Membangun Argumen Tentang Dinamika Dan Tantangan Pancasila Sebagai Dasar Negara
Membangun Argumen Tentang Dinamika Dan Tantangan Pancasila Sebagai Dasar Negara
Membangun Argumen Tentang Dinamika Dan Tantangan Pancasila Sebagai Dasar Negara
Membangun Argumen tentang Dinamika dan Tantangan Pancasila sebagai Dasar Negara
Dinamika Pancasila sebagai ideologi negara dalam sejarah bangsa Indonesia memperlihatkan
adanya pasang surut dalam pelaksanaan nilai-nilai Pancasila. Pancasila sebagai ideologi
negara dalam masa pemerintahan Presiden Soekarno; sebagaimana diketahui bahwa
Soekarno termasuk salah seorang perumus Pancasila, bahkan penggali dan memberi nama
untuk dasar negara. Pancasila sebagai ideologi dalam masa pemerintahan Presiden Soeharto
diletakkan pada kedudukan yang sangat kuat melalui TAP MPR No. II/1978 tentang
pedoman penghayatan dan pengalaman Pancasila ( P-4). Pada masa Soeharto ini pula,
ideologi Pancasila menjadi asas tunggal bagi semua organisasi politik (Orpol) dan organisasi
masyarakat (Ormas).
Bahkan pada masa reformasi masih mengalami pasang surut yakni,enggannya para
penyelenggara negara mewacanakan tentang pancasila, bahkan berujung pada hilangnya
pancasila dikurikulum nasional. Meskipun pada akhirnya timbul kesadaran penyelenggara
negara tentang pendidikan pancasila di perguruan tinggi
Esensi pancasila sebagai dasar negara merupakan segala sesuatu yang merupakan Hakikat,
dasar, inti, sari, hal yang pokok, penting, ekstrak dan konsentrat dari segala sesuatu disebut
esensi tergantung dalam konteks dan penggunaannya
1. Sila pertama
Ketuhanan yang Maha Esa, artinya sesuai dengan agama dan keyakinan yang sejalan dengan
asas kemanusiaan yang adil dan beradap. Contohnya rakyat Indonesia memiliki hak untuk
memilih agama yang akan ia anut dan jalani tanpa ada unsur paksaan, bebas melaksanakan
kegiatan agama dengan syarat tidak melanggar norma-norma di Indonesia dan saling
menghormati dengan agama lain.
2. Sila kedua
Kemanusiaan yang adil dan beradab, artinya setiap warga negara telah mengakui persamaan
derajat, kewajiban antara sesama manusia sebagai asas kebersamaan bangsa Indonesia, dan
hak. Contoh penerapannya, majikan tidak sewenang-wenangnya bertindak kepembantunya
yang tidak berperikemanusiaan.
3. Sila ketiga
4. Sila keempat
5. Sila kelima
Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia menggambarkan dalam bertindak supaya
bersikap adil kepada setiap warga negara Indonesia, tanpa membedakan status sosial, suku,
ras, dan bahasa sehingga tujuan dari bangsa Indonesia akan tercapai dengan
keikutansertaan semua rakyat Indonesia.Contohnya pemerintah mengadakan program wajib
bersekolah selama 9 tahun tanpa membedakan-bedakan guna mengatasi masalah
pendidikan yang begitu rendah.
Selain itu juga, demokrasi diakui di Indonesia. Demokrasi penting bagi kehidupan
masyarakat di Indonesia karena dengan adanya demokrasi yang benar tindakan semena-
mena penguasa dapat dihindari. Penyebabnya adalah karena rakyat memegang kekuasaan
tertinggi dalam demokrasi sehingga pemimpin harus melayani rakyat.
Ir. Soekarno menggambarkan urgensi pancasila secara ringkas tetapi meyakinkan. Pancasila
adalah Weltanschauung, satu dasar falsafah dan juga satu alat pemersatu bangsa yang juga
pada hakikatnya satu alat mempersatukan dalam perjuangan melenyapkan segala macam
penjajahan terutama imperialisme. Memahami urgensi pancasila sebagai dasar negara, bisa
menggnakan dua pendekatan yaitu, Pendekatan institusional dan pendekatan sumber daya
manusia, Pendekatan institusional adalah membentuk dan menyelenggarakan negara yang
berdasarkan pada nilainilai pancasila sehingga negara Indonesia dapat mewujudkan tujuan
negara atau terpenuhinya kepentingan nasional. Sementara itu pendekatan sumber daya
manusia terdapat pada dua aspek, yaitu orang-orang yang menjalankan pemerintahan
dengan cara melaksanakan nilai-nilai Pancasila secara murni dan konsekuen di dalam
mengemban tugas dan brtanggung jawab. Sehingga kebijakan negara akan menghasilkan
kebijakan yang mengedepankan kepentingan rakyat.
1) agar para pejabat publik dalam menyelenggarakan negara tidak kehilangan arah,
2) dan agar partisipasi aktif seluruh warga negara dalam proses pembangunan dalam
berbagai bidang kehidupan bangsa dijiwai oleh nilai-nilai Pancasila.
Nilai-nilai pancasila pada saat penjajah (kolonial) sebelum terjadinya proklamasi selalu
melakukan proklamasi yang pada awalnya pada masa penjajahan pancasila tidak dianggap
bahkan di lecehkan maka dengan perjuangan rakyat bangsa indonesia kedudukan pancasila
Proklamasi kemerdekaan merupakan jembatan emas, yang artinya suatu instrumen yang
membangun bangsa untuk mencapai tujuan nasional yaitu masyarakat yang adil Makmur
dan sejahtera. Tujuan nasional ini tercantum dalam pembukaan UUD 1945, yang didalamnya
terdapat sila-sila pancasila.
bangsa indonesia membangun bangsa untuk mencapai tujuan nasional. Jadi pancasila disini
sebagai penuntun bangsa indonesia dalam membangun bangsa. Hal ini telah tertuang pada
Pada dasarnya Proklamasi bukan merupakan tujuan tetapi sebagai prasayarat untuk
mencapai tujuan yaitu sebagai sumber hukum formal saat melakukan revolusi hukum dari
hukum kolonial menuju hukum nasional, revolusi tata negara kolonial menuju tata negara
nasional. Maka proklamasi memiliki makna sebagai pernyataan bangsa indonesia baik diri
sendiri maupun kepada dunia luar bahwa bangsa indonesia telah merdeka. Oleh karena itu
makna proklamasi harus diberi dasar hukum dengan merincinya dalam pembukaan UUD
1945 yaitu dengan memberikan penjelasan, penegakan, dan pertanggung jawaban terhadap
dilaksanakannya proklamasi seperti yang telah tertuang dalam pembukaan UUD 1945.