Nothing Special   »   [go: up one dir, main page]

UTS Etos Kerja Habib Muhammad Rafi

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 8

SOAL UTS ETOS KERJA PKP 14 TAHUN 2021

A. Pilihan Ganda
1. Etos didefinisikan sebagai keyakinan yang berfungsi sebagai panduan tingkah laku bagi seseorang,
sekelompok, atau sebuah institusi (guiding beliefs of a person, group or institution). Ini
merupakan salah satu definisi menurut....
a. Toto Asmara c. Webster
b. Khasanah d. Geertz
2. Mempelajari kejadian – kejadian di masa lau, dapat membantu kita dalam menghindari kesalahan
dimasa lalu, sehingga kita bisa lebih dekat dengan kesuksesan disebut....
a. Simpan buku catatan c. Mendidik diri sendiri
b. Menetapkan tujuan d. Budaya ambil risiko
3. Kepemimpinan adalah kegiatan mempengaruhi orang lain untuk lebih berupaya dalam
mengarahkan tenaga dalam tugasnya, atau mengubah perilaku mereka. Ini merupakan salah satu
definisi menurut....
a. Charles F. Rauch dan Orlando Behling c. Imam Moejiono
b. Kenneth N. Wexley dan Gary Yukl d. Sutarto Wijon
4. Semua anggota tim menempatkan misi tim dan tujuan di depan agenda pribadi mereka sendiri
sepanjang waktu, dalam pengembangan prilaku dan keanggotaan dalam tim termasuk dalam....
a. Karakteristik anggota tim c. Arah dan pemahaman
c. Indikator teamwork d. Membangun sebuah tim
5. Pengertian budaya organisasi menurut sarpin ialah suatu sistem nilai, kepercayaan dan kebiasaan
dalam suatu organisasi yang saling berinteraksi dengan struktur sistem formalnya untuk
menghasilkan norma-norma perilaku organisasi. Pengertian budaya organisasi menurut....
a. Susanto c. Triguno
b. Hodge, Anthony dan Gales d. Sarpin
6. Kekuatan eksternal yang secara langsung mempengaruhi keputusan dan tindakan para manajer ,
dan secara langsung relevan dengan pencapaian sasaran organisasi. Kekuatan utama yng
membentuk lingkungan spesifik adalah pelanggan, pemasok, pesaing, dan kelompok kepentingan
dalam masyarakat adalah....
a. Lingkungan Spesifik c. Lingkungan Budaya
b. Lingkangan Kerja d. Lingkungan Generik
7. Keyakinan yang dimiliki anggota organisasi tentang diri mereka sendiri, tentang orang lain dan
hubungan mereka dengan orang lain serta hakekat organisasi mereka. Dalam tingkatan budaya
organisasi adalah...
a. Artefak c. Asumsi Dasar
b. Nilai d. Perspektif
8. Norma-norma yang dapat menuntun agar manusia bertindak secara baik dan menghindarkan hal-
hal yang buruk, sesuai dengan kaidah atau norma yang disepakati dan berlaku di masyarakat,
disebut....
a. Etika Normatif c. Etika Deskriptif
b. Etika Kerja d. Etika Khusus
9. Semua (benda atau alat, red) yang terdapat di sekitar tempat kerja yang dapat memengaruhi
pegawai baik secara langsung maupun tidak langsung. Termasuk jenis lingkungan....
a. Lingkungan Kerja c. Lingkungan Fisik
b. Lingkungan Non Fisik d. Faktor Lingkungan
10. Keinginan seseorang untuk menggunakan semua kemampuan dirinya untuk mencapai apapun
yang mereka mau dan bisa dilakukan, disebut....
a. Aktualisasi Diri c. Bertanggung Jawab
b. Intergritas d. Membangun Lingkungan Yang Sehat
11. Secara emosional kita menjadi manusia yang termotivasi, mampu menyesuaikan diri terhadap
situasi apa pun, salah satu bagian dari intergitas berupa....
a. Ciri – ciri Intergritas c. Karakter Intergritas
b. Cara Menerapkan Intergritas d. Manfaat Intergritas
12. Teori human factor yang mempelajari interaksi antara Liveware yang merupakan manusia
dengan Software seperti prosedur, Hardware seperti mesin dan hal fisik lain, Environment
seperti udara atau pencahayaan, dan Liveware yang merupakan rekan kerja atau manusia yang
lain adalah....
a. Domino Theory c. Swiss Cheese
b. Shell Model d. Social Cognitive Theory
13. Proses integrasi internasional yang terjadi karena pertukaran pandangan dunia, produk,
pemikiran, dan aspek-aspek kebudayaan lainnya, disebut...
a. Human Factor c. Globalisasi
b. Motivasi Kerja d. Produktivitas Kerja
14. Three Man Factor Theory terdiri dari.....
a. Faktor Manusia, Faktor Lingkungan, Faktor Peralatan
b. Faktor Manusia, Faktor Pendidikan, Faktor Peralatan
c. Faktor Umur, Faktor Lingkungan, Faktor Jenis Kelamin
d. Faktor Umur, Faktor Pendidikan, Faktor Jenis kelamin
15. Globalisasi memiliki dampak positif, dampak negatif serta bagaimana cara menghadapi, dibawah
ini yang merupakan dampak negatif adalah...
a. Berpikir global dan bertindak lokal
b. Kerugian akibat hilangnya waktu karyawan lain yang terhenti bekerja karena rasa ingin tahu,
rasa simpati, membantu menolong karyawan yang terluka
c. Terdapat perbedaan sikap terhadap sebuah objek dan sikap menghargai melalui perilaku
terhadap objek lain
d. Lunturnya nilai jati diri budaya bangsa menimbulkan sikap individualisme
16. Encourage  adalah apa yang dilakukan pemimpin untuk pendukung proses motivasi melalui
pemberdayaan, coaching dan penghargaan. Encourage dilakukan dengan cara.......
a. Empower, Coach dan Recognize c. Ewpomer, Coach dan Recognize
b. Empower, Coach dan Recognie d. Ewpomer, Coach dan Recognie
17. Ukuran perbandingan kualitas dan kuantitas dari seorang tenaga kerja dalam satuan waktu
untuk mencapai hasil atau prestasi kerja secara efektif dan efisien dengan sumber daya yang
digunakan, disebut.....
a. Produktivitas Kerja c. Human Factor
b. Etos Kerja Organisasi d. Unsur – Unsur Produktivitas Kerja
18. Dibawah ini adalah ciri – ciri budaya organisasi kecuali....
a. Budaya memberikan pesan yang saling tolak belakang mengenai apa yang dipandang berharga
dan penting
b. Memberikan jaminan status kepada status kontrak karyawan
c. Menawarkan sistem kerja dan karier yang transparan
d. Memiliki identitas yang unik dan izin kerja yang resmi
19. Etika ini mengajarkan dan menetapkan kewajiban-kewajiban yang harus dilakukan oleh manusia
untuk hidup yang lebih baik, disebut....
a. Etika Dentologise c. Etika Deontologis
b. Etika Deontologise d. Etika Dontologise
20. Produktivitas kerja adalah suatu ukuran atas penggunaan sumber daya dalam suatu organisasi
yang biasanya dinyatakan sebagai rasio dari keluaran yang dicapai dengan sumber daya yang
digunakan. Menurut pakar ahli....
a. Mathus dan jackson c. Sedarmayanti
b. Nasution d. Sinungan
B. Essay
1. Sebutkan 10 Gaya Kepemimpinan dan masing – masing diberikan contoh ?
2. Sebutkan Pembentukan Budaya organisasi dan berikan contoh ?
3. Jelaskan manfaat lingkungan kerja dan berikan contoh?
4. Bagaimana terbentuknya kecelakaan berdasarkan pendekatan epidemiologi dan berikan
contoh ?
5. Faktor – faktor yang mempengaruhi produktivitas kerja?

“SELAMAT MENGERJAKAN”

Jawaban :
Pilihan Ganda
1. C 11. D
2. A 12. B
3. B 13. C
4. A 14. A
5. D 15. B
6. A 16. A
7. C 17. A
8. A 18. A
9. C 19. C
10. A 20. C
Essay

1.
A. Gaya demokratis
Gaya demokratis berarti mencari kolaborasi dan konsensus. Anggota tim adalah bagian
dari proses pengambilan keputusan. Arus komunikasi naik, turun, dan melintasi bagan
organisasi. Gaya demokratis itu kolaboratif. Penulis dan pembicara motivasi Simon Sinek
adalah contoh dari seorang pemimpin yang tampaknya memiliki gaya kepemimpinan yang
demokratis

B. Gaya otokratis
Kepemimpinan otokratis disebut juga kepemimpinan diktator atau direktif. Orang yang
menganut pendekatan ini mengambil keputusan tanpa berkonsultasi dengan para karyawan
yang harus melaksanakannya atau karyawan yang dipengaruhi keputusan tersebut. Mereka
menentukan apa yang harus dilakukan orang lain dan mengharapkan mereka
mematuhinya. Kritik yang muncul adalah bahwa pendekatan ini tidak akan efektif dalam
jangka panjang.

C. Gaya transformasional
Pemimpin transformasional mendorong perubahan. Mereka masuk ke organisasi untuk
membalikkan keadaan, mengembalikan keuntungan, atau meningkatkan budaya. Sebagai
alternatif, pemimpin transformasional mungkin memiliki visi untuk apa yang mungkin
dibutuhkan pelanggan, pemangku kepentingan, atau konstituen di masa depan dan bekerja
untuk mencapai tujuan tersebut. Mereka adalah agen perubahan yang berfokus pada masa
depan. Contoh pemimpin transformasional adalah Oprah dan Robert C. Smith, miliarder
yang telah menawarkan untuk melunasi hutang pinjaman mahasiswa dari seluruh kelas
kelulusan 2019 di Morehouse College.

D. Gaya transaksional
Pemimpin transaksional melanjutkan agenda langsung. Mereka khawatir tentang
menyelesaikan tugas dan melakukan apa yang mereka katakan telah mereka lakukan.
Mereka kurang tertarik untuk mengubah status quo dan lebih fokus untuk memastikan
bahwa orang melakukan tugas khusus yang harus mereka lakukan. Gaya kepemimpinan
transaksional berpusat pada perencanaan jangka pendek. Gaya ini dapat menahan
kreativitas dan membuat karyawan terjebak dalam peran mereka saat ini.
E. Gaya delegatif
Gaya kepemimpinan ini biasa disebut Laissez-faire dimana pemimpin memberikan
kebebasan secara mutlak kepada para anggota untuk melakukan tujuan dan cara mereka
masing-masing. Pemimpin cenderung membiarkan keputusan dibuat oleh siapa saja dalam
kelompok sehingga terkadang membuat semangat kerja tim pada umumnya menjadi
rendah. Jenis kepemimpinan ini akan sangat merugikan apabila para anggota belum cukup
matang dalam melaksanakan tanggung jawabnya dan memiliki motivasi tinggi terhadap
pekerjaan. Namun sebaliknya dapat menjadi boomerang bagi perusahaan bila memiliki
karyawan yang bertolak belakang dari pernyataan sebelumnya.

F. Gaya partisipatif
Kepemimpinan partisipatif juga dikenal dengan istilah kepemimpinan terbuka, bebas atau
nondirective. Orang yang menganut pendekatan ini hanya sedikit memegang kendali
dalam proses pengambilan keputusan. Ia hanya menyajikan informasi mengenai suatu
permasalahan dan memberikan kesempatan kepada anggota tim untuk mengembangkan
strategi dan pemecahannya. Disini tugas pemimpin adalah mengarahkan tim kepada
tercapainya consensus. Asumsi yang mendasari gaya kepemimpinan ini adalah bahwa para
karyawan akan lebih siap menerima tanggungjawab terhadap solusi, tujuan, dan strategi di
mana mereka diberdayakan untuk mengembangkannya.

G. Gaya visioner
Gaya kepemimpinan selanjutnya adalah visioner. Dalam hal ini, seorang pemimpin perlu
menjadi individu yang visioner, dimana dirinya mampu untuk merancang tujuan dan visi
misi yang jelas, serta meyakinkan seluruh anggotanya bahwa mereka sedang menuju jalan
keberhasilan. Selain itu, mereka juga mampu untuk mempertimbangkan dan
mengintegrasikan berbagai perspektif orang lain dengan pemikiran original yang mereka
miliki. Tidak hanya itu, sebagai pemimpin yang visioner, mereka mampu bekerja dengan
baik dalam tim dan membimbing anggotanya untuk menuju visi misi yang diharapkan.

H. Kepemimpinan ala Arsitek


Untuk jenis ini, para pemimpin ahli dalam merancang masa depan, mendesain organisasi
menjadi sebuah sistem yang transparan dan canggih. Selain itu, para pemimpin juga
diharapkan secara berkala memeriksa desain inti dari dasar organisasi tersebut. Misalnya,
mengecek kembali tentang bagaimana produk-produk organisasi dapat diproduksi secara
efisien, bagaimana jumlah penjualan dapat ditingkatkan, bagaimana cara meningkatkan
produktivitas dan motivasi karyawan, dan lain-lain.
I. Kepemimpinan sebagai Pelatih
Kepemimpinan dalam organisasi akan terasa tidak lengkap jika pemimpinnya tidak
bertindak sebagai pelatih (coach) bagi para karyawan atau anggota timnya. Ketika seorang
pemimpin berhasil membimbing para anggotanya untuk mencapai tujuan organisasi yang
diharapkan, maka secara otomatis organisasi tersebut akan lebih mudah untuk mencapai
kesuksesan. Tidak hanya itu, para karyawannya juga akan berpikir lebih strategis dan
mencoba mengasah kemampuan mereka untuk bekerja lebih baik dalam kolaborasi yang
harmonis.
J. Kepemimpinan Situasional
Gaya kepemimpinan ini dikenal pula sebagai kepemimpinan tak tetap(fluid) atau
kontingensi. Asumsi yang digunakan dalam gaya ini adalah bahwa tidak ada satupun gaya
kepemimpinan yang tepat bagi setiap manajer dalam segala kondisi. Oleh karena itu gaya
kepemimpinan situasional akan menerapkan suatu gaya tertentu berdasarkan pertimbangan
atas factor-faktor sep[erti pemimpin, pengikut, dan situasi( dalam arti struktur tugas, peta
kekuasaan, dan dinamika kelompok ). Hal ini sering dikenal dengan istilah hukum situasi
(law of the situation).

2.
a. Filosofi Pendiri c. Manajemen Puncak
b. Kriteria Pendiri d. Sosialisasi
Contoh :
Jepang dikenal dengan budaya on time alias tepat waktu dan sangat menghargai waktu.
Orang Jepang sangat setia pada perusahaan dan menghargai pendapat orang lain. Budaya
organisasi orang Jepang disebut dengan Kaizen, yang artinya penyempurnaan
berkesinambungan, yang melibatkan semua anggota dalam hirarki perusahaan,
baik manajemen maupun karyawan.

Metode Kaizen ini dilakukan dengan mengubah cara kerja karyawan sehingga karyawan


bekerja lebih produktif, tidak terlalu melelahkan, lebih efisien, dan aman, serta
memperbaiki peralatan dan memperbaiki prosedur kerja perusahaan.

3.
Manfaat lingkungan kerja adalah menciptakan gairah kerja, sehingga produktivitas dan
prestasi kerja meningkat. Sementara itu, manfaat yang diperoleh karena bekerja dengan
orang-orang yang termotivasi adalah pekerjaan dapat terselesaikan dengan tepat, yang
artinya pekerjaan diselesaikan sesuai standar yang benar dan dalam skala waktu yagn
ditentukan.
Contoh :
a. Merasa Bahagia Dan Lebih Sehat
b. Kebahagiaan Akan Menumbuhkan Kreativitas
c. Meningkatkan Komunikasi Dan Kolaborasi Dengan Bersenang2 Bersama Rekan Kerja
d. Semakin Nyaman Semakin Produktif
e. Kenyamanan Dan Kebahagiaan Akan Menghasilkan Loyalitas

4.
(1) Host, yaitu tenaga kerja yang melakukan
pekerjaan. Dalam hal ini yang dimaksudkan dengan host yaitu tenaga kerja yang
mempunyai resiko terpapar oleh berbagai potensi bahaya yang ada,
(2) Agent,yaitu pekerjaan yang meliputi jenis pekerjaan, beban kerja, dan jam kerja yang
potensi penyebab terjadinya kecelakaan kerja,
(3) Environment, yaitu lingkungan
yang terdapat di tempat kerja yang meliputi lingkungan fisik, kimia dan biologi
yang dapat memaparkan bahaya yang dapat menyebabkan kecelakaan kerja terjadi
Contoh :
Penerangan ditempat kerja adalah salah satu sumber cahaya yang menerangi benda-benda
di tempat kerja. Banyak obyek kerja beserta benda atau alat dan kondisi di sekitar yang
perlu dilihat oleh tenaga kerja. Hal ini penting untuk menghindari kecelakaan yang
mungkin terjadi, Seperti Perusahaan Yang memiliki banyak alat,mesin,dan benda tajam
penerangan disini sangat di perlukan agar pandangan pekerja dapat jelas, dan seperti jika
di PKP – PK dan melakukan shift malam harus ada penerangan yang jelas agar tidak ada
halangan pada pandangan

5.
a. sikap kerja
b. tingkat keterampilan
c. hubungan antar tenaga kerja dan pimpinan organisasi
d. motivasi
e. manajemen produktivitas
f. efisiensi tenaga kerja

Anda mungkin juga menyukai