Resume Psikososial Dan Budaya Dalam Keperawatan (Konsep Diri)
Resume Psikososial Dan Budaya Dalam Keperawatan (Konsep Diri)
Resume Psikososial Dan Budaya Dalam Keperawatan (Konsep Diri)
KONSEP DIRI
Dosen Pembimbing :
Safra Ria Kurniati,S.Kep,Ns,M.Kep
Disusun Oleh
Seli Susanti
NIM : 162212073
KONSEP DIRI
A. PENGERTIAN
Menurut John Robert Powers (1977), konsep diri adalah „kesadaran dan pemahaman
terhadap dirinya sendiri yang meliputi ; siapa aku, apa kemampuanku, apa
kekuranganku, apa kelebihanku, apa perananku, dan apa keinginanku’ Konsep diri
menjadi dasar perilaku hidup sehari-hari yang disadari. Kesadaran dan pemahaman
akan dirinya semakin mencerminkan prinsip hidup dan kehidupannya.
B. TUJUAN
Dengan adanya pemahaman terhadap konsep diri, diharapkan :
1. Tumbuhnya kesadaran seseorang untuk memahami dan mengenali dirinya serta mampu
mengembangkan kemampuannya.
2. Terbentuknya sikap dan perilaku percaya diri serta prinsip hidup menuju kehidupan yang
sejahtera. Sikap dan perilaku percaya diri adalah kemampuan mengekspresikan diri atau
mengemukakan hak- hak pribadi serta mempertahankannya tanpa melanggar hak orang
lain
2. Harapan :
- Merupakan idealisme mengenai diri seseorang
- Karakteristik pribadi
- Merupakan tujuan dari proses pembentukan jati diri seseorang
- Ekspresi verbalnya „saya seharusnya dapat menjadi…………‟.
3. Penilaian diri
Merupakan proses perbandingan atau pengukuran antara „saya saat ini’ dengan harapan
tentang „diri saya yang akan datang „. Hasil perbandingan ini menjadi gambaran atas
penghargaan diri sendiri :
a. Semakin besar perbedaan antara „saya saat ini’ dengan „saya seharusnya menjadi apa‟,
berarti semakin rendah penghargaan terhadap dirinya.
b. Semakin seseorang merasa dapat mencapai standar atau harapan- harapannya, ia akan
merasa nyaman dan menyukai dirinya, maka semakin tinggi penghargaan terhadap diri
sendiri.
Contoh :
a. Mengambil keputusan tanpa mempelajari dan mempertimbangkan kenyataan yang
sesungguhnya akan berakibat keputusan yang diambil kurang tepat. Dengan kata lain
orang yang mempunyai konsep diri positif akan mengambil keputusan tanpa emosional
b. Orang yang mempunyai sifat „mau menang sendiri‟ (egois) tidak mau merubah diri untuk
tidak egois. Orang tersebut tidak mampu merubah dirinya atau merubah konsep dirinya
yang negative
Jadi konsep diri terbentuk melalui proses dimana seseorang telah dapat menemukan jati diri,
mengetahui kekuatan dan kelemahan dirinya. Kemudian mampu menerima dirinya sebagai
suatu kenyataan. Dengan kesadaran dan penerimaan ini seseorang mampu memperbaiki
kekurangan sehingga mempunyai konsep diri yang positif. Untuk mendukung konsep diri
tersebut, seseorang perlu memiliki sikap percaya diri. Sikap percaya diri merupakan sikap
seseorang yang memiliki keyakinan teguh akan tindakannya, mampu menyatakan perasaan
dan pendapatnya tanpa menyakiti perasaan diri sendiri dan perasaan orang lain.
Seseorang yang bersikap percaya diri mengakui dua hal, yaitu ; (1) dirinya mempunyai hak
dan perasaan, (2) orang lain juga mempunyai hak dan perasaan. Menyadari kedua hal
tersebut, seseorang tidak boleh menyakiti perasaan orang lain atau melanggar hak orang lain.
Sifat percaya diri mudah dikatakan namun sulit dilaksanakan karena umumnya individu
kurang yakin pada dirinya masing-masing. Sikap tersebut sudah berakar sehingga
membutuhkan waktu dan tekad untuk merubahnya. Kita harus berani menyatakan perasaan
dan pendapat sepanjang tidak menyakiti orang lain. Pendapat mungkin salah, namun lebih
baik dikemukakan untuk kemudian dibicarakan dan diperbaiki. Seseorang yang memiliki
percaya diri : lebih baik bertindak meskipun kemungkinan salah yang kemudian diselesaikan,
daripada diam menerimanya dengan bersungut-sungut di belakang (ngomel).