Jsa Mobilisasi Truck
Jsa Mobilisasi Truck
Jsa Mobilisasi Truck
RINGKASAN
Bahwa terjadinya kecelakaan di tempat kerja disebabkan oleh faktor manusia dan
faktor teknis. Oleh karena itu untuk mengurangi kecelakaan dan menjamin
keselamatan kerja, diperlukan adanya Sistem Manajemen Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (SMK3). SMK3 ini sama dengan Health, Safety, and Environment
Procedure (HSE Procedure). Dalam tulisan ini dijelaskan mengenai Sistem SMK3
pada proyek Cable Stayed di Sukabumi, Jawa Barat, yang meliputi struktur
organisasi, penilaian resiko kerja, alat pelindung personal, tanggap darurat,
kebijakan kesehatan dan lingkungan, kebijakan medis dan kebijakan keselamatan
kerja.
SUMMARY
An accident occurred on site caused by human error and technical error. To
reduce and insure this, we have to perform Sistem Manajemen Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (SMK3). SMK3 similar to Health, Safety, and Environment
Procedure (HSE Procedure).In this paper, we describe about SMK3 system in
Cable Stayed Project in Sukabumi, Jawa Barat, its contain organization structure,
risk assesment, personal protection equipment, emergency response, regulation of
health and environment, medical regulation, and safety regulation.
Pendahuluan Kebakaran
Emergency Response Plan (ERP) Kebakaran dapat terjadi di kantor
dirancang agar memberikan kepastian atau lapangan. Untuk mencegah
terjadinya kebakaran maka perlu
sistem informasi yang memadai dan
dilakukan tindakan antisipasi yaitu :
jalur tanggung jawab ketika terjadi
• Bahan mudah terbakar disimpan
keadaan darurat. Jejaring (Network) dalam ruang tersendiri dan diberi
ERP ditampilkan pada Lampiran 3. label pada kemasan dan ruangan.
• Dilarang keras merokok dan
Lingkup membuang puntung rokok
ditempat mudah terbakar.
Emergency Response Plan (ERP) • Disediakan area untuk tempat
mencakup kemungkinan terjadi berkumpul bila terjadi kebakaran.
keadaan darurat sebagai berikut : • Kantor Direksi dan atau Kantor
• Kejadian Kebakaran. Penyedia Jasa harus tersedia alat
• Kejadian Medis Kritis. pemadam kebakaran sementara.
• Kejadian darurat lainnya (seperti • Minimal terdapat satu orang yang
menguasai cara penggunaan alat
gempa bumi, kecelakaan lalu
pemadam kebakaran sementara.
lintas dll)
Alur evakuasi ketika terjadi kebakaran
Metoda Komunikasi
disajikan pada Lampiran 4 Diagram
Persyaratan umum komunikasi Alir Evakuasi Kebakaran.
berikut ini hendaknya diterapkan pada
Krisis Medis
saat kejadian darurat yaitu :
• Semua komunikasi dilakukan Krisis medis menyangkut masalah
secara singkat, jelas, tegas dan penyakit akut seperti serangan
jantung, pendarahan hebat, stroke
keras.
dan lain-lain yang dapat
• Simpan catatan panggilan selama membahayakan jiwa pasien. Secara
kondisi darurat. umum, alur evaluasi medis disajikan
• Gunakan alat perekam bila dalam Lampiran 5 Diagram Alir Krisis
memungkinkan untuk Medis.
memfasilitasi/ memudahkan
pembuatan laporan. Gempa Bumi
• Gunakan foto atau sketsa untuk Lokasi proyek (Sukabumi)
mengilustrasikan kejadian termasuk dalam peta zona gempa 2
darurat. yang berarti rentan terjadi gempa.
MANAJER K3L
Direksi Pekerjaan
Direksi Teknis
General Superintendent
Direksi Pekerjaan Pantja Dharma Oetojo Kepala Cabang Jabar Asmo Budi
Mobile Phone +62 811 238 264 Mobile Phone +62 811 220 5153
E-mail - E-mail -
Telp. +62 266 632 5010 Telp. +62 266 623 5009
Fax. +62 266 632 5010 Fax. +62 266 632 5009
Klinik ………………………
Jl. …………………. Sukabumi
KEBAKARAN
ya
Kebakaran dapat Ambil alat pemadam terdekat dan
dipadamkan ? padamkan api
tidak
ya
KRISIS
MEDIS
ya
GEMPA
ya
Catatan :
(1)
Sampah berbahaya (B3) harus dipisahkan dan dikelola secara benar sesuai dengan yang diatur dalam
Peraturan Pemerintah RI No. 74 Tahun 2001 Tentang Bahan Berbahaya dan Beracun.