Nothing Special   »   [go: up one dir, main page]

Modul 1 Agung Rinaldi PSIT 3-1

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 24

Laporan Praktikum Perancangan Sistem Industri Terpadu III

Modul 1

Operation Process Chart dan Assembly Chart

Disusun Oleh :

Kelompok 1

Anggota :

AGUNG FIRMANSYAH 171730057

RINALDI SAPUTRA 171730017

Dosen Pembimbing : Septa Hardini, S.T, M.T

FAKULTAS TEKNIK

PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI

UNIVERSITAS BINA DARMA PALEMBANG

2020

1
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Saat ini dunia industri mengalami perkembangan yang sangat pesat. Hal
tersebut ditandai dengan banyak bermunculannya pabrik-pabrik dan perusahaan
yang berusaha untuk mempertahankan eksistensinya ditengah persaingan global.
Untuk menghadapi persaingan tersebut maka diperlukan suatu strategi yaitu
dengan memperbaiki operasi kerja yang dilakukan agar lebih efisien dan efektif
serta disesuaikan dengan system perancangan kerja yang berlaku. Peta kerja
merupakan salah satu alat yang sistematis dan jelas untuk berkomunikasi secara
luas dan memperoleh informasi untuk memperbaiki suatu metode kerja.
(Sutalaksana:2006).
Peta kerja memberi informasi mengenai semua kejadian yang dialami oleh
suatu benda kerja mulai dari masuk ke pabrik, kemudian menggambarkan semua
kejadian yang dialaminya, sampai akhirnya menjadi produk jadi. Peta ini
merupakan adaptasi dari peta pekerja dan mesin. Peta proses regu kerja
menunjukkan hubungan antara waktu menganggur dan waktu berkeja mesin dan
operator (Niebel, 2003). Hubungan itu memungkinkan perbaikan yang dilakukan
dengan mengurangi waktu menganggur baik mesin maupun pekerja. Peta ini
menunjukkan aktivitas 2 tiap operator, mesin dan produk pada tiap satuan waktu
sehingga perancang mengetahui daerah-daerah yang seharusnya masih dapat
dioptimalkan. Pengerjaan peta proses regu kerja secara manual merupakan
pekerjaan yang rumit dan memakan waktu yang cukup lama. Pengerjaan peta ini
dilakukan dengan mengamati kegiatan tiap elemen produksi satu per satu pada
tiap satuan waktu, membandingkan, mencari waktu terkecil, mencari kekurangan
waktu tiap operasi ataupun transportasi dan menyusunnya sebagai suatu kesatuan
sehingga aktivitas tiap elemen pekerjaan dapat diketahui dengan pasti. Salah
satunya adalah melakukan perancangan dalam membuat urutan langkah-langkah
pengerjaan perakitan dengan menggunakan metode Assembly Chart, dan
Operation Process Chart. Assembly chart merupakan diagram yang

2
menggambarkan hubungan antara komponen komponen yang akan dirakit
menjadi sebuah produk. Operation Process Chart adalah diagram yang
menggambarkan langkah-langkah proses pengerjaan material, mulai dari bahan
baku (material) hingga menjadi komponen atau produk jadi.
(Niebel:2003)

1.2 Tujuan Praktikum


Tujuan dari praktikum modul 3 ini yaitu :
1. Mengidentifikasi komponen - kompunen pembuatan kursi kuliah untuk
pembuatan peta proses operasi.
2. Membuat peta perakitan komponen untuk setiap produk.
3. Membuat urutan operasi kerja dan menyusun operation process chart
(OPC) dari produk kursi kuliah.
4. Membuat urutan aliran komponen perakitan produk kursi kuliah dan
menyusunnya ke dalam bentuk assembly chart(AC)

1.3 Manfaat Praktikum


Manfaat dari praktikum modul 3 ini yaitu :
1. Mahasiswa mengerti peta perakitan komponen untuk setiap produk.
2. Mahasiswa dapat mengerti cara menyusun operation process chart (OPC)
dari suatu produk.
3. Mahasiswa dapat memahami konsep urutan aliran komponen perakitan
suatu produk dan menyusunnya ke dalam bentuk assembly chart (AC).
1.4 Rumusan Masalah
Rumusan masalah dari praktikum modul 1 ini yaitu : bagaimana
menysusun operation process chart dari kurst kuliah dan juga bagaimana
menyusun assembly chart dari kursi kuliah.
1.5 Batasan Masalah
Batasan masalah dalam laporan Operation Process Chart dan Assembly
Chart ini adalah produk yang telah dipilih, yaitu produk kursi kuliah.

Berikut ini merupakan pembatas masalah dari modul 1 :


1. Operation process chart (OPC) dari produk kursi kuliah.

3
2. Assembly chart (AC) dari produk kursi kuliah.

4
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Peta Kerja

2.1.1 Pengertian Peta Kerja


Peta kerja merupakan suatu alat yang menggambarkan kegiatan kerja
secara sistematis dan jelas mulai dari awal sampai akhir proses. Di dalam peta
kerja terdapat banyak informasi yang diperlukan untuk memperbaiki suatu metode
kerja. Fungsi peta kerja adalah untuk menganalisa suatu pekerjaan, sehingga dapat
mempermudah dalam perencanaan perbaikan kerja.
Apabila kita melakukan studi secara seksama terhadap suatu peta kerja,
maka pekerjaan kita untuk memperbaiki metode kerja akan mudah dilaksanakan
Perbaikan yang mungkin dilakukan, antara lain, kita bisa menghilangkan operasi-
operasi lainnya, menemukan suatu urutan-urutan kerja/proses produksi waktu
menunggu antara operasi dan sebagainya. (Petra:2018)
Pada dasarnya semua perbaikan tersebut. ditujukan untuk mengurangi
biaya produksi secara keseluruhan. Dengan demikian, peta ini merupakan alat
yang baik untuk menganalisa suatu pekerjaan sehingga mempermudah dalam
perencanaan perbaikan kerja.
Peta–peta kerja dibagi dalam dua kelompok, yaitu :
a. Peta-peta kerja yang digunakan untuk menganalisa kegiatan kerja
keseluruhan.
Sedangkan suatu kegiatan disebut kegiatan kerja keseluruhan, apabila
kegiatan tersebut melibatkan sebagian besar atau semua fasilitas yang
diperlukan untuk membuat produk yang bersangkutan.
Yang termasuk kelompok kegiatan kerja keseluruhan
1. Peta Proses Operasi
2. Peta Aliran Proses
3. Peta Proses kelompok Kerja
4. Diagram Aliran
b. Peta - peta kerja yang digunakan untuk menganalisa kegiatan kerja
setempat.

5
Kegiatan kerja setempat terjadi dalam suatu stasiun kerja yang biasanya
hanya melibatkan orang dan fasilitas dalam jumlah yang terbatas.
Yang termasuk kelompok kegiatan kerja setempat :
1. Peta Pekerja dan Mesin
2. Peta Tangan Kiri dan Tangan Kanan
https://www.petra.ac.Id.
Di dalam pembuatan peta kerja akan dipergunakan simbol-simbol standard
dari ASME (American Society of Mechanical Engineers) untuk menggambarkan
masing-masing aktivitas. Simbol–simbol ASME adalah sebagai berikut:
Tabel 2.1 Simbol-simbol ASME
No. Simbol Keterangan
Operasi Terjadi bila suatu material akan mengalami
1 perubahan sifat, baik fisik maupun kimiawi,
dalam suatu proses transformasi.
Transportasi Terjadi bila fasilitas kerja lainnya yang dianalisis
2 bergerak berpindah tempat yang bukan
merupakan bagian dari suatu operasi kerja.
Inspeksi Terjadi apabila suatu objek diperiksa, baik
pemeriksaan pada segi kualitas maupun
kuantitas, apakah sudah sesuai
3 dengankarakteristik performansi yang
distandarkan.
Delay Terjadi bila material, benda kerja, operator atau
fasilitas kerja dalam kondisi berhenti dan tidak
terjadi kegiatan apapun selain menunggu.
4 Kegiatan ini bersifat temporer(sementara).
Storage Terjadi apabila objek disimpan dalam jangka
waktu yang cukup lama. Jika objek akan
5 diambil, biasanya akan memerlukan prosedur
khusus.

https://fariedpradhana.wordpress.com/2012/04/24/peta-peta-kerja/

6
2.1.2 Peta Kerja Menyeluruh
Peta kerja menyeluruh digunakan untuk menganalisis suatu kegiatan kerja
yang bersifat keseluruhan yang umumnya melibatkan sebagian besar atau semua
fasilitas produksi yang diperlukan dalam membuat suatu produk tertentu. Peta ini
menggambarkan keseluruhan atau sebagian besar proses beserta karakteristiknya
yang dialami suatu bahan hingga menjadi produk akhir dan interaksi antar stasiun
kerja maupun antar kelompok kegiatan operasi. Pembahasan untuk peta kerja
yang termasuk kelompok peta kerja keseruhan adalah :
 Peta Proses Operasi
Peta Proses Operasi merupakan suatu diagram yang menggambarkan
langkah-langkah proses yang akan dialami bahan baku mengenai urutan-urutan
operasi dan pemeriksaan. Sejak dari awal sampai produk jadi utuh maupun
sebagai komponen, dan juga memuat informasi-informasi yang diperlukan untuk
analisa lebih lanjut, seperti : waktu yang dihabiskan, material yang digunakan dan
tempat atau alat atau mesin yang dipakai.
a. Kegunaan Peta Proses Operasi
 Dapat mengetahui kebutuhan akan mesin dan penganggarannya
 Dapat memperkirakan kebutuhan akan bahan baku (dengan
memperhitungkan efisiensi ditiap operasi)
 Sebagai alat untuk menentukan tata letak pabrik
 Sebagai alat untuk melakukan perbaikan tata cara kerja yang dipakai
 Sebagai alat untuk latihan kerja
b. Prinsip-prinsip Pembuatan Peta Proses Operasi
Untuk bisa menggambarkan dengan baik, ada beberapa prinsip yang perlu
diikuti sebagai berikut (scribd.com):
 Pertama-tama pada baris paling atas dinyatakan kepalanya “Peta Proses
Operasi” yang diikuti secara identifikasi lain seperti nama objek
 Material yang akan diproses diletakkan diatas garis horizontal, yang
menunjukkan bahwa material tersebut masuk kedalam proses
 Lambang-lambang ditempatkan dalam arah vertical, yang menunjukkan
terjadinya perubahan proses

7
 Penomoran terhadap suatu kegiatan operasi diberikan secara berurutan
sesuai dengan urutan operasi yang dibutuhkan untuk pembuatan produk
tersebut atau sesuai dengan proses yang terjadi
 Penomoran terhadap suatu kegiatan pemeriksaan diberikan secara
berurutan secara tersendiri dan prinsipnya sama dengan penomoran untuk
kegiatan operasi (Fariedpradhana:2012)
http://alfiskareva.blogspot.com/2014/06/macam-macam-peta-kerja.html

 Peta Aliran Proses


Peta aliran proses adalah suatu diagram yang menunjukkan urutan-urutan
dari operasi, pemeriksaan, transportasi, menunggu dan penyimpanan yang
terjadi selama satu proses atau prosedur berlangsung, serta didalamnya
memuat pula informasi-informasi yang diperlukan untuk analisa seperti waktu
yang dibutuhkan dan jarak perpindahan. Walau biasanya dinyatakan dalam
jam dan jarak perpindahan biasanya dinyatakan dalam meter. Walaupun hal
ini tidak terlampau mengikat.
a. Kegunaan Peta Aliran Proses
Secara lebih terperinci dapat diuraikan kegunaan umum dari suatu Peta
Aliran Proses, sebagai berikut:
 Bisa digunakan untuk mengetahui aliran bahan atau aktivitas orang mulai
dari awal, proses, hingga akhir
 Peta ini bisa memberikan informasi mengenai waktu penyelesaian suatu
proses
 Bisa digunakan untuk mengetahui jumlah kegiatan yang dialami bahan
atau dilakukan orang selama proses
 Sebagai alat untuk melakukan perbaikan proses atau metode kerja
 Khusus untuk peta yang hanya menggambarkan aliran yang dialami oleh
suatu komponen secara lebih lengkap, maka peta ini merupakan alat yang
akan mempermudah proses analisa untuk mengetahui tempat dimana
terjadi ketidaksempurnaan kerja, sehingga dengan sendirinya dapat
digunakan untuk menghilangkan ongkos-ongkos yang tersembunyi.
b. Prinsip-prinsip Pembuatan Peta Aliran Proses

8
Ada beberapa prinsip yang bisa digunakan untuk membuat suatu Peta
Aliran Proses yang lengkap, sebagai berikut (scribd.com):
 Harus memiliki judul yang kemudian diikuti dengan pencatatan beberapa
identifikasi
 Disebelah kiri atas kertas, dicatat mengenai ringkasan yang memuat,
jumlah total dan waktu total dari setiap kegiatan yang terjadi
 Setelah bagian “kepala” selesai maka dikerjakan bagian “badan” diuraikan
proses yang terjadi secara lengkap beserta lambang dan informasi
mengenai jarak perpindahan, jumlah yang dilayani, waktu yang
dibutuhkan dan kecepatan produksi, juga ditambah dengan kolom analisa,
catatan dan tindakan yang diambil berdasarkan analisa tersebut
 Ada cara yang memudahkan analisa kerja yaitu dengan cara “Dot an
Check Technique”, sebagai berikut:
https://www.academia.edu/11759460/Laporan_Modul_Perancangan_Sistem_Kerj
a.
 Diagram Aliran
Secara ringkas dapat dikatakan bahwa diagram aliran merupakan gambaran
menurut skala dari susunan lantai dan gedung, yang menunjukkan lokasi dari
semua aktivitas yang terjadi dalam peta aliran proses. Aktivitas yang berarti
pergerakan suatu material atau orang dari suatu tempat ketempat berikutnya,
dinyatakan oleh garis aliran dalam diagram tersebut.
a. Kegunaan Diagram Aliran
Secara lebih lengkap, kegunaan Diagram Aliran adalah sebagai berikut:
 Lebih memperjelas suatu Peta Aliran Proses, apalagi jika arah aliran
merupakan sesuatu yang penting. Dengan adanya informasi tambahan
mengenai arah aliran dari material/ selama aktivitasnya, maka kita akan
mendapatkan informasi yang lengkap.
 Menolong dalam perbaikan tata letak tempat kerja. Diagram aliran dapat
menunjukkan dimana tempat-tempat penyimpanan, stasiun pemeriksaan
dan tempat-tempat kerja dilaksanakan.
b. Prinsip Pembuatan Diagram Aliran

9
Aktivitas-aktivitas yang digambarkan dalam Diagaram Aliran hanya
sesuai dengan aktivitas yang terjadi dalam Peta Aliran Proses, untuk lebih
jelasnya dapat dilihat pada uraian berikut:
 Pertama dibuatkan judul peta dengan identifikasi lainnya
 Penganalisa harus mengidentifikasi setiap aktivitas dengan lambang dan
nomor yang sesuai dengan yang digunakan Peta Aliran Proses
 Arah gerakan dinyatakan oleh anak panah kecil yang dibuat secara
periodic sepanjang garis aliran
 Apabila dalam ruangan itu terjadi lintasan lebih dari satu orang atau
barang, maka tiap lintasan dibedakan dengan warna bermacam-macam.
Bentuk-bentuk dari diagram aliran :

 Straight (bentuk garis lurus)

Bentuk ini digunakan bila lintasan produksi pendek, relatif singkat, dn


hanya mengandung sedikit komponen dan beberapa peralatan produksi.

 U shape

Bentuk ini dapat digunakan jika diharapkan produk jadinya ditempatkan


atau mengakhiri proses pada tempat yang relatif sama dengan awal proses
karena keadaan transportasi luar pabrik, pemakaian mesin yang
bersamaan.

 Bentuk melingkar

Bentuk melingkar ini digunakan jika diharapkan barang atau produk jadi
kembali ke tempat dimana proses produksi dimulai, sehingga bagian
penerimaan dan pengiriman terletak pada tempat yang sama.

10
 Bentuk tak tentu

Bentuk ini digunakan bila pemindahan bahan mekanis atau bila ruangan
sangat terbatas sehingga tidak memungkinkan pola lain.
(Fariedpradhana:2012)
https://www.academia.edu/38938530/laporan_praktikum _sistem manufaktur_-
_Modul_dua-_line_balancing.

 Peta Proses Kelompok Kerja


Peta proses kelompok kerja digunakan untuk menunjukkan beberapa
aktivitas dari sekompok orang yang berkerja sama dalam suatu proses atau
prosedur kerja, dimana satu aktivitas dengan aktivitas lainnya saling
bergantungan, artinya suatu hasil kerja secara kelompok tersebut berlangsung
dengan lancer karena adanya ketergantungan tiap aktivitas ini, maka dalam peta
proses kelompok kerja biasanya banyak dijumpai lambang-lambang
keterlambatan, yang menunjukkan bahwa suatu aktivitas sedang menunggu
aktivitas lainnya. Sehingga jelas bahwa peta proses kelompok kerja dapat
digunakan untuk meningkatkan waktu efektif dari mesin dan pekerja.
a. Kegunaan Peta Proses Kelompok Kerja
Sesuai dengan namanya, peta ini digunakan sebagai alat untuk
menganalisa semua aktivitas suatu kelompok kerja. Maka tujuan utama
yang harus dianalisa dari kelompok kerja ini adalah, kita harus bisa
meminimumkan waktu delay, dengan berkurangnya waktu delay berarti
kita bisa mencapai tujuan lain yang lebih nyata diantaranya:

 Bisa mengurangi ongkos produksi atau proses


 Bisa mempercepat waktu penyelesaian produksi atau proses
Hasil analisa bisa menyimpulkan beberapa keputusan, diantaranya
mungkin kita bisa menggabungkan beberapa operasi atau mungkin kita
bisa merubah urutan kerja secra lebih baik atau barangkali kita perlu
merubah pembagian kerja agar lebih adil antara anggota-anggota
kelompok kerja

11
b. Prinsip Pembuatan Peta Proses Kelompok Kerja
Secara sepintas telah kita ketahui prinsip pengerjaan suatu peta, agar
lebih jelasnya dapat kita lihat berikut ini :
 Langkah pertama kita catat mengenai judul, lengkap dengan
identifikasi lainnya dan ringkasan seperti pada Peta Aliran Proses
 Lambang-lambang yang biasa digunakn untuk membuat Peta Aliran
Proses pemyimpanan permanen bisa digunakan untuk membuat Peta
Proses Kelompok Kerja.
 Tiap Peta Aliran Proses yang menunjukkan satu seri kerja, merupakan
anggota dari suatu Peta Proses Kelompok Kerja.Peta Aliran Proses
tersebut diletakkan saling berdampingan secara pararel, bergerak
mulai dari kiri-kanan, dimana kolom vertical menunjukkan aktivitas
yang terjadi secara bersamaan dari semua anggota kelompok.
 Lambang dari setiap anggota kelompok dapat diletakkan secara
berdekatan, dan perubahan lambang menunjukkan perubahan
aktivitas.
https://kidangijo06.blogspot.com/2017/07/peta-kerjapeta-kerja-keseluruhan-
contoh.html
2.1.3 Assembly Chart

12
Gambar 2.2 Assembly

Assembly Chart adalah suatu peta kerja yang menggambarkan langkah-


langkah proses perakitan yang akan dialami oleh komponen (produk), berikut
pemeriksaan (inspeksi) dari awal sampai produk jadi selesai dan juga memuat
informasi- informasi yang diperlukan untuk analisa lebih lanjut, seperti waktu
yang dihabiskan, komponen yang digunakan, dan alat- alat yan dipakai. Tujuan
dari Assembly Chart terutama untuk menunjukkan keterkaitan antara komponen,
yang dapat juga digambarkan oleh sebuah “ gambar terurai “ yang digunakan
untuk mengajar pekerja yang tidak ahli untuk mengetahui urutan suatu rakitan
yang rumit.

Kegunaan dan manfaat dari Assembly chart, antara lain:

 Untuk menentukan kebutuhan operator.


 Untuk mengetahui kebutuhan tiap komponen.
 Alat untuk menentukan tata letak fasilitas.
 Alat untuk melakukan perbaikan cara kerja.
 Alat untuk latihan kerja

13
http://belajar-industri.blogspot.com/2011/08/apa-itu-assembly-chart-ac-
penjelasan.html

14
BAB III
DIAGRAM ALIR PRAKTIKUM
Berikut menampilkan diagram alir praktikum.

Mulai

Identifikasi Masalah

Tujuan dan Manfaat

Pengumpulan data

 Data komponen kursi kuliah


 Data urutan Operasi kursi kuliah

Pengolahan data

 Assembly chart
 Operation process chart

Kesimpulan dan Saran

Selesai

Gambar 3.3 Diagram Alir Praktikum

15
1. Identifikasi Masalah 
Identifikasi masalah adalah proses terpenting dalam sebuah penelitian
selain latar belakang dan perumusan masalah.
2. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian merupakan rumusan kalimat yang menunjukkan adanya
hasil, sesuatu yang diperoleh setelah penelitian selesai, sesuatu yang akan
dicapai atau dituju dalam sebuah penelitian.
3. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian merupakan dampak dari pencapaiannya tujuan.
4. Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan untuk memperoleh informasi yang
dibutuhkan dalam rangka mencapai tujuan penelitian. Sebelum melakukan
penelitian, seorang peneliti biasanya telah memiliki dugaan berdasarkan
teori yang ia gunakan, dugaan tersebut disebut dengan hipotesis. Data
yang dikumpulkan berupa data komponen kursi kuliah dan data urutan
operasi kursi kuliah.
5. Pengolahan Data
Pengolahan Data adalah manipulasi data agar menjadi bentuk yang lebih
berguna. Pengolahan data ini tidak hanya berupa perhitungan numeris
tetapi juga operasi-operasi seperti klasifikasi data dan perpindahan data
dari satu tempat ke tempat lain. Data yang diolah berupa Assembly chart dan
Operation process chart dari kursi kuliah.
6. Analisis Hasil
Analisis hasil adalah sebuah proses untuk memecahkan sesuatu ke dalam
bagian-bagian yang saling berkaitan satu sama lainnya.
7. Kesimpulan dan Saran
Kesimpulan adalah pernyataan singkat, jelas, dan sistematis dari
keseluruhan hasil analisis, pembahasan, dan pengujian hipotesis dalam
sebuah penelitian. Saran adalah usul atau pendapat dari seorang peneliti
yang berkaitan dengan pemecahan masalah yang menjadi objek penelitian
ataupun kemungkinan penelitian lanjutan.

16
BAB IV

PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

4.1 Pengumpulan Data


4.1.1 Data Komponen
Berikut tabel komponen penyusun kursi kuliah :
Tabel 4.2 Komponen Penyusun Kursi Kuliah
Kode Jumla
No. Nama Komponen
Komponen h
1 Kaki Kursi Depan KD 2
Kaki Kursi
2 KB 2
Belakang
Papan Sandaran
3 PB 2
Bahu
4 Papan Dudukan PD 3
5 Papan Meja PM 1
Penyanggah Kaki
6 PKD 2
Depan
Penyanggah Kaki
7 PKB 2
Belakang
Papan
8 Penyanggah PPD 1
Dudukan

Gambar 4.1 Kursi Kuiliah

17
4.1.2 Bill of Material

Bill of Maetrial dapat menunjukkan spesifikasi komponen-komponen hasil pabrikan bergabung membentuk assemblies dan
seharusnya sampai pada produk akhir. Produk yang diawali dengan pembuatan Bill of Material akan lebih terarah, teratur, dan lebih efisien,
karena kerapihan dan keteraturan produksi sangat penting untuk efisien kinerja perusahaan.

Kursi Kuiliah
Level 0 (1)

Papan Sandaran Kaki Kursi


Level 1

Kaki Papan Kaki Penyanggah


Papan Kursi Penyanggah Penyaggah Kursi Kaki
Level 2 Sandaran Papan Papan Depan Kaki Depan Dudukan Belakang Belakang
Bahu Dudukan Meja (2) (2) (@) (2) (2)
(2) (3) (1)

Gambar 4.2 Bill of Material Kursi Kulia

18
4.2 Pengolahan Data

4.2.1 Assembly Chart Untuk Rak Lemari

Assembly Chart

Objek : Kursi Kuliah

Dipetakan Oleh : Agung Firmansyah, Rinaldi Saputra

Dipetakan Tanggal : 2 November 2020

Kaki Depan
KD
SA1
PK Penyanggah depan
D

Kaki Belakang
KB SA2

PK Penyanggah Belakang A1
SA3
B

Papan Penyanggah Dudukan


PPD SA4

i-3
i-1

Papan Sandaran Bahu


PB SA5

Papan Dudukan
PD SA6

Papan Meja
PM SA7 A2

i-2
i-4

Gambar 4.3 Assembly Process Chart Kursi Kuliah

19
4.2.1 Operation Process Chart

Opration Process Chart


Nama Objek : Kursi Kuliah
Dipetakan Oleh : Agung Firmansyah, Rinaldi Saputra
Dipetakan Tanggal : 2 November 2020

PK PM PD PPD PB KB KD

Pengukuran Pengukuran Pengukuran


Pengukuran Pengukuran Pengukuran Pengukuran 0-7 5' 0-4 (Meteran) 5' 0-1
5' 0-19
(Meteran) 10' 0-16 (Meteran) 5' 0-13 (Meteran) 10' 0-10 (Meteran) 10' (Meteran) (Meteran)

Pemotongan Pemotongan Pemotongan


Pemotongan 10' 5'
5' 0-20
Pemotongan
10' 0-17
Pemotongan
10' 0-14
Pemotongan
10' 0-11 (Gergaji) 0-8
(Gergaji)
0-5 (Gergaji) 5' 0-2
(Gergaji)
(Gergaji) (Gergaji) (Gergaji)
Penghalusan Penghalusan Penghalusan Penghalusan
Penghalusan Penghalusan Penghalusan 10' 0-9 (Amplas) 5' 0-6 (Amplas) 5' 0-3 (Amplas)
5' 0-21 10' 0-18 10' 0-15 10' 0-12 (Amplas)
(Amplas) (Amplas) (Amplas)

5' 1-7 5' 1-6 5' 1-5 5' 1-4 5' 1-3 5' 1-2 3' 1-1

x2 X3 X4 x2 x2 x2

10' 0-22 Penggabungan

10' 0-23 Penggabungan

5' 1-8

10' 0-24 Penggabungan

5' 1-9

10' 0-25 Penggabungan

5' 1-10

10' 0-26 Penggabungan

5' 1-11

10' 0-27 Penggabungan

5' 1-12
Waktu
Kegiatan Jumlah 10' Pengecatan
(Menit) 0-28

28 230
5' 1-13
13 65

6 - 60' D-1 Pengeringan


60
1

1 -

Total 49 355

Gambar 4.4 Opration Process Chart Kursi Kuliah

20
4.3 Analisis

4.3.1 Analisis Assembly Chart Kursi Kuliah

Didapatkan analisis .. komponen dari pengolahan data Gambar 4.4


adalah :

SubAssembly (SA) = 8

Assembly (A) =2

Inpeksi =4

4.3.2 Analisis Operation Process Chart Kursi Kuliah

Didapatkan analisis proses operasi dari pengolahan data Gambar 4.5


adalah :

 Operasi (O)  Delay (D)


Jumlah = 28 Jumlah = 1
Waktu = 230 menit Waktu = 60 menit
 Inpeksi (i)  Penyimpanan
Jumlah = 13 Jumlah = 1
Waktu = 65 Waktu = -

21
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Adapun kesimpulan yang dapat ditarik penyusunan laporan ini, yaitu :

1. Dalam pembuatan operation process chart kita mengidentifikasikan


kegiatan berdasarkan jenis komponen. Pada kursi kuliah ada 8 komponen
yaitu Kaki Kursi Depan (KD), Kaki Kursi Belakang (KB), Papan Sandaran
Bahu (PB), Papan Dudukan (PD), Papan Meja (PM), Papan Kaki Depan
(PKD), Papan Kaki Belakang (PKB) dan Papan Penyanggah Dudukan
(PPD).
2. Untuk membuat assembly process chart kita telah membagi kegiatan
yaitu : 8 kali untuk sub assembly , 2 kali assembly dan, 4 kali inpeksi, lalu
dirakit menjadi kursi kuliah dengan menggunakan paku. Dan untuk
membuat oppration process chart kita telah membagi kegiatan yaitu 28
kali operasi, 13 inpeksi, 1 kali delay dan 1 kali penyimpanan
3. Proses operasinya yaitu pengukuran, pemotongan, penghalusan,
pengecatan yang dilakukan untuk komponen KD, KB, PB, PD, PM, PKD,
PKB, dan PPD. Dan digabungkan, untuk komponen PB, PD, PM sebanyak
1 kali dan komponen KD, PKD, KB, PKB & PPD dilakukan sebanyak 1
kali. lalu digabungkan dengan komponen menggunakan paku sehingga
menjadi kursi kuliah.
4. Untuk urutan pada peta kerja assembly chart. pertama, menggabungkan
komponen 1dengan komponen lain menjadi sub assembly 1 sampai sub
assembly 4, kemudian menggabungkan komponen selanjutnya menjadi
sub assembly 5 sampai sub assembly 7, dan kemudian di gabungkan
dengan assembly 1 menjadi assembly 2 kemudian dilakukan pemeriksaan
atau inpeksi untuk selanjutnya menuju ke tahap penyimpanan.

22
5.2 Saran

Dalam menyusun laporan tentang peta-peta kerja memang terdapat


banyak kelebihan dan kekurangan adapun yang ingin disampaikan oleh
praktikan adalah:

1. Bila telah mengerti akan pentingnya peta-peta kerja maka diharapkan


praktikan dan pemberi materi dapat merealisasikannya dalam
kehidupan sehari-hari dimulai dari yang terkecil, terutama dalam
menyelesaikan masalah-masalah dalam suatu proses produksi.

23
DAFTAR PUSTAKA

Fariedphradana, 2012. Laporan Modul Perancangan Sistem Kerja. Dikutip pada

20 Oktober 2020, dari https://www.academia.edu/11759460/Laporan_Mod

ul_Perancangan_Sistem_Kerja.

Petra, 2018. Peta Kerja. Dikutip pada 20 Oktober 2020, dari https://www.petra.ac.
Id.
Ratna Dwi, 2015. Laporan Praktikum Sistem Manufaktur. Dikutip 20 Oktober 20

20, dari

https://www.academia.edu/38938530/laporan_praktikum _sistem

manufaktur_-_Modul_dua-_line_balancing.

Alfiskareva, 2014. Macam- macam Peta Kerja. Dikutip 20 Oktober 2020 dari http

://alfiskareva.blogspot.com/2014/06/macam-macam-peta-kerja.html

Kidangijo, 2016. Peta Kerja Keseluruhan. Dikutip 20 Oktober 2020 dari : https://

kidangijo06.blogspot.com/2017/07/peta-kerjapeta-kerja-keseluruhan-con

toh.html

24

Anda mungkin juga menyukai