Makalah Teori Dan Model Manajemen Pendidikan
Makalah Teori Dan Model Manajemen Pendidikan
Makalah Teori Dan Model Manajemen Pendidikan
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK I KELAS A
Theo Chanra Merentek
Ayu Lestari
Gloria Walewangko
Josly Tintingon
Syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan, karena berkat dan kasih-Nya hingga Kami dapat
menyelesaikan makalah ini. Makalah yang kami buat untuk memenuhi tugas tugas Mata
Kuliah Teori dan Model Manajemen Pendidikan pada Program Pascasarjana S2 Manajemen
Pendidikan Universitas Negeri Manado. Kami mengucapkan terimakasih kepada Dosen
Mata Kuliah Teori dan Model Manajemen Pendidikan yang telah memberikan
penjelasan mengenai penyusunan makalah ini.
Demikian makalah yang kami buat, kami menyadari bahwa makalah yang kami buat masih
jauh dari kesempurnaan.Untuk itu, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat kami
butuhkan dari berbagai pihak khususnya Dosen Mata Kuliah Teori dan Model Manajemen
Pendidikan, agar dapat bermanfaat bagi penyusunan makalah ini kedepan.
1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.........................................................................................................................1
DAFTAR ISI........................................................................................................................................2
BAB I - PENDAHULUAN..................................................................................................................3
A. Latar Belakang........................................................................................................................3
B. Rumusan Masalah...................................................................................................................3
C. Tujuan......................................................................................................................................3
BAB II - PEMBAHASAN...................................................................................................................4
A. Kerangka dan Konsep Teori Manajemen..............................................................................4
1. Theoretical frame work Ilmu Manajemen.........................................................................4
2. The Basic Principles.............................................................................................................5
B. Perkembangan Teori Manajemen..........................................................................................7
1. Teori Manajemen.................................................................................................................7
2. Bidang Kajian Manajen Pendidikan..................................................................................7
C. Berbagai Pendekatan dalam Manajemen Pendidikan..........................................................7
A. Kajian Pendekatan Organisasi Klasik...............................................................................7
B. Kajian Pendekatan Organisasi Birokratik........................................................................7
C. Kajian Pendekatan Organisasi Neo Klasik........................................................................7
D. Kajian Pendekatan Organisasi Modern.............................................................................7
BAB III - PENUTUP...........................................................................................................................8
Kesimpulan......................................................................................................................................8
1. The Basic Principles manajemen:.......................................................................................8
2. Perkembangan Teori Manajemen......................................................................................8
3. Berbagai Pendekatan dalam Manajemen Pendidikan......................................................8
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................................9
2
BAB I - PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Awalnya orang menganggap bahwa manajemen hanya diperlukan dalam bidang bisnis saja,
tetapi dalam perkembangan ternyata manajemen juga sangat dibutuhkan dalam menjalankan
kegiatan-kegiatan di sekolah, perguruan tinggi, lembaga keagamaan, dan lain sebagainya.
Teori dan model manajemen pendidikan merupakan salah satu kajian tentang manajemen
dalam bidang pendidikan. Manajemen dalam pendidikan bisa dimaknai sebagai aktivitas
yang memadukan sumber-sumber pendidikan agar lebih terpusat dalam usaha mencapai
tujuan pendidikan yang telah dituangkan dalam rencana pendidikan sebelumnya.
Manajemen merupakan sebuah cara yang dipakau dalam mengorganisasikan suatu tondakan
sehingga apa yang telah direncanakan akan mencapai hasil yang baik. Karena itu perlu
melakukan kajian teori dan pendekatan apa saja yang digunakan dalam manajemen
pendidikan supaya dalam mejalankan suatu siste pendidikan dapat mencapai tujuan yang
telah direncanakan dan telah diputuskan sebelumnya.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian dari latar belakang sebelumnya, maka dapat ditentukan rumusan makalah
sebagai berikut :
1. Apa kerangka dan Konsep Teori Manajemen?
2. Bagaimana Perkembangan Teori Manajemen?
3. Apa Saja Pendekatan dalam Manajemen Pendidikan?
C. Tujuan
Berangkat dari rumusan masalah yang telah disebutkan sebelumnya, maka tujuan dari
makalah ini adalah sebagai berikut :
3
BAB II - PEMBAHASAN
4
f. Market yaitu pasar untuk menjual barang dan jasa-jasa yang dihasilkan.
1.4.Fungsi manajemen
a. Perencanaan (planning)
Perencanaan adalah proses penentuan tujuan dan pedoman pelaksanaan dengan
memilih yang terbaik dari alternatif-alternatif yang ada. Perencanaan juga adalah
fungsi seorang manajer yang berhubungan dengan memilih tujuan-tujuan,
kebijaksanaan-kebijaksanaan, prosedur-prosedur, dan program-program dari
alternatif-alternatif yang ada.
b. Pengorganisasian
Pengorganisasian adalah suatu proses penentuan, pengelompokan, dan pengaturan
bermacam-macam aktivitas yang diperlukan untuk mencapai tujuan,
menempatkan orang-orang pada setiap aktivitas ini, menyediakan alat-alat yang
diperlukan, menetapkan wewenang yang secara relatif didelegasikan kepada
setiap individu yang akan melakukan aktivitas-aktivitas tersebut.
c. Pengarahan
Pengarahan adalah mengarahkan semua bawahan agar mau bekerja sama dan
berkerja efektif untuk mencapai tujuan.(Drs. H. Malayu S.P. Hasibuan).
Pengarahan adalah membuat semua anggota kelompok agar mau bekerja sama dan
bekerja secara ikhlas serta bergairah untuk mencapai tujuan sesuai dengan
perencanaan dan usaha-usaha pengorganisasian.(G.R.Terry)
d. Pengendalian
Pengendalian adalah proses pengaturan berbagai faktor dalam suatu perusahaan,
agar sesuai dengan ketetapan-ketetapan dalam rencana.
5
mengarahkan, dan mengontrol. Dengan demikian, target yang dituju dengan
mudah dapat dicapai dengan baik.
Perencanaan yang dilakukan berpijak pada visi dan misi yang jelas sehingga
program-program yang dijadwalkan dibuat secara hierarkis atau sistematis dan
mendahulukan skala prioritas sebagaimana mengatur dan menjadwalnya program
jangka panjang, jangka menengah, dan jangka pendek. Program jangka pendek
dilaksanakan sekaligus sebagai awal dari program jangka menengah, sedangkan
pelaksanaan program jangka menengah dilaksanakan sebagai awal menuju
program jangka panjang. Dengan demikian, semua pelaksanaan program terdapat
saling memengaruhi dan menunjang dalam mencapai target. (Hikmat, 2009)
3. Prinsip Pengutamaan Tugas Pengelolaan
Manajer adalah orang yang bertanggung jawab penuh dalam pelaksanaan
organisasi, baik secara internal maupun eksternal. Internal artinya melaksanakan
proses pengadministrasian semua aktivitas organisasi yang merupakan tugas
utama manajer, sedangkan eksternal adalah pelayanan manajerial terhadap semua
kepentingan publik yang berkaitan dengan aktivitas manajemen di luar
kelembagaan. (Hikmat, 2009)
4. Prinsip Kepemimpinan yang Efektif
Pemimpin yang baik adalah pemimpin yang tidak menyalahkan bawahan,
melainkan mengingatkan dan menyarankan, demikian pula bawahan yang baik
tidak pernah menggugat dan gusar kepada atasan, melainkan meluruskan dan
menyadarkan sepanjang masih dalam konteks profesionalitas yang ada di atas
aturan yang disepakati.
5. Prinsip Kerja Sama
Prinsip kerja sama didasarkan pada pengorganisasian dalam manajemen. Semua
tugas dan kewajiban manajer tidak diborong oleh satu orang, melainkan
dikerjakan menurut keahlian dan tugasnya masing-masing. Dengan demikian,
beban kerjanya tidak menumpuk di satu tempat, sedangkan ditempat lain tidak
ada yang harus dikerjakan. Pembagian tugas, wewenang, dan tanggung jawab
seharusnya dipolarisasi berdasarkan prinsip profesionalitas sehingga kerja sama
yang dibangun tidak berbelit-belit. Kerja sama diantara karyawan berjalan
sinergis dan mempermudah pelaksanaan tugas organisasi. (Hikmat, 2009).
Adapun prinsip-prinsip manajemen menurut Nanang Fattah (1998) adalah sebagai
berikut: (Fattah, 1998)
a. Management By Objectivitas (MBO)
Management By Objectivitas (MBO) merupakan teknik manajemen yang
membantu memperjelas dan menjabarkan tahapan tujuan organisasi. Dengan
MBO dilakukan proses penentuan tujuan bersama antara atasan dan bawahan.
b. Management By Subject (MBS)
6
Management By Subject (MBS) merupakan suatu konsep manajemen modern
yang mengkaji keterkaitan dimensi prilaku, komponen sistem dalam kaitannya
dengan perubahan dan pengembangan organisasi. Tuntutan perubahan dan
pengembangan yang muncul sebagai akibat tuntuta lingkungan internal maupun
eksternal, membawa implikasi terhadap perubahan prilaku dan kelompok dan
wadahnya.
c. Managemen Information System (MIS)
Management Information System (MIS) yaitu suatu sistem yang menyediakan
infomasi untuk manajer secara teratur. Informasi ini dimanfaatkan sebagai dasar
untuk melakukan pemantauan dan penilaian kegiatan serta hasil-hasil yang
dicapai.
B. Perkembangan Teori Manajemen
1. Teori manajemen
Belum ada definisi yang universal untuk memberikan penjelasan apa itu
manajemen. Namun jika dilihat dari asal bahasa, manajemen berasal dari Bahasa
Peranics kuno ménagement yang artinya seni melaksanakan dan mengatur. Namun
ada dugaan bahwa istilah manajemen diambil dari Bahasa Italia maneggiare yang
artinya mengendalikan, terutama dalam lingkup “mengendalikan kuda.
Definisi yang paling mudah diterima untuk memahami manajemen adalah dengan
menganggapnya sebagai suatu seni. Manajemen merupakan sebuah seni yang
dilakukan oleh seorang pemimpin untuk mengelola tim dan mengarahkan orang-
orang di dalamnya sehingga dapat mencapai tujuan bersama. Seni tersebut meliputi
bagaimana merencanakan, mengorganisasikan, mengkordinasikan, dengan
mengontorl sumber daya yang ada secara efektif dan efisien.
Jika manajemen merupakan sebuah seni untuk mencapai tujuan dengan
pemimpinnya sebagai senimannya, maka teori manajemen merangkum seni-seni
tersebut. Teori manajemen memberikan wadah untuk bertemunya ide-ide dalam
mengelola pekerjaan.
Ide-ide yang berupa panduan umum tersebut direkomendasikan oleh para pakar
dan cendikiawan tentang bagaimana cara menjalan sebuah pekerjaan, organisasi,
atau bisnis agar dapat memenuhi harapan dengan efektif dan efisien. Teori
manajemen mengajarkan sekaligus memberikan inspirasi kepada para manajer,
supervisor, direktur, dan pemimpin bagaimana menerapkan strategi yang efektif
dan efisien.
Ide atau teori yang diterapkan oleh seorang leader adalah ide yang paling sesuai
dengan keadaan mereka, baik secara kepribadian, budaya kerja, lingkungan,
kebijakan perusahaan, dan kondisi karyawan. Teori yang diterapkan bisa jadi
bukan yang paling ideal, namun melihat faktor-faktor yang ada, teori tersebut
merupakan teori yang paling baik untuk diterapkan. Jadi untuk memilih teori
manajemen mana yang akan digunakan pun, Anda perlu memiliki manajemen
dalam memilih. Itulah seninya.
7
Perlu diketahui, teori manajemen sangat banyak macamnya. Pencetusnya juga
banyak. Hal ini karena teori manajemen telah dicetuskan sejak berabad-abad yang
lalu. Meskipun teori manajemen yang awal-awal terkesan kuno, namun teori-teori
tersebut memberikan kerangka berfikir dan kerja yang bermanfaat untuk diterapkan
dalam menjalankan organisasi maupun bisnis di jaman sekarang. Berikut adalah
jenis-jenis teori manajemen.
a. Teori Manajemen Ilmiah
Pada tahun 1909, seaorang mechanical engineer yang bernama Fredrick
Winslow Taylor mengemukakan idenya dalam sebuah ide yang ia rangkum
dalam karya berjudul The Priciples of Scientific Management. Dalam karya
tersebut, Taylor menyataka, dengan membuat seseorang bekerja keras
mungkin ia bisa, tidak lantas dapat mengoptimalkan kinerja yang telah
dilakukan.
Oleh karenanya, konsultan manajemen pertamadalam sejarah tersebut
mengemukakan empat prinsip tersbut di kenal dengan Fredrick Taylo’s
four priciples of Scientific Managemen, yang isinya
Kembangkan ilmu di dalam setiap elemen pekerjann
Seleksi, latih, ajar dan kembangkan para pekerja secara ilmiah
Bekerja sama dengan pekerja
Bagi tugas dan tanggung jawab
b. Teori manajemen administrasi
Adalaah Henry Fayol yang merumuskan teori manajemen administrasi ini.
Latar belakangnya sebagai engineer di dunai pertambangan, mnedorongnya
untuk meneliti banyak hal dalam bidang manajeme. Teori ini ia
kembangkan saat melakukan pengamatan sekaligus penelitian sebuah tim
dengan menggunakan perpektif manajer.
Dalam penelitian tersebut, ia menganalisa berbagai keadaan yang mungkin
akan mereka hadapi dimasa depan. Fayol memiliki pandangan setidaknya
ada enam fungsi utama yang dimiliki seorang pemimpin yaitu
memprediksi, merencanakan, mengkoordinasi, menginstruksikan,
mengendalikan, dan mengembangkan.
Ia juga mencetuskan bagaimana prinsip-prinsip seorang pemimpin
berinteraksi dengan para pekerja. Namun demikian, prinsip-prinsip tersebut
perlu dijalankan secara fleksibel. Penerapan prinsip yang kaku justru
mengurangi tingkat efektivitas dan efisiensi dalam mencapai tujuan.berikut
prinsip yang perlu dilakukan oleh pemimpin atau manajemen.
Inisiatif
Egaliter
Renumerasi personal
Kesatuan arah
Disiplin, pembagian kerja , wewenang dan tanggung jawab
Sentralisasi, ketertiban, stabilitas masa kerja, spirit de corps, dan
beberapa prinsip laiinnya.
8
c. Teori Manajemen Birokrasi
Max weber, seseorang sosiologi dari Jerman, mengemukakan teori
manajemen birokrasi agar sebuah organisasi memiliki aturan sehingga
organisasi memiliki tata kelola yang jelas. Focus Weber ini memiliki peran
penting dalam oprasional sebagian besar organisasi saat ini.
Dalam menerapkan teori manajemen birokrasi, diperlukan prinsip-prinsip
yang meliputi rantai komand, pembagian yang jelas dan bertanggung
jawab, pemisahan asset pribadi pemilik dengan organisasi, aturan yang
konsisten dan ketat, dokumentasi dan pencatatan yang cermat, serta seleksi
dan kenaikan jabatan karyawan berdasarkan kinerja dan kontribusi untuk
perusahaan.
d. Teori Manajemen Hubungan Antar Manusia
Teori manajemen ini dijelaskan oleh Elton Mayo dalam teorinya yang
menjelaskan hubungan antar manusi. Ia melakukan eksperimen yang
mencari hubungan antara manusia. Ia melakukan eksperimen yang mencari
hubungan antara perubahan lingkungan kerja dengan produktivitas yang
didapatkan. hasilnya cukup positif, karena setiap perubahan positif
dilingkungan kerja menunjukan adanya peningkatan produktivitas.
Perubahan-perubahan yang dilakukan oleh psikolog asal Australia tersebut
seperti lama waktu kerja, pencahayaa, jam istirahat, perhatian pribadi, dan
rasa hormat sebagai manusia. Dari perubahan tersebut, Elton Mayo
menyimpulkan bahwa penigkatan produktivitas terebut terjadi karena
adanya perhatian yang dilakukan oleh peneliti.
Nuansa yang membuat mereka merasa dihargai menghadirkan rasa hangat
dalam diri pekerja. Karena itu, kesimpulan penelitian yang dilakukan oleh
Mayo adalah pekerja akan lebih termotivasi dalam bekerja karena adanya
rasa perhatian secara pribadi, apresiasi, dan dilibatkan dalam kelompok. Itu
semua leboh berpengaruh dibandingkan uang saja.
e. Teori Manajemen Sistem
Teori manajemen berikutnya berfokus pada bagaimana agar sebuah system
dapat berfungsi secara optimal dengan mengharmonisasikan komponen-
komponen penysunnya. Dalam teori manajemen system, sinergritas dan
sinkronisasi antar subsistem sangat ditekankan agar system dapat berjalan
dengan baik.
f. Teori Manajemen Kontigensi
Teori yang dikembangkan oleh Fred Fiedler ini menyatakan bahwa tidak
ada gaya kepemimpinan yang terbaik. Tanpa adanya kedekatan antara
seseorang pemimpin dengan yang dipimpinnya, teori manajemen yang ada
tidak akan banyak membantu. Menurutnya setiap pemimpin diharuskan
memiliki kemampuan beradapatasi dengan yang dipimpin karena
lingkungan bisa saja berubah.
g. Teori Manajemen X dan Y
Dalam bukunya yang berjudul The Human Side of Enterpris, Douglas
McGregor memperkenalkan teori manajemen X dan Y yang menyimpulkan
adanya dua jenis manajemen yang berbeda dalam memotivasi tim. Gaya
9
manajemen tersebut dipandu oleh persepsi masing-masingtentang tim yang
mereka pimpin.
Teori manajemen X digunakan oleh manajer untuk menghadapi karyawan
yang tidak bertanggung jawab dan apatis terhadap pekerjaan mereka sendiri
ataupun perusahaan. Gaya kepemimpinan yang dapat diambil pemimpin
adalah dengan bersikap otoriter agar mereka bisa focus pada pekerjaan
mereka.
Sementara teori manajemen Y digunakan oleh manaajer yang percaya
bahwa karywannya bertanggung jawab, memiliki motivasi, berkomitmen,
dapat diandalkan. Sikap yang dipilih adalah dengan memeberikan rasa
hormat dan membuka kolaborasi antara pemimpin dengan yang dipimpin.
Teori manajemen pada umumnya diterapkan pada perusahaan-perusahaan
besar yang sudah memiliki system yang komplek. Sementara pada bisnis
yang masih berkembang, teori manajemen Y lebih banyak diterapkan
karena para pekerja seringkali ikut terlibat dalam pengambilan keputusan
perusahaan.
10
dalam usaha mencapai tujuan pendidikan yang telah ditentukan
sebelumnya
Biro Perencanaan Depdikbud, (1993:4) Manajemen pendidikan ialah
proses perencanaan, peng-organisasian, memimpin, mengendalikan
tenaga pendidikan, sumber daya pendidikan untuk mencapai tujuan
pendidikan, mencerdaskan kehidupan bangsa, mengembangkan
manusia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman, bertakwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa, berbudi pekerti yang luhur, memiliki
pengetahuan, keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian
yang mantap, mandiri, serta bertanggung jawab kemasyarakat dan
kebangsaan
Soebagio Atmodiwirio. (2000:23) Manajemen pendidikan dapat
didefinisikan sebagi proses perencanaan, pengorganisasian, memimpin,
mengendalikan tenaga pendidikan, sumber daya pendidikan untuk
mencapai tujuan pendidikan
Dengan memperhatikan pengertian di atas nampak bahwa manajemen
pendidikan pada prinsipnya merupakan suatu bentuk penerapan manajemen
atau administrasi dalam mengelola, mengatur dan mengalokasikan sumber
daya yang terdapat dalam dunia pendidikan, fungsi administrasi pendidikan
merupakan alat untuk mengintegrasikan peranan seluruh sumberdaya guna
tercapainya tujuan pendidikan dalam suatu konteks sosial tertentu, ini berarti
bahwa bidang-bidang yang dikelola mempunyai kekhususan yang berbeda dari
manajemen dalam bidang lain.
Menurut Consortium on Renewing Education (Murphy dan Louis, ed.
1999:515) Sekolah (lembaga pendidikan) mempunyai lima bentuk modal yang
perlu dikelola untuk keberhasilan pendidikan yaitu :
1. Integrative capital (modal integrative)
2. Human capital (modal manusia)
3. Financial capital (modal keuangan)
4. Social capital (modal social)
5. Political capital (modal politik)
Modal integratif adalah modal yang berkaitan dengan pengintegrasian empat
modal lainnya untuk dapat dimanfaatkan bagi pencapaian program/tujuan
pendidikan. Modal manusia adalah sumberdaya manusia yang kemampuan
untuk menggunakan pengetahuan bagi kepentingan proses
pendidikan/pembelajaran. Modal keuangan adalah dana yang diperlukan untuk
menjalankan dan memperbaiki proses pendidikan. Modal sosial adalah ikatan
kepercayaan dan kebiasaan yang menggambarkan sekolah sebagai komunitas.
Modal politik adalah dasar otoritas legal yang dimiliki untuk melakukan
proses pendidikan/pembelajaran.
11
Dengan pemahaman sebagaimana dikemukakan di atas, nampak bahwa salah
satu fungsi penting dari manajemen pendidikan adalah berkaitan dengan
proses pembelajaran, hal ini mencakup mulai dari aspek persiapan sampai
dengan evaluasi untuk melihat kualitas dari suatu proses tersebut, dalam
hubungan ini sekolah sebagai suatu lembaga pendidikan yang melakukan
kegiatan/proses pembelajaran jelas perlu mengelola kegiatan tersebut dengan
baik karena proses belajar mengajar ini merupakan kegiatan utama dari suatu
sekolah (Hoy dan Miskel 2001). Dengan demikian nampak bahwa Guru
sebagai tenaga pendidik merupakan faktor penting dalam manajemen
pendidikan, sebab inti dari proses pendidikan di sekolah pada dasarnya adalah
guru, karena keterlibatannya yang langsung pada kegiatan pembelajaran di
kelas. Oleh karena itu Manajemen Sumber Daya Manusia Pendidik dalam
suatu lembaga pendidikan akan menentukan bagaimana kontribusinya bagi
pencapaian tujuan, dan kinerja guru merupakan sesuatu yang harus mendapat
perhatian dari pihak manajemen pendidikan di sekolah agar dapat terus
berkembang dan meningkat kompetensinya dan dengan peningkatan tersebut
kinerja merekapun akan meningkat, sehingga akan memberikan berpengaruh
pada peningkatan kualitas pendidikan sejalan dengan tuntutan perkembangan
global dewasa ini.
12
2. Kajian Pendekatan Organisasi Birokratik
Teori birokrasi pertama kali dikemukakan oleh Max Weber yang ada di dalam
bukunya yang berjudul The Protestant Ethic and Spirit of Capitalism.
Kata birokrasi sendiri pada awalnya berasal dari kata legal-rasional. Dimana
sebuah organisasi yang ada itu legal, karena memiliki wewenang yang berasal dari
seperangkat aturan prosedur serta peranan yang telah dirumuskan secara jelas serta
detail. Organisasi juga disebut rasional dalam menetapkan tujuan serta
perancangan organisasi dalam mencapai tujuan yang ingin dicapai tersebut.
Menurut Max Weber, birokrasi juga memiliki enam karakteristik sebagai berikut.
Birokrasi memiliki pembagian kerja yang jelas
Birokrasi memiliki hirarki wewenang yang sudah dirumuskan dengan baik
Birokrasi memiliki program rasional untuk mencapai tujuan organisasi
Birokrasi memiliki sistem prosedur bagi penanganan situasi kerja
Birokrasi memiliki sistem aturan yang mencakup berbagai hak serta
kewajiban posisi bagi para pemegang jabatan di dalamnya
Birokrasi memiliki hubungan antar pribadi yang memiliki sifat impersonal
13
meletakkan semua elemen kualitas kedalam perspektif dan pijakan system
manusia.
Sebuah system menurut pandangan teoritis organisasi modern harus bergantung
kepada sebuah metode analisis atau melibatkan berbagai variable dependent. Bagi
penganut teori organisasi modern, system manusia tentu saja mengandung banyak
variable yang harus dipertimbangkan dalam memecahkan persoalan pada
organisasi yang kompleks.
Jadi sebenarnya terlihat bahwa selain studi tentang perilaku, kerasionalan atau
penggunaan akal sehat kembali digunakan lagi pada paradigm teori organisasi
modern, rasionalitas dan studi perilaku sebenarnya merupakan piliihan atau
kompromi tentang pandangan organisasi sebagai system tertutup dan system
terbuka.
Pendekatan Modern dipandang sebagai pendekatan yang mampu menyatukan
keseluruhan pandangan dalam analisis organisasi. Pandangan ini munculnya
diawali oleh suatu penelitian yang dilakukan oleh Joan Woodward pada tahun
1950-an terhadap 100 perusahaan manufaktur didaerah South Essex - Inggris.
Penelitian Woodward ini mencoba mempelajari penggunaan prinsip-prinsip
manajemen klasik (seperti rentang kendali, dan rasio karyawan langsung terhadap
karyawan tidak langsung dan penggunaannya pada berbagai perusahaan, untuk
menemukan karakteristik organisasi dari perusahaan yang sukses.
Penelitian ini pada mulanya tidak berhasil menemukan ciri-ciri organisasi yang
sukses tersebut. Tetapi, setelah Woodward mengelompokkan seluruh perusahaan
menurut jenis teknologinya, barulah terlihat bahwa perusahaan yang sukses pada
setiap kelompok teknologi, mempunyai karakteristik organisasi tertentu, yang
berbeda dari perusahaan yang tidak sukses di kelompoknya maupun terhadap
karakteristik organisasi perusahaan yang sukses dari kelompok teknologi yang
lainnya.
Dengan demikian, penelitian ini memperlihatkan bahwa jenis teknologi
mempunyai pengaruh terhadap bentuk organisasi perusahaan, yang juga berarti
bahwa untuk setiap jenis teknologi terdapat suatu bentuk organisasi tertentu yang
sesuai.
Penelitian Woodward segera diikuti oleh beberapa penelitian sejenis, yang
keseluruhannya akhirnya menunjukkan bahwa selain jenis teknologi, terdapat juga
berbagai aspek lainnya yang berpengaruh terhadap karakteristik organisasi, yaitu
faktor-faktor lain yang terdapat dalam lingkungan organisasi. Hal ini berarti bahwa
organisasi dipengaruhi oleh keadaan lingkungannya, dan hanya organisasi yang
bisa menyesuaikan diri (beradaptasi) secara tepat terhadap tuntutan lingkungan,
yang akan dapat mencapai keberhasilannya. Oleh karena itu, bentuk dan cara
pengelolaan organisasi haruslah disesuaikan dengan atau “tergantung” pada
kondisi lingkungannya. Ketergantungan ini menyebabkan Pendekatan Modern
kadang-kadang disebut juga sebagai pendekatan “ketergantungan” (contingency).
14
BAB III - PENUTUP
Kesimpulan
1. The Basic Principles manajemen:
a. Menurut Hikmat, meliputi: 1) prinsip efesiensi dan efektifitas, 2) prinsip
pengelolaan, 3) prinsip pengutamaan pengelolaan, 4) prinsip kepemimpinan
yang efektif, dan 5) prinsip kerja sama.
b. Menurut Nanang Fattah, meliputi: 1) management by objectivitas,
2) management by subject, dan 3) managemen information system
2. Perkembangan Teori Manajemen
a. Teori Manajemen Ilmiah
b. Teori Manajemen Administrasi
c. Teori Manajemen Birokrasi
d. Teori Sistem Hubungan Manusia
e. Teori Manajemen Kontigensi
f. Teori X dan Y
15
Sektor pendidikan wajib menyediakan lembaga-lembaga pendidikan serta fasilitas untuk
menampung seluruh kelompok umur yang ingin memperoleh pendidikan. Jika jumlah tempat
yang tersedia masih relatif kecil dari pada tempat seharusnya ada, maka dikatakan bahwa
permintaan masyarakat melebihi penyediaan. Perbedaan-perbedaan dalam tujuan tersebut
menimbulkan bermacam-macam pendekatan yang dapat disederhanakan dalam tiga kategori,
Pendekatan Masyarakat, Pendekatan Ketenagakerjaan dan Pendekatan Nilai Imbalan
16
DAFTAR PUSTAKA
17