Seminar Kasus Askeb Prakonsepsi Dengan Anemia
Seminar Kasus Askeb Prakonsepsi Dengan Anemia
Seminar Kasus Askeb Prakonsepsi Dengan Anemia
INDONESIA
MAJU 2022
Oleh:
NAMA : Lia Yuliawati
NPM : 07210200008
Mengetahui,
Dosen Pembimbing
NIDN
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa dengan segala rahmat
kemudahan, kemurahan, ketenangan dan ampunan-Nya yang telah diberikan, sehingga
penulis dapat menyelesaian Laporan Praktik Magang yang berjudul “Laporan Individu
Ny. R Usia 28 tahun Prakonsepsi Dengan anemia” di PMB Lia Yuliawati “. Dalam
penyusunan laporan individu ini penulis mendapatkan bantuan dan dukungan dari
berbagai pihak, baik institusi, tempat penelitian, keluarga dan yang lainnya. Oleh karena
itu, melalui kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Drs. H. Jakub Chatib sebagai ketua yayasan Universitas Indonesia Maju Jakarta
2. Dr. H. M. Hafizurrachman, M PH sebagai Pembina Yayasan universitas
indonesia Indonesia Maju.
3. Astrid Novita, SKM.,M,KM selaku pjs rektor universitas Indonesia Maju.
4. Hidayani A MD.Keb, SKM,M.KM sebagai kepala Dapartemen Kebidanan
universitas Indonesia Maju.
5. Retno Sugesti, S.ST, M.Kes sebagai Koordinator Program Studi Kebidanan
Program Sarjana Terapan universitas Indonesia Maju.
6. Ratna wulandari S.ST., MKM sebagai dosen pembimbing dalam Praktik
Magang Asuhan Kebidanan Dalam Program Sarjana Terapan universitas
Indonesia Maju.
7. Serta dosen-dosen pembimbing dalam kelompok yang senantiasa mendampingi
penulis dan tim, serta berkenan untuk memberikan pengarahan serta dukungan
dalam membimbing penyusunan laporan ini.
Dengan segala kerendahan hati penulis menyadari bahwa penyusunan individu ini
jauh dari kata kesempurnaan. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari
pembaca demi perbaikan selanjutnya dan mudah-mudahan dapat bermanfaat bagi kita
semua.
Pandeglang, …… 2022
penyusun
COVER.............................................................................................................i
LEMBAR PERSETUJUAN...........................................................................ii
KATA PENGANTAR....................................................................................iii
DAFTAR ISI...................................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang......................................................................................1
B. Tujuan...................................................................................................4
C. Manfaat ................................................................................................4
BAB II TINJAUAN TEORI
A. Prakonsepsi ..........................................................................................6
B. Konseling..............................................................................................8
C. Kehamilan.............................................................................................8
D. Anemia ..............................................................................................13
BAB III TINJAUAN KASUS
A. Data Subjektif......................................................................................26
B. Data Objektif.......................................................................................28
C. Analisis................................................................................................29
D. Penatalaksanaan..................................................................................29
BAB IV PEMBAHASAN
A. pembahasan.........................................................................................31
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan.........................................................................................34
B. Saran....................................................................................................45
DAFTAR PUSTAKA
A. Latar Belakang
dari tiga bulan hingga satu tahun sebelum konsepsi dan idealnya harus
mencakup waktu saat ovum dan sperma matur, yaitu sekitar 100 hari sebelum
konsepsi. Status gizi WUS atau wanita pranikah selama tiga sampai enam bulan
wanita karena didalam kandungannya ada embrio yang dinantikan hingga kelak
sebuah komit menuntut menjalani hidup sehat. Pola hidup sehat ketika hamil
waktu dari tiga bulan hingga satu tahun sebelum konsepsi, tetapi idealnya harus
mencakup waktu saat ovum dan sperma matur, yaitu sekitar 100 hari sebelum
konsepsi bagi seorang ibu. Kesiapan ibu dalam menghadapi kehamilan sangat
persalinan premature, berat bayi lahir rendah, menghindari stress, kematian janin
mendadak, dan mencegah efek dari kondisi kesehatan yang bermasalah pada
Kematian ibu atau maternal adalah kematian seorang ibu sewaktu hamil
atau dalam 42 hari setelah berakhirnya kehamilan, tidak bergantung pada tempat
atau usia kehamilan. Salah satu penyebab komplikasi obstetri adalah Anemia,
tentang makanan sehat, bahkan waktu hamil banyak makanan yang dibutuhkan
Anemia adalah suatu keadaan dimana tubuh memiliki jumlah sel darah
merah (eritrosit) yang terlalu sedikit, yang mana sel darah merah itu
pada ibu hamil adalah umur, jarak kelahiran, paritas, pendidikan , pengetahuan
Secara global prevalensi anemia pada ibu hamil diseluruh dunia adalah
sebesar 41,8%. Prevalensi anemia pada ibu hamil diperkirakan di Asia sebesar
prevalensi anemia pada ibu hamil di Indonesia sebesar 37,1%. ibu hamil anemia,
yaitu ibu hamil dengan kadar Hb kurang dari 11,0 gram/dl, dengan proporsi
yang hampir sama antara di kawasan perkotaan (36,4%) dan perdesaan (37,8%).
prematur sampai kematian ibu dan bayi. Menurut WHO 40% kematian ibu di
oleh defisiensi besi dan perdarahan akut (9).untuk itu pranikah harus
1. Tujuan umum
2. Tujuan khusus
dengan anemia
C. Manfaat Penulisan
1. Bagi PMB
anemia ringan secara tepat dan benar berdasarkan teori dan kenyataan.
2. Bagi Penulis
TINJAUAN TEORI
A. PRAKONSEPSI
1. Pengertian Prakonsepsi
Prakonsepsi terdiri dari dua kata yaitu pra dan konsepsi. Pra berarti
sebelum dan konsepsi berarti pertemuan sel ovum dengan sperma sehingga
Periode prakonsepsi adalah rentang waktu dari tiga bulan hingga satu
tahun sebelum konsepsi dan idealnya harus mencakup waktu saat ovum dan
sperma matur, yaitu sekitar 100 hari sebelum konsepsi (Susilowati dkk,
diasumsikan sebagai wanita dewasa atau wanita usia subur yang siap menjadi
seorang ibu. Wanita pranikah merupakan bagian dari kelompok WUS yang
perlu mempersiapkan kecukupan gizi tubuhnya, karena sebagai calon ibu, gizi
janin, kondisi kesehatan bayi yang dilahirkan dan keselamatan selama proses
setiap pasangan suami istri, baik itu secara psikologi/mental, fisik dan
psikologi/mental, fisik dan finansial adalah hal yang tidak boleh diabaikan
(Kurniasih, 2016).
optimal melalui perencanaan kehamilan yang aman, sehat dan diinginkan dan
dan bayi dari sisi kesehatan, namun juga memperbaiki kualitas hubungan
2. Asuhan Prakonsepsii
menjadi sehat sebelum dia hamil, agar bayi yang dilahirkannya dalam
mendukung persiapan saat prakonsepsi. Selain itu, ibu dan pasangan dapat
sehingga ibu dan pasangan dapat melakukan upaya yang maksimal agar bayi
Ada beberapa manfaat atau keuntungan dari asuhan pra konsepsi yaitu
sebagai berikut :
hadapinya
c. Usahakan BB ideal
B. KONSELING
1. Pengertian
2. Manfaat Konseling
pasangan, serta harapan pengalaman usia subur dan menjadi orang tua
C. KEHAMILAN
1. Pengertian
(Manuaba, 2017).
pembuahan)
a. Penilaian risiko
b. Promosi kesehatan
pengawasan
dan sebagainya.
financial/keuangan.
(tetanus pada bayi) dan tetanus pada sang ibu. Vaksin tetanus
sebagai berikut:
perlindungan 3 tahun
perlindungan 5 tahun
4) Pemeriksaan HbsAg
5) Pemeriksaan VDRL
6) Pemeriksaan TORCH
D. ANEMIA
1. Pengertian Anemia
kondisi ibu dengan kadar haemoglobin dibawah 11 gr% pada trimester I dan
III atau kadar <10,5 gr% pada trimester II . Fatimah, Hadju et al (2017).
Anemia adalah suatu keadaan dimana tubuh memiliki jumlah sel darah
merah (eritrosit) yang terlalu sedikit, yang mana sel darah merah itu
zat besi dalam tubuh, sehingga kebutuhan zat besi (Fe) untuk eritropoesis
tidak cukup, yang ditandai dengan gambaran sel darah merah hipokrom-
mikrositer, kadar besi serum (Serum Iron = SI) dan transferin menurun,
kapasitas ikat besi total (Total Iron Binding Capacity/TIBC) meninggi dan
cadangan besi dalam sumsum tulang serta di tempat yang lain sangat kurang
di bawah 11 gr% pada trimester I dan III atau kadar hemoglobin < 10,5 gr%
darah. Kadar hemoglobin kurang dari 12 gram/dl untuk wanita tidak hamil
yaitu : gejala umum anemia, gejala khas akibat defisiensi besi, gejala
penyakit dasar:
a. Gejala umum anemia Gejala ini berupa badan lemah, lesu, cepat lelah,
fisik dijumpai pasien yang pucat, terutama pada konjungtiva dan jaringan
dibawah kuku.
b. Gejala Khas Defisiensi Besi, gejala yang khas dijumpai pada defisiensi
besi, tetapi tidak dijumpai pada anemia jenis lain adalah koilonychia,
anemia defisiensi besi dapat dijumpai gejala gejala penyakit yang menjadi
c. Gejala anemia pada kehamilan yaitu ibu mengeluh cepat lelah, sering
4. Penyebab anemia
darah, seperti zat besi, asam folat dan vitamin B12. Tetapi yang sering
Kurang zat besi dalam diet, Malabsorbsi, Kehilangan darah yang banyak :
a. Umur Ibu
Menurut Amiruddin (2017), bahwa ibu hamil yang berumur kurang dari 20
tahun dan lebih dari 35 tahun yaitu 74,1% menderita anemia dan ibu hamil
b. Paritas
Paritas adalah jumlah anak yang telah dilahirkan oleh seorang ibu baik
lahir hidup maupun lahir mati. Seorang ibu yang sering melahirkan
terlalu dekat yaitu < 2 tahun yang disebabkan karena terlalu sering hamil
e. Jarak kehamilan
kembali ke kondisi sebelumnya. Pada ibu hamil dengan jarak yang terlalu
f. Pendidikan
6. Klasifikasi anemia
pecah dini (KPD). Bahaya saat persalinaan yaitu gangguan his (kekuatan
retensio plasenta, dan perdarahan post partum karena atonia uteri, kala
empat dapat terjadi perdarahan post partum sekunder dan atonia uteri.
rendah, kelahiran dengan anemia, dapat terjadi cacat bawaan, bayi mudah
(Manuaba, 2017).
8. Pencegahan anemia
resiko gizi, terutama protein dan zat besi, sehingga pemberian asupan zat
besi sangat diperlukan oleh ibu hamil yang mengalami anemia ringan.
Parental Diberikan apabila penderita tidak tahan akan obat besi peroral,
TINJAUAN KASUS
ASUHAN KEBIDANAN PADA MASA PRAKONSEPSI
No. Registrasi :
Tanggal Pengkajian : 16 Februari 2022
Waktu Pengkajian : 11.00 WIB
Tempat Pengkajian : BPM Lia Yuliawati
Pengkaji : Lia Yuliawati
A. Data Subjektif
Nama Ibu : Ny R Nama Suami : Tn. A
Umur : 28 Tahuan Umur : 31 Tahun
Agama : Islam Agama : Islam
Suku : Sunda Suku : Sunda
Pendidikan : SMP Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Karyawan
Alamat : Kp. Tugu Rt.001/Rw.001 kec. Cimanggu - Pandeglang
1. Alasan datang
Ny R mengatakan ingin konsultasi mengenai kesehatan untuk merencanakan kehamilan
2. Keluhan utama
Ibu mengatakan sering pusing, lemes dan mudah cape
3. Riwayat obstetri
a. Riwayat menstruasi
Menarche : 12 tahun
Siklus menstruasi : 28hari, teratur
Lama menstruasi : 6-7 hari
Sifat darah : Encer
Jumlah/banyaknya : 2-3 kali ganti pembalut/hari
Bau : Amis khas
Warna darah : Merah kehitaman
Disminore : Tidak pernah
b. Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu
Penyulit Anak
Anak Tgl / Thn Tempat Usia Jenis Penolong
kehamilan Jenis
ke persalinan persalinan kehamilan persalinan persalinan BB/ PB Keadaan
/ persalinan kelamin
1 2015 BPM 39 minggu Normal Bidan Tidak ada L 3000/49 Baik
5. Riwayat kesehatan
a. Riwayat kesehatan ibu
Pasien mengatakan tidak memiliki riwayat penyakit terdahulu maupun sekarang, dan
pasien mengatakan tidak pernah operasi apapun
6. Riwayat pernikahan
Riwayat perkawinan ke :1
Umur kawin istri : 21
Umur kawin Suami : 24
Lama Kawin : 7 tahun
7. Riwayat psikososial
Pasien mengatakan merasa cemas dengan keadaannya sekarang karna mudah cape dan
pusing padahal ibu berencana untuk melakukan program hamil
8. Riwayat KB
Kb suntik
b) Pola aktivitas
mengerjakan pekerjaan rumah tangga seperti memasak, mencuci, menyapu dll.
c) Pola eliminasi
Frekuensi BAK : 4-5 x/hari, warna kuning jernih, bau khas
Frekuensi BAB : 1x sehari, Warna kecoklatan, bau khas
d) Pola nutrisi
e) Pola personal hygiene: mandi 2x/hari, sikat gigi 3x/hari, keramas 3x/seminggu,baju
ganti 2x sehari atau bila kotor
f) Pola hubungan seksual : 3-4 kali/minggu
B. Data Objektif
1. Pemeriksaan Umum
Keadaan umum : Lelah
Kesadaran : Composmentis
2. Pemeriksaan Umum
Tekanan Darah : 100/60 mmHg
Denyut nadi : 84 kali/menit
Frekuensi nafas : 20 X/menit
Suhu tubuh : 36,50C
3. Pemeriksaan Antropometri
Berat badan : 46 kg
Tinggi badan : 155 cm
LILA : 24 cm
IMT : 19,1 kg/m2
4. Pemeriksaan Fisik
Wajah : Pucat,
Mata : Simetris, konjungtiva anemis, sklera tidak ikterus
Mulut : Tidak stomatitis, gusi tudak berdarah, gigi tidak caries
Leher : Kelenjar tyroid tidak ada pembesaran, kelenjar limfe
tidak ada pembesaran, vena jogularis tidak ada
pembengkakan
Dada : simetris
Abdomen : Simetris, tidak ada bekas luka, tidak ada tumor, nyeri
tekan tidak ada
Ekstremitas Atas : simetris, tidak ada kelainan
Ekstremitas Bawah : simetris tidak ada oedema
Anogenitalia : tidak dilakukan
D. Penatalaksanaan
Tanggal 16 Februari 2022, pukul 10.00 WIB
Lia yuliawati
PEMBAHASAN
praktek dilapangan dengan manajemen pola pikir SOAP, yang dilakukan pada
1. Dari pembahasan yang di angkat penulis, di peroleh hasil Ny. R 28, pada
Prakonsepsi terdiri atas dua kata, yaitu pra dan konsepsi. Pra berarti sebelum
dan konsepsi berarti pertemuan sel ovum dan sel sperma sehingga terjadi
memiliki rentang waktu dari tiga bulan hingga satu tahun sebelum konsepsi,
tetapi idealnya harus mencakup waktu saat ovum dan sperma matur, yaitu
dan mudah cape hal ini sesuai dengan teori Menurut (Yunita., 2015) yang
anemia parah) dan keluhan mual muntah lebih hebat pada hamil muda,
pemeriksaan fisik hal ini sesuai dengan teori yang menyatakan bahwa
(pengkajian data), terutama yang diperoleh melalui hasil observasi yang jujur
2013), Anemia adalah kondisi ibu dengan kadar haemoglobin (Hb) dalam
tindakan kolaborasi dan tindakan merujuk klien ( Sih Rini Handayani, 2017)
asupan makanan sumber zat besi dengan pola makan bergizi seimbang, yang
terdiri dari aneka ragam makanan, terutama sumber pangan hewani yang
kaya zat besi dalam jumlah yang cukup sesuai dengan AKG, seperti hati,
ikan, daging dan ungas dan memberikan tablet Fe. Hal ini sesuai dengan
anemia adalah faktor resiko gizi, terutama protein dan zat besi, sehingga
pemberian asupan zat besi sangat diperlukan oleh ibu hamil yang mengalami
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Penulis Telah mampu melakukan pengkajian data subjektif dan objektif pada
2. Penulis Telah mampu melakukan Interpretasi data pada Ny. R usia 28 tahun
4. Penulis Telah mampu melakukan Telaah kasus dengan teori pada Ny. R usia
Sehingga dapat disimpulkan bahwa asuhan keluarga binaan yang sudah diberikan
kepada Ny.R sudah dilakukan sesuai dengan Standar kewenangan Bidan dan tidak
ditemukan kesenjangan.
1. Bagi Penulis
Bagi penulis sendiri dapat menerapkan ilmu pengetahuan yang telah diperoleh
kasus.
2. Bagi Klien
Diharapkan klien lebih memperhatikan lagi tentang Pola hidup sehat di masa
prakonsepsi seperti cek kesehatan secara berkala, makan makanan yang begizi
mungkin.
3. Bagi Institusi
10) Makalah “Evidence based terkait asuhan remaja, pranikah, dan prakonsepsi
https://www.scribd.com/document/450002607/MAKALAH-EVIDENCE-
BASED-REMAJA-PRANIKAH-PRAKONSEPSI-docx
12) Rukiyah dan Yulianti, (2010). Asuhan Neonatus Bayi dan Anak Balita. Jakarta:
Trans Info Media.
15) Manuaba, I.B.G. 2017. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan, Dan KB Untuk
Pendidikan Bidan, Edisi 2, Jakarta : EGC
17) Kurniasih, Dedeh, dkk. 2010. Sehat Dan Bugar Berkat Gizi Seimbang. Penerbit
Buku Gramedia . Jakarta.
18) Amirudin. 2012. Anemia Defisiensi Besi pada IbuHamil di Indonesia UNHAS.
20) aifuddin AB. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan
Neonatal. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo; 2016
21) Yulizawati, El Sinta, L., Nurdiyan, A., & Insani, A. A. (2016). Pengaruh
Pendidikan Kesehatan Metode Peer Education Mengenai Skrining Prakonsepsi
terhadap Pengetahuan dan Sikap Wanita Usia Subur di Wilayah Kabupaten
Agam Tahun 2016. Journal of Midwifery, 1(2), 11–20