Makalah IAD IBD ISD Proses Terbentuknya Alam Semesta Berdasarkan Kajian Sains Dan Islam (Kel. 3)
Makalah IAD IBD ISD Proses Terbentuknya Alam Semesta Berdasarkan Kajian Sains Dan Islam (Kel. 3)
Makalah IAD IBD ISD Proses Terbentuknya Alam Semesta Berdasarkan Kajian Sains Dan Islam (Kel. 3)
Disusun Oleh :
FAKULTAS SYARIAH
2021
KATA PENGANTAR
Makalah ini telah selesai disusun atas beberapa tujuan dan kepentingan.
Tujuan utama pembuatan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas kelompok
dari mata kuliah IAD/IBD/ISD dari dosen yang bersangkutan, Ibu Nur Syamsi,
M.H. Kami berterima kasih kepada beliau atas bimbingan dan pengarahannya
sehingga kami bisa menyelesaikan makalah ini dalam waktu yang disepakati.
Tujuan lain pembuatan makalah ini adalah untuk membagi sedikit ilmu yang kami
miliki yang kami dapatkan dari para dosen dan literatur yang ada.
Penulis
2
DAFTAR ISI
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
4
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
1) Untuk mengetahui pengertian dari alam semesta menurut sains dan Al-
Qur’an
2) Untuk mengetahui proses terbentuknya alam semesta beserta isinya
berdasarkan kajian sains
3) Untuk mengetahui proses terbentuknya alam semesta beserta penghuninya
berdasarkan kajian Islam
5
BAB II
PEMBAHASAN
Alam semesta adalah seluruh ruang waktu tempat kita berada, dengan
energi dan materi yang dimilikinya. Usaha untuk memahami pengertian alam
semesta dalam lingkup ada pada ilmu kosmologi, ilmu pengetahuan yang
berkembang dari fisika dan astronomi. Menurut beberapa sumber
menyebutkan bahwa, alam semesta adalah ruang dimana di dalamnya
terdapat kehidupan biotik maupun abiotik serta segala macam peristiwa alam
yang dapat diungkapkan maupun tidak. Sehingga alam semesta dalam
persfektif Al-Qur’an dapat dipahami sebagai perbentangan unsur-unsur yang
saling mempunyai keterkaitan. Pada hakikatnya, alam semesta haruslah
dipahami sebagai wujud dari keberadaan Allah SWT, sebab alam semesta dan
seluruh isinya serta hukum-hukumnya tidak ada tanpa keberadaan Allah Yang
Maha Esa. Segala sesuatu termasuk langit dan bumi merupakan ciptaan Allah
Yang Maha Kuasa (Ibrahim 14:11). Allah adalah pemilik mutlak dari alam
semesta dan penguasa alam semesta serta pemeliharanya.
Alam menurut segi bahasa adalah segala hal yang ada di langit dan di
bumi. Ilmuwan menyatakan bahwa alam semesta adalah kosmos yakni ruang
angkasa serta semua benda langit yang terdapat di dalamnya. Menurut
definisi ilmu agama ālam/alam adalah segala sesuatu selain Allah. Alam
bukan saja benda-benda angkasa, atau bumi dengan segala isinya, tetapi juga
yang terdapat antara keduanya, bahkan semua yang maujud, baik yang telah
diketahui manusia maupun yang belum mereka ketahui. Kata ālam/alam
seakar dengan kata alāmah/alamat artinya sesuatu yang menjelaskan sesuatu
selainnya. Alam semesta adalah alamat yang sangat jelas menunjuk Allah,
Pencipta yang Maha Esa, Maha Kuasa lagi Maha Mengetahui.
6
B. Proses Terbentuknya Alam Semesta dan Penghuninya
Berdasarkan Kajian Sains
1. Teori Oselasi
Teori Oselasi menjelaskan bahwa alam semesta tidak ada
awal dan tidak ada akhirnya. Dalam model Osilasi dikemukakan
bahwa sekarang alam semesta tidak konstan, melainkan berekspansi
yang dimulai dengan dentuman besar (Big Bang), kemudian
beberapa waktu yang akan datang gravitasi mengatasi efek ekspansi
sehingga alam semesta akan mulai mengempis (collapse), akhirnya
mencapai titik koalisensi (gabungan) asal dimana temperatur dan
tekanan tinggi akan memecahkan semua materi kedalam partikel-
partikel elementer (dasar) sehingga terjadi dentuman besar baru dan
ekspansi mulai lagi. Alam semesta mungkin telah memulai dalam
sebuah dentuman besar (Big Bang), atau mungkin berada dalam
keadaan tetap atau dalam keadaan berosilasi.
7
permulaan awal semesta. Meskipun beberapa ahli astronomi lain
agak meragukan teori tersebut. Teori Big Bang mengemukakan
bahwa alam semesta pernah sangat padat. Pendapat lain mengatakan
bahwa alam semesta berawal pada waktu tertentu melalui ledakan
"telur kosmik" yang disebut dentuman besar, yang kira-kira 10 miliar
sampai 20 miliar tahun yang lalu dan mengembangnya alam semesta
sekarang adalah kelanjutan dari dentuman besar.
8
bagian-bagian yang terpental tersebut membentuk kelompok-
kelompok yang dikenal sebagai galaksi dalam sistem tata surya. 2
Hingga awal pada abad ke-20, para Ilmuwan tetap berpendirian bahwa
alam semesta ini stagnan, tidak mengalami perubahan. Demikian adanya
2
Ahmad Atabik, “Konsep Penciptaan Alam: Studi Komparatif-Normatif antar Agama-Agama”,
dalam Jurnal Ilmu Aqidah dan Studi Keagamaan edisi no. 1, Vol. III, 2015, h. 103.
9
sejak diciptakan akan terus menerus seperti itu sampai kepada batas yang
tidak terhingga.
Teori Big Bang dalam perspektif agama Islam, dalam salah satu teori
mengenai terciptanya alam semesta (teori Big Bang) tercipta dari sebuah
ledakan kosmis sekitar 10-20 miliar tahun yang lalu yang mengakibatkan
adanya ekspansi (pengembangan) alam semesta (Wright, 2009). Teori Big
Bang menunjukkan bahwa semua benda di alam semesta pada awalnya satu
wujud yang kemudian terpisah-pisah. Ini berarti bahwa keseluruhan materi
diciptkan melalui ledakan raksasa dari satu titik tunggal, dan membentuk
alam semesta.3
Disebutkan bahwa kata ratk dalam bahasa Arab merujuk sebagai suatu
yang padu, bercampur, atau bersatu. Kata itu digunakan untuk menyebut dua
zat yang berbed yang bercampur menjadi satu. Kalimat “Kami pisahkan”
merupakan terjemahan dari kata kerja bahasa Arab yaitu fatk yang berarti
3
Yayuk Cicilia, dkk, “Analisis Pemahaman Guru MI Tentang Alam Semesta Meluas dalam
Perspektif Islam dan Sains”, dalam Jurnal Basicedu edisi no. 1, Vol. IV, 2020, h. 111.
10
terjadi pemisahan dari struktur fatk. Jadi menurut ayat ini, langit dan bumi
pada awalnya bersatu (ratk) kemudian dipisahkan (fatk).4
Alam semesta ini seperti sebuah balon karet yang ditiup. Galaksi dan
langit lainnya terletak pada permukaan balon yang terus membesar, itulah
sebabnya alam semesta terus mengembang sehingga jarak antara galaksi terus
bertambah.
Jika ditinjau lagi dari teori ekspansi dan kontraksi. Menurut teori ini
alam tercipta dengan sendirinya, tidak ada awal dan tidak ada akhir.
Sementara menurut Al-Qur’an alam ini terjadi selama enam hari. Hal ini tentu
mengindikasi bahwa alam itu ada awalnya dan akan berakhir. Seperti tafsir
4
Ramadhani, dkk, Al-Qur’an Vs Sains Modern Menurut Dr. Zakir Naik Sesuai atau Tidak
Sesuai?, (Yogyakarta: SKETSA, 2016), h. 27.
11
dalam surah Al-Qari’ah yang menerangkan akan terjadinya kiamat besar-
besaran sebagai titik akhir dari alam semesta.
12
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Alam menurut segi bahasa adalah segala hal yang ada di langit dan di
bumi. Menurut definisi ilmu agama ālam/alam adalah segala sesuatu selain Allah.
Alam bukan saja benda-benda angkasa, atau bumi dengan segala isinya, tetapi
juga yang terdapat antara keduanya, bahkan semua yang maujud, baik yang telah
diketahui manusia maupun yang belum mereka ketahui.
Alam semesta adalah seluruh ruang waktu tempat kita berada, dengan
energi dan materi yang dimilikinya. Menurut beberapa sumber menyebutkan
bahwa, alam semesta adalah ruang dimana di dalamnya terdapat kehidupan biotik
maupun abiotik serta segala macam peristiwa alam yang dapat diungkapkan
maupun tidak.
Saran
Kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.
Kami sebagai penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan
makalah ini. Oleh karena itu, kritik dan saran sangat diperlukan demi
kemaslahatan kita semua. Terima Kasih.
13
DAFTAR PUSTAKA
Ramadhani, dkk. Al-Qur’an Vs Sains Modern Menurut Dr. Zakir Naik Sesuai atau
Meluas dalam Perspektif Islam dan Sains”, dalam Jurnal Basicedu edisi
14