Nothing Special   »   [go: up one dir, main page]

Makalah Kaidah Pencacah

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 5

Makalah Kaidah Pencacah

Posted by: ufiluthfiyah on: 1 Desember 2012


 Di: Pendidikan matematika | Tugas Kuliah
 
 Tinggalkan sebuah Komentar

Nama :
Ufi Luthfiyah Saeruroh
Kelas :
5B1
Jurusan :
Pendidikan Matematika
BAB I
PENDAHULUAN
  A.    Latar Belakang
         Pencacahan (counting) adalah bagian dari matematika kombinatorial. Persoalan
kombinatorik bukan merupakan persoalan yang baru dalam kehidupan nyata. Banyak persoalan
kombinatorik yang sederhana telah diselesaiakan dalam masyarakat. Misalkan, saat pemilihan
pemain untuk tim sepak bola yang terdiri dari 11 pemain. Apabila ada20 orang ingin membentuk
suatu tim sepak bola, ada berapa kemungkinan komposisi pemain yang dapat terbentuk?
         Contoh lain adalah dalam menentukan sebuah password panjangnya 6 sampai 8 karakter.
Karakter boleh berupa huruf atau angka. Berapa banyak kemungkinan password yang dapat
dibuat? Tetapi selain itu para ilmuwan pada berbagai bidang juga kerap menemukan sejumlah
persoalan yang harus diselesaikan. Pada makalah ini,  kita akan membahas tentang kombinatorik,
kaidah pencacah dengan materi aturan penjumlahan dan aturan perkalian.
         Kombinatorika adalah studi tentang pengaturan objek-objek, yaitu pemasangan,
pengelompokan, pengurutan, pemilihan, atau penempatan objek- objek dengan karakteristik
tertentu. Topik ini mulai berkembang sejak abad ketujuh belas, yakni diawali dengan
tulisan Gottfried Wilhelm Leibnizyang berjudul Dissertio de Arte Combinatorica. Selanjutnya,
kombinatorika semakin berkembang pesat dengan beragam aplikasinya di berbagai bidang, seperti
kimia, biologi, fisika, dan komunikasi.
         Pembahasan mengenai kombinatorika diawali dengan pengenalan dua kaidah
pencacahan, yaitu kaidah penjumlahan dan kaidah perkalian. Kedua kaidah ini sangat
bermanfaat untuk menyelesaikan masalah yang kompleks dengan cara memecah  atau  
mengurai  masalah   tersebut   menjadi   beberapa   bagian yang lebih sederhana yang
selanjutnya   dapat diselesaikan    dengan   kedua kaidah tersebut. Misalnya, kaidah pencacahan
bermanfaat untuk menentukan apakah terdapat cukup nomor telepon atau  alamat  internet
protokol untuk  memenuhi  permintaan pelanggan.
B.     Perumusan Masalah
         Dari latar belakang di atas penulis dapat merumuskan masalah sebagai berikut :
1. Apa hubungan kombinatorika dengan kaidah pencacah?
2. Bagaimana menghitung dengan memakai aturan penjumlahan?
3. Bagaimana menghitung dengan memakai aturan perkalian?
C.    Tujuan Penulisan
         Dari latar latar belakang dan perumusan masalah di atas penulis dapat menuliskan tujuan
penulisan sebagai berikut :
1. Mengetahui tentang kombinatorika
2. Memahami tentang konsep dasar menghitung.
3. Memahami tentang aturan penjumlahan dan perkalian.
4. Tugas mata kuliah matematika diskrit.
D. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan makalah ini terdiri dari :
BAB I PENDAHULUAN
         Di dalam bab pendahuluan meliputi latar belakang, perumusan masalah, tujuan penulisan,
dan sistematika penulisan.
BAB II KAJIAN TEORI
        Di dalam bab kajian teori meliputi pengertian dari kaidah pencacahan, dasar-dasar
menghitung dengan aturan penjumlahan, perkalian maupun penjumlahan tak langsung.
BAB III PENUTUP
         Di dalam bab penutup atau bab terakhir, penulis menuliskan kesimpulan akhir dari kajian
teori dan menuliskan saran untuk para pembaca.
DAFTAR PUSTAKA
         Di dalamnya terdapat referensi buku yang dipakai dalam penulisan makalah ini.
 
BAB II
KAJIAN TEORI
A.    Pengertian Kaidah Pencacahan
         Enumerasi atau pencacahan merupakan bahasan awal dari matematika diskret yang
digunakan sebagai alat dasar untuk mempelajari materi-materi lainnya yang umumnya bersifat
kombinatorik. Disamping itu ia juga mempunyai aplikasi di banyak area seperti:  teori peluang,
statistika, teori graf, teori koding, kriptografidan analisis algoritme. Materi pembahasannya akan
ditekankan pada:
 Aturan penjumlahan
 Aturan perkalian
 Permutasi dan Kombinasi
 Kombinasi dengan Pengulangan.
         Namun yang dibahas pada makalah ini tentang aturan penjumlahan dan aturan
perkaliannya.
B.     Konsep Dasar Pencacahan
         Dalam kehidupan sehari-hari kita sering dihadapkan dengan masalah penghitungan.
Misalnya ada berapa cara yang dapat dilakukan pada saat   memasukan   sebuah   kelereng   ke
dalam sebuah kantung, begitu pula apabila memasukan beberapa kelereng ke dalam beberapa
kantung, berapa cara memilih wakil dari bebarapa kelompok mahasiswa dan masih banyak lagi  
kasus yang lain. Salah satu prinsip dasar yang mendasari perkembangan   probabilitas terutama
yang terkait dengan masalah penghitungan adalah konsep dasar pencacahan. Ada dua perinsip
dasar pada konsep dasar pencacahan yaitu aturan penjumlahan  dan aturan perkalian.
1.      Aturan Penjumlahan (Rule Of Sum)
            Kaidah penjumlahan menganut prinsip umum bahwa keseluruhan sama dengan jumlah
dari bagian-bagiannya. Secara umum, kaidah penjumlahan dijelaskan sebagai berikut:
“Jika  pekerjaan  jenis  pertama  dapat  dilakukan dengan m cara, pekerjaan jenis kedua dapat
dilakukan dengan n cara, dan kedua jenis pekerjaan itu tidak dapat dilakukan secara simultan,
maka banyaknya cara untuk menyelesaikan tugas-tugas tersebut adalah m + n  cara”.
Secara umum dirumuskan sebagai berikut:
“Jika ada suatu prosedur terdiri dari m-buah pekerjaan, T1, T2, …, Tm, yang masing-masing dapat
dilakukan dengan  cara, dan setiap pasang pekerjaan tersebut tidak dapat dilakukan secara
bersamaan, maka akan ada cara untuk melakukan pekerjaan ini”.
Contoh:
1.Di dalam suatu laboratorium komputer ada 4 printer (merk) jenis laserjet dan 6 printer jenis
deskjet.
Jawab: Jika seorang praktikan diperbolehkan menggunakan kedua jenis printer tersebut, maka
ada 4 + 6 = 10 printer yang bisa dipilih untuk dipakai.
2. Aturan jumlah dapat diperluas untuk lebih dari dua tugas. Misalnya, seorang instruktur
laboratorium komputer memiliki 4 jenis buku bahasa pemrograman: 5 buku (judul) tentang C++,
4  buku  tentang  FORTRAN, 3 buku tentang Java, dan 5  buku tentang Pascal.
Jawab: Jika seorang praktikan dianjurkan untuk meminjam satu buku bahasa pemrograman dari
sang instruktur, maka ada 5 + 4 + 3 + 5 = 17  buku yang bisa dia pinjam.
2.      Aturan Perkalian (Rule Of Product)
          Secara umum dirumuskan sebagai berikut:
“Jika suatu prosedur dapat dipecah menjadi dua tahap, dan jika tahap pertama
menghasilkan m keluaran yang mungkin dan masing-masing  keluaran dilanjutkan ke tahap kedua
dengan n  keluaran yang mungkin, maka prosedur tersebut akan menghasilkan m x n keluaran
yang mungkin”.
     Kaidah perkalian sebgaimana dikemukakan di atas dapat pula dipahami sebagai kaidah
pengisian tempat yang tersedia yang diilustrasikan sebagai berikut. Berapa banyak password (kata
kunci) dengan panjang 5 angka yang dapat dibentuk dari angka-angka 1, 2, 3, 4, dan 5 jika tidak
boleh ada angka berulang?
     Beberapa contoh password itu adalah :
                 12345,
                 23415,
                 54231,
                 Dan seterusnya.
Perhatikan bahwa 22341, 1234, atau 522341 bukan contoh passworddimaksud. Mengapa?
Untuk dapat menentukan banyaknya cara dimaksud, dapat dilakukan secara sistematis sebgai
berikut. Kita sediakan 5 tempat yang dapat ditempati 5 angka yang disediakan.
Tempat ke- 1 2 3 4 5
Banyak cara 5 4 3 2 1
 Tempat pertama dapat diisi dengan 5 cara, yakni angka 1, 2, 3, 4, 5
 Tempat kedua dapat diisi dengan 4 cara
 Demikian seterusnya, tempat kelima dapat diisi dengan 1 cara.
 Dengan demikian, total banyaknya cara adalah  cara.
      Ketika kita menghitung banyaknya cara menyusun password di atas, kita telah menggunakan
kaidah pengisian tempat yang tersedia, yang secara umum dijelaskan sebagai berikut :
     Misalkan:
      :  banyaknya cara mengisi tempat pertama
      :  banyaknya cara mengisi tempat kedua setelah tempat pertama terisi
      :  banyaknya cara mengisi tempat ke-k setelah (k – 1) tempat
              sebelumnya terisi.
C.    Aturan Perkalian dan Aturan Penumlahan Dalam Operasi Himpunan
Aturan penjumlahan dan aturan perkalian dapat juga dinyatakan kedalam teori himpunan. Pada
aturan penjumlahan, misalkan  adalah himpunan-himpunan yang tak beririsan (disjoint). Maka
banyaknya cara untuk memilih satu anggota dari himpunan-himpunan ini adalah:
Pada aturan perkalian, misalkan  adalah himpunan-himpunan yang berhingga. Maka banyaknya
cara untuk memilih satu anggota dari masing-masing himpunan dengan urutan  adalah
kardinalitas dari perkalian Kartesian semua himpunan tersebut
Sebagai gambaran, perhatikan contoh berikut ini. Contoh: berapa banyak bit string dengan
panjang 8 bit yang bias dimulai dengan “1” atau berakhir dengan “00”?
Pekerjaan – 1
Bentuk suatu string dengan panjang 8 yang dimulai dengan 1.
                  Ada satu cara untuk mengambil bit pertama (1),
                  Dua cara untuk mengambil bit kedua (0 atau 1),
                  Dua cara untuk mengambil bit ketiga (0 atau 1),
         ....
                  Dua cara untuk mengambil bit kedelapan (0 atau 1)
Maka berdasarkan aturan perkalian, pekerjaan 1 dapat dilakukan dengan I.27= 128 cara.
      Pekerjaan – 2
Bentuk suatu string dengan panjang 8 yang berakhir dengan 00.
                  Ada dua cara untuk mengambil bit pertama (0 atau 1),
Dua cara untuk mengambil bit kedua (0 atau 1),
....
Dua cara untuk mengambil bit keenam (0 atau 1),
Satu cara untuk mengambil bit ketujuh (0), dan
Satu cara untuk mengambil bit kedelapan (0).
Maka berdasarkan aturan perkalian, pekerjaan 2 dapat dilakukan dengan 26 = 64 cara.
Karena ada 128 buah cara untuk melakukan pekerjaan 1 dan 64 cara untuk melakukan pekerjaan
2, apakah ini berarti ada 192 buah bit string 8 bit berawalan dengan 1 dan berakhiran dengan 00?
Pekerjaan 1 dan pekerjaan 2 dapat dilakukan pada waktu yang sama, dimana ketika kita
melakukan pekerjaan 1 dan membuat string yang diawali dengan 1, beberapa dari string ini
berakhiran 00. Karena kadangkala kita bias melakukan pekerjaan 1 dan 2 pada saat bersamaan,
maka aturan penjumlahan tidak berlaku.
         Jika ingin menggunakan aturan penjumlahan dalam kasus ini, maka harus mengurangkan
kasus-kasus dimana pekerjaan 1 dan 2 dilakukan secara bersamaan dari total kemungkinan. Ada
berapa banyak kasus yang demikian, yaitu berapa banyak string yang berawalan dengan 1 dan
berakhiran dengan 00?
Ada satu cara untuk mengambil bit pertama (1),
Ada dua cara untuk bit yang kedua (0 atau 1)
....
Keenam (0 atau 1),
Ada satu cara untuk bit ketujuh (0),
Dan satu cara untuk bit kedelapan (0).
Berdasarkan aturan perkalian, maka ada 25 = 32 buah kasus, dimana pekerjaan 1 dan 2 dapat
dikerjakan secara bersamaan.
Karena terdapat 128 cara untuk melakukan pekerjaan 1 dan 64 cara untuk melakukan pekerjaan
2, dan 32 diantaranya kedua pekerjaan tersebut dilakukan pada saat yang bersamaan, maka
sebenarnya ada 128 + 64 – 32 = 160 cara untuk melakukan pekerjaan 1 dan pekerjaan 2 (tak
bersamaan). Di dalam teori himpunan A1 dan A2 yang tidak beririsan. Maka kita punya:  yang
disebut sebagai prinsip inklusi-eksklusi.
BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
         Pencacahan (counting) adalah bagian dari matematika kombinatorial. Persoalan
kombinatorik bukan merupakan persoalan yang baru dalam kehidupan nyata. Materi
pembahasannya akan ditekankan pada:
 Aturan penjumlahan
“Jika  tugas  jenis  pertama  dapat  dilakukan dengan m cara, tugas jenis kedua dapat dilakukan
dengan n cara, dan kedua jenis tugas  itu tidak dapat dilakukan secara simultan, maka banyaknya
cara untuk menyelesaikan tugas-tugas tersebut adalah m + n  cara”.
 Aturan perkalian
“Jika  suatu  prosedur   dapat   dipecah   menjadi duatahap, dan jika tahap pertama
menghasilkan m  keluaran yang mungkin dan  masing-masing  keluaran  dilanjutkan  ke  tahap 
kedua  dengan n   keluaran yang mungkin, maka prosedur tersebut akan menghasilkan m x
n keluaran yang mungkin”.
 Permutasi dan Kombinasi
 Kombinasi dengan Pengulangan.
         Aturan  penjumlahan dan perkalian  merupakan  pengertian  dasar  untuk memahami
bahasan-bahasan selanjutnya yang berkenaan dengan kombinatorika.
B.     Saran
         Kaidah pencacah adalah dasar penghitungan, jadi sangatlah penting untuk diketahui dan
dipelajari. Kaidah pencacah ini dari aturan penjumlahan sampai kombinasi denan pengulangan,
namun yang kami bahas disini hanya aturan penjumlahan dan perkalian maka dari itu kami
berharap untuk mencari referensi buku atau makalah yang lain supaya pengetahuan tentang
kaidah pencacah lebih baik.
DAFTAR PUSTAKA
Siang, Jong Jek. 2006. Matematika Diskrit dan Aplikasinya pada Ilmu Komputer. Yogyakarta :
Andi.
Budayasa, K. 1995. Matematika Diskret I. Surabaya: Universitiy Press IKIP.
Wibisono, Samuel. 2008. Matematika Diskrit. Yogyakarta: Graha Ilmu
http://jejakjari007.blogspot.com/2010/01/materi-matematika-diskrit.html
http://ard-cerdasnet.blogspot.com/2012/09/kaidah-pencacahan.html
Share this:

Anda mungkin juga menyukai