Nothing Special   »   [go: up one dir, main page]

Bahan Ajar Kewirausahaan

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 28

KEWIRAUSAHAAN

ii
KEWIRAUSAHAAN

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami khaturkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan kami kesempatan untuk menyelesaikan penyusunan Bahan Ajar
Kewirausahaan ( entrepreneurship ) ini.

Bahan ajar ini berisi tentang kiat-kiat bagi wirausahawan baru yang ingin lebih
dalam menekuni dunia wirausaha, yakni terkait dengan bagaimana merubah
pola pikir, mencari peluang usaha, Tata cara merintis usaha kecil, Administrasi
usaha, Pemasaran, Pengelolaan keuangan, Strategi persaingan, dan Jaringan
kerja.

Kepada semua pihak yang secara langsung maupun tidak langsung telah
memberikan kontribusi terhadap penulisan bahan ajar ini, kami sampaikan
terima kasih. Semoga bahan ajar ini bermanfaat khususnya bagi para peserta
PKW dan masyarakat luas pada umumnya.

Mataram, November 2018


Kepala BPPAUD DAN Dikmas NTB

Drs. H. Eko Sumardi, M.Pd


NIP.196703091993031001

ii
KEWIRAUSAHAAN

DAFTAR ISI

Halaman
KATA PENGANTAR .......................................................................................... ii
DAFTAR ISI ...................................................................................................... iii
STANDAR KOMPETENSI DAN KOMPETENSI DASAR .................................. 1
TUJUAN............................................................................................................ 7
PETUNJUK PEMBELAJARAN ......................................................................... 7
A. Identifikasi Potensi Lokal ...................................................................... 8
B. Analisis Kondisi Lingkungan dan Pasar ................................................ 8
C. Strategi Penanaman Jiwa Wira Usaha.................................................. 9
D. Proses Perencanaan Usaha ................................................................10
E. Tata cara merintis usaha kecil .............................................................13
F. Administrasi usaha...............................................................................14
G. Upaya Pengembangan Dan Ketahanan Usaha ...................................14
H. Pemasaran...........................................................................................15
I. Pengelolaan keuangan ........................................................................16
J. Strategi persaingan / promosi ..............................................................17
K. Fungsi Saluran distribusi : ....................................................................19
L. Strategi Promosi ..................................................................................19
M. Jaringan kerja ......................................................................................20
PENUTUP ........................................................................................................23
DAFTAR PUSTAKA .........................................................................................24

iii
KEWIRAUSAHAAN

STANDAR KOMPETENSI DAN KOMPETENSI DASAR


Kompetensi yang akan dicapai oleh peserta PKWkampung nelayan digital
adalah sebagaimana tertuang dalam matrik kompetensi berikut.

Standar Indikator
No Kompetensi Dasar
Kompetensi
1 Memiliki sikap 1.1.Mampu Mampu mengidentifikasi mitra
personal dan sosial membangun usaha (pemasok, distributor,
sebagai seorang jaringan usaha perbankan/finance, dan
wirausaha pelanggan)

Mampu menjalin relasi


dengan mitra usaha dengan
prinsip win-win (saling
menguntungkan)

Mampu menjaga/merawat
pelanggan lama

Mampu mengembangkan/
menambah pelanggan baru

Mampu bekerja dalam tim


(tim work) dalam
menjalankan Wirausaha

Mampu bernegosiasi dalam


membangun kerja sama

Mampu menyusun nota


kerjasama dengan mitra kerja

2 Memiliki 2.1.Menguasai Menguasai pengetahuan


Kemampuan pemasaran produk barang/jasa yang
Manajerial Usaha dipasarkan
Kecil
Mampu mengemas
barang/jasa yang dipasarkan
sehingga menarik konsumen

1
KEWIRAUSAHAAN

Standar Indikator
No Kompetensi Dasar
Kompetensi
Mampu menetapkan harga
produk atau jasa berdasarkan
analisa biaya produksi dan
biaya pemasaran

2.2.Menguasai Memahami pembukuan


administrasi sederhana dalam
usaha Kecil menjalankan usaha

Mampu mengelola keuangan


secara efektif dan efisien,

3 Memiliki 3.1.Mampu Mampu mengidentifikasi


kemampuan mengidentifikasi potensi sumber daya alam
berfikir logic dan yang ada di sekitarlingkungan
menganalisis untuk dijadikan lahan
potensi local wirausaha.

Mampu memprediksi
pengaruh ketersediaan
potensi sumber daya alam
terhadap perkembangan
usaha

Mampu mengidentifikasi
potensi SDM yang
mendukung potensi SDA
untuk menjadi lahan
wirausaha

3.2.Mampu Mampu membaca kondisi


menganalisis lingkungan usaha dan pasar
kondisi
lingkungan dan Mampu memprediksi
pasar pengaruh kondisi lingkungan
usaha dan pasar terhadap
perkembangan usaha

3.3.Mampu Mampu menghitung rugi laba

2
KEWIRAUSAHAAN

Standar Indikator
No Kompetensi Dasar
Kompetensi
menganalisis perusahaan
kondisi usaha
Mampu menghitung Break
Event Point (BEP)

Mampu menentukan kondisi


usaha apakah dalam
keadaan maju (positif) atau
mundur (negatif)

3.4.Mampu Memiliki kepekaan terhadap


memanfaatkan setiap peluang usaha yang
peluang ada

Mampu memanfaatkan
peluang menjadi bidang
usaha

4. Memiliki 4.1. Mampu Mampu mengindentifikasi


Keterampilan membuat sumberdaya sebagai bahan
produksi produk baru baku produk tertentu
(barang/jasa) yang inovatif Trampil membuat produk
dari bahan inovatif yang memiliki nilai
baku yang ada ekonomis tinggi dan
memenuhi standar POM
5 Memiliki 5.1. Mampu Mampu menganalisis peluang
keterampilan membaca usaha
berwirausaha peluang usaha Mampu mengidentifikasi
sumberdaya, produk, dan
jasa yang dapat
dikembangkan dalam usaha
5.2.Mampu memilih Memprediksi produk/jasa
jenis usaha yang memiliki peminat
yang akan (pangsa pasar) besar
dilakukan Memilih produk/jasa unggulan
yang memiliki peluang besar
menjadi bidang usaha yang
prospektif

3
KEWIRAUSAHAAN

Standar Indikator
No Kompetensi Dasar
Kompetensi
Memprediksi produk/jasa
yang memiliki peminat
(pangsa pasar) besar

Memilih produk/jasa unggulan


yang memiliki peluang besar
menjadi bidang usaha yang
prospektif

Kewirausahaan (entrepreneurship) adalah sikap dan kemampuan


kreatif dan inovatif yang dijadikan dasar kiat dan sumber daya untuk
mencari peluang menuju sukses. Inti kewirausahaan adalah kemampuan
untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda melalui pemikiran
kreatif dan tindakan inovatif demi terciptanya peluang. Dengan demikian
jiwa dan sikap kewirausahaan tidak hanya dimiliki dan dilakukan oleh
usahawan tetapi juga oleh setiap orang yang berfikir kreatif dan bertindak
inovatif misalnya petani, nelayan, karyawan, mahasiswa, guru dan
sebagainya.

Kegiatan kewirausahaan dapat membantu perekonomian menjadi


lebih baik. Masyarakat yang menekuni bidang wirausaha seperti ini akan
menciptakan banyak peluang kerja sehingga menyerap banyak tenaga
kerja. Selain itu, dampak signifikan yang dapat terlihat dari kewirausahaan
adalah dapat mengurangi angka kemiskinan dan pengangguran dan
secara langsung dapat mengurangi dampak yang ditimbulkan tingginya
kemiskinan dan pengangguran.

4
KEWIRAUSAHAAN

Contoh usaha sukses

Kisah Sukses Sutiman Penjual Ikan Laut

Sutiman adalah salah satu sosok kreatif yang mencari dan mengumpulkan rizki lewat usaha menjual
ikan secara berkeliling dengan menggunakan sepeda motor. Kretaifitas dan motivasi kerja yang dimiliki
oleh sosok ini menyebabkan ia hidup bahagia bersama keluarganya. Banyak usaha yang telah
dilakukan oleh Sutiman namun ia belum jua mendapatkan kesuksesan, setelah ia bekerja sebagai
penjual ikan keliling maka Sutiman berhasil mengumpulkan uang yang lumayan besar dan menjadi
sumber insfirasi bagi kawan-kawannya.

Sutiman dilahirkan di desa batuyang kecamatan Pringgabaya pada pertengahan tahun 1985, ia lhir dan
dibesarkan ibunya (sahnim) sebab orang tua laki-lakinya meniinggal dunia saat ia masih berusia 2
tahun. Sutiman merupakan anak terakhir dari tiga orang bersaudara. Atas kebesaran hatinya maka
sahnim dapat membeesarkan ketiga putranya dan sutiman yang dapat menyelesaikan pendidikannya
sampai SMP, sedangkan saudara-saudaranya menyelesaikan pendidikan hingga SD.

Sutiman adalah sosok yang sangat malas untuk bekerja sebagai petani atau buruh tani, ya lebih
senang bekerja sebagai buruh bangunan dan pekerjaan-pekerjaan lainnya. Pada pertengahan tahun
1999 Sutiman mulai karirnya sebagai buruh bangunan, namun setelah beberapa bulan bekerja
Sutiman merasa bosan dan jenuhdan peyek tumpuk bersama istrinya, Sri Kasih (32), di Jalan Wahid
Hasyim, Bantul. Toko berukuran 5 x 8 meter itu berdampingan dengan rumah tempat tinggalnya
sekaligus lokasi produksi. Dulu, toko itu hanya berupa bangunan bambu, tetapi kini sudah berkembang
menjadi bangunan permanen dengan desain lebih menarik.

Dalam sehari, Kelik membutuhkan sekitar 2,5 kuintal gula pasir untuk membuat geplak. Untuk peyek
tumpuk, ia butuh sekitar 50 kilogram kacang dan 25 kilogram tepung beras per hari. Untuk
membantunya berproduksi, ia mempekerjakan 20 tenaga kerja.

5
KEWIRAUSAHAAN

Merasa bosan dan jenuh, kemudian dia pergi mencari pekerjaan lainnya, begitulah seterusnya
gonta ganti berbagai jenis pekerjaan dia lakukan namun kesuksesan yang dia cita-citakan belum
juga tercapai. Pada akhirnya Sutiman memutuskan untuk merantau ke negeri Ziran (Malaysia).
Sesampai di Malaysia (Kelantan), Sutiman tidak mendapatkan pekerjaan yang sesuai dengan
apa yang dijanjikan oleh pihak PT. pendek cerita akhirnya sutiman bekerja sebagai seorang
marbot di sebuah masjid, melihat ketekunan dan memiliki suara yang bagus membaca alqur’an,
maka dia dipercaya untuk mengajar ngaji bagi 2 anak dari abdul zakir. Sambil mengajar ngaji di
kediaman abdul zakir, Sutiman juga meluangkan waktunya untuk belajar memelihara ikan pada
seorang penguasaha cina yang bertetangga dengan abdul zakir. Disana Sutiman mulai
terinsfirasi untuk menjadi seorang penjual ikan, sebab ia melihat pengusaha cina yang sehri-
harinya bekerja sebagai penjual ikan di kampungnya mendapatkan hasil yang cukup besar.
Keinginan untuk menjadi penjual ikan sudah matang sejak saat itu dan ia pun berencana untuk
pulang kampung dan akan memulai usaha barunya sebagai penjual ikan di kampong
halamannya

Menurut Sutiman, untuk memulai usaha barunya ia mengeluarkan modal sejumlah Rp. 250.000.
yaaa..namanya pemula, saya mengambil ikan pada nelayan lepek loang Desa Belanting.
Dengan uang tersebut saya dapat ikan sebanyak 10 kg. Ternyata saya mendapat untuk yang
lumayan setelah dikurangi biaya transportasi dan biaya makan selama perjalanan menjual ikan.

Semakin hari, Sutiman semakin termotivasi untuk menjadi penjual ikan keliling dan ia tidak
pernah merasa malu atas usaha yang dilakukanya itu. “mestipun bau yang penting halal” dengan
prinsip sutiman dalam menjalankan usahanya sebagai penjual ikan keliling. Dengan hasil
menjual ikan sutiman dapat memperbaiki rumahnya dan kehidupannya semakin sejahtera.

Pada tahun 2009, sutiman memperluas usaha penjualan ikannya denga memberikan modal
kepada para tetangganya yang berminat untuk mengikuti usaha yang dia geluti.. Usaha Sutiman
sebagai penjual ikan keliling semakin berkembang dengan pesat, sehingga dia dapat membeli
tanah pertanian seluas 1 Ha. Tanah itu kemudia digarap oleh ibu dan istrinya. Usaha yang
dilakukan oleh Sutiman ternyata tidak hanya memberikan keuntungan secara pribadi saja,

Sebelum masuk ke penggorengan terakhir, peyek terlebih dahulu diangin-anginkan selama


semalam. Tujuannya supaya peyek benar-benar renyah dan gurih. Peyek tersebut dijual seharga
Rp 32.000 per kilogram. Untuk proses pengapian, ia memanfaatkan tempurung kelapa.

”Untuk membuat peyek dan geplak, dalam sehari saya butuh sekitar 750 butir kelapa. Kalau
tempurungnya tidak saya manfaatkan kan sayang. Hitung-hitung, ongkos produksi bisa ditekan,
apalagi harga gas dan minyak tanah sudah sangat mahal,” katanya.

Ide pembuatan peyek tumpuk sebenarnya berasal dari mertuanya yang kebetulan bernama
Mbok Tumpuk. Sebagai menantu, Kelik berhasil meningkatkan usaha mertuanya dengan tetap
mempertahankan nama Mbok Tumpuk sebagai identitas produknya.

6
KEWIRAUSAHAAN

Namun dari usaha itu dia dapat membuka lahan pekerjaan bagi orang orang yang ada
disekitarnya. Inilah pelajaran penting yang harus kita garis bawahi dari kisah Sutiman ini. Modal
yang tidak seberapa ternyata dapat membawa keberuntungan yang cukup besar bagi Sutiman dan
orang orang yang ada di sekitarnya.

Modal besar itu tidak penting, yang penting adalah motivasi kerja, ketekunan dan
memeliharakepercayaan pelanggan, itulah kunci keberhasilan yang saya peroleh dan prinsip itu
tetap saya tularkan kepada kawan-kawan yang mengikuti saya melakukan usaha berjualan ikan
keliling, Tegas sutiman saat diwawancarai. Luar biasa, ternyata Sutiman juga memiliki prinsip
usaha yang cukup mulia dan tentunya ptinsip itu harus kita tauladani dalam melakukan usaha
apapun. Memang benar, apapun usaha yang kita kerjakan jika kita tidak memiliki motivasi dan
ketekunan, disiplin dengan waktu serta memelihara kepercayaan orang lain, maka keberhasilan
akan sulit kita dapatkan.

Demikianlah kisah hidup Sutiman si penjual ikan keliling yang hingga saat ini tinggal di dusun koloh
sepang desa Dara Kunci Sambelia. Hasil yang diperoleh dari usaha menjual ikan itu digunakan
untuk menghidupi ibu, istri dan anak-anaknya.

.Semoga ini bisa menjadi inspirasi bagi kita semua, supaya kita senantiasa setia dan tekun dalam
menjalankan usaha apa saja Yang kita kembangkan serta dapat membangkitkan semangat dan
motivasi kita untuk selalu berkarya..

TUJUAN
Bahan ajar ini disusun sebagai buku pegangan Instruktur dan peserta Kursus
dan pelatihan Kewirausahaan dalam rangka pengembangan model Pendidikan
dan pelatihan PKW Kampung Nelayan Digital.

PETUNJUK PEMBELAJARAN
1. Peserta pelatihan memahami tujuan yang akan dicapai setelah
mempelajari materi/bahan ajar ini
2. Peserta pelatihan mencermati substansi pokok yang akan dipelajari
dalam materi/bahan ajar ini
3. Peserta pelatihan membaca semua materi yang ada dalam bahan ajar
ini

7
KEWIRAUSAHAAN

4. Peserta pelatihan menyimak dan mencermati serta aktif bertanya, jika


ada materi yang kurang dimengerti yang disampaikan narasumber
5. Peserta pelatihan aktif berdiskusi, ketika narasumber mengajak peserta
membahas suatu topik/masalah terkait dengan materi

A. Identifikasi Potensi Lokal


Hal pertama yang harus dilakukan oleh seorangcalon
wirausahawan adalah mengidentifikasi potensi lokal. Potensi lokal di sini
terdiri dari Sumber Daya Manusia (SDM) dan Sumber Daya Alam (SDA).
Tujuan memetakkan SDM adalah agar dalam melaksanakan setiap
gagasan/usaha yang akan dijalankan didukung oleh SDM yang memang
dibutuhkan, baik secara kuantitas maupun kualitas, serta kompetensi yang
dimiliki. Dari hasil pemetaan tersebut, wirausaha tersebut bisa memilih jenis
usaha yang akan dilaksanakan.
Identifikasi SDA dilakukan agar mengetahui apa potensi lokal yang
tersedia di daerah tersebut. Potensi lokal di sini tidak terbatas pada sumber-
sumber alam, namun juga Alam itu sendiri (Geografis) yang dapat dijadikan
potensi yang dapat didaya gunakan dalam dan untuk mendukung usaha.

B. Analisis Kondisi Lingkungan dan Pasar


Analisis kondisi lingkungan dan pasar dimaksudkan untuk
mengetahui kebiasaan-kebiasaan, adat istiadat/budaya local masyarakat
serta jenis barang/jasa yang dibutuhkan dan juga untuk mengetahui jumlah
penyedia barang dan jasa yang sudah ada di tempat tersebut. Hal ini
sangat penting dilakukan sebelum menetukan jenis usaha yang dijalankan

8
KEWIRAUSAHAAN

agar antara jumlah produksi dan kebutuhan rill masyarakat terhadap


barang dan jasa tersebut seimbang.
Di samping itu, analisis lingkungan juga dimaksudkan agar
wirausahawan bisa menyelaraskan antara jenis barang/jasa yang
diproduksi dengan philosofis hidup masyarakat setempat. Dengan demikian
tidak akan terjadi gesekan antara barang dan jasa yang diproduksi dengan
aturan-aturan lokal yang mengakar dalam masyarakat.

Contoh usaha hasil analisis kondisi lingkungan dan pasar

C. Strategi Penanaman Jiwa Wira Usaha


Salah satu cara untuk mengubah pola pikir masyarakat sehingga
memiliki keinginan untuk melirik jenis profesi wirausaha adalah dengan
memperbanyak sosialisasi, pelatihan-pelatihan dan seminar terkait
wirausaha. Setelah itu, perlu ada pola pendampingan yang konstan dari
pemerintah dan dunia usaha sehingga wirausahawan baru tersebut tetap
merasa termotivasi dan selalu survive dengan usaha yang dijalankan.

9
KEWIRAUSAHAAN

Cara lain dalam menanamkan jiwa wirausaha adalah dengan


menggandengkannya dengan kegiatan-kegiatan extra lainnya seperti
pramuka, kegiatan Olah Raga dan kegiatan kepemudaan lainnya.
Di samping membutuhkan modal materi, dalam melakukan usaha,
seorang wirausaha juga membutuhkan nilai yang berupa kecerdasan (IQ),
modal sosial dan emosional (EQ), dan modal spiritual (SQ). Ketiga modal
tersebut sangat besar pengaruhnya dalam upaya mempertahankan
(Sustainability) dalam menjalankan usaha. Karena dunia usaha
sebagaimana dunia lainnya juga mengalami pergerakan, perubahan dan
selalu mengalir sesuai irama dunia usaha tersebut..

D. Proses Perencanaan Usaha


Proses Perencanaan Usaha dilakukan melalui beberapa tahapan,
yakni sebagai berikut:
1. Mengidentifikasi peluang usaha
Pada umumnya, suatu produk berpotensi untuk laku dijual dan
menguntungkan apabila penawaran untuk produk tersebut masih lebih
kecil dari permintaannya. Peluang usaha muncul ketika permintaan
pasar lebih besar dari penawarannya. Jadi peluang usaha dicirikan
oleh masih adanya permintaan pasar untuk produk tersebut.
2. Menentukan jenis usaha yang akan dijalankan
Berdasarkan langkah identifikasi akan diperoleh berbagai alternatif
jenis usaha yang mingkin dipilih. Dari sejumlah alternatif yang ada
selanjutnya dilakukan penilaian awal untuk menentukan jenis usaha
yang paling memungkinkan dan dipandang paling menguntungkan.
Tentunya dengan mempertimbangkan berbagai faktor yang mungkin

10
KEWIRAUSAHAAN

menjadi pendukung maupun penghambat usaha. Pertimbangan-


pertimbangan yang perlu diperthatikan antara lain:
a. Jumlah modal dan sumber modal yang diperlukan
b. Ketersediaan bahan baku baik secara kualitas, kuantitas maupun
kontinuitasnya.
c. Ketersediaan tenaga kerja yang diperlukan
d. Prospek pemasaran produk yang dihasilkan
e. Cara-cara pendistribusian
f. Daya beli masyarakat terhadap produk yang dihasilkan
g. Selera konsumen
3. Melakukan studi kelayakan usaha
Studi kelayakan usaha (SKU) atau feasibility study adalah cara yang
ditempuh untuk menentukan layak tidaknya suatu gagasan usaha
dilaksanakan. Maksud layak disini dilihat dari berbagai aspek sebagai
berikut :
a. Aspek pasar dan Pemasaran
Kelayakan usaha dilihat dari aspek pasar dan pemasaran
ditunjukkan oleh ada tidaknya peluang pasar untuk diraih. Suatu
jenis usaha layak dilaksanakan apabila jenis usaha tersebut
memiliki peluang pasar yang relative tinggi. peluang pasar
ditunjukkan oleh akses permintaan. Akses permintaan terjadi
jika jumlah permintaan melebihi jumlah penawarannya. Semakin
tinggi akses permintaan, semakin tinggi peluang pasar, dan
karena itu semakin layak jenis usaha tersebut untuk
dilaksanakan.
b. Aspek Produksi

11
KEWIRAUSAHAAN

Kelayakan usaha dilihat dari aspek produksi diantaranya


berkenaan dengan lokasi usaha yang direncanakan, fasilitas
dan peralatan produksi, pasokan bahan baku, serta
ketersediaan tenaga kerja. Suatu proyek dikatakan layak dilihat
dari aspek produksi ditandai oleh lokasi usaha yang strategis,
tersedianya fasilitas dan peralatan produksi yang memadai,
tersedianya pasokan bahan baku yang terus-menerus, serta
tersedianya tenaga kerja yang dibutuhkan.
c. Aspek Finansial
Kelayakan usaha dilihat dari aspek finansial berkenaan dengan
manfaat yang mungkin diperoleh oleh investor atau pengusaha.
Manfaat ini disebut sebagai laba bisnis atau laba usaha
(business profit) , yaitu pendapatan yang diperoleh setelah
dikurangi dengan seluruh biaya yang dikeluarkan dalam
menjalankan usaha. Dilihat dari aspek finansial, suatu jenis
usaha layak dilakukan apabila jenis usaha tersebut mampu
memberikan laba usaha yang memadai kepada investor
dan/atau kepada pengusaha yang menjalankan usaha tersebut
d. Aspek Organisasi dan Manajemen
Kelayakan usaha dilihat dari aspek organisasi dan manajemen
berkenaan dengan struktur kepemilikan usaha, struktur
organisasi, serta tim manajemen yang mengelola jenis usaha
yang direncanakan.
e. Membuat proposal usaha
Langkah terakhir dalam proses perencanaan usaha adalah
membuat proposal usaha. Proposal usaha adalah dokumen

12
KEWIRAUSAHAAN

tertulis dari perencanaan usaha. (Jika diperlukan untuk menarik


investor terhadap usaha yang akan dijalankan).

E. Tata cara merintis usaha kecil


Cara memulai usaha dengan modal kecil
1. Kenali modal seperti apa yang anda ingin minimalkan dalam
memulai usaha. Hal ini berkaitan juga dengan jenis usaha apa yang
anda ingin geluti.
2. Mantapkan niat dan jangan pernah ragu untuk memulai sebuah
usaha dengan modal kecil, karena ukuran kesuksesan sebuah
bisnis bukan dipandang dari besar kecil modal yang anda gunakan,
namun sejauh mana pemanfaatan modal yang aplikasikan dalam
dunia bisnis.
3. Untuk menjalankan konsep bisnis awal, apabila anda butuh
pendampingan, memillih rekanan bisnis terbaik menjadi pilihan
utama.
4. Jangan pernah takut dalam mengambil resiko yang ada. Bisnis
dengan modal yang kecil terkadang banyak sekali dalam
menghadapi segala macam hambatan, namun anda dapat belajar
dari segala macam hambatan tersebut.
5. Bisnis dengan modal kecil sulit dilakukan, apabila anda tidak
berusaha untuk selektif dalam memilih konsep dan rencana bisnis
yang anda lakukan.
6. Siapkan diri anda dengan segala perubahan bisnis. Bisnis dengan
bentuk apapun akan selalu berpotensi untuk berubah, sepanjang
bisnis tersebut berpotensi dalam jangka panjang.

13
KEWIRAUSAHAAN

F. Administrasi usaha

Suatu kegiatan usaha akan berjalan lancar, jika dalam pengaturan


administrasi usaha dapat tertata dengan baik. Adapun kegiatan
pengaturan administrasi usaha yaitu :
1. Membuat catatan usaha
2. Membuat catatan mesin-mesin produksi dan peralatan usaha
3. Membuat catatan keuangan usaha
4. Membuat catatan hasil produksi
5. Membuat catatan konsep pemasaran dan volume penjualan para
konsumen yang sudah menjadi langganan, patner usaha
6. Membuat catatan surat menyurat penjualan
Kegiatan administrasi usaha merupakan fungsi dalam usaha
yang bertangguang jawab dalam pelaksanaan operasi pekerjaan untuk
dapat memaksimalkan pekerjaan yang bersifat ketatausahaan ini, setiap
orang yang bertanggung jawab dalam pekerjaan administrasi usaha.

G. Upaya Pengembangan Dan Ketahanan Usaha


Dalam rangka meningkatkan pendapatan pada saat krisis ekonomi
yang berkepanjangan seperti saat ini. Diperlukan usaha-usaha yang
bersifat agresif, kreatif, penuh perhitungan dan berorientasi pasar. Usaha
diharapkan mampu memberikan peluang kerja bagi tenaga kerja potensial
yang saat ini jumlahnya sangat melimpah baik itu angkatan kerja baru
maupun angkatan kerja. Kondisi perekonomian makro yang memaksa
harus menganggur akibat tidak adanya kesempatan bekerja atau terkena
PHK.

14
KEWIRAUSAHAAN

Tujuan dari pengembangan usaha itu sendiri ada 2 (dua) yaitu : dari
aspek ekonomi dan dari aspek sosial. Aspek ekonomi adalah untuk
meningkatkan pendapatan. Sedangkan aspek sosial adalah untuk
membantu masyarakiat dalam mengatasi pengangguran.
Upaya untuk ketahanan usaha yaitu :
1. Usaha harus mempunyai kelebihan
2. Meningkatkan kualitas usaha
3. Meningkatkan pemerataan pendapatan
4. Memamfaatkan sumber daya yang ada
5. Meningkatkan kesejahteraan anggota kerja
6. Mendorong pembuatan produk yang inovatif
7. Meningkatkan kegiatan usaha.

H. Pemasaran
Teknik dan strategi pemasaran
1. Perencanaan pemasaran
a) Penetuan kebutuhan dan keinginan pelanggan
b) Memeilih pasar sasaran khusus (pasar individual, segment pasar,
pasar khusus)
c) Menempatkan strategi pemasaran dalam persaingan (market
driven; orientasi konsumen, kualitas, kenyamanan dan
kesenangan, inovasi kecepatan, pelayanan dan kepuasan)
d) Pemilihan strategi pemasaran (marketing mix)
e) Bauran pemasaran
• Probe (penelitian dan pengembangan pasar)
• Product (produk)

15
KEWIRAUSAHAAN

• Place (tempat)
• Price (harga)
• Promotion (promosi)
2. Kiat pemasaran usaha baru
a) Mencari peluang pasar
b) Tempat yang tepat/lokasi strategis
c) Banyaknya produk yang dibutuhkan
d) Menentukan target penjualan
3. Kriteria pasar persaingan sempurna yaitu sebagai berikut:
a) “ Pemain “ dalam usaha yang dijalankan sangat banyak sehingga
banyak pesaing.
b) Banyaknya permintaan konsumen akan produk.
c) Informasi mengenai produk dan bisnis ini mudah didapat.
d) Hambatan – hambatan untuk masuk dan juga hambatan untuk
keluar dari usaha yang dijalankan rendah.

I. Pengelolaan keuangan
Aspek Pengelolaan Keuangan yaitu:
1. Aspek Sumber Dana/keungan perusahaan
a) Dana dari dalam perusahaan/ pembelanjaan intern yaitu; dana
perusahaan, cadangan dan laba ditahan.
b) Dana dari luar perusahaan/ pembelanjaan ekstern yaitu; dari
pemilik/ penyertaan, pinjaman, bantuan pemerintah, orang lain dan
ventura/ perusahaan besar.

16
KEWIRAUSAHAAN

2. Aspek perencanaan dan penggunaaan dana


a) Biaya awal (administrasi, bangunan/sewa, asuransi, tambahan dan
tak terduga)
b) Proyeksi keuangan; neraca harian, pendapatan dan aliran kas
c) Analisis peluang pokok (BEP)
3. Aspek pengawasan/pengendalian keuangan

J. Strategi persaingan / promosi


1. Strategi Persaingan :
a. Segmentasi Pasar (segmentation)
Pasar Konsumen mendasarkan segmentasi atas
geografis,demografi, psikografis, perilaku konsuman.
Pasar Industri mendasarkan segmentasi atas demografi industri,
pengoperasian, pendekatan pembeli, personil industri dan faktor
situasional), pasar sasaran (market targeting).
Evaluasi segman pasar dilihat dari ukuran dan jumlah segmen,
struktur segmen dan sasaran dan sumber daya perusahaan.
Memilih segmen yaitu
menentukan salah satu
atau lebih segmen yang
memiliki nilai tinggi bagi
perusahaan,
menentukan segmen
mana dan berapa
banyak yang dilayani.

17
KEWIRAUSAHAAN

Dan dipasarkan dengan menggunakan pola pemasaran serba sama


(melayani semua pasar tanpa ada perbedaan), pemasaran serbaneka
(melayani semua pasar dengan ada pembedaan) dan pemasaran
terpadu (khusus untuk sumber daya yang terbatas).
b. Posisi Pasar (market positioning)
Menentukan posisi produk dengan strategi penentuan atas dasar
atribut (contoh : murah atau mahal), kesempatan pengunaan
(contoh : minuman energi atau turun panas) kelas pengguna
(contoh untuk dewasa atau anak), langsung menghadapi pesaing
(pembetukan image bagi konsumen), kelas produk (contoh : untuk
kalangan atas, menengah atau bawah).
2. Strategi Bauran Pemasaran (marketing mix).
1) Produk
a. Penentuan logo dan moto
b. Menciptakan merek
c. Menciptakan kemasan
d. Keputusan label
2) Harga
a. Penetapan berdasarkan biaya
b. Percieved Value Pricing Adalah harga yang ditentukan oleh kesan
pembeli (persepsi) terhadap suatu produk yang ditawarkan
3. Strategi Lokasi dan distribusi
Pemilihan lokasi dipengaruhi oleh : kedekatan dengan kawasan Industri,
dekat dengan kawasan perkantoran,lokasi pasar, pusat pemerintahan,
perumahan atau masyarakat, jumlah pesaing yang ada dalam 1 lokasi,
sarana dan prasarana

18
KEWIRAUSAHAAN

Sedangkan distribusi dipengaruhi oleh : Pertimbangan pembeli dan


faktor pasar, karakteristik produk, faktor produsesn atau pertimbangan
pengawasan dan keuangan

K. Fungsi Saluran distribusi :


1. Fungsi Transaksi : menginformasikan kepada pelanggan adanya suatu
produk dan kelebihan atau manfaat suatu produk.
2. Fungsi Logistik : pengangkut dan penyortir barang untuk mengatasi
perbedaan sementara, menyimpan untuk memelihara dan melindungi
barang
3. Fungsi Fasilitas : penelitian (mengumpulkan informasi tentang anggota
saluran dan pelanggan) serta pembiayaan (memastikan bahwa
anggota saluran mempunyai uang yang cukup untuk membiayai aliran
barang)

L. Strategi Promosi
Sarana promosi yang sering digunakan :
1. Periklanan : pemasangan billboard, brosur, spanduk dan iklan.
2. Promosi Penjualan : pemberian harga khusus, potongan harga
(diskon), undian, cinderamata dan lain sebagainya.
3. Publisitas : melalui kegiatan-kegiatan pameran, bakti sosial dan
kegiatan lainnya.
4. Penjualan pribadi : dilakukan secara personal oleh
salesman/salesgirl, bahkan di beberapa perusahaan personal selling
dilakukan oleh customer service.

19
KEWIRAUSAHAAN

M. Jaringan kerja
1. Tiga Jenis Jejaring
Berdasarkan observasi, ada tiga jenis jejaring yang berbeda tetapi
saling berhubungan, yaitu:
a. Jejaring Operasional, dibutuhkan untuk menyelesaikan
pekerjaan internal saat ini.
Anda harus membangun hubungan kerja yang baik dengan
semua pihak yang dapat membantu menyelesaikan pekerjaan.
Yang termasuk dalam network operasional ini adalah semua
anggota tim kerja, sesama kolega, serta semua tim internal yang
mempunyai kemampuan untuk mendukung atau menggagalkan
pekerjaan. Pihak luar, seperti pemasok, distributor, dan
pelanggan termasuk juga dalam jejaring operasional.
Tujuan jejaring ini adalah untuk koordinasi dan kerja sama
antara semua pihak yang harus saling mengenal dan saling
percaya agar dapat menyelesaikan pekerjaan dengan baik.
b. Jejaring Personal, diperlukan untuk pengembangan diri.
Melalui asosiasi profesi, ikatan alumni, dan berbagai
perkumpulan, Anda dapat memperoleh perspektif baru yang
dapat membantu untuk meningkatkan karir. Kontak yang
dibangun dapat memberi referensi dan informasi; serta
seringkali pengembangan diri melalui coaching dan mentoring.
Datang ke pertemuan sosial yang tepat dapat membantu
membangun jejaring personal ini. Agar efektif, disarankan
sebelum menghadiri pertemuan, tanyakan siapa saja yang akan

20
KEWIRAUSAHAAN

hadir dan lakukan riset kecil tentang latar belakang mereka


sehingga Anda dapat mempersiapkan diri untuk memulai suatu
pembicaraan.
Menurut prinsip six degrees separation, kontak personal kita
sangat berharga dalam menjangkau orang yang memiliki
informasi yang kita butuhkan secepat mungkin.
c. Jejaring Strategis, membuka mata Anda pada arah bisnis baru
dan para pemangku kepentingan yang perlu dilibatkan.
Ketika Anda naik ke posisi pimpinan suatu unit bisnis, Anda
harus mulai memperhatikan masalah strategis yang lebih luas.
Relasi lateral dan vertikal dengan pimpinan unit bisnis lain serta
pihak-pihak di luar unit bisnis Anda menjadi sangat penting
untuk mengetahui bagaimana unit bisnis yang Anda pimpin
memberikan kontribusi dalam konteks yang lebih besar. Jejaring
strategis adalah relasi dan sumber informasi yang memberikan
kekuatan pada Anda untuk mencapai tujuan pribadi dan
organisasi kedepan.
Yang membedakan para pemimpin dari para manager adalah
kemampuan mereka untuk menentukan arah ke depan serta
kemampuan mereka melibatkan pihak-pihak yang dibutuhkan
untuk sampai ke sana. Karena itu, jejaringnya pun perlu
diarahkan ke luar dan ke arah masa depan. Kebanyakan orang
belum memanfaatkan jejaring strategis ini dengan baik.
2. Langkah-langkah Membangun Jejaring
Dari berbagai diskusi dengan para manager, saya sering mendengar
komentar, “Okay, saya mengerti sekarang bahwa network itu penting,
tapi pekerjaan saya saja sudah sangat memakan waktu, tidak ada

21
KEWIRAUSAHAAN

waktu lagi untuk membangun jejaring.” Beberapa orang bahkan


berpendapat bahwa memanfaatkan jejaring untuk mencapai hasil
tertentu adalah salah satu bentuk KKN.
Apabila Anda tak menganggap membangun jejaring sebagai bagian
yang penting dari pekerjaan Anda, maka Anda tidak akan
mengalokasikan waktu dan tenaga untuk itu. Menganggap jejaring
sebagai bagian penting dari pekerjaan Anda adalah langkah awal
utama untuk membangun jejaring.Berikut adalah beberapa cara untuk
membangun jejaring:
a) Alokasi waktu waktu Anda untuk membangun jejaring.
b) Mulailah membangun jejaring sekarang.
c) Peliharalah jejaring, makan waktu sampai jejaring bisa
memberikan manfaat.
d) Cari kesempatan untuk memberi dan menerima dalam jejaring
yang sudah dibangun.
e) Bukan hanya jumlah jejaring yang menentukan, kualitas hubungan
sangat penting.
3. Hal-hal berikut ini mempengaruhi kualitas jejaring:
a) Pertemuan yang cukup teratur
b) Kedua pihak mendapat manfaat
c) Adanya tantangan yang dihadapi bersama
d) Saling percaya
e) Hubungan yang personal
f) Kenangan masa lalu bersama
g) Adanya musuh bersama

22
KEWIRAUSAHAAN

PENUTUP
Bahan ajar ini disusun untuk dipergunakan dalam program Pendidikan
Kecakapan Hidup (PKW)Kampung Nelayan Digital yang bertujuan untuk
menguatkan (soft skill) peserta PKW dalam memupuk jiwa kewirausahaan
mereka.

Isi bahan ajar lebih tekhnis dan sederhana menuntun para peserta
PKW untuk mempelajari, memahami dan merenungkan kompetensi apa yang
mesti dimiliki calon wirausaha jika ingin memulai sebuah usaha. Oleh karena
itu, bahan ajar ini dilengkapi dengan beberapa kisah sukses pengusaha kecil
yang bisa menjadi inspirasi bagi mereka.

Untuk lebih mendalam pengetahuan para peserta PKW terkait


manajemen kewirausahaan diharapkan untuk lebih banyak membaca referensi
terkait yang banyak tersedia di perpustakaan ataupun di toko buku. Selamat
membaca dan semoga bermanfaat.

23
KEWIRAUSAHAAN

DAFTAR PUSTAKA
1. Agus Sartono, Manajemen Keuangan : Teori dan Aplikasi, (Yogayakarta,
BPFE Yogyakarta, 2001), halaman 6.

2. Baird, L.S., Post, J.E. dan Mahon, J.F, (1990), Management; Functions and
Responsibilities, New York: Harper & Row, Publishers.

3. Indriyo Gitosudarmo, Manajemen Keuangan. (Yogyakarta, BPFE


Yogyakarta, 1992). Halaman 265.

4. Irwin Pinchot III, G. (1985), Intrapreneuring, New York: Harper and Row
Publishers.

5. Jamaluddin,dan Muslimin H. Kara, (2010). Pengantar Kewirausahaan;


Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin: Makassar, 2010.

6. Luthans, F. dan Hodgetts, R.M. (1989), Busniess, Chicago: The Dryden


Press.

7. Mutis, T. (1995), Kewirausahaan yang Berproses, Jakarta: Grasindo

8. Peters, Michael P, dan Sheperd, Dean A (2008), Kewirausahaan, New


York: McGraw-Hill, Penerbit Salemba Empat.

9. Porter, M.E. (1990), The Competitive Advantage of Nations, New York:


Doubleday.

10. Rogers, E.M. (1962), Diffusion of Innovations, New York: Free Press.

11. Singgih Wibowo, 2007, Pedoman Mengelola Perusahaan Kecil, Edisi


Revisi, Penebar Swaday

24
KEWIRAUSAHAAN

Anda mungkin juga menyukai