Pembentukan Logam
Pembentukan Logam
Pembentukan Logam
Pembentukan Logam
NAMA KELOMPOK 2
2020
BAB I
PENDAHULUAN
Proses tempa ( forging) merupakan salah satu proses pengerjaan material yang
dilakukan dengan cara mengubah bentuk benda kerja dengan cara memberikan
gaya dari luar (external Force) melalui satu atau beberapa cetakan (dies/tool)
sampai terjadi deformasi plastis. Gaya pembentukan yang akan mengubah bentuk
benda kerja secara permanent. Dengan adanya gaya dari luar akan terjadi aliran
logam dengan membentuk mengikuti bentuk tool/dies sebagai shape candidate.
Dalam prosesnya ada dua hal yang saling terkait agar mencapai effisiensi proses
dan kualitas produk yang tinggi yaitu mendesain proses produksi dan merancang
cetakan.
Umur cetakan akan dibatasi oleh penggunaan saat menghasilkan cacat produk.
Cacat ini dapat disebabkan karena pada cetakan terdapat retak, pecah ataupun efek
keausan yang merupakan kerusakan nyata yang sulit diprediksi dan diamati secara
langsung kapan dan dimana akan terjadi, apalagi kondisi kerja dalam keadaan
panas (hot forging) dengan kecepatan yang tinggi. Sedangkan pemahaman akan
umur cetakan merupakan bagian penting dalam merencanakan proses produksi
selanjutnya.
Variable penting yang berperan dalam proses produksinya adalah temperature
benda kerja (billet) , tekanan yang dibutuhkan, serta kecepatan pemukulan yang
menghasilkan aliran material didalam cetakan.
ISI LAPORAN
1. Kompetensi
2. Sub Kompetensi
b. Menggunting plat
a. Penggores
b. Mistar baja
c. Gunting Plat
d. Tang Kecil
e. Palu Plastic
g. Alur perapat
5. Langkah Kerja
Landasan Teori
peristiwa pengerasan regangan. Logam akan bersifat makin keras dan makin kuat,
tetapi makin getas bila mengalami deformasi, bila dipaksakan adanya suatu
perubahan bentuk yang besar, maka benda kerja akan retak akibat sifat getasnya.
Keunggulan : kondisi permukaan benda kerja yang lebih baik dari pada yang
diproses dengan pengerjaan panas, hal ini dikarenakan tidak adanya proses
pemanasan yang dapat menimbulkan kerak pada permukaan. Contoh, proses
penarikan kawat, dan pembentukan pelat.
Klasifikasi berdasarkan gaya pembentukan :
1. pembentukan benda kerja masif atau pejal, ciri : terjadinya perubahan tebal pada
benda kerja secara maksimal, atau mencolok selama diproses.
Klasifikasi berdasarkan tahapan produk :
2.proses pembentukan sekunder, proses lebih lanjut yang dihasilkan oleh proses
primer, atau proses final. Contoh, penarikan kawat, penarikan dalam, dan
pembuatan pipa dan plat.
Secara makrokopis, deformasi dapat dilihat sebagai perubahan bentuk dan ukuran.
Deformasi dibedakan atas deformasi elastis dan plastis. Deformasi elastis,
perubahan bentuk yang terjadi
bila ada gaya yang berkerja, serta akan hilang bila bebannya ditiadakan (benda
akan kembali kebentuk dan ukuran semula). Deformasi plastis, perubahan bentuk
yang permanen, meskipun bebannya dihilangkan.
baru, dan atom-atom tersebut akan kembali ke tempatnya yang semula bila
tegangan tersebut ditiadakan. Jarak pergeseran atom secara elastis, yaitu tidak
kuran dari 0,5%. Pada deformasi
plastis, atom-atom yang bergeser menempati kedudukannya yang baru dan stabil,
meskipun beban (tegangan) dihilangkan, atom-atom tersebut tetap berada pada
kedudukan yang baru. Model pergeseran atom-atom tersebut disebut slip.
Mekanisme slip.
Atom-atom logam tersusun secara teratur mengikuti pola geometris yang tertentu.
Adanya tegangan geser yang cukup besar, maka atom akan bergeser dan berpindah
serta menempati
posisinya yang baru. Bidang-bidang atom yang jaraknya berjauhan adalah yang
kerapatan atomnya tinggi. Maka, bidang slip adalah bidang yang rapat atomnya
tinggi. Pergeseran atom- atom ini juga mempunyai arah, yang disebut arah slip.
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Untuk menghasilkan hasil yang maksimal,maka itu harus fokus dalam melakukan
pengerjaan dan kita juga harus memperbaiki alat alat yang kita gunakan dalam
pengerjaan jobsheet dalam matakuliah ini
B. Saran
Saran yang bisa diberikan oleh kami adalah dalam melakukan proses pengelasan
atau proses pembentukan logam sebaiknya para pekerja menggunakan alat
keselamatan yang memadai.
LAMPIRAN GAMBAR
Gambar 01.
Gambar 03