Bartholin
(5) Skene
(6) Uretra
4) Laboratorium
a) Darah
(1) Hemoglobin
(2) Glukosa
(3) VDRL
b) Urine
(1) Warna,bau,kejernihan
15
(2) Protein
(3) Glukosa
(4) Nitrit/lea
(prawihardjo,2015).
16
oleh karena meningkatnya kadar hormone ekstrogen dan Hormon
keadaan umum menjadi buruk. Keadaan ini rata-rata muncul pada usia
juga berdampak pada janinnya. Seperti abortus, bayi berat lahir rendah
17
gravidarum dibiarkan begitu saja, makan kebutuhan nutrisi yang
BBLR. Hal ini disebabkan karena penurunan asupan zat besi, dan
(Indrayani,Triana.2018).
secara pasti namun ada beberapa faktor yang ditemukan seperti factor
alergi salah satu respon dari jaringan ibu dan anak. Kemudian faktor
18
persalinan,takut terhadap tanggung jawab sebagai ibu, dapat
predisposisi dan factor lain yang telah ditemukan oleh beberapa sebagai
berikut:
19
b. Masuknya vili khorialis dalam sirkulasi maternal dan perubahan
metabolic akibat hamil serta resistensi yang menurun dari pihak ibu
c. Alergi sebagai salah satu respons dari jaringan ibu terhadap anak.
a. Hati
sentrilobuler.
b. Jantung
Jantung menjadi lebih kecil dari pada biasanya dan beratnya atrofi,ini
c. Otak
d. Ginjal
20
Ginjal tampak pucat dan generasi lemak dapat ditemukan pada
tabulikonturti.
a. Tingkat I (Ringan)
penderita, ibu merasa lemah, nafsu makan tidak ada, berat badan
kali per menit, tekanan darah sistol menurun, turgor kulit berkurang,
b. Tingkat II(Sedang)
berkurang, lidah mengering dan tampak kotor, nadi kecil dan cepat,
menurun dan somnolen sampai koma, nadi kecil dan cepat, suhu
21
dapat terjadi pada susunan saraf yang dikenal sebagai ensefalopati
a. Umur
b. Paritas
berat>500 gram, baik dalam keadaan hidup maupun mati (Benson dan
22
wanita yang belum pernah melahirkan keturunan dengan berat >500
c. Pekerjaan ibu
paling sedikit I (satu) jam secara tidak terputus selama satu minggu
bekerja karena tingkat sosial yang rendah yang menyebabkan ibu hamil
gravidarum.
d. Pendidikan ibu
23
intelektual seseorang. Kematangan intelektual ini berpengaruh pada
wawasan dan cara berpikir seseorang, baik dalam tindakan yang dapat
2007).
2012).
24
diterbitkan padatahun 1972. Melaporkan pasien asma memiliki risiko
f. Kehamilan multiple
minggu pertama kehamilan dan berlipat ganda tiap dna atau tiga hari
(Philip,2003).
cairan pada lumen usus. Sekresi cairan adalah fenomena biasa yang
25
sering terlihat selama kehamilan pada proporsi fisiologis, seperti pada
h. Faktor genetik
(Verberg ci u/.,2005).
6. Diagnosa
26
kondisi subfebris dan penurunan kesadaran.
yang besarnya sesuai dengan umur kehamilan dengan konsistensi lunak, dan
adalah:
janin, melokalisasiplasenta.
7. Komplikasi
a. Dehidrasi berat
b. Ikterik
c. Takikardi
d. Suhu meningkat
e. Alkalosis
f. Kelaparan
g. Gangguan emosional
27
Menurut Saputra L (2014), komplikasi yang biasa terjadi, yaitu:
elektrolit
28
29
30
BAB III
TINJAUAN KASUS
No registrasi : 106970
Agama : islam/islam
Pendidikan : SD/SD
31
B. Data bologis/ fisiologis
a. G1P0A0
b. Tiga hari kemudian ibu datang ke RSUD Prof Dr. H.M Anwar
Makatutu Bantaeng.
lain-lain
keturunan
5. Riwayat reproduksi
a. Riwayat haid
32
Menarche : 14 tahun
b. Riwayat ginekologi
reproduksi
c. Riwayat Kb
1. kebutuhan nutrisi
a. sebelum hamil
b. selama hamil
33
- jenis makanan : nasi,lauk-pauk,sayur dan buah
2. kebutuhan istirahat
a. sebelum hamil
b. selama hamil
3. kebutuhan eliminasi
a. sebelum hamil
- BAB
- BAK
b. selama hamil
4. personal hygiene
34
LANGKAH II IDENTIFIKASI DIAGNOSA / MASALAH AKTUAL
gravidarum tingkat II
1. GI P0 A0
DO :
Pada kehamilan Primi tonus otot perut tegang dan pembesaran perut
Hal 28)
15)
35
3. Keadaan Ibu Hiperemesis Gravidarum
-TTV
- TTV
TD : 120/80 mmHg
36
N : 78x/i
S : 36,7’c
P : 20x/i
muntah lebih 6-8 kali sehari,tubuh kehilangan nutrisi,ibu oucat dan apabila
2016,hal 529).
gravidarum
teratasi
37
- Suhu : 36,5-37,5 ͦc
- Pernapasan : 16-20x/i
Rencana Tindakan
Rasional : agar ibu dan keluarga mengetahui kondisi kehamilan ibu saat
ini
protein. Anjurkan ibu maakan sedikit tapi sering dalam prsi kecil dan
38
4. Jelaskan pada ibu untuk istirahat yang cukup
Rasional : dengan istirahat yang cukup dapat membantu relaksasi otot otot
2) Penglihatan kabur
6) Kejang
7) Perdarahan pervaginam
9) Demam
Rasional : agar ibu mengetahui dan bisa mendeteksi secara dini apa bila ada salah
saat bersalin
Rasional : agar ibu dan keluarga tidak cemas terhadap kondisi yang di
alami
39
8. Kolaborasi dengan dokter tentang pemberian obat antasida sirup 200 mg
LANGKAH IV IMPLEMENTASI
lakukan
40
6. Menjelaskan pada ibu tentang persiapan persalinan
Hasil : obat telah di berikan antasida sirup 200 mg 3x1, An vormer (B6)
20 mg 2x1
2. Ibu masih mual dan muntah setiap kali makan dan minum
41
PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN ANTENATAL CARE
No Register : 106070
Umur : 31 th / 39 th
Nikah/lamanya : 1x / ±6 thn
Pendidikan :SD / SD
DATA SUBJEKTIF ( S )
a. GI P0 A0
42
d. Ibu mengeluh muntah 6-8 x/hari
DATA OBJEKTIF ( O )
- Nadi : 78x/i
- Suhu : 36,7x/i
- Pernapasan : 20x/i
c. BB sebelum hamil : 58 kg
d. BB selama hamil : 62 kg
e. Tb : 150 cm
f. Lila : 26 cm
ASSESMENT ( A )
gravidarum
43
PLANNING ( P )
lakukan
Hasil : obat telah di berikan antasida sirup 200 mg 3x1, An vormer (B6)
44
20 mg 2x1
45
BAB IV
PENUTUP
November 2020 yang telah dilakukan pada Ny “H” maka kami dapat mengambil
A. Kesimpulan
1. Pengkajian
Hasil pengkajian yang didapat melalui data subjektif dan objektif dapat
2. Interpretasi data
sesuai teori, sehingga tidak terdapat kesenjangan antara teori dengan kasus
sehingga tidak ditemukan kesenjangan antara teori dengan kasus yang ada
II.
46
3. Diagnosa potensial
4. Antisipasi masalah.
Dalam asuhan kebidanan ibu hamil perlu adanya tindakan segera dan
5. Perencanaan
6. Pelaksanaan
kasus.
7. Evaluasi
Telah dilakukan evaluasi hasil tindakan yang telah dilakukan pada Ny.
H yang sesuai dengan asuhan kebidanan, dimana ibu sudah mengerti dan mau
47
sekarang membaik dan sudah tidak mengalami mual dan muntah, serta ibu
B. Saran
berikut :
3. Bagi pasien
secara teratur untuk mengetahui kondisi kesehatan ibu dan janin serta
48
Diharapkan klien dapat segera memeriksakan dirinya ke tenaga kesehatan
49
DAFTAR PUSTAKA
Poltekkes Majapahit
Indonesia.
Dinkes Provinsi Sultra. 2017. Profil Kesehatan Sultra Tahun 2016. Kendari:
Dinas Kesehatan.
Development.
Dinas Kesehatan.
50
Kemenkes RI, 2016. Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun
Aesculapius.
Manuaba IBG, dkk. 2017. Ilmu Kebidanan Penyakit Kandungan dan Keluarga
51