Mangrove Health Index

Prof. Pramudji, I.W. Eka Dharmawan, Hadiyanto, Prof. Cecep Kusmana, Prof.
Suharsono, Dr. Onrizal, Tri Aryono Hadi, Dr. Rudhi Pribadi, Dr. Febrianty Lestari,
Azwar Sidiq, Ucu Yanu Arbi, Prof. Suhardjono, Dr. Sigit D. Sasmito, Dr. Erwin
Ardli, Dr. Fredinan Yulianda, Dr. Supriadi Mashoreng, Dr. Joshian Nicolas
William Schaduw, Dr. Nurul Istiqomah, Dr. Tatang Mitra Setia, Suseno Wangsit
Wijaya, Suyarso, Bayu Prayudha, dan Yaya Ihya Ulumuddin
 • Daerah kritis
• Daerah potensi rehabilitasi
• Daerah konservasi
• Pemantauan pertumbuhan

• Tutupan hutan mangrove

• Biodiversitas PERLU
• Fungsi ekologi METRIK/UKURAN/
• Jasa ekosistem INDEKS TUNGGAL
• Intensitas ancaman
• Dst…
Kepmen LH No.201 Tahun
2004 dan beberapa literatur

Latar Belakang Pengelolaan ekosistem

mangrove
 Pereira et al. 2016

Definisi
Mangrove Health Index adalah
metriks/ukuran/angka tunggal
yang dapat
menunjukkan/menggambarkan/
merefleksikan kualitas ekosistem
hutan mangrove dan indeks
tersebut dapat diperbandingkan
antara lokasi atau waktu yang
berbeda
 • Parameter yang disepakati
Kriteria • Metode yang disepakati
• Berbasis ilmiah
penyusunan • Mudah diikuti
Indeks • Efektif
• Efisien
 Milestone MHI

2014 2015-17 2018

Kegiatan monitoring Sistem pelatihan dan sertifikasi Konsep Mangrove Health
ekosistem mangrove untuk tenaga monitoring disusun Index dibangun sebagai
dimulai dalam konteks dan terus disempurnakan serta satu metrix atau ukuran
COREMAP-CTI distandarkan secara nasional untuk menentukan status
melalui BNSP kesehatan ekosistem
mangrove

2021 2020 2019

Mangrove Status MHI sudah siap Strukturisasi di Puslit
Index. Kombinasi MHI diaplikasikan di seluruh Oseanografi dan
dan Threat Index mangrove di COREMAP-CTI
Indonesia*)

www.free-powerpoint-templates-design.com
Capaian di No Parameter Metode Unit
Jenis Tipe substrat

Februari 2018 1
2
Lumpur berpasir
Pasir berlumpur
Visual
Visual
3 Pasir Visual
Komunitas alami
Indeks kesehatan komunitas 1 Kerapatan Pohon Transek Kuadrat ind/ha
mangrove di Indonesia terdiri 2 Coverage Tajuk Hemispherical Photography %
dari tiga kompunen utama, 3 Diameter Transek Kuadrat Cm
yaitu: parameter komunitas 4 Basal Area Transek Kuadrat cm2/100m2
5 Tinggi Phytagoras m
alami, faktor lingkungan dan
6 Biomass (wood density based) Alometri ton/ha
regenerasi 7 Biomass (Height based) Alometri
Pengaruh Lingkungan
1 Jumlah Tebangan Cacah ind/100m2
2 Jumlah Sampah Plastik Cacah
Regenerasi
1 Kerapatan Sapling Transek Kuadrat ind/100m2
2 Kerapatan Seedling Transek Kuadrat ind/100m2
Capaian di Oktober 2018
 MHI (%) = [(SC + SD + SNsp)/3]*10

MHI = Mangrove health index

S = Skor
Formula MHI C = Persentase tutupan kanopi (%)
D = diameter batang (pancang + pohon) (cm)
Nsp = Jumlah pancang per luas area

SC = 0.25 C – 13.06; tapi jika C < 0; SC = 0 dan C>10; Sc = 10

SD= 0.45 C + 1.42; tapi jika D < 0; SD = 0 dan D>10; SD = 10
SNsp = 0.13 Nsp + 4.1; tapi jika N < 0; SN = 0 dan N>10; SN = 10
Dari mana asal
formula tersebut?
Rujukan Utama
 • Data monitoring
• 39 lokasi Coremap-CTI (+6 lokasi kegiatan lain)
• 337 Stasiun
• 831 dari 1300 plot
• Parameter yang terukur dan disepakati (seperti yang
diamanatkan hasil FGD pada Feb 2018 dan sesuai
Dari mana asal dengan sumber rujukan)
• Persentase tutupan tajuk (C)
formula • Tinggi tegakan (H)
• Diameter rata-rata batang utama (DBH)
tersebut? • Basal Area (BA)
• Jumlah pohon (N)
Sumber data dan parameter • Jumlah pancang (Nsp)
• Jumlah semai (Nsd)
• Dst.
Dari mana asal formula tersebut?
Gambaran singkat
• Pemilihan parameter
• Kriteria dari McElhinny, Gibbons, and Brack (2006) dan Storch, Dormann and Bauhus (2018)
• Principal Component Analysis untuk memilih parameter yang sangat berperan dalam
menentukan variasi tegakan hutan mangrove
• Potensi integrasi dengan spasial yang diturunkan dari citra satelit
• Skoring Tutupan 12 Skor
tajuk 10 Sc = 0.25*C - 13.06
1

Skor (Sc)
10.5 8 R² = 0.9335
6 2
12.4
4
3
13.0 2
…
… 0
55 65 75 85 95
89.4 …
Persentase tutupan tajuk (C)
97.3 10

• MHI adalah rata-rata skor dari parameter yang dipilih

Principal
Component
Analysis
(C,H,D,Nt)
Principal
Component
Analysis
(C,H,D,N)
 Principal
Component
Analysis
(C, D, Nsp)

MHI (%) = [(SC + SD + SNsp)/3]*10

MHI Indonesia
Merauke
Sikka
Wakatobi
 Integrasi
dengan data
spasial
(Sentinel)
MHI di Segara Anakan
Sembilang
Mahakam
Berau
Bintuni
Lubuk Kertang
Manfaat MHI (yang
terintegrasi dengan data
spasial)

• Kriteria kerusakan
• Penentuan daerah kritis
• Penentuan daerah rehabilitasi
• Early warning system
kerusakan hutan mangrove
 • Deputi Ilmu Pengetahuan Kebumian
• Kepala Pusat Penelitian Oseanografi LIPI
• PMO Coremap CTI

Terima kasih • Sekretariat RHM

• Seluruh tim monitoring ekosistem mangrove
kepada: • Agnes Febriany
• Yeti Mintarsih
• Dan semua yang terlibat akan lancarnya
kegiatan ini